Rektor UNJ Djaali dicopot sementara karena program doktoral yang bermasalah.
Rektor Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Djaali, diberhentikan sementara dari jabatannya
menyusul dugaan sejumlah penyelewenangan program akademik, termasuk kasus plagiarisme di
tingkat doktoral yang melibatkan lulusan berstatus pejabat negara.
Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Risetdikti) Muhammad Nasir awal
pekan ini menunjuk Intan Ahmad menjadi pelaksana harian tugas rektor UNJ.
Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan itu akan menjalankan tugas sampai UNJ
memiliki rektor permanen yang diangkat melalui pemilihan berstandar pemerintah.
Menteri Muhammad Nasir akan memutuskan nasib Djaali sebagai rektor UNJ dalam dua
pekan ke depan. Ali Gufhron Mukti, ketua tim independen yang menyelidiki dugaan pelanggaran
akademik di UNJ, enggan memaparkan secara rinci temuan yang telah diserahkannya kepada
Nasir.
Merujuk pemberitaan berbagai media massa, tiga pejabat yang diduga meraih gelar
doktor dari UNJ dengan disertasi plagiat berasal dari Sulawesi Tenggara, yakni Nur Alam
(gubernur nonaktif), Sarifuddin Safaa (kepala Bappeda), dan Nur Endang Abbas (asisten I
sekretariat provinsi).
Nur Alam kini berstatus tersangka di Komisi Pemberantasan Korupsi atas dugaan
penyalahgunaan wewenang pemberian izin pertambangan nikel periode 2009-2014. Tiga pejabat
asal Sultra itu merupakan mahasiswa program doktor Ilmu Sumber Daya Manajemen Manusia
Pascasarjana UNJ, yang menurut Ali Ghufron, "tidak mengikuti standar nasional pendidikan
tinggi."
Ainun Ni'am menyebut pencabutan gelar doktor dapat dilakukan UNJ melalui
pemeriksaan internal. Pencabutan gelar seperti itu, kata dia, pernah terjadi pada beberapa kasus
serupa di universitas lain. "Pencabutan ijazah ada mekanisme internal universitas karena yang
menerbitkan gelar kan mereka," tutur Ainun.
Peraturan Menteri Pendidikan 17/2010 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Plagiat
di Perguruan Tinggi mengatur tujuh sanksi untuk mahasiswa yang menjiplak karya ilmiah orang
lain.
Mereka yang telah lulus dari satu program studi dan terbukti plagiat diancam pembatalan ijazah.
Sementara sanksi lainnya diberlakukan untuk mahasiswa aktif, antara lain teguran, peringatan
tertulis, dan pemberhentian secara tidak hormat.