Anda di halaman 1dari 288

Analisis dan Proyeksi

Tenaga Kerja Sektor Pertanian


2013-2019

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Sekretariat Jenderal - Kementerian Pertanian
Tahun 2013
Analisis dan Proyeksi
Tenaga Kerja Sektor Pertanian
2013-2019

Ukuran Buku : 14,9 cm x 19,9 cm (B5)


Jumlah Halaman : 262 halaman

Penasehat: Ir. M. Tassim Billah, MSc

Penyunting :
Ir. Dewa N. Cakrabawa, MM
Dr. M. Luthful Hakim
Dra. Laelatul Hasanah, M.Si

Naskah :
Dra. Laelatul Hasanah, M.Si
Ir. Rumonang Gultom
Metha Herwulan Ningrum
M. Ade Supriyatna, SP

Pengolah Data :
Dra. Laelatul Hasanah, M.Si
Ir. Rumonang Gultom
Metha Herwulan Ningrum
M. Ade Supriyatna, SP
Hety Sulistiyowati, ST

Design dan Layout :


M. Ade Supriyatna, SP
Dhanang Susatyo, SE
Uliyah, S.Si

Diterbitkan oleh:
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Sekretariat Jenderal - Kementerian Pertanian
2013

Boleh dikutip dengan menyebut sumbernya


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

KATA PENGANTAR

Kami panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan
karunia-Nya, sehingga publikasi “Analisis dan Proyeksi Tenaga Kerja Sektor
Pertanian Tahun 2013-2019” telah dapat diselesaikan.
Publikasi Analisis dan Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian ini
merupakan publikasi lanjutan dari tahun sebelumnya yang secara rutin
diterbitkan. Publikasi ini menyajikan keragaan profil perekonomian dan
ketenagakerjaan sektor pertanian dari berbagai variabel seperti: (1)
kelompok umur, (2) pendidikan, (3) status pekerjaan utama, serta (4)
proyeksi dari masing-masing variabel menurut provinsi dan subsektor.
Dengan diterbitkannya publikasi ini diharapkan para pembaca dapat
memperoleh gambaran tentang keragaan dan analisis ketenagakerjaan
sektor pertanian secara lebih lengkap dan menyeluruh.
Kepada semua pihak yang telah terlibat dalam penyusunan publikasi
ini, kami ucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya. Kritik
dan saran dari segenap pembaca sangat diharapkan untuk dijadikan dasar
penyempurnaan publikasi berikutnya.
Semoga buku ini dapat bermanfaat bagi pengguna dan pengambil
kebijakan di sektor pertanian.

Jakarta, Desember 2013


Kepala Pusat Data dan Sistem
Informasi Pertanian

Ir. M. Tassim Billah, M.Sc


NIP. 19570725.198203.1.002

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian i


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

Halaman ini sengaja dikosongkan

ii Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ............................................................................... i


Daftar Isi ........................................................................................ iii
Daftar Gambar ................................................................................ ix
Daftar Lampiran .............................................................................. xii

Bab I Pendahuluan .................................................................. 1


1.1 Latar Belakang ..................................................... 1
1.2 Tujuan ................................................................ 3
1.3 Ruang Lingkup ..................................................... 3
Bab II TINJAUAN PUSTAKA........................................................ 4
2.1 Konsep dan Definisi .............................................. 4
2.2 Model Proyeksi Tenaga Kerja ................................. 10
Bab III METODOLOGI ................................................................ 16
3.1 Sumber Data........................................................ 16
3.2 Metoda Analisis .................................................... 16
Bab IV Profil Perekonomian dan Ketenagakerjaan Sektor
Pertanian ....................................................................... 20
4.1 Perkembangan Perekonomian Nasional ................... 20
4.2 Perkembangan Perekonomian Sektor Pertanian ....... 24
4.3 Perkembangan Serapan Tenaga Kerja Nasional ....... 27
4.4 Perkembangan Tenaga Kerja Sektor Pertanian ........ 28
4.4.1 Perkembangan Tenaga Kerja Subsektor
Tanaman Pangan ..................................... 31
4.4.2 Perkembangan Tenaga Kerja Subsektor
Hortikultura ............................................. 32

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian iii


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

4.4.3 Perkembangan Tenaga Kerja Subsektor


Perkebunan ............................................. 33
4.4.4 Perkembangan Tenaga Kerja Subsektor
Peternakan .............................................. 34
4.5 Perkembangan Tenaga Kerja Berdasarkan Jenis
Kelamin Sektor Pertanian ...................................... 35
4.5.1 Perkembangan Tenaga Kerja
Berdasarkan Jenis Kelamin Subsektor
Tanaman Pangan ..................................... 37
4.5.2 Perkembangan Tenaga Kerja
Berdasarkan Jenis Kelamin Subsektor
Hortikultura ............................................. 38
4.5.3 Perkembangan Tenaga Kerja
Berdasarkan Jenis Kelamin Subsektor
Perkebunan ............................................. 39
4.5.4 Perkembangan Tenaga Kerja
Berdasarkan Jenis Kelamin Subsektor
Peternakan .............................................. 40
4.6 Perkembangan Tenaga Kerja Berdasarkan Umur
Sektor Pertanian ................................................... 42
4.6.1 Perkembangan Tenaga Kerja
Berdasarkan Umur Subsektor Tanaman
Pangan ................................................... 43
4.6.2 Perkembangan Tenaga Kerja
Berdasarkan Umur Subsektor
Hortikultura ............................................. 44
4.6.3 Perkembangan Tenaga Kerja
Berdasarkan Umur Subsektor
Perkebunan ............................................. 45

iv Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

4.6.4 Perkembangan Tenaga Kerja


Berdasarkan Umur Subsektor
Peternakan .............................................. 46
4.7 Perkembangan Tenaga Kerja Berdasarkan
Pendidikan Sektor Pertanian .................................. 47
4.7.1 Perkembangan Tenaga Kerja
Berdasarkan Pendidikan Subsektor
Tanaman Pangan ..................................... 48
4.7.2 Perkembangan Tenaga Kerja
Berdasarkan Pendidikan Subsektor
Hortikultura ............................................. 49
4.7.3 Perkembangan Tenaga Kerja
Berdasarkan Pendidikan Subsektor
Perkebunan ............................................. 50
4.7.4 Perkembangan Tenaga Kerja
Berdasarkan Pendidikan Subsektor
Peternakan .............................................. 51
4.8 Perkembangan Tenaga Kerja Berdasarkan Status
Pekerjaan Sektor Pertanian.................................... 52
4.8.1 Perkembangan Tenaga Kerja
Berdasarkan Status Pekerjaan Subsektor
Tanaman Pangan ..................................... 53
4.8.2 Perkembangan Tenaga Kerja
Berdasarkan Status Pekerjaan Subsektor
Hortikultura ............................................. 54
4.8.3 Perkembangan Tenaga Kerja
Berdasarkan Status Pekerjaan Subsektor
Perkebunan ............................................. 55

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian v


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

4.8.4 Perkembangan Tenaga Kerja


Berdasarkan Status Pekerjaan Subsektor
Peternakan .............................................. 56
4.9 Produktivitas Tenaga Kerja Pertanian,
Transformasi Program Pembangunan dan
Permasalahannya ................................................. 57
4.9.1 Produktivitas ........................................... 57
4.9.2 Transformasi Program Pembangunan
Pertanian ................................................ 60
Bab V Proyeksi Jumlah Tenaga Kerja Sektor Pertanian ................. 63
5.1 Proyeksi Jumlah Tenaga Kerja Sektor Pertanian
Tahun 2013-2019 ................................................. 63
5.2 Kontribusi Tenaga Kerja Sektor Pertanian
Provinsi Terhadap Tenaga Kerja Sektor Pertanian
Nasional .............................................................. 64
5.3 Tenaga Kerja Sektor Pertanian Menurut Jenis
Kelamin .............................................................. 66
5.4 Tenaga Kerja Sektor Pertanian Menurut
Kelompok Umur ................................................... 67
5.5 Tenaga Kerja Sektor Pertanian Menurut
Pendidikan ........................................................... 68
5.6 Tenaga Kerja Sektor Pertanian Menurut Status
Pekerjaan Utama .................................................. 68
5.7 Proyeksi Jumlah Tenaga Kerja Subsektor
Tanaman Pangan ................................................. 71
5.8 Proyeksi Jumlah Tenaga Kerja Subsektor
Tanaman Pangan Menurut Provinsi Tahun 2013-
2019 .............................................................. 72

vi Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

5.9 Kontribusi Tenaga Kerja Subsektor Tanaman


Pangan Menurut Provinsi ....................................... 73
5.10 Tenaga Kerja Subsektor Tanaman Pangan
Menurut Jenis Kelamin .......................................... 74
5.11 Tenaga Kerja Subsektor Tanaman Pangan
Menurut Kelompok Umur ....................................... 75
5.12 Tenaga Kerja Subsektor Tanaman Pangan
Menurut Pendidikan .............................................. 77
5.13 Tenaga Kerja Subsektor Tanaman Pangan
Menurut Status Pekerjaan Utama ........................... 79
5.14 Proyeksi Jumlah Tenaga Kerja Subsektor
Hortikultura ......................................................... 81
5.15 Proyeksi Jumlah Tenaga Kerja Subsektor
Hortikultura Menurut Provinsi ................................ 83
5.16 Proyeksi Tenaga Kerja Subsektor Hortikultura
Menurut Jenis Kelamin .......................................... 84
5.17 Proyeksi Tenaga Kerja Berdasarkan Kelompok
Umur Subsektor Hortikultura ................................. 85
5.18 Proyeksi Tenaga Kerja Menurut Tingkat
Pendidikan Subsektor Hortikultura .......................... 86
5.19 Proyeksi Tenaga Kerja Menurut Status Pekerjaan
Subsektor Hortikultura .......................................... 87
5.20 Jumlah Tenaga Kerja Subsektor Perkebunan dan
Proyeksinya ......................................................... 88
5.21 Proyeksi Jumlah Tenaga Kerja Subsektor
Perkebunan Tingkat Provinsi .................................. 90
5.22 Proyeksi Tenaga Kerja Berdasarkan Jenis Kelamin
Subsektor Perkebunan .......................................... 91

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian vii


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

5.23 Proyeksi Tenaga Kerja Berdasarkan Kelompok


Umur Subsektor Perkebunan ................................. 92
5.24 Proyeksi Tenaga Kerja Berdasarkan Tingkat
Pendidikan Subsektor Perkebunan .......................... 92
5.25 Proyeksi Tenaga Kerja Menurut Status Pekerjaan
Subsektor Perkebunan .......................................... 94
5.26 Proyeksi Tenaga Kerja Subsektor Peternakan .......... 96
5.27 Proyeksi Tenaga Kerja Subsektor Peternakan
Menurut Provinsi .................................................. 97
5.28 Proyeksi Jumlah Tenaga Kerja Subsektor
Peternakan Menurut Jenis Kelamin ......................... 99
5.29 Proyeksi Jumlah Tenaga Kerja Subsektor
Peternakan Menurut Kelompok Umur...................... 100
5.30 Proyeksi Jumlah Tenaga Kerja Subsektor
Peternakan Menurut Pendidikan ............................. 101
5.31 Proyeksi Jumlah Tenaga Kerja Subsektor
Peternakan Menurut Status Pekerjaan .................... 102
Bab VI Kesimpulan dan Saran ..................................................... 105
6.1 Kesimpulan .......................................................... 105
6.2 Saran .................................................................. 105
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................... 106
LAMPIRAN ..................................................................................... 108

viii Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Diagram Struktur Penduduk ......................................... 10


Gambar 3.1 Diagram Alir Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian...... 19
Gambar 4.1 PDB Sektor Pertanian Dalam Arti Sempit Atas Dasar
Harga Konstan Tahun 2009-2012 ................................. 21
Gambar 4.2 Kontribusi Nilai Tambah Perlapangan Usaha Nasional,
2009-2012 ................................................................. 21
Gambar 4.3 Kontribusi Rata-rata PDB Subsektor Pertanian Dalam
Arti Sempit Terhadap Sektor Pertanian Tahun 2009-
2012 ......................................................................... 22
Gambar 4.4 Kontribusi Rata-rata PDB Subsektor Pertanian
Terhadap Sektor Pertanian Dalam Arti Sempit Tahun
2009-2012 ................................................................. 23
Gambar 4.5 Rata-rata Laju Pertumbuhan PDB Subsektor Pertanian
Terhadap Sektor Pertanian Dalam Arti Sempit Tahun
2009-2012 ................................................................. 24
Gambar 4.6 Tenaga Kerja Sektor Pertanian Tahun 2009-2012........... 25
Gambar 4.7 Kontribusi Tenaga Kerja Sektor Pertanian Terhadap
Tenaga Kerja Nasional Tahun 2009-2012 ...................... 26
Gambar 4.8 Rata-rata Kontribusi Tenaga Kerja Subsektor
Pertanian Terhadap Sektor Pertanian Tahun 2009-
2012 ......................................................................... 27
Gambar 4.9 Kontribusi Tenaga Kerja Menurut Lapangan Usaha di
Indonesia Tahun 2008-2012 ........................................ 28
Gambar 4.10 Perkembangan Tenaga Kerja Sektor Pertanian Tahun
2008-2012 ................................................................. 29

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian ix


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

Gambar 4.11 Kontribusi Tenaga Kerja Sektor Pertanian Terhadap


Tenaga Kerja Nasional Tahun 2008-2012 ...................... 30
Gambar 4.12 Rata-rata Kontribusi Tenaga Kerja Subsektor
Pertanian Terhadap Sektor Pertanian Tahun 2008-
2012 ......................................................................... 31
Gambar 4.13 Tenaga Kerja Subsektor Tanaman Pangan 2009-2012 .... 32
Gambar 4.14 Tenaga Kerja Subsektor Hortikultura Tahun 2009-
2012 ......................................................................... 33
Gambar 4.15 Tenaga Kerja Subsektor Perkebunan Tahun 2009-
2012 ......................................................................... 34
Gambar 4.16 Tenaga Kerja Subsektor Peternakan Tahun 2009-
2012 ......................................................................... 35
Gambar 4.17 Tenaga Kerja Berdasarkan Jenis Kelamin Sektor
Pertanian Tahun 2009-2012 ......................................... 36
Gambar 4.18 Tenaga Kerja Berdasarkan Jenis Kelamin Subsektor
Tanaman Pangan Tahun 2009-2012 ............................. 38
Gambar 4.19 Tenaga Kerja Berdasarkan Jenis Kelamin Subsektor
Hortikultura Tahun 2009-2012 ..................................... 39
Gambar 4.20 Tenaga Kerja Berdasarkan Jenis Kelamin Subsektor
Perkebunan Tahun 2009-2012 ..................................... 40
Gambar 4.21 Tenaga Kerja Berdasarkan Jenis Kelamin Subsektor
Peternakan Tahun 2009-2012 ...................................... 41
Gambar 4.22 Tenaga Kerja Berdasarkan Umur Sektor Pertanian
Tahun 2009-2012 ....................................................... 42
Gambar 4.23 Tenaga Kerja Berdasarkan Umur Subsektor Tanaman
Pangan Tahun 2009-2012............................................ 43
Gambar 4.24 Tenaga Kerja Berdasarkan Umur Subsektor
Hortikultura Tahun 2009-2012 ..................................... 44

x Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

Gambar 4.25 Tenaga Kerja Berdasarkan Umur Subsektor


Perkebunan Tahun 2009-2012 ..................................... 45
Gambar 4.26 Tenaga Kerja Berdasarkan Umur Subsektor
Peternakan Tahun 2009-2012 ...................................... 46
Gambar 4.27 Tenaga Kerja Berdasarkan Pendidikan Sektor
Pertanian Tahun 2009-2012 ......................................... 47
Gambar 4.28 Tenaga Kerja Berdasarkan Pendidikan Subsektor
Tanaman Pangan Tahun 2009-2012 ............................. 48
Gambar 4.29 Tenaga Kerja Berdasarkan Pendidikan Subsektor
Hortikultura Tahun 2009-2012 ..................................... 49
Gambar 4.30 Tenaga Kerja Berdasarkan Pendidikan Subsektor
Perkebunan Tahun 2009-2012 ..................................... 50
Gambar 4.31 Tenaga Kerja Berdasarkan Pendidikan Subsektor
Peternakan Tahun 2009-2012 ...................................... 51
Gambar 4.32 Tenaga Kerja Berdasarkan Status Pekerjaan Sektor
Pertanian Tahun 2009-2012 ......................................... 52
Gambar 4.33 Tenaga Kerja Berdasarkan Status Pekerjaan
Subsektor Tanaman Pangan Tahun 2009-2012 .............. 53
Gambar 4.34 Tenaga Kerja Berdasarkan Status Pekerjaan
Subsektor Hortikultura Tahun 2009-2012 ...................... 54
Gambar 4.35 Tenaga Kerja Berdasarkan Status Pekerjaan
Subsektor Perkebunan Tahun 2009-2012 ...................... 55
Gambar 4.36 Tenaga Kerja Berdasarkan Status Pekerjaan
Subsektor Peternakan Tahun 2009-2012 ....................... 56
Gambar 4.37 Produktivitas Tenaga Kerja Subsektor Pertanian............. 59
Gambar 4.38 Produktivitas Tenaga Kerja Sektor Pertanian .................. 60
Gambar 5.1 Jumlah Tenaga Kerja Sektor Pertanian Tahun 2011-
2012 dan Proyeksinya Tahun 2013-1019 ....................... 63

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian xi


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

Gambar 5.2 Proyeksi Rata-rata Kontribusi Tenaga Kerja Sektor


Pertanian Terhadap Tenaga Kerja Sektor Pertanian
tahun 2013-2019 ........................................................ 64
Gambar 5.3 Rata-rata Kontribusi Proyeksi Tenaga Kerja Sektor
Pertanian di Delapan Provinsi Terbesar Terhadap
Tenaga Kerja Sektor Pertanian Nasional Tahun 2013-
2019 ......................................................................... 65
Gambar 5.4 Tenaga Kerja Sektor Pertanian 2012 Menurut Jenis
Kelamin dan Proyeksinya Tahun 2013-2019 ................... 66
Gambar 5.5 Tenaga Kerja Sektor Pertanian Menurut Kelompok
Umur Tahun 2012 dan Proyeksinya Tahun 2013-2019 .... 67
Gambar 5.6 Tenaga Kerja Sektor Pertanian Menurut Pendidikan
Tahun 2012 dan Proyeksinya Tahun 2013-2019 ............. 69
Gambar 5.7 Prosentase Jumlah Tenaga Kerja Sektor Pertanian
Menurut Status Pekerjaan Utama Tahun 2012 dan
Proyeksinya Tahun 2013-2019 ..................................... 71
Gambar 5.8 Jumlah Tenaga Kerja Subsektor Tanaman Pangan
Tahun 2012 dan Proyeksinya Tahun 2013-2019 ............. 73
Gambar 5.9 Rata-rata Kontribusi Proyeksi Tenaga Kerja Sektor
Pertanian di Delapan Provinsi Terbesar Terhadap
Tenaga Kerja Subsektor Tanaman Pangan Nasional
Tahun 2013-2019 ....................................................... 74
Gambar 5.10 Presentasi Tenaga Kerja Subsektor Tanaman Pangan
2012 Menurut Jenis kelamin dan Proyeksinya Tahun
2013-2019 ................................................................. 75
Gambar 5.11 Presentase Tenaga Kerja Subsektor Tanaman Pangan
Menurut Kelompok Umur Tahun 2012 dan
Proyeksinya Tahun 2013-2019 ..................................... 76

xii Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

Gambar 5.12 Jumlah Tenaga Kerja Subsektor Tanaman Pangan


Menurut Pendidikan Tahun 2012 dan Proyeksinya
Tahun 2013-2019 ....................................................... 78
Gambar 5.13 Prosentase Jumlah Tenaga Kerja Subsektor Tanaman
Pangan Menurut Status Pekerjaan Utama Tahun 2012
dan Proyeksinya Tahun 2013-2019 ............................... 80
Gambar 5.14 Proyeksinya Tenaga Kerja Subsektor Hortikultura
Tahun 2012-2019 ....................................................... 82
Gambar 5.15 Kontribusi Proyeksi Tenaga Kerja Subsektor
Hortikultura Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja di
Sektor Pertanian Tahun 2012 dan Proyeksinya Tahun
2013-2019 ................................................................. 83
Gambar 5.16 Kontribusi Proyeksi Tenaga Kerja Subsektor
Hortikultura di Lima Provinsi Terbesar Terhadap
Tenaga Kerja Subsektor Hortikultura Nasional Tahun
2012-2019 ................................................................. 84
Gambar 5.17 Proyeksi Tenaga Kerja Berdasarkan Jenis Kelamin
Subsektor Hortikultura Nasional Tahun 2012-2019 ......... 85
Gambar 5.18 Proyeksi Tenaga Kerja Menurut Umur Subsektor
Hortikultura Nasional Tahun 2012-2019 ........................ 86
Gambar 5.19 Proyeksi Tenaga Kerja Menurut Tingkat Pendidikan
Subsektor Hortikultura Nasional Tahun 2012-2019 ......... 87
Gambar 5.20 Proyeksi Tenaga Kerja Berdasarkan Status Pekerjaan
Subsektor Hortikultura Nasional Tahun 2012-2019 ......... 88
Gambar 5.21 Tenaga Kerja Subsektor Perkebunan Tahun 2012 dan
Proyeksi Tenaga Kerja Subsektor Perkebunan Tahun
2013-2019 ................................................................. 89

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian xiii


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

Gambar 5.22 Proyeksi Rata-rata Kontribusi Tenaga Kerja Terbesar


di Tujuh Provinsi Terhadap Tenaga Kerja Subsektor
Perkebunan Tahun 2013-2019 ..................................... 89
Gambar 5.23 Proyeksi Rata-rata Kontribusi Tenaga Kerja Provinsi
Terhadap Tenaga Kerja Subsektor Perkebunan
Nasional Tahun 2013-2019 .......................................... 90
Gambar 5.24 Jumlah Tenaga Kerja Menurut Jenis Kelamin
Subsektor Perkebunan Tahun 2012 dan Proyeksi
Tahun 2013-2019 ....................................................... 91
Gambar 5.25 Jumlah Tenaga Kerja Berdasarkan Umur Subsektor
Perkebunan Tahun 2012 dan Proyeksinya Tahun
2013-2019 ................................................................. 92
Gambar 5.26 Jumlah Tenaga Kerja Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Subsektor Perkebunan Tahun 2012 dan Proyeksi
Tahun 2013-2019 ....................................................... 93
Gambar 5.27 Jumlah Tenaga Kerja Berdasarkan Status Pekerjaan
Subsektor Perkebunan Tahun 2012 dan Proyeksi
Tahun 2013-2019 ....................................................... 95
Gambar 5.28 Proyeksi Tenaga Kerja Subsektor Peternakan Tahun
2013-2019 ................................................................. 97
Gambar 5.29 Kontribusi Proyeksi Tenaga Kerja Peternakan di
Delapan Provinsi Terbesar Terhadap Tenaga Kerja
Subsektor Peternakan Nasional Tahun 2012-2014 .......... 98
Gambar 5.30 Proporsi Jumlah Tenaga Kerja Subsektor Peternakan
Menurut Jenis Kelamin Tahun 2012 dan Proyeksi
Tahun 2013-2019 ....................................................... 99
Gambar 5.31 Persentase Tenaga Kerja Subsektor Peternakan
Menurut Kelompok Umur Tahun 2012 dan Proyeksi
Tahun 2013-2019 ....................................................... 101

xiv Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

Gambar 5.32 Proyeksi Tenaga Kerja Subsektor Peternakan Menurut


Pendidikan Tahun 2012 dan Proyeksinya Tahun 2013-
2019 ......................................................................... 102
Gambar 5.33 Persentase Jumlah Tenaga Kerja Subsektor
Peternakan Menurut Status Pekerjaan Utama Tahun
2012 dan Proyeksi Tahun 2013-2019 ............................ 103

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian xv


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur


15 Tahun Ke Atas yang Bekerja di Lapangan
Pekerjaan Utama Sektor Pertanian Menurut Provinsi
Tahun 2012 dan Proyeksinya Tahun 2013 – 2019 .......... 121
Lampiran 2. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur
15 Tahun Ke Atas yang Bekerja di Lapangan
Pekerjaan Utama Sektor Pertanian Menurut Provinsi
Tahun 2012 dan Proyeksinya Tahun 2013 – 2019 .......... 122
Lampiran 3. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur
15 Tahun Ke Atas yang Bekerja di Lapangan
Pekerjaan Utama Sektor Pertanian Menurut Jenis
Kelamin Tahun 2012 dan Proyeksinya Tahun 2013 –
2019. ........................................................................ 123
Lampiran 4. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur
15 Tahun Ke Atas yang Bekerja di Lapangan
Pekerjaan Utama Sektor Pertanian Menurut Kelompok
Umur Tahun 2012....................................................... 125
Lampiran 5. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur
15 Tahun Ke Atas yang Bekerja di Lapangan
Pekerjaan Utama Sektor Pertanian Menurut Kelompok
Umur Tahun 2013....................................................... 126
Lampiran 6. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur
15 Tahun Ke Atas yang Bekerja di Lapangan
Pekerjaan Utama Sektor Pertanian Menurut Kelompok
Umur Tahun 2014....................................................... 127

xvi Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

Lampiran 7. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur


15 Tahun Ke Atas yang Bekerja di Lapangan
Pekerjaan Utama Sektor Pertanian Menurut Kelompok
Umur Tahun 2015....................................................... 128
Lampiran 8. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur
15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan
Pekerjaan Utama Sektor Pertanian Menurut Kelompok
Umur Tahun 2016....................................................... 129
Lampiran 9. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur
15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan
Pekerjaan Utama Sektor Pertanian Menurut Kelompok
Umur Tahun 2017....................................................... 130
Lampiran 10. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur
15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan
Pekerjaan Utama Sektor Pertanian Menurut Kelompok
Umur Tahun 2018....................................................... 131
Lampiran 11. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur
15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan
Pekerjaan Utama Sektor Pertanian Menurut Kelompok
Umur Tahun 2019....................................................... 132
Lampiran 12. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur
15 Tahun Ke Atas yang Bekerja di Lapangan
Pekerjaan Utama Sektor Pertanian Menurut Tingkat
Pendidikan Tahun 2012. .............................................. 133
Lampiran 13. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur
15 Tahun Ke Atas yang Bekerja di Lapangan
Pekerjaan Utama Sektor Pertanian Menurut Tingkat
Pendidikan Tahun 2013. .............................................. 134

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian xvii


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

Lampiran 14. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur


15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan
Pekerjaan Utama Sektor Pertanian Menurut Tingkat
Pendidikan Tahun 2014. .............................................. 135
Lampiran 15. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur
15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan
Pekerjaan Utama Sektor Pertanian Menurut Tingkat
Pendidikan Tahun 2015. .............................................. 136
Lampiran 16. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur
15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan
Pekerjaan Utama Sektor Pertanian Menurut Tingkat
Pendidikan Tahun 2016. .............................................. 137
Lampiran 17. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur
15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan
Pekerjaan Utama Sektor Pertanian Menurut Tingkat
Pendidikan Tahun 2017. .............................................. 138
Lampiran 18. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur
15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan
Pekerjaan Utama Sektor Pertanian Menurut Tingkat
Pendidikan Tahun 2018. .............................................. 139
Lampiran 19. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur
15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan
Pekerjaan Utama Sektor Pertanian Menurut Tingkat
Pendidikan Tahun 2019. .............................................. 140
Lampiran 20. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur
15 Tahun Ke Atas yang Bekerja di Lapangan
Pekerjaan Utama Sektor Pertanian Menurut Status
Pekerjaan Utama Tahun 2012. ..................................... 141

xviii Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

Lampiran 21. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur


15 Tahun Ke Atas yang Bekerja di Lapangan
Pekerjaan Utama Sektor Pertanian Menurut Status
Pekerjaan Utama Tahun 2013. ..................................... 142
Lampiran 22. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur
15 Tahun Ke Atas yang Bekerja di Lapangan
Pekerjaan Utama Sektor Pertanian Menurut Status
Pekerjaan Utama Tahun 2014. ..................................... 143
Lampiran 23. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur
15 Tahun Ke Atas yang Bekerja di Lapangan
Pekerjaan Utama Sektor Pertanian Menurut Status
Pekerjaan Utama Tahun 2015. ..................................... 144
Lampiran 24. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur
15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan
Pekerjaan Utama Sektor Pertanian Menurut Status
Pekerjaan Utama Tahun 2016. ..................................... 145
Lampiran 25. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur
15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan
Pekerjaan Utama Sektor Pertanian Menurut Status
Pekerjaan Utama Tahun 2017. ..................................... 146
Lampiran 26. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur
15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan
Pekerjaan Utama Sektor Pertanian Menurut Status
Pekerjaan Utama Tahun 2018. ..................................... 147
Lampiran 27. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur
15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan
Pekerjaan Utama Sektor Pertanian Menurut Status
Pekerjaan Utama Tahun 2019. ..................................... 148

