Anda di halaman 1dari 50

KETENTUAN PIDANA

DALAM UNDANG-UNDANG PILKADA

UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2015


UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 2015
UNDANG-UNDANG NOMOR 10 TAHUN 2016

PENAMBAHAN DAN PERUBAHAN


PASAL KETENTUAN PIDANA UNDANG-UNDANG NOMOR 10 TAHUN 2016
NO PASAL SISIPAN PASAL PERUBAHAN
1 Pasal 177 A-B Pasal 180
2 Pasal 178 A-H Pasal 193
3 Pasal 182 A-B
4 Pasal 185 A-B
5 Pasal 186 A
6 Pasal 187 A-D
7 Pasal 190 A
8 Pasal 193 A-B
9 Pasal 198 A
10 JUMLAH= 23 PASAL JUMLAH= 2 PASAL
11 TOTAL= 25 PASAL

KETENTUAN SEBELUMNYA
18 PASAL (UU 1/2015=12 Pasal, UU 8/2015=6 Pasal)
NO UU NOMOR 1 TAHUN 2015 UU NOMOR 8 TAHUN 2015
1 Pasal 177 Pasal 184
2 Pasal 178 Pasal 185
3 Pasal 179 Pasal 188
4 Pasal 181 Pasal 191
5 Pasal 182 Pasal 195
6 Pasal 183 Pasal 197
7 Pasal 186
8 Pasal 187
9 Pasal 188
10 Pasal 190
11 Pasal 194
12 Pasal 198
13 JUMLAH= 12 PASAL JUMLAH= 6 PASAL
14 TOTAL = 18 PASAL

Ketentuan Pidana Dalam Undang Undang Pilkada Hal. 1


PASAL BUNYI PASAL UNSUR PASAL SANKSI KETERANGAN

(1) (2) (3) (4) (5)

TAHAPAN PEMUTAHIRAN DAFTAR PEMILIH

177 Setiap orang yang dengan sengaja memberikan  Setiap orang;  Pidana penjara paling singkat
keterangan yang tidak benar mengenai diri 3 (tiga) bulan dan paling lama
sendiri atau diri orang lain tentang suatu hal  Dengan sengaja;
12 (dua belas) bulan dan;
(UU 1/2015) yang diperlukan untuk pengisian daftar pemilih,  Memberikan keterangan yang
dipidana dengan pidana penjara paling singkat  Denda paling sedikit
tidak benar mengenai diri sendiri
3 (tiga) bulan dan paling lama 12 (dua belas) Rp3.000.000,00 (tiga juta
atau diri orang lain tentang suatu
bulan dan denda paling sedikit Rp3.000.000,00 rupiah) dan paling banyak
hal;
(tiga juta rupiah) dan paling banyak Rp12.000.000,00 (dua belas
Rp12.000.000,00 (dua belas juta rupiah).  Diperlukan untuk pengisian daftar juta rupiah).
pemilih.

177A Setiap orang yang dengan sengaja melakukan  Setiap orang;  Pidana penjara paling singkat Pasal 58 (UU 10/2016)
ayat (1) perbuatan melawan hukum memalsukan data  Dengan sengaja; 12 (dua belas) bulan dan (1) Daftar Pemilih Tetap pemilihan umum
dan daftar pemilih sebagaimana dimaksud paling lama 72 (tujuh puluh terakhir digunakan sebagai sumber
UU 10/2016  Melakukan perbuatan melawan
dalam Pasal 58, dipidana dengan pidana dua) bulan pemutakhiran data pemilihan dengan
hukum memalsukan data dan
penjara paling singkat 12 (dua belas) bulan dan mempertimbangkan Daftar Penduduk
daftar pemilih.  Denda paling sedikit
SISIPAN paling lama 72 (tujuh puluh dua) bulan dan Potensial Pemilih Pemilihan;
Rp12.000.000,00 (dua belas
denda paling sedikit Rp12.000.000,00 (dua
juta rupiah) dan paling banyak (2) Daftar Penduduk Potensial Pemilih
belas juta rupiah) dan paling banyak Pemilihan sebagaimana dimaksud
Rp72.000.000,00 (tujuh puluh
Rp72.000.000,00 (tujuh puluh dua juta rupiah). pada ayat (1) berasal dari Dinas
dua juta rupiah).
Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Kabupaten/Kota yang telah
dikonsolidasikan, diverifikasi, dan
divalidasi oleh Menteri digunakan
sebagai bahan penyusunan daftar
Pemilih untuk Pemilihan;
(3) Daftar pemilih sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dan ayat (2) oleh PPS
dilakukan pemutakhiran berdasarkan

Ketentuan Pidana Dalam Undang Undang Pilkada Hal. 2


PASAL BUNYI PASAL UNSUR PASAL SANKSI KETERANGAN

perbaikan dari rukun tetangga, rukun


warga, atau sebutan lain dan
tambahan Pemilih yang telah
memenuhi persyaratan sebagai
Pemilih paling lambat 14 (empat belas)
Hari terhitung sejak diterimanya hasil
konsolidasi, verifikasi, dan validasi;
(4) Daftar Pemilih hasil pemutakhiran
sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
diserahkan kepada PPK untuk
dilakukan rekapitulasi daftar Pemilih
tingkat PPK;
(5) Rekapitulasi daftar Pemilih hasil
pemutakhiran sebagaimana dimaksud
pada ayat (4) diserahkan oleh PPK
kepada KPU Kabupaten/Kota paling
lambat 3 (tiga) Hari terhitung sejak
selesainya pemutakhiran untuk
dilakukan rekapitulasi daftar Pemilih
tingkat Kabupaten/kota, yang
kemudian ditetapkan sebagai Daftar
Pemilih Sementara.
(6) Daftar Pemilih Sementara
sebagaimana dimaksud pada ayat (5)
diumumkan secara luas dan melalui
papan pengumuman rukun tetangga
dan rukun warga atau sebutan lain
oleh PPS untuk mendapatkan
masukan dan tanggapan dari
masyarakat selama 10 (sepuluh) Hari.
(7) PPS memperbaiki Daftar Pemilih
Sementara berdasarkan masukan dan

Ketentuan Pidana Dalam Undang Undang Pilkada Hal. 3


PASAL BUNYI PASAL UNSUR PASAL SANKSI KETERANGAN

tanggapan dari masyarakat paling


lama 5 (lima) Hari terhitung sejak
masukan dan tanggapan dari
masyarakat sebagaimana dimaksud
pada ayat (6) berakhir.
(8) Daftar Pemilih Sementara yang telah
diperbaiki sebagaimana dimaksud
pada ayat (7) diserahkan kepada KPU
Kabupaten/Kota untuk ditetapkan
sebagai Daftar Pemilih Tetap dan
diumumkan oleh PPS paling lama 2
(dua) Hari terhitung sejak jangka waktu
penyusunan Daftar Pemilih Tetap
berakhir.

177B Anggota PPS, anggota PPK, anggota KPU  Anggota PPS, anggota PPK,  Pidana penjara paling singkat Pasal 58 (UU 10/2016)
UU 10/2016 Kabupaten/Kota, dan anggota KPU Provinsi anggota KPU Kabupaten/Kota, 24 (dua puluh empat) bulan 1) Daftar Pemilih Tetap pemilihan umum
yang dengan sengaja melakukan perbuatan dan anggota KPU Provinsi dan paling lama 72 (tujuh terakhir digunakan sebagai sumber
melawan hukum tidak melakukan verifikasi dan  Dengan sengaja puluh dua) bulan; pemutakhiran data pemilihan dengan
SISIPAN rekapitulasi terhadap data dan daftar pemilih mempertimbangkan Daftar Penduduk
 Melakukan perbuatan melawan  Denda paling sedikit
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 58, hukum tidak melakukan verifikasi Potensial Pemilih Pemilihan.
Rp24.000.000,00 (dua puluh
dipidana dengan pidana penjara paling singkat dan rekapitulasi terhadap data empat juta rupiah) dan paling 2) Daftar Penduduk Potensial Pemilih
24 (dua puluh empat) bulan dan paling lama 72 dan daftar pemilih sebagaimana banyak Rp72.000.000,00. Pemilihan sebagaimana dimaksud
(tujuh puluh dua) bulan dan denda paling sedikit dimaksud dalam Pasal 58.
pada ayat (1) berasal dari Dinas
Rp24.000.000,00 (dua puluh empat juta rupiah) Kependudukan dan Pencatatan Sipil
dan paling banyak Rp72.000.000,00 Kabupaten/Kota yang telah
dikonsolidasikan, diverifikasi, dan
divalidasi oleh Menteri digunakan
sebagai bahan penyusunan daftar
Pemilih untuk Pemilihan.
3) Daftar pemilih sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dan ayat (2) oleh PPS

Ketentuan Pidana Dalam Undang Undang Pilkada Hal. 4


PASAL BUNYI PASAL UNSUR PASAL SANKSI KETERANGAN

dilakukan pemutakhiran berdasarkan


perbaikan dari rukun tetangga, rukun
warga, atau sebutan lain dan
tambahan Pemilih yang telah
memenuhi persyaratan sebagai
Pemilih paling lambat 14 (empat belas)
Hari terhitung sejak diterimanya hasil
konsolidasi, verifikasi, dan validasi.
4) Daftar Pemilih hasil pemutakhiran
sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
diserahkan kepada PPK untuk
dilakukan rekapitulasi daftar Pemilih
tingkat PPK.
5) Rekapitulasi daftar Pemilih hasil
pemutakhiran sebagaimana dimaksud
pada ayat (4) diserahkan oleh PPK
kepada KPU Kabupaten/Kota paling
lambat 3 (tiga) Hari terhitung sejak
selesainya pemutakhiran untuk
dilakukan rekapitulasi daftar Pemilih
tingkat kabupaten/kota, yang kemudian
ditetapkan sebagai Daftar Pemilih
Sementara.
6) Daftar Pemilih Sementara
sebagaimana dimaksud pada ayat (5)
diumumkan secara luas dan melalui
papan pengumuman rukun tetangga
dan rukun warga atau sebutan lain
oleh PPS untuk mendapatkan
masukan dan tanggapan dari
masyarakat selama 10 (sepuluh) Hari.
7) PPS memperbaiki Daftar Pemilih

Ketentuan Pidana Dalam Undang Undang Pilkada Hal. 5


PASAL BUNYI PASAL UNSUR PASAL SANKSI KETERANGAN

Sementara berdasarkan masukan dan


tanggapan dari masyarakat paling
lama 5 (lima) Hari terhitung sejak
masukan dan tanggapan dari
masyarakat sebagaimana dimaksud
pada ayat (6) berakhir.
8) Daftar Pemilih Sementara yang telah
diperbaiki sebagaimana dimaksud
pada ayat (7) diserahkan kepada KPU
Kabupaten/Kota untuk ditetapkan
sebagai Daftar Pemilih Tetap dan
diumumkan oleh PPS paling lama 2
(dua) Hari terhitung sejak jangka waktu
penyusunan Daftar Pemilih Tetap
berakhir.

178 Setiap orang yang dengan sengaja  Setiap orang  Pidana penjara paling singkat
menyebabkan orang lain kehilangan hak 12 (dua belas) bulan dan
pilihnya, dipidana dengan pidana penjara paling  Dengan sengaja
paling lama 24 (dua puluh
(UU 1/2015) singkat 12 (dua belas) bulan dan paling lama 24  Menyebabkan orang lain empat) bulan
(dua puluh empat) bulan dan denda paling kehilangan hak pilihnya
sedikit Rp12.000.000,00 (dua belas juta rupiah)  Denda paling sedikit
dan paling banyak Rp24.000.000,00 (dua puluh Rp12.000.000,00 (dua belas
empat juta rupiah). juta rupiah) dan paling banyak
Rp24.000.000,00 (dua puluh
empat juta rupiah).

179 Setiap orang yang dengan sengaja memalsukan  Setiap orang  Pidana penjara paling singkat
surat yang menurut suatu aturan dalam 36 (tiga puluh enam) bulan
Undang-Undang ini diperlukan untuk  Dengan sengaja
dan paling lama 72 (tujuh
(UU 1/2015) menjalankan suatu perbuatan dengan maksud  Memalsukan surat yang menurut puluh dua) bulan dan;
untuk digunakan sendiri atau orang lain sebagai suatu aturan dalam Undang-
seolah-olah surat sah atau tidak dipalsukan,  Denda paling sedikit
Undang ini
dipidana dengan pidana penjara paling singkat Rp36.000.000,00 (tiga puluh
36 (tiga puluh enam) bulan dan paling lama 72  Diperlukan untuk menjalankan enam juta rupiah) dan paling

Ketentuan Pidana Dalam Undang Undang Pilkada Hal. 6


PASAL BUNYI PASAL UNSUR PASAL SANKSI KETERANGAN

(tujuh puluh dua) bulan dan denda paling sedikit suatu perbuatan dengan maksud banyak Rp72.000.000,00
Rp36.000.000,00 (tiga puluh enam juta rupiah) untuk digunakan sendiri atau (tujuh puluh dua juta rupiah).
dan paling banyak Rp72.000.000,00 (tujuh orang lain sebagai seolah-olah
puluh dua juta rupiah). surat sah atau tidak dipalsukan

182 Setiap orang yang dengan kekerasan atau  Setiap orang dengan kekerasan  Pidana penjara paling singkat
dengan ancaman kekuasaan yang ada padanya atau dengan ancaman kekuasaan 12 (dua belas) bulan dan
saat pendaftaran pemilih menghalang-halangi yang ada padanya saat paling lama 36 (tiga puluh
(UU 1/2015) seseorang untuk terdaftar sebagai pemilih pendaftaran pemilih menghalang- enam) bulan dan;
dalam Pemilihan menurut Undang-Undang ini, halangi seseorang untuk terdaftar
dipidana dengan pidana penjara paling singkat  Denda paling sedikit
sebagai pemilih dalam Pemilihan
12 (dua belas) bulan dan paling lama 36 (tiga Rp12.000.000,00 (dua belas
menurut Undang-Undang ini
puluh enam) bulan dan denda paling sedikit juta rupiah) dan paling banyak
Rp12.000.000,00 (dua belas juta rupiah) dan Rp36.000.000,00 (tiga puluh
paling banyak Rp36.000.000,00 (tiga puluh enam juta rupiah).
enam juta rupiah).

