Anda di halaman 1dari 8

Presentasi berjudul: "PENYUSUNAN RENCANA KERJA

SEKOLAH Dr. Rokhmaniyah,M.Pd."— Transcript


presentasi:
1 PENYUSUNAN RENCANA KERJA SEKOLAH Dr. Rokhmaniyah,M.Pd.

2 “ Ya Allah sesungguhnya aku berlindung kepadaMu dari kesusahan dan kesedihan, aku
berlindung kepadaMU dari kelemahan dan kemalasan, aku berlindung keadaMu dari sifat
pengecut dan bakhil, aku berlindung kepadaMu dari lilitan utang dan dominasi manusia”

3 PENDAHULUAN A. Latar Belakang


UU No. 20 Thn 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan PP No 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan (SNP), mendorong satuan pendidikan untuk memenuhi 8 (delapan)
SNP dalam kurun waktu yang ditentukan. (PP No 32 Tahun 2013 tentang perubahan PP No. 19
Tahun 2005 tentang SNP) Peraturan Peralihan pasal 94 butir b, “satuan pendidikan wajib
menyesuaikan diri dengan PP Nomor 19 Tahun 2005 tersebut paling lambat 7 (tujuh) tahun sejak
diterbitkannya” UU Sisdiknas dan PP, mengenai Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal
(PBKL), penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), baik dalam pembelajaran
maupun manajemen sekolah

4 PP No. 17 Thn 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan pasal 51 ayat 1,
tantang kebijakan pendidikan yang terdiri dari satuan pendidikan anak usia dini, satuan
pendidikan dasar, dan satuan pendidikan menengah kemudian dituangkan dituangkan dalam: a.
rencana kerja tahunan satuan pendidikan; b. anggaran pendapatan dan belanja tahunan satuan
pendidikan; dan c. peraturan satuan atau program pendidikan

5 Permendiknas nomor 19 Tahun 2007 “sekolah harus membuat Rencana Kerja Sekolah yang
terdiri atas Rencana Kerja Jangka Menengah yang menggambarkan tujuan yang akan dicapai
dalam kurun waktu empat tahun dan Rencana Kerja Tahunan (RKT) yang dituangkan dalam
Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS), yang disusun dan dilaksanakan berdasarkan
Rencana Kerja Jangka Menengah

6 Glosarium nomor 10 pada Permendiknas tersebut menyatakan, bahwa RKT adalah rencana
kerja tahunan sekolah/madrasah yang berdasar pada rencana kerja jangka menengah (empat
tahunan) yang dinyatakan dalam Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah/Madrasah (RKA-
S/M) sebagai istilah lain dari Rencana Anggaran Penerimaan dan Belanja Sekolah/Madrasah
(RAPB-S/M).

7 Why we here and get this meeting?


Sampai saat ini masih banyak sekolah yang tetap menggunakan istilah RAPBS dari pada RKAS
So? Why?

8 Perlu adanya penjelasan dan sosialisasi lebih lanjut tentang penggunaan istilah RKAS
disusun Panduan Penyusunan Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS) sebagai acuan
bagi sekolah dalam menjalankan program-programnya.
9 Peraturan Pemerintah No
Peraturan Pemerintah No. 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan
Permendiknas No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi Permendiknas No. 23 Tahun 2006 tentang
Standar Kompetensi Lulusan Permendiknas No. 24 Tahun 2006 dan No. 6 Tahun tentang
Pelaksanaan Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan Permendiknas No.25 Tahun 2006
tentang Rincian Tugas Unit Kerja di Lingkungan Ditjen Mandikdasmen.

10 Permendiknas No. 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah


Permendiknas No. 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru
Permendiknas No. 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan Permendiknas No. 20
Tahun 2007 tentang Standar Penilaian Pendidikan Permendiknas No. 24 Tahun 2007 tentang
Standar Sarana dan Prasarana Pendidikan Permendiknas No. 41 Tahun 2007 tentang Standar
Proses

11 C. Landasan Operasional
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Pasal 94 (sekarang PP No 32 Tahun 2013)
Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007, Lampiran Bagian B butir 1 a Permendiknas No. 41 Tahun
2007 pasal 1 Permendiknas No. 22 tahun 2006 pada Pendahuluan Lampiran Permendiknas No.13
Tahun 2007 pada Lampiran bagian B butir 2.1 Permendiknas No.19 Tahun 2007 pada Lampiran
bagian A butir1dan 4 d (RJKM dan RKA/S/M)