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian xix


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

Lampiran 28. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur


15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan
Pekerjaan Utama Subsektor Tanaman Pangan
Menurut Provinsi Tahun 2012 dan Proyeksinya Tahun
2013 – 2019 .............................................................. 149
Lampiran 29. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur
15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan
Pekerjaan Utama Subsektor Tanaman Pangan
Menurut Jenis Kelamin Tahun 2012 dan Proyeksinya
Tahun 2013 – 2019..................................................... 150
Lampiran 30. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur
15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan
Pekerjaan Utama Subsektor Tanaman Pangan
Menurut Kelompok Umur Tahun 2012 .......................... 152
Lampiran 31. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur
15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan
Pekerjaan Utama Subsektor Tanaman Pangan
Menurut Kelompok Umur Tahun 2013 .......................... 153
Lampiran 32. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur
15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan
Pekerjaan Utama Subsektor Tanaman Pangan
Menurut Kelompok Umur Tahun 2014 ........................... 154
Lampiran 33. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur
15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan
Pekerjaan Utama Subsektor Tanaman Pangan
Menurut Kelompok Umur Tahun 2015 ........................... 155

xx Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

Lampiran 34. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur


15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan
Pekerjaan Utama Subsektor Tanaman Pangan
Menurut Kelompok Umur Tahun 2016 ........................... 156
Lampiran 35. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur
15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan
Pekerjaan Utama Subsektor Tanaman Pangan
Menurut Kelompok Umur Tahun 2017. .......................... 157
Lampiran 36. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur
15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan
Pekerjaan Utama Subsektor Tanaman Pangan
Menurut Kelompok Umur Tahun 2018. .......................... 158
Lampiran 37. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur
15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan
Pekerjaan Utama Subsektor Tanaman Pangan
Menurut Kelompok Umur Tahun 2019. .......................... 159
Lampiran 38. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur
15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan
Pekerjaan Utama Subsektor Tanaman Pangan
Menurut Tingkat Pendidikan Tahun 2012. ..................... 160
Lampiran 39. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur
15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan
Pekerjaan Utama Subsektor Tanaman Pangan
Menurut Tingkat Pendidikan Tahun 2013. ..................... 161
Lampiran 40. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur
15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan
Pekerjaan Utama Subsektor Tanaman Pangan
Menurut Tingkat Pendidikan Tahun 2014. ..................... 162

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian xxi


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

Lampiran 41. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur


15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan
Pekerjaan Utama Subsektor Tanaman Pangan
Menurut Tingkat Pendidikan Tahun 2015 ...................... 163
Lampiran 42. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur
15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan
Pekerjaan Utama Subsektor Tanaman Pangan
Menurut Tingkat Pendidikan Tahun 2016 ...................... 164
Lampiran 43. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur
15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan
Pekerjaan Utama Subsektor Tanaman Pangan
Menurut Tingkat Pendidikan Tahun 2017. ..................... 165
Lampiran 44. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur
15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan
Pekerjaan Utama Subsektor Tanaman Pangan
Menurut Tingkat Pendidikan Tahun 2018. ..................... 166
Lampiran 45. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur
15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan
Pekerjaan Utama Subsektor Tanaman Pangan
Menurut Tingkat Pendidikan Tahun 2019. ..................... 167
Lampiran 46. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur
15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan
Pekerjaan Utama Subsektor Tanaman Pangan
Menurut Status Pekerjaan Utama Tahun 2012. .............. 168
Lampiran 47. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur
15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan
Pekerjaan Utama Subsektor Tanaman Pangan
Menurut Status Pekerjaan Utama Tahun 2013. .............. 169

xxii Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

Lampiran 48. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur


15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan
Pekerjaan Utama Subsektor Tanaman Pangan
Menurut Status Pekerjaan Utama Tahun 2014. .............. 170
Lampiran 49. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur
15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan
Pekerjaan Utama Subsektor Tanaman Pangan
Menurut Status Pekerjaan Utama Tahun 2015. .............. 171
Lampiran 50. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur
15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan
Pekerjaan Utama Subsektor Tanaman Pangan
Menurut Status Pekerjaan Utama Tahun 2016. .............. 172
Lampiran 51. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur
15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan
Pekerjaan Utama Subsektor Tanaman Pangan
Menurut Status Pekerjaan Utama Tahun 2017. .............. 173
Lampiran 52. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur
15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan
Pekerjaan Utama Subsektor Tanaman Pangan
Menurut Status Pekerjaan Utama Tahun 2018. .............. 174
Lampiran 53. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur
15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan
Pekerjaan Utama Subsektor Tanaman Pangan
Menurut Status Pekerjaan Utama Tahun 2019. .............. 175
Lampiran 54. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur
15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan
Pekerjaan Utama Subsektor Hortikultura Menurut
Provinsi Tahun 2012 dan Proyeksinya Tahun 2013 –
2019. ........................................................................ 176

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian xxiii


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

Lampiran 55. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur


15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan
Pekerjaan Utama Subsektor Hortikultura Menurut
Jenis Kelamin Tahun 2012 dan Proyeksinya Tahun
2013 – 2019............................................................... 177
Lampiran 56. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur
15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan
Pekerjaan Utama Subsektor Hortikultura Menurut
Kelompok Umur Tahun 2012........................................ 179
Lampiran 57. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur
15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan
Pekerjaan Utama Subsektor Hortikultura Menurut
Kelompok Umur Tahun 2013........................................ 180
Lampiran 58. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur
15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan
Pekerjaan Utama Subsektor Hortikultura Menurut
Kelompok Umur Tahun 2014........................................ 181
Lampiran 59. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur
15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan
Pekerjaan Utama Subsektor Hortikultura Menurut
Kelompok Umur Tahun 2015........................................ 182
Lampiran 60. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur
15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan
Pekerjaan Utama Subsektor Hortikultura Menurut
Kelompok Umur Tahun 2016........................................ 183
Lampiran 61. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur
15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan
Pekerjaan Utama Subsektor Hortikultura Menurut
Kelompok Umur Tahun 2017........................................ 184

xxiv Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

Lampiran 62. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur


15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan
Pekerjaan Utama Subsektor Hortikultura Menurut
Kelompok Umur Tahun 2018........................................ 185
Lampiran 63. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur
15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan
Pekerjaan Utama Subsektor Hortikultura Menurut
Kelompok Umur Tahun 2019........................................ 186
Lampiran 64. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur
15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan
Pekerjaan Utama Subsektor Hortikultura Menurut
Tingkat Pendidikan Tahun 2012 ................................... 187
Lampiran 65. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur
15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan
Pekerjaan Utama Subsektor Hortikultura Menurut
Tingkat Pendidikan Tahun 2013. .................................. 188
Lampiran 66. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur
15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan
Pekerjaan Utama Subsektor Hortikultura Menurut
Tingkat Pendidikan Tahun 2014. .................................. 189
Lampiran 67. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur
15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan
Pekerjaan Utama Subsektor Hortikultura Menurut
Tingkat Pendidikan Tahun 2015. .................................. 190
Lampiran 68. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur
15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan
Pekerjaan Utama Subsektor Hortikultura Menurut
Tingkat Pendidikan Tahun 2016. .................................. 191

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian xxv


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

Lampiran 69. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur


15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan
Pekerjaan Utama Subsektor Hortikultura Menurut
Tingkat Pendidikan Tahun 2017. .................................. 192
Lampiran 70. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur
15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan
Pekerjaan Utama Subsektor Hortikultura Menurut
Tingkat Pendidikan Tahun 2018. .................................. 193
Lampiran 71. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur
15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan
Pekerjaan Utama Subsektor Hortikultura Menurut
Tingkat Pendidikan Tahun 2019. .................................. 194
Lampiran 72. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur
15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan
Pekerjaan Utama Subsektor Hortikultura Menurut
Status Pekerjaan Utama Tahun 2012. ........................... 195
Lampiran 73. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur
15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan
Pekerjaan Utama Subsektor Hortikultura Menurut
Status Pekerjaan Utama Tahun 2013. ........................... 196
Lampiran 74. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur
15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan
Pekerjaan Utama Subsektor Hortikultura Menurut
Status Pekerjaan Utama Tahun 2014. ........................... 197
Lampiran 75. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur
15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan
Pekerjaan Utama Subsektor Hortikultura Menurut
Status Pekerjaan Utama Tahun 2015. ........................... 198

xxvi Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

Lampiran 76. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur


15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan
Pekerjaan Utama Subsektor Hortikultura Menurut
Status Pekerjaan Utama Tahun 2016. ........................... 199
Lampiran 77. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur
15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan
Pekerjaan Utama Subsektor Hortikultura Menurut
Status Pekerjaan Utama Tahun 2017. ........................... 200
Lampiran 78. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur
15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan
Pekerjaan Utama Subsektor Hortikultura Menurut
Status Pekerjaan Utama Tahun 2018. ........................... 201
Lampiran 79. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur
15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan
Pekerjaan Utama Subsektor Hortikultura Menurut
Status Pekerjaan Utama Tahun 2019. ........................... 202
Lampiran 80. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur
15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan
Pekerjaan Utama Subsektor Perkebunan Menurut
Provinsi Tahun 2012 dan Proyeksinya Tahun 2013 –
2019. ........................................................................ 203
Lampiran 81. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur
15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan
Pekerjaan Utama Subsektor Perkebunan Menurut
Jenis Kelamin Tahun 2012 dan Proyeksinya Tahun
2013 – 2019............................................................... 204

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian xxvii


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

Lampiran 82. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur


15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan
Pekerjaan Utama Subsektor Perkebunan Menurut
Kelompok Umur Tahun 2012. ...................................... 206
Lampiran 83. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur
15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan
Pekerjaan Utama Subsektor Perkebunan Menurut
Kelompok Umur Tahun 2013........................................ 207
Lampiran 84. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur
15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan
Pekerjaan Utama Subsektor Perkebunan Menurut
Kelompok Umur Tahun 2014........................................ 208
Lampiran 85. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur
15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan
Pekerjaan Utama Subsektor Perkebunan Menurut
Kelompok Umur Tahun 2015........................................ 209
Lampiran 86. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur
15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan
Pekerjaan Utama Subsektor Perkebunan Menurut
Kelompok Umur Tahun 2016........................................ 210
Lampiran 87. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur
15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan
Pekerjaan Utama Subsektor Perkebunan Menurut
Kelompok Umur Tahun 2017........................................ 211
Lampiran 88. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur
15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan
Pekerjaan Utama Subsektor Perkebunan Menurut
Kelompok Umur Tahun 2018........................................ 212

xxviii Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

Lampiran 89. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur


15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan
Pekerjaan Utama Subsektor Perkebunan Menurut
Kelompok Umur Tahun 2019........................................ 213
Lampiran 90. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur
15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan
Pekerjaan Utama Subsektor Perkebunan Menurut
Tingkat Pendidikan Tahun 2012 ................................... 214
Lampiran 91. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur
15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan
Pekerjaan Utama Subsektor Perkebunan Menurut
Tingkat Pendidikan Tahun 2013 ................................... 215
Lampiran 92. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur
15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan
Pekerjaan Utama Subsektor Perkebunan Menurut
Tingkat Pendidikan Tahun 2014. .................................. 216
Lampiran 93. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur
15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan
Pekerjaan Utama Subsektor Perkebunan Menurut
Tingkat Pendidikan Tahun 2015. .................................. 217
Lampiran 94. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur
15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan
Pekerjaan Utama Subsektor Perkebunan Menurut
Tingkat Pendidikan Tahun 2016. .................................. 218
Lampiran 95. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur
15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan
Pekerjaan Utama Subsektor Perkebunan Menurut
Tingkat Pendidikan Tahun 2017. .................................. 219

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian xxix


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

Lampiran 96. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur


15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan
Pekerjaan Utama Subsektor Perkebunan Menurut
Tingkat Pendidikan Tahun 2018 ................................... 220
Lampiran 97. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur
15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan
Pekerjaan Utama Subsektor Perkebunan Menurut
Tingkat Pendidikan Tahun 2019 ................................... 221
Lampiran 98. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur
15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan
Pekerjaan Utama Subsektor Perkebunan Menurut
Status Pekerjaan Utama Tahun 2012 ............................ 222
Lampiran 99. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur
15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan
Pekerjaan Utama Subsektor Perkebunan Menurut
Status Pekerjaan Utama Tahun 2013 ............................ 223
Lampiran 100. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur
15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan
Pekerjaan Utama Subsektor Perkebunan Menurut
Status Pekerjaan Utama Tahun 2014. ........................... 224
Lampiran 101. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur
15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan
Pekerjaan Utama Subsektor Perkebunan Menurut
Status Pekerjaan Utama Tahun 2015 ............................ 225
Lampiran 102. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur
15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan
Pekerjaan Utama Subsektor Perkebunan Menurut
Status Pekerjaan Utama Tahun 2016 ............................ 226

xxx Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

Lampiran 103. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur


15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan
Pekerjaan Utama Subsektor Perkebunan Menurut
Status Pekerjaan Utama Tahun 2017 ............................ 227
Lampiran 104. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur
15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan
Pekerjaan Utama Subsektor Perkebunan Menurut
Status Pekerjaan Utama Tahun 2018 ............................ 228
Lampiran 105. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur
15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan
Pekerjaan Utama Subsektor Perkebunan Menurut
Status Pekerjaan Utama Tahun 2019 ............................ 229
Lampiran 106. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur
15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan
Pekerjaan Utama Subsektor Peternakan Menurut
Provinsi Tahun 2012 dan Proyeksinya Tahun 2013 –
2019 ......................................................................... 230
Lampiran 107. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur
15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan
Pekerjaan Utama Subsektor Peternakan Menurut
Jenis Kelamin Tahun 2012 dan Proyeksinya Tahun
2013 – 2019 .............................................................. 231
Lampiran 108. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur
15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan
Pekerjaan Utama Subsektor Peternakan Menurut
Kelompok Umur Tahun 2012. ...................................... 233

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian xxxi


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

Lampiran 109. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur


15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan
Pekerjaan Utama Subsektor Peternakan Menurut
Kelompok Umur Tahun 2013........................................ 234
Lampiran 110. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur
15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan
Pekerjaan Utama Subsektor Peternakan Menurut
Kelompok Umur Tahun 2014........................................ 235
Lampiran 111. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur
15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan
Pekerjaan Utama Subsektor Peternakan Menurut
Kelompok Umur Tahun 2015........................................ 236
Lampiran 112. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur
15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan
Pekerjaan Utama Subsektor Peternakan Menurut
Kelompok Umur Tahun 2016........................................ 237
Lampiran 113. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur
15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan
Pekerjaan Utama Subsektor Peternakan Menurut
Kelompok Umur Tahun 2017........................................ 238
Lampiran 114. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur
15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan
Pekerjaan Utama Subsektor Peternakan Menurut
Kelompok Umur Tahun 2018........................................ 239
Lampiran 115. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur
15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan
Pekerjaan Utama Subsektor Peternakan Menurut
Kelompok Umur Tahun 2019........................................ 240

xxxii Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

Lampiran 116. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur


15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan
Pekerjaan Utama Subsektor Peternakan Menurut
Tingkat Pendidikan Tahun 2012. ................................. 241
Lampiran 117. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur
15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan
Pekerjaan Utama Subsektor Peternakan Menurut
Tingkat Pendidikan Tahun 2013. .................................. 242
Lampiran 118. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur
15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan
Pekerjaan Utama Subsektor Peternakan Menurut
Tingkat Pendidikan Tahun 2014. .................................. 243
Lampiran 119. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur
15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan
Pekerjaan Utama Subsektor Peternakan Menurut
Tingkat Pendidikan Tahun 2015. .................................. 244
Lampiran 120. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur
15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan
Pekerjaan Utama Subsektor Peternakan Menurut
Tingkat Pendidikan Tahun 2016. .................................. 245
Lampiran 121. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur
15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan
Pekerjaan Utama Subsektor Peternakan Menurut
Tingkat Pendidikan Tahun 2017. .................................. 246
Lampiran 122. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur
15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan
Pekerjaan Utama Subsektor Peternakan Menurut
Tingkat Pendidikan Tahun 2018. .................................. 247

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian xxxiii


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

Lampiran 123. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur


15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan
Pekerjaan Utama Subsektor Peternakan Menurut
Tingkat Pendidikan Tahun 2019. .................................. 248
Lampiran 124. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur
15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan
Pekerjaan Utama Subsektor Peternakan Menurut
Status Pekerjaan Utama Tahun 2012 ............................ 249
Lampiran 125. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur
15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan
Pekerjaan Utama Subsektor Peternakan Menurut
Status Pekerjaan Utama Tahun 2013 ............................ 250
Lampiran 126. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur
15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan
Pekerjaan Utama Subsektor Peternakan Menurut
Status Pekerjaan Utama Tahun 2014 ............................ 251
Lampiran 127. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur
15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan
Pekerjaan Utama Subsektor Peternakan Menurut
Status Pekerjaan Utama Tahun 2015 ............................ 252
Lampiran 128. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur
15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan
Pekerjaan Utama Subsektor Peternakan Menurut
Status Pekerjaan Utama Tahun 2016 ............................ 253
Lampiran 129. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur
15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan
Pekerjaan Utama Subsektor Peternakan Menurut
Status Pekerjaan Utama Tahun 2017 ............................ 254

xxxiv Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

Lampiran 130. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur


15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan
Pekerjaan Utama Subsektor Peternakan Menurut
Status Pekerjaan Utama Tahun 2018 ............................ 255
Lampiran 131. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur
15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan
Pekerjaan Utama Subsektor Peternakan Menurut
Status Pekerjaan Utama Tahun 2019 ............................ 256

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian xxxv


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Sektor pertanian merupakan sektor riil yang turut memberikan


sumbangan terhadap pertumbuhan perekonomian Indonesia.
Kemajuan sektor ini tidak terlepas dari kesempatan kerja, kuantitas
dan kualitas dari tenaga kerja yang turut mendukung dalam
peningkatan pembangunan pertanian
Tenaga kerja menjadi salah satu indikator penting dalam
perkembangan pembangunan ekonomi karena mempunyai fungsi
yang menentukan dalam peningkatan pembangunan suatu negara
yang mana tenaga kerja sebagai sumber daya untuk menjalankan
proses produksi serta distribusi barang dan jasa, dan tenaga kerja
sebagai sasaran untuk menghidupkan dan mengembangkan pasar.
Kedua fungsi tersebut memungkinkan berlangsungnya pertumbuhan
ekonomi secara terus menerus dalam jangka panjang, atau dapat
dikatakan bahwa tenaga kerja merupakan motor penggerak dalam
pembangunan (Suroto, 1992).
Badan Pusat Statisitk (BPS) mencatat jumlah tenaga kerja di
sektor pertanian menurun sebesar 1,4% pada Agustus 2012
dibbandingkan pada Agustus tahun 20111 . Sementara pertumbuhan
ekonomi pertanian meningkat sebesar 6,15% disbanding tahun
2011. Hal ini menunjukkan bahwa peningkatan pertumbuhan
ekonomi pada sektor pertanian tidak selalu diiringi dengan
peningkatan penyerapan tenaga kerja.

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 1


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

Pada tahun 2011, sektor pertanian memiliki serapan tenaga


kerja terbesar dengan jumlahnya mencapai 36,54 juta jiwa
dibandingkan dengan serapan tenaga kerja sektor lainnya. Jumlah
ini merupakan 33,3% dari jumlah tenaga kerja Indonesia
seluruhnya. Tenaga kerja pertanian tersebut tersebar ke dalam
empat sub sektor, dimana penyerapan tenaga kerja terbesar adalah
di sub sektor tanaman pangan (46,35%) dan perkebunan (33,05%),
diikuti oleh sub sektor peternakan (11,51%) dan hortikultura
(9,09%). Namun demikian, dengan jumlah tenaga kerja yang besar
tersebut, ternyata sektor pertanian hanya mampu memberikan
kontribusi PDB nasional sebesar 10,96% (angka sangat sementara).
Kondisi ini menunjukkan bahwa tingkat produktivitas tenaga kerja
sektor pertanian masih rendah. Hal tersebut disebabkan masih
rendahnya tingkat pendidikan dan minat angkatan kerja usia
produktif di sektor pertanian. Hal ini didukung dari data Sakernas
BPS (tahun 2011) yang menunjukan bahwa tingkat pendidikan
tenaga kerja di sektor pertanian sebagian besar adalah sampai
tingkatan SD bahkan tidak pernah sekolah (72,53%) dan minat
angkatan kerja usia muda pada kelompok usia 20-24 tahun hanya
sebesar 6,9%. Kelompok usia produktif (30-34 tahun, 35-39 tahun,
40-44 tahun) masing-masing hanya 12%.
Proyeksi tenaga kerja pertanian (TKP) yang tepat sangat
diperlukan oleh pengambil kebijakan dalam membuat kebijakan
program-program pembangunan pertanian. Hasil proyeksi sangat
diperlukan untuk mengetahui rencana tenaga kerja sektor pertanian
dan kebutuhan perencanaan pembangunan pertanian, maka perlu
dilakukan analisis proyeksi tenaga kerja sektor pertainan. Hasil dari
analisis proyeksi tenaga kerja sektor pertanian sangat berguna
sebagai bahan rujukan bagi para pimpinan di Kementerian Pertanian

2 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

dalam mengambil kebijakan pembangunan pertanian dan analisis ini


juga penting dalam menyediakan informasi bagi para stake holder
yang terkait dengan kegiatan agribisnis masing-masing subsektor
pertanian.

1.2 Tujuan

Tujuan dari penyusunan Buku Proyeksi Tenaga Kerja Sektor


Pertanian ini adalah sebagai berikut:
1. Menghitung proyeksi data tenaga kerja sektor dan subsektor
lingkup pertanian tahun 2013 – 2019.
2. Melakukan analisis hasil proyeksi.

1.3 Ruang Lingkup


Ruang lingkup tenaga kerja pertanian dalam kegiatan ini
dibatasi pada sektor pertanian yang dibagi dalam empat subsektor
yaitu; (1) tenaga kerja tanaman pangan; (2) tenaga kerja
hortikultura; (3) tenaga kerja perkebunan; dan (4) tenaga kerja
peternakan.
Pengelompokkan tenaga kerja disini didasarkan pada curahan
waktu terbesar pada subsektor tersebut, karena seseorang yang
bekerja di sektor pertanian biasanya tidak hanya bekerja pada satu
subsektor, tetapi seringkali mencakup subsektor lain. Pekerja bebas
di pertanian adalah seseorang yang bekerja pada orang
lain/majikan/institusi yang tidak tetap (lebih dari satu majikan dalam
sebulan terakhir) diusaha pertanian baik berupa usaha rumah tangga
maupun bukan usaha rumah tangga atas dasar balas jasa dengan
menerima upah baik uang maupun barang barang, dan baik dengan
system pembayaran harian maupun borongan.

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 3


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Konsep dan Definisi

Dalam menunjang penyusunan proyeksi jumlah tenaga kerja


sektor pertanian maka perlu dipahami tentang berbagai konsep dan
definisi ketenagakerjaan yang dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Rencana Pembangunan Jangka Menengah yang
selanjutnya disingkat RPJM adalah dokumen perencanaan untuk
periode 5 (lima) tahun.
2. Perencanaan Tenaga Kerja yang selanjutnya disingkat PTK
adalah proses penyusunan rencana ketenagakerjaan secara
sistematis yang dijadikan dasar dan acuan dalam penyusunan
kebijakan strategis dan pelaksanaan program pembangunan
ketenagakerjaan yang berkesinambungan.
3. Perencanaan Tenaga Kerja Sektoral yang selanjutnya
disingkat PTKS adalah proses penyusunan rencana
ketenagakerjaan secara sistematis yang dijadikan dasar dan
acuan dalam penyusunan kebijakan strategis dan pelaksanaan
program pembangunan ketenagakerjaan sektoral yang
berkesinambungan.
4. Rencana Tenaga Kerja Sektoral yang selanjutnya disingkat
RTKS adalah hasil kegiatan perencanaan tenaga kerja sektoral.
5. Penduduk Usia Kerja yang selanjutnya disingkat PUK adalah
seluruh penduduk yang telah memenuhi kreteria usia kerja yaitu
berusia 15 tahun ke atas.
6. Angkatan Kerja (AK) adalah penduduk usia kerja yang selama
seminggu sebelum pencacahan bekerja atau punya pekerjaan

4 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

tetapi sementara tidak bekerja dan mereka yang tidak bekerja


tetapi mencari pekerjaan (menganggur).
7. Bekerja adalah kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh
seseorang dengan maksud memperoleh atau membantu
memperoleh pendapatan atau keuntungan sekurang-kurangnya
1 (satu) jam tidak terputus dalam seminggu.
8. Penganggur Terbuka (PT) adalah para penganggur yang
terdiri dari:
a. Mereka yang sedang mencari pekerjaan
b. Mereka yang sedang mempersiapkan usaha
c. Mereka yang tidak mencari pekerjaan karena merasa tidak
mungkin dapat pekerjaan.
d. Mereka yang sudah punya pekerjaan tetapi belum mulai
bekerja.
9. Tingkat Penganggur Terbuka (TPT) adalah rasio
perbandingan antara jumlah penganggur terbuka dengan jumlah
angkatan kerja.
10. Setengah Penganggur adalah kegiatan seseorang yang
bekerja kurang dari 35 jam per minggu.
11. Tenaga Kerja (manpower) adalah seluruh penduduk dalam
usia kerja (berusia 15 tahun atau lebih) yang potensial dapat
memproduksi barang dan jasa. Indikator ini bermanfaat sebagai
wacana bagi pengambil kebijakan di tingkat nasional maupun
daerah dalam pembuatan rencana ketenagakerjaan di
wilayahnya. Disamping itu indikator ini digunakan untuk
mengetahui berapa banyak tenaga kerja atau penduduk usia
kerja yang potensial yang dapat memproduksi barang dan jasa.
Namun indikator ini hanya menghasilkan jumlah penduduk yang

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 5


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

bisa bekerja sehingga kurang tepat untuk digunakan sebagai


dasar perencanaan.
12. Angka Partisipasi Angkatan Kerja (APAK) adalah bagian dari
penduduk usia kerja, 15 tahun ke atas yang mempunyai
pekerjaan selama seminggu yang lalu, baik yang bekerja
maupun yang sementara tidak bekerja karena suatu sebab
seperti menunggu panenan atau cuti. Selain mereka yang tidak
mempunyai pekerjaan tetapi sedang mencari pekerjaan (Sensus
Penduduk 2000). Sementara itu, penduduk yang bekerja atau
mempunyai pekerjaan adalah mereka yang selama seminggu
sebelum pencacahan melakukan pekerjaan atau bekerja untuk
memperoleh atau membantu memperoleh penghasilan atau
keuntungan selama paling sedikit satu jam seminggu yang lalu
dan tidak boleh terputus (Sensus Penduduk 2000). Indikator ini
bermanfaat untuk mengetahui bagian dari tenaga kerja yang
sesungguhnya terlibat, atau berusaha untuk terlibat dalam
kegiatan produktif yaitu memproduksi barang dan jasa dalam
kurun waktu tertentu.
13. Kesempatan Kerja adalah banyaknya orang yang bekerja pada
berbagai sektor perekonomian. Baik sektor pertanian,
peternakan, perikanan, perkebunan, sektor industri maupun
sektor jasa (Safrida, 1999;57). Kesempatan kerja juga dapat
dimaknai sebagai jumlah lapangan kerja dalam satuan orang
yang dapat disediakan oleh seluruh sektor ekonomi dalam
kegiatan produksi.
14. Produk Domestik Bruto (PDB) adalah satu indikator penting
yang digunakan untuk mengetahui kondisi ekonomi di suatu
negara dalam suatu periode tertentu, baik atas dasar harga
berlaku maupun atas dasar harga konstan. PDB pada dasarnya