TAHAPAN PENCALONAN

Pasal 180 ayat Setiap orang yang dengan sengaja melakukan  Setiap orang  Pidana penjara paling singkat
(1) perbuatan melawan hukum menghilangkan hak 36 (tiga puluh enam) bulan
seseorang menjadi Calon Gubernur/Calon Wakil  Dengan sengaja dan paling lama 72 (tujuh
UU 10/2016
Gubernur, Calon Bupati/Calon Wakil Bupati, dan  Melakukan perbuatan melawan puluh dua) bulan
Calon Walikota/Calon Wakil Walikota, dipidana hukum menghilangkan hak
dengan pidana penjara paling singkat 36 (tiga  Denda paling sedikit
PERUBAHAN seseorang menjadi Calon
puluh enam) bulan dan paling lama 72 (tujuh Rp36.000.000,00 (tiga puluh
Gubernur/Calon Wakil Gubernur,
puluh dua) bulan dan denda paling sedikit enam juta rupiah) dan paling
Calon Bupati/Calon Wakil Bupati,
Rp36.000.000,00 (tiga puluh enam juta rupiah) banyak Rp72.000.000,00
dan Calon Walikota/Calon Wakil
dan paling banyak Rp72.000.000,00 (tujuh puluh (tujuh puluh dua juta rupiah).
Walikota
dua juta rupiah)

Pasal 180 ayat Setiap orang yang karena jabatannya dengan  Setiap orang  Pidana penjara paling singkat Pasal 7 (UU 10/2016)
(2) sengaja melakukan perbuatan melawan hukum  Karena jabatannya dengan 36 (tiga puluh enam) bulan 1) Setiap warga negara berhak
UU 10/2016 menghilangkan hak seseorang menjadi dan paling lama 96 (sembilan memperoleh kesempatan yang sama
sengaja
puluh enam) bulan untuk mencalonkan diri dan dicalonkan
Gubernur/Wakil Gubernur, Bupati/Wakil Bupati,

Ketentuan Pidana Dalam Undang Undang Pilkada Hal. 7


PASAL BUNYI PASAL UNSUR PASAL SANKSI KETERANGAN

dan Walikota/Wakil Walikota atau meloloskan  Melakukan perbuatan melawan  Denda paling sedikit sebagai Calon Gubernur dan Calon
calon dan/atau pasangan calon yang tidak hukum menghilangkan hak Rp36.000.000,00 (tiga puluh Wakil Gubernur, Calon Bupati dan
PERUBAHAN
memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud seseorang menjadi enam juta rupiah) dan paling Calon Wakil Bupati, serta Calon
Gubernur/Wakil Gubernur, banyak Rp96.000.000,00 Walikota dan Calon Wakil Walikota.
dalam Pasal 7 dan Pasal 45, dipidana dengan
Bupati/Wakil Bupati, dan 2) Calon Gubernur dan Calon Wakil
pidana penjara paling singkat 36 (tiga puluh Walikota/Wakil Walikota atau
enam) bulan dan paling lama 96 (sembilan puluh Gubernur, Calon Bupati dan Calon
meloloskan calon dan/atau Wakil Bupati, serta Calon Walikota dan
enam) bulan dan denda paling sedikit pasangan calon yang tidak Calon Wakil Walikota sebagaimana
Rp36.000.000,00 (tiga puluh enam juta rupiah) memenuhi persyaratan dimaksud pada ayat (1) harus
dan paling banyak Rp96.000.000,00 sebagaimana dimaksud dalam memenuhi persyaratan sebagai
Pasal 7 dan Pasal 45 berikut:
a. Bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa;
b. Setia kepada Pancasila, Undang-
Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945, cita-cita
Proklamasi Kemerdekaan 17
Agustus 1945, dan Negara
Kesatuan Republik Indonesia;
c. berpendidikan paling rendah
sekolah lanjutan tingkat atas atau
sederajat;
d. Dihapus;
e. Berusia paling rendah 30 (tiga
puluh) tahun untuk Calon Gubernur
dan Calon Wakil Gubernur serta 25
(dua puluh lima) tahun untuk Calon
Bupati dan Calon Wakil Bupati
serta Calon Walikota dan Calon
Wakil Walikota;
f. Mampu secara jasmani, rohani,
dan bebas dari penyalahgunaan
narkotika berdasarkan hasil

Ketentuan Pidana Dalam Undang Undang Pilkada Hal. 8


PASAL BUNYI PASAL UNSUR PASAL SANKSI KETERANGAN

pemeriksaan kesehatan
menyeluruh dari tim;
g. Tidak pernah sebagai terpidana
berdasarkan putusan pengadilan
yang telah memperoleh kekuatan
hukum tetap atau bagi mantan
terpidana telah secara terbuka dan
jujur mengemukakan kepada publik
bahwa yang bersangkutan mantan
terpidana;
h. Tidak sedang dicabut hak pilihnya
berdasarkan putusan pengadilan
yang telah mempunyai kekuatan
hukum tetap;
i. Tidak pernah melakukan perbuatan
tercela yang dibuktikan dengan
surat keterangan catatan
kepolisian;
j. Menyerahkan daftar kekayaan
pribadi;
k. Tidak sedang memiliki tanggungan
utang secara perseorangan
dan/atau secara badan hukum
yang menjadi tanggung jawabnya
yang merugikan keuangan negara;
l. Tidak sedang dinyatakan pailit
berdasarkan putusan pengadilan
yang telah mempunyai kekuatan
hukum tetap;
m. Memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak
dan memiliki laporan pajak pribadi;
n. Belum pernah menjabat sebagai

Ketentuan Pidana Dalam Undang Undang Pilkada Hal. 9


PASAL BUNYI PASAL UNSUR PASAL SANKSI KETERANGAN

Gubernur, Wakil Gubernur, Bupati,


Wakil Bupati, Walikota, dan Wakil
Walikota selama 2 (dua) kali masa
jabatan dalam jabatan yang sama
untuk Calon Gubernur, Calon Wakil
Gubernur, Calon Bupati, Calon
Wakil Bupati, Calon Walikota, dan
Calon Wakil Walikota;
o. Belum pernah menjabat sebagai
Gubernur untuk calon Wakil
Gubernur, atau Bupati/Walikota
untuk Calon Wakil Bupati/Calon
Wakil Walikota pada daerah yang
sama;
p. Berhenti dari jabatannya bagi
Gubernur, Wakil Gubernur, Bupati,
Wakil Bupati, Walikota, dan Wakil
Walikota yang mencalonkan diri di
daerah lain sejak ditetapkan
sebagai calon;
q. Tidak berstatus sebagai penjabat
Gubernur, penjabat Bupati, dan
penjabat Walikota;
r. Dihapus;
s. Menyatakan secara tertulis
pengunduran diri sebagai anggota
Dewan Perwakilan Rakyat, anggota
Dewan Perwakilan Daerah, dan
anggota Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah sejak ditetapkan sebagai
pasangan calon peserta Pemilihan;
t. Menyatakan secara tertulis
pengunduran diri sebagai anggota

Ketentuan Pidana Dalam Undang Undang Pilkada Hal. 10


PASAL BUNYI PASAL UNSUR PASAL SANKSI KETERANGAN

Tentara Nasional Indonesia,


Kepolisian Negara Republik
Indonesia, dan Pegawai Negeri
Sipil serta Kepala Desa atau
sebutan lain sejak ditetapkan
sebagai pasangan calon peserta
Pemilihan; dan
u. Berhenti dari jabatan pada badan
usaha milik negara atau badan
usaha milik daerah sejak ditetapkan
sebagai calon.
Pasal 45 (UU 10/2016)
(1) Pendaftaran pasangan Calon
Gubernur dan Calon Wakil Gubernur,
pasangan Calon Bupati dan Calon
Wakil Bupati, serta pasangan Calon
Walikota dan Calon Wakil Walikota
disertai dengan penyampaian
kelengkapan dokumen persyaratan.
(2) Dokumen persyaratan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) meliputi:
a. Surat pernyataan, yang dibuat dan
ditandatangani oleh calon sendiri,
sebagai bukti pemenuhan syarat
calon sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 7 huruf a, huruf b,
huruf g, huruf n, huruf o, huruf p,
huruf q, huruf s, huruf t, dan huruf
u;
b. Surat keterangan:
1. hasil pemeriksaan kemampuan
secara jasmani, rohani, dan
bebas penyalahgunaan

Ketentuan Pidana Dalam Undang Undang Pilkada Hal. 11


PASAL BUNYI PASAL UNSUR PASAL SANKSI KETERANGAN

narkotika dari tim yang terdiri


dari dokter, ahli psikologi, dan
Badan Narkotika Nasional,
yang ditetapkan oleh KPU
Provinsi atau KPU
Kabupaten/Kota sebagai bukti
pemenuhan syarat calon
sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 7 huruf f;
2. Tidak pernah sebagai terpidana
berdasarkan putusan
pengadilan yang telah
memperoleh kekuatan hukum
tetap dari Pengadilan Negeri
yang wilayah hukumnya
meliputi tempat tinggal calon
atau bagi mantan terpidana
telah secara terbuka dan jujur
mengemukakan kepada publik
bahwa yang bersangkutan
mantan terpidana dari
pemimpin redaksi media massa
lokal atau nasional dengan
disertai buktinya, sebagai bukti
pemenuhan syarat calon
sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 7 huruf g;
3. Tidak sedang dicabut hak
pilihnya berdasarkan putusan
pengadilan yang telah
mempunyai kekuatan hukum
tetap dari Pengadilan Negeri
yang wilayah hukumnya
meliputi tempat tinggal calon,
sebagai bukti pemenuhan

Ketentuan Pidana Dalam Undang Undang Pilkada Hal. 12


PASAL BUNYI PASAL UNSUR PASAL SANKSI KETERANGAN

syarat calon sebagaimana


dimaksud dalam Pasal 7 huruf
h;
4. Tidak pernah melakukan
perbuatan tercela yang
dibuktikan dengan surat
keterangan catatan kepolisian,
sebagai bukti pemenuhan
syarat calon sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 7 huruf
i;
5. Tidak sedang memiliki
tanggungan utang secara
perseorangan dan/atau secara
badan hukum yang menjadi
tanggungjawabnya yang
merugikan keuangan negara,
dari Pengadilan Negeri yang
wilayah hukumnya meliputi
tempat tinggal calon, sebagai
bukti pemenuhan syarat calon
sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 7 huruf k; dan
6. Tidak dinyatakan pailit dari
Pengadilan Negeri yang
wilayah hukumnya meliputi
tempat tinggal calon, sebagai
bukti pemenuhan syarat calon
sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 7 huruf l.
c. Surat tanda terima laporan
kekayaan calon dari instansi yang
berwenang memeriksa laporan
kekayaan penyelenggara negara,

Ketentuan Pidana Dalam Undang Undang Pilkada Hal. 13


PASAL BUNYI PASAL UNSUR PASAL SANKSI KETERANGAN

sebagai bukti pemenuhan syarat


calon sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 7 huruf j;
d. Fotokopi:
1. Ijazah pendidikan terakhir
paling rendah sekolah lanjutan
tingkat atas atau sederajat
yang telah dilegalisir oleh pihak
yang berwenang, sebagai bukti
pemenuhan syarat calon
sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 7 huruf c;
2. Kartu Nomor Pokok Wajib
Pajak atas nama calon, tanda
terima penyampaian surat
pemberitahuan tahunan pajak
penghasilan wajib pajak orang
pribadi atas nama calon, untuk
masa 5 (lima) tahun terakhir,
yang dibuktikan dengan surat
keterangan tidak mempunyai
tunggakan pajak dari kantor
pelayanan pajak tempat calon
yang bersangkutan terdaftar,
sebagai bukti pemenuhan
syarat calon sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 7 huruf
m;
3. Kartu Tanda Penduduk
elektronik dengan nomor induk
kependudukan.
e. Daftar riwayat hidup calon yang
dibuat dan ditandatangani oleh
calon perseorangan dan bagi calon
Ketentuan Pidana Dalam Undang Undang Pilkada Hal. 14
PASAL BUNYI PASAL UNSUR PASAL SANKSI KETERANGAN

yang diusulkan dari Partai Politik


atau gabungan Partai Politik
ditandatangani oleh calon,
pimpinan Partai Politik atau
pimpinan gabungan Partai Politik;
f. Pas foto terbaru Calon Gubernur
dan Calon Wakil Gubernur, Calon
Bupati dan Calon Wakil Bupati,
serta Calon Walikota dan Calon
Wakil Walikota;
g. Naskah visi, misi, dan program
Calon Gubernur dan Calon Wakil
Gubernur, Calon Bupati dan Calon
Wakil Bupati, serta Calon Walikota
dan Calon Wakil Walikota.
(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata
cara pemenuhan persyaratan dan
kelengkapan dokumen sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)
diatur dengan Peraturan KPU.

181 Setiap orang yang dengan sengaja dan  Setiap orang  Pidana penjara paling singkat
mengetahui bahwa suatu surat adalah tidak sah 36 (tiga puluh enam) bulan
atau dipalsukan, menggunakannya, atau  Dengan sengaja
dan paling lama 72 (tujuh
(UU 1/2015) menyuruh orang lain menggunakannya sebagai  Mengetahui bahwa suatu surat puluh dua) bulan dan;
surat sah, dipidana dengan pidana penjara adalah tidak sah atau dipalsukan,
paling singkat 36 (tiga puluh enam) bulan dan  Denda paling sedikit
menggunakannya, atau
paling lama 72 (tujuh puluh dua) bulan dan Rp36.000.000,00 (tiga puluh
menyuruh orang lain
denda paling sedikit Rp36.000.000,00 (tiga enam juta rupiah) dan paling
menggunakannya sebagai surat
puluh enam juta rupiah) dan paling banyak banyak Rp72.000.000,00
sah
Rp72.000.000,00 (tujuh puluh dua juta rupiah). (tujuh puluh dua juta rupiah).

184 Setiap orang yang dengan sengaja memberikan  Setiap orang  Pidana penjara paling singkat
keterangan yang tidak benar atau menggunakan 36 (tiga puluh enam) bulan
surat palsu seolah-olah sebagai surat yang sah
Ketentuan Pidana Dalam Undang Undang Pilkada Hal. 15
PASAL BUNYI PASAL UNSUR PASAL SANKSI KETERANGAN

(UU 8/2015) tentang suatu hal yang diperlukan bagi  Dengan sengaja dan paling lama 72 (tujuh
persyaratan untuk menjadi Calon Gubernur, puluh dua) bulan dan;
Calon Wakil Gubernur, Calon Bupati, Calon  Memberikan keterangan yang
tidak benar atau menggunakan  Denda paling sedikit
Wakil Bupati, Calon Walikota, dan Calon Wakil
surat palsu seolah-olah sebagai Rp36.000.000,00 (tiga puluh
Walikota, dipidana dengan pidana penjara
surat yang sah tentang suatu hal enam juta rupiah) dan paling
paling singkat 36 (tiga puluh enam) bulan dan
yang diperlukan bagi persyaratan banyak Rp72.000.000,00
paling lama 72 (tujuh puluh dua) bulan dan
untuk menjadi Calon Gubernur, (tujuh puluh dua juta rupiah).
denda paling sedikit Rp36.000.000,00 (tiga
puluh enam juta rupiah) dan paling banyak Calon Wakil Gubernur, Calon
Rp72.000.000,00 (tujuh puluh dua juta rupiah). Bupati, Calon Wakil Bupati, Calon
Walikota, dan Calon Wakil
Walikota

185 Setiap orang yang dengan sengaja memberikan  Setiap orang  Pidana penjara paling singkat
keterangan yang tidak benar atau menggunakan 12 (dua belas) bulan dan
identitas diri palsu untuk mendukung pasangan  Dengan sengaja
paling lama 36 (tiga puluh
(UU 8/2015) calon perseorangan menjadi calon Gubernur  memberikan keterangan yang enam) bulan dan;
dan calon Wakil Gubernur, calon Bupati dan tidak benar atau menggunakan
calon Wakil Bupati, dan calon Walikota dan  Denda paling sedikit
identitas diri palsu
calon Wakil Walikota dipidana dengan pidana Rp12.000.000,00 (dua belas
penjara paling singkat 12 (dua belas) bulan dan  Untuk mendukung pasangan juta rupiah) dan paling banyak
paling lama 36 (tiga puluh enam) bulan dan calon perseorangan menjadi Rp36.000.000,00 (tiga puluh
denda paling sedikit Rp12.000.000,00 (dua calon Gubernur dan calon Wakil enam juta rupiah).
belas juta rupiah) dan paling banyak Gubernur, calon Bupati dan calon
Rp36.000.000,00 (tiga puluh enam juta rupiah) Wakil Bupati, dan calon Walikota
dan calon Wakil Walikota

185 A ayat (1) Setiap orang yang dengan sengaja memalsukan  Setiap orang  Pidana penjara paling singkat
UU 10/2016 daftar dukungan terhadap calon perseorangan
 Dengan sengaja 36 (tiga puluh enam) bulan
sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini, dan paling lama 72 (tujuh
dipidana dengan pidana penjara paling singkat  Memalsukan daftar dukungan puluh dua) bulan
SISIPAN 36 (tiga puluh enam) bulan dan paling lama 72 terhadap calon perseorangan
(tujuh puluh dua) bulan dan denda paling sedikit sebagaimana diatur  Denda paling sedikit
dalam Undang-Undang ini, Rp36.000.000,00 (tiga puluh
Rp36.000.000,00 (tiga puluh enam juta rupiah)
enam juta rupiah) dan paling
dan paling banyak Rp72.000.000,00 (tujuh puluh banyak Rp72.000.000,00
dua juta rupiah).

