Anda di halaman 1dari 22

Managing Covid-19 in Pregnancy in

Hospital With Low Resource Setting,


Optimizing Without Rising Ballonic Bills
dr. Eric Edwin Y., Sp.OG (K)
dr. M. Maulana Shofri
dr. Ifan Surya Adhitama
Departement of Obstetric and Gynecology
Faculty of Medicine
University Sebelas Maret
DR Moewardi Hospital
EPIDEMIOLOGI
Data 21 Juli 2020
• 31 desember 2019 WHO melaporkan kasus
pneumonia yang belum diketahui etiologinya dikota
wuhan.
• 7 januari 2020 coronavirus berhasil diidentifikasi
oleh china.
• 30 januari 2020 WHO menetapkan sebagai kasus
yang meresahkan dunia
• 11 maret 2020 WHO menetapkan covid 19 sebagai
Pandemi
Keadaan ini sampai sekarang kasus terus meningkat
dimana CFR di dunia mencapai 4.2% dan di Indonesia
4.8%
Di China, dilaporkan morbiditas maternal
mencapai 1%, dan US 4-10%, tidak didapatkan
kematian (sulistyowati et al, 2020)

2
DIAGNOSIS & TATALAKSANA
Tenaga kesehatan memberi tahu Komite PPI jika
kedatangan ibu hamil terkonfirmasi COVID-19
atau Probable

Pasien tersebut ditempatkan dalam ruangan


khusus (ruang isolasi infeksi airborne) → jika
tidak ada: rujuk

Bayi yang lahir dari ibu terkonfirmasi COVID-19


dianggap Probable dan harus ditempatkan di
ruang isolasi

Bayi dirawat terpisah dari ibu yang terkonfirmasi


COVID-19 atau ibu Probable untuk mengurangi
transmisi virus

Pemulangan pasien postpartum harus sesuai


rekomendasi
3
Semua ibu hamil
Pindah ke RS Rujukan
termasuk mereka yang Tatalaksana pada pasien
apabila pasien
terinfeksi atau dicurigai hamil, dilakukan terapi
memerlukan rujukan ke
terinfeksi COVID-19 suportif dan sesuai
RS lain dengan alasan
memiliki hak untuk dengan kondisi
yang terkait dengan
mendapatkan perawatan kehamilannya (Pedoman
tatalaksana COVID-19
berkualitas tinggi Pencegahan dan
(Pedoman Pencegahan
sebelum, selama dan Pengendalian
dan Pengendalian
setelah melahirkan coronavirus, 2020)
coronavirus, 2020)
(WHO, 2020)

4
TIPE RUMAH SAKIT DAN KETERSEDIAAN RUANG ISOLASI
Menurut Kepmenkes
No.51/Menkes/SK/II/1979 ada 5
tipe :
1. Tipe A : Menyediakan
pelayanan Dokter spesialis dan
Subspesialis luas dan di
tetapkan sebagai rujukan
tertinggi
2. Tipe B : menyediakan
pelayanan Dokter speialis dan
subspesialis terbatas
3. Tipe C : Menyediakan
pelayanan Dokter spesialis
terbatas
4. Tipe D : bersifat transisi hanya
memberikan pelayanan
kedokteran umum dan gigi
5. Tipe E : Hanya menyediakan
satu layanan kedokteran 5
Droplet, Airborne

ISPA ringan Pneumonia

Co Morbid

s Distancing Jadwal

Hand Hiegene WHF


Staff Safety Protokol kes covids
Pembatasan APD

IGD ICU

Stop Penularan Area Isolasi R.Op R. rawat

VK

Skrining , Metoda EWS Lab RT-PCR


Multidisiplin
Qsofa Rotgen
Diagnostik & Tx
Pengadaan Sarana Prasarana detikNewsBerita
51 Nakes Positif Corona di Tes Cepat, RSUD Kota
Bogor Tutup Layanan Non-COVID
Sachril Agustin Berutu - detikNews
Kendala waktu tunggu hasil PCR
Rabu, 22 Apr 2020 13:36 WIB

Staff medis & Nakes positif covids Solopos.com / Sukoharjo


Lagi, 3 Puskesmas Di Sukoharjo Ditutup Karena Nakes
HIGH COST Positif Covid-19
Ketiga puskesmas yang ditutup itu masing-masing
Kartasura, Bulu dan Mojolaban.
Solopos.com-Indah Septiyaning Wardani
Kunjungan berkurang 20-50-100% Kamis, 16 Juli 2020 | 09:17 WIB

