Anda di halaman 1dari 10

KONSEP PENGGUNAAN

ALAT BANTU JALAN


Disusun Oleh :
Ari Umi Wahyanti (P19203)

Dosen Pengampu : Titis Sensussiana S. Kep.,Ns.,M. Kep. || Mata Kuliah : Keperawatan Dasar
Kursi Roda
Definisi :

Kursi roda adalah alat bantu yang digunakan oleh orang yang mengalami
kesulitan berjalan menggunakan kaki, baik dikarenakan oleh penyakit,
cedera, maupun cacat. Alat ini bisa digerakkan dengan didorong oleh pihak
lain, digerakkan dengan menggunakan tangan,atau digerakkan dengan
menggunakan mesin otomatis.

Indikasi Penggunaan :

1. Paraplegia
2. Tidak dpt berjalan / tirah baring
3. Pada pelaksanaan prosedur tindakan, misal klien akan foto rontgen
4. Pasca amputasi kedua kaki
Konsep Penggunaan :

A. Hal-hal yg harus diperhatikan:


■ Tentukan ukuran tubuh klien
■ Tentukan kemampuan klien intuk mengikuti perintah
■ Kekuatan otot dan pergerakan sendi klien,
■ Adanya paralisis.

B. Penatalaksanaan:
■ Cuci tangan untk mengurangi transmisi organisme
■ Jelaskan prosedur pelaksanaan
■ Rendahkan posisi tempat tidur pd posisi terendah sehinggaa kaki klien dpt menyentuh lantai. Kunci semua roda tempat tidur
■ Letakkan kursi roda sejajar dan sedekat mungkin dgn tempat tidur. Kunci semua roda dari kursi roda. Bantu klien pd posisi duduk di tepi tempat tidur
■ Kaji adanya hipotensi ssebelum memindahkan klien dari tempat tidur
■ Ketika klien turun dari tempat tidur, perawat harus berdiri tepat dihadapannya dan klien meletakkan tangannya dipundak perawat. Selanjutnya,
perawat meletakkan tangannya dipinggang klien.
■ Sementara klien mendorong badannya keposisi berdiri, perawat membantu mengangkat bagian atas tubuh klien.
■ Klien dibiarkan berdiri selama beberapa detik untk memastikan tak adanya pusing
■ Perawat tetap berdiri menghadap klien lalu memutar tubuh klien sehingga membelakangi kursi roda. Setelah itu, perawat memajukan salah satu
kakinya dan memegang kedua lutut untk menjaga keseimbangan, kemudian membantu klien untk duduk di kursi roda.
Kruk
Definisi :

Kruk yaitu tongkat / alat bantu untk berjalan, biasanya


digunakan secara berpasangan yg di ciptakan untk
mengatur keseimbangan pd saat akan berjalan.

Indikasi Penggunaan :

1. Pasca amputasi kaki


2. Hemiparese
3. Paraparese
4. Fraktur pd ekstremitas bawah
5. Terpasang gibs
6. Pasca pemasangan gibs
Konsep Penggunaan :
■ Pastikan panjang kruk sudah tepat
■ Bantu klien mengambil posisi segitiga, posisi dasar berdiri menggunakan kruk sebelum mulai
berjalan.
■ Ajarkan klien tentang salah satu dari empat cara berjalan dgn kruk
■ Perubahan empat titik / cara berjalan empat titik memberi kestabilan pd klien, tetapi memerlukan
panahanan berat badan pd kedua tungkai. Masing-masing tungkai digerakkan secara bergantian
dgn masing-masing kruk, sehingga sepanjang waktu terdapat tiga titikdukungan pd lantai
■ Perubahan tiga titik / cara berjalan tiga titik mengharuskan klien menahan semua beratbadan pd
satu kaki. Berat badan dibebankan pd kaki yg sehat, kemudian pd kedua krukdan selanjutnya
urutan tersebut diulang. Kaki yg sakit tak menyentuh lantai selama fase dini berjalan tiga titik.
Secara bertahap klien menyentuh lantai dan semua beban berat badan bertumpu pd
■ Cara berjalan dua titik memerlukan sedikitnya pembebanan berat badan sebagian pd masing-
masing kaki. Kruk sebelah kiri dan kaki kanan maju bersama-sama. Kruk sebelah kanan dan kaki
kiri maju bersama-sama.
■ Cara jalan mengayun ke kruk ( swing to gait), klien yg mengalami paralisi tungkai dan pinggul dpt
menggunakan cara jalan mengayun ini. Penggunaan cara ni dlm jangka waktu yg lama dpt
mengakibatkan atrofi otot yg tak terpakai. Minta klien untk menggerakkan kedua kruk kedepan
secara bersamaan.pindahkan berat badan kelengan dan mengayun melewati kruk.
■ Cara jalan mengayun melewati kruk ( swing throughgait)
■ Cara jalan ni sangat memerlukan ketrampilan,kekuatan dan koordinasi klien. Minta klien untk
menggerakkan kedua kruk kedepan secara bersamaan. Pindahkan berat badan ke lengan dan
mengayun melewati kruk.
■ Ajarkan klien menaiki dan menuruni tangga
Tripod
Definisi :