Ketentuan Pidana Dalam Undang Undang Pilkada Hal. 16


PASAL BUNYI PASAL UNSUR PASAL SANKSI KETERANGAN

(tujuh puluh dua juta rupiah).

185B Anggota PPS, anggota PPK, anggota KPU  Anggota PPS, anggota PPK,  Pidana penjara paling singkat Pasal 48 (UU 10/2016)
UU 10/2016 anggota KPU 36 (tiga puluh enam) bulan (1) Pasangan calon atau tim yang
Kabupaten/Kota, anggota KPU Provinsi, dan paling lama 72 (tujuh
dan/atau petugas yang diberikan kewenangan Kabupaten/Kota, anggota KPU diberikan kuasa oleh pasangan calon
puluh dua) bulan menyerahkan dokumen syarat
melakukan verifikasi dan rekapitulasi yang Provinsi, dan/atau petugas yang
SISIPAN diberikan kewenangan  Denda paling sedikit dukungan pencalonan untuk
dengan sengaja melakukan perbuatan melawan Pemilihan Gubernur dan Wakil
melakukan verifikasi dan Rp36.000.000,00 (tiga puluh
hukum tidak melakukan verifikasi dan enam juta rupiah) dan paling Gubernur kepada KPU Provinsi dan
rekapitulasi
rekapitulasi terhadap dukungan calon banyak Rp72.000.000,00 untuk Pemilihan Bupati dan Wakil
perseorangan sebagaimana dimaksud dalam  Dengan sengaja (tujuh puluh dua juta rupiah). Bupati serta Pemilihan Walikota dan
Pasal 48, dipidana dengan pidana penjara  Melakukan perbuatan melawan Wakil Walikota kepada KPU
paling singkat 36 (tiga puluh enam) bulan dan hukum Kabupaten/Kota untuk dilakukan
paling lama 72 (tujuh puluh dua) bulan dan  Tidak melakukan verifikasi dan verifikasi administrasi dan dibantu
oleh PPK dan PPS.
denda paling sedikit Rp36.000.000,00 (tiga rekapitulasi terhadap dukungan
puluh enam juta rupiah) dan paling banyak calon perseorangan (2) Verifikasi administrasi sebagaimana
Rp72.000.000,00 (tujuh puluh dua juta rupiah). sebagaimana dimaksud dalam dimaksud pada ayat (1) dilakukan
Pasal 48 dengan:
a. Mencocokkan dan meneliti
berdasarkan nomor induk
kependudukan, nama, jenis
kelamin, tempat dan tanggal lahir,
dan alamat dengan mendasarkan
pada Kartu Tanda Penduduk
Elektronik atau surat keterangan
yang diterbitkan oleh dinas
kependudukan dan catatan sipil;
dan ;
b. Berdasarkan Daftar Pemilih
Tetap pemilu terakhir dan Daftar
Penduduk Potensial Pemilih
Pemilihan dari Kementerian
Dalam Negeri.
(3) Verifikasi administrasi sebagaimana
Ketentuan Pidana Dalam Undang Undang Pilkada Hal. 17
PASAL BUNYI PASAL UNSUR PASAL SANKSI KETERANGAN

dimaksud pada ayat (2) dilakukan


KPU Provinsi atau KPU
Kabupaten/Kota dan dapat
berkoordinasi dengan Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Provinsi atau Kabupaten/Kota;
(4) KPU Provinsi atau KPU
Kabupaten/Kota dibantu oleh
pasangan calon perseorangan atau
tim yang diberikan kuasa oleh
pasangan calon menyerahkan
dokumen syarat dukungan
sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) kepada PPS untuk dilakukan
verifikasi faktual paling lambat 28
(dua puluh delapan) Hari sebelum
waktu pendaftaran pasangan calon
dimulai.
(5) Verifikasi faktual sebagaimana
dimaksud pada ayat (4) dilakukan
paling lama 14 (empat belas) Hari
terhitung sejak dokumen syarat
dukungan pasangan calon
perseorangan diserahkan ke PPS.
(4) Verifikasi faktual sebagaimana
dimaksud pada ayat dan ayat (5)
dilakukan dengan metode sensus
dengan menemui langsung setiap
pendukung calon.
(5) Verifikasi faktual sebagaimana
dimaksud pada ayat dan ayat (5),
terhadap pendukung calon yang
tidak dapat ditemui pada saat
verifikasi faktual, pasangan calon

Ketentuan Pidana Dalam Undang Undang Pilkada Hal. 18


PASAL BUNYI PASAL UNSUR PASAL SANKSI KETERANGAN

diberikan kesempatan untuk


menghadirkan pendukung calon
yang dimaksud di kantor PPS paling
lambat 3 (tiga) Hari terhitung sejak
PPS tidak dapat menemui
pendukung tersebut.
(7) Jika pasangan calon tidak dapat
menghadirkan pendukung calon
dalam verifikasi faktual sebagaimana
dimaksud pada ayat (7), maka
dukungan calon dinyatakan tidak
memenuhi syarat.
(8) Hasil verifikasi faktual berdasarkan
nama sebagaimana dimaksud pada
ayat (6), ayat (7), dan ayat (8) tidak
diumumkan.
(9) Hasil verifikasi dokumen syarat
dukungan pasangan calon
perseorangan sebagaimana
dimaksud pada ayat (5), ayat (6),
ayat (7), dan ayat (8) dituangkan
dalam berita acara yang selanjutnya
diteruskan kepada PPK dan salinan
hasil verifikasi disampaikan kepada
pasangan calon.
(10) PPK melakukan verifikasi dan
rekapitulasi jumlah dukungan
pasangan calon untuk menghindari
adanya seseorang yang memberikan
dukungan kepada lebih dari 1 (satu)
pasangan calon dan adanya
informasi manipulasi dukungan yang
dilaksanakan paling lama 7 (tujuh)
Hari.

Ketentuan Pidana Dalam Undang Undang Pilkada Hal. 19


PASAL BUNYI PASAL UNSUR PASAL SANKSI KETERANGAN

(11) Hasil verifikasi dukungan pasangan


calon perseorangan sebagaimana
dimaksud pada ayat (11) dituangkan
dalam berita acara yang selanjutnya
diteruskan kepada KPU
Kabupaten/Kota dan salinan hasil
verifikasi dan rekapitulasi
disampaikan kepada pasangan
calon.
(12) Dalam Pemilihan Gubernur dan
Wakil Gubernur, Pemilihan Bupati
dan Wakil Bupati, dan Pemilihan
Walikota dan Wakil Walikota, salinan
hasil verifikasi dan rekapitulasi
sebagaimana dimaksud pada ayat
(12) dipergunakan oleh pasangan
calon perseorangan sebagai bukti
pemenuhan persyaratan dukungan
pencalonan.
(4) KPU Provinsi dan KPU
Kabupaten/Kota melakukan verifikasi
dan rekapitulasi jumlah dukungan
pasangan calon untuk menghindari
adanya seseorang yang memberikan
dukungan kepada lebih dari 1 (satu)
pasangan calon dan adanya
informasi manipulasi dukungan yang
dilaksanakan paling lama 7 (tujuh)
Hari.
(5) Ketentuan lebih lanjut mengenai
mekanisme dan tata cara verifikasi
diatur dalam Peraturan KPU.

186 Anggota PPS, anggota PPK, anggota KPU  Anggota PPS, anggota PPK,  Pidana penjara paling singkat

Ketentuan Pidana Dalam Undang Undang Pilkada Hal. 20


PASAL BUNYI PASAL UNSUR PASAL SANKSI KETERANGAN

Ayat (1) Kabupaten/Kota, dan anggota KPU Provinsi anggota KPU Kabupaten/Kota, 36 (tiga puluh enam) bulan
yang dengan sengaja memalsukan daftar dan anggota KPU Provinsi dan paling lama 72 (tujuh
dukungan terhadap calon perseorangan puluh dua) bulan dan;
(UU 1/2015)  Dengan sengaja
sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini,
 Denda paling sedikit
dipidana dengan pidana penjara paling singkat  Memalsukan daftar dukungan
Rp36.000.000,00 (tiga puluh
36 (tiga puluh enam) bulan dan paling lama 72 terhadap calon perseorangan
enam juta rupiah) dan paling
(tujuh puluh dua) bulan dan denda paling sedikit
banyak Rp72.000.000,00
Rp36.000.000,00 (tiga puluh enam juta rupiah)  Sebagaimana diatur dalam
Undang-Undang ini (tujuh puluh dua juta rupiah).
dan paling banyak Rp72.000.000,00 (tujuh puluh
dua juta rupiah).

186 Anggota PPS, anggota PPK, anggota KPU  Anggota PPS, anggota PPK,  Pidana penjara paling singkat
Kabupaten/Kota, dan anggota KPU Provinsi anggota KPU Kabupaten/Kota, 36 (tiga puluh enam) bulan
Ayat (2)
yang dengan sengaja tidak melakukan verifikasi dan anggota KPU Provinsi dan paling lama 72 (tujuh
dan rekapitulasi terhadap calon perseorangan puluh dua) bulan dan;
sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini,  Dengan sengaja
(UU  Denda paling sedikit
dipidana dengan pidana penjara paling singkat  Tidak melakukan verifikasi dan
1/2015) 36 (tiga puluh enam) bulan dan paling lama 72 Rp36.000.000,00 (tiga puluh
rekapitulasi terhadap calon
(tujuh puluh dua) bulan dan denda paling sedikit enam juta rupiah) dan paling
perseorangan
Rp36.000.000,00 (tiga puluh enam juta rupiah) banyak Rp72.000.000,00
dan paling banyak Rp72.000.000,00 (tujuh puluh  Sebagaimana diatur dalam (tujuh puluh dua juta rupiah).
dua juta rupiah). Undang-Undang ini

186A ayat (1) Ketua dan sekretaris Partai Politik tingkat  Ketua dan sekretaris Partai Politik  Pidana penjara paling singkat Pasal 42 ayat (4), ayat (5), dan ayat (6)
UU 10/2016 Provinsi dan/atau tingkat Kabupaten/Kota yang tingkat Provinsi dan/atau tingkat 36 (tiga puluh enam) bulan (UU 10/2016) :
mendaftarkan pasangan calon sebagaimana Kabupaten/Kota dan paling lama 72 (tujuh
dimaksud dalam Pasal 42 ayat (4), ayat (5), dan  Mendaftarkan pasangan calon puluh dua) bulan; (4) Pendaftaran pasangan Calon
ayat (6) yang tidak didasarkan pada surat Gubernur dan Calon Wakil Gubernur
SISIPAN sebagaimana dimaksud dalam
 Denda paling sedikit oleh Partai Politik ditandatangani
keputusan pengurus Partai Politik tingkat Pusat Pasal 42 ayat (4), ayat (5), dan
Rp36.000.000,00 (tiga puluh oleh ketua Partai Politik dan
tentang Persetujuan atas calon yang diusulkan ayat (6) yang tidak didasarkan sekretaris Partai Politik tingkat
oleh pengurus Partai Politik tingkat Provinsi pada surat keputusan pengurus enam juta rupiah) dan paling
Provinsi disertai Surat Keputusan
dan/atau pengurus Partai Politik tingkat Partai Politik tingkat Pusat banyak Rp72.000.000,00 Pengurus Partai Politik tingkat
Kabupaten/Kota, dipidana dengan pidana tentang Persetujuan atas calon (tujuh puluh dua juta rupiah). Pusat tentang Persetujuan atas
penjara paling singkat 36 (tiga puluh enam) yang diusulkan oleh pengurus calon yang diusulkan oleh Pengurus
bulan dan paling lama 72 (tujuh puluh dua) Partai Politik tingkat Provinsi Partai Politik tingkat Provinsi.

Ketentuan Pidana Dalam Undang Undang Pilkada Hal. 21


PASAL BUNYI PASAL UNSUR PASAL SANKSI KETERANGAN

bulan dan denda paling sedikit Rp36.000.000,00 dan/atau pengurus Partai Politik (5) Pendaftaran pasangan Calon Bupati
(tiga puluh enam juta rupiah) dan paling banyak tingkat Kabupaten/Kota dan Calon Wakil Bupati serta
Rp72.000.000,00 (tujuh puluh dua juta rupiah). pasangan Calon Walikota dan Calon
Wakil Walikota oleh Partai Politik
ditandatangani oleh ketua Partai
Politik dan sekretaris Partai Politik
tingkat Kabupaten/Kota disertai Surat
Keputusan Pengurus Partai Politik
tingkat Pusat tentang Persetujuan
atas calon yang diusulkan oleh
Pengurus Partai Politik tingkat
Provinsi.
(6) Pendaftaran pasangan Calon
Gubernur dan Calon Wakil Gubernur,
pasangan Calon Bupati dan Calon
Wakil Bupati, serta pasangan Calon
Walikota dan Calon Wakil Walikota
oleh gabungan Partai Politik
ditandatangani oleh para ketua Partai
Politik dan para sekretaris Partai
Politik di tingkat Provinsi atau para
ketua Partai Politik dan para
sekretaris Partai Politik di tingkat
Kabupaten/Kota disertai Surat
Keputusan masing-masing Pengurus
Partai Politik tingkat Pusat tentang
Persetujuan atas calon yang
diusulkan oleh Pengurus Partai
Politik tingkat Provinsi dan/atau
Pengurus Partai Politik tingkat
Kabupaten/Kota.