6 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

merupakan jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh unit


usaha dalam suatu negara tertentu, atau merupakan jumlah nilai
barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit ekonomi.
PDB atas dasar harga berlaku menggambarkan nilai tambah
barang dan jasa yang dihitung menggunakan harga yang berlaku
pada setiap tahun. PDB atas dasar harga konstan menunjukkan
nilai tambah barang dan jasa tersebut yang dihitung
menggunakan harga yang berlaku pada satu tahun tertentu
sebagai dasar. PDB atas dasar harga berlaku dapat digunakan
untuk melihat pergeseran dan struktur ekonomi, sedang harga
konstan digunakan untuk mengetahui pertumbuhan ekonomi dari
tahun ke tahun.
15. Status Pekerjaan adalah jenis kedudukan seseorang dalam
melakukan pekerjaan di suatu unit usaha/kegiatan. Mulai tahun
2001 status pekerjaa dibedakan menjadi 7 (tujuh) kategori yaitu :
a) Berusaha Sendiri, adalah bekerja atau berusaha dengan
menanggung resiko secara ekonomis, yaitu dengan tidak
kembalinya ongkos produksi yang telah dikeluarkan dalam
rangka usahanya tersebut, serta tidak menggunakan pekerja
dibayar maupun pekerja tak dibayar, termasuk yang sifat
pekerjaannya memerlukan teknologi atau keahlian khusus.
b) Berusaha Dibantu Buruh Tidak Tetap/Buruh Tak Dibayar,
adalah bekerja atau berusaha atas resiko sendiri dan
menggunakan buruh/pekerja tak dibayar dan atau
buruh/pekerja tidak tetap
c) Berusaha Dibantu Buruh Tetap/Buruh Dibayar, adalah
berusaha atas resiko sendiri dan memperkerjakan paling
sedikit satu orang buruh/pekerja tetap yang dibayar.
d) Buruh/Karyawan/Pegawai, adalah seseorang yang bekerja
pada orang lain atau instansi/kantor/perusahaan secara tetap

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 7


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

dengan menerima upah/gaji baik berupa uang maupun


barang. Buruh yang tidak mempunyai majikan tetap, tidak
digolongkan sebagai buruh/karyawan, tetapi sebagai pekerja
bebas. Seseorang dianggap memiliki majikan tetap jika
memiliki 1 (satu) majikan (orang/rumah tangga) yang sama
dalam sebulan terakhir. Khusus pada sektor bangunan
batasannya tiga bulan. Apabila majikannya instansi/lembaga,
boleh lebih dari satu.
e) Pekerja Bebas di Pertanian, apabila seseorang yang
bekerja pada orang lain/majikan/institusi yang tidak tetap
(lebih dari 1 majikan dalam sebulan terakhir) di usaha
pertanian baik berupa usaha rumah tangga maupun bukan
usaha rumah tangga atas dasar balas jasa dengan menerima
upah atau imbalan baik berupa uang maupun barang, dan
baik dengan sistem pembayaran harian maupun borongan.
Usaha pertanian meliputi : pertanian tanaman pangan,
perkebunan, kehutanan, peternakan, perikanan dan
perburuan, termasuk juga jasa pertanian.
Majikan, adalah orang atau pihak yang memberikan
pekerjaan dengan pembayaran yang disepakati.
16. Pekerja Keluarga/Tak Dibayar, adalah seseorang yang bekerja
membantu orang lain yang berusaha dengan tidak mendapat
upah/gaji, baik berupa uang maupun barang.
17. Bekerja di Subsektor Tanaman Pangan adalah kegiatan
ekonomi yang dilakukan oleh seseorang dengan maksud
memperoleh atau membantu memperoleh pendapatan atau
keuntungan, paling sedikit 1 jam (tidak terputus) dalam
seminggu yang lalu. Kegiatan tersebut termasuk pula kegiatan
pekerja tak dibayar yang membantu dalam suatu usaha/kegiatan
ekonomi subsektor tanaman pangan

8 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

18. Bekerja di Subsektor Hortikultura adalah kegiatan ekonomi


yang dilakukan oleh seseorang dengan maksud memperoleh
atau membantu memperoleh pendapatan atau keuntungan,
paling sedikit 1 jam (tidak terputus) dalam seminggu yang lalu.
Kegiatan tersebut termasuk pula kegiatan pekerja tak dibayar
yang membantu dalam suatu usaha/kegiatan ekonomi
Subsektor Hortikultura.
19. Bekerja di Subsektor Perkebunan adalah kegiatan ekonomi
yang dilakukan oleh seseorang dengan maksud memperoleh
atau membantu memperoleh pendapatan atau keuntungan,
paling sedikit 1 jam (tidak terputus) dalam seminggu yang lalu.
Kegiatan tersebut termasuk pula kegiatan pekerja tak dibayar
yang membantu dalam suatu usaha/kegiatan ekonomi
Subsektor Perkebunan.
20. Bekerja di Subsektor Peternakan adalah kegiatan ekonomi
yang dilakukan oleh seseorang dengan maksud memperoleh
atau membantu memperoleh pendapatan atau keuntungan,
paling sedikit 1 jam (tidak terputus) dalam seminggu yang lalu.
Kegiatan tersebut termasuk pula kegiatan pekerja tak dibayar
yang membantu dalam suatu usaha/kegiatan ekonomi
Subsektor Peternakan.

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 9


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

Gambar 2.1 Diagram Struktur Penduduk

2.2. Model Proyeksi Tenaga Kerja

Data yang digunakan dalam melakukan proyeksi tenaga kerja ini


merupakan data sekunder yang didapat dari Badan Pusat Statistik
(BPS) berdasarkan Susenas dan Sakernas. Adapun data yang
digunakan adalah data Pertumbuhan Domestik Regional Bruto
(PDRB) dan data jumlah tenaga kerja pertanian dari 33 provinsi di
sektor pertanian (dalam arti sempit) yang meliputi empat subsektor
yaitu subsektor tanaman pangan, hortikultura, perkebunan dan
peternakan. Kurun waktu kedua data tersebut adalah dari tahun
2001 sampai dengan tahun 2012. Data ini digunakan untuk mencari
laju penyerapan tenaga kerja pertanian pada tahun yang akan

10 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

diproyeksi. Alasan menggunakan data tersebut karena berdasarkan


teori elastisitas yang digunakan sebagai acuan dalam proyeksi
tenaga kerja pertanian, membutuhkan dua data pendukung yaitu
laju pertumbuhan ekonomi serta laju penyerapan tenaga kerja
pertanian.

a. Elastisitas
Elastisitas adalah perbandingan perubahan proporsional dari
sebuah variabel dengan perubahan variabel lainnya. Koefisien
elastisitas diukur dari persentase perubahan x dibagi dengan
persentase perubahan y. Secara umum dapat dirumuskan:

𝜕 ln 𝑥 𝛿𝑥 𝑦
𝐸𝑥,𝑦 = = .
𝜕 ln 𝑦 𝛿𝑦 𝑥

Elastisitas tenaga kerja merupakan ukuran yang dipakai


untuk melihat besarnya perubahan tenaga kerja terhadap
pertumbuhan ekonomi. Dalam perhitungannya elastisitas tenaga
kerja (E) terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dihitung dari
persentase PDB yang merupakan variabel bebas dengan persentase
perubahan tenaga kerja yang merupakan variabel tak bebas, yang
dapat dirumuskan sebagai berikut:

𝒅𝑵𝒊
𝑬𝒊 =
𝒅𝒀𝒊

𝑵𝒊 − 𝑵𝒊−𝟏
𝒅𝑵𝒊 =
𝑵𝒊−𝟏

𝒀𝒊 − 𝒀𝒊−𝟏
𝒅𝒀𝒊 =
𝒀𝒊−𝟏

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 11


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

dimana :
𝑬𝒊 = elastisitas tenaga kerja pada tahun i
𝒅𝑵𝒊 = laju pertumbuhan tenaga kerja pada tahun i
𝒅𝒀𝒊 = laju pertumbuhan pendapatan nasional pada tahun i
𝑵𝒊 = jumlah tenaga kerja pada tahun i
𝑵𝒊−𝟏 = jumlah tenaga kerja pada tahun i-1
𝒀𝒊 = Produk Domestik Bruto pada tahun i
𝒀𝒊−𝟏 = Produk Domestik Bruto pada tahun i-1

Konsep elastisitas tersebut selanjutnya digunakan untuk


memperkirakan pertambahan tenaga kerja (laju pertumbuhan) yang
diciptakan baik nasional maupun regional. Dengan menggunakan
rumus sebagai berikut (Simanjuntak, 1982):

k=Exg

dimana:
k = laju pertumbuhan tenaga kerja
E = elastisitas tenaga kerja
g = laju pertumbuhan PDB/PDRB

b. Trend Analysis (Analisis Trend)

Analisis trend menjadikan model trend umum untuk data


runtun waktu dan memungkinkan penghitungan peramalan untuk
masa yang akan datang. Ada beberapa model yang umum digunakan
untuk analisis tren, yaitu trend linear model, quadratic trend model,
exponential growth trend model, dan S-curve model. Namun keempat
prosedur model tersebut hanya dapat digunakan untuk data runtun
yang tidak memiki unsur musiman.

12 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

Keempat model untuk analisis trend tersebut dapat digunakan


dengan asumsi sebagai berikut : data tidak memilki unsur musiman,
data memiliki kecenderungan yang konstan, analisis dilakukan untuk
peramalan jangka panjang, khusus untuk model kurva S ( S-curve
model) tidak boleh ada elemen data yang hilang pada data runtunnya.
Adapun persamaan untuk keempat model tersebut sebagai berikut :

1. Trend Linear Model


(Model Trend Linier)
Bentuk model sebagai berikut,
Yt = β0 + (β1*t) + et
Pada model ini, β menunjukkan rata-rata perubahan dari periode
satu ke periode berikutnya.
2. Quadratic trend model
(Model Trend Kuadratik)
Model ini dapat digunakan untuk bentuk lengkungan plot data yang
sederhana. Bentuk model sebagai berikut,
Yt = β0 + (β1*t) + (β2*t2 ) + et
3. Exponential Growth Trend Model
(Model Trend Eksponensial)
Model ini menunjukkan adanya peningkatan secara eksponensial.
Bentuk model sebagai berikut,
Yt = β0*β1t *et.
4. S-Curve Model
(Model Kurva S)
Model ini digunakan jika plot runtun data mengindikasikan adanya
kecenderungan bentuk kurva “S”. Adapun bentuk ini memiliki
model,

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 13


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

10𝛼
𝑌𝑡 =
(𝛽0 + 𝛽1 𝛽2𝑡 )

c. Moving Average (Rataan Bergerak)

Teknik perataan digunakan bila peramalan dilakukan secara


berulang – ulang untuk data yang tidak terlalu besar. Teknik ini
digunakan untuk memanfaatkan semua data yang tersedia. Setiap
terdapat informasi terbaru, nilai ramalan terbaru akan diperoleh
dengan menghilangkan informasi terlama dengan memasukkan
informasi terbaru. Pada Moving Average, semua informasi diberi
bobot yang sama. Formula untuk teknik ini adalah :
Mt = 𝑦𝑡+1
(yt + yt−1 + yt−2 + … + yt−n+1 )
=
𝑛
dengan n merupakan ordo.

d. Exponential Smoothing (Pemulusan Eksponensial)

Teknik pemulusan eksponensial adalah prosedur yang dapat


merevisi secara kontinu hasil peramalan dengan informasi terbaru.
Metode ini berdasarkan pemulusan yang menurun secara
eksponensial. Prediksi dilakukan dengan memberikan bobot yang
lebih tinggi untuk informasi yang terbaru. Salah satu bentuk
pemulusan eksponensial adalah teknik Single Exponential
Smoothing. Formula untuk teknik ini adalah :
𝑆𝑡 = 𝛼𝑦𝑡 + 1 −  𝑆𝑡−1

Teknik ini digunakan jika data tidak menunjukkan pola trend.


Hasil peramalan tergantung pada besarnya  dan penetapan St-1.
Alpha () merupakan bobot untuk data terbaru, sedangkan S t-1

14 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

merupakan nilai sekarang hasil dari peramalan satu periode yang


lalu. Nilai  semakin mendekati 0, menunjukkan bahwa ramalan
akan semakin mendekati nilai observasi sebelumnya. Penetapan St-1
dapat dilakukan dengan menggunakan rataan seluruh yt atau data
aktual.
Bentuk lain dari teknik pemulusan eksponensial dalah double
exponential smoothing yang merupakan bentuk khusus dari teknik
trend linier Holt. Adapun formula teknik Holt sebagai berikut,

𝑌𝑡+𝑝 = 𝛼𝑌𝑡 + 1 − 𝛼 𝐴𝑡−1 + 𝑇𝑡−1 + 𝛽 𝐴1 − 𝐴𝑡−1 + (1 − 𝛽)𝑇𝑡−1

dengan  dan  merupakan parameter pemulusan.

e. Teknik Geometrik

Teknik geometrik merupakan salah satu teknik yang sering


digunakan Badan Pusat Statistik (BPS) dan instansi lain dalam
memproyeksi penduduk, rumah tangga dan sebagainya. Istilah
proyeksi menunjukkan arti mengenai perkiraan tentang keadaan
masa yang akan datang dengan menggunakan data yang ada
(sekarang). Rumus fungsi geometrik yang digunakan adalah :
𝑌𝑡+𝑛 = 𝑌𝑡 (1 + 𝑟)𝑛
dengan,
Yt+n : Nilai PDRB tahun estimasi (t+n).
Yt : Nilai PDRB awal.
r : Rataan laju pertumbuhan PDRB.
n : lamanya tahun yang akan diestimasi.

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 15


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

BAB III
METODOLOGI

3.1. Sumber Data


Data yang digunakan dalam pembuatan proyeksi tenaga
kerja sektor pertanian 2001-2012 adalah data tenaga kerja sektor
pertanian tahun 2001-2012 berdasarkan Kelompok Lapangan Usaha
Indonesia (KLUI) 2009, dan data Produk Domestik Bruto atau data
Produk Domestik Regional Bruto (atas dasar harga konstan tahun
2000) sektor pertanian tahun 2001-2011. Sebelum dilakukan
perhitungan proyeksi jumlah tenaga kerja sektor pertanian, maka
raw data Sakernas BPS diolah terlebih dahulu sedangkan PDB/PDRB
diperoleh dari buku Statistik Indonesia yang diterbitkan oleh BPS.
Pengambilan periode data PDB/PDRB dimulai dari tahun 2000
dengan alasan pada tahun tersebut Badan Pusat Statistik (BPS)
telah menetapkan tahun dasar. Penggunaan data PDB/PDRB atas
dasar harga konstan dilakukan dengan pertimbangan pengaruh
inflasi sudah dihilangkan, sehingga angka yang dihasilkan
mencerminkan pertumbuhan riil yang terjadi. Data tenaga kerja
yang digunakan yaitu data pada tahun 2001-2012 periode Agustus,
hal ini dikarenakan data tenaga kerja sektor pertanian pada bulan
Agustus diasumsikan cukup mewakili dari sisi sampel.

3.2. Metoda Analisis


Dalam melakukan proyeksi tenaga kerja pertanian perlu melalui
teori elastisitas. Teori ini menghitung rasio dari laju penyerapan
tenaga kerja terhadap laju pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan
ekonomi yang dimaksud pada penelitian ini merupakan PDRB dari
masing-masing provinsi di Indonesia.

16 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

Adapun langkah-langkah dalam proyeksi tenaga kerja pertanian


adalah sebagai berikut :

1. Berdasarkan data aktual PDRB, kemudian dihitung laju PDRB


pada tahun 2002 sampai dengan 2010, dengan rumus sebagai
berikut :
𝑃𝐷𝑅𝐵𝑡 − 𝑃𝐷𝑅𝐵𝑡−1
𝐿𝑎𝑗𝑢 𝑃𝐷𝑅𝐵 = 𝑥 100
𝑃𝐷𝑅𝐵𝑡−1

2. Berdasarkan data aktual TKP, kemudian dihitung laju


penyerapan TKP, dengan rumus sebagai berikut :
𝑇𝐾𝑃𝑡 − 𝑇𝐾𝑃𝑡−1
𝐿𝑎𝑗𝑢 𝑇𝐾𝑃 = 𝑥 100
𝑇𝐾𝑃𝑡−1
3. Perhitungan elastisitas tenaga kerja data aktual, dengan rumus :

𝐿𝑎𝑗𝑢 𝑇𝐾𝑃
E =
𝐿𝑎𝑗𝑢 𝑃𝐷𝑅𝐵

4. Proyeksi PDRB.
5. Perhitungan laju PDRB data hasil proyeksi seperti langkah
pertama.
6. Proyeksi elastisitas.
7. Peramalan laju TKP dari hasil proyeksi PDRB dan elastisitas.
8. Peramalan TKP tahun ke – i, dengan rumus :

𝑘 𝑥 𝑇𝐾𝑃𝑡−1
TKPt = + 𝑇𝐾𝑃𝑡−1
100
dengan,
TKPt : Jumlah TKP tahun estimasi ke-t.
TKPt-1 : Jumlah TKP tahun ke-(t-1).
k : hasil peramalan laju TKP tahun ke-t

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 17


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

Perbandingan proyeksi tenaga kerja pada penelitian ini


menggunakan tiga rancangan, dengan uraian sebagai berikut :
1. Rancangan pertama yaitu proyeksi PDRB dengan Trend Analysis
Quadratic dan elastisitas diproyeksi dengan Moving Average.
2. Rancangan kedua yaitu proyeksi PDRB dengan teknik Geometrik
sedangkan elastisitas diproyeksi dengan Moving Average.
3. Rancangan ketiga merupakan hasil proyeksi dengan metode
memproyeksi PDRB dan elastisitas dengan teknik peramalan
tertentu setelah sebelumnya melihat pola data dari keduanya.
Rancangan pertama dan rancangan kedua dibuat dengan tujuan
efisiensi waktu dan metode karena proyeksi PDRB dan elastisitas
pada seluruh provinsi menggunakan teknik yang sama seperti
yang telah dituliskan pada rancangan 1 dan 2.

18 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

Gambar 3.1. Diagram alir proyeksi tenaga kerja sektor pertanian

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 19


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

BAB IV
PROFIL PEREKONOMIAN DAN KETENAGAKERJAAN SEKTOR
PERTANIAN

4.1. Perkembangan Perekonomian Nasional


Sektor pertanian merupakan sektor yang mempunyai peran
penting dan strategis dalam perekonomian nasional. Salah satu
indikator yang digunakan untuk melihat kinerja perekonomian dapat
dilihat dari nilai Produk Domestik Bruto (PDB). Secara umum PDB
sektor pertanian dari tahun 2000 sampai tahun 2012 mengalami
peningkatan. Rata–rata laju pertumbuhan ekonomi sektor pertanian
selama empat tahun (2009-2012) terakhir sebesar 3,24% per tahun.
Pada tahun 2009 PDB sektor pertanian tumbuh sebesar 4,10%
dibandingkan tahun 2008 berdasarkan angka tetap yang dikeluarkan
oleh BPS dan pada tahun 2012 laju pertumbuhan PDB sektor
pertanian meningkat menjadi 4,18% dibandingkan tahun 2011.
Dalam kurun waktu tersebut rata-rata PDB sektor pertanian
berdasarkan harga konstan sebesar Rp. 241 triliun. Pada tahun
2009 sektor ini mampu menghasilkan PDB sebesar Rp. 231,31
triliun, naik sebesar Rp.9 triliun dibandingkan tahun sebelumnya.
Kemudian meningkat menjadi Rp. 236,83 triliun di tahun 2010,
kembali meningkat pada tahun 2011 menjadi Rp. 242,30 triliun
berdasarkan angka sementara dari BPS, kembali meningkat pada
tahun 2012 sebesar Rp. 252,43 triliun berdasarkan angka sangat
sementara dari BPS. (Gambar 4.1).
.

20 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

(Triliun)

255.00 252.43

250.00

245.00 242.30

240.00 236.83

235.00 231.31

230.00

225.00

220.00
2009 2010 2011*) 2012**)

Gambar 4.1. PDB Sektor Pertanian dalam Arti Sempit Atas Dasar Harga Konstan
Tahun 2009 – 2012

Dilihat dari kontribusi dalam perekonomian, selama empat


tahun terakhir kontribusi sektor pertanian terhadap PDB secara
nasional berdasarkan harga berlaku rata-rata PDB sektor pertanian
sebesar 10,99% per tahun. Pada tahun 2009 mengalami
peningkatan menjadi 11,33%, begitu juga pada tahun 2010
mengalami peningkatan menjadi 11,44%, pada tahun 2011
meningkat lambat sebesar 10,96% dan pada tahun 2012 meningkat
sebesar 10,68%. (Gambar 4.2).

(%)
11,33 11,44
10,96 10,68
12

0
2009 2010 2011 *) 2012 **)

Gambar 4.2. Kontribusi Nilai Tambah Perlapangan Usaha Nasional, 2009-2012**)

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 21


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

Berdasarkan hasil perhitungan BPS, PDB sektor pertanian


dalam arti sempit dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu
tanaman bahan makanan, perkebunan dan peternakan. Rata-rata
kontribusi dari ketiga kelompok tersebut masing-masing dari tahun
2009–2012 terhadap PDB sektor pertanian adalah : 65,4% (tanaman
bahan makanan), 18,3% (perkebunan), dan 16,3% (peternakan)
(Gambar 4.3).

16,3%

18,3%
65,4%

Tabama Perkebunan Peternakan & Hasilnya

Gambar 4.3. Kontribusi Rata-Rata PDB Sub Sektor Pertanian dalam Arti Sempit
terhadap Sektor Pertanian, Tahun 2009 – 2012

Pada kenyataannya sektor pertanian dikelompokkan menjadi


empat subsektor yaitu subsektor tanaman pangan terdiri dari
kelompok padi dan palawija, subsektor hortikultura terdiri dari
kelompok sayur-sayuran dan buah-buahan, subsektor perkebunan,
dan subsektor peternakan. Untuk mencari estimasi tenaga kerja
diperlukan PDB masing-masing subsektor sehingga kelompok
Tabama (tanaman bahan makanan) perlu dipecah menjadi tanaman
pangan (padi & palawija) dan hortikultura (sayuran dan buah-
buahan). Berdasarkan penghitungan dari BPS selama kurun waktu

22 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

2009 – 2012 kontribusi subsektor tanaman pangan (padi & palawija)


rata-rata sebesar 38% dari keseluruhan PDB sektor pertanian.
Kontribusi subsektor hortikultura (sayuran dan buah-buhan) rata-
rata sebesar 28%, kemudian subsektor perkebunan 18%, dan
terakhir subsektor peternakan menyumbang 16% terhadap
keseluruhan PDB sektor pertanian (Gambar 4.4).

16%

38%
18%

28%

Padi & Palawija Sayuran dan buah-buahan


Perkebunan Peternakan & hasilnya

Gambar 4.4. Kontribusi Rata-Rata PDB Subsektor Pertanian terhadap Sektor


Pertanian dalam Arti Sempit, Tahun 2009 - 2012

Laju pertumbuhan PDB sub sektor pertanian secara sempit


atas dasar harga konstan 2000 tahun 2009-2012 menunjukkan
pertumbuhan yang positif, dimana laju pertumbuhan yang cukup
tajam terjadi pada subsektor tanaman pangan (padi & palawija)
mengalami peningkatan yang cukup tajam selama empat tahun
dengan rata-rata laju pertumbuhan sebesar 6,6% atau senilai Rp.
93,05 triliun. Begitu juga PDB subsektor hortikultura (sayuran dan
buah-buahan) juga mempunyai kecenderungan naik pada tiap

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 23


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

tahunnya dengan rata-rata laju pertumbuhan sebesar 5,7% atau


senilai Rp. 60,31 triliun.
Pada subsektor perkebunan kondisinya tidak jauh berbeda
dengan subsektor hortikultura. PDB sub sektor perkebunan tahun
2009-2012 terjadi peningkatan dengan rata-rata laju pertumbuhan
PDB mencapai 3,7% atau senilai Rp. 48,45 triliun. Untuk PDB
subsektor peternakan, pertumbuhan PDB meningkat tiap tahunnya,
rata-rata laju pertumbuhan PDB selama empat tahun mencapai
4,3% atau senilai Rp. 39,22 triliun. (Gambar 4.5).

7,0
6,6

6,0 5,7

5,0
4,3
4,0 3,7

3,0

2,0

1,0

0,0
Padi & palawija Sayuran & buah- Perkebunan Peternakan
buahan

Gambar 4.5. Rata-Rata Laju Pertumbuhan PDB Subsektor Pertanian Terhadap


Sektor Pertanian Dalam Arti Sempit Tahun 2009 - 2012

4.2. Perkembangan Perekonomian Sektor Pertanian


Perkembangan tenaga kerja sektor pertanian secara global
dari tahun ke tahun mengalami perubahan. Jumlah tenaga kerja
yang lebih besar dapat diartikan terjadi penambahan jumlah tenaga
produktif dan pertumbuhan penduduk yang lebih besar berarti makin

24 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

besar ukuran pasar tenaga kerjanya. Namun demikian, pertumbuhan


penduduk berdampak positif maupun negatif bagi pembangunan
ekonomi tergantung pada kemampuan sistem perekonomian yang
bersangkutan untuk menyerap dan secara produktif memanfaatkan
tambahan tenaga kerja tersebut.
Tenaga kerja sektor pertanian tahun 2009 sebanyak 38,61
juta orang jika dibadningkan dengan tahun sebelumnya mengalami
penurunan sebesar 0,64%. Pada tahun 2010 tenaga kerja pertanian
mencapai 38,70 juta orang atau meningkat sebesar 0,23%. Tahun
2011 mengalami penurunan sebesar 5,57% atau turun menjadi
36,54 juta orang. Pada tahun 2012 kembali turun menjadi 36,43
juta orang atau turun sebesar 0,31%. Grafik pergerakan tenaga
kerja sektor pertanian dapat dilihat pada Gambar 4.6.

38,61 38,70
39,00

38,50

38,00

37,50

37,00 36,54 36,43


36,50

36,00

35,50

35,00
2009 2010 2011 2012

Gambar 4.6. Tenaga Kerja Sektor Pertanian Tahun 2009 – 2012

Kontribusi tenaga kerja sektor pertanian dalam penyerapan


tenaga kerja pada kurun waktu 2009-2012 rata-rata sebesar 25%
dari keseluruhan tenaga kerja nasional yang bekerja. Selama empat

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 25


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

tahun terakhir terjadi kecenderungan penurunan kontribusi tenaga


kerja sektor pertanian terhadap tenaga kerja nasional. Tahun 2009
kontribusi sektor pertanian terhadap keseluruhan tenaga kerja
nasional yang bekerja sebesar 25,69%, kembali naik pada tahun
2010 menjadi 25,75%, pada tahun 2011 turun menjadi 24,32% dan
kembali turun pada tahun 2012 menjadi 24,24%. (Gambar 9).
Penurunan kontribusi penyerapan tenaga kerja sektor pertanian
terhadap keseluruhan tenaga kerja nasional, tidak sejalan dengan
meningkatnya kontribusi sektor pertanian terhadap PDB nasional.
Oleh karena itu sektor pertanian terus melakukan perbaikan,
mengingat sektor pertanian merupakan sektor terbesar dalam
penyerapan tenaga kerja.

25,69 25,75
26,00

25,50

25,00
24,32
24,24
24,50

24,00

23,50

23,00
2009 2010 2011 2012

Gambar 4.7. Kontribusi Tenaga Kerja Sektor Pertanian Terhadap Tenaga Kerja
Nasional Tahun 2009-2012

Apabila dilihat dari kontribusi tenaga kerja tiap subsektor,


terlihat bahwa subsektor tanaman pangan memberikan kontribusi
terbesar diantara subsektor lainnya yaitu sebesar 48,36%.
Selanjutnya subsektor perkebunan memberikan kontribusi sebesar
32,07%. Subsektor peternakan memberikan kontribusi penyerapan

26 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

tenaga kerja sebesar 11,32 % dan subsektor hortikultura


memberikan kontribusi penyerapan tenaga kerja sebesar 8,25%
(Gambar 4.8).

