Anda di halaman 1dari 3

Friska Yuli Wijayanti

180721639111
L2018

GEOGRAFI PENGEMBANGAN WILAYAH


Menurut pandangan saya setelah membaca beberapa referensi mengenai Pembangunan dan
Pengembangan Wilayah serta kaitan keilmuan geografi bahwa jika melihat dari kalimat pembangunan
yang berarti pembangunan bisa dilihat dan ditanggapi dari berbagai sisi. Seperti halnya pembangunan
yang berada dalam kerangka ide pembangunan berkelanjutan (sustainable development), didalamnya
memuat berbagai hal yang pada dasarnya adalah mengintegrasikan strategi pengejaran pertumbuhan
ekonomi dengan keberlanjutan secara ekologi (Baiquni, 2004). Dua elemen ekonomi dan ekologi
yang pada umumnya seringkali dikatakan bagai dua kubu yang saling bertolak belakang menjadi
tantangan bagi tiap negara dalam mewujudkan pembangunannya. Berdasarkan pada pemahaman ini,
maka pembangunan setidaknya membahas tentang beberapa hal yang fundamental yaitu (1) upaya
pemenuhan kebutuhan manusia yang ditopang dengan kemampuan ekosistem, (2) upaya peningkatan
mutu kehidupan manusia dengan melindungi dan memberlanjutkan, (3) upaya peningkatan SDM dan
SDA yang dibutuhkan pada waktu yang akan datang, dan (4) upaya mempertemukan kebutuhan
manusia secara antargenerasi (Baiquni, 2004).
Tujuan dalam pembangunan adalah untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Untuk
mencapai tujuan tahapan tersebut, pembangunan memiliki prinsip-prinsip berupa keterkaitan ekologi,
keterkaitan budaya, memperhatikan sumberdaya (potensi) daerah atau wilayah, partisipasi
masyarakat, pemerataan (equity), keterpaduan (interdependency), keseimbangan, keserasian, dan
efisiensi. Selain itu, terdapat tiga hal yang harus diperhatikan dalam pembangunan yaitu: Pengaruh
lingkungan. setiap lingkungan memiliki karakteristik masing-masing khususnya mengenai potensi dan
kelemahannya. Karena itu, memperhatikan lingkungan sangat memiliki andil besar dalam
pembangunan, Orientasi Pembangunan. Idealnya, pembangunan harus berorientasi ke masa depan,
sebab pada dasarnya pembangunan atau pengembangan wilayah adalah proses dimana lingkungan
sebagai sumberdaya dipersiapkan untuk lebih ditingkatkan pemanfaatannya untuk masa sekarang dan
masa yang akan datang; Cita-cita masayarakat. Pembangunan atau pengembangan wilayah tidak
terlepas dari nilai-nilai kehidupan masyarakat. Karena itu, setiap upaya pembangunan wilayah
idealnya selaras dengan cita-cita masyarakat dan seimbang dengan keadaan atau kondisi lingkungan.
Pendekatan pembangunan dalam kajian geografi, Pembangunan membutuhkan berbagai
macam disiplin ilmu yang mampu menunjang suatu keberhasilan dari berbagai sector, dalam hal
inilah, geografi sebagai ilmu yang komprehensif menjadi penting keberadaannya. Ada tiga unsur
dalam setiap usaha pembangunan yang saling terkait dan saling mendukung terlaksanannya
pembangunan, yaitu manusia, Sumber alam dan energy, dan ilmu penggetahuan dan teknologi (iptek)
dan lingkungan.
Konsep pengembangan wilayah yang dimaksudkan untuk memperkecil kesenjangan
pertumbuhan dan ketimpangan kesejahteraan antar wilayah. Untuk itu pengertian wilayah menjadi
penting dalam pembahasan ini. Menurut PPRI No. 47/1997 yang dimaksudkan dengan wilayah adalah
ruang yang merupakan kesatuan geografis beserta segenap unsur yang terkait padanya yang batas dan
sistemnya ditentukan berdasarkan aspek administratif dan/atau aspek fungsional tertentu.
Jadi pengembangan wilayah merupakan usaha memberdayakan pihak terkait (stakeholders) di
suatu wilayah dalam memanfaatkan sumberdaya dengan teknologi untuk memberi nilai tambah
(added value) atas apa yang dimiliki oleh wilayah administratif/wilayah fungsional dalam rangka
meningkatkan kualitas hidup rakyat di wilayah tersebut. Dengan demikian dalam jangka panjangnya
pengembangan wilayah mempunyai target untuk pertumbuhan ekonomi dan peningkatan
kesejahteraan masyarakat. Cara mencapainya bersandar pada kemampuan sumberdaya manusia dalam
memanfaatkan lingkungan sekitar dan daya tampungnya serta kemampuan memanfaatkan peralatan
pendukung (instrument) yang ada. Dengan target tersebut dirancang skenario-skenario tertentu agar
kekurangan-kekurangan yang dihadapi dapat diupayakan melalui pemanfaatan sumberdaya. Apabila
konsep tersebut diterapkan di Indonesia, masih muncul persoalan berupa kekurangan teknologi untuk
mengolah sumberdaya yang ketersediaannya cukup melimpah.
Tujuan dari pengembangan wilayah ialah untuk menciptakan dan meningkatkan dayaguna,
khususnya demi kepentingan masyarakat dengan melalui aktivitas dayaguna secara berkelanjutan.
Dalam mengembangkan suatu wilayah,ada 2 faktor yang menyebabkan wilayah tersebut bisa
berkembang,yaitu: Faktor Internal Daya Manusia (SDM) dan Sumber Daya Buatan (SDB). Faktor
Eksternal, Fakor Eksternal dari glonalisasi ekonomi dan kerjasama ekonomi antarnegara,faktor
eksternal ini membutuhkan ruang dan prasarana wilayah untuk dapat memanfaatkan lahan yang
terbatas agar dapat berkembang dengan baik.
Dalam rangka mewujudkan konsep pengembangan wilayah yang di dalamnya memuat tujuan
dan sasaran yang bersifat kewilayahan di Indonesia, maka ditempuh melalui upaya penataan ruang
yang terdiri dari 3 (tiga) proses utama, yakni : a). proses perencanaan tata ruang wilayah, yang
menghasilkan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW). Disamping sebagai “guidance of future action”
RTRW pada dasarnya merupakan bentuki intervensi yang dilakukan agar interkasi manusia/ makluk
hidup dengan lingkungannya dapat berjalan serasi, selaras, seimbang untuk tercapainya kesejahteraan
manusia/ makluk hidup serta kelestarian likungan dan keberlanjutan pembangunan (sustainability
development); b) Proses pemanfaatan ruang, yang merupakan wujud oprasionalisasi rencana tata
ruang atau pelaksanaan pembangunan itu sendiri; c) proses pengendalian pemanfaatan ruang yang
terdiri atas mekanisme perijinan dan penertiban terhadap pelaksanaan pembangunan agar tetap sesuai
dengan RTRW dan tujuan penataan ruang wilayahnya.
Ruang lingkup disiplin ilmu geografi dalam pembangunan dan perkembangan wilayah Disiplin
ilmu geografi berusaha meneliti dan mendeskripsikan seluruh fenomena geografi, menganalisis
dampak, dan mengevaluasi hasil pembangunan. Ruang lingkup geografi terbagi tiga yaitu: Distribusi
dan hubungan timbal balik antara manusia dengan aspek-aspek keruangan permukiman penduduk,
Studi perbedaan area (wilayah), berupa hubungan timbal balik antara masyarakat dengan lingkungan
fisiknya, Analisis wilayah secara spesifik dan kerangka kerja regional untuk usaha memberdayakan
pihak terkait (stakeholders) di suatu wilayah dalam memanfaatkan sumberdaya dengan teknologi
untuk memberi nilai tambah (added value) atas apa yang dimiliki oleh wilayah administratif/wilayah
fungsional dalam rangka meningkatkan kualitas hidup rakyat di wilayah tersebut.