187B Anggota Partai Politik atau anggota gabungan  Anggota Partai Politik atau  Pidana penjara paling singkat Pasal 47 ayat (1) (UU 8/2015)
UU 10/2016 Partai Politik yang dengan sengaja melakukan anggota gabungan Partai Politik 36 (tiga puluh enam) bulan Partai Politik atau gabungan Partai Politik
perbuatan melawan hukum menerima imbalan dan paling lama 72 (tujuh dilarang menerima imbalan dalam bentuk

Ketentuan Pidana Dalam Undang Undang Pilkada Hal. 22


PASAL BUNYI PASAL UNSUR PASAL SANKSI KETERANGAN

dalam bentuk apapun pada proses pencalonan  Dengan sengaja puluh dua) bulan apapun pada proses pencalonan Gubernur
Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil
SISIPAN  Melakukan perbuatan melawan  Denda paling sedikit
Bupati, serta Walikota dan Wakil Walikota Bupati, serta Walikota dan Wakil Walikota.
hukum menerima imbalan dalam Rp300.000.000,00 (tiga ratus
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 47 ayat (1) bentuk apapun pada proses
dipidana dengan pidana penjara paling singkat juta rupiah) dan paling banyak
pencalonan Gubernur dan Wakil
36 (tiga puluh enam) bulan dan paling lama 72 Gubernur, Bupati dan Wakil Rp1.000.000.000,00 (satu
(tujuh puluh dua) bulan dan denda paling sedikit Bupati, serta Walikota dan Wakil milyar rupiah).
Rp300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah) dan Walikota sebagaimana dimaksud
paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu milyar dalam Pasal 47 ayat (1)
rupiah).

187C Setiap orang atau lembaga yang terbukti  Setiap orang atau lembaga  Pidana penjara paling singkat Pasal 47 ayat (5) (UU 8/2015)
UU 10/2016 dengan sengaja melakukan perbuatan melawan 24 (dua puluh empat) bulan Dalam hal putusan pengadilan yang telah
 Terbukti dengan sengaja
hukum memberi imbalan pada proses dan pidana penjara paling memperoleh kekuatan hukum tetap
pencalonan Gubernur dan Wakil Gubernur,  Melakukan perbuatan melawan lama 60 (enam puluh) bulan menyatakan setiap orang atau lembaga
SISIPAN Bupati dan Wakil Bupati, serta Walikota dan hukum memberi imbalan pada terbukti memberi imbalan pada proses
 Denda paling sedikit
Wakil Walikota maka penetapan sebagai calon, proses pencalonan Gubernur dan pencalonan Gubernur dan Wakil Gubernur,
Rp300.000.000,00 (tiga ratus
pasangan calon terpilih, atau sebagai Gubernur, Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati dan Wakil Bupati, serta Walikota
Bupati, serta Walikota dan Wakil juta rupiah) dan paling banyak
Wakil Gubernur, Bupati, Wakil Bupati, Walikota Rp1.000.000.000,00 (satu dan Wakil Walikota maka penetapan
Walikota maka penetapan sebagai calon, pasangan calon terpilih,
atau Wakil Walikota sebagaimana dimaksud milyar rupiah).
sebagai calon, pasangan calon atau sebagai Gubernur, Wakil Gubernur,
dalam Pasal 47 ayat (5), dipidana dengan
terpilih, atau sebagai Gubernur, Bupati, Wakil Bupati, Walikota atau Wakil
pidana penjara paling singkat 24 (dua puluh Wakil Gubernur, Bupati, Wakil
empat) bulan dan pidana penjara paling lama 60 Walikota dibatalkan
Bupati, Walikota atau Wakil
(enam puluh) bulan dan denda paling sedikit
Rp300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah) dan Walikota sebagaimana dimaksud
paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu milyar dalam Pasal 47 ayat (5)
rupiah).

191 Calon Gubernur, Calon Wakil Gubernur, Calon  Calon Gubernur, Calon Wakil  Pidana penjara paling singkat
Bupati, Calon Wakil Bupati, Calon Walikota, dan Gubernur, Calon Bupati, Calon 24 (dua puluh empat) bulan
Ayat (1)
Calon Wakil Walikota yang dengan sengaja Wakil Bupati, Calon Walikota, dan dan paling lama 60 (enam
mengundurkan diri setelah penetapan Calon Wakil Walikota puluh) bulan dan;
(UU 8/2015) pasangan calon sampai dengan pelaksanaan
pemungutan suara, dipidana dengan pidana  Dengan sengaja  Denda paling sedikit
Rp25.000.000.000,00 (dua
Ketentuan Pidana Dalam Undang Undang Pilkada Hal. 23
PASAL BUNYI PASAL UNSUR PASAL SANKSI KETERANGAN

penjara paling singkat 24 (dua puluh empat)  Mengundurkan diri setelah puluh lima miliar rupiah) dan
bulan dan paling lama 60 (enam puluh) bulan penetapan pasangan calon paling banyak
dan denda paling sedikit Rp25.000.000.000,00 sampai dengan pelaksanaan Rp50.000.000.000,00 (lima
(dua puluh lima miliar rupiah) dan paling banyak pemungutan suara puluh miliar rupiah).
Rp50.000.000.000,00 (lima puluh miliar rupiah).

191 Pimpinan Partai Politik atau gabungan pimpinan  Pimpinan Partai Politik atau  Pidana penjara paling singkat
Partai Politik yang dengan sengaja menarik gabungan pimpinan Partai Politik 24 (dua puluh empat) bulan
Ayat (2)
pasangan calonnya dan/atau pasangan calon dan paling lama 60 (enam
perseorangan yang dengan sengaja  Dengan sengaja
puluh) bulan dan;
(UU 8/2015) mengundurkan diri setelah ditetapkan oleh KPU  Menarik pasangan calonnya
Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota sampai  Denda paling sedikit
dan/atau pasangan calon
dengan pelaksanaan pemungutan suara, Rp25.000.000.000,00 (dua
perseorangan
dipidana dengan pidana penjara paling singkat puluh lima miliar rupiah) dan
24 (dua puluh empat) bulan dan paling lama 60  Dengan sengaja paling banyak
(enam puluh) bulan dan denda paling sedikit Rp50.000.000.000,00 (lima
 Mengundurkan diri setelah puluh miliar rupiah).
Rp25.000.000.000,00 (dua puluh lima miliar ditetapkan oleh KPU Provinsi dan
rupiah) dan paling banyak Rp50.000.000.000,00 KPU Kabupaten/Kota sampai
(lima puluh miliar rupiah). dengan pelaksanaan
pemungutan suara

TAHAPAN KAMPANYE

187 Setiap orang yang dengan sengaja melakukan  Setiap orang  Pidana penjara paling singkat
Kampanye di luar jadwal waktu yang telah 15 (lima belas) hari atau
Ayat (1)
ditetapkan oleh KPU Provinsi dan KPU  Dengan sengaja paling lama 3 (tiga) bulan
Kabupaten/Kota untuk masing-masing calon,  Melakukan Kampanye di luar dan/atau;
(UU 1/2015) dipidana dengan pidana penjara paling singkat jadwal waktu yang telah
15 (lima belas) hari atau paling lama 3 (tiga)  Denda paling sedikit
ditetapkan oleh KPU Provinsi dan
bulan dan/atau denda paling sedikit Rp100.000,00 (seratus ribu
KPU Kabupaten/Kota untuk
Rp100.000,00 (seratus ribu rupiah) atau paling rupiah) atau paling banyak
masing-masing calon
banyak Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah). Rp1.000.000,00 (satu juta
rupiah).

187 Setiap orang yang dengan sengaja melanggar  Setiap orang  Pidana penjara paling singkat Pasal 69 huruf a-f (UU 8/2015)

Ketentuan Pidana Dalam Undang Undang Pilkada Hal. 24


PASAL BUNYI PASAL UNSUR PASAL SANKSI KETERANGAN

Ayat (2) ketentuan larangan pelaksanaan Kampanye  Dengan sengaja 3 (tiga) bulan atau paling a. Mempersoalkan dasar negara
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 69 huruf lama 18 (delapan belas) Pancasila dan Pembukaan Undang-
a, huruf b, huruf c, huruf d, huruf e, atau huruf f  Melanggar ketentuan larangan bulan dan/atau; Undang Dasar Negara Republik
(UU 1/2015) dipidana dengan pidana penjara paling singkat pelaksanaan Kampanye Indonesia Tahun 1945;
 Denda paling sedikit
3 (tiga) bulan atau paling lama 18 (delapan  Sebagaimana dimaksud dalam Rp600.000.00 (enam ratus b. Menghina seseorang, agama, suku,
belas) bulan dan/atau denda paling sedikit Pasal 69 huruf a, huruf b, huruf c, ribu rupiah) atau paling ras, golongan, Calon Gubernur, Calon
Rp600.000.00 (enam ratus ribu rupiah) atau huruf d, huruf e, atau huruf f banyak Rp6.000.000.00 Wakil Gubernur, Calon Bupati, Calon
paling banyak Rp6.000.000.00 (enam juta
(enam juta rupiah). Wakil Bupati, Calon Walikota, Calon
rupiah).
Wakil Walikota, dan/atau Partai;
c. Melakukan Kampanye berupa
menghasut, memfitnah, mengadu
domba Partai Politik, perseorangan,
dan/ataukelompok masyarakat;
d. Menggunakan kekerasan, ancaman
kekerasan atau menganjurkan
penggunaan kekerasan kepada
perseorangan, kelompok masyarakat
dan/atau Partai Politik;
e. Mengganggu keamanan,
ketenteraman, dan ketertiban umum;
f. Fmengancam dan menganjurkan
penggunaan kekerasan untuk
mengambil alih kekuasaan dari
pemerintahan yang sah;

187 Setiap orang yang dengan sengaja melanggar  Setiap orang  Pidana penjara paling singkat Pasal 69 huruf g-j (UU 8/2015) :
ketentuan larangan pelaksanaan Kampanye 1 (satu) bulan atau paling g. Merusak dan/atau menghilangkan alat
Ayat (3)  Dengan sengaja
Pemilihan Bupati/Walikota sebagaimana lama 6 (enam) bulan peraga Kampanye;
dimaksud dalam Pasal 69 huruf g, huruf h, huruf  Melanggar ketentuan larangan dan/atau;
i, atau huruf j dipidana dengan pidana penjara pelaksanaan Kampanye h. Menggunakan fasilitas dan anggaran
(UU 1/2015)  Denda paling sedikit
paling singkat 1 (satu) bulan atau paling lama 6 Pemilihan Bupati/Walikota Pemerintah dan Pemerintah Daerah;
(enam) bulan dan/atau denda paling sedikit Rp100.000,00 (seratus ribu
Rp100.000,00 (seratus ribu rupiah) atau paling  Sebagaimana dimaksud dalam rupiah) atau paling banyak i. Menggunakan tempat ibadah dan
Pasal 69 huruf g, huruf h, huruf i, Rp1.000.000,00 (satu juta tempat pendidikan;

Ketentuan Pidana Dalam Undang Undang Pilkada Hal. 25


PASAL BUNYI PASAL UNSUR PASAL SANKSI KETERANGAN

banyak Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah). atau huruf j rupiah). j. Melakukan pawai yang dilakukan
dengan berjalan kaki dan/atau dengan
kendaraan di jalan raya; dan/atau

187 Setiap orang yang dengan sengaja  Setiap orang  Pidana penjara paling singkat
mengacaukan, menghalangi, atau mengganggu 1 (satu) bulan atau paling
Ayat (4)
jalannya Kampanye, dipidana dengan pidana  Dengan sengaja lama 6 (enam) bulan
penjara paling singkat 1 (satu) bulan atau paling  Mengacaukan, menghalangi, atau dan/atau;
(UU 1/2015) lama 6 (enam) bulan dan/atau denda paling mengganggu jalannya Kampanye
sedikit Rp600.000,00 (enam ratus ribu ruplah)  Denda paling sedikit
atau paling banyak Rp6.000.000,00 (enam juta Rp600.000,00 (enam ratus
rupiah). ribu ruplah) atau paling
banyak Rp6.000.000,00
(enam juta rupiah).

187 Setiap orang yang memberi atau menerima  Setiap orang  Pidana penjara paling singkat Pasal 74 ayat (5) (UU 10/2016)
dana Kampanye melebihi batas yang ditentukan 4 (empat) bulan atau paling
Ayat (5) Sumbangan dana Kampanye
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 74 ayat  Memberi atau menerima dana lama 24 (dua puluh empat)
Kampanye melebihi batas yang sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
(5), dipidana dengan pidana penjara paling bulan dan/atau;
ditentukan huruf c dan ayat (2) dari perseorangan
(UU 1/2015) singkat 4 (empat) bulan atau paling lama 24
 Denda paling sedikit paling banyak Rp75.000.000,00 (tujuh
(dua puluh empat) bulan dan/atau denda paling  Sebagaimana dimaksud dalam
Rp200.000.000,00 (dua ratus puluh lima juta rupiah) dan dari badan
sedikit Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) Pasal 74 ayat (5
juta rupiah) atau paling hukum swasta paling banyak
atau paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu
banyak Rp1.000.000.000,00 750.000.000,00 (tujuh ratus lima puluh juta
miliar rupiah).
(satu miliar rupiah). rupiah).

187 Setiap orang yang dengan sengaja menerima  Setiap orang  Pidana penjara paling singkat Pasal 76 ayat (1) (UU 8/2015)
atau memberi dana Kampanye dari atau 4 (empat) bulan atau paling
Ayat (6)  Dengan sengaja Partai Politik dan/atau gabungan Partai
kepada pihak yang dilarang sebagaimana lama 24 (dua puluh empat) Politik yang mengusulkan pasangan calon
dimaksud dalam Pasal 76 ayat (1) dan/atau  Menerima atau memberi dana Bulan dan/atau; dan pasangan calon perseorangan
(UU 1/2015) tidak memenuhi kewajiban sebagaimana Kampanye dari atau kepada
 Denda paling sedikit dilarang menerima sumbangan atau
dimaksud dalam Pasal 71, dipidana dengan pihak yang dilarang
Rp200.000.000,00 (dua ratus bantuan lain untuk Kampanye yang
pidana penjara paling singkat 4 (empat) bulan
 Sebagaimana dimaksud dalam juta rupiah) atau paling berasal dari:
atau paling lama 24 (dua puluh empat)
Bulan dan/atau denda paling sedikit Pasal 76 ayat (1) banyak Rp1.000.000.000,00 a. Negara asing, lembaga swasta asing,
Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) atau (satu miliar rupiah). lembaga swadaya masyarakat asing
 Dan/atau tidak memenuhi
paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar kewajiban sebagaimana
Ketentuan Pidana Dalam Undang Undang Pilkada Hal. 26
PASAL BUNYI PASAL UNSUR PASAL SANKSI KETERANGAN

rupiah). dimaksud dalam Pasal 71 dan Warga negara asing;


b. Penyumbang atau pemberi bantuan
yang tidak jelas identitasnya;
c. Pemerintah dan Pemerintah Daerah;
dan
d. Badan usaha milik negara, badan
usaha milik daerah, dan badan usaha
milik desa atau sebutan lain.
Pasal 71 (UU 10/2016)
(1) Pejabat negara, pejabat daerah,
pejabat aparatur sipil negara, anggota
TNI/POLRI, dan Kepala Desa atau
sebutan lain/Lurah dilarang membuat
keputusan dan/atau tindakan yang
menguntungkan atau merugikan
salah satu pasangan calon.
(2) Gubernur atau Wakil Gubernur,
Bupati atau Wakil Bupati, dan
Walikota atau Wakil Walikota dilarang
melakukan penggantian pejabat 6
(enam) bulan sebelum tanggal
penetapan pasangan calon sampai
dengan akhir masa jabatan kecuali
mendapat persetujuan tertulis dari
Menteri.
(3) Gubernur atau Wakil Gubernur,
Bupati atau Wakil Bupati, dan
Walikota atau Wakil Walikota dilarang
menggunakan kewenangan, program,
dan kegiatan yang menguntungkan
atau merugikan salah satu pasangan
calon baik di daerah sendiri maupun
di daerah lain dalam waktu 6 (enam)

Ketentuan Pidana Dalam Undang Undang Pilkada Hal. 27


PASAL BUNYI PASAL UNSUR PASAL SANKSI KETERANGAN

bulan sebelum tanggal penetapan


pasangan calon sampai dengan
penetapan pasangan calon terpilih.
(4) Ketentuan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) sampai dengan ayat (3)
berlaku juga untuk penjabat Gubernur
atau Penjabat Bupati/Walikota.
(5) Dalam hal Gubernur atau Wakil
Gubernur, Bupati atau Wakil Bupati,
dan Walikota atau Wakil Walikota
selaku petahana melanggar
ketentuan sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) dan ayat (3), petahana
tersebut dikenai sanksi pembatalan
sebagai calon oleh KPU Provinsi atau
KPU Kabupaten/Kota.
(6) Sanksi sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) sampai dengan ayat (3) yang
bukan petahana diatur sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang
berlaku.