11,32%

48,36%
32,07%

8,25%

Tanaman Pangan Hortikultura Perkebunan Peternakan

Gambar 4.8. Rata-Rata Kontribusi Tenaga Kerja Subsektor Pertanian Terhadap


Sektor Pertanian Tahun 2009 - 2012

4.3. Perkembangan Serapan Tenaga Kerja Nasional


Perkembangan tenaga kerja antar sektor atau lapangan
usaha dapat dilihat pada gambar 6, terlihat kontribusi tenaga kerja
masing-masing sektor terhadap penyerapan tenaga kerja nasional.
Sektor pertanian merupakan sektor yang paling besar memberikan
kontribusi tenaga kerja terhadap penyerapan tenaga kerja nasional
selama periode 2008-2012 memiliki rata-rata berkisar antara 40%-
35% (Pertanian luas), sementara kontribusi sektor pertanian luas
terhadap pembentukan PDB nasional dalam periode yang sama
masih disekitar 14,48%-14,44%. Penyerapan tenaga kerja sektor
perdagangan, Hotel dan restoran pada periode yang sama berkisar
antara 19%-20% dengan kontribusi terhadap pembentukan nilai
tambah PDB berkisar antara 13,97% - 13,90%. Sektor industri

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 27


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

pengolahan memiliki kontribusi penyerapan tenaga kerja berkisar


antara 11% - 14%, dengan kontribusi pembentukan terhadap PDB
berkisar antara 27,81%-23,94%. Dengan demikian dapat terlihat
dengan jelas bahwa sektor pertanian merupakan sekto yang paling
besar dalam memberikan kontribusi serapan tenaga kerja (Gambar
4.9).
45.00

40.00

35.00

30.00

25.00
Kontribusi Tenaga Kerja ( % )

20.00

15.00

10.00

5.00

0.00
Pertanian, Pertamban Industri Listrik, Gas Konstruksi Perdagang Transporta Lembaga Jasa
Perkebuna gan dan dan Air an, Rumah si, Perguda Keuangan, Kemasyara
n, Kehutan Penggalian Makan dan ngan dan Real katan, Sosi
an, Perbur Jasa Komunikas Estate, Usa al dan
uan dan Akomodasi i ha Peroranga
Perikanan Persewaan n
dan Jasa
Perusahaa
n
No. 2008 Agustus 40.30 1.04 12.24 0.20 5.30 20.69 6.03 1.42 12.77
No. 2009 Agustus 39.68 1.10 12.24 0.21 5.23 20.93 5.83 1.42 13.35
No. 2010 Agustus 38.35 1.16 12.78 0.22 5.17 20.79 5.19 1.61 14.75
No. 2011 Agustus 35.86 1.34 13.26 0.22 5.78 21.33 4.63 2.40 15.18
No. 2012 Agustus 35.09 1.44 13.87 0.22 6.13 20.90 4.51 2.40 15.43

Gambar 4.9. Kontribusi Tenaga Kerja Menurut Lapangan Usaha di Indonesia,


Tahun 2008 - 2012

4.4. Perkembangan Tenaga Kerja Sektor Pertanian


Perkembangan tenaga kerja sektor pertanian sempit secara
global dari tahun ke tahun mengalami perubahan. Jumlah tenaga
kerja yang lebih besar dapat diartikan terjadi penambahan jumlah
tenaga produktif dan pertumbuhan penduduk yang lebih besar
berarti makin besar ukuran pasar tenaga kerjanya. Namun demikian,
pertumbuhan penduduk berdampak positif maupun negatif bagi
pembangunan ekonomi tergantung pada kemampuan sistem
perekonomian yang bersangkutan untuk menyerap dan secara
produktif memanfaatkan tambahan tenaga kerja tersebut.
Tenaga kerja sektor pertanian tahun 2008 sebanyak 38,36
juta orang atau mengalami peningkatan sebesar 0,61%

28 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

dibandingkan tahun 2009 mencapai 38,61 juta orang atau


meningkat sebesar 0,64%. Pada tahun 2010 mengalami kenaikan
sebesar 0,23% atau naik menjadi 38,70 juta orang. Tahun 2011
mengalami penurunan sebesar 5,57% atau turun menjadi 36,54 juta
orang dan pada tahun 2012 hanya sebesar 36,43 juta orang. Grafik
pergerakan tenaga kerja sektor pertanian dapat dilihat pada Gambar
4.10.
tenaga Kerja Pertanian (dlm juta orang)

38.36 38.61 38.70


40.00 36.54 36.43

35.00
30.00
25.00
20.00
15.00
10.00
5.00
-
2008 2009 2010 2011 2012

Gambar 4.10. Perkembangan Tenaga Kerja Sektor Pertanian Tahun 2008 - 2012

Kontribusi sektor pertanian sempit dalam penyerapan tenaga


kerja pada kurun waktu 2008-2012 rata-rata sebesar 35,3% dari
keseluruhan tenaga kerja nasional yang bekerja. Selama lima tahun
terakhir terjadi kecenderungan penurunan kontribusi tenaga kerja
sektor pertanian terhadap tenaga kerja nasional. Tahun 2008
kontribusi sektor pertanian terhadap keseluruhan tenaga kerja
nasional yang bekerja sebesar 37,41%, pada tahun 2012 menjadi
32,88%. (Gambar 3.11). Penurunan kontribusi penyerapan tenaga
kerja sektor pertanian terhadap keseluruhan tenaga kerja nasional,
tidak sejalan dengan meningkatnya kontribusi sektor pertanian

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 29


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

terhadap PDB nasional. Oleh karena itu sektor pertanian terus


melakukan perbaikan, mengingat sektor pertanian merupakan sektor
terbesar dalam penyerapan tenaga kerja.

(% ) 37.41 36.82 35.76


33.41 32.88
35.00
30.00
25.00
20.00
15.00
10.00
5.00
-
2008 2009 2010 2011 2012

Gambar 4.11. Kontribusi Tenaga Kerja Sektor Pertanian Terhadap Tenaga Kerja
Nasional Tahun 2008-2012

Apabila dilihat dari kontribusi tenaga kerja tiap subsektor,


terhadap tenaga kerja pertanian. Subsektor tanaman pangan
memberikan kontribusi terbesar diantara subsektor lainnya yaitu
sebesar 50%. Selanjutnya subsektor perkebunan memberikan
kontribusi sebesar 33%, subsektor peternakan memberikan
kontribusi penyerapan tenaga kerja sebesar 9% dan subsektor
hortikultura memberikan kontribusi penyerapan tenaga kerja
sebesar 8% (Gambar 3.12).

30 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

Peternakan, 9%

Tanaman
Perkebunan, 33% Pangan, 50%

Hortikultura, 8%

Gambar 4.12. Rata-Rata Kontribusi Tenaga Kerja Subsektor Pertanian Terhadap


Sektor Pertanian, Tahun 2008-2012

4.4.1. Perkembangan Tenaga Kerja Subsektor Tanaman Pangan


Subsektor tanaman pangan merupakan subsektor yang
memberikan kontribusi terbesar dalam penyerapan tenaga kerja di
sektor pertanian. Proporsi rata-rata kontribusi subsektor tanaman
pangan dalam penyerapan tenaga kerja selama kurun waktu 2009-
2012 sebesar 51% dari keseluruhan pekerja di sektor pertanian.
Pada tahun 2009 subsektor tanaman pangan dapat menciptakan
tenaga kerja sebesar 20,55 juta orang, pada tahun 2010 terjadi
peningkatan penyerapan tenaga kerja di subsektor tanaman pangan
sebesar 19,42 juta orang, pada tahun 2011 terjadi penurunan
tenaga kerja di subsektor tanaman pangan sebesar 16,94juta orang,
pada tahun 2012 terjadi penurunan tenaga kerja subsektor tanaman
pangan sebesar 15,91 juta orang (Gambar 4.13).

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 31


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

(Juta Orang)
25,00 20,55
19,42
20,00 16,94
15,91

15,00

10,00

5,00

-
2009 2010 2011 2012

Gambar 4.13. Tenaga Kerja Subsektor Tanaman Pangan Tahun 2009 - 2012

Berdasarkan Gambar 11, terlihat bahwa selama empat tahun


terakhir terjadi penurunan penyerapan tenaga kerja di subsektor
tanaman pangan. Namun seperti yang telah diungkapkan di atas
bahwa selama empat tahun terakhir PDB subsektor tanaman pangan
sebaliknya justru mengalami peningkatan. Dalam hal ini terjadi
hubungan elastisitas yang negatif, yaitu dengan naiknya PDB justru
menurunkan penyerapan tenaga kerja. Hal ini dapat diduga karena
adanya efisiensi atau pengurangan tenaga kerja, atau dikarenakan
peralihan penggunaan teknologi/mekanisasi sehingga mengurangi
jumlah tenaga kerja.

4.4.2. Perkembangan Tenaga Kerja Subsektor Hortikultura


Pada subsektor hortikultura kenaikan PDB selama kurun
waktu 2009-2012 sebagaimana telah disebutkan di atas, tidak diikuti
dengan kenaikan penyerapan tenaga kerja di subsektor tersebut.
Pada tahun 2009 tenaga kerja yang dapat diserap mengalami
peningkatan sebanyak 2,95 juta orang. Pada tahun 2010

32 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

penyerapan tenaga kerja kembali naik sebesar 3,00 juta orang dan
naik lagi menjadi 3,32 juta orang di tahun 2011. Pada tahun 2012
penyerapan tenaga kerja mengalami penurunan sebesar 3,10 juta
orang. Proporsi rata-rata kontribusi subsektor hortikultura dalam
penyerapan tenaga kerja selama kurun waktu tahun 2009 – 2012
sebesar 8,25% dari keseluruhan pekerja di sektor pertanian
(Gambar 4.14).

(Juta Orang)
3,40 3,32
3,30

3,20
3,10
3,10
3,00
3,00 2,95

2,90

2,80

2,70
2009 2010 2011 2012

Gambar 4.14. Tenaga Kerja Subsektor Hortikultura Tahun 2009 - 2012

4.4.3. Perkembangan Tenaga Kerja Subsektor Perkebunan


Perkembangan tenaga kerja subsektor perkebunan tidak jauh
berbeda dengan subsektor hortikultura. Kenaikan PDB tidak
diimbangi dengan naiknya jumlah tenaga kerja yang dapat diserap
oleh subsektor perkebunan. Penyerapan tenaga kerja sub sektor
perkebunan tahun 2009 sebesar 10,72 juta orang. Pada tahun
2010 penyerapan tenaga kerja mengalami peningkatan menjadi
12,11 juta orang atau mengalami kenaikan sebesar 12,91%. Pada

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 33


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

tahun 2011 kembali turun menjadi 12,08 juta orang atau mengalami
penurunan sebesar 0,26%. Pada tahun 2012 kembali mengalami
peningkatan menjadi 13,18 juta orang atau naik sebesar 9,09%
(Gambar 13). Proporsi rata-rata kontribusi subsektor perkebunan
dalam penyerapan tenaga kerja selama kurun waktu 2009-2012
sebesar 32,07% dari keseluruhan pekerja di sektor pertanian.
Subsektor perkebunan merupakan subsektor terbesar kedua setelah
subsektor tanaman pangan dalam penyerapan tenaga di sektor
pertanian.

(Juta orang)
13,18
14,00 12,11 12,08
12,00 10,72

10,00
8,00
6,00
4,00
2,00
-
2009 2010 2011 2012

Gambar 4.15. Tenaga Kerja Subsektor Perkebunan Tahun 2009 - 2012

4.4.4. Perkembangan Tenaga Kerja Subsektor Peternakan


Berbeda dengan subsektor pertanian lainnya, kenaikan PDB
subsektor peternakan ternyata seiring dengan peningkatan
penyerapan tenaga kerjanya. Pada tahun 2009 penyerapan tenaga
kerja subsektor peternakan meningkat sebesar 4,39 juta orang atau
mengalami kenaikan sebesar 8,46%. Sedangkan tahun 2010 jumlah

34 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

penyerapan tenaga kerja subsektor peternakan mengalami


penurunan menjadi 4,17 juta orang. Pada tahun 2011 kembali
mengalami peningkatan menjadi 4,20 juta orang atau meningkat
sebesar 0,87%. Pada tahun 2012 penyerapan tenaga kerja
subsektor peternakan naik menjadi 4,24 juta orang atau naik
sebesar 0,81% (Gambar 3.16).
Proporsi rata-rata kontribusi subsektor peternakan dalam
penyerapan tenaga kerja selama kurun waktu 2009-2012 sebesar
11,32% dari keseluruhan pekerja di sektor pertanian.

(Juta orang)
4,39
4,40
4,35
4,30
4,24
4,25 4,20
4,20 4,17

4,15
4,10
4,05
2009 2010 2011 2012

Gambar 4.16. Tenaga Kerja Subsektor Peternakan Tahun 2009-2012

4.5. Perkembangan Tenaga Kerja Berdasarkan Jenis Kelamin


Sektor Pertanian

Perkembangan tenaga kerja berdasarkan jenis kelamin sektor


pertanian secara global dari tahun ke tahun mengalami perubahan.
Jumlah tenaga kerja berdasarkan jenis kelamin laki-laki yang lebih
besar dari pada jumlah tenaga kerja berdasarkan jenis kelamin

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 35


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

perempuan. Tenaga kerja berdasarkan jenis kelamin laki-laki sektor


pertanian tahun 2009 mencapai 61,37%, kembali meningkat pada
tahun 2010 sebesar 61,45% dan pada tahun 2011 mengalami
peningkatan sebesar 61,52%, sedangkan pada tahun 2012
mengalami penurunan sebesar 61,32%. Sementara tenaga kerja
berdasarkan jenis kelamin perempuan pada tahun 2009 mencapai
38,63%, pada tahun 2010 mengalami penurunan sebesar 38,55%,
dan pada tahun 2011 turun sebesar 38,48%, sedangkan pada tahun
2012 tenaga kerja berdasarkan jenis kelamin perempuan mengalami
peningkatan sebesar 38,68%. Grafik pergerakan tenaga kerja
berdasarkan jeni kelamin sektor pertanian dapat dilihat pada
Gambar 4.17.

70,00

60,00

50,00

40,00

30,00

20,00

10,00

0,00
2009 2010 2011 2012
Perempuan 38,63 38,55 38,48 38,68
Laki-laki 61,37 61,45 61,52 61,32

Gambar 4.17. Tenaga Kerja Berdasarkan Jenis Kelamin Sektor Pertanian Tahun
2009 - 2012

36 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

4.5.1. Perkembangan Tenaga Kerja Berdasarkan Jenis Kelamin


Subsektor Tanaman Pangan

Perkembangan tenaga kerja berdasarkan jenis kelamin


Subsektor Tanaman Pangan secara global dari tahun ke tahun
mengalami perubahan. Jumlah tenaga kerja berdasarkan jenis
kelamin laki-laki yang lebih besar dari pada jumlah tenaga kerja
berdasarkan jenis kelamin perempuan. Tenaga kerja berdasarkan
jenis kelamin laki-laki subsektor tanaman pangan tahun 2009
mencapai 60,40%, mengalami penurunan pada tahun 2010 sebesar
59,80% dan pada tahun 2011 kembali meningkat sebesar 60,15%,
sementara pada tahun 2012 kembali turun sebesar 59,82%.
Sementara tenaga kerja berdasarkan jenis kelamin
perempuan subsektor tanaman pangan pada tahun 2009 mencapai
39,60%, meningkat pada tahun 2010 sebesar 40,20%, pada tahun
2011 kembali mengalami penurunan sebesar 39,85%, sedangkan
pada tahun 2012 mengalami peningkatan sebesar 40,18%. Grafik
pergerakan tenaga kerja berdasarkan jenis kelamin subsektor
tanaman pangan dapat dilihat pada Gambar 4.18.

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 37


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

70,00

60,00

50,00

40,00

30,00

20,00

10,00

0,00
2009 2010 2011 2012
Perempuan 39,60 40,20 39,85 40,18
Laki-laki 60,40 59,80 60,15 59,82

Gambar 4.18. Tenaga Kerja Berdasarkan Jenis Kelamin Subsektor Tanaman Pangan
Tahun 2009 – 2012

4.5.2. Perkembangan Tenaga Kerja Berdasarkan Jenis Kelamin


Subsektor Hortikultura

Perkembangan tenaga kerja berdasarkan jenis kelamin


Subsektor Hortikultura secara global dari tahun ke tahun mengalami
perubahan. Jumlah tenaga kerja berdasarkan jenis kelamin laki-laki
yang lebih besar dari pada jumlah tenaga kerja berdasarkan jenis
kelamin perempuan. Tenaga kerja berdasarkan jenis kelamin laki-laki
subsektor hortikultura tahun 2009 mencapai 58,77%, mengalami
peningkatan pada tahun 2010 sebesar 59,34% dan pada tahun 2011
mengalami peningkatan sebesar 59,79%, pada tahun 2012 kembali
mengalami penurunan sebesar 58,93%.
Sementara tenaga kerja berdasarkan jenis kelamin
perempuan subsektor hortikultura pada tahun 2009 mencapai
41,23%, pada tahun 2010 mengalami penurunan sebesar 40,66%,
pada tahun 2011 kembali mengalami penurunan sebesar 40,21%,
sedangkan pada tahun 2012 kembali naik sebesar 41,07%. Grafik

38 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

pergerakan tenaga kerja berdasarkan jeni kelamin subsektor


tanaman pangan dapat dilihat pada Gambar 4.19.

60,00

50,00

40,00

30,00

20,00

10,00

0,00
2009 2010 2011 2012
Perempuan 41,23 40,66 40,21 41,07
Laki-laki 58,77 59,34 59,79 58,93

Gambar 4.19. Tenaga Kerja Berdasarkan Jenis Kelamin Subsektor Hortikultura


Tahun 2009 - 2012

4.5.3. Perkembangan Tenaga Kerja Berdasarkan Jenis Kelamin


Subsektor Perkebunan

Perkembangan tenaga kerja berdasarkan jenis kelamin


Subsektor Perkebunan secara global dari tahun ke tahun mengalami
perubahan. Jumlah tenaga kerja berdasarkan jenis kelamin laki-laki
yang lebih besar dari pada jumlah tenaga kerja berdasarkan jenis
kelamin perempuan. Tenaga kerja berdasarkan jenis kelamin laki-laki
subsektor perkebunan tahun 2009 mencapai 65,76%, mengalami
peningkatan pada tahun 2010 sebesar 66,10% dan pada tahun 2011
mengalami penurunan sebesar 65,58%, pada tahun 2012 kembali
mengalami penurunan sebesar 65,34%.

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 39


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

Sementara tenaga kerja berdasarkan jenis kelamin


perempuan subsektor perkebunan pada tahun 2009 mencapai
34,24%, pada tahun 2010 mengalami penurunan sebesar 33,90%,
pada tahun 2011 kembali mengalami peningkatan sebesar 34,42%,
begitu juga pada tahun 2012 kembali naik sebesar 34,66%. Grafik
pergerakan tenaga kerja berdasarkan jenis kelamin subsektor
tanaman pangan dapat dilihat pada Gambar 4.20.

70,00

60,00

50,00

40,00

30,00

20,00

10,00

0,00
2009 2010 2011 2012
Perempuan 34,24 33,90 34,42 34,66
Laki-laki 65,76 66,10 65,58 65,34

Gambar 4.20. Tenaga Kerja Berdasarkan Jenis Kelamin Subsektor Perkebunan


Tahun 2009 - 2012

4.5.4. Perkembangan Tenaga Kerja Berdasarkan Jenis Kelamin


Subsektor Peternakan

Perkembangan tenaga kerja berdasarkan jenis kelamin


Subsektor Peternakan secara global dari tahun ke tahun mengalami
perubahan. Jumlah tenaga kerja berdasarkan jenis kelamin laki-laki
yang lebih besar dari pada jumlah tenaga kerja berdasarkan jenis
kelamin perempuan. Tenaga kerja berdasarkan jenis kelamin laki-laki

40 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

subsektor peternakan tahun 2009 mencapai 56,96%, mengalami


peningkatan pada tahun 2010 sebesar 57,18%, pada tahun 2011
mengalami penurunan sebesar 56,78% dan pada tahun 2012
kembali mengalami penurunan sebesar 56,24%.
Sementara tenaga kerja berdasarkan jenis kelamin
perempuan subsektor peternakan pada tahun 2009 mencapai
43,04%, pada tahun 2010 mengalami penurunan sebesar 42,82%,
pada tahun 2011 kembali mengalami peningkatan sebesar 43,22%
dan pada tahun 2012 meningkat sebesar 43,76%. Grafik
pergerakan tenaga kerja berdasarkan jenis kelamin subsektor
tanaman pangan dapat dilihat pada Gambar 4.21.

60,00

50,00

40,00

30,00

20,00

10,00

0,00
2009 2010 2011 2012
Perempuan 43,04 42,82 43,22 43,76
Laki-laki 56,96 57,18 56,78 56,24

Gambar 4.21. Tenaga Kerja Berdasarkan Jenis Kelamin Subsektor Peternakan


Tahun 2009 - 2012

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 41


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

4.6. Perkembangan Tenaga Kerja Berdasarkan Umur Sektor


Pertanian

Perkembangan tenaga kerja berdasarkan umur pada sektor


pertanian secara global dari tahun ke tahun mengalami perubahan.
Jumlah tenaga kerja berdasarkan umur tertinggi berkisar diatas 60
tahun. Tenaga kerja berdasarkan umur tersebut pada sektor
pertanian tahun 2009 mencapai 13,99%, pada tahun 2010
mengalami peningkatan sebesar 14,32% dan pada tahun 2011
mengalami penurunan sebesar 13,29%, kembali meningkat pada
tahun 2012 sebesar 13,99%. Grafik pergerakan tenaga kerja
berdasarkan umur pada sektor pertanian dapat dilihat pada Gambar
4.22.

16,00
14,00
12,00
10,00
8,00
6,00
4,00
2,00
0,00
15-19 20-24 25-29 30-34 35-39 40-44 45-49 50-54 55-59 60+
2009 6,07 7,93 10,02 11,21 11,47 11,16 10,76 9,83 7,57 13,99
2010 5,09 6,87 9,80 11,25 11,60 11,65 10,98 10,30 8,13 14,32
2011 5,32 7,59 10,12 11,51 11,73 11,74 10,94 10,23 7,53 13,29
2012 5,43 7,28 9,47 12,10 11,29 11,88 10,45 10,63 7,47 13,99

Gambar 422. Tenaga Kerja Berdasarkan Umur Sektor Pertanian Tahun 2009-2012

42 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

4.6.1. Perkembangan Tenaga Kerja Berdasarkan Umur Subsektor


Tanaman Pangan

Perkembangan tenaga kerja berdasarkan umur pada


subsektor tanaman pangan secara global dari tahun ke tahun
mengalami perubahan. Jumlah tenaga kerja berdasarkan umur
tertinggi pada subsektor tanaman pangan berkisar diatas 60 tahun.
Tenaga kerja berdasarkan umur tersebut pada tahun 2009 mencapai
15,93%, pada tahun 2010 mengalami peningkatan sebesar 16,86%
dan pada tahun 2011 mengalami penurunan sebesar 16,14%,
sementara pada tahun 2012 mengalami peningkatan sebesar
17,18%.
Grafik pergerakan tenaga kerja berdasarkan umur pada
subsektor tanaman pangan dapat dilihat pada Gambar 4.23.

18,00
16,00
14,00
12,00
10,00
8,00
6,00
4,00
2,00
0,00
15-19 20-24 25-29 30-34 35-39 40-44 45-49 50-54 55-59 60+
2009 4,91 6,87 8,97 10,43 11,11 11,35 11,21 10,71 8,52 15,93
2010 3,89 5,46 8,25 9,98 11,08 12,00 11,90 11,34 9,23 16,86
2011 4,11 6,00 8,66 10,32 11,05 12,10 11,62 11,34 8,67 16,14
2012 4,10 5,63 7,81 10,56 10,76 11,97 11,18 11,92 8,88 17,18

Gambar 4.23. Tenaga Kerja Berdasarkan Umur Subsektor Tanaman Pangan Tahun
2009 - 2012

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 43


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

4.6.2. Perkembangan Tenaga Kerja Berdasarkan Umur Subsektor


Hortikultura

Perkembangan tenaga kerja berdasarkan umur pada


subsektor hortikultura secara global dari tahun ke tahun mengalami
perubahan. Jumlah tenaga kerja berdasarkan umur tertinggi pada
subsektor hortikultura berkisar diatas 60 tahun. Tenaga kerja
berdasarkan umur tersebut pada tahun 2009 mencapai 13,45%,
pada tahun 2010 mengalami penurunan sebesar 12,92% dan pada
tahun 2011 mengalami penurunan sebesar 11,61% dan pada tahun
2012 kembali naik sebesar 12,90%.
Grafik pergerakan tenaga kerja berdasarkan umur subsektor
tanaman pangan dapat dilihat pada Gambar 4.24.

14,00

12,00

10,00

8,00

6,00

4,00

2,00

0,00
15-19 20-24 25-29 30-34 35-39 40-44 45-49 50-54 55-59 60+
2009 5,78 8,07 10,15 11,72 12,01 11,18 10,61 9,93 7,10 13,45
2010 4,37 6,88 10,05 12,41 12,48 12,26 10,88 10,02 7,74 12,92
2011 5,49 7,80 10,90 12,52 12,01 11,27 10,65 10,27 7,47 11,61
2012 6,06 7,64 9,56 11,86 11,46 11,82 10,66 10,87 7,17 12,90

Gambar 4.24. Tenaga Kerja Berdasarkan Umur Subsektor Hortikultura Tahun 2009
- 2012

44 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

4.6.3. Perkembangan Tenaga Kerja Berdasarkan Umur Subsektor


Perkebunan

Perkembangan tenaga kerja berdasarkan umur pada


subsektor perkebunan secara global dari tahun ke tahun mengalami
perubahan. Jumlah tenaga kerja berdasarkan umur tertinggi pada
subsektor perkebunan berkisar antara umur 30 – 34 tahun.
Tenaga kerja berdasarkan umur tersebut pada tahun 2009 mencapai
13,00%, pada tahun 2010 mengalami peningkatan sebesar 13,60%
dan pada tahun 2011 mengalami penurunan sebesar 13,38% dan
pada tahun 2012 kembali mengalami peningkatan sebesar 9,12%.
Grafik pergerakan tenaga kerja berdasarkan umur subsektor
tanaman pangan dapat dilihat pada Gambar 4.25.

16,00
14,00
12,00
10,00
8,00
6,00
4,00
2,00
0,00
15-19 20-24 25-29 30-34 35-39 40-44 45-49 50-54 55-59 60+
2009 6,93 10,04 12,31 13,00 12,60 11,13 10,09 8,62 5,97 9,30
2010 5,87 9,29 12,53 13,60 12,65 11,49 10,03 8,97 6,32 9,26
2011 5,92 10,12 12,52 13,38 12,76 11,68 10,15 8,92 5,94 8,62
2012 6,19 9,30 11,99 14,44 12,06 12,04 9,83 9,19 5,84 9,12

Gambar 4.25. Tenaga Kerja Berdasarkan Umur Subsektor Perkebunan Tahun


2009 - 2012

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 45


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

4.6.4. Perkembangan Tenaga Kerja Berdasarkan Umur Subsektor


Peternakan

Perkembangan tenaga kerja berdasarkan umur pada


subsektor peternakan secara global dari tahun ke tahun mengalami
perubahan. Jumlah tenaga kerja berdasarkan umur tertinggi pada
subsektor peternakan berkisar di atas 60 tahun. Tenaga kerja
berdasarkan umur tersebut pada tahun 2009 mencapai 16,75%,
pada tahun 2010 mengalami peningkatan sebesar 18,20% dan pada
tahun 2011 mengalami penurunan sebesar 16,60% dan pada tahun
2012 kembali meningkat sebesar 17,95%.
Grafik pergerakan tenaga kerja berdasarkan umur
subsektor tanaman pangan dapat dilihat pada Gambar 4.26.

20,00
18,00
16,00
14,00
12,00
10,00
8,00
6,00
4,00
2,00
0,00
15-19 20-24 25-29 30-34 35-39 40-44 45-49 50-54 55-59 60+
2009 9,59 7,65 9,25 10,14 10,02 10,33 10,34 8,63 7,31 16,75
2010 8,97 6,44 8,87 9,51 10,37 10,05 9,57 9,47 8,56 18,20
2011 8,35 6,62 8,47 10,15 11,30 10,81 10,73 9,46 7,50 16,60
2012 7,61 6,95 7,77 10,81 10,76 11,08 9,51 10,11 7,44 17,95

Gambar 4.26. Tenaga Kerja Berdasarkan Umur Subsektor Peternakan Tahun 2009-
2012

46 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

4.7. Perkembangan Tenaga Kerja Berdasarkan Pendidikan Sektor


Pertanian

Perkembangan tenaga kerja berdasarkan pendidikan pada


sektor pertanian secara global dari tahun ke tahun mengalami
perubahan. Jumlah tenaga kerja berdasarkan pendidikan tertinggi
berada pada tingkat pendidikan SD. Tenaga kerja berdasarkan
pendidikan tersebut pada sektor pertanian tahun 2009 mencapai
35,12%, pada tahun 2010 mengalami peningkatan sebesar 38,46%,
pada tahun 2011 mengalami peningkatan sebesar 38,86% dan pada
tahun 2012 kembali naik sebesar 39,60%.
Grafik pergerakan tenaga kerja berdasarkan pendidikan pada
sektor pertanian dapat dilihat pada Gambar 4.27.

