Anda di halaman 1dari 10

TUGAS

METODOLOGI KEPERAWATAN
Dosen Pengampu Bu Martini Listrikawati M.Kep

Disusun oleh :
Nama : Nurul
Istiqomah
Nim : P9231
Kelas : P19E

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS KUSUMA HUSADA SURAKARTA
TAHUN 2020 / 2021
KASUS KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN

Hasil pengkajian tanggal 20 April 2020 jam 08.00 WIB, pada kasus ini diperoleh

dengan cara autoanamnese dan alloanamnese, mengadakan pengamatan atau

observasi secara langsung, pemeriksaan fisik, menelaah catatan medis dan

catatan perawat. Pengkajian tersebut didapat hasil klien bernama Tn. M umur 53

tahun, agama Islam, pendidikan SD, pekerjaan buruh, alamat Gemolong, nomor

register 01 12 14 02, dirawat di Ruang Anggrek II kamar 2D RS X. Sejak klien

dirawat dokter mendiagnosa bahwa Tn. M menderita penyakit Stroke Non

Hemoragik. Penanggung jawab klien adalah Ny. N, umur 52 tahun, pendidikan

SD, pekerjaan buruh, hubungan dengan klien istri klien.

Keluhan utama yang dirasakan klien adalah anggota gerak bagian kanan tidak

dapat digerakan. Riwayat penyakit sekarang Tn. M mengatakan ia mulai

merasakan anggota gerak bagian kanan tidak dapat digerakan sejak 4 hari

sebelum masuk rumah sakit. Tiga hari sebelumnya ia mengeluh kemeng-

kemeng, bicara. pelo, kemudian klien dibawa oleh keluarga ke RS Y dan

mendapatkan penanganan awal dan pemeriksaan, klien didiagnosa Stroke. Klien

kemudian dirujuk ke RS X.

Tiba di IGD RS X jam 10.00 WIB tanggal 30 Maret 2012, klien mendapatkan

penanganan dengan terapi: Infus NaCl 0,9% 20 tetes/menit, tekanan darah 130/70

mmHg, nadi 60x/menit, respirasi 20x/menit dan suhu 360C. Klien dianjurkan untuk

rawat inap, kemudian klien dipindah ke Ruang Anggrek II kamar 2D untuk

dilakukan perawatan lanjut. Hasil pengkajian di Ruang Anggrek II tanggal 3 April

jam 08.00 WIB, riwayat penyakit dahulu, klien sebelumnya pernah mondok di RS Y

karena pingsan tidak sadarkan diri di jalan secara tiba-tiba sekitar sebulan yang

lalu. Klien tidak mempunyai riwayat penyakit hipertensi, diabetes melitus maupun

asma. Klien juga mempunyai kebiasaan merokok kurang-lebih sudah 10 tahun dan
suka

mengkonsumsi kopi, klien mengatakan dianjurkan oleh dokter untuk berhenti dari
kebiasaannya tersebut semenjak mondok pertama kali ketika klien jatuh pingsan

dan saat ini klien tidak merokok dan mengkonsumsikopi. Hasil pengkajian riwayat

keluarga, klien mengatakan dikeluarganya tidak ada yang

menderita penyakit seperti klien, dan tidak ada yang mempunyai riwayat penyakit

seperti hipertensi, diabetes melitus maupun asma.

Hasil pengkajian pola kesehatan fungsional menurut Gordon, pola nutrisi dan

metabolisme, klien mengatakan sebelum sakit makan 3 kali sehari dengan nasi, lauk

(tahu, tempe, ikan, daging, sayur, buah), setiap makan habis satu porsi makan, minum

air putih kurang-lebih 5 gelas sehari, klien suka mengkonsumsi kopi dalam sehari

klien minum kopi kurang lebih 2-3 gelas. Selama sakit klien makan 3 kali sehari

dengan menu yang sudah disiapkan oleh rumah sakit, ia minum air putih dan

minum teh 1 gelas sesudah makan, klien mengatakan selama makan saat

mengunyah serasa makanan yang dikunyah menumpuk di mulut bagian kanan,

disebabkan karena mulut klien mengalami perot ke kanan.

Tabel Pola aktifitas dan latihan Tn.


M di RSUD X
20 April
2012

Kemampuan perawatan diri 0 1 2 3 4


Makan /minum √
Toileting √
Berpakaian √
Mobilisasi tempat tidur √
Berpindah √
Ambulasi/ROM √
Keterangan : 0: mandiri, 1: dibantu dengan alat, 2: dibantu dengan orang lain, 3: dibantu dengan alat
dan orang lain, 4: ketergantungan total.

Pola kognitif perseptual, sebelum sakit klien mengatakan bahwa ia dalam

keadaan sadar penuh, cara komunikasi klien baik, tidak terdapat gangguan

pendengaran, penglihatan, penciuman, dan pengecapan. Selama sakit klien

mengatakan masih sadar penuh, masih bisa mengintepretasikan lingkungan tetapi

dalam hal mengutarakan secara verbalia mengalami hambatan.