187 Setiap orang yang dengan sengaja memberikan  Setiap orang  Pidana penjara paling singkat
keterangan yang tidak benar dalam laporan 2 (dua) bulan atau paling lama
Ayat (7)
dana Kampanye sebagaimana diwajibkan oleh  Dengan sengaja 12 (dua belas) bulan
Undang-Undang ini, dipidana dengan pidana  memberikan keterangan yang dan/atau;
(UU 1/2015) penjara paling singkat 2 (dua) bulan atau paling tidak benar dalam laporan dana
lama 12 (dua belas) bulan dan/atau denda  Denda paling sedikit
Kampanye
paling sedikit Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah) Rp1.000.000,00 (satu juta
atau paling banyak Rp10.000.000,00 (sepuluh sebagaimana diwajibkan oleh rupiah) atau paling banyak
juta rupiah). Undang-Undang ini Rp10.000.000,00 (sepuluh
juta rupiah).

187 Calon yang menerima sumbangan dana  Calon  Pidana penjara paling singkat
Kampanye dan tidak melaporkan kepada KPU 12 (dua belas) bulan dan

Ketentuan Pidana Dalam Undang Undang Pilkada Hal. 28


PASAL BUNYI PASAL UNSUR PASAL SANKSI KETERANGAN

Ayat (8) Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota dan/atau  Menerima sumbangan dana paling lama 48 (empat puluh
tidak menyetorkan ke kas negara, dipidana Kampanye dan tidak melaporkan delapan) bulan dan;
(UU 1/2015)
dengan pidana penjara paling singkat 12 (dua kepada KPU Provinsi dan KPU
 Denda sebanyak 3 (tiga) kali
belas) bulan dan paling lama 48 (empat puluh Kabupaten/Kota dan/atau tidak
dari jumlah sumbangan yang
delapan) bulan dan denda sebanyak 3 (tiga) kali menyetorkan ke kas negara
diterima.
dari jumlah sumbangan yang diterima.

187A ayat (1) Setiap orang yang dengan sengaja melakukan  Setiap orang  Pidana penjara paling singkat Pasal 73 ayat (4)
perbuatan melawan hukum menjanjikan atau 36 (tiga puluh enam) bulan Selain Calon atau Pasangan Calon,
UU 10/2016
memberikan uang atau materi lainnya sebagai  Dengan sengaja dan paling lama 72 (tujuh anggota Partai Politik, tim kampanye, dan
imbalan kepada warga negara Indonesia baik  Melakukan perbuatan melawan puluh dua) bulan relawan, atau pihak lain juga dilarang
SISIPAN secara langsung ataupun tidak langsung untuk hukum menjanjikan atau
mempengaruhi Pemilih agar tidak menggunakan  Denda paling sedikit dengan sengaja melakukan perbuatan
memberikan uang atau materi
hak pilih, menggunakan hak pilih dengan cara Rp200.000.000,00 (dua ratus melawan hukum menjanjikan atau
lainnya sebagai imbalan kepada
tertentu sehingga suara menjadi tidak sah, juta rupiah) dan paling banyak memberikan uang atau materi lainnya
warga negara Indonesia baik
memilih calon tertentu, atau tidak memilih calon Rp1.000.000.000,00 (satu sebagai imbalan kepada warga negara
secara langsung ataupun tidak Indonesia baik secara langsung ataupun
tertentu sebagaimana dimaksud pada Pasal 73 milyar rupiah).
langsung untuk mempengaruhi tidak langsung untuk:
ayat (4) dipidana dengan pidana penjara paling Pemilih agar tidak menggunakan
singkat 36 (tiga puluh enam) bulan dan paling hak pilih, menggunakan hak pilih a. Mempengaruhi Pemilih untuk tidak
lama 72 (tujuh puluh dua) bulan dan denda dengan cara tertentu sehingga menggunakan hak pilih;
paling sedikit Rp200.000.000,00 (dua ratus juta suara menjadi tidak sah, memilih b. Menggunakan hak pilih dengan cara
rupiah) dan paling banyak Rp1.000.000.000,00 calon tertentu, atau tidak memilih tertentu sehingga mengakibatkan
(satu milyar rupiah). calon tertentu sebagaimana suara tidak sah; dan
dimaksud pada Pasal 73 ayat (4)
c. Mempengaruhi untuk memilih calon
tertentu atau tidak memilih calon
tertentu.

188 Setiap pejabat negara, pejabat Aparatur Sipil  Setiap pejabat negara, pejabat  Pidana penjara paling singkat Pasal 71 (UU 10/2016)
Negara, dan Kepala Desa atau sebutan Aparatur Sipil Negara, dan 1 (satu) bulan atau paling (5) Pejabat negara, pejabat daerah,
lain/Lurah yang dengan sengaja melanggar Kepala Desa atau sebutan lama 6 (enam) bulan pejabat aparatur sipil negara, anggota
(UU 1/2015) ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal lain/Lurah dan/atau; TNI/POLRI, dan Kepala Desa atau
71, dipidana dengan pidana penjara paling
 Dengan sengaja  Denda paling sedikit sebutan lain/Lurah dilarang membuat
singkat 1 (satu) bulan atau paling lama 6 (enam)
Rp600.000,00 (enam ratus keputusan dan/atau tindakan yang
bulan dan/atau denda paling sedikit  Melanggar ketentuan
ribu rupiah) atau paling menguntungkan atau merugikan
Rp600.000,00 (enam ratus ribu rupiah) atau sebagaimana dimaksud dalam

Ketentuan Pidana Dalam Undang Undang Pilkada Hal. 29


PASAL BUNYI PASAL UNSUR PASAL SANKSI KETERANGAN

paling banyak Rp6.000.000,00 (enam juta Pasal 71 banyak Rp6.000.000,00 salah satu pasangan calon.
rupiah). (enam juta rupiah).
(6) Gubernur atau Wakil Gubernur,
Bupati atau Wakil Bupati, dan
Walikota atau Wakil Walikota dilarang
melakukan penggantian pejabat 6
(enam) bulan sebelum tanggal
penetapan pasangan calon sampai
dengan akhir masa jabatan kecuali
mendapat persetujuan tertulis dari
Menteri.
(7) Gubernur atau Wakil Gubernur,
Bupati atau Wakil Bupati, dan
Walikota atau Wakil Walikota dilarang
menggunakan kewenangan, program,
dan kegiatan yang menguntungkan
atau merugikan salah satu pasangan
calon baik di daerah sendiri maupun
di daerah lain dalam waktu 6 (enam)
bulan sebelum tanggal penetapan
pasangan calon sampai dengan
penetapan pasangan calon terpilih.
(8) Ketentuan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) sampai dengan ayat (3)
berlaku juga untuk penjabat Gubernur
atau Penjabat Bupati/Walikota.
(5) Dalam hal Gubernur atau Wakil
Gubernur, Bupati atau Wakil Bupati,
dan Walikota atau Wakil Walikota
selaku petahana melanggar
ketentuan sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) dan ayat (3), petahana
tersebut dikenai sanksi pembatalan
sebagai calon oleh KPU Provinsi atau
KPU Kabupaten/Kota.

Ketentuan Pidana Dalam Undang Undang Pilkada Hal. 30


PASAL BUNYI PASAL UNSUR PASAL SANKSI KETERANGAN

(6) Sanksi sebagaimana dimaksud pada


ayat (1) sampai dengan ayat (3) yang
bukan petahana diatur sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang
berlaku.

189 Calon Gubernur, Calon Wakil Gubernur, Calon  Calon Gubernur, Calon Wakil  Pidana penjara paling singkat Pasal 70 ayat (1) (UU 10/2016)
Bupati, Calon Wakil Bupati, Calon Walikota, dan Gubernur, Calon Bupati, Calon 1 (satu) bulan atau paling (1) Dalam kampanye, pasangan calon
Calon Wakil Walikota yang dengan sengaja Wakil Bupati, Calon Walikota, dan lama 6 (enam) bulan dilarang melibatkan:
(UU 8/2015) melibatkan pejabat badan usaha milik negara, Calon Wakil Walikota dan/atau;
pejabat badan usaha milik daerah, Aparatur Sipil a. pejabat badan usaha milik
Negara, anggota Kepolisian Negara Republik  Dengan sengaja  Denda paling sedikit negara/badan usaha milik
Indonesia, anggota Tentara Nasional Indonesia, Rp600.000,00 (enam ratus daerah;
 Melibatkan pejabat badan usaha
dan Kepala Desa atau sebutan lain/Lurah serta ribu rupiah) atau paling
milik negara, pejabat badan b. aparatur sipil Negara, anggota
perangkat Desa atau sebutan lain /perangkat banyak Rp6.000.000,00
usaha milik daerah, Aparatur Sipil Kepolisian Negara Republik
Kelurahan sebagaimana dimaksud Pasal 70 (enam juta rupiah).
Negara, anggota Kepolisian Indonesia, dan anggota Tentara
ayat (1), dipidana dengan pidana penjara paling Negara Republik Indonesia, Nasional Indonesia; dan
singkat 1 (satu) bulan atau paling lama 6 (enam) anggota Tentara Nasional
bulan dan/atau denda paling sedikit Indonesia, dan Kepala Desa atau c. Kepala Desa atau sebutan
Rp600.000,00 (enam ratus ribu rupiah) atau sebutan lain/Lurah serta lain/Lurah dan perangkat Desa
paling banyak Rp6.000.000,00 (enam juta perangkat Desa atau sebutan lain atau sebutan lain/perangkat
rupiah). /perangkat Kelurahan Kelurahan.
sebagaimana dimaksud Pasal 70
ayat (1)

190 Pejabat yang melanggar ketentuan Pasal 71  Pejabat  Penjara paling singkat 1 Pasal 71 ayat (2) (UU10/2016)
ayat (2) atau Pasal 162 ayat (3), dipidana (satu) bulan atau paling lama
 Melanggar ketentuan Pasal 71 Gubernur atau Wakil Gubernur, Bupati
dengan pidana penjara paling singkat 1 (satu) 6 (enam) bulan dan/atau;
ayat (2) atau Pasal 162 ayat (3) atau Wakil Bupati, dan Walikota atau Wakil
(UU 1/2015) bulan atau paling lama 6 (enam) bulan dan/atau
 Denda paling sedikit Walikota dilarang melakukan penggantian
denda paling sedikit Rp600.000,00 (enam ratus
Rp600.000,00 (enam ratus pejabat 6 (enam) bulan sebelum tanggal
ribu rupiah) atau paling banyak Rp6.000.000,00
ribu rupiah) atau paling penetapan pasangan calon sampai dengan
(enam juta rupiah).
banyak Rp6.000.000,00 akhir masa jabatan kecuali mendapat
(enam juta rupiah). persetujuan tertulis dari Menteri.
Pasal 162 ayat (3) (UU 10/2016)

Ketentuan Pidana Dalam Undang Undang Pilkada Hal. 31


PASAL BUNYI PASAL UNSUR PASAL SANKSI KETERANGAN

Gubernur, Bupati, atau Walikota yang


akan melakukan penggantian pejabat di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi
atau Kabupaten/Kota, dalam jangka waktu
6 (enam) bulan terhitung sejak tanggal
pelantikan harus mendapatkan
persetujuan tertulis dari Menteri.

TAHAPAN PENGADAAN DAN PENDISTRIBUSIAN LOGISTIK

190A Penyelenggara Pemilihan, atau perusahaan  Penyelenggara Pemilihan, atau  Pidana penjara paling singkat Pasal 80 ayat (1) (UU 1/2015)
UU 10/2016 yang dengan sengaja melakukan perbuatan perusahaan 36 (tiga puluh enam) bulan Jumlah surat suara yang dicetak sama
melawan hukum merubah jumlah surat suara dan paling lama 72 (tujuh dengan jumlah Pemilih tetap ditambah
 Dengan sengaja
puluh dua) bulan dengan 2,5% (dua setengah persen) dari
yang dicetak sama dengan jumlah Pemilih tetap
SISIPAN  Melakukan perbuatan melawan
ditambah dengan 2,5% (dua setengah persen)  Denda paling sedikit jumlah Pemilih tetap sebagai cadangan,
hukum merubah jumlah surat
dari jumlah Pemilih tetap sebagai cadangan, suara yang dicetak sama dengan Rp500.000.000,00 (lima ratus yang ditetapkan dengan Keputusan KPU
yang ditetapkan dengan Keputusan KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota.
jumlah Pemilih tetap ditambah juta rupiah) dan paling banyak
Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota sebagaimana dengan 2,5% (dua setengah Rp7.500.000.000,00 (tujuh
dimaksud dalam Pasal 80 ayat (1) dipidana persen) dari jumlah Pemilih tetap milyar lima ratus juta rupiah).
dengan pidana penjara paling singkat 36 (tiga sebagai cadangan, yang
puluh enam) bulan dan paling lama 72 (tujuh ditetapkan dengan Keputusan
puluh dua) bulan dan denda paling sedikit KPU Provinsi dan KPU
Kabupaten/Kota
Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) dan
paling banyak Rp7.500.000.000,00 (tujuh milyar  sebagaimana dimaksud dalam
lima ratus juta rupiah). Pasal 80 ayat (1)

TAHAPAN PEMUNGUTAN DAN PENGHITUNGAN SUARA

Pasal 178A Setiap orang yang pada waktu pemungutan  Setiap orang  Pidana penjara paling singkat
suara dengan sengaja melakukan perbuatan 24 (dua puluh empat) bulan
(UU 10/2016)  Pada waktu pemungutan suara
melawan hukum mengaku dirinya sebagai dan paling lama 72 (tujuh
orang lain untuk menggunakan hak pilih,  Dengan sengaja puluh dua) bulan
dipidana dengan pidana penjara paling singkat
 Denda paling sedikit
Ketentuan Pidana Dalam Undang Undang Pilkada Hal. 32
PASAL BUNYI PASAL UNSUR PASAL SANKSI KETERANGAN

SISIPAN 24 (dua puluh empat) bulan dan paling lama 72  Melakukan perbuatan melawan Rp24.000.000,00 (dua puluh
(tujuh puluh dua) bulan dan denda paling sedikit hukum mengaku dirinya sebagai empat juta rupiah) dan paling
Rp24.000.000,00 (dua puluh empat juta rupiah) orang lain untuk menggunakan banyak Rp72.000.000,00
dan paling banyak Rp72.000.000,00 (tujuh hak pilih (tujuh puluh dua juta rupiah
puluh dua juta rupiah).