12 Permendiknas No. 39 Tahun 2009 tentang Pemenuhan Beban Kerja Guru dan Pengawas
Satuan Pendidikan, dan penjabarannya dalam Pedoman Pelaksanaan Tugas Guru dan Pengawas
yang diterbitkan oleh Ditjen PMPTK, Agustus 2009 Permendiknas No. 63 Tahun 2009 tentang
Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan

13 Permendiknas No.19 Tahun 2007 pada Lampiran bagian B butir 8 b, pengelolaan biaya
sekolah:
sumber pemasukan, pengeluaran dan jumlah dana yang dikelola; penyusunan dan pencairan
anggaran, serta penggalangan dana di luar dana investasi dan operasional; kewenangan dan
tanggungjawab kepala sekolah/madrasah dalam membelanjakan anggaran pendidikan sesuai
dengan peruntukannya; pembukuan semua penerimaan dan pengeluaran serta penggunaan
anggaran, untuk dilaporkan kepada komite sekolah/madrasah, serta institusi di atasnya.

14 D. Landasan Empiris Masih ada sekolah yang menganggap bahwa (RKAS) sebagai barang
baru yang esensinya berbeda dengan Rencana Anggaran Penerimaan dan Belanja Sekolah
(RAPBS), Masih ada sekolah yang mengalami kesulitan dalam menyusun Rencana Kerja
Sekolah (RKS), (RKJM) maupun (RKAS) yang sesuai Strategi sekolah dalam pencapaian SNP
bervariasi, Belum adanya panduan atau petunjuk teknis yang lebih operasional

15 E. Tujuan menyamakan pemahaman tentang konsep dan substansi RKAS


memberikan rambu-rambu kepada sekolah dalam menyusun dan mengembangkan RKAS, sesuai
dengan kondisi riil sekolah dengan mengacu pada tuntutan standar nasional pendidikan (SNP)

16 F. Manfaat Memahami konsep dan substansi RKS


mengidentifikasi tantangan dan peluang, kekuatan dan kelemahan menganalisis pemecahan
tantangan merumuskan program merumuskan rencana kerja jangka menengah merumuskan
rencana kerja tahunan, merumuskan rencana kegiatan anggaran sekolah

17 M

18 RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN SEKOLAH/MADRASAH


BAB II RENCANA KERJA SEKOLAH RENCANA KERJA JANGKA MENENGAH
RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN SEKOLAH/MADRASAH

19 A. Pengertian Permendiknas No. 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan menyatakan


bahwa Rencana Kerja Sekolah/Madrasah (RKS) meliputi: Rencana Kerja Jangka Menengah
yang menggambarkan tujuan yang akan dicapai dalam kurun waktu empat tahun Rencana kerja
tahunan yang dinyatakan dalam Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah/Madrasah (RKA-
S/M), dilaksanakan berdasarkan rencana jangka menengah.

20 Selanjutnya Glosarium butir 10 Permendiknas tersebut menyatakan, bahwa: “RKT adalah


rencana kerja tahunan sekolah/madrasah yang berdasar pada rencana kerja jangka menengah
(empat tahunan) yang dinyatakan dalam Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah/Madrasah
(RKA-S/M) sebagai istilah lain dari Rencana Anggaran Penerimaan dan Belanja
Sekolah/Madrasah (RAPB-S/M).

21 Muhaimin, et al (2009:185) “Rencana program dikembangkan dengan tujuan untuk


memperjelas bagaimana suatu visi dapat dicapai. Rencana program pada dasarnya merupakan
upaya untuk implementasi strategi utama organisasi. Rencana program merupakan proses
penentuan jumlah dan jenis sumber daya yang diperlukan dalam rangka pelaksanaan suatu
rencana”.

22 B. Komponen Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS)


PP Nomor 19 Tahun 2005 mengamanatkan bahwa Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah
(RKAS) pada dasarnya harus mencakup substansi yang telah ditetapkan, sesuai dengan tuntutan
SNP. Permendiknas No. 19 Tahun 2007 secara rinci mengatakan bahwa RKAS harus memuat
secara jelas tentang; kesiswaan kurikulum dan kegiatan pembelajaran pendidik dan tenaga
kependidikan serta pengembangannya

23 sarana dan prasarana keuangan dan pembiayaan budaya dan lingkungan sekolah Peran serta
masyarakat dan kemitraan rencana-rencana kerja lain yang mengarah kepada peningkatan dan
pengembangan mutu.