Hasil pemeriksaan fisik, keadaan umum klien sedang, pemeriksaan Glasgow

Coma Scale: Eyes 4 (membuka spontan), Verbal 5 (orientasi penuh namun

perkataan sulit
dimengerti karena pelo/bibir mengalami perot kearah kanan), Motorik,

untuk ekstremitas kanan 6 (mengikuti perintah), pemeriksaan tanda-tanda vital

didapatkan hasil tekanan darah Tn. M 110/70 mmHg, nadi 70x/menit, respirasi

20x/menit, dan suhu 360C. Mulut sedikit perot ke kanan, mengalami

hipersekresisaliva, sedikit kotor, dan tidak ada sariawan atau stomatitis. Hasil

pemeriksaan dada, untuk paru simetris antara kanan dan kiri, pengembangan paru

kanan dan kiri sama, vocalfremituskanan dan kiri sama, saat diperkusi bunyi

paru sonor, dan saat diauskultasi suara napas vesikuler. Pemeriksaan jantung,

saat diinspeksi ictus cordis tidak tampak, dan tidak teraba saat dipalpasi,

bunyi pekak saat diperkusi, dan bunyi jantung I dan II murni, tidak ada suara

tambahan.

Hasil pemeriksaan ekstremitas, untuk ekstremitas atas, kekuatan otot kanan 1, otot

kiri 5, capilaryrefile kurang dari 2 detik, tidak ada perubahan bentuk tulang dan

perabaan akral hangat, terpasang infus NaCl 0,9% 20 tetes/menit di tangan

kiri, untuk ekstremitas bawah, kekuatan otot kanan 3, otot kiri 5, capilaryrefilekurang dari

2 detik, tidak ada perubahan bentuk tulang dan perabaan akral hangat.

Hasil pengkajian saraf kranial terdapat masalah pada Nervus Cranial VII (Fasialis)

dengan hasil adanya ketidaksimetrisan bibir atau perot ke kanan, cara

pemeriksaannya yaitu minta klien tersenyum, mengencangkan wajah,

menggembungkan pipi, menaikan dan menurunkan alis mata, perhatikan

kesimetrisannya, NervusCranialXI (Aksesorius) dengan hasil klien tidak

mampu mengangkat bahu sebelah kanan, cara pemeriksaannya minta klien untuk

mengangkat bahu dan kita tahan dan memalingkan kepala ke sisi yang ditahan

pemeriksa secara pasif, hasil pemeriksaan fungsi saraf sensori terdapat nyeri

superfisial, terjadi penurunan rangsangan pada anggota gerak kanan.Hasil

pemeriksaan penunjang CT Scan tanpa kontras adalah infark di lobus temporoparientaliskiri.

Hasil pemeriksaan laboratorium terakhir pada tanggal 31 Maret 2012 tidak ada

kelainan pada hasil laboratorium. Terapi: tanggal 15 April 2012 infus NaCl 0,9%

20tetes/menit untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dan cairan, Sohobion 2x 2ml untuk

pencegahan dan penyembuhan kekurangan vitamin B1, B6, B12, Citicolin 2x 250mg
untuk memperbaiki aliran darah serebral termasuk stroke iskemik, Ranitidin 2x 50mg

untuk lambung
ANALISA DATA

Nama: Tn. M No. cm: 01 12 14 02

Umur: 53 Tahun Diagnosa medis: Hambatan Mobilitas

No. Hari/tangga Data fokus Masa Etiologi Diagnose Ttd


l la
keperawata
h n
1. 20 April DS:

2020 - Klein Stroke Penurun Hambata Perawat

mengatakan an n Nurul

anggota gerak kekuatan mobilitas Istiqom

bagian kanan tidak otot fisik ah

dapat di gerakkan

sejak 4 hari

sebelum masuk RS

- Klein

mengatakan

kemeng,

bicara pelo

sejak 3 hari

sebelum masuk

RS

DO :

- TD: 130/70 mmHg

- N: 60x/ menit

- Terapirasi:

20x/ menit S:
36°C
DIAGNOSA KEPERAWATAN :
RENCANA KEPERAWATAN

Nama: Tn. M No.CM: 01 12 14 02

Umur: 53 thn Diagnosa Medis: Stroke

No Tujuan & Kriteria Hasil Intervens


i
1. Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1. Pemantauan neurologis

selama 1x24 jam pasien diharapkan dapat: 2. Terapi latihan

1.Melakukan mobilitas fisik dengan baik penguatan

2.Koordinasi otot/sendi

pergerakan 3. Edukasi latihan fisik

3.Toleransi aktivitas 4 berkolaborasi

dengan

tenaga medis lain

dalam pemberian obat

TINDAKAN KEPERAWATAN

Nama: Tn. M No.cm: 01 12 14 02

Umur: 53 thn Dx. Medis: Stroke

20April 2020 No. Implementasi Resp Ttd


on
Dx

1. 1.Memantau S: Nurul
Istiqom
neorologis pasien ah

O:
2.Melakukan terapi

latihan penguatan otot

dan sendi

3.Mengendukasi latihan

fisik pasien

4. Berkolaborasikan
dengan

tenaga medis dalam

pemberian obat

EVALUASI KEPERAWATAN
Hari/tgl Dx Evaluasi Ttd

S: Nurul
Istiqomah
O:

A:

Anda mungkin juga menyukai