Pasal 178B Setiap orang yang pada waktu pemungutan  Setiap orang  Pidana penjara paling singkat
(UU 10/2016) suara dengan sengaja melakukan perbuatan 36 (tiga puluh enam) bulan
 Pada waktu pemungutan suara
melawan hukum memberikan suaranya lebih dan paling lama 108 (seratus
 Dengan sengaja delapan) bulan
dari satu kali di satu atau lebih TPS, dipidana
SISIPAN dengan pidana penjara paling singkat 36 (tiga  Melakukan perbuatan melawan  Denda paling sedikit
puluh enam) bulan dan paling lama 108 (seratus hukum memberikan suaranya Rp36.000.000,00 (tiga puluh
delapan) bulan dan denda paling sedikit lebih dari satu kali di satu atau enam juta rupiah) dan paling
Rp36.000.000,00 (tiga puluh enam juta rupiah) lebih TPS banyak Rp108.000.000,00
(seratus delapan juta rupiah).
dan paling banyak Rp108.000.000,00 (seratus
delapan juta rupiah).

Pasal 178C Setiap orang yang tidak berhak memilih yang  Setiap orang  Pidana penjara paling singkat
ayat (1) dengan sengaja pada saat pemungutan suara 36 (tiga puluh enam) bulan
 Yang tidak berhak memilih
(UU 10/2016) memberikan suaranya 1 (satu) kali atau lebih dan paling lama 72 (tujuh
pada 1 (satu) TPS atau lebih dipidana dengan  Dengan sengaja puluh dua) bulan
pidana penjara paling singkat 36 (tiga puluh  Pada saat pemungutan suara  Denda paling sedikit
SISIPAN enam) bulan dan paling lama 72 (tujuh puluh memberikan suaranya 1 (satu) Rp36.000.000,00 (tiga puluh
dua) bulan dan denda paling sedikit kali atau lebih pada 1 (satu) TPS enam juta rupiah) dan paling
Rp36.000.000,00 (tiga puluh enam juta rupiah) atau lebih banyak Rp72.000.000,00
dan paling banyak Rp72.000.000,00 (tujuh puluh (tujuh puluh dua juta rupiah).
dua juta rupiah).

Pasal 178C Setiap orang yang dengan sengaja menyuruh  Setiap orang  Pidana penjara paling singkat
ayat (2) orang yang tidak berhak memilih memberikan 36 (tiga puluh enam) bulan
 Dengan sengaja
(UU 10/2016) suaranya 1 (satu) kali atau lebih pada 1 (satu) dan paling lama 144 (seratus
 Menyuruh orang yang tidak empat puluh empat) bulan
TPS atau lebih dipidana dengan pidana penjara
berhak memilih memberikan
paling singkat 36 (tiga puluh enam) bulan dan  Denda paling sedikit

Ketentuan Pidana Dalam Undang Undang Pilkada Hal. 33


PASAL BUNYI PASAL UNSUR PASAL SANKSI KETERANGAN

SISIPAN paling lama 144 (seratus empat puluh empat) suaranya 1 (satu) kali atau lebih Rp36.000.000,00 (tiga puluh
bulan dan denda paling sedikit Rp36.000.000,00 pada 1 (satu) TPS atau lebih enam juta rupiah) dan paling
(tiga puluh enam juta rupiah) dan paling banyak banyak Rp144.000.000,00
(seratus empat puluh empat
Rp144.000.000,00 (seratus empat puluh empat
juta rupiah).
juta rupiah).

Pasal 178D Setiap orang yang dengan sengaja melakukan  Setiap orang  Pidana penjara paling singkat
perbuatan melawan hukum menggagalkan 36 (tiga puluh enam) bulan
(UU 10/2016)  Dengan sengaja
pemungutan suara dipidana dengan pidana dan paling lama 108 (seratus
penjara paling singkat 36 (tiga puluh enam)  Melakukan perbuatan melawan delapan) bulan
SIISPAN bulan dan paling lama 108 (seratus delapan) hukum menggagalkan
bulan dan denda paling sedikit  Denda paling sedikit
pemungutan suara
Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah) dan Rp100.000.000,00 (seratus
paling banyak Rp300.000.000,00 (tiga ratus juta juta rupiah) dan paling banyak
rupiah). Rp,300.000.000,00 (tiga ratus
juta rupiah).

Pasal 178E Setiap orang yang dengan sengaja memberi  Setiap orang  Pidana penjara paling singkat
ayat (1) keterangan tidak benar, mengubah, merusak, 48 (empat puluh delapan)
menghilangkan hasil pemungutan dan/atau hasil  Dengan sengaja
(UU 10/2016) bulan dan paling lama 144
penghitungan suara, dipidana dengan pidana  Memberi keterangan tidak benar, (seratus empat puluh empat)
penjara paling singkat 48 (empat puluh delapan) mengubah, merusak, bulan dan
SISIPAN bulan dan paling lama 144 (seratus empat puluh menghilangkan hasil pemungutan
empat) bulan dan denda paling sedikit  Denda paling sedikit
dan/atau hasil penghitungan
Rp48.000.000,00 (empat puluh delapan juta Rp,48.000.000,00 (empat
suara
rupiah) dan paling banyak Rp144.000.000,00 puluh delapan juta rupiah)
(seratus empat puluh empat juta rupiah).

Pasal 178F Setiap orang yang dengan sengaja melakukan  Setiap orang  Pidana penjara paling singkat
(UU 10/2016) perbuatan melawan hukum menggagalkan 36 (tiga puluh enam) bulan
 Dengan sengaja
dan paling lama 144 (seratus
pleno penghitungan suara tahap akhir yang
 Melakukan perbuatan melawan empat puluh empat) bulan
dilakukan di KPU Provinsi atau KPU hukum menggagalkan pleno
SISIPAN  Denda paling sedikit
Kabupaten/Kota pemungutan suara dipidana penghitungan suara tahap akhir
Rp100.000.000,00 (seratus
Ketentuan Pidana Dalam Undang Undang Pilkada Hal. 34
PASAL BUNYI PASAL UNSUR PASAL SANKSI KETERANGAN

dengan pidana penjara paling singkat 36 (tiga yang dilakukan di KPU Provinsi juta rupiah) dan paling banyak
puluh enam) bulan dan paling lama 144 (seratus atau KPU Kabupaten/Kota Rp1.000.000.000,00 (satu
pemungutan suara milyar rupiah).
empat puluh empat) bulan dan denda paling
sedikit Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah)
dan paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu
milyar rupiah).

Pasal 178G Setiap orang yang dengan sengaja pada waktu  Setiap orang  Pidana penjara paling singkat
pemungutan suara mendampingi seorang 12 (dua belas) bulan dan
(UU 10/2016)  Dengan sengaja
pemilih yang bukan pemilih tunanetra, paling lama 24 (dua puluh
tunadaksa, atau yang mempunyai halangan  Pada waktu pemungutan suara empat) bulan
SISIPAN fisik lain, dipidana dengan pidana penjara mendampingi seorang pemilih
paling singkat 12 (dua belas) bulan dan paling  Denda paling sedikit
yang bukan pemilih tunanetra,
lama 24 (dua puluh empat) bulan dan denda Rp12.000.000,00 (dua belas
tunadaksa, atau yang mempunyai
paling sedikit Rp12.000.000,00 (dua belas juta juta rupiah) dan paling banyak
halangan fisik lain
rupiah) dan paling banyak Rp24.000.000,00 Rp24.000.000,00 (dua puluh
(dua puluh empat juta rupiah). empat juta rupiah).

Pasal 178H Setiap orang yang membantu pemilih untuk  Setiap orang  Pidana penjara paling singkat
menggunakan hak pilih dengan sengaja 12 (dua belas) bulan dan
(UU 10/2016)  Membantu pemilih untuk
memberitahukan pilihan pemilih kepada orang paling lama 36 (tiga puluh
lain, dipidana dengan pidana penjara paling menggunakan hak pilih dengan
enam) bulan
singkat 12 (dua belas) bulan dan paling lama 36 sengaja memberitahukan pilihan
SISIPAN pemilih kepada orang lain  Denda paling sedikit
(tiga puluh enam) bulan dan denda paling
sedikit Rp12.000.000,00 (dua belas juta rupiah) Rp12.000.000,00 (dua belas
dan paling banyak Rp 36.000.000,00 (tiga puluh juta rupiah) dan paling banyak
enam juta rupiah). Rp 36.000.000,00 (tiga puluh
enam juta rupiah

182A Setiap orang yang dengan sengaja melakukan  Setiap orang  Pidana penjara paling singkat
perbuatan melawan hukum menggunakan 24 (dua puluh empat) bulan
UU 10/2016  Dengan sengaja
kekerasan, ancaman kekerasan, dan paling lama 72 (tujuh
dan menghalang-halangi seseorang yang akan  Melakukan perbuatan melawan puluh dua) bulan;
SISIPAN melakukan haknya untuk memilih, dipidana hukum menggunakan kekerasan,
dengan pidana penjara paling singkat 24 (dua  Denda paling sedikit
ancaman kekerasan,
Rp24.000.000,00 (dua puluh

Ketentuan Pidana Dalam Undang Undang Pilkada Hal. 35


PASAL BUNYI PASAL UNSUR PASAL SANKSI KETERANGAN

puluh empat) bulan dan paling lama 72 (tujuh dan menghalang- empat juta rupiah) dan paling
puluh dua) bulan dan denda paling sedikit halangi seseorang yang akan banyak Rp72.000.000,00
Rp24.000.000,00 (dua puluh empat juta rupiah) melakukan haknya untuk memilih (tujuh puluh dua juta rupiah).
dan paling banyak Rp72.000.000,00 (tujuh puluh
dua juta rupiah).

182B Seorang majikan atau atasan yang tidak  Seorang majikan atau atasan  Pidana penjara paling singkat
memberikan kesempatan kepada seorang 24 (dua puluh empat) bulan
UU 10/2016  Tidak memberikan kesempatan
pekerja untuk memberikan suaranya, kecuali dan paling lama 72 (tujuh
dengan alasan bahwa pekerjaan tersebut tidak kepada seorang pekerja untuk
puluh dua) bulan
bisa ditinggalkan diancam dengan pidana memberikan suaranya, kecuali
SISIPAN dengan alasan bahwa pekerjaan  Denda paling sedikit
penjara paling singkat 24 (dua puluh empat)
bulan dan paling lama 72 (tujuh puluh dua) tersebut tidak bisa ditinggalkan Rp24.000.000,00 (dua puluh
bulan dan denda paling sedikit Rp24.000.000,00 empat juta rupiah) dan paling
(dua puluh empat juta rupiah) dan paling banyak banyak Rp72.000.000,00
Rp72.000.000,00 (tujuh puluh dua juta rupiah). (tujuh puluh dua juta rupiah).

PASCA PEMUNGUTAN SUARA

193 ayat (1) Dalam hal KPU Provinsi dan KPU  KPU Provinsi dan KPU  Pidana penjara paling singkat Pasal 112 (UU 1/2015)
UU 10/2016 Kabupaten/Kota tidak menetapkan pemungutan Kabupaten/Kota 36 (tiga puluh enam) bulan (1) Pemungutan suara di TPS dapat
dan/atau penghitungan suara ulang di TPS  Tidak menetapkan pemungutan dan paling lama 144 (seratus diulang jika terjadi gangguan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 112 dan empat puluh empat) bulan keamanan yang mengakibatkan hasil
dan/atau penghitungan suara
PERUBAHAN Pasal 113 berdasarkan putusan Bawaslu ulang di TPS.  Denda paling sedikit pemungutan suara tidak dapat
Provinsi atau Panwas Kabupaten/Kota tanpa Rp36.000.000,00 (tiga puluh digunakan atau penghitungan suara
alasan yang dibenarkan berdasarkan Undang-  Sebagaimana dimaksud dalam enam juta rupiah) dan paling tidak dapat dilakukan.
Undang ini, anggota KPU Provinsi dan anggota Pasal 112 dan Pasal 113
banyak Rp144.000.000,00 (2) Pemungutan suara di TPS dapat
berdasarkan putusan Bawaslu
KPU Kabupaten/Kota dipidana dengan pidana (seratus empat puluh empat diulang jika dari hasil penelitian dan
Provinsi atau Panwas
penjara paling singkat 36 (tiga puluh enam) juta rupiah). pemeriksaan Panwas Kecamatan
Kabupaten/Kota tanpa alasan
bulan dan paling lama 144 (seratus empat yang dibenarkan terbukti terdapat 1 (satu) atau lebih
puluh empat) bulan dan denda paling sedikit berdasarkan Undang-Undang ini. keadaan sebagai berikut:
Rp36.000.000,00 (tiga puluh enam juta rupiah)
a. pembukaan kotak suara dan/atau
dan paling banyak Rp144.000.000,00 (seratus
berkas pemungutan dan
empat puluh empat juta rupiah). penghitungan suara tidak

Ketentuan Pidana Dalam Undang Undang Pilkada Hal. 36


PASAL BUNYI PASAL UNSUR PASAL SANKSI KETERANGAN

dilakukan menurut tata cara yang


ditetapkan dalam peraturan
perundang-undangan;
b. petugas KPPS meminta Pemilih
memberi tanda khusus,
menandatangani, atau menulis
nama atau alamatnya pada surat
suara yang sudah digunakan;
c. petugas KPPS merusak lebih dari
satu surat suara yang sudah
digunakan oleh Pemilih sehingga
surat suara tersebut menjadi tidak
sah;
d. lebih dari seorang Pemilih
menggunakan hak pilih lebih dari
satu kali, pada TPS yang sama
atau TPS yang berbeda; dan/atau
e. lebih dari seorang Pemilih yang
tidak terdaftar sebagai Pemilih,
mendapat kesempatan
memberikan suara pada TPS.
Pasal 113 (UU 1/2015)
(1) Penghitungan suara ulang meliputi:
a. penghitungan ulang surat suara di
TPS; atau
b. penghitungan ulang surat suara di
PPS.
(2) Penghitungan ulang suara di TPS
dilakukan seketika itu juga jika:
a. penghitungan suara dilakukan
secara tertutup;

Ketentuan Pidana Dalam Undang Undang Pilkada Hal. 37


PASAL BUNYI PASAL UNSUR PASAL SANKSI KETERANGAN

b. penghitungan suara dilakukan di


tempat yang kurang terang atau
yang kurang mendapat
penerangan cahaya;
c. penghitungan suara dilakukan
dengan suara yang kurang jelas;
d. penghitungan suara dicatat
dengan tulisan yang kurang jelas;
e. saksi calon, PPL, dan masyarakat
tidak dapat menyaksikan proses
penghitungan suara secara jelas;
f. penghitungan suara dilakukan di
tempat lain atau waktu lain dari
yang telah ditentukan; dan/atau
g. terjadi ketidakkonsistenan dalam
menentukan surat suara yang sah
dan surat suara yang tidak sah.
(3) Dalam hal terjadi keadaan
sebagaimana dimaksud pada ayat (2),
saksi calon atau PPL dapat
mengusulkan penghitungan ulang
surat suara di TPS yang
bersangkutan.
(4) Dalam hal TPS sebagaimana
dimaksud pada ayat (3) tidak dapat
melakukan penghitungan suara ulang,
saksi calon atau PPL dapat
mengusulkan penghitungan ulang
surat suara di PPS.
(5) Penghitungan ulang surat suara di
TPS atau PPS harus dilaksanakan
dan selesai pada hari yang sama

Ketentuan Pidana Dalam Undang Undang Pilkada Hal. 38


PASAL BUNYI PASAL UNSUR PASAL SANKSI KETERANGAN

dengan hari pemungutan suara.