Aat bantu berjalan berupa tongkat dengan kaki-kaki berjumlah 3.


Tongkat bisa diatur tinggi rendahnya agar bisa digunakan oleh
orang dengan segala umur. Cocok digunakan oleh Lansia dan
untuk rehabilitasi setelah kecelakaan atau operasi.

Indikasi Pemakaian :

1. Lansia
2. Pasien pra kecelakaan
3. Pasien pra operasi
Konsep Penggunaan :
■ Cuci tangan untk mengurangi transmisi organisme
■ Jelaskan prosedur dan tujuan dilakukan tindakan tersebut pd klien
■ Gunakan tongkat pd sisi tubuh klien yg terkuat
■ Jelaskan pd klien untk memegang tongkat dgn tangan yg sehat
■ Klien mulai melangkah dgn kaki yg terlemah, bergerak maju dgn tongkat, sehingga berat
badan klien terbagi antaratongkat dan kaki yg terkuat
■ Kaki yg terkuat maju melangkah setelah tongkat, sehingga kaki terlemah dan berat badan
klien disokong oleh tongkat dan kaki terkuat.
■ Berjalanlah disisi bagian tungkai klien yg lemah. Klen kemungkinan jatuh ke arah bagian
tungkai yg lemah tersebut.
■ Ajak klien berjalan selama waktu / jarak yg telah ditetapkan dlm rencana keperawatan.
■ Jika klien kehilangan keseimbangan / kekuatannya dan tak segera pulih, masukkan tangan
anda keketiak klien, dan ambil jarak berdiri yg luas untk mendapatkan dasar tumpuan yg
baik. Sandarkan klien pd pinggul andasampai tiba bantuan, / rendahkan badan andadan
turunkan klien secara perlahan ke lantai
■ Dokumentasikan kemajuan klien.
Walker
Definisi :

Walker ditujukan bagi klien yg membutuhkan lebih banyak bantuan


dari yg bisa diberikan oleh tongkat. Tipe standar walker terbuat dari
alumunium yg telah dihaluskan. Walker mempunyai empat kaki dgn
ujung dilapisi karet dan pegangan tangan yg dilapisi plastik. Walker
standar membutuhkan kekuatan parsial pd kedua tangan dan
pergelanga tangan; ekstensor siku yg kuat, dan depresor bahu yg kuat
pula.

Indikator Pemakaian :

1. Klien yang membutuhkan lebih


banyak bantuan
2. Klien yang lemah
Konsep Penggunaan :
1. Ketika klien membutuhkan bantuan maksimal.
■ Gerakkan walker kedepan kira-kira 15cm sementara berat badan bertumpu pd kedua
tungkai
■ Kemudian gerakkan kaki kanan hingga mendekakti walker sementara berat badan
dibebankan pd tungkai kiri dan kedua tangan.
■ Selanjutnya, gerakkan kaki kiri hingga mendekati kaki kanan sementara berat badan
bertumpu pd tungkai kanan dan kedua lengan.
1. Jika salah satu tungkai klien lemah
Gerakkan tungkai yg lemah kedepan secara bersamaan sekitar 15 cm (6 inchi)
sementara berat badan bertumpu pd tungkai yg kuat
■ Kemudian, gerakkan tungkai yg lebih kuat ke depan sementara beratbadan bertumpu pd
tungkai lemah dan kedua lengan.

Anda mungkin juga menyukai