Perekrutan tenaga tambahan

Gelombang Pandemi
Belanja Alat Medis Sedot Dana Covid-19, Biaya
Merdeka.com - Direktur Pelayanan Kesehatan Alat Habis Pakai dan Perlengkapan Medis Rp
Rujukan Kemenkes RI Tri Hesty Widyastoeti
19,6 Miliar
mengaku, hampir seluruh rumah sakit di
Indonesia membatasi pelayanan kepada Rabu, 10 Juni 2020 09:43
masyarakat. Sebab, seluruh rumah sakit tengah
melayani pasien Virus Corona atau Covid-19.
"Saat ini kondisi rumah sakit hampir semua
melayani Covid-19, tingkat hunian rumah sakit
sampai turun 20 hingga 50 persen di seluruh
Indonesia. Sistem pelayanan pasien sedikit
terganggu, kemudian cashflow rumah sakit juga
terganggu," katanya di Gedung
BNPB, Jakarta Timur, Jumat (8/5).

https://pontianak.tribunnews.com/2020/06/10/belanja-alat-medis-sedot-
dana-covid-19-biaya-alat-habis-pakai-dan-perlengkapan-medis-rp-196-
miliar.
RS harus dapat menangani wabah Derajat
Selektif Ruang Isolasi terbatas ringan -
Ventilasi mekanik terbatas sedang

Derajat
RS Rujukan Covids
Sedang-berat
STRATEGI
RS LOW Koordinasi Lab Rujukan Covids PCR
RESOURCE

Pemerintah daerah, Dinkes, FKTP, Edukasi


Organisasi sosial Masyarakat Kebijakan
Fasilitas-
karantina
Lab Mobile
SOP APD dsb
( Rekomendasi POGI,WHO dsb)
RS + covids
Skrinining diagnostic RS
Ruang Karantina Area Isolasi
Area Perawatan Isolasi
Protokol Covids Ruang karantina

IGD
REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Jawa Tengah
kini miliki lima fasilitas laboratorium
tes Polymerase Chain Reaction (PCR). Ini setelah
Kementerian Kesehatan telah menetapkan R.Op
laboratorium Rumah Sakit Nasional
Diponegoro (RSND) Undip Semarang sebagai
laboratorium tes PCR. Skrining
Diagnostik VK
Fasilitas RSND Undip ini melengkapi empat
laboratorium tes PCR yang telah disiapkan oleh
Kementerian Kesehatan di Jateng, dalam ICU
menunjang penanganan pandemi Covid-19
(virus corona).
Isolasi Mandiri Ruang rawat
Masing-masing Balai Besar Litbang Vektor dan
Reservoir Penyakit (B2P2VRP) Salatiga, RSUP
Kariadi Semarang, RSUD Moewardi Surakarta,
serta Rumah Sakit UNS Surakarta.
Sumber Daya Terbatas

Infrastruktur skrining APD SDM

• Perhitungan jumlah • Fokus pada skrining • APD wajib digunakan • Perkerutan tenaga
bed dan melakukan awal oleh tenaga medis tambahan dan
optimalisasi • Rapid test dapat garis depan bersinergi dengan
• Pengadaan isolation digunakan jika uji • Dapat melakukan pelatihan
room dengan swab belum bisa memanfaatkan APD untuk meningkatkan
Exhaust fan dilakukan yang dapat kualitas dokter
• Pasien tanpa gejala • Menggunakan sistem digunakan lagi (primary survey) dan
disarankan dilakukan skoring seperti setelah disenfektan perawat (perawatan Mengandalkan hasil pemeriksaan
karantina mandiri qShofa untuk menilai untuk mengurangi alat medis sperti parameter klinis seperti capillary refill
perburukan dan biaya pengadaan dan ventilator)
limbah seperti
time (CRT) daripada laktat
parameter klinis
• Metode manual kacamata goggle dan
noninvasif sepatu boots
contohnya, Tekanan
darah manual,
daripada inter
arterial line blood
pressure, SpO2
daripada AGD)
11
S KO R E A R LY WA R N I N G S Y S T E M ( E W S )
COVID-19 EARLY WARNING SCORE (COVID-19 EWS)

PARAMETER PENILAIAN SKOR


Tanda pneumonia pada pemeriksaan CT Scan Ya 5
Thorax
Riwayat kontak erat dengan pasien terkonfirmasi Ya 5
COVID-19
Demam Ya 3
Usia  44 tahun 1
Jenis kelamin Laki-laki 1
Suhu maksimum (Tmax) a  37,80C 1
(1000F)
Gejala pernafasan yang bermakna (termasuk  1 gejala 1
batuk kering, batuk berdahak, sesak nafas)
NLRb (Neutrophil-Lymphocyte Ratio)  5,8 1
PASIEN SANGAT DICURIGAI COVID-19 JIKA SKOR  10
Deteksi Asam Nukleat SARS CoV-2 positif merupakan indikator diagnostik independen
a. Tmax: Suhu tubuh tertinggi sejak onset penyakit hingga masuk RS pertama kali
b. NLR: Rasio neutrofil terhadap limfosit
Penentuan isolasi dini