40,00

35,00

30,00

25,00

20,00

15,00

10,00

5,00

-
TIDAK/BELU TIDAK SD SLTP SMA SMK DIPLOMA UNIVERSITA
M PERNAH TAMAT SD I/II/III S / DIV
SEKOLAH
2009 11,09 28,76 35,12 15,59 6,26 2,57 0,34 0,27
2010 9,61 26,57 38,46 16,23 6,29 2,27 0,27 0,30
2011 11,18 24,90 38,86 15,46 6,88 2,16 0,29 0,28
2012 10,58 23,94 39,60 15,56 6,99 2,52 0,34 0,47

Gambar 4.27. Tenaga Kerja Berdasarkan Pendidikan Sektor Pertanian Tahun 2009-
2012

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 47


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

4.7.1. Perkembangan Tenaga Kerja Berdasarkan Pendidikan


Subsektor Tanaman Pangan

Perkembangan tenaga kerja berdasarkan pendidikan pada


subsektor tanaman pangan secara global dari tahun ke tahun
mengalami perubahan. Jumlah tenaga kerja berdasarkan
pendidikan tertinggi pada subsektor tanaman pangan berada di
tingkat pendidikan SD. Tenaga kerja berdasarkan pendidikan
tersebut pada tahun 2009 mencapai 35,72%, pada tahun 2010
mengalami peningkatan sebesar 39,44%, pada tahun 2011
mengalami peningkatan sebesar 39,66% dan kembali meningkat
pada tahun 2012 sebesar 40,31%.
Grafik pergerakan tenaga kerja berdasarkan pendidikan pada
subsektor tanaman pangan dapat dilihat pada Gambar 4.28.

(%)
45,00
40,00
35,00
30,00
25,00
20,00
15,00
10,00
5,00
-
TIDAK/BEL TIDAK SD SLTP SMA SMK DIPLOMA UNIVERSIT
UM TAMAT SD I/II/III AS / DIV
PERNAH
SEKOLAH
2009 12,26 29,04 35,72 14,27 5,60 2,50 0,36 0,25
2010 11,26 27,71 39,44 14,36 4,95 1,86 0,23 0,19
2011 13,39 26,14 39,66 13,32 5,54 1,62 0,17 0,16
2012 13,30 24,77 40,41 13,43 5,64 1,89 0,26 0,31

Gambar 4.28. Tenaga Kerja Berdasarkan Umur Subsektor Tanaman Pangan


Tahun 2009 - 2012

48 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

4.7.2. Perkembangan Tenaga Kerja Berdasarkan Pendidikan


Subsektor Hortikultura

Perkembangan tenaga kerja berdasarkan pendidikan pada


subsektor hortikultura secara global dari tahun ke tahun mengalami
perubahan. Jumlah tenaga kerja berdasarkan pendidikan tertinggi
pada subsektor hortikultura berada di tingkat pendidikan SD.
Tenaga kerja berdasarkan pendidikan tersebut pada tahun 2009
mencapai 36,56%, pada tahun 2010 mengalami peningkatan
sebesar 39,80% dan pada tahun 2011 mengalami peningkatan
sebesar 41,52%, sedangkan pada tahun 2012 mengalami penurunan
sebesar 40,88%.
Grafik pergerakan tenaga kerja berdasarkan pendidikan
subsektor hortikultura dapat dilihat pada Gambar 4.29.

45,00
40,00
35,00
30,00
25,00
20,00
15,00
10,00
5,00
-
TIDAK/BEL TIDAK SD SLTP SMA SMK DIPLOMA UNIVERSIT
UM TAMAT SD I/II/III AS / DIV
PERNAH
SEKOLAH
2009 8,91 28,10 36,56 15,66 7,11 2,98 0,37 0,32
2010 6,38 25,55 39,80 16,86 7,53 3,16 0,36 0,36
2011 8,63 25,88 41,52 14,02 6,68 2,47 0,42 0,38
2012 7,65 25,72 40,88 15,15 6,65 2,92 0,44 0,58

Gambar 4.29. Tenaga Kerja Berdasarkan Pendidikan Subsektor Hortikultura Tahun


2009 - 2012

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 49


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

4.7.3. Perkembangan Tenaga Kerja Berdasarkan Pendidikan


Subsektor Perkebunan

Perkembangan tenaga kerja berdasarkan pendidikan pada


subsektor perkebunan secara global dari tahun ke tahun mengalami
perubahan. Jumlah tenaga kerja berdasarkan pendidikan tertinggi
pada subsektor perkebunan berada di tingkat pendidikan SD.
Tenaga kerja berdasarkan pendidikan tersebut pada tahun 2009
mencapai 34,67%, pada tahun 2010 mengalami peningkatan
sebesar 37,21%, pada tahun 2011 mengalami peningkatan sebesar
37,48% dan pada tahun 2012 kembali meningkat sebesar 38,93%.
Grafik pergerakan tenaga kerja berdasarkan pendidikan
subsektor perkebunan dapat dilihat pada Gambar 4.30.

40,00
35,00
30,00
25,00
20,00
15,00
10,00
5,00
-
TIDAK/BEL TIDAK SD SLTP SMA SMK DIPLOMA UNIVERSIT
UM TAMAT SD I/II/III AS / DIV
PERNAH
SEKOLAH
2009 7,05 28,62 34,67 18,34 8,11 2,65 0,29 0,28
2010 5,93 25,43 37,21 19,31 8,82 2,58 0,31 0,40
2011 7,02 23,16 37,48 19,32 9,60 2,67 0,39 0,36
2012 6,55 22,30 38,93 18,90 9,36 3,00 0,39 0,57

Gambar 4.30. Tenaga Kerja Berdasarkan Pendidikan Subsektor Perkebunan Tahun


2009 - 2012

50 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

4.7.4. Perkembangan Tenaga Kerja Berdasarkan Pendidikan


Subsektor Peternakan

Perkembangan tenaga kerja berdasarkan umur pada


subsektor peternakan secara global dari tahun ke tahun mengalami
perubahan. Jumlah tenaga kerja berdasarkan umur tertinggi pada
subsektor peternakan berada di tingkat pendidikan SD. Tenaga
kerja berdasarkan pendidikan tersebut pada tahun 2009 mencapai
32,45%, pada tahun 2010 mengalami peningkatan sebesar 36,57%,
pada tahun 2011 mengalami peningkatan sebesar 37,51% dan pada
tahun 2012 kembali mengalami peningkatan sebesar 37,68%.
Grafik pergerakan tenaga kerja berdasarkan pendidikan
subsektor peternakan dapat dilihat pada Gambar 4.31.

40,00
35,00
30,00
25,00
20,00
15,00
10,00
5,00
-
TIDAK/B TIDAK SD SLTP SMA SMK DIPLOMA UNIVERSI
ELUM TAMAT I/II/III TAS / DIV
PERNAH SD
SEKOLAH
2009 16,91 28,29 32,45 14,99 4,31 2,47 0,34 0,25
2010 14,99 25,24 36,57 15,56 4,29 2,61 0,26 0,47
2011 16,21 24,14 37,51 14,15 4,61 2,63 0,34 0,42
2012 15,06 24,61 37,68 13,47 4,93 3,13 0,41 0,71

Gambar 41. Tenaga Kerja Berdasarkan Pendidikan Subsektor Peternakan Tahun


2009 - 2012

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 51


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

4.8. Perkembangan Tenaga Kerja Berdasarkan Status Pekerjaan


Sektor Pertanian

Perkembangan tenaga kerja berdasarkan status pekerjaan


pada sektor pertanian secara global dari tahun ke tahun mengalami
perubahan. Jumlah tenaga kerja berdasarkan status pekerjaan
tertinggi berada pada pekerja dalam keluarga. Tenaga kerja
berdasarkan status pekerjaan dalam keluarga pada sektor pertanian
tahun 2009 mencapai 32,87%, pada tahun 2010 mengalami
peningkatan sebesar 34,40%, pada tahun 2011 mengalami
penurunan sebesar 34,22% dan kembali turun pada tahun 2012
sebesar 32,92%.
Grafik pergerakan tenaga kerja berdasarkan status pekerjaan
pada sektor pertanian dapat dilihat pada Gambar 4.32.

35,00
30,00
25,00
20,00
15,00
10,00
5,00
0,00
Berusaha Berusaha Berusaha Buruh/Karyawa Pekerja Bebas Pekerja
Sendiri dibantu Buruh dibantu Buruh n/Pegawai di Pertanian Keluarga
tidak Tetap/Buruh
Tetap/Buruh tak Dibayar
Tidak Dibayar
2009 10,31 34,43 1,99 6,51 13,91 32,87
2010 9,28 34,81 2,05 5,54 13,92 34,40
2011 10,99 31,62 2,56 6,64 13,96 34,22
2012 10,65 32,04 2,98 7,59 13,82 32,92

Gambar 4.32. Tenaga Kerja Berdasarkan Status Pekerjaan Sektor Pertanian Tahun
2009 - 2012

52 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

4.8.1. Perkembangan Tenaga Kerja Berdasarkan Status Pekerjaan


Utama Subsektor Tanaman Pangan

Perkembangan tenaga kerja berdasarkan status pekerjaan


pada subsektor tanaman pangan secara global dari tahun ke tahun
mengalami perubahan. Jumlah tenaga kerja berdasarkan status
pekerjaan tertinggi berada pada berusaha di bantu buruh tidak
tetap/buruh tidak di bayar. Tenaga kerja berdasarkan status
pekerjaan tersebut pada subsektor tanaman pangan tahun 2009
mencapai 37,46%, pada tahun 2010 mengalami peningkatan
sebesar 39,31% dan pada tahun 2011 mengalami penurunan
sebesar 35,22%, sementara pada tahun 2012 tenaga kerja
berdasarkan ststus di bantu buruh tidak tetap/buruh tidak di bayar
meningkat sebesar 36,63%.
Grafik pergerakan tenaga kerja berdasarkan status pekerjaan
pada subsektor tanaman pangan dapat dilihat pada Gambar 4.33.

40,00
35,00
30,00
25,00
20,00
15,00
10,00
5,00
0,00
Berusaha Berusaha Berusaha Buruh/Karyaw Pekerja Bebas Pekerja
Sendiri dibantu Buruh dibantu Buruh an/Pegawai di Pertanian Keluarga
tidak Tetap/Buruh
Tetap/Buruh tak Dibayar
Tidak Dibayar
2009 7,53 37,46 2,25 5,26 16,32 31,17
2010 5,36 39,31 2,22 1,69 17,91 33,51
2011 7,20 35,22 2,92 1,50 19,38 33,79
2012 6,82 36,63 3,71 2,21 19,43 31,19

Gambar 4.33. Tenaga Kerja Berdasarkan Status Pekerjaan Subsektor Tanaman


Pangan, Tahun 2009 - 2012

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 53


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

4.8.2. Perkembangan Tenaga Kerja Berdasarkan Status Pekerjaan


Utama Subsektor Hortikultura

Perkembangan tenaga kerja berdasarkan status pekerjaan


pada subsektor hortikultura secara global dari tahun ke tahun
mengalami perubahan. Jumlah tenaga kerja berdasarkan status
pekerjaan tertinggi berada pada pekerja dalam keluarga. Tenaga
kerja berdasarkan status pekerjaan tersebut pada subsektor
hortikultura tahun 2009 mencapai 32,42%, pada tahun 2010
mengalami penurunan sebesar 32,39% dan pada tahun 2011
mengalami peningkatan sebesar 34,88%, sementara pada tahun
2012 tenaga kerja berdasarkan status pekerjaan dalam keluarga
mengalami penurunan sebesar 33,82%.
Grafik pergerakan tenaga kerja berdasarkan status pekerjaan
pada subsektor hortikultura dapat dilihat pada Gambar 4.34.

35,00

30,00

25,00

20,00

15,00

10,00

5,00

0,00
Berusaha Berusaha Berusaha Buruh/Karyaw Pekerja Bebas Pekerja
Sendiri dibantu Buruh dibantu Buruh an/Pegawai di Pertanian Keluarga
tidak Tetap/Buruh
Tetap/Buruh tak Dibayar
Tidak Dibayar
2009 10,23 32,24 2,39 3,45 19,27 32,42
2010 9,40 33,06 2,44 3,76 18,95 32,39
2011 10,65 30,35 2,49 2,25 19,39 34,88
2012 9,76 33,30 2,53 3,09 17,51 33,82

Gambar 4.34. Tenaga Kerja Berdasarkan Status Pekerjaan Subsektor Hortikultura


Tahun 2009 - 2012

54 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

4.8.3. Perkembangan Tenaga Kerja Berdasarkan Status Pekerjaan


Utama Subsektor Perkebunan

Perkembangan tenaga kerja berdasarkan status pekerjaan


pada subsektor Perkebunan secara global dari tahun ke tahun
mengalami perubahan. Jumlah tenaga kerja berdasarkan status
pekerjaan tertinggi berada pada pekerja dalam keluarga. Tenaga
kerja berdasarkan status pekerjaan tersebut pada subsektor
perkebunan tahun 2009 mencapai 30,97%, pada tahun 2010
mengalami peningkatan sebesar 32,40% dan pada tahun 2011
mengalami penurunan sebesar 31,00%, sedangkan pada tahun 2012
kembali meningkat sebesar 31,59%.
Grafik pergerakan tenaga kerja berdasarkan status pekerjaan
pada subsektor perkebunan dapat dilihat pada Gambar 4.35.

35,00
30,00
25,00
20,00
15,00
10,00
5,00
0,00
Berusaha Berusaha Berusaha Buruh/Karyaw Pekerja Bebas Pekerja
Sendiri dibantu Buruh dibantu Buruh an/Pegawai di Pertanian Keluarga
tidak Tetap/Buruh
Tetap/Buruh tak Dibayar
Tidak Dibayar
2009 14,32 29,06 1,89 11,01 12,74 30,97
2010 13,96 28,33 2,12 12,48 10,70 32,40
2011 15,15 26,56 2,55 15,40 9,34 31,00
2012 13,11 26,85 2,78 15,58 10,10 31,59

Gambar 4.35. Tenaga Kerja Berdasarkan Status Pekerjaan Subsektor Perkebunan


Tahun 2009 - 2012

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 55


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

4.8.4. Perkembangan Tenaga Kerja Berdasarkan Status Pekerjaan


Utama Subsektor Peternakan

Perkembangan tenaga kerja berdasarkan status pekerjaan


pada subsektor peternakan secara global dari tahun ke tahun
mengalami perubahan. Jumlah tenaga kerja berdasarkan status
pekerjaan tertinggi berada pada pekerja dalam keluarga. Tenaga
kerja berdasarkan status pekerjaan tersebut pada subsektor
peternakan tahun 2009 mencapai 45,73%, pada tahun 2010
mengalami peningkatan sebesar 45,82%, pada tahun 2011
mengalami penurunan sebesar 44,72% dan pada tahun 2012 tenaga
kerja berdasarkan status perkerjaan dalam keluarga mengalami
penurunan sebesar 42,90%.
Grafik pergerakan tenaga kerja berdasarkan status pekerjaan
pada subsektor peternakan dapat dilihat pada Gambar 4.36.

50,00
45,00
40,00
35,00
30,00
25,00
20,00
15,00
10,00
5,00
0,00
Berusaha Berusaha Berusaha Buruh/Karyaw Pekerja Bebas Pekerja
Sendiri dibantu Buruh dibantu Buruh an/Pegawai di Pertanian Keluarga
tidak Tetap/Buruh
Tetap/Buruh tak Dibayar
Tidak Dibayar
2009 13,56 34,81 0,67 3,40 1,82 45,73
2010 13,89 33,89 0,78 4,56 1,06 45,82
2011 14,52 32,70 1,20 5,71 1,15 44,72
2012 18,04 30,04 1,19 6,25 1,57 42,90

Gambar 4.36. Tenaga Kerja Berdasarkan Status Pekerjaan Subsektor Peternakan


Tahun 2009-2012

56 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

4.9. Produktivitas Tenaga Kerja Pertanian, Transformasi


Program Pembangunan dan Permasalahannya

Beberapa definisi produktivitas tenaga kerja telah


disampaikan oleh beberapa ahli diantaranya produktivitas tenaga
kerja adalah salah satu ukuran perusahaan dalam mencapai
tujuannya. Sumber daya manusia merupakan elemen yang paling
strategik dalam organisasi, harus diakui dan diterima oleh
manajemen. Peningkatan produktivitas kerja hanya mungkin
dilakukan oleh manusia (Siagian, 2002, p.2 dalam Definisi dan
Pengukuran Produktivitas Tenaga Kerja). Oleh karena itu tenaga
kerja merupakan faktor penting dalam mengukur produktivitas.
Pengertian lain dari produktivitas adalah suatu konsep universal yang
menciptakan lebih banyak barang dan jasa bagi kehidupan manusia,
dengan menggunakan sumber daya yang serba terbatas (Tarwaka,
Bakri, dan Sudiajeng, 2004, p.137 dalam Definisi dan Pengukuran
Produktivitas Tenaga Kerja). Ukuran produktivitas yang paling
terkenal berkaitan dengan tenaga kerja yang dapat dihitung dengan
membagi pengeluaran oleh jumlah yang digunakan atau jam-jam
kerja orang.

4.9.1. Produktivitas
Tenaga kerja pertanian (dalam arti sempit) merupakan
tenaga kerja terbesar dengan jumlahnya mencapai 36,4 juta jiwa
pada Agustus tahun 2012. Jumlah ini merupakan 32,9% dari jumlah
tenaga kerja Indonesia seluruhnya. Tenaga kerja pertanian tersebut
tersebar kedalam empat subsektor, dimana penyerapan tenaga kerja
pada tahun 2012 terbesar adalah di subsektor tanaman pangan
(43,7%), perkebunan (36,17%) dan hortikultura dan peternakan
antara (8%-9%). Namun demikian, dengan jumlah tenaga kerja

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 57


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

yang besar tersebut, ternyata sektor pertanian hanya mampu


memberikan kontribusi PDB nasional sebesar 10,7 persen. Kondisi ini
menunjukkan bahwa produktivitas tenaga kerja pertanian masih
rendah. Rendahnya produktivitas tersebut disebabkan masih
rendahnya tingkat pendidikan dan kemampuan adopsi teknologi.

Tabel 4.1. Produktivitas Tenaga Kerja Pertanian, 2006-2014


(Rp.juta/org/tahun)

Dari Tabel tersebut dapat diketahui bahwa, produktivitas


antar subsektor bervariasi, dan yang memiliki produktivitas paling
tinggi adalah subsektor hortikultura dengan rata-rata setiap
tahunnya mencapai Rp.20,65 juta/orang/tahun selama periode
2006-2014 atau mencapai Rp. 1,7 juta/orang/bulan. Hal ini dapat
dijelaskan bahwa komoditas hortikultura memiliki nilai ekonomis
cukup tinggi, ditambah lagi dengan karakteristik komoditasnya lebih
banyak bersifat musiman dan ada beberapa komoditas yang dapat
dipanen beberapa kali, sehingga dalam satu tahun bisa
mendapatkan hasil panen yang lebih besar.
Lain halnya dengan subsektor perkebunan, selain tenaga
kerjanya lebih banyak dari hortikultura karakteristik komoditasnya

58 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

dominan bersifat tahunan, walaupun nilai ekonomisnya cukup tinggi


namun dalam setahun komoditasnya lebih banyak yang hanya sekali
panen. Dalam setahun produktivitas perkebunan hanya Rp.4,02
juta/orang/tahun atau setara Rp. 335 ribu/orang/bulan.

(ribu Rp/org/bln)
2,000

1,500

1,000

500

-
2006 2007 2008 2009 2010*) 2011**) 2012***) 2013***) 2014***)

TP Horti Bun Nak Pertanian

Gambar 4.37. Produktivitas Tenaga Kerja Subsektor Pertanian

Lain halnya ketika kita membahas dengan produktivitas


sektor pertanian, terlihat jauh lebih rendah. Penurunan peran sektor
pertanian karena adanya transformasi struktur perekonomian
nasional tidak diikuti oleh menurunnya jumlah tenaga kerja yang
bekerja di sektor pertanian. Hal ini mengakibatkan produktivitas
tenaga kerja sektor pertanian terus menunjukkan penurunan
dibandingkan sektor lain seperti industri dan jasa. Keadaan ini
disebabkan oleh rendahnya kemampuan sektor pertanian dalam
menciptakan lapangan kerja baru, seperti tidak adanya
pengembangan industri pertanian atau kegiatan lainnya di perdesaan
yang mendukung sektor pertanian.
Untuk sektor pertanian terlihat produktivitas sektor pertanian
hanya Rp.6,25 juta/orangg/tahun atau sebesar Rp. 521

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 59


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

ribu/orang/tahun dengan penurunan pertumbuhan sebesar 13,40


persen setiap tahunnya selama periode 2006-2014*).

(ribu Rp/org/bln)
2,000

1,500

1,000

500

-
2006 2007 2008 2009 2010*) 2011**) 2012***) 2013***) 2014***)

TP Horti Bun Nak Pertanian

Gambar 4.38. Produktivitas Tenaga Kerja Sektor Pertanian

4.9.2. Transformasi Program Pembangunan Pertanian

Dalam rangka mendukung peningkatan pendapatan petani,


maka perlu dilakukan suatu langkah konkrit yang mampu
memperluas kegiatan petani dari onfarm ke industri atau ke agro
industry. Dengan demikian ada suatu nilai tambah yang diterima
petani dan memperluas lapangan pekerjaan bagi tenaga kerja di
sektor pertanian dengan menjual produk pertanian dalam bentuk
olahan atau setengah jadi. Hal tersebut sangat luas implikasinya
terhadap kontribusi nilai tambah di sektor pertanian dalam
pembentukan PDB, menggeser sebagian tenaga kerja dari onfarm ke
agro industri, sehingga akan mampu meningkatkan produktivitas
tenaga kerja pertanian.
Pemikiran tersebut tentu saja membutuhkan adanya
dukungan kebijakan dari pemerintah bukan saja Kementerian

60 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

Pertanian tetapi juga kementerian/lembaga terkait seperti Badan


Koordinasi Penanaman Modal dalam Negeri /Luar Negeri,
Kementerian Perdagangan, kementerian Industri Pengolahan dan
sebagainya. Akses petani terhadap Bank, pelatihan-pelatihan yang
dibutuhkan oleh petani dalam meningkatkan ketrampilan. Hal
penting lainnya adalah informasi pasar, standar mutu yang
ditetapkan oleh pemerintah, keterampilan menggunakan teknologi
atau alat mesin pertanian dan lain sebagainya. Dengan demikian
tercipta iklim bisnis di bidang pertanian yang kondusif dari hulu
sampai hilir.
Adanya perluasan kegiatan dari onfarm ke industri
diharapkan tenaga kerja pertanian tidak terkonsentrasi pada
kegiatan onfarm, sehingga jumlah tenaga kerja onfarm akan
semakin menurun dan produktivitas tenaga kerja pertanian dapat
meningkat.
Peningkatan produktivitas membutuhkan dukungan
keterampilan tenaga kerja sebagai komponen penghasil output.
Sementara tenaga kerja pertanian merupakan tenaga kerja informal,
yang tidak mensyaratkan seseorang bekerja di sektor pertanian
harus lulus jenjang pendidikan tertentu. Dengan demikian perlu ada
pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan ketrampilan-ketrampilan
tenaga kerja pertanian yang kemudian mampu bekerja pada
industri-industri kecil (home industry) dalam rangka meningkatkan
produktivitas tenaga kerja pertanian.

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 61


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

Halaman ini sengaja dikosongkan

62 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

BAB V
PROYEKSI JUMLAH TENAGA KERJA SEKTOR PERTANIAN

5.1 Proyeksi Jumlah Tenaga Kerja Sektor Pertanian Tahun


2013-2019

Dari hasil proyeksi diperoleh bahwa trend tenaga kerja sektor


pertanian cenderung menurun. Bila kita cermati dari data aktual
tahun 2011 dan 2012 jumlah tenaga kerja masih berkisar 36,5-36,4
juta orang. Namun hasil proyeksi menunjukkan selama periode
tahun 2013-2019 jumlah tenaga kerja semakin menurun. Pada
tahun 2013 diproyeksikan jumlah tenaga kerja sekitar 36,1 juta
orang dan pada tahun 2019 diproyeksi menjadi 34,7 juta orang.

(juta org)
37.00
36.50
36.00
35.50
35.00
34.50
34.00
33.50

Gambar 5.1. Jumlah Tenaga Kerja Sektor Pertanian Tahun 2011-2012 dan Proyeksi
Tahun 2013-2019

Bila dilihat dari proyeksi rata-rata kontribusi masing-masing


subsektor selama 2013-2019, nampak bahwa subsektor tanaman

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 63


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

pangan masih mendominasi tenaga kerja subsektor lainnya yaitu


mencapai 42% dari total tenaga kerja sektor pertanian. Kontribusi
terbesar kedua adalah tenaga kerja subsektor perkebunan sebesar
38%. Sementara kontribusi subsektor hortikultura dan peternakan
masing-masing sebesar 12% dan 8% (Gambar 5.2)

38% 42%

8%
12%

Tanaman Pangan Hortikultura Peternakan Perkebunan

Gambar 5.2. Proyeksi Rata-rata Kontribusi Tenaga Kerja Sektor Pertanian Terhadap
Tenaga Kerja Sektor Pertanian Tahun 2013-2019

5.2. Kontribusi Tenaga Kerja Sektor Pertanian Provinsi terhadap


Tenaga Kerja Sektor Pertanian Nasional

Tenaga kerja di sektor pertanian pada tahun 2012 hasil


survei Sakernas (BPS) tercatat sebanyak 36,43 juta orang. Rata-rata
kontribusi tenaga kerja pertanian selama periode 2013-2019 di
masing-masing provinsi diperkirakan berkisar antara 0,03% sampai
dengan 20,13%. Provinsi yang memiliki kontribusi terkecil yaitu
dibawah 1% adalah Provinsi Kalimantan Timur, Sulawesi Barat,
Sulawesi Utara, Maluku, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara,
Gorontalo, Bangka Belitung, Papua Barat, Kepulauan Riau, dan DKI

64 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

Jakarta. Sementara provinsi-provinsi yang memiliki rata-rata


kontribusi tenaga kerja pertanian sebesar antara 2%-3% adalah
Provinsi Nusa Tenggara Timur, Riau, Papua, Aceh, Jambi dan
Sumatera Barat.
Provinsi yang memiliki kontribus itenaga kerja pertanian
terbesar selama periode 2013-2019 sekitar 3%-20% diperkirakan
adalah Provinsi Jawa Timur dengan rata-rata kontribusi sebesar
20,13% pada periode yang sama. Selanjutnya provinsi dengan
kontribusi terbesar kedua diperkirakan Provinsi Jawa Tengah dengan
besaran kontribusi mencapai 12,13%. Provinsi terbesar berikutnya
adalah Jawa Barat, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, dan
Lampung berkisar antara 3%-6% (Gambar 5.3)

(dlm %)

3.71 3.23
4.29
20.13
5.42

6.31

12.13
10.55

Jawa Timur Jawa Tengah Jawa Barat Sumatera Utara


Sumatera Selatan Lampung Sulawesi Selatan Kalimantan Barat

Gambar 5.3. Rata-rata Kontribusi Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian di


Delapan Provinsi Terbesar Terhadap Tenaga Kerja Sektor Pertanian
Nasional Tahun 2013-2019

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 65


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

5.3. Tenaga Kerja Sektor Pertanian Menurut Jenis Kelamin

Tenaga kerja sektor pertanian berdasarkan jenis kelamin dari


tahun ke tahun nampak tidak ada perubahan signifikan. Dapat dilihat
dari hasil survei tahun 2012 tercatat bahwa tenaga kerja laki-laki
sebesar 61,52 % (22,34 juta orang), sementara tenaga kerja
perempuan sekitar 38,68% ( 14,09 juta orang). Dapat dibandingkan
dengan hasil proyeksinya untuk tahun 2013 tenaga kerja laki-laki
diperkiran sebesar 61,29% (22,34 juta orang) dan tenaga kerja
perempuan sekitar 38,71% (13,95 juta orang). Hasil proyeksi
diperoleh sampai dengan tahun 2019 diperkirakan perbandingan
tenaga kerja laki-laki dan perempuan masih pada kisaran 61,35%
dan tenaga kerja perempuan sebesar 38,65% (Gambar 5.4)

(%)
61,32 61,29 61,23 61,25 61,27 61,29 61,31 61,35

38,68 38,71 38,77 38,75 38,73 38,71 38,69 38,65

2012 2013*) 2014*) 2015*) 2016*) 2017*) 2018*) 2019*)

Laki-laki Perempuan

Gambar 5.4. Tenaga Kerja Sektor Pertanian 2012 menurut Jenis Kelamin dan
Proyeksi Tahun 2013-2019

66 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

5.4. Tenaga Kerja Sektor Pertanian Menurut Kelompok Umur

Proyeksi tenaga kerja sektor pertanian menurut kelompok


umur menunjukkan bahwaumur tenaga kerja mayoritas ada pada
kelompok umur 60 tahun ke atas. Kelompok umur tersebut
merupakan kelompok umur tenaga kerja paling dominan yaitu
mencapai sekitar 14%. Pada tahun 2012 kelompok umur tersebut
tercatat sebanyak 5,10 juta orang.Diperkirakan padatahun 2013
akan turun menjadi 5,03 juta orang. Hasil perhitungan proyeksi
tenaga kerja pada kelompok umur tersebut akan terus menurun,
sehingga tahun 2019 diperkirakan sekitar 4,74 juta orang. Secara
umum kelompok umur 25-54 tahun berkisar antara 9%-12% (3-4
juta orang), kelompok umur 15-24 tahun berkisar antara 5%-7%
atau sekitar 2 – 3 juta orang (Gambar 5.5).