DAFTAR PUSTAKA
Baiquni, M. 2004. Membangun Pusat-pusat di Pinggiran. Yogyakarta, kerjasama ideAS (Institute for
Development and Environment Stdies) dan PKPEK (Perkumpulan untuk Kajian dan
Pengembangan Ekonomi Kerakyatan).
Dinas komunikasi, informatika, statistic, dan persandian Provinsi Sulawesi Selatan. 2018. Tujuan
pembangunan daerah adalah untuk meningkatkan kesejahateraan rakyat Sulawesi
Selatan. Sulsel (Online).( https://sulselprov.go.id/welcome/post/tujuan-pembangunan-daerah-
adalah- untuk-meningkatkan-kesejahteraan-rakyat) diakses 3 September 2020.
Sumaatmadja, N 1988. Geografi Pembangunan, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Undang-
Undang Nomor 26 Tahun 2007, Penataan Ruang, Jakarta. (online),(
https://jdih.kemenkeu.go.id/fullText/2007/26TAHUN2007UU.HTM), diakses 3
September 2020.
Sumarmi. 2012. Model-Model pembelajaran Geografi. Malang: Aditya Media.
Tania, Novirene. 2019. Seberapa Dekat Geografi dengan Pembangunanan?, (Online),
(https://hmgp.geo.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/226/2019/08/Seberapa- Dekat-Geografi-
dengan-Pembangunan.pdf), diakses 3 September 2020.
Yunus, Hadi Sabari 2005. Metode Penelitian Geografi Manusia: Pendekatan dan Permasalahan
Penelitian. Disampaikan dalam Forum Seminar Pendekatan dan Metode Penelitian
Geografi dalam Rangka Penyusunan Disertasi. Yogyakarta: Fakultas Geografi
Universitas Gadjah Mada

Anda mungkin juga menyukai