Prosedur pengendalian infeksi yang agresif dengan antibiotik empiris

O2 sesuai kebutuhan

Pemantauan DJJ janin + kontraksi uterus

Ventilasi mekanik untuk gagal nafas

Perencanaan dan persiapan mode persalinan

Pendekatan berbasis tim multidisiplin


14
POGI 2020
REKOMENDASI ANC

Trimester I
• Pemeriksaan antenatal tidak perlu dilakukan
• USG dianjurkan jika terdapat kecurigaan kelainan
kehamilan atau kehamilan ektopik

Trimester II
• Pemeriksaan dapat dilakukan dengan
Telekomunikasi klinis
• Kunjungan langsung ANC wajib dilakukan jika
terdapat keluhan atau kegawatan dalam kehamilan

Trimester III
• Pemeriksaan ANC HARUS DILAKUKAN dengan
tujuan utama mempersiapkan proses persalinan

POGI 2020
SKRINING PASIEN RENCANAPERSALINAN
PASIEN DATANG KALA 1 - PASIEN DATANG KALA 2 - PASIEN DATANG KALA 1 -
RENCANA PARTUS SPONTAN RENCANA PARTUS SPONTAN RENCANA SC

IKUT ALUR SKRINING PRE


Lab DR2 (dengan diff count) OP URGENT
APD LEVEL 3
RONTGEN THORAX hanya bila ada OPSI:
indikasi - DI VK ISOLASI PASIEN DATANG KALA 2 -
RAPID TEST RENCANA SC

APD LEVEL 3
DI OK COVID
RAPID REAKTIF RAPID NON REAKTIF SETELAH LAHIR, PADA IBU DILAKUKAN:
Lab DR2 (dengan diff count)
RONTGEN THORAX hanya bila ada indikasi
APD LEVEL 3
DI VK ISOLASI EWS > 10 EWS ≤ 10
IBU DAN BBL
DI SWAB APD LEVEL 2 + N95 EWS > 10 : OBSERVASI POST EWS ≤ 10: OBSERVASI POST
DI VK PARTUM DI VK ISOLASI; PARTUM DI VK
IBU DAN BBL DI SWAB
Penanganan Tindakan Operatif Pasien Kebidanan
OPERASI/TINDAKAN OPERASI/TINDAKAN ELEKTIF
EMERGENSI atau URGENT

MASUKKAN KE ANTRIAN ELEKTIF

▪ Lab DR2 (dengan Diff Count)


▪ RAPID TEST
▪ Rontgen Thorax -PASTIKAN PASIEN BERSEDIA SWAB DAN
(bila perlu) MENJALANI OPERASI
- POLIKLINIK MENDAFTARKAN SWAB
SEMINGGU SEBELUM ADMISI (UNTUK SC
ELEKTIF: UK 37)
- POLIKLINIK MENYAMPAIKAN JADWAL SWAB
RAPID REAKTIF RAPID NON REAKTIF PADA PASIEN

ADMISI: Lab DR2


APD LEVEL 3 (dengan Diff Count)
DI OK COVID; EWS > 10 EWS ≤ 10 SWAB POSITIF SWAB NEGATIF RONTGEN THORAX hanya
PASIEN DI bila ada indikasi
SWAB TUNDA OPERASI
APD LEVEL 2 + N95
DI OK IBS APD LEVEL 2 DI OK17 IBS
Manajemen Persalinan dan Penggunaan
APD

Disarankan bersalin Pengawasan saturasi Jika dirawat di ruang


dengan SC di ruang OK oksigen >94% isolasi→ penanganan
tekanan negatif multi disiplin
18
Kriteria Pasien Yang Dapat Di Klaim
• Rawat Jalan:
• Pasien suspek dengan atau tanpa komorbid
• Pasien konfirmasi COVID -19 dengan atau tanpa Komorbid

• Rawat Inap :
• Pasien suspek
• Pasien probable
• Pasien konfirmasi
• Pasien suspek/probable/konfirmasi dengan co-insidens
Draft Revisi KMK
No. 238 th 2020
RS harus dapat menangani wabah Derajat
Selektif Ruang Isolasi terbatas ringan -
Ventilasi mekanik terbatas sedang

Derajat
RS Rujukan Covids Sedang-
berat
STRATEGI
RS LOW Koordinasi Lab Rujukan Covids PCR
RESOURCE

Pemerintah daerah, Dinkes, FKTP, Edukasi


Organisasi sosial Masyarakat Kebijakan
Fasilitas-
karantina
Lab Mobile
SOP APD dsb
( Rekomendasi POGI,WHO dsb)

Anda mungkin juga menyukai