Anda di halaman 1dari 4

B.

Kedudukan Pancasila dalam kehidupan manusia dan ilmu pengetahuan

Ilmu pengetahuan merupakan suatu acuan yang harus dibutuhkan dalam setiap
kehidupan manusia. Sejarah tentang perkembangan ilmu pengetahuan tidak luput dari
perbincangan yang hingga saat ini semakin pesat perbandingannya di zaman dahulu kala.
Seiring dengan perkembangan zaman dan pola pikir manusia yang semakin pesatnya
perkembangan ilmu pegetahuan dalam bidangnya tercapailah suau kehidupan baru untuk
menunjang perkembangan teknologi dan informasi. Ilmu pengetahuan pada dasarnya lahir
dan berkembang konsekuensi dari usaha-usaha manusia baik untuk memahammi realitas
kehidupan dan alam semesta aupun untuk menyelesaikan permasalahan hidup yang
dihadapinya, serta mengembangkan dan melesatarikan hasil yang sudah dicapai oleh
manusia sebelumnya (Zaini, 2018:1-6)

Sejak dulu, ilmu pengetahuan mempunyai posisi penting dalam aktivitas berikir
manusia. Konsep Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu pernah dikemukakan
oleh Prof Notonagoro, anggota senat Universitas Gadjah Mada sebagaimana dikutip oleh
Prof. Koesnadi Hardjasoemantri (1987: xii) dalam Syamsudin (2018), yang menyatakan
bahwa Pancasila merupakan pegangan dan pedoman dalam usaha ilmu pengetahuan untuk
dipergunakan sebagai asas dan pendirian hidup, sebagai suatu pangkal sudut pandangan dari
subjek ilmu pengetahuan dan juga menjadi objek ilmu pengetahuan atau hal yang diselidiki.
Pengembangan IPTEK tidak dapat terlepas dari situasi yang melingkupinya, artinya IPTEK
selalu berkembang dalam suatu ruang budaya. Perkembangan IPTEK pada gilirannya
bersentuhan dengan nilai-nilai budaya dan agama sehingga si satu pihak dibutuhkan
semangat objektivitas, di pihak lain IPTEK perlu mempertimbangkan nilai-nilai budaya dan
agama dalam pengembangannya agar tidak merugikan umat manusia.

Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu, artinya kelima sila Pancasila
merupakan pegangan dan pedoman dalam pengembangann ilmu pengetahuan dan teknologi.
Pancasila yang sila-slaya merupakan sau kesauan yang sistemik haruslah menjadi sistem
etika dan moral dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Adapun tiap-tiap sila
dari Pancasila sebagai dasar nilai-nilai pengembangan ilmu pengetahuan, yakni :