193 ayat (2) Dalam hal KPU Provinsi dan KPU  KPU Provinsi dan KPU  Pidana penjara paling Pasal 120 (UU 1/2015)
UU 10/2016 Kabupaten/Kota tidak menetapkan pemilihan Kabupaten/Kota singkat 36 (tiga puluh (1) Dalam hal sebagian atau seluruh
lanjutan dan/atau pemilihan susulan  Tidak menetapkan pemilihan enam) bulan dan paling wilayah Pemilihan terjadi kerusuhan,
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 120 dan lama 144 (seratus empat gangguan keamanan, bencana alam,
lanjutan dan/atau pemilihan
PERUBAHAN Pasal 121 berdasarkan putusan Bawaslu puluh empat) bulan; atau gangguan lainnya yang
susulan;
Provinsi atau Panwas Kabupaten/Kota tanpa  Denda paling sedikit mengakibatkan sebagian tahapan
alasan yang dibenarkan berdasarkan Undang-  Sebagaimana dimaksud dalam Rp36.000.000,00 (tiga penyelenggaraan Pemilihan tidak
Undang ini, anggota KPU Provinsi dan anggota Pasal 120 dan Pasal 121 dapat dilaksanakan maka dilakukan
berdasarkan putusan Bawaslu puluh enam juta rupiah) dan
KPU Kabupaten/Kota dipidana dengan pidana Pemilihan lanjutan.
Provinsi atau Panwas paling banyak
penjara paling singkat 36 (tiga puluh enam) Kabupaten/Kota tanpa alasan Rp144.000.000,00 (seratus (2) Pelaksanaan Pemilihan lanjutan
bulan dan paling lama 144 (seratus empat puluh yang dibenarkan berdasarkan dimulai dari tahap penyelenggaraan
empat puluh empat juta
empat) bulan dan denda paling sedikit Undang-Undang ini Pemilihan yang terhenti.
rupiah).
Rp36.000.000,00 (tiga puluh enam juta rupiah)
Pasal 121 (UU 1/2015)
dan paling banyak Rp144.000.000,00 (seratus
empat puluh empat juta rupiah). (1) Dalam hal di suatu wilayah Pemilihan
terjadi bencana alam, kerusuhan,
gangguan keamanan, dan/atau
gangguan lainnya yang
mengakibatkan terganggunya seluruh
tahapan penyelenggaraan Pemilihan
maka dilakukan Pemilihan susulan.
(2) Pelaksanaan Pemilihan susulan
dilakukan untuk seluruh tahapan
penyelenggaraan Pemilihan.

193 ayat (3) Ketua dan anggota KPPS, ketua dan anggota  Ketua dan anggota KPPS,  Pidana penjara paling
UU 10/2016 PPK, ketua dan anggota KPU Kabupaten/Kota, ketua dan anggota PPK, ketua singkat 12 (dua belas) bulan
atau ketua dan anggota KPU Provinsi yang dan anggota KPU dan paling lama 60 (enam
dengan sengaja melakukan perbuatan melawan Kabupaten/Kota, atau ketua puluh) bulan
PERUBAHAN hukum tidak membuat dan/atau dan anggota KPU Provinsi
 Denda paling sedikit
menandatangani berita acara perolehan

Ketentuan Pidana Dalam Undang Undang Pilkada Hal. 39


PASAL BUNYI PASAL UNSUR PASAL SANKSI KETERANGAN

pasangan Calon Gubernur dan Calon Wakil  Dengan sengaja Rp12.000.000,00 (dua belas
Gubernur, pasangan Calon Bupati dan Calon juta rupiah) dan paling
 Melakukan perbuatan melawan
Wakil Bupati, serta pasangan Calon Walikota banyak Rp60.000.000,00
hukum;
dan Calon Wakil Walikota, dipidana dengan
(enam puluh juta rupiah).
pidana penjara paling singkat 12 (dua belas)  Tidak membuat dan/atau
bulan dan paling lama 60 (enam puluh) bulan menandatangani berita acara
dan denda paling sedikit Rp12.000.000,00 (dua perolehan pasangan Calon
belas juta rupiah) dan paling banyak Gubernur dan Calon Wakil
Rp60.000.000,00 (enam puluh juta rupiah). Gubernur, pasangan Calon
Bupati dan Calon Wakil Bupati,
serta pasangan Calon Walikota
dan Calon Wakil Walikota

193 ayat (4) Ketua dan anggota KPPS yang dengan sengaja  Ketua dan anggota KPPS  Pidana penjara paling singkat
tidak melaksanakan ketetapan KPU Provinsi 12 (dua belas) bulan dan
UU 10/2016  Dengan sengaja
dan KPU Kabupaten/Kota untuk melaksanakan paling lama 60 (enam puluh)
pemungutan suara ulang di TPS, dipidana  Tidak melaksanakan ketetapan bulan
PERUBAHAN dengan pidana penjara paling singkat 12 (dua KPU Provinsi dan KPU
belas) bulan dan paling lama 60 (enam puluh)  Denda paling sedikit
Kabupaten/Kota untuk
bulan dan denda paling sedikit Rp12.000.000,00 Rp12.000.000,00 (dua belas
melaksanakan pemungutan
(dua belas juta rupiah) dan paling banyak juta rupiah) dan paling banyak
suara ulang di TPS.
Rp60.000.000,00 (enam puluh juta rupiah). Rp60.000.000,00 (enam puluh
juta rupiah).

193 ayat (5) Setiap KPPS yang dengan sengaja tidak  Setiap KPPS  Pidana penjara paling singkat Pasal 98 ayat (12) (UU 8/2015)
UU 10/2016 memberikan salinan 1 (satu) eksemplar berita 12 (dua belas) bulan dan KPPS wajib memberikan I (satu)
 Dengan sengaja
acara pemungutan dan penghitungan suara paling lama 60 (enam puluh) eksemplar salinan berita acara dan
dan/atau sertifikat hasil penghitungan suara  Tidak memberikan salinan 1 bulan sertifikat hasil penghitungan suara kepada
PERUBAHAN pada saksi calon Gubernur dan calon Wakil (satu) eksemplar berita acara
 Denda paling sedikit saksi pasangan calon, PPL, PPS, PPK
Gubernur, calon Bupati dan calon Wakil Bupati, pemungutan dan penghitungan
Rp12.000.000,00 (dua belas melalui PPS serta menempelkan 1 (satu)
suara dan/atau sertifikat hasil
serta calon Walikota dan calon Wakil Walikota, juta rupiah) dan paling banyak eksemplar sertifikat hasil penghitungan ·
penghitungan suara pada saksi
PPL, PPS dan PPK melalui PPS sebagaimana Rp60.000.000,00 (enam puluh suara pada tempat pengumuman di TPS
calon Gubernur dan calon Wakil selama 7 (tujuh) hari.
dimaksud dalam Pasal 98 ayat (12) dipidana juta rupiah)
Gubernur, calon Bupati dan
dengan pidana penjara paling singkat 12 (dua calon Wakil Bupati, serta calon

Ketentuan Pidana Dalam Undang Undang Pilkada Hal. 40


PASAL BUNYI PASAL UNSUR PASAL SANKSI KETERANGAN

belas) bulan dan paling lama 60 (enam puluh) Walikota dan calon Wakil
bulan dan denda paling sedikit Rp12.000.000,00 Walikota, PPL, PPS dan PPK
(dua belas juta rupiah) dan paling banyak melalui PPS sebagaimana
Rp60.000.000,00 (enam puluh juta rupiah). dimaksud dalam Pasal 98 ayat
(12).

193 ayat (6) Setiap KPPS yang tidak menjaga,  Setiap KPPS  Pidana penjara paling singkat Pasal 20 huruf q (UU 10/2016)
mengamankan keutuhan kotak suara, dan 12 (dua belas) bulan dan Menjaga dan mengamankan keutuhan
UU 10/2016  Tidak menjaga, mengamankan
menyerahkan kotak suara tersegel yang berisi paling lama 60 (enam puluh) kotak suara setelah penghitungan suara
surat suara, berita acara pemungutan suara, keutuhan kotak suara, dan
bulan; dan setelah kotak suara disegel;
dan sertifikat hasil penghitungan suara kepada menyerahkan kotak suara
PERUBAHAN tersegel yang berisi surat suara,  Denda paling sedikit
PPK pada Hari yang sama sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 20 huruf q, dipidana berita acara pemungutan suara, Rp12.000.000,00 (dua belas
dengan pidana penjara paling singkat 12 (dua dan sertifikat hasil penghitungan juta rupiah) dan paling banyak
belas) bulan dan paling lama 60 (enam puluh) suara kepada PPK pada Hari Rp60.000.000,00 (enam puluh
bulan dan denda paling sedikit Rp12.000.000,00 yang sama sebagaimana juta rupiah).
(dua belas juta rupiah) dan paling banyak dimaksud dalam Pasal 20 huruf q
Rp60.000.000,00 (enam puluh juta rupiah).

193 ayat (7) Setiap PPS yang tidak mengumumkan hasil  Setiap PPS  Pidana penjara paling singkat Pasal 99 (UU 1/2015)
UU 10/2016 penghitungan suara dari seluruh TPS di wilayah 12 (dua belas) bulan dan PPS wajib mengumumkan salinan
 Tidak mengumumkan hasil
kerjanya sebagaimana dimaksud dalam Pasal penghitungan suara dari seluruh paling lama 60 (enam puluh) sertifikat hasil penghitungan suara
99, dipidana dengan pidana penjara paling TPS di wilayah kerjanya bulan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 98
PERUBAHAN singkat 12 (dua belas) bulan dan paling lama 60 sebagaimana dimaksud dalam  Denda ayat (11) dari seluruh TPS di wilayah
paling sedikit
(enam puluh) bulan dan denda paling sedikit Pasal 99 kerjanya dengan menempelkan salinan
Rp12.000.000,00 (dua belas tersebut di tempat umum selama 7 (tujuh)
Rp12.000.000,00 (dua belas juta rupiah) dan juta rupiah) dan paling banyak hari.
paling banyak Rp60.000.000,00 (enam puluh
Rp60.000.000,00 (enam puluh
juta rupiah).
juta rupiah).

194 Panwas Kecamatan yang tidak mengawasi  Panwas Kecamatan  Pidana penjara paling singkat Pasal 33 huruf b (UU 10/2016)
penyerahan kotak suara tersegel kepada KPU 6 (enam) bulan dan paling
 Tidak mengawasi penyerahan mengawasi penyerahan kotak suara
Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota lama 24 (dua puluh empat)
kotak suara tersegel kepada KPU tersegel kepada KPU Provinsi dan KPU
(UU 1/2015) sebagaimana dimaksud dalam Pasal 33 huruf b, bulan dan;
Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota;
dipidana dengan pidana penjara paling singkat
 Denda paling sedikit

Ketentuan Pidana Dalam Undang Undang Pilkada Hal. 41


PASAL BUNYI PASAL UNSUR PASAL SANKSI KETERANGAN

6 (enam) bulan dan paling lama 24 (dua puluh Kabupaten/Kota Rp6.000.000,00 (enam juta
empat) bulan dan denda paling sedikit rupiah) dan paling banyak
 Sebagaimana dimaksud dalam
Rp6.000.000,00 (enam juta rupiah) dan paling Rp24.000.000,00 (dua puluh
Pasal 33 huruf b
banyak Rp24.000.000,00 (dua puluh empat juta empat juta rupiah).
rupiah).

195 Setiap orang yang dengan sengaja merusak,  Setiap orang  Pidana penjara paling singkat
mengganggu, atau mendistorsi sistem informasi 60 (enam puluh) bulan dan
penghitungan suara hasil Pemilihan Gubernur  Dengan sengaja paling lama 120 (seratus dua
(UU 8/2015) dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati,  Merusak, mengganggu, atau puluh) bulan dan;
serta Walikota dan Wakil Walikota, dipidana mendistorsi sistem informasi
dengan pidana penjara paling singkat 60 (enam  Denda paling sedikit
penghitungan suara hasil
puluh) bulan dan paling lama 120 (seratus dua Rp2.500.000.000,00 (dua
Pemilihan Gubernur dan Wakil
puluh) bulan dan denda paling sedikit miliar lima ratus juta rupiah)
Gubernur, Bupati dan Wakil
Rp2.500.000.000,00 (dua miliar lima ratus juta dan paling banyak
Bupati, serta Walikota dan Wakil
rupiah) dan paling banyak Rp5.000.000.000,00 Rp5.000.000.000,00 (lima
Walikota
(lima miliar rupiah). miliar rupiah).

TAHAPAN REKAPITULASI

183 Setiap orang yang melakukan kekerasan terkait  Setiap orang  Pidana penjara paling singkat
dengan penetapan hasil Pemilihan menurut 12 (dua belas) bulan dan
Undang-Undang ini, dipidana dengan pidana  Melakukan kekerasan terkait
paling lama 36 (tiga puluh
(UU 1/2015) penjara paling singkat 12 (dua belas) bulan dan dengan penetapan hasil
enam) bulan dan;
paling lama 36 (tiga puluh enam) bulan dan Pemilihan menurut Undang-
denda paling sedikit Rp12.000.000,00 (dua Undang ini.  Denda paling sedikit
belas juta rupiah) dan paling banyak Rp12.000.000,00 (dua belas
Rp36.000.000,00 (tiga puluh enam juta rupiah). juta rupiah) dan paling banyak
Rp36.000.000,00 (tiga puluh
enam juta rupiah).

197 Dalam hal KPU Provinsi dan KPU  KPU Provinsi dan KPU  Pidana penjara paling singkat
Kabupaten/Kota tidak menetapkan perolehan Kabupaten/Kota 24 (dua puluh empat) bulan
Ayat (1)
hasil Pemilihan sebagaimana diatur dalam dan paling lama 60 (enam
Undang-Undang ini, anggota KPU Provinsi dan  Tidak menetapkan perolehan puluh) bulan dan;
KPU Kabupaten/Kota dipidana dengan pidana hasil Pemilihan

Ketentuan Pidana Dalam Undang Undang Pilkada Hal. 42


PASAL BUNYI PASAL UNSUR PASAL SANKSI KETERANGAN

(UU 8/2015) penjara paling singkat 24 (dua puluh empat)  Sebagaimana diatur dalam  Denda paling sedikit
bulan dan paling lama 60 (enam puluh) bulan Undang-Undang ini Rp240.000.000,00 (dua ratus
dan denda paling sedikit Rp240.000.000,00 (dua empat puluh juta rupiah) dan
ratus empat puluh juta rupiah) dan paling paling banyak Rp
banyak Rp 600.000.000,00 (enam ratus juta 600.000.000,00 (enam ratus
rupiah). juta rupiah).