24 C. Prinsip Penyusunan/ Pengembangan RKAS


RKAS disusun berdasarkan hasil analisis kesenjangan antara kondisi riil sekolah dengan kondisi
ideal yang diharapkan dengan memperhatikan skala prioritas. Menurut Muhaimin (2009; 196)
RKAS disusun dengan tujuan sebagai berikut: menjamin agar perubahan/tujuan sekolah yang
ditetapkan dapat dicapai dengan tingkatan kepastian yang tinggi dan resiko yang kecil;
mendukung koordinasi antarpelaku sekolah; menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan
sinergi baik antarpelaku sekolah dan/atau antara sekolah dan Dinas Pendidikan;
25 menjamin keterkaitan antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan
pengawasan;
mengoptimalkan partisipasi warga sekolah dan masyarakat; menjamin tercapainya penggunaan
sumber daya secara efisien, efektif, berkeadilan, dan berkelanjutan. Oleh sebab itu, dalam
penyusunan RKAS juga harus menerapkan prinsip-prinsip berikut: demand driven (berdasarkan
kebutuhan) data driven, realistik sesuai dengan hasil analisis konteks dapat memperbaiki prestasi
belajar peserta didik membawa perubahan yang lebih baik (peningkatan/ pengembangan)

26 sistematis, terarah, terpadu (saling terkait & sepadan), dan menyeluruh


tanggap terhadap perubahan bersifat partisipasif, keterwakilan, dan transparansi, berdasarkan
pada hasil review dan evaluasi. Permendiknas No. 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan
Pendidikan pada lampiran bagian A butir 4.d menyatakan bahwa Rencana Kerja Tahunan
dijadikan dasar pengelolaan sekolah/madrasah yang ditunjukkan dengan kemandirian, kemitraan,
partisipasi, keterbukaan, dan akuntabilitas.(esensi MBS)

27 D. Keterkaitan Antarkomponen 8 SNP dalam penyusunan RKAS


Analisis konteks satuan pendidikan dan lingkungannya harus dilaksanakan sebelum menyusun
RKAS. Menentukan keberhasilan sekolah (peningkatan mutu pendidikan,imej sekolah)

28 Yoook dibaca makalahnya…


Smith (2001; 18) berpendapat : analisis lingkungan merupakan hal yang sangat penting dalam
penentuan program sekolah, WHY??? Yoook dibaca makalahnya… mahal loh…sayang klo
ujungnya bwt bungkus tempe hehehe 

29 Schools are a subset of society and as such are reflective and dependent upon it
An examination of past trends allows us to understand the present and anticipate the future
Schools have been called upon by society to solve many of its problems. A thorough
understanding of such problems provides an opportunity for taking appropriate action with
regard to program and personnel development Schools and the school staff are part of this
culture. An understanding of the culture helps us understand and meet staff needs

30 Sekolah sbg tumpuan masyarakat utk maju


Lingkungan (mengevaluasi kinerja sekolah) Ada perbaikan dari sekolah (seharusnya ya )
Memberikan efek ke lingkungan Kemajuan imtaq dan iptek (seharusnya ya )

31 Kecil bgt Liat di makalah bareng2 yook 


Kurikulum

32 Permendiknas No. 19 Tahun 2007 PP No.17 Tahun 2010 Perencanaan pelaksanaan


pengawasan

33 a. Perencanaan Melakukan analisis konteks meliputi:


Analisis konteks 8 SNP Analisis kondisi satuan pendidikan Analisis Kondisi lingkungan
eksternal satuan pendidikan Menelaah hasil analisi konteks untuk mendapatkan kesenjangan
yang dihadapi sekolah Mendata hasil kesenjangan dan menetapkan skala prioritas penanganan
program sekolah. Merumuskan/menyusun Visi dan Misi sekolah, serta Tujuan Sekolah
Merumuskan/menyusun Hasil dan Sasaran Yang Akan Dicapai serta Strategi Pelaksanaan

34 VISI Beberapa persyaratan yang hendaknya dipenuhi oleh suatu pernyataan visi, yaitu;
Berorientasi pada masa depan Tidak dibuat berdasarkan kondisi atau trend saat ini
Mengekspresikan kreativitas Berdasar pada prinsip nilai yang mengandung penghargaan bagi
setiap warga sekolah Memperhatikan sejarah, kultur, dan nilai sekolah meskipun ada perubahan
Mempunyai standar yang tinggi, ideal serta harapan bagi anggota lembaga sekolah