14.00

12.00

10.00
(% )

8.00

6.00

4.00

2.00

-
15-19 20-24 25-29 30-34 35-39 40-44 45-49 50-54 55-59 60+

2012 2013*) 2014*) 2015*) 2016*) 2017*) 2018*) 2019*)

Gambar 5.5. Tenaga Kerja Sektor Pertanian Menurut Kelompok Umur Tahun 2012
dan Proyeksi Tahun 2013- 2019

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 67


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

5.5. Tenaga Kerja Sektor Pertanian Menurut Pendidikan

Pendidikan tertinggi yang dimiliki oleh sebagian besar tenaga


kerja sektor pertanian tahun 2012 adalah lulusan SD mencapai
sekitar 40% dari seluruh tenaga kerja sektor pertanian. Yang tidak
lulus SD mencapai 24%, sedangkan yang tidak pernah sekolah
mencapai 11% (Gambar 4.6). Dengan demikian tenaga kerja sektor
pertanian yang tidak berpendidikan, tidak lulus SD sampai dengan
lulus SD mencapai sekitar 74%.
Sementara itu yang mampu menyelesaikan pendidikan
sampai dengan tingkat SLTP sekitar 16%, SMA hanya sekitar 7%,
ditambah lagi yang mampu menyelesaikan Diploma I/II/III dan S1
ternyata kurang dari 1%.
Kondisi tersebut nampak tidak banyak berubah dari tahun ke
tahun. Proyeksi tenaga kerja tahun 2013 yang dapat menyelesaikan
pendidikantidak banyak berubah dibandingkan tahun 2012untuk
semua tingkat pendidikan. Mulai tahun 2014 baru terlihat adanya
pergerakan positif pendidikan tenaga kerja yang mampu
menyelesaikan pendidikan pada tingkat SMA, walaupun hanya naik
sekitar 0,02% dari keadaan tahun 2013. Peningkatan tersebut yaitu
dari 6,99% naik menjadi 7,01%.
Hasil proyeksi pendidikan tenaga kerja pada tahun 2019
adalah sebagai berikut: tenaga kerja yang mampu menyelesaikan
Sekolah Dasar (SD) sebesar 39,47%, sementara yang tidak lulus SD
mencapai 24%, sedangkan yang tidak pernah sekolah mencapai
11%.Dengan demikian tenaga kerja sektor pertanian yang
berpendidikan tidak pernah sekolah sampai dengan lulus SD
mencapai sekitar 74%. Tenaga Kerja yang mampu menyelesaikan
jenjang pendidikan SLTP dan SMA pada tahun 2019 masing-masing
hanya 16% dan 7%, sementara untuk diploma atau perguruan tinggi

68 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

diproyeksi masih kurang dari 1%. Peningkatan-peningkatan tersebut


sangat lamban dibandingkan dengan pendidikan tenaga kerja di
sektor formal. Hal ini memperkuat statement rendahnya
produktivitas tenaga kerja di sektor pertanian bila dilihat dari sisi
pendidikan. Proyeksi tingkat pendidikan tenaga kerja lainnya, seperti
dari SD ke SMP atau dari SMP ke SMA maupun dari SMA ke
perguruan tinggi/Diploma memiliki pola yang hampir sama sampai
dengan tahun 2019. Perkembangan kondisi pendidikan tenaga kerja
pada tahun 2012-2019 dapat dilihat pada Gambar 5.6.

(% )
16.0

14.0

12.0

10.0

8.0

6.0

4.0

2.0

0.0
Tdk/blm Tidak Tamat SD SD SLTP SMA SMK Diploma I/II/III Universitas/DIV
pernah sekolah

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019

Gambar 5.6. Tenaga Kerja Sektor Pertanian Menurut Pendidikan Tahun 2012 dan
Proyeksi Tahun 2013- 2019

5.6. Tenaga Kerja Sektor Pertanian menurut Status Pekerjaan


Utama

Tenaga kerja sektor pertanian bila dilihat dari status


pekerjaan utama, terlihat bahwa tenaga kerja yang paling dominan
adalah tenaga kerja yang berstatus berusaha dibantu buruh tidak

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 69


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

tetap/buruh tidak dibayar dan tenaga kerja dengan status sebagai


pekerja keluarga.
Pada tahun 2012 tenaga kerja dengan status berusaha
dibantu buruh tidak tetap/buruh tidak dibayar mencapai sekitar 32%
(11,67 juta orang) dari semua kelompok status pekerjaan utama.
Pada tahun 2013 sampai dengan 2015, status tenaga kerja
tersebut diperkirakan masih sebesar 32% (11,43 juta orang). Pada
tahun 2016-2019 diperkirakan sekitar 31,9%-31,6% (11,07 juta
orang).
Sebaliknya tenaga kerja dengan status pekerja keluarga pada
tahun 2012 sekitar 32,9% (11,99 juta orang). Pada tahun 2013
tenaga kerja dengan status tersebut diperkirakan masih berkisar
sekitar 33% (11,89 juta orang), dan pada tahun 2014-2016
diperkirakan akan naik menjadi 33,10% (11,71 juta orang). Hal ini
dapat dikatakan bahwa petani yang bekerja di subsektor pertanian
memang merupakan petani gurem, yang rata-rata penggarapan
lahannya dapat dikerjakan oleh keluarganya sendiri.
Berbeda dengan tenaga kerja yang status pekerjaannya
berusaha dibantu buruh tetap/dibayar pada tahun 2012 hanya
sekitar 1%,demikian juga proyeksi pada tahun 2013 masih memiliki
besaran yang sama.Sedangkan proyeksi pada tahun 2014-2019 akan
naik menjadi 2,57%, sementara pada tahun 2014 diperkirakan
kembali menurun menjadi sebesar 2,56% tidak banyak berubah
(Gambar 5.7).

70 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

(%)
40,0
30,0
20,0
10,0
0,0
2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019

Berusaha Sendiri
Berusaha Dibantu Buruh Tidak Tetap/Buruh Tidak Dibayar
Berusaha Dibantu Buruh Tetap/Buruh Dibayar
Buruh/Karyawan
Pekerja Bebas Pertanian
Pekerja Keluarga

Gambar 5.7. Prosentase Jumlah Tenaga Kerja Sektor Pertanian Menurut Status
Pekerjaan UtamaTahun 2012 dan Proyeksi Tahun 2013- 2019

5.7. Proyeksi Jumlah Tenaga Kerja Subsektor Tanaman Pangan

Subsektor tanaman pangan merupakan sektor riil yang turut


memberikan sumbangan terhadap pertumbuhan perekonomian
Indonesia. Kemajuan sektor ini tidak terlepas dari kesempatan
kerja, kuantitas dan kualitas dari tenaga kerja yang turut
mendukung pertanian dalam bidang sarana dan prasarana pertanian.
Tenaga kerja menjadi indikator penting dalam pembangunan
ekonomi karena mempunyai fungsi yang menentukan dalam
pembangunan, yaitu tenaga kerja sebagai sumberdaya untuk
menjalankan proses produksi serta distribusi barang dan jasa, dan
tenaga kerja sebagai sasaran untuk menghidupkan dan
mengembangkan pasar. Kedua fungsi tersebut memungkinkan
berlangsungnya pertumbuhan ekonomi secara terus menerus dalam
jangka panjang, atau dapat dikatakan bahwa tenaga kerja
merupakan motor penggerak dalam pembangunan (Suroto, 1992).

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 71


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

Badan Pusat Statisitk (BPS) mencatat jumlah tenaga kerja di


subsektor tanaman pangan pada Agustus 2012 menurun sebesar
0,31% dibandingkan pada bulan yang sama tahun 2011. Sementara
pertumbuhan ekonomi pertanian meningkat sebesar 6,15%. Hal ini
menunjukkan bahwa peningkatan pertumbuhan ekonomi pada
subsector tanaman pangan tidak selalu diiringi dengan peningkatan
penyerapan tenaga kerja.
Terkait dengan masalah kebijakan subsector tanaman
pangan, diperlukan adanya proyeksi tenagakerja pertanian yang
tepat sehingga pengambil kebijakan dapat memberikan keputusan
yang sesuai dengan ketenaga kerjaan pertanian. Hasil proyeksi
sangat diperlukan untuk perencanaan tenagakerja beberapa tahun
mendatang, terutama dalam hal kebutuhan dan ketersediaan
tenagakerja.

5.8. Proyeksi Jumlah Tenaga Kerja Subsektor Tanaman Pangan


Pertanian Menururt Provinsi, Tahun 2013-2019

Hasil proyeksi menunjukkan selama periode tahun 2013-2019


jumlah tenaga kerja semakin menurun. Pada tahun 2013
diproyeksikan jumlah tenaga kerja sekitar 15,6 juta orang dan pada
tahun 2019 diproyeksi menjadi 13,5 juta orang.

72 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

(Juta org)
16.00

14.00

12.00

10.00

8.00

6.00

4.00

2.00

-
2012 2013*) 2014*) 2015*) 2016*) 2017*) 2018*) 2019*)

2012 2013*) 2014*) 2015*) 2016*) 2017*) 2018*) 2019*)

Gambar 5.8. Jumlah Tenaga Kerja Subsektor Tanaman Pangan Tahun 2012 dan
Proyeksi Tahun 2013-2019

5.9. Kontribusi Tenaga Kerja Subsektor Tanaman Pangan


Menurut Provinsi

Dari sejumlah tenaga kerja di subsektor tanaman pangan


pada tahun 2012 hasil survei Sakernas (BPS) tercatat sebanyak 15,9
juta orang. Rata-rata kontribusi tenaga kerja subsektor tanaman
pangan selama periode 2013-2019 di masing-masing provinsi
diperkirakan berkisar antara 0,01% sampai dengan 18,63%. Provinsi
yang memiliki rata-rata kontribusi terkecil yaitu dibawah 1% adalah
Provinsi Kepulauan Riau, Bangka Belitung, DKI. Jakarta, Papua
Barat, Maluku Utara, Riau, Bengkulu, Gorontalo, Sulawesi Tenggara,
Bali dan Sulawesi Utara. Sementara provinsi-provinsi yang memiliki
rata-rata kontribusi tenaga kerja subsektortanamanpangan sebesar
antara 2%-3% adalah Provinsi Nusa Tenggara Timur, Riau, Papua,
Aceh, Jambi dan Sumatera Barat

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 73


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

Dari 33 provinsi yang merupakan provinsi terbesar kontribusi


tenaga kerja pertaniannya selama periode 2013-2019 sekitar 3%-
20% diperkirakan adalah Provinsi Jawa Timur dengan rata-rata
kontribusi sebesar 20,13% pada periode yang sama. Selanjutnya
provinsi dengan kontribusi terbesar kedua diperkirakan Provinsi Jawa
Tengah dengan besaran kontribusi mencapai 12,13%. Untuk Provinsi
terbesar berikutnya adalah Jawa Barat, Sumatra Utara, Sumatra
Selatan dan Lampung berkisar antara 3%-6% (Gambar 5.9)

(dlm %)

3.71 3.23
4.29
20.13
5.42

6.31

12.13
10.55

Jawa Timur Jawa Tengah Jawa Barat Sumatera Utara


Sumatera Selatan Lampung Sulawesi Selatan Kalimantan Barat

Gambar 5.9. Rata-rata Kontribusi Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian di


Delapan Provinsi Terbesar Terhadap Tenaga Kerja Subsektor
Tanaman Pangan Nasional Tahun 2013-2019

5.10. Tenaga Kerja Subsektor Tanaman Pangan Menurut Jenis


Kelamin

Bila dilihat dari jenis kelamin tenaga kerja subsektor tanaman


pangan dari tahun ke tahun nampak tidak ada perubahan signifikan,
dapat dilihat dari hasil survei tahun 2012 tercatata bahwa tenaga
kerja laki-laki sebanyak 61,52 % (22,34 juta orang) dan tenaga kerja
perempuan sekitar 38,68% ( 14,09 juta orang). Dapat dibandingkan

74 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

dengan hasil proyeksinya untuk tahun 2013 tenaga kerja laki-laki


diperkiran sebesar 61,29% (22,34 juta orang) dan tenaga kerja
perempuan sekitar 38,71% (13,95 juta orang). Dari hasil proyeksi
diperoleh sampai dengan tahun 2019 diperkirakan perbandingan
tenga kerja laki-laki dan perempuan masih pada kisaran 61,35% dan
tenaga kerja perempuannya sebear 38,65% (Gambar 5.10)

(% )
60.00
50.00
40.00
30.00
20.00
10.00
-
2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019

Laki-laki Perempuan

Gambar 5.10. Prensentasi Tenaga Kerja Subsektor Tanaman Pangan 2012 Menurut
Jenis Kelamin dan Proyeksi Tahun 2013-2019

5.11. Tenaga Kerja Subsektor Tanaman Pangan Menurut


Kelompok Umur

Proyeksi jumlah tenaga kerja subsektor tanaman pangan


menurut kelompok umur menunjukkan bahwaumur tenaga kerja
mayoritas ada pada kelompok umur 60 tahun ke atas. Kelompok
umur tersebut merupakan kelompok umur tenaga kerja paling
dominan yaitu mencapai sekitar 17,08%selamaperiode 2012-2019.
Pada tahun 2012 tercatat sebesar 2,73 juta orang (17,18%), tahun

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 75


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

2013 diperkiran akan turun menjadi 2,67 juta orang (17,13%) dan
pada tahun 2019 diperkirakan sekitar 2,02 juta orang (17,02%).
Kelompok umur tenaga kerja subsektor tanaman pangan bila dilihat
dari usia produktif 20-49 tahun selama periode 2012-2019
diperkirakan akan mencapai sekitar 60% setiap tahunnya. Dengan
demikian tenaga kerja produktif cukup banyak, sehingga perlu ada
program yang mampu memberdayakan tenaga kerja tersebut secara
maksimal melalui peningkatan kualitas pendidikan. Peningkatan
kualitas pendidikan tersebut dapat melalui penyuluhan dan
pelatihan. Apabila sektor pertanian mampu memperdayakan tenaga
kerja tersebut dengan optimal, maka akan sangat berdampak positif
terhadap pembangunan pertanian dan peningkatan pendapatan
masyarakat. Hal tersebut menjadi peluang yang baik dalam memacu
pertumbuhan ekonomi disegala bidang termasuk sektor pertanian.
Secara rinci dapat dilihat pada (Gambar 5.11).

(% )
18.00
16.00
14.00
12.00
10.00
8.00
6.00
4.00
2.00
0.00
15-19 20-24 25-29 30-34 35-39 40-44 45-49 50-54 55-59 60+

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019

Gambar 5.11. Presentase Tenaga Kerja Subsektor Tanaman Pangan Menurut


Kelompok Umur Tahun 2012 dan Proyeksi Tahun 2013-2019

76 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

5.12. Tenaga Kerja Subsektor Tanaman Pangan Menurut


Pendidikan

Pendidikan tertinggi yang dimiliki oleh sebagian besar tenaga


kerja subsektor tanaman pangan tahun 2012 adalah lulusan SD
mencapai sekitar 40% dari seluruh tenaga kerja subsektor tanaman
pangan. Tenagakerja yang tidak lulus SD mencapai 25%,
sedangkan yang tidak pernah sekolah mencapai 13% (Gambar 4.6).
Dengan demikian tenaga kerja subsektor tanaman pangan yang
berpendidikan tidak pernah sekolah sampai dengan lulus SD
mencapai sekitar 78,47%.
Sementara itu yang mampu menyelesaikan pendidikan
sampai dengan tingkat SLTP sekitar 13%, SMA hanya sekitar 6%,
ditambah lagi yang mampu menyelesaikan Diploma I/II/III dan S1
ternyata kurang dari 1%.
Proyeksi pendidikan tenaga kerja untuk jenjang pendidikan
SLTP dan SMA/SMK terlihat ada peningkatan, walaupun sangat
lamban yaitu di bawah 0,5%. Proyeksi pendidikan tenaga kerja
jenjang diploma atau universitas diperkirakan akan cenderung
menururn sebesar 0,02%. Kondisi tersebut nampak tidak banyak
berubah dari tahun ke tahun. untuk semua tingkat pendidikan.
Tahun 2014 diperkirakan mulai terlihat adanya pergerakan positif
pendidikan tenaga kerja yang mampu menyelesaikan pendidikan
pada tingkat SMA, walaupun hanya naik sekitar 0,02% dari keadaan
tahun 2013 yaitu dari 6,99% naik menjadi 7,01%. Untuk proyeksi
pada tingkat pendidikan lainnya seperti dari SD ke SMP atau dari
SMP ke SMA maupun dari SMA ke perguruan tinggi/Diploma memiliki
pola yang hampir sama sampai dengan tahun 2019.
Untuk dapat membandingkan kondisi pendidikan tenaga
kerja pada tahun 2012-2019 (Gambar 4.6).Proyeksi pendidikan

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 77


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

tenaga kerja pada tahun 2019 diproyeksikan sebagai berikut: tenaga


kerja yang mampu menyelesaikan Sekolah Dasar (SD) sebesar
39,47%, sementara yang tidak lulus SD mencapai 24%, sedangkan
yang tidak pernah sekolah mencapai 11%. Dengan demikian tenaga
kerja subsektor tanaman pangan yang berpendidikan tidak pernah
sekolah sampai dengan lulus SD mencapai sekitar 74%.
Tenaga Kerja yang mampu menyelesaikan jenjang
pendidikan SLTP dan SMA pada tahun 2019 masing-masing hanya
16% dan 7%, sementara untuk diploma atau perguruan tinggi
diproyeksi masih kurang dari 1%. Peningkatan-peningkatan tersebut
sangat lamban dibandingkan dengan pendidikan tenaga kerja di
sektor formal. Hal ini memperkuat statement rendahnya
produktivitas tenaga kerja di subsektor tanaman pangan bila dilihat
dari sisi pendidikan.

(% )
45.00
40.00
35.00
30.00
25.00
20.00
15.00
10.00
5.00
0.00
Tidak/Belum Tidak Tamat SD SLTP SMA SMK Diploma Universitas
Pernah SD I/II/III /DIV
Sekolah

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019

Gambar 5.12. Jumlah Tenaga Kerja Subsektor Tanaman Pangan Menurut


Pendidikan Tahun 2012 dan Proyeksi Tahun 2013-2019

78 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

Perkembangan tingkat pendidikan tenaga kerja pertanian


sangat pendidikan tenaga kaerja antar provinsi terlihat Provinsi Bali
tercatat sebagai provinsi yang pendidikan tenaga kerja pertaniannya
memiliki tingkat pendidikan SMA tetinggi yaitu sekitar 17% (133,3
ribu orang ) dari 777,5 ribu orang tenaga kerja. Selain itu Provinsi
Bali juga tercatat sebagai provinsi yang persentase pendidikan
diplomaI/II/III tertinggi dari seluruh provinsi di Indonesia yaitu
mencapai 0,67% (3,7 ribu) dari 551,6 ribu orang tenagakerja.
Untuk perkembangan pendidikan tenaga kerja di Pulau Jawa
tercatat Provinsi Jawa Timur merupakan provinsi yang tingkat
pendidikannya relatif lebih baik dibandingkan dengan provinsi-
provinsi di Jawa. Tingkat pendidikan SLTA (SMA+SMK) mencapai
6,27% (448,5 ribu orang), sementara tingkat pendidikan Perguruan
Tinggi (Diploma+Universitas) mencapai 0,62% (44,4 ribu orang).
Pulau Jawa merupakan pulau yang memiliki kontribusi tenaga kerja
pertanian terbesar di Indonesia. Hal tersebut karena Pulau Jawa
meurpakan sentra padi di Indonesia.

5.13. Tenaga Kerja Subsektor Tanaman Pangan menurut Status


Pekerjaan Utama

Jumlah tenaga kerja subsektor tanaman pangan bila dilihat


dari status pekerjaan utama, terlihat bahwa tenaga kerja yang paling
dominan adalah tenaga kerja yang berstatus berusaha dibantu
buruh tidak tetap/buruh tidak dibayar dan tenaga kerja dengan
status sebagai pekerja keluarga.
Pada tahun 2012 tenaga kerja dengan status berusaha
dibantu buruh tidak tetap/buruh tidak dibayar mencapai sekitar 32%
(11,67 juta orang). Diperkirakan sampai dengan tahun 2019 tenaga
kerja tersebut diperkirakan masih sebesar 32%.

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 79


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

Sebaliknya tenaga kerja dengan stastus pekerja keluarga


pada tahun 2012 sekitar 32,9% (11,99 juta orang). Diperkirakan
sampai dengan tahun 2019 tenaga kerja dengan status tersebut
diperkirakan masih berkisar masih akan sekitar 33% Hal ini dapat
dikatakan bahwa petani yang bekerja di subsubsektor tanaman
pangan memang sebagian besar merupakan petani gurem, yang
rata-rata penggarapan lahannya dapat diselesaikan oleh keluarganya
sendiri.
Berbeda dengan tenaga kerja dengan status pekerjaan
berusaha dibantu buruh tetap/dibayar pada tahun 2012 hanya
sekitar 1% yang diperkirakan pada tahun pada tahun 2013-2019
akan naik menjadi 2,57% (Gambar 5.13).

(% )
40.00

30.00

20.00

10.00

0.00
2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019
Berusaha Sendiri
Berusaha Dibantu Buruh Tidak Tetap/Buruh Tidak Dibayar
Berusaha Dibantu Buruh Tetap/Buruh Dibayar
Buruh/Karyawan
Pekerja Bebas Pertanian
Pekerja Keluarga

Gambar 5.13. Prosentase Jumlah Tenaga Kerja Subsektor Tanaman Pangan


Menurut Status Pekerjaan Utama Tahun 2012 dan Proyeksi Tahun
2013- 2019

Variasi status pekerjaan utama tenaga kerja pertanian antar


provinsi dari tahun ketahun menunjukkan perkembangan yang

80 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

cukup lamban. Pada tahun 2012 kondisi status pekerjaan utama


tenaga kerja pertanian untuk status berusaha sendiri berkisar antara
5% - 41%.
Persentase tenaga kerja dengan status “berusaha sendiri
tetinggi tercatat bahwaProvinsi Kepulauan Riau merupakan provinsi
tertinggi dengan status tenaga kerja tersebut mencapai 40,40%,
sementara yang terendah adalah Provinsi Nusa Tenggara Barat
hanya sebesar 5,25%.
Tenagakerja dengan status “berusaha dibantu buruh tidak
tetap/tidak dibayar” berkisar antara 7% - 41%. Provinsi dengan
tenaga kerja yang berstatus tersebut yang terbesar adalah Provinsi
DI. Yogyakarta mencapai 40,50%. Dua provinsi dengan status
tersebut Provinsi Nusa Tenggara Timur dan Sulawesi Selatan
masing-maing sebesar 40,49% dan 40,25%.
Presentase status tenaga kerja yang paling rendah adalah
status tenaga kerja berusaha dibantu buruh yang dibayar. Bila
dirinci antar provinsi nampak bahwa tenaga krja dengan status
tersebut berkisar antara 0,4% - 6%. Dari interval tersebut terlihat
Provinsi Gorontalo merupakan provinsi yang memiliki presentase
tertinggi pada kelompok status tersebut mencapai 5,93%,. Provinsi
terbesar kedua adalah Provinsi Sulawesi Utara mencapai 5,11%.
Sementara provinsi dengan status tenaga kerja tersebut yang paling
rendah adalah Provinsi Maluku yaitu hanya 7,53%.

5.14. Proyeksi Tenaga Kerja Subsektor Hortikultura


Pada tahun 2011, data hasil pengukuran diperoleh jumlah
tenaga kerja subsektor hortikultura sebesar 3,10 juta orang.
Sementara hasil proyeksi jumlah tenaga kerja subsektor hortikultura
tahun 2013sampai dengan tahun 2019 diperkirakan akan mengalami

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 81


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

penurunan sebesar mencapai 0,81% atau 24ribu orang per tahun


(Gambar 4.14). Penurunan tenaga kerja tersebut disebabkan oleh
tidak adanya lahan yang digarap karena adanya alih fungsi lahan
dari lahan pertanian ke lahan non pertanian, berkembangnya sektor
industri dan menurunnya minat tenaga kerja pada sektor pertanian.
Artinya bahwa sektor pertanian saat ini hanya dilakukanoleh orang-
orang yang tidak lagi memiliki pilihan atau kesempatan untuk
mendapatkan usaha yang lebih baik sehingga terpaksa harus
bergelut di sektor pertanian.

(000 orang)
3.500

3.000

2.500

2.000

1.500

1.000

500

0
2012 2013*) 2014*) 2015*) 2016*) 2017*) 2018*) 2019*)
Keterangan : *) Hasil Proyeksi

Gambar 5.14. Proyeksi Tenaga Kerja Subsektor Hortikultura Tahun 2012-2019

Tahun 2012 subsektor hortikultura memberikan kontribusi


tenaga kerja terhadap sektor pertanian sebesar 8,51 % merupakan
subsektor yang paling kecil memberikan kontribusi dibandingkan
dengan subsektor lainnya. Rata-rata kontribusi tenaga kerja
subsektor hortikultura dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2019

82 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

diperkirakan mengalami penurunan sebesar 0,82% per tahun


(Gambar 5.15).

Gambar 5.15 Kontribusi Proyeksi Tenaga Kerja Subsektor Hortikulturaterhadap


Penyerapan Tenaga Kerja di Sektor Pertanian Tahun 2012 dan
Proyeksi Tahun 2013-2019

5.15. Proyeksi Tenaga Kerja Subsektor Hortikultura Menurut


Provinsi

Bila dicermati dari lima provinsi relatif besar jumlah


penyerapan tenaga kerjanya di subsektor hortikultura tahun 2012-
2019 terlihat bahwa Provinsi Jawa Barat merupakan provinsi
terbesar dalam memberikan kontribusi terhadap penyerapan tenaga
kerja yakni sebesar 21,05%. Dua provinsi lainnya yang memiliki
kontribusi terbesar adalah Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur
masing-masing sebesar 20,16% dan 13% (Gambar 5.16). Hasil
proyeksiketiga provinsi penyumbang kontribusi tenaga kerja
hortikultura tersebut diperkirakan akan mengalami penurunan
jumlah tenaga kerja tiap tahunnya.Dimana untuk Provinsi Jawa
Barat diperkirakan mengalami penurunan sebesar 1,24% per tahun,

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 83


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

Provinsi Jawa Tengah sebesar 0,52% dan Provinsi Jawa Timur


sebesar 0,50% per tahun. Penurunan tenaga kerja tersebut
disebabkan oleh adanya alih fungsi lahan dari lahan pertanian ke
lahan non pertanian terutama lahan-lahan di pulau Jawa.

Gambar 5.16 Kontribusi Proyeksi Tenaga Kerja Subsektor Hortikultura di Lima


Provinsi Terbesar Terhadap Tenaga Kerja Subsektor Hortikultura
Nasional Tahun 2012-2019

5.16. ProyeksiTenaga Kerja Berdasarkan Jenis Kelamin


Subsektor Hortikultura

Tenaga kerja pada subsektor hortikultura berdasarkan jenis


kelamin perempuan pada tahun 2012 mencapai 41,07% (1,27 juta
orang) dan tenaga kerja berdasarkan jenis kelamin laki-laki
mencapai 58,93 % (1,83 juta orang). Hasil proyeksi jumlah tenaga
kerja berdasarkan jenis kelamin perempuan tahun 2013-
2019diperkirakan mengalami penurunan sebesar 0,82% per tahun
sama halnya dengan jumlah tenaga kerja laki-lakipada proyeksi

84 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

tahun 2013-2019 diperkirakan mengalami penurunan sebesar 0,80%


per tahun (Gambar 5.17).

