Anda di halaman 1dari 10

Islam dan Globalisasi

Apakah Globalisasai itu ?


Globalisasi adalah terjemahan dari bahasa Perancis monodialisation
yang berarti menjadikan sesuatu pada level dunia, atau perubahan
dari posisi yang terbatas dan terkontrol menjadi sesuatu yang tidak
terbatas (borderless) dan tidak terkontrol. Yang dimaksud dengan
terbatas adalah batas-batas Negara-negara secara geografis dengan
pengawasan yang demikian ketat berupa bea cukai dalam masalah
pemasukan dan pengeluaran barang.
Dr. Jalal Amien, seorang pakar ilmu sosial dan ekonomi mengatakan, bahwa
globalisasi adalah kata yang baru, namun fenomenanya sendiri sudah lama
ada. Dia melanjutkan: kita memahami globalisasi ini sebagai satu
peruntuhan yang maha cepat terhadap jarak yang memisahkan antara
masyarakat manusia. Baik yang berupa transportasi barang-barang, modal,
manusia, ilmu pengetahuan, pemikiran, dan nilai-nilai. Maka dalam
pandangan kami, hal ini serupa dengan munculnya peradaban di masa lalu.
Bagaimana Islam di era globalisasi ?
Islam adalah agama global dan universal. Tujuannya
adalah menghadirkan risalah beradaban islam yang
sempurna dan menyeluruh, baik secara spirit,
akhlak maupun materi. Didalamnya ada aspek
duniawi dan ukhrawi yang saling melengkapi.
Keduanya ada;ah satu kesatuan yang utuh dan
integral. Universal atau globalisasi Islam menyeru
semua manusia, tanpa memandang bangsa, suku
bangsa, warna kulit dan deferensiasi lainya
Menurut Fathi Yakan, globalisasi Isalm memiliki
keistimewaan-keistimewaan yaitu :
• Memiliki keseimbangan antara hak dan kewajiban
• Membangun suatu masyarakat yang adil dan memiliki
kekauatan
• memiliki landasan atau konsep kesetaraan manusia
tanpa deskriminasi, baik status, sosial, ernis, kekayaan,
warna kulit dan sejenisnya
• Menjadikan musyawarah sebagai landasan sistem politik
• menjadikan Ilmu sebagai kewajiban bagi masyarakat
untuk mengemabangkan bakat-bakat kemanusiaan
Dampak Globalisasi Terhadap Umat Islam

Sebagaimana telah kita ketahui, era globalisasi ditandai


dengan kemajuan di bidang teknologi komunikasi,
transportasi dan informasi yang sedemikian cepat.
Kemajuan di bidang ini membuat segala kejadian di
negeri yang jauh bahkan di benua yang lain dapat kita
ketahui saat itu juga, sementara jarak tempuh yang
sedemikian jauh dapat dijangkau dalam waktu yang
singkat sehingga dunia ini menjadi seperti sebuah
kampung yang kecil, segala sesuatu yang terjadi bisa
diketahui dan tempat tertentu bisa dicapai dalam waktu
yang amat singkat.
Sikap Umat Islam dalam Menghadapi Tantangan Globalisasi

Menghadapi era globalisasi, sikap kaum muslim bisa dikatakan terbagi menjadi
beberapa macam yaitu ;
• Mengikuti secara mutlak, mereka meyakini bahwa apa yang ada di balik globalisasi dan
semua hal yang berbau westernisasi adalah sebuah standar edial yang perlu untuk di
tiru. Sikap seperti inilah yang akan menenggelamkan umat Islam dari peredarannya.
• mereka yang menolak secara keseluruhan. Golongan ini lah yang diistilahkan oleh Prof.
Dr Yusuf Qaedawi sebagai kelompok ”penakut”. Mereka takut untuk berhdapan
secara langsung dengan peradaban Barat. Hal ini dinlai tidak ”Fair” karena dianggap
lari dari kenyataan yang ada. Mereka menutup pintu rapat-rapat terhadap hembusan
angin globalisasi karena takut terkena debu dan polusi peradaban padahal sejatinya
mereka membutuhkan udara.
• golongan moderat (berada di tengah-tengah). Golongan inilah yang menjadi cerminan
sikap ideal seorang muslim. Mereka sadar bahwa menutup diri serta mengisolasi diri
dari dunia luar hanyalah usaha yang sia-sia belaka dan tidak berguna. Mereka
meyakini bahwa Islam adalah agama yang selaras dengan kemajuan zaman.
Pertanyaan yang selanjutnya yang mengemukan adalah
tentang masa depan umat Islam. Setidaknya ada dua
prediksi yaitu :
• pesimistik, sikap ini muncul karena melihat realita yang
ada dalam tubuh umat Islam sekarang. Dimana untuk
ukuran perkembangan sains dan teknologi umat Islam
berada dalam posisi yang paling bawah. Permasalah umat
Islam saat ini semakin kompleks. Terjadinya kesenjangan
sosial, keterbelakangan HAM tealh begitu memperhatinkan
• optimesme, sikap ini didasari pada pengamatan sejarah,
dimana kita mengukir kejayaan dimasa lampau, dengan
sikap ini, mereka meyakini bahwa kemajuan peradaban
akan terus berputar dan bergantian diantara manusia.
Sebagai umat Islam, kita berkewajiban untuk berjuang dan
menjunjung tinggi agama Islam
Ada beberapa tawaran alternatif :
• mengembalikan keadaan umat Islam yang selama ini ”
tertidur”
• bersikap inklusif terhadap budaya luar, karena sikap
mengisolasi diri adalah sikap yang bertentangan dengan ajaran
Islam. Al-Qur’an surat Al-Hujarat ayat 13 ” Hai manusia,
Sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki
dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa -
bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal.
• Berpegang teguh pada ajaran Islam sebgai sumber isprirasi
peradaban dan yang terpenting adalah merealisasikannya
dalam kehidupan sehari-hari
Kesimpulan
Pada Era Globalisasi ini kita umat Islam
terutama harus bisa menghadapai dan
memperkuat iman dan takwa. Kita harus
mengikuti setiap perubahan zaman yang
semakin hari semakin berkembang
pesat,namun tetap berpedoman terhadap al-
Qur’an dan al-hadits.
Sekian dan Terimakasih.

Anda mungkin juga menyukai