35 Memberikan klarifikasi bagi manfaat sekolah serta tujuan-tujuannya


Memberikan semangat dan mendorong timbulnya dedikasi setiap warga sekolah
Menggambarkan keunikan/ciri khas sekolah dalam kompetisi serta citranya Dirumuskan bersama
seluruh warga dan dijadikan pedoman atau cita–cita bersama, dan ditetapkan melalui rapat
sekolah

36 MISI Permendiknas No. 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan pada
Lampiran bagian A butir 2.b menyatakan bahwa misi sekolah/madrasah; memberikan arah dalam
mewujudkan visi sekolah/madrasah sesuai dengan tujuan pendidikan nasional; merupakan tujuan
yang akan dicapai dalam kurun waktu tertentu; dasar program pokok sekolah/madrasah;

37 Tujuan Tujuan harus terdefinisikan dengan tepat dan dapat ditentukan atau diukur
keberhasilan yang ingin dicapainya pada satuan waktu tertentu, dengan target tertentu, mengacu
pada analisis kesenjangan. Analisis kesenjangan dilaksanakan untuk menentukan tindak lanjut
yang akan dilakukan dalam penentuan program dan kegiatan yang harus dicanangkan dalam
RKAS mengacu kepada visi, misi, dan tujuan sekolah yang telah ditentukan.

38 menekankan pada kualitas layanan peserta didik dan mutu lulusan;


memuat pernyataan umum dan khusus yang berkaitan dengan program sekolah/madrasah;
memberikan keluwesan dan ruang gerak pengembangan kegiatan satuan-satuan unit
sekolah/madrasah yang terlibat; dirumuskan berdasarkan masukan dari segenap pihak yang
berkepentingan disosialisasikan kepada warga sekolah/madrasah dan segenap pihak yang
berkepentingan; ditinjau dan dirumuskan kembali secara berkala sesuai dengan perkembangan
dan tantangan di masyarakat.

39 Permendiknas No. 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan pada Lampiran
bagian A butir 3.b menyatakan bahwa tujuan sekolah/madrasah: menggambarkan tingkat kualitas
yang perlu dicapai dalam jangka menengah (empat tahunan); mengacu pada visi, misi, dan
tujuan pendidikan nasional serta relevan dengan kebutuhan masyarakat; mengacu pada standar
kompetensi lulusan yang sudah ditetapkan oleh sekolah/madrasah dan Pemerintah;
mengakomodasi masukan dari berbagai pihak yang berkepentingan disosialisasikan kepada
warga sekolah/madrasah dan segenap pihak yang berkepentingan.

40 SASARAN Sasaran adalah hasil yang akan dicapai secara nyata oleh sekolah dalam rumusan
yang lebih spesifik, terukur, dalam kurun waktu yang lebih pendek dari tujuan. Sasaran
diupayakan untuk dapat dicapai dalam kurun waktu tertentu/tahunan secara berkesinambungan
sejalan dengan tujuan yang ditetapkan dalam rencana strategik. Sasaran ini bisa berupa dokumen,
orang, atau kegiatan sesuai dengan rencana kegiatan yang dilaksanakan

41 STRATEGI Strategi merupakan rencana komprehensip yang disusun untuk mencapai misi,
tujuan, dan sasaran yang telah ditentukan Richard Vancil dalam Nisjar dan Winardi (1997)
mengemukakan bahwa: “... Strategi sebuah organisasi, atau sub-unit sebuah organisasi lebih
besar yaitu sebuah konseptualisasi yang dinyatakan atau yang diimplikasi oleh pemimpin
organisasi yang bersangkutan, berupa: sasaran-sasaran jangka panjang atau tujuan-tujuan
organisasi tersebut;

42 kendala-kendala dan kebijakan-kebijakan, yang ditetapkan sendiri oleh pemimpin, atau yang
diterima dari atasannya, yang membatasi ruang lingkup aktivitas-aktivitas organisasi yang
bersangkutan, dan kelompok rencana dan tujuan jangka pendek yang telah diterapkan dengan
harapan akan diberikannya kontribusi mereka dalam hal mencapai sasaran- sasaran organisasi
tersebut”

43 Koffe Break…. ANY QUESTION??? Super! Super! Super! 5 Senyum, sapa, salam, sopan,
santun

44 B. Perencanaan Semua warga sekolah harus memiliki komitmen bersama untuk mencapai
tujuan dan sasaran dan mematuhi jadwal yang telah ditetapkan Permendiknas No. 19 Tahun 2007
tentang Standar Pengelolaan Pendidikan pada Lampiran Bagian B butir 3.b dan 3.c menyatakan:
Pelaksanaan kegiatan sekolah/madrasah yang tidak sesuai dengan rencana yang sudah ditetapkan
perlu mendapat persetujuan melalui rapat dewan pendidik dan komite sekolah/madrasah.