198 Ketua dan anggota KPU Provinsi dan KPU  Ketua dan Anggota KPU Provinsi  Pidana penjara paling singkat Pasal 150 ayat (2) (UU 1/2015)
Kabupaten/Kota yang tidak melaksanakan dan KPU Kabupaten/Kota 12 (dua belas) bulan dan KPU Provinsi dan/atau KPU
putusan pengadilan yang telah mempunyai paling lama 24 (dua puluh Kabupaten/Kota wajib menindaklanjuti
(UU 1/2015) kekuatan hukum tetap sebagaimana dimaksud  Tidak melaksanakan putusan empat) bulan dan;
pengadilan yang telah putusan pengadilan sebagaimana
dalam Pasal 150 ayat (2), dipidana dengan
pidana penjara paling singkat 12 (dua belas) mempunyai kekuatan hukum  Denda paling sedikit dimaksud pada ayat (1).
bulan dan paling lama 24 (dua puluh empat) tetap; Rp12.000.000,00 (dua belas
bulan dan denda paling sedikit Rp12.000.000,00  Sebagaimana dimaksud dalam juta rupiah) dan paling banyak
(dua belas juta rupiah) dan paling banyak Rp24.000.000,00 (dua puluh
Pasal 150 ayat (2)
Rp24.000.000,00 (dua puluh empat juta rupiah). empat juta rupiah).

LUAR TAHAPAN

PASAL BUNYI PASAL UNSUR PASAL SANKSI KETERANGAN


(1) (2) (3) (4) (5)

187D Pengurus lembaga pemantau Pemilihan yang  Pengurus lembaga Pemantau  Pidana penjara paling singkat Pasal 128 (UU 1/2015)
melanggar ketentuan larangan sebagaimana Pemilihan 36 (tiga puluh enam) bulan
UU 10/2016 Lembaga pemantau Pemilihan dilarang:
dimaksud dalam Pasal 128, dipidana dengan dan paling lama 72 (tujuh
pidana penjara paling singkat 36 (tiga puluh  Melanggar ketentuan larangan a. Melakukan kegiatan yang
puluh dua) bulan
enam) bulan dan paling lama 72 (tujuh puluh sebagaimana dimaksud dalam mengganggu proses pelaksanaan
SISIPAN Pasal 128  Denda paling sedikit
dua) bulan dan denda paling sedikit Pemilihan;
Rp36.000.000,00 (tiga puluh enam juta rupiah) Rp36.000.000,00 (tiga puluh
enam juta rupiah) dan paling b. Mempengaruhi Pemilih dalam
dan paling banyak Rp72.000.000,00 (tujuh puluh menggunakan haknya untuk
dua juta rupiah). banyak Rp72.000.000,00
(tujuh puluh dua juta rupiah). memilih;
c. Mencampuri pelaksanaan tugas dan
wewenang penyelenggara

Ketentuan Pidana Dalam Undang Undang Pilkada Hal. 43


PASAL BUNYI PASAL UNSUR PASAL SANKSI KETERANGAN

Pemilihan;
d. Memihak kepada peserta Pemilihan
tertentu;
e. Menggunakan seragam, warna, atau
atribut lain yang memberikan kesan
mendukung atau menolak peserta
Pemilihan;
f. Menerima atau memberikan hadiah,
imbalan, atau fasilitas apapun dari
atau kepada peserta Pemilihan;
g. Mencampuri dengan cara apapun
urusan politik dan Pemerintahan
dalam negeri Indonesia dalam hal
pemantau merupakan pemantau
Pemilihan asing;
h. Membawa senjata, bahan peledak,
dan/atau bahan berbahaya lainnya
selama melakukan pemantauan;
i. Masuk ke dalam TPS;
j. Menyentuh perlengkapan/alat
pelaksanaan Pemilihan termasuk
surat suara tanpa persetujuan
petugas Pemilihan; dan
k. Melakukan kegiatan lain selain yang
berkaitan dengan pemantauan
Pemilihan.

193A ayat (1) Ketua dan/atau anggota KPU Provinsi yang  Ketua dan/atau anggota KPU  Pidana penjara paling singkat Pasal 12 (UU 8/2015)
UU 10/2016 melanggar kewajiban sebagaimana dimaksud Provinsi 12 (dua belas) bulan dan Dalam pelaksanaan Pemilihan Gubernur
dalam Pasal 12, dipidana dengan pidana  Melanggar kewajiban paling lama 144 (seratus dan Wakil Gubernur, KPU Provinsi wajib:
penjara paling singkat 12 (dua belas) bulan dan sebagaimana dimaksud dalam empat puluh empat) bulan . a. Melaksanakan semua tahapan

Ketentuan Pidana Dalam Undang Undang Pilkada Hal. 44


PASAL BUNYI PASAL UNSUR PASAL SANKSI KETERANGAN

SISIPAN paling lama 144 (seratus empat puluh empat) Pasal 12  Denda paling sedikit penyelenggaraan Pemilihan
bulan dan denda paling sedikit Rp12.000.000,00 (dua belas Gubernur dan Wakil Gubernur
Rp12.000.000,00 (dua belas juta rupiah) dan juta rupiah) dan paling banyak dengan tepat waktu;
paling banyak Rp144.000.000,00 (seratus Rp144.000.000,00 (seratus b. Memperlakukan peserta Pemilihan
empat puluh empat juta rupiah). empat puluh empat juta Gubernur dan Wakil Gubernur secara
rupiah). adil dan setara;
c. Menyampaikan semua informasi
penyelenggaraan Pemilihan
Gubernur dan Wakil Gubernur
kepada masyarakat;
d. Melaporkan pertanggungjawaban
penggunaan anggaran sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-
undangan;
e. Menyampaikan laporan
pertanggungjawaban semua kegiatan
penyelenggaraan Pemilihan
Gubernur dan Wakil Gubernur
kepada KPU dan Menteri;
f. Mengelola, memelihara, dan merawat
arsip/dokumen serta melaksanakan
penyusutannya sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-
undangan;
g. Menyampaikan laporan periodik
mengenai tahapan penyelenggaraan
Pemilihan Gubernur dan Wakil
Gubernur kepada KPU dan Menteri
dengan tembusan kepada Bawaslu;
h. Membuat berita acara pada setiap
rapat pleno KPU Provinsi sesuai
dengan ketentuan peraturan

Ketentuan Pidana Dalam Undang Undang Pilkada Hal. 45


PASAL BUNYI PASAL UNSUR PASAL SANKSI KETERANGAN

perundang-undangan;
i. Menyediakan dan menyampaikan
data hasil Pemilihan Gubernur dan
Wakil Gubernur di tingkat Provinsi;
j. Melaksanakan Keputusan DKPP; dan
k. Melaksanakan kewajiban lain yang
diberikan KPU dan/atau ketentuan
peraturan perundang-undangan.

193A ayat (2) Ketua dan/atau anggota KPU Kabupaten/Kota  Ketua dan/atau anggota KPU  Pidana penjara paling singkat Pasal 14 (UU 8/2015)
UU 10/2016 yang melanggar kewajiban sebagaimana Kabupaten/Kota 12 (dua belas) bulan dan KPU Kabupaten/Kota dalam pemilihan
dimaksud dalam Pasal 14, dipidana dengan  Melanggar kewajiban paling lama 144 (seratus Bupati dan Wakil Bupati serta pemilihan
pidana penjara paling singkat 12 (dua belas) sebagaimana dimaksud dalam empat puluh empat) bulan Walikota dan Wakil Walikota wajib:
SISIPAN bulan dan paling lama 144 (seratus empat puluh Pasal 14,
empat) bulan dan denda paling sedikit  Denda paling sedikit a. Melaksanakan semua tahapan
Rp12.000.000,00 (dua belas penyelenggaraan pemilihan Bupati dan
Rp12.000.000,00 (dua belas juta rupiah) dan
juta rupiah) dan paling banyak Wakil Bupati serta pemilihan Walikota
paling banyak Rp144.000.000,00 (seratus dan Wakil Walikota dengan tepat
empat puluh empat juta rupiah). Rp144.000.000,00 (seratus
waktu;
empat puluh empat juta
rupiah). b. Memperlakukan peserta pemilihan
Bupati dan Wakil Bupati serta
pemilihan Walikota dan Wakil Walikota
secara adil dan setara;
c. Menyampaikan semua informasi
penyelenggaraan pemilihan Bupati dan
Wakil Bupati serta pemilihan Walikota
dan Wakil Walikota kepada
masyarakat;
d. Melaporkan pertanggungjawaban
penggunaan anggaran sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-
undangan;
e. Menyampaikan laporan

Ketentuan Pidana Dalam Undang Undang Pilkada Hal. 46


PASAL BUNYI PASAL UNSUR PASAL SANKSI KETERANGAN

pertanggungjawaban semua kegiatan


penyelenggaraan pemilihan Bupati dan
Wakil Bupati serta pemilihan Walikota
dan Wakil Walikota kepada Menteri
melalui Gubernur dan kepada KPU
melalui KPU Provinsi;
f. Mengelola, memelihara, dan merawat
arsip/dokumen serta melaksanakan
penyusutannya sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-
undangan;
g. Menge1ola barang inventaris KPU
Kabupaten/Kota sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-
undangan;
h. Menyampaikan laporan periodik
mengenai tahapan penyelenggaraan
pemilihan Bupati dan Wakil Bupati
serta pemilihan Walikota dan Wakil
Walikota kepada Menteri melalui
Gubernur, kepada KPU dan KPU
Provinsi serta menyampaikan
tembusannya kepada Bawaslu
Provinsi;
i. Membuat berita acara pada setiap
rapat pleno KPU Kabupaten/Kota
sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan;
j. Menyampaikan data hasil Pemilihan
dari tiap TPS pada tingkat
Kabupaten/Kota kepada peserta
Pemilihan paling lama 7 (tujuh) hari
setelah rekapitulasi di Kabupaten/Kota;

Ketentuan Pidana Dalam Undang Undang Pilkada Hal. 47


PASAL BUNYI PASAL UNSUR PASAL SANKSI KETERANGAN

k. Melaksanakan Keputusan DKPP; dan


l. Melaksanakan kewajiban lain yang
diberikan KPU, KPU Provinsi dan/atau
ketentuan peraturan perundang-
undangan.

193B ayat (1) Ketua dan/atau anggota Bawaslu Provinsi yang  Ketua dan/atau anggota Bawaslu  Pidana penjara paling singkat Pasal 29 (UU 1/2015)
UU 10/2016 melanggar kewajiban sebagaimana dimaksud Provinsi 12 (dua belas) bulan dan Bawaslu Provinsi wajib:
dalam Pasal 29, dipidana dengan pidana  Melanggar kewajiban paling lama 144 (seratus
penjara paling singkat 12 (dua belas) bulan dan a. Bersikap tidak diskriminatif dalam
sebagaimana dimaksud dalam empat puluh empat) bulan menjalankan tugas dan wewenangnya;
SISIPAN paling lama 144 (seratus empat puluh empat) Pasal 29
bulan dan denda paling sedikit Rp12.000.000,00  Denda paling sedikit b. Melakukan pembinaan dan
(dua belas juta rupiah) dan paling banyak Rp12.000.000,00 (dua belas pengawasan terhadap pelaksanaan
Rp144.000.000,00 (seratus empat puluh empat juta rupiah) dan paling banyak tugas pengawas pemilihan umum pada
juta rupiah). Rp144.000.000,00 (seratus tingkatan di bawahnya;
empat puluh empat juta c. Menerima dan menindaklanjuti laporan
rupiah). yang berkaitan dengan dugaan adanya
pelanggaran terhadap pelaksanaan
peraturan perundang-undangan
mengenai Pemilihan;
d. Menyampaikan laporan hasil
pengawasan kepada Bawaslu sesuai
dengan tahapan Pemilihan secara
periodik dan/atau berdasarkan
kebutuhan;
e. Menyampaikan temuan dan laporan
kepada Bawaslu berkaitan dengan
adanya dugaan pelanggaran yang
dilakukan oleh KPU Provinsi yang
mengakibatkan terganggunya
penyelenggaraan tahapan Pemilihan di
tingkat Provinsi; dan
f. Melaksanakan kewajiban lain sesuai

Ketentuan Pidana Dalam Undang Undang Pilkada Hal. 48


PASAL BUNYI PASAL UNSUR PASAL SANKSI KETERANGAN

dengan ketentuan peraturan


perundang-undangan.

193B ayat (2) Ketua dan/atau anggota Panwas  Ketua dan/atau anggota Panwas  Pidana penjara paling singkat Pasal 32 (UU 1/2015)
Kabupaten/Kota yang melanggar kewajiban Kabupaten/Kota 12 (dua belas) bulan dan
UU 10/2016 Dalam Pemilihan Bupati dan Walikota,
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32, paling lama 144 (seratus
 Melanggar kewajiban Panwas Kabupaten/Kota wajib:
dipidana dengan pidana penjara paling singkat empat puluh empat) bulan
12 (dua belas) bulan dan paling lama 144 sebagaimana dimaksud dalam a. Bersikap tidak diskriminatif dalam
SISIPAN Pasal 32  Denda paling sedikit
(seratus empat puluh empat) bulan dan denda menjalankan tugas dan wewenangnya;
paling sedikit Rp12.000.000,00 (dua belas juta Rp12.000.000,00 (dua belas
juta rupiah) dan paling banyak b. Melakukan pembinaan dan
rupiah) dan paling banyak Rp144.000.000,00 pengawasan terhadap pelaksanaan
(seratus empat puluh empat juta rupiah). Rp144.000.000,00 (seratus
empat puluh empat juta tugas Panwas pada tingkatan di
rupiah). bawahnya;
c. Menerima dan menindaklanjuti laporan
yang berkaitan dengan dugaan adanya
pelanggaran terhadap pelaksanaan
peraturan perundang-undangan
mengenai Pemilihan;
d. Menyampaikan laporan hasil
pengawasan kepada Bawaslu sesuai
dengan tahapan Pemilihan secara
periodik dan/atau berdasarkan
kebutuhan;
e. Menyampaikan temuan dan laporan
kepada Bawaslu berkaitan dengan
adanya dugaan pelanggaran yang
dilakukan oleh KPU Provinsi atau KPU
Kabupaten/Kota yang mengakibatkan
terganggunya penyelenggaraan
tahapan Pemilihan; dan
f. Melaksanakan kewajiban lain yang
diberikan oleh peraturan perundang-
undangan.

Ketentuan Pidana Dalam Undang Undang Pilkada Hal. 49


PASAL BUNYI PASAL UNSUR PASAL SANKSI KETERANGAN

198A Setiap orang yang dengan sengaja melakukan  Setiap orang  Pidana penjara paling singkat
tindak kekerasan atau mengahalang- 12 (dua belas) bulan dan
UU 10/2016
halangi Penyelenggara Pemilihan dalam  Dengan sengaja paling lama 24 (dua puluh
melaksanakan tugasnya, dipidana dengan  Melakukan tindak kekerasan empat) bulan
SISIPAN pidana penjara paling singkat 12 (dua belas) atau mengahalang-
bulan dan paling lama 24 (dua puluh empat)  Denda paling sedikit
halangi Penyelenggara Pemilihan
bulan dan denda paling sedikit Rp12.000.000,00 Rp12.000.000,00 (dua belas
dalam melaksanakan tugasnya
(dua belas juta rupiah) dan paling banyak juta rupiah) dan paling banyak
Rp24.000.000,00 (dua puluh empat juta rupiah). Rp24.000.000,00 (dua puluh
empat juta rupiah).

Ketentuan Pidana Dalam Undang Undang Pilkada Hal. 50

Anda mungkin juga menyukai