1. Ketuhanan Yang Maha Esa


Keutuhan dalam kerangka Pancasila mencerminkan komitmen etis bangsa Indonesia
untuk menyelenggarakan kehidupan politik-politik yag berlandasan nilai-nilai
moralitas dan budi pekerti yang luhur. Ilmu pengetahuan dan teknologi dimanfaatkan
untuk menggunakan komitmen etis ketuhanan ini, Pancasila harus didudukkan secara
proporsional, bahwa ia bukanlah agama yang berpretensi mengatur sistem keyakinan,
sistem peribadatan, sistem norma dan identitas keagamaan dalam ranah privat dan
ranah komunitas agama masing-masing.
2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
Nilai kemanusiaan memberikan dasar-dasar moralitas bahwa manusia dalam
mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi haruslah beradap demi
kesejahteraan umat manusia. Ilmu pengetahuan dan teknologi harus diabadikan untuk
peningkatan harkat da martabat manusia, bukan menjadikan manusia sebagai makhluk
yang akuh dan sombong akibat memiliki ilmu pengetahuan dan teknologi.
Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkeadilan harus disertai sikap
empati, solidaritas, dan kepedulian yang merupakan nilai-nilai manusiawi Visi
kemanusiaan yang adil dan beradab bisa menjadi panduan bagi proses peradaban yang
meliputi kehidupan bermasyarakat, berbangsa, serta bernegara, dan dala pergaulan
antara bangsa.
3. Persatuan Indonesia
Dengan ilmu pengetahuan dan teknologi persatuan dan keesatuan bangsa-bangsa
dapat terwujud dan terpelihara. Oleh karena itu ilmu pengetahuan dan teknologi harus
dapat dikembangkan untuk memperkuat rasa persatuan dan kesatuan bangsa.
Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi hendaknya diarahkan demi
kesejahteraan bangsa Indonesia dan rasa nasionalismenya. Negara persatuan
Indonesia, sebagai ekspresi dan pendorong semangat kegotong-royongan, harus
mampu melindungi segenap bangsa Indonesia dan tumpah darah Indonesia, bukn
membela atau mendiamkan suatu unsur masyarakat atau bagian tertentu dari teritoria
Indonesia. Pengembanga ilmu pengetahuan dan teknologi untuk mwujudkan negara
persatuan itu diperkuat denga budaya gotong royong dalam kehidupan masyaraat sipil
dan politik dengan terus mengembangkan pendidikan kewarganegaraan dengan
dilandasi prinsip-prinsip kehidupan publik yang lebih partisipatif dan non-
diskriminatif.
4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Keijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan
Nilai kerakyatan mensyaratkan adanya wawasan ilmu pengetahuan dan teknologi
yang mendalam yang mengatasi ruang dan waktu tentang materi yang
dimusyawarahkan. Melalui hikmah itulah, mereka yang mewakili rakyat bisa
merasakan, menyelami, dan mengambil keputusan yang bijaksana yang membawa
Indonesia kepada keadaan yang lebih baik
5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Menurut Tama Sembiring (2012) dalam Syamsudin (2018: 170) pengembangan ilmu
yang berkeadilan harus dapat teraktualisasi dalam pengelolaan kekayaan alam sebagai
milik bersama bangsa Indonesia untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat dan
mencegah penguasaaan oleh modal perorangan atau kelompok.
Menurut Widisuseno (2013: 75-77) Dalam konteks strategi pengembangan IPTEKS
berdasarkan paradigma Pancasila, pengembangan ilmu pengetahuan dan teknlogi di
Indonesia maka perlu mempertimbangkan strategi atau cara-cara, taktik yang tepat, baik dan
benar agar pengembangan ilmu dan teknologi tersebut memberi manfaat mensejahterakan
dan memartabatkan manusia. Karena pengembangan ilmu dan teknologi hasilnya selalu
bermuara pada kehidupan manusia. Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi harus
senantiasa berorientasi pada nilai-nilai Pancasila. Sebaliknya Pancasila dituntut terbuka dari
kritik, bahkan ia merupakan kesatuan dari perkembangan ilmu yang menjadi tuntutan
peradaban manusia. IPTEK pada hakikatnya merupakan hasil kreativitas rohani manusia
yang memiliki beberapa unsur sehingga unsur-unsur tersebut mampu mengolah kekayaan
alam yang disediakan oleh Tuhan Yang Maha Esa. Dengan demikian pada hakikatnya sila-
sila Pancasila harus merupakan sumber nilai, kerangka pikir serta basis moralitas bagi
pengembangan IPTEK (Calam & Sobiri, 2008: 148-149)
DAFTAR PUSTAKA

Zaini, M. 2018. PENGETAHUAN DAN MANUSIA (HAKEKAT DAN TUJUAN),


(Online), ( https://www.researchgate.net/publication/329371546 ), diakses
pada tanggal 14 April 2020

Syamsudin. 2018. PANCASILA SEBAGAI DASAR NILAI ILMU PENGETAHUAN.


Transformasi: Jurnal Studi Agama Islam. 11(2). 150-170

Widiseseno, I. 2013. IPTEKS DAN STRATEGI PENGEMBANGANNYA. Semarang:


Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro. 17(1), 75-77

Calam, A & Sobirin. 2008. PANCASILA SEBAGAI PPARADIGMA KEHIDUPAN


DALAM BERMASYARAKAT, BERBANGSA DAN BERNEGARA. Jurnal
SAINTIKOM. 4(1), 148-149

Anda mungkin juga menyukai