45 Kepala sekolah/madrasah mempertanggungjawabkan pelaksanaan pengelolaan bidang


akademik pada rapat dewan pendidik, dan bidang non akademik pada rapat komite
sekolah/madrasah dalam bentuk laporan pada akhir tahun ajaran yang disampaikan sebelum
penyusunan rencana kerja tahunan berikutnya.

46 C. Pengawasan Tidak hanya terbatas pada proses pembelajaran saja, tetapi pengawasan dan
kontrol dilaksanakan secara menyeluruh untuk setiap program dan kegiatan pendidikan di
sekolah. Pengawasan merupakan suatu aktivitas pembinaan yang direncanakan untuk membantu
seseorang atau sekelompok orang agar dapat melakukan pekerjaannya secara efektif, serta
merupakan pekerjaan pembinaan yang menggunakan sejumlah teknik atau pendekatan dalam
memberikan dorongan dan bantuan secara profesional untuk memperbaiki kinerja

47 Permendiknas No. 19 Tahun 2007 Standar Pengelolaan Pendidikan pada Lampiran Bagian C
butir 1.d menyatakan bahwa pengawasan pengelolaan sekolah/madrasah meliputi pemantauan,
supervisi, evaluasi, pelaporan, dan tindak lanjut hasil pengawasan.

48 Kegiatan pengawasan ini dapat dilakukan baik secara periodik maupun sewaktu-waktu, tetapi
dengan tetap menggunakan prinsip pengawasan seperti yang dikemukakan oleh Sahertian &
Mataheru (1982), yaitu; Ilmiah, dilakukan secara sistematis, objektif, dan menggunakan
instrumen; Demokratis, menjunjung tinggi musyawarah dan memiliki jiwa kekeluargaan;
Kooperatif, seluruh personil sekolah dapat bekerja sama, mengembangkan usaha bersama dalam
menciptakan situasi belajar mengajar yang lebih baik; Konstruktik dan kreatif, membina guru
serta mendorong untuk aktif menciptakan suasana dimana tiap orang merasa aman dan nyaman.

49 E. Mekanisme Penyusunan RKAS


digambarkan seperti bagan 2 berikut LIAT DI MAKALAH YOOK... DARI PADA CUMA
BUAT DILOAKIN HEHEHE YOOK...

50 F. Penyusunan dan Penentuan Besaran Biaya Kegiatan dan Anggaran Sekolah


Permendiknas No. 19 tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan pada Lampiran
Bagian A butir 8.b.4) yang menyatakan; “pembukuan semua penerimaan dan pengeluaran serta
penggunaan anggaran, untuk dilaporkan kepada komite sekolah/madrasah, serta institusi di
atasnya”. Contoh RKAS

51 ASPEK DAN URAIAN KEGIATAN


Contoh 6: Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS) RENCANA KEGIATAN DAN
ANGGARAN SEKOLAH (RKAS) - TAHUN 2014/2015 SMK KABUPATEN/KOTA:
PROVINSI: NO ASPEK DAN URAIAN KEGIATAN TGL PELAKSANAAN UNSUR YG
TERLIBAT TUJUAN KEGIATAN HASIL KEGIATAN SUMBER DANA JABATAN PERAN
URAIAN OUT PUT JUMLAH SEKOLAH (Rp) BLOCK GRANT LAIN-NYA 1. Standar isi
dan standar kompetensi lulusan 1.1 Penyusunan/ Penyemp. dok. Kurikulum 1.1.1 Penyempur-
naan doku-men KTSP 23-25 Agust Kasek 3 Wa- kasek 4 Guru 2 TU Narasum-ber Penyusun
Panitia Menyempur nakan dokumen KTSP Dokumen KTSP yang disempu-rnakan melalui
analisis konteks 1 naskah - 2. Standar Sarana dan Prasarana 2.1 Pengadaan 1 unit RKB 18 Juli
s.d. 18 Oktober 2011 Panitia pemba-ngunan Pelaksana Memenuhi kebutuhan ruang kelas Ruang
kelas baru 1 unit dst CONTOH