Gambar 5.17. Proyeksi Tenaga Kerja Berdasarkan Jenis Kelamin Subsektor


Hortikultura Nasional Tahun 2012-2019

5.17. Proyeksi Tenaga Kerja Berdasarkan Kelompok Umur


Subsektor Hortikultura

Proprosi tenaga kerja pada sub sektor hortikultura masih


didonimasi oleh angkatan kerja umur 35 tahun keatas, dimana
tenaga kerja usia muda (dibawah 34 tahun) lebih cenderung
berminat ke sektor lain. Jumlah Tenaga kerja pada subsektor
hortikultura berdasarkan kelompok umur pada tahun 2012 terbesar
pada kelompok umur 60 tahun ke atas. Pada tahun 2012
berdasarkan kelompok umur tersebut mencapai 12,90% atau 400
ribu orang dimana kelompok umur tersebut sudah tidak produktif
lagi, hal ini akan berpengaruh dalam bekerja, karena kekuatan fisik
sudah berkurang dan dalam mengadopsi teknologi baru juga
berkurang. Kemudian diikuti dengan kelompok umur 30-34 tahun

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 85


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

sebesar 11,86% atau 368 ribu orang. Hasil proyeksi pada tahun
2013 sampai dengan 2019 tenaga kerja untuk semua kelompok
umur diperkirakan mengalami penurunan rata-rata sebesar 0,80%
per tahun (Gambar 5.18).

Gambar 5.18. Proyeksi Tenaga Kerja Menurut Umur Subsektor Hortikultura


Nasional Tahun 2012-2019

5.18. Proyeksi Tenaga Kerja Menurut Tingkat Pendidikan


Subsektor Hortikultura

Tenaga kerja pada subsektor hortikultura berdasarkan


tingkat pendidikan pada tahun 2012 terbesar pada pendidikan di
tingkat sekolah dasar (SD) mencapai 40,88% (1,27 juta orang)
kemudian tidak tamat SD sebesar 25,72% (798ribu orang) .
sedangkan tingkat pendidikan perguruan tinggi sebesar 0,58 % (18
ribu orang). Tenaga kerja dengan tingkat pendidikan yang rendah
menyebabkan produktivitas subsektor hortikultura belum optimal.
Hasil proyeksi tenaga kerja subsektor hortikultura pada tahun 2013
sampai dengan tahun 2019 dapat dilihat pada Gambar 5.19.

86 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

Gambar 5.19 Proyeksi Tenaga Kerja Menurut Tingkat Pendidikan Subsektor


Hortikultura Nasional Tahun 2012-2019

5.19. Proyeksi Tenaga Kerja Menurut Status Pekerjaan


Subsektor Hortikultura

Tenaga kerja pada subsektor hortikultura berdasarkan


status pekerjaan pada tahun 2012 terbesar pada status pekerja
keluarga yaitu 33,82% atau 1,05 juta orang kemudian diikuti status
berusaha dibantu buruh tidak tetap/buruh tidak dibayar sebesar
33,30% atau 1,03 juta orang. Hal ini menunjukan bahwa masih
rendahnya tingkat modal yang dimiliki oleh petani. Berdasarkan hasil
proyeksi pada tahun 2013 sampai dengan tahun 2019 tenaga kerja
berdasarkan status pekerjaan dalam keluarga diperkirakan rata-rata
sebanyak1,02 juta orang danstatus berusaha dibantu buruh tidak
tetap/buruh tidak dibayar sebanyak 1 juta orang (Gambar 5.20).

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 87


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

Gambar 5.20. Proyeksi Tenaga Kerja Berdasarkan Status Pekerjaan Subsektor


Hortikultura Nasional Tahun 2012-2019

5.20. Jumlah Tenaga Kerja Subsektor Perkebunan dan


Poyeksinya

Tenaga kerja subsektor perkebunan secara aktual pada


tahun 2012 mencapai 13,18 juta orang, dari hasil proyeksi tenaga
kerja sub sektor perkebunan selama periode tahun 2013 sampai
dengan tahun 2015 menunjukkan penurunan, sementara hasil
proyeksi tenaga kerja sub sektor perkebunan pada periode tahun
2016 sampai dengan tahun 2019 menunjukan peningkatan. Pada
tahun 2013 di proyeksikan jumlah tenaga kerja sekitar 13,14 juta
orang dan pada tahun 2019 di proyeksi menjadi13,94 juta orang.
Peningkatan jumlah tenaga kerja diperkirakan rata-rata
pertumbuhan dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2019 sebesar
0,81% (Gambar 5.21).

88 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

(Juta Orang)
14.00

13.80

13.60

13.40

13.20

13.00

12.80

12.60

12.40
2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019
Tenaga Kerja Sub Sektor
13.18 13.14 13.08 13.04 13.18 13.38 13.63 13.94
Perkebunan dan Proyeksi

Gambar 5.21. Tenaga Kerja Subsektor Perkebunan Tahun 2012 dan


Proyeksi Tenaga Kerja Subsektor Perkebunan Tahun 2013-2019

Bila dilihat dari proyeksi rata-rata kontribusi beberapaprovinsi


selama 2013-2019, terlihat bahwa JawaTimur, Sumatera Selatan dan
Sumatera Utara merupakan provinsi yang memberikan kontribusi
tenaga kerjanya terbesar yaitu berkisar antara 10% sampai 16%.
Secara rinci provinsi lainnya dapat dilihat (Gambar 5.22)

5.59
6.14 16.31

6.32

6.75 10.70

9.95

Jawa Timur Sumatera Selatan Sumatra Utara Riau


Lampung Kalimantan Barat Jawa Tengah

Gambar 5.22. Proyeksi rata-rata kontribusiTenaga Kerja Terbesar di Tujuh


Provinsi terhadap Tenaga Kerja Subsektor Perkebunan, Tahun
2013-2019

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 89


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

5.21. Proyeksi Jumlah Tenaga Kerja Subsektor Perkebunan


Tingkat Provinsi

Proyeksi jumlah tenaga kerja subsektor perkebunan juga


dilakukan sampai level provinsi. Peningkatan tertinggi terjadi pada
provinsi JawaTimur hasil proyeksi jumlah tenaga kerja subsektor
perkebunan mencapai 1.980 ribu orang padatahun 2013 hingga
mencapai 2.448 ribu orang pada tahun 2019. Hasil proyeksi tenaga
kerja subsektor perkebunan provinsi Jawa Tengah mengalami
penurunan dari746 ribu pada tahun 2013 menjadi 745 ribu orang
padatahun 2019 (Lampiran3).
Provinsi JawaTimur diperkirakan merupakan provinsi paling
besar %tase kontribusi jumlah tenaga kerja pada subsektor
perkebunan terhadap nasional yakni sebesar 16,31%. Dua provinsi
terbesar di atas 9 % adalah Provinsi Sumatera Selatan 10,70%, dan
Sumatera Utara sebesar 9,95% (Gambar 5.23.).

18.00

16.00

14.00

12.00

10.00

8.00

6.00

4.00

2.00

-
Bangka Belitung
Gorontalo
DKI

Banten
Riau
Sumatra Utara

Maluku Utara

Papua
Jambi

Bali

Jawa Timur

Sulawesi Barat
Maluku
Aceh

Jawa Barat
Jawa Tengah

Bengkulu

Sulawesi Tengah
Lampung

Kalimantan Timur
Nusa Tengagra Barat

Sulawesi Tenggara
Sumatera Barat

Papua Barat
Kalimantan Barat

Kepulauan Riau

Sulawesi Utara

Sulawesi Selatan
Kalimantan Tengah

DI. Yogyakarta
Sumatera Selatan
Kalimantan Selatan

Nusa Tenggara Timur

Gambar 5.23. Proyeksi Rata-rata Kontribusi Tenaga Kerja Provinsi Terhadap


Tenaga Kerja Subsektor Perkebunan di Provinsi Tahun 2013-2019

90 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

5.22. Proyeksi Tenaga Kerja Berdasarkan Jenis Kelamin


Subsektor Perkebunan

Tenaga kerja pada subsektor perkebunan berdasarkan hasil


survei jenis kelamin perempuan pada tahun 2012 sebesar 34,66%
(4,57 Juta orang) dan tenaga kerja berdasarkan jenis kelamin laki-
laki mencapai 65,34% (8,61 juta orang). Hasil proyeksi jumlah
tenaga kerja berdasarkan jenis kelamin perempuan tahun 2013 yaitu
sebesar 34,72% (4,56 juta orang) dan tenaga kerja laki-laki
mencapai 65,28% (8,57 juta orang). Dari hasil proyeksi sampai
dengan tahun 2019 diperoleh hasil tenaga kerja berdasarkan jenis
kelamin perempuan sebesar 34,90 % dan tenaga kerja laki-laki
sebesar 65,10 %.
Rata-rata tenaga kerja berdasarkan jenis kelamin perempuan
pada tahun 2012 sampai dengan 2019 sebesar 34,78 % dan tenaga
kerja laki-laki sebesar 65,22 %(Gambar 5.24).

(%)
70.00

60.00

50.00

40.00

30.00

20.00

10.00

-
2012 *) 2013 **) 2014 **) 2015 **) 2016 **) 2017 **) 2018 **) 2019 **)
Perempuan 34.66 34.72 34.75 34.77 34.79 34.82 34.86 34.90
Laki-laki 65.34 65.28 65.25 65.23 65.21 65.18 65.14 65.10

Gambar 5.24. Jumlah Tenaga Kerja Menurut Jenis Kelamin Subsektor Perkebunan
Tahun 2012 dan Proyeksi Tahun 2013–2019

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 91


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

5.23. Proyeksi Tenaga Kerja Berdasarkan Kelompok Umur


Subsektor Perkebunan

Tenaga kerja pada subsektor perkebunan berdasarkan


kelompok umur pada tahun 2012 sampai tahun 2019 terbesar pada
kelompok umur 30 – 34, pada tahun 2012 berdasarkan kelompok
umur tersebut mencapai 14,44 % ( 1,90 juta orang). Hasil proyeksi
pada tahun 2013 tenaga kerja berdasarkan kelompok umur 30 -34
mengalami penurunan sebesar 13,43% (1,89 juta orang), pada
tahun 2019 di perkirakan pada kelompok umur yang sama mencapai
13,48 % (2,01 juta orang) (Gambar 5.25).

16.00

14.00

12.00

10.00

8.00

6.00

4.00

2.00

-
15-19 20-24 25-29 30-34 35-39 40-44 45-49 50-54 55-59 60+

2012 *) 2013 **) 2014 **) 2015 **) 2016 **) 2017 **) 2018 **) 2019 **)

Gambar 5.25. Jumlah Tenaga Kerja Berdasarkan Umur Subsektor Perkebunan


Tahun 2012 dan Proyeksi Tahun 2013-2019

5.24. Proyeksi Tenaga Kerja Berdasarkan Tingkat Pendidikan


Subsektor Perkebunan

Tenaga kerja pada subsektor perkebunan berdasarkan


tingkat pendidikan pada tahun 2012 sampai tahun 2019 terbesar
pada pendidikan di tingkat sekolah dasar (SD), pada tahun 2012

92 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

berdasarkan tingkat pendidikan SD mencapai 38,93 % (5,12 juta


orang). Hasil proyeksi pada tahun 2013 tenaga kerja berdasarkan
tingkat pendidikan SD mencapai 38,69 % (5,11 juta orang) dan
pada tahun 2019 diperkirakan tingkat pendidikan SD mencapai 39,97
% (5,48 juta orang) (Gambar 5.26).

40,00

35,00

30,00

25,00

20,00

15,00

10,00

5,00

-
Tdk/blm pernah Tidak Tamat SD SD SLTP SMA SMK Diploma I/II/III Universitas/DIV
sekolah

2012 *) 2013 **) 2014 **) 2015 **) 2016 **) 2017 **) 2018 **) 2019 **)

Gambar 5.26. Jumlah Tenaga Kerja Berdasarkan Tingkat Pendidikan Subsektor


Perkebunan Tahun 2012 dan Proyeksi Tahun 2013-2019

Perkembangan tingkat pendidikan tenaga kerja pertanian


sangat lamban. Pada tahun 2012 kondisi pendidikan tenaga kerja
sub sektor perkebunan dapat di lihat variasi pendidikan tenaga kerja
pertanian antar provinsi terlihat bahwa provinsi Jawa Timur tercatat
sebagai provinsi yang pendidikan tenaga kerja pertaniannya memiliki
tingkat pendidikan SD tertinggi yaitu sekitar 16,76% (872 ribu
orang) dari 5.209 ribu orang tenaga kerja berdasarkan tingkat
pendidikan SD. Sementara provinsi Sumatera Utara tercatat sebagai
provinsi yang tingkat pendidikan SMP tertingi yaitu sebesar 12,87%
(321 ribu orang) dari 2.498 ribu orang tingkat pendidikan SMP,

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 93


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

tingkat pendidikan SMA sebesar 16,04% (196 ribu orang) dari 1.227
ribu orang tingkat pendidikan SMA, begitu juga dengan tingkat
pendidikan SMK sebesar 19,88% (78 ribu orang) dari 395 ribu orang
tingkat pendidikan SMK, tingkat pendidikan diplomaI/II/III sebesar
12,18% (6 ribu orang) dari 51 ribu orang tingkat pendidikan
diploma/II/III, dan tingkat pendidikan universitas sebesar 14,79%
(11 ribu orang) dari 75 ribu orang tingkat pendidikan universitas.

5.25. Proyeksi Tenaga Kerja Menurut Status Pekerjaan


Subsektor Perkebunan

Tenaga kerja pada subsektor perkebunan menurut status


pekerjaan pada tahun 2012 sampai tahun 2019 terbesar pada status
pekerjaan dalam keluarga, pada tahun 2012 berdasarkan status
pekerjaan dalam keluarga mencapai 31,59% (4,16 juta orang). Hasil
proyeksi pada tahun 2013 tenaga kerja berdasarkan status
pekerjaan dalam keluarga diperkirakan mencapai 31,60% (4,15
juta orang) dan pada tahun 2019 di perkirakan tenaga kerja
berdasarkan status pekerjaan dalam keluarga mencapai
31,55% (4,22 juta orang) (Gambar 5.27).

94 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

35.00

30.00

25.00

20.00

15.00

10.00

5.00

-
Berusaha Sendiri Berusaha Dibantu Berusaha Dibantu Buruh/karyawan Pekerja Bebas Pekerja Keluarga
Buruh Tidak Buruh Tetap/Buruh Pertanian
Tetap/Buruh Tidak Dibayar
Dibayar
2012 **) 2013 **) 2014 **) 2015 **) 2016 **) 2017 **) 2018 **) 2019 **)

Gambar 5.27. Jumlah Tenaga Kerja Berdasarkan Status Pekerjaan Subsektor


Perkebunan Tahun 2012 dan Proyeksi Tahun 2013-2019

Variasi status pekerjaan utama tenaga kerja pertanian sub


sektor perkebunan antar provinsi dari tahun ke tahun menunjukkan
perkembangan yang cukup signifikan. Pada tahun 2012 sampai
tahun 2019 rata-rata kondisi status pekerjaan utama tenaga kerja
pertanian sub sektor perkebunan untuk status berusaha sendiri
berkisar antara 0,06% -11,46%. %tase tenaga kerja dengan status
“berusaha sendiri” tetinggi tercatat bahwa Provinsi Kepulauan Riau
mencapai 11,46%, sementara yang terendah adalah Provinsi DKI
hanya sebesar 0,06%.
Tenaga kerja dengan status “berusaha dibantu buruh tidak
tetap/tidak dibayar” berkisar antara 0,08% (Kepulauan Riau) hingga
19,34% (Jawa Timur).
Status tenaga kerja yang paling rendah adalah status tenaga
kerja “berusaha dibantu buruh yang dibayar” berkisar antara 0,10%
(Papua) hingga 21,27% (Jawa Timur). Presentase tenaga kerja
dengan status “buruh/karyaman” antar provinsi berkisar antara

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 95


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

0,06% (DKI Jakarta) hingga 14,90% (Provinsi Sumatera Selatan).


Sementara presentase status pekerjaan “pekerja bebas pertanian”
pada periode yang sama antar provinsi dengan presentase terkecil
sebesar 0,05% (Papua Barat) dan presentase tertinggi di provinsi
Jawa Timur sebesar 27,82%. Presentase status pekerja dengan
status “pekerja keluarga” terendah terjadi di provinsi Kepulauan Riau
sebesar 0,10% dan status pekerja keluarga tertinggi terjadi di
provinsi Jawa Timur sebesar 18,98%.

5.26. Proyeksi Tenaga Kerja Subsektor Peternakan

Proyeksi tenaga kerja subsektor peternakan pada tahun 2013


diperkirakan akan mencapai 4,25 juta orang, tahun 2014
diperkirakan 4,24 juta orang, tahun 2015 diperkirakan 4,22 juta
orang, tahun 2016 diperkirakan akan mencapai 4,21 juta orang,
tahun 2017 diperkirakan akan mencapai 4,27 juta orang, tahun 2018
diperkirakan akan mencapai 4,25 juta orang, tahun 2019
diperkirakan akan mencapai 4,29 juta orang,dengan demikian pada
tahun 2013 sampai dengan tahun 2016 diperkirakan terjadi
penurunan sebesar 0,86%, sedang pada tahun 2017 sampai dengan
tahun 2019 diperkirakan meningkat 0,52% (Gambar 5.28).

96 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

4.300.000

4.280.000

4.260.000

4.240.000

4.220.000

4.200.000

4.180.000

4.160.000

2013 2014 2015


2016
2017
2018
2019

Gambar 5.28. Proyeksi Tenaga Kerja Subsektor Peternakan Tahun 2013-2019

5.27. Proyeksi Tenaga Kerja Subsektor Peternakan Menurut


Provinsi

Proyeksi tenaga kerja tingkat provinsi untuk subsektor


peternakan tahun 2013 sampai dengan tahun 2019 menunjukkan
bahwaada 12 provinsi diperkirakan mengalami penurunan sebesar
1,37% sampai dengan 9,38%. Penurunan terbesar diperkirakan
terjadi di Papua Barat, Gorontalo dan Jambi yakni 9,38%, 8,51%
dan 4,90%.
Penurunan di Provinsi Papua Barat pada tahun 2012 dari 1.600
orang menjadi 885 orang pada tahun 2019. Provinsi Gorontalo
mengalami penurunan dari 2.026 orangpada tahun 2012 menjadi
1.183 orang pada tahun 2019. Sebaliknya peningkatan diperkirakan
terjadi di 13 provinsi dengan besaran 0,17% sampai dengan
94,70%. Peningkatan yang terbesar diperkirakan terjadi di Provinsi
Maluku 94,70%, Maluku Utara sebesar 15,48%, Sulawesi Barat
11,37%, Sulawesi Utara 5,37%, Riau 5,34%, Lampung 4,80% dan

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 97


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

Sulawesi Tenggara 3,69%, sedang yang lainnya 0,17% – 1,77%.


Hasil selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 2.
Secara agregat total proyeksi jumlah tenaga kerja subsektor
peternakan pada tahun 2013 dan 2019 merupakan penjumlahan
dari masing-masing provinsi. Pada tahun 2013 diperkirakan jumlah
tenaga kerja subsektor peternakan sebesar 4.253.338 orang, dan
tahun 2019 sebesar 4.296.604 orang.
Tiga provinsi yang mempunyai konstribusi dengan jumlah
tenaga kerja terbesar adalah Povinsi Jawa Timur (42,22 %), Jawa
Tengah (19,58 %) dan Jawa Barat (10,31 %). Tenaga kerja
peternakan terkonsentrasi pada tiga provinsi tersebut yakni 72,11
% (Gambar 5.29).

Konstribusi; Konstribusi; Konstribusi;


Bali; 5,73 NTB; 4,07 Sulawesi
Selatan; 2,05
Konstribusi; Konstribusi; Konstribusi; DI
Jawa Barat; Lampung; 4,62 Yogyakarta;
10,31 1,99

Konstribusi; Konstribusi;
Jawa Tengah; Jawa Timur;
19,58 42,22

Gambar 5.29. Kontribusi Proyeksi Tenaga Kerja Peternakan di Delapan Provinsi


Terbesar Terhadap Tenaga Kerja Subsektor Peternakan Nasional
Tahun 2012-2014

98 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

5.28. Proyeksi Jumlah Tenaga Kerja Subsektor Peternakan


Menurut Jenis Kelamin

Proyeksi jumlah tenaga kerja subsektor peternakan menurut


jenis kelamin menunjukkan bahwapada tahun 2013 tenaga kerja
laki – laki masih mendominasi tenaga kerja subsektor peternakan.
Pada tahun 2012 tenaga kerja laki-laki diperkirakan mencapai
2.383.563 orang atau 56,24%, sedangkan tenaga kerja perempuan
hanya 1.854.646 orang atau 43,76 %.
Demikian juga halnya pada tahun 2014 sampai dengan tahun
2019, tenaga kerja laki –laki diperkirakan 2.437.353 atau 56,65 %,
sedang tenaga kerja perempuan 1.865.501 orang atau 43,35 %
dan 2014 diperkirakan tenaga kerja laki-laki 2.494.471. orang atau
56,64% sedangkan tenaga perempuan 1.909.568 orang atau 43,35
%. Proyeksi tenaga kerja berdasarkan jenis kelamin menurut
provinsi menunjukkan jumlah tenaga kerja laki – lebih banyak
dibanding tenaga kerja perempuan kecuali di Provinsi Sulaewsi
Barat, Bangka Belitung, Bali dan DI. Yogyakarta

60,00

50,00

40,00
%

30,00

20,00

10,00

0,00
2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019
Tahun
Perempuan Laki-laki

Gambar 5.30. Proporsi Jumlah Tenaga Kerja Subsektor Peternakan Menurut


Jenis Kelamin Tahun 2012 dan Proyeksi Tahun 2013-2019

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 99


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

5.29. Proyeksi Jumlah Tenaga Kerja Subsektor Peternakan


Menurut Kelompok Umur

Tenaga kerja subsektor peternakan berdasarkan kelompok


umur pada tahun 2012 menunjukkan bahwa umur tenaga kerja
yang paling besar %tasenya ada pada kelompok umur 60 tahun ke
atas. Kelompok umur tersebut merupakan kelompok umur tenaga
kerja paling dominan yaitu mencapai sekitar 18 % (± 760.804
orang). Kemudian kelompok umur antara 40 - 44 tahun, adalah
17,95 % (± 469.576 orang). Sementara untuk kelompok umur 30
- 34 tahun, 35 - 39 tahun 50 - 54 tahun, berkisar antara 10,11 % -
10,81%. dan kelompok umur yang persentasinya lebih kecil dari
kelompok umur lainnya adalah kelompok umur 20-24 tahun yakni
6,95 % atau sekitar 294.749 orang (Lampiran 18). Proyeksi pada
tahun 2013 sampai dengan 2019 juga menunjukkan bahwa rata-
rata kelompok umur yang paling tinggi pertasenya adalah pada
kelompok umur 60 tahun ke atas yakni 18 %. Kemudian kelompok
umur antara 40 - 44 tahun, adalah 11,07 %. Sementara untuk
kelompok umur 30 - 34 tahun, 35 - 39 tahun 50 - 54 tahun,
berkisar antara 10,02 % - 10,95 %. dan kelompok umur yang
%tasinya lebih kecil dari kelompok umur lainnya adalah kelompok
umur 20-24 tahun yakni 6,92 %. Hal ini dapat dilihat pada gambar
5.31.

100 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

20,00
18,00
16,00
14,00
% 12,00
10,00
8,00
6,00
4,00
2,00
0,00
15-19 20-24 25-29 30-34 35-39 40-44 45-49 50-54 55-59 60+

Penggolongan umur

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019

Gambar 5.31. Persentase Tenaga Kerja Subsektor Peternakan Menurut


Kelompok Umur Tahun 2012 dan Proyeksi Tahun 2013-2019

5.30. Proyeksi Jumlah Tenaga Kerja Subsektor Peternakan


Menurut Pendidikan

Secara umum pendidikan tertinggi yang dimiliki oleh


sebagian besar tenaga kerja subsektor tanaman pangan didominasi
oleh tenaga kerja yang berpendidikan paling tinggi hanya lulus SD.
Kondisi tersebut nampak tidak banyak berubah dari tahun ke
tahun. Dapat kita lihat pada tahun 2012 tenaga kerja yang mampu
menyelesaikan SLTP hanya 13,47 %, pada tahun 2012 dan pada
tahun 2013 sampai dengan tahun 2019 diperkirakan %tase yang
lebih tinggi adalah, pendidikan SD sebesar 37,48 %, tidak tamat SD
sebesar 24,71%, dan tidak/belum pernah sekolah 15,03 %
pendidikan diploma dan universitas hanya berkisar 0,40 – 0,67 %.
Untuk Tenaga kerja yang mampu menyelesaikan jenjang
pendidikan SMA pada tahun 2012 hanya 4,93 % sedangkan pada
tahun 2013 sampai dengan tahun 2019 diperkirakan akan turun

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 101


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

menjadi 4,96 %. Perkembangan pendidikan tenaga kerja sangat


lamban dibandingkan dengan pendidikan tenaga kerja di sektor
formal. Hal ini memperkuat statement rendahnya produktivitas
tenaga kerja di sektor pertanian bila dilihat dari sisi pendidikan
(Lampiran 5.32).

40,00

35,00

30,00

25,00

20,00

15,00

10,00

5,00

0,00
Tdk/blm pernah Tidak Tamat SD SD SLTP SMA SMK Diploma I/II/III Universitas/DIV
sekolah

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019

Gambar 5.32. Proyeksi Tenaga Kerja Subsektor Peternakan Menurut Pendidikan


Tahun 2012 dan Proyeksi Tahun 2013-2019

5.31. Proyeksi Tenaga Kerja Subsektor Peternakan Status


Pekerjaan Utama

Jumlah tenaga kerja subsektor peternakan bila dilihat dari


status pekerjaan utama, pada tahun 2012 terlihat bahwa tenaga
kerja yang paling dominan adalah tenaga kerja yang berstatus
pekerja keluarga mencapai sekitar 42,90%. Perkiraan pada tahun
2013 sampai dengan 2019 tenaga kerja dengan status tersebut di
atas juga mencapai sebesar 42,89%. Hal ini dapat dikatakan bahwa
tenaga kerja yang bekerja di subsektor peternakan memang

102 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

merupakan peternak rumah tangga, yang pengerjaan ternaknya


dapat diselesaikan oleh keluarganya sendiri. Sebaliknya tenaga
kerja dengan status pekerjaan berusaha dibantu buruh tetap/dibayar
pada tahun yang sama adalah sebesar 30,04 % yang diperkirakan
pada tahun 2019 adalah sebesar 30,11% dan yang paling rendah
%tasinya adalah Berusaha Dibantu Buruh Tetap/Buruh Dibayar
sebesar 1,17 % (Lampiran 26).
Untuk status tenaga kerja yang berusaha sendiri pada tahun
2012 hanya sebesar 18,04 %, dan pada tahun 2013 sampai dengan
2019 sebesar 18,22%. Sementara tenaga kerja yang berstatus
sebagai buruh atau karyawan pada tahun 2012 sebesar 6,25%, pada
tahun 2013 sampai dengan 2019 diperkirakan masih tetap berkisar
6,07% (Gambar 5.33). Hal ini dapat dilihat pada gambar berikut.

50,00
45,00
40,00
35,00
30,00
25,00
20,00
15,00
10,00
5,00
0,00
Berusaha Sendiri Berusaha Berusaha Buruh/Karyawan Pekerja Bebas Pekerja Keluarga
Dibantu Buruh Dibantu Buruh Pertanian
Tidak Tetap/Buruh
Tetap/Buruh Dibayar
Tidak Dibayar

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019

Gambar 5.33. Persentase Jumlah Tenaga Kerja Subsektor Peternakan Menurut


Status Pekerjaan Utama Tahun 2012 dan Proyeksi Tahun 2013-2019

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 103


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

Halaman ini sengaja dikosongkan

104 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan
1. Pertumbuhan tenaga kerja sektor pertanian tahun 2012
terhadap 2011 menurun sebesar 0,31%.
2. Kontribusi penyerapan tenaga kerja sektor pertanian terhadap
keseluruhan tenaga kerja nasional mengalami meningkat
sebesar 0,33 % pada tahun 2012 dibandingkan tahun 2011.
3. Hasil proyeksi tenaga kerja pada subsektor tanaman pangan
cenderung menurun dan tahun 2019 diperkirakan turun menjadi
13.520.298 orang (15,04%).
4. Hasil proyeksi tenaga kerja pada subsektor hortikultura
cenderung menurun dan tahun 2019 diperkirakan turun menjadi
2.930.154 orang (5,50 %).
5. Subsektor perkebunan hasil proyeksi tenaga kerja meningkat
tiap tahunnya, dan tahun 2019 diperkirakan meningkat sebesar
13.939.191 orang (5,80 %).
6. Hasil proyeksi tenaga kerja subsektor peternakan hampir
stagnan walaupun ada kecendrungan meningkat tapi sangat
rendah, dan diperkirakan pada tahun 2019 sebesar 4.296.604
orang (1,38 %).

