Dalam melakukan coaching, manajer bertugas untuk merumuskan, mendalami dan
memperjelas masalah-masalah yang dimiliki karyawan sehubungan dengan karirnya
dalam perusahaan. Dalam melakukan penilaian (appraising),manajer bertugas untuk memberikan umpan balik kepada karyawan mengenai perilaku dan hasil kerjanya. Dalam bertindak sebagai penasehat (advisor), manajer bertugas untuk memberikan saran atau rekomendasi yang diperlukan bagi pengembangan karir karyawan. Sebagai agen perujuk (referring), manajer bertugas untuk menghubungkan karyawan dengan sumber daya lain yang dapat membantu karyawan meraih peningkatan dalam karirnya, misalnya merujuk karyawan kepada konselor karir, bagian personalia, dan sebagainya.
Memberikan peluang pelatihan dan pengembangan
Misalnya dengan mengikutsertakan karyawan dalam seminar dengan topik manajemen karir, mengadakan pelatihan bagi manajer agar dapat lebih memahami dan mampu melaksanakan peran mereka dalam memanajemen karir pribadi maupun bawahannya, memberikan pelatihan yang dapat meningkatkan keterampilan kerja karyawan sehingga menambah nilai bagi proses pengembangan karir, dan sebagainya. Memberikan informasi mengenai karir dan kesempatan kerja Misalnya mengumumkan kepada karyawan sehubungan dengan adanya posisi/jabatan yang sedang kosong dalam perusahaan, menerbitkan majalah atau bulletin perusahaan, membentuk website, dan usaha-usaha lainnya yang dapat membuat karyawan memperoleh informasi karir dan kesempatan kerja dalam perusahaan. Menyediakan fasilitas bimbingan karir Perusahaan berupaya untuk memberikan bantuan ataupun layanan kepada karyawan agar dapat lebih mengenali dan memahami potensi diri, mengenal lingkungan perusahaan agar dapat menentukan pilihan karir, ataupun mampu mengambil keputusan karir yang sesuai dengan keadaan dirinya atau persyaratan tugas/pekerjaan yang ditekuninya. Menyediakan jalur karir Membentuk jalur karir dan menginformasikannya secara jelas kepada karyawan. Selain jalur karir, perusahaan juga dapat memberikan informasi mengenai keahlian ataupun persyaratan lainnya yang harus dipenuhi karyawan agar dapat menduduki suatu posisi/jabatan dan langkah-langkah untuk memenuhi persyaratan tersebut.
Mengidentifikasi kebutuhan karir diri sendiri
Berinisiatif untuk meminta umpan balik dari manajer dan rekan kerja sehubungan dengan kekuatan dan kelemahan dari skill yang mereka miliki Mencari tantangan dengan membuka diri terhadap berbagai kesempatan belajar (misalnya terlibat dalam tugas penjualan, tugas desain produk, tugas administratif) Berinteraksi dengan karyawan dari berbagai kelompok yang berbeda baik di dalam maupun luar perusahaan Menciptakan visibilitas (kemampuan untuk ‘dilihat’ orang lain) dengan cara menampilkan performa kerja yang memuaskan Faktor Organisasional. Jika perusahaan memiliki perilaku budaya yang baik bernilai positif serta pengolaan organisasi perusahaan juga dilakukan dengan baik, maka hal tersebut akan sangat mempengaruhi retensi karyawan. Peluang Karir Organisasional. Faktor yang mendasari hal ini yaitu pelatihan secara berkesinambungan yang dilaksanakan oleh perusahaan, bimbingan dan pengembangan karir hingga perencanaan karir karyawan dalam perusahaan tersebut. Penghargaan dan Retensi Karyawan. Penghargaan yang kompetitif baik berupa gaji, tunjangan, penghargaan kinerja maupun bonus spesial dan lain sebagainya. Rancangan Tugas dan Pekerjaan. Dalam perancangan tugas dan pekerjaan yang dibebankan kepada karyawan, hal tersebut tentu harus memperhatikan beberapa unsur individu dari karyawan perusahaannya. Proses penyaringan dan seleksi karyawan, sehingga karyawan akan ditempatkan pada posisi atau bagian yang sesuai dengan kondisi mereka. Hubungan Karyawan. Perlakuan yang diperoleh dari rekan kerja di kantor akan sangat mempengaruhi retensi karyawan di sebuah perusahaan.
Pendekatan Komprehensif untuk Mempertahankan Karyawan
Pemberi kerja dapat mengambil langkah-langkah seperti berikut untuk meningkatkan retensi karyawan.
Menaikkan pembayaran. Khususnya untuk karyawan berkinerja tinggi dan karyawan
kunci, gaji yang ditingkatkan ini menjadi alat retensi pilihan bagi banyak perusahaan. Perekrutan yang baik. Retensi dimulai di awal, dengan pemilihan dan perekrutan karyawan yang tepat. Diskusikan karir. Secara berkala diskusikan dengan karyawan mengenai preferensi dan prospek karir mereka, dan bantu mereka menyusun rencana karier. Beri arahan. Mempertahankan karyawan mengharuskan menjelaskan apa harapan Anda tentang kinerja mereka dan apa tanggung jawab mereka.
Tawarkan fleksibilitas. Pekerja mengidentifikasi "pengaturan kerja yang fleksibel"
dan "telecommuting" sebagai dua manfaat teratas yang akan mendorong mereka untuk memilih satu pekerjaan di atas yang lain. Gunakan praktik HR berkinerja tinggi. "Berinvestasi" lebih banyak pada karyawan (misalnya, dalam hal peluang promosi, gaji relatif tinggi, pensiun, dan pekerjaan penuh waktu). Counteroffer? Pengusaha yang mengizinkan counteroffers membutuhkan kebijakan yang menentukan apa yang orang dan posisi layak untuk counteroffers, peningkatan kompensasi yang diperbolehkan, dan bagaimana menentukan penawaran.