6.2. Saran
1. Perlu ada suatu survei/kajian transformasi tenaga kerja dari
pertanian ke industri pertanian atau ke sektor lain.
2. Tingginya daya serap tenaga kerja sektor pertanian, perlu
dimanfaatkan dengan dukungan kebijakan investasi yang
berbasis agribisnis sehingga kesejahteraan tenaga kerja
pertanian meningkat.
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 105
Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

DAFTAR PUSTAKA

BPS. 2011. Angka-Pengangguran-Terbuka-Menurun. [terhubung berkala],


http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/news/2011/11/07/1011
84/ [16 Nopember 2011]
BPS. 2005. Statistika Indonesia Statistical Yearbook of Indonesia 2005.
Badan Pusat Statistik: Jakarta.
BPS. 2006. Statistika Indonesia Statistical Yearbook of Indonesia 2006.
Badan Pusat Statistik: Jakarta.
BPS. 2007. Statistika Indonesia Statistical Yearbook of Indonesia 2007.
Badan Pusat Statistik: Jakarta.
BPS. 2008. Statistika Indonesia Statistical Yearbook of Indonesia 2008.
Badan Pusat Statistik: Jakarta
Data Statistik Indonesia. 2010. Penduduk. [terhubung
berkala].http://www.datastatistikindonesia.com/content/view/801/80
1/ [20 Februari 2010].
BPS. 2009. Analisis Kemiskinan, ketenagakerjaan dan Distribusi Pendapatan.
Jakarta
BPS. 2010. Berita Resmi Statistik Badan Pusat Statistik. No. 12/02/Th. XIII,
10 Februari 2010. Jakarta.
Kementerian Pertanian. Pertanian-Bioindustri Bekelanjutan. Solusi
Pembangunan Indonesia Masa Depan. September 2013. Jakarta.
PAPITEK-LIPI. 1993. Model Kebutuhan Tenaga IPTEK-Sektor Konstruksi.
Jurnal. Jakarta.
Priyarsono, dkk. 2007. Peranan Investasi di Sektor Pertanian dan
Agroindustri dalam Penyerapan Tenaga Kerja dan Distribusi
Pendapatan: Pendekatan Sistem Neraca Sosial Ekonomi. Jurnal.
Institut Pertanian Bogor.

106 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

Rahardiantoro Dicky. 2007. statistik-uji-yang-berguna-untuk.html


[terhubung berkala]. [http://dickyrahardi.blogspot.com/
2007/08/]Tanggal, 31 Oktober 2011
Kementerian Pertanian. 2010. Rencana Strategis Kementerian Pertanian.
2010-2014. Kementerian Pertanian. Jakarta.
Setiawan, Sigit dan Rudi Handoko. 2006. Pertumbuhan Ekonomi 2006:
Suatu Proyeksi dan arah Pencapaian Pertumbuhan yang Merata dan
Berkualitas. Jurnal. Departemen Keuangan.
Simanjuntak, P. J. 1982. Pengantar Ekonomi Sumber Daya Manusia.
Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia: Jakarta.
Susanto, Roni Dwi. 2005. Pembangunan Pertanian sebagai Basis
Pertumbuhan Ekonomi. Jurnal. Institut Pertanian Bogor.
Supriyati, 2010. Dinamika Ekonomi Ketenagakerjaan Pertanian :
Permasalahan dan Kebijakan Strategis Pengembangan. Analisis
Kebijakan Pertanian PSEKP. Puslitbang Kementan. Bogor.
Wapedia. 2010. Elastisitas. [terhubung berkala].
http://www.wapedia.com/elastisitas/ [20 Februari 2010].
Yasin Akhmad, dan Makmun. 2003. Pengaruh Investasi dan Tenaga Kerja
terhadap PDB Sektor Pertanian. Jurnal. Departemen Keuangan.

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 107


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

LAMPIRAN

108 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

Lampiran 10.

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 109


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

Lampiran 11.

110 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

Lampiran 12.

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 111


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

Lampiran 13.

112 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

Lampiran 1. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur 15 Tahun


Ke Atas yang Bekerja di Lapangan Pekerjaan Utama Sektor
Pertanian Menurut Provinsi Tahun 2012 dan Proyeksinya Tahun
2013 – 2019.

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 113


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

Lampiran 2. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur 15 Tahun


Ke Atas yang Bekerja di Lapangan Pekerjaan Utama Sektor
Pertanian Menurut Provinsi Tahun 2012 dan Proyeksinya Tahun
2013 – 2019.

114 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

Lampiran 3. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur 15 Tahun


Ke Atas yang Bekerja di Lapangan Pekerjaan Utama Sektor
Pertanian Menurut Jenis Kelamin Tahun 2012 dan Proyeksinya
Tahun 2013 – 2019.

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 115


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

Lanjutan Lampiran 3.

116 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

Lampiran 4. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur 15 Tahun


Ke Atas yang Bekerja di Lapangan Pekerjaan Utama Sektor
Pertanian Menurut Kelompok Umur Tahun 2012.

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 117


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

Lampiran 5. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur 15 Tahun


Ke Atas yang Bekerja di Lapangan Pekerjaan Utama Sektor
Pertanian Menurut Kelompok Umur Tahun 2013.

118 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

Lampiran 6. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur 15 Tahun


Ke Atas yang Bekerja di Lapangan Pekerjaan Utama Sektor
Pertanian Menurut Kelompok Umur Tahun 2014.

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 119


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

Lampiran 7. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur 15 Tahun


Ke Atas yang Bekerja di Lapangan Pekerjaan Utama Sektor
Pertanian Menurut Kelompok Umur Tahun 2015.

120 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

Lampiran 8. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur 15 Tahun


Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan Pekerjaan Utama Sektor
Pertanian Menurut Kelompok Umur Tahun 2016.

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 121


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

Lampiran 9. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur 15 Tahun


Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan Pekerjaan Utama Sektor
Pertanian Menurut Kelompok Umur Tahun 2017.

122 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

Lampiran 10. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur 15 Tahun


Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan Pekerjaan Utama Sektor
Pertanian Menurut Kelompok Umur Tahun 2018.

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 123


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

Lampiran 11. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur 15 Tahun


Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan Pekerjaan Utama Sektor
Pertanian Menurut Kelompok Umur Tahun 2019.

124 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

Lampiran 12. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur 15 Tahun


Ke Atas yang Bekerja di Lapangan Pekerjaan Utama Sektor
Pertanian Menurut Tingkat Pendidikan Tahun 2012.

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 125


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

Lampiran 13. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur 15 Tahun


Ke Atas yang Bekerja di Lapangan Pekerjaan Utama Sektor
Pertanian Menurut Tingkat Pendidikan Tahun 2013.

126 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

Lampiran 14. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur 15 Tahun


Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan Pekerjaan Utama Sektor
Pertanian Menurut Tingkat Pendidikan Tahun 2014.

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 127


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

Lampiran 15. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur 15 Tahun


Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan Pekerjaan Utama Sektor
Pertanian Menurut Tingkat Pendidikan Tahun 2015.

128 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

Lampiran 16. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur 15 Tahun


Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan Pekerjaan Utama Sektor
Pertanian Menurut Tingkat Pendidikan Tahun 2016.

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 129


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

Lampiran 17. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur 15 Tahun


Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan Pekerjaan Utama Sektor
Pertanian Menurut Tingkat Pendidikan Tahun 2017.

130 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

Lampiran 18. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur 15 Tahun


Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan Pekerjaan Utama Sektor
Pertanian Menurut Tingkat Pendidikan Tahun 2018.

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 131


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

Lampiran 19. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur 15 Tahun


Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan Pekerjaan Utama Sektor
Pertanian Menurut Tingkat Pendidikan Tahun 2019.

132 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

Lampiran 20. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur 15 Tahun


Ke Atas yang Bekerja di Lapangan Pekerjaan Utama Sektor
Pertanian Menurut Status Pekerjaan Utama Tahun 2012.

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 133


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

Lampiran 21. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur 15 Tahun


Ke Atas yang Bekerja di Lapangan Pekerjaan Utama Sektor
Pertanian Menurut Status Pekerjaan Utama Tahun 2013.

134 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

Lampiran 22. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur 15 Tahun


Ke Atas yang Bekerja di Lapangan Pekerjaan Utama Sektor
Pertanian Menurut Status Pekerjaan Utama Tahun 2014.

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 135


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

Lampiran 23. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur 15 Tahun


Ke Atas yang Bekerja di Lapangan Pekerjaan Utama Sektor
Pertanian Menurut Status Pekerjaan Utama Tahun 2015.

136 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

Lampiran 24. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur 15 Tahun


Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan Pekerjaan Utama Sektor
Pertanian Menurut Status Pekerjaan Utama Tahun 2016.

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 137


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

Lampiran 25. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur 15 Tahun


Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan Pekerjaan Utama Sektor
Pertanian Menurut Status Pekerjaan Utama Tahun 2017.

138 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

Lampiran 26. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur 15 Tahun


Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan Pekerjaan Utama Sektor
Pertanian Menurut Status Pekerjaan Utama Tahun 2018.

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 139


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

Lampiran 27. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur 15 Tahun


Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan Pekerjaan Utama Sektor
Pertanian Menurut Status Pekerjaan Utama Tahun 2019.

140 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

Lampiran 28. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur 15 Tahun


Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan Pekerjaan Utama Subsektor
Tanaman Pangan Menurut Provinsi Tahun 2012 dan
Proyeksinya Tahun 2013 - 2019

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 141


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

Lampiran 29. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur 15 Tahun


Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan Pekerjaan Utama Subsektor
Tanaman Pangan Menurut Jenis Kelamin Tahun 2012 dan
Proyeksinya Tahun 2013 – 2019.

142 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

Lanjutan Lampiran 29.

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 143


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

Lampiran 30. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur 15 Tahun


Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan Pekerjaan Utama Subsektor
Tanaman Pangan Menurut Kelompok Umur Tahun 2012

144 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

Lampiran 31. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur 15 Tahun


Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan Pekerjaan Utama Subsektor
Tanaman Pangan Menurut Kelompok Umur Tahun 2013

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 145


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

Lampiran 32. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur 15 Tahun


Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan Pekerjaan Utama Subsektor
Tanaman Pangan Menurut Kelompok Umur Tahun 2014

146 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

Lampiran 33. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur 15 Tahun


Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan Pekerjaan Utama Subsektor
Tanaman Pangan Menurut Kelompok Umur Tahun 2015

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 147


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

Lampiran 34. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur 15 Tahun


Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan Pekerjaan Utama Subsektor
Tanaman Pangan Menurut Kelompok Umur Tahun 2016

148 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

Lampiran 35. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur 15 Tahun


Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan Pekerjaan Utama Subsektor
Tanaman Pangan Menurut Kelompok Umur Tahun 2017.

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 149


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

Lampiran 36. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur 15 Tahun


Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan Pekerjaan Utama Subsektor
Tanaman Pangan Menurut Kelompok Umur Tahun 2018.

150 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

Lampiran 37. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur 15 Tahun


Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan Pekerjaan Utama Subsektor
Tanaman Pangan Menurut Kelompok Umur Tahun 2019.

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 151


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

Lampiran 38. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur 15 Tahun


Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan Pekerjaan Utama Subsektor
Tanaman Pangan Menurut Tingkat Pendidikan Tahun 2012.

152 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

Lampiran 39. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur 15 Tahun


Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan Pekerjaan Utama Subsektor
Tanaman Pangan Menurut Tingkat Pendidikan Tahun 2013.

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 153


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

Lampiran 40. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur 15 Tahun


Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan Pekerjaan Utama Subsektor
Tanaman Pangan Menurut Tingkat Pendidikan Tahun 2014.

154 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

Lampiran 41. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur 15 Tahun


Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan Pekerjaan Utama Subsektor
Tanaman Pangan Menurut Tingkat Pendidikan Tahun 2015.

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 155


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

Lampiran 42. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur 15 Tahun


Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan Pekerjaan Utama Subsektor
Tanaman Pangan Menurut Tingkat Pendidikan Tahun 2016.

156 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

Lampiran 43. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur 15 Tahun


Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan Pekerjaan Utama Subsektor
Tanaman Pangan Menurut Tingkat Pendidikan Tahun 2017.

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 157


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

Lampiran 44. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur 15 Tahun


Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan Pekerjaan Utama Subsektor
Tanaman Pangan Menurut Tingkat Pendidikan Tahun 2018.

158 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

Lampiran 45. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur 15 Tahun


Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan Pekerjaan Utama Subsektor
Tanaman Pangan Menurut Tingkat Pendidikan Tahun 2019.

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 159


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

Lampiran 46. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur 15 Tahun


Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan Pekerjaan Utama Subsektor
Tanaman Pangan Menurut Status Pekerjaan Utama Tahun
2012.

160 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

Lampiran 47. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur 15 Tahun


Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan Pekerjaan Utama Subsektor
Tanaman Pangan Menurut Status Pekerjaan Utama Tahun
2013.

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 161


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

Lampiran 48. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur 15 Tahun


Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan Pekerjaan Utama Subsektor
Tanaman Pangan Menurut Status Pekerjaan Utama Tahun
2014.

162 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

Lampiran 49. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur 15 Tahun


Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan Pekerjaan Utama Subsektor
Tanaman Pangan Menurut Status Pekerjaan Utama Tahun
2015.

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 163


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

Lampiran 50. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur 15 Tahun


Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan Pekerjaan Utama Subsektor
Tanaman Pangan Menurut Status Pekerjaan Utama Tahun
2016.

164 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

Lampiran 51. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur 15 Tahun


Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan Pekerjaan Utama Subsektor
Tanaman Pangan Menurut Status Pekerjaan Utama Tahun
2017.

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 165


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

Lampiran 52. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur 15 Tahun


Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan Pekerjaan Utama Subsektor
Tanaman Pangan Menurut Status Pekerjaan Utama Tahun
2018.

166 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

Lampiran 53. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur 15 Tahun


Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan Pekerjaan Utama Subsektor
Tanaman Pangan Menurut Status Pekerjaan Utama Tahun
2019.

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 167


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

Lampiran 54. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur 15 Tahun


Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan Pekerjaan Utama Subsektor
Hortikultura Menurut Provinsi Tahun 2012 dan Proyeksinya
Tahun 2013 – 2019.

168 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

Lampiran 55. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur 15 Tahun


Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan Pekerjaan Utama Subsektor
Hortikultura Menurut Jenis Kelamin Tahun 2012 dan
Proyeksinya Tahun 2013 – 2019.

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 169


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

Lanjutan Lampiran 55.

170 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

Lampiran 56. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur 15 Tahun


Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan Pekerjaan Utama Subsektor
Hortikultura Menurut Kelompok Umur Tahun 2012.

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 171


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

Lampiran 57. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur 15 Tahun


Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan Pekerjaan Utama Subsektor
Hortikultura Menurut Kelompok Umur Tahun 2013.

172 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

Lampiran 58. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur 15 Tahun


Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan Pekerjaan Utama Subsektor
Hortikultura Menurut Kelompok Umur Tahun 2014.

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 173


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

Lampiran 59. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur 15 Tahun


Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan Pekerjaan Utama Subsektor
Hortikultura Menurut Kelompok Umur Tahun 2015.

174 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

Lampiran 60. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur 15 Tahun


Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan Pekerjaan Utama Subsektor
Hortikultura Menurut Kelompok Umur Tahun 2016.

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 175


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

Lampiran 61. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur 15 Tahun


Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan Pekerjaan Utama Subsektor
Hortikultura Menurut Kelompok Umur Tahun 2017.

176 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

Lampiran 62. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur 15 Tahun


Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan Pekerjaan Utama Subsektor
Hortikultura Menurut Kelompok Umur Tahun 2018.

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 177


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

Lampiran 63. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur 15 Tahun


Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan Pekerjaan Utama Subsektor
Hortikultura Menurut Kelompok Umur Tahun 2019.

178 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

Lampiran 64. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur 15 Tahun


Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan Pekerjaan Utama Subsektor
Hortikultura Menurut Tingkat Pendidikan Tahun 2012.

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 179


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

Lampiran 65. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur 15 Tahun


Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan Pekerjaan Utama Subsektor
Hortikultura Menurut Tingkat Pendidikan Tahun 2013.

180 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

Lampiran 66. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur 15 Tahun


Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan Pekerjaan Utama Subsektor
Hortikultura Menurut Tingkat Pendidikan Tahun 2014.

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 181


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

Lampiran 67. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur 15 Tahun


Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan Pekerjaan Utama Subsektor
Hortikultura Menurut Tingkat Pendidikan Tahun 2015.

182 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

Lampiran 68. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur 15 Tahun


Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan Pekerjaan Utama Subsektor
Hortikultura Menurut Tingkat Pendidikan Tahun 2016.

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 183


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

Lampiran 69. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur 15 Tahun


Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan Pekerjaan Utama Subsektor
Hortikultura Menurut Tingkat Pendidikan Tahun 2017.

184 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

Lampiran 70. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur 15 Tahun


Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan Pekerjaan Utama Subsektor
Hortikultura Menurut Tingkat Pendidikan Tahun 2018.

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 185


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

Lampiran 71. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur 15 Tahun


Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan Pekerjaan Utama Subsektor
Hortikultura Menurut Tingkat Pendidikan Tahun 2019.

186 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

Lampiran 72. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur 15 Tahun


Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan Pekerjaan Utama Subsektor
Hortikultura Menurut Status Pekerjaan Utama Tahun 2012.

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 187


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

Lampiran 73. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur 15 Tahun


Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan Pekerjaan Utama Subsektor
Hortikultura Menurut Status Pekerjaan Utama Tahun 2013 .

188 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

Lampiran 74. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur 15 Tahun


Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan Pekerjaan Utama Subsektor
Hortikultura Menurut Status Pekerjaan Utama Tahun 2014.

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 189


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

Lampiran 75. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur 15 Tahun


Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan Pekerjaan Utama Subsektor
Hortikultura Menurut Status Pekerjaan Utama Tahun 2015.

190 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

Lampiran 76. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur 15 Tahun


Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan Pekerjaan Utama Subsektor
Hortikultura Menurut Status Pekerjaan Utama Tahun 2016.

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 191


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

Lampiran 77. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur 15 Tahun


Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan Pekerjaan Utama Subsektor
Hortikultura Menurut Status Pekerjaan Utama Tahun 2017.

192 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

Lampiran 78. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur 15 Tahun


Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan Pekerjaan Utama Subsektor
Hortikultura Menurut Status Pekerjaan Utama Tahun 2018.

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 193


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

Lampiran 79. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur 15 Tahun


Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan Pekerjaan Utama Subsektor
Hortikultura Menurut Status Pekerjaan Utama Tahun 2019.

194 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

Lampiran 80. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur 15


Tahun Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan Pekerjaan Utama
Subsektor Perkebunan Menurut Provinsi Tahun 2012 dan
Proyeksinya Tahun 2013 – 2019.

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 195


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

Lampiran 81. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur 15 Tahun


Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan Pekerjaan Utama Subsektor
Perkebunan Menurut Jenis Kelamin Tahun 2012 dan
Proyeksinya Tahun 2013 – 2019.

196 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

Lanjutan Lampiran 81.

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 197


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

Lampiran 82. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur 15 Tahun


Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan Pekerjaan Utama Subsektor
Perkebunan Menurut Kelompok Umur Tahun 2012.

198 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

Lampiran 83. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur 15 Tahun


Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan Pekerjaan Utama Subsektor
Perkebunan Menurut Kelompok Umur Tahun 2013.

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 199


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

Lampiran 84. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur 15 Tahun


Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan Pekerjaan Utama Subsektor
Perkebunan Menurut Kelompok Umur Tahun 2014.

200 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

Lampiran 85. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur 15 Tahun


Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan Pekerjaan Utama Subsektor
Perkebunan Menurut Kelompok Umur Tahun 2015.

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 201


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

Lampiran 86. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur 15 Tahun


Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan Pekerjaan Utama Subsektor
Perkebunan Menurut Kelompok Umur Tahun 2016.

202 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

Lampiran 87. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur 15 Tahun


Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan Pekerjaan Utama Subsektor
Perkebunan Menurut Kelompok Umur Tahun 2017.

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 203


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

Lampiran 88. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur 15 Tahun


Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan Pekerjaan Utama Subsektor
Perkebunan Menurut Kelompok Umur Tahun 2018.

204 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

Lampiran 89. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur 15 Tahun


Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan Pekerjaan Utama Subsektor
Perkebunan Menurut Kelompok Umur Tahun 2019.

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 205


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

Lampiran 90. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur 15 Tahun


Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan Pekerjaan Utama Subsektor
Perkebunan Menurut Tingkat Pendidikan Tahun 2012.

206 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

Lampiran 91. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur 15 Tahun


Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan Pekerjaan Utama Subsektor
Perkebunan Menurut Tingkat Pendidikan Tahun 2013.

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 207


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

Lampiran 92. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur 15 Tahun


Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan Pekerjaan Utama Subsektor
Perkebunan Menurut Tingkat Pendidikan Tahun 2014.

208 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

Lampiran 93. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur 15 Tahun


Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan Pekerjaan Utama Subsektor
Perkebunan Menurut Tingkat Pendidikan Tahun 2015.

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 209


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

Lampiran 94. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur 15 Tahun


Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan Pekerjaan Utama Subsektor
Perkebunan Menurut Tingkat Pendidikan Tahun 2016.

210 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

Lampiran 95. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur 15 Tahun


Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan Pekerjaan Utama Subsektor
Perkebunan Menurut Tingkat Pendidikan Tahun 2017.

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 211


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

Lampiran 96. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur 15 Tahun


Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan Pekerjaan Utama Subsektor
Perkebunan Menurut Tingkat Pendidikan Tahun 2018.

212 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

Lampiran 97. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur 15 Tahun


Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan Pekerjaan Utama Subsektor
Perkebunan Menurut Tingkat Pendidikan Tahun 2019.

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 213


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

Lampiran 98. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur 15 Tahun


Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan Pekerjaan Utama Subsektor
Perkebunan Menurut Status Pekerjaan Utama Tahun 2012.

214 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

Lampiran 99. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur 15 Tahun


Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan Pekerjaan Utama Subsektor
Perkebunan Menurut Status Pekerjaan Utama Tahun 2013.

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 215


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

Lampiran 100. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur 15 Tahun


Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan Pekerjaan Utama Subsektor
Perkebunan Menurut Status Pekerjaan Utama Tahun 2014.

216 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

Lampiran 101. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur 15 Tahun


Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan Pekerjaan Utama Subsektor
Perkebunan Menurut Status Pekerjaan Utama Tahun 2015.

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 217


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

Lampiran 102. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur 15 Tahun


Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan Pekerjaan Utama Subsektor
Perkebunan Menurut Status Pekerjaan Utama Tahun 2016.

218 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

Lampiran 103. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur 15 Tahun Ke


Atas yang Bekerja Di Lapangan Pekerjaan Utama Subsektor
Perkebunan Menurut Status Pekerjaan Utama Tahun 2017.

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 219


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

Lampiran 104. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur 15 Tahun Ke


Atas yang Bekerja Di Lapangan Pekerjaan Utama Subsektor
Perkebunan Menurut Status Pekerjaan Utama Tahun 2018.

220 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

Lampiran 105. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur 15


Tahun Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan Pekerjaan Utama
Subsektor Perkebunan Menurut Status Pekerjaan Utama
Tahun 2019.

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 221


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

Lampiran 106. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur 15 Tahun Ke


Atas yang Bekerja Di Lapangan Pekerjaan Utama Subsektor
Peternakan Menurut Provinsi Tahun 2012 dan Proyeksinya Tahun
2013 – 2019.

222 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

Lampiran 107. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur 15 Tahun


Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan Pekerjaan Utama Subsektor
Peternakan Menurut Jenis Kelamin Tahun 2012 dan
Proyeksinya Tahun 2013 – 2019.

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 223


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

Lanjutan Lampiran 107.

224 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

Lampiran 108. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur 15 Tahun


Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan Pekerjaan Utama Subsektor
Peternakan Menurut Kelompok Umur Tahun 2012.

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 225


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

Lampiran 109. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur 15 Tahun


Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan Pekerjaan Utama Subsektor
Peternakan Menurut Kelompok Umur Tahun 2013.

226 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

Lampiran 110. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur 15 Tahun


Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan Pekerjaan Utama Subsektor
Peternakan Menurut Kelompok Umur Tahun 2014.

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 227


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

Lampiran 111. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur 15 Tahun


Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan Pekerjaan Utama Subsektor
Peternakan Menurut Kelompok Umur Tahun 2015.

228 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

Lampiran 112. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur 15 Tahun


Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan Pekerjaan Utama Subsektor
Peternakan Menurut Kelompok Umur Tahun 2016.

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 229


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

Lampiran 113. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur 15 Tahun


Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan Pekerjaan Utama Subsektor
Peternakan Menurut Kelompok Umur Tahun 2017.

230 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

Lampiran 114. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur 15 Tahun


Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan Pekerjaan Utama Subsektor
Peternakan Menurut Kelompok Umur Tahun 2018.

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 231


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

Lampiran 115. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur 15 Tahun


Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan Pekerjaan Utama Subsektor
Peternakan Menurut Kelompok Umur Tahun 2019.

232 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

Lampiran 116. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur 15 Tahun


Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan Pekerjaan Utama Subsektor
Peternakan Menurut Tingkat Pendidikan Tahun 2012.

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 233


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

Lampiran 117. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur 15 Tahun


Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan Pekerjaan Utama Subsektor
Peternakan Menurut Tingkat Pendidikan Tahun 2013.

234 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

Lampiran 118. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur 15 Tahun


Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan Pekerjaan Utama Subsektor
Peternakan Menurut Tingkat Pendidikan Tahun 2014.

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 235


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

Lampiran 119. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur 15 Tahun


Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan Pekerjaan Utama Subsektor
Peternakan Menurut Tingkat Pendidikan Tahun 2015.

236 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

Lampiran 120. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur 15 Tahun


Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan Pekerjaan Utama Subsektor
Peternakan Menurut Tingkat Pendidikan Tahun 2016.

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 237


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

Lampiran 121. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur 15 Tahun


Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan Pekerjaan Utama Subsektor
Peternakan Menurut Tingkat Pendidikan Tahun 2017.

238 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

Lampiran 122. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur 15 Tahun


Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan Pekerjaan Utama Subsektor
Peternakan Menurut Tingkat Pendidikan Tahun 2018.

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 239


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

Lampiran 123. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur 15 Tahun


Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan Pekerjaan Utama Subsektor
Peternakan Menurut Tingkat Pendidikan Tahun 2019.

240 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

Lampiran 124. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur 15 Tahun


Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan Pekerjaan Utama Subsektor
Peternakan Menurut Status Pekerjaan Utama Tahun 2012.

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 241


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

Lampiran 125. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur 15 Tahun


Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan Pekerjaan Utama Subsektor
Peternakan Menurut Status Pekerjaan Utama Tahun 2013.

242 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

Lampiran 126. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur 15 Tahun


Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan Pekerjaan Utama Subsektor
Peternakan Menurut Status Pekerjaan Utama Tahun 2014.

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 243


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

Lampiran 127. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur 15 Tahun


Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan Pekerjaan Utama Subsektor
Peternakan Menurut Status Pekerjaan Utama Tahun 2015.

244 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

Lampiran 128. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur 15 Tahun


Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan Pekerjaan Utama Subsektor
Peternakan Menurut Status Pekerjaan Utama Tahun 2016.

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 245


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

Lampiran 129. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur 15 Tahun


Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan Pekerjaan Utama Subsektor
Peternakan Menurut Status Pekerjaan Utama Tahun 2017.

246 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

Lampiran 130. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur 15 Tahun


Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan Pekerjaan Utama Subsektor
Peternakan Menurut Status Pekerjaan Utama Tahun 2018.

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 247


Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian

Lampiran 131. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur 15 Tahun


Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan Pekerjaan Utama Subsektor
Peternakan Menurut Status Pekerjaan Utama Tahun 2019.

248 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

Anda mungkin juga menyukai