52 G. Kerangka Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS)


Sistematika RKAS sebagai berikut: Cover Kata Pengantar dan Daftar Isi Identitas Sekolah dan
Kepala Sekolah Pendahuluan (Latar Belakang, Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran ) Analisis
Kondisi Riil Sekolah (hasil Analisis Konteks)

53 Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah untuk satu tahun dengan substansinya, yaitu aspek
dan uraian kegiatan, tanggal pelaksanaan, unsur yang terlibat, tujuan kegiatan, hasil kegiatan dan
sumber dana (format seperti contoh 6). Lampiran - lampiran

56 Contoh 2: Perhitungan biaya operasional peserta didik (non inventaris)


a. Ulangan harian. Ulangan harian diperhitungkan dari jumlah SK/KD untuk setiap mata
pelajaran.

57 Dari daftar di atas, jika dirata–rata....


setiap mata pelajaran melaksanakan 6 kali Ulangan Harian setiap tahunnya (diperhitungkan
terhadap banyaknya SK/KD), Maka kebutuhan Ulangan Harian dapat dihitung sebagai berikut;
18 MP x 6 UH x 3 lbr kertas = 324 lembar ≈ 0, 67 rim kertas Tinta 1 tube untuk 800 lembar,
sehingga kebutuhan tinta adalah 0,438 tube, dan Master 1 lembar untuk 100 kertas, maka
kebutuhannya adalah 3,24 lembar.
59 b. Praktikum Rata–rata pelaksanaan praktikum untuk 1 mata pelajaran adalah 4 kali/tahun
(disesuaikan dengan SK/KD mapel yang relevan), maka perhitungan biaya adalah sebagai
berikut: 10 MP x 4 x Rp 5.000,00 = Rp ,00 c. Pembinaan Prestasi Ekstra kurikuler ± Rp ,00
Akademik ± Rp ,00 Jumlah kebutuhan Rp ,00/peserta didik/tahun

60 d. Ulangan Akhir Semester/ Ujian


2 x Rp ,00 = Rp ,00 e. Buku Teks 8 MP x Rp ,00 = Rp ,00/3 tahun, sehingga menjadi Rp ,
00/peserta didik/tahun f. Administrasi (kartu OSIS, Perpustakaan, dll) Rp ,00

62 Contoh 3: Penghitungan biaya In House Training

63 Contoh 4: Penghitungan biaya kebutuhan administrasi guru


Pembiayaan kebutuhan administrasi guru dalam pembelajaran berhubungan dengan ATK dan
honor penugasan. Penghitungan untuk ATK dapat dilakukan dengan mempertimbangkan
banyaknya guru dan program (IPA, IPS, dan Bahasa) yang ada di sekolah. Penugasan
penyusunan administrasi (Silabus, RPP, dan pedoman/program kegiatan lainnya) dapat
dilakukan per mata pelajaran.

64 Contoh sekolah dengan banyak guru 55 orang dan hanya ada jurusan IPA dan IPS saja, serta
penugasan dilakukan per kelompok mata pelajaran, maka penghitungan pembiayaan dapat
dilakukan sebagai berikut: Honor Penugasan: 18 mapel x Rp = /semester ATK diperkirakan
Kertas: 1 rim/orang/semester, sehingga kebutuhan ATK keseluruhan menjadi 55 orang x 1 rim x
Rp = Rp /semester Tinta; 55 rim x 500 lembar = lembar, maka kebutuhan tinta menjadi ( : 800) x
Rp ,00 = Rp ,00/semester

65 Master; (27.500 : 100) x Rp 3000,00 = Rp 825.000,00/semester


maka kebutuhan biaya untuk administrasi guru dalam satu Tahun adalah sebagai berikut

66  Contoh 5: Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM)


Contoh 6: Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS) Lanjutkan RKJM pada contoh 5
dan RKAS pada contoh 6 untuk memenuhi 8 SNP sesuai dengan kondisi sekolah Saudara! 

67 BAB III REFLEKSI “Tidak ada yang lebih indah daripada menanam bunga dan
menantikannya mekar” Mario Teguh

68 Bismillahirrohmanirrohiim
Seperti pelangi yang memiliki banyak warna, begitulah negriku , begitu indah, begitu sempurna,
Ya Allah, izinkan setiap tindakanku adalah ibadah untukMu yang menunjukkan rasa syukurku
padaMu karena aku di lahirkan di sini Di Indonesia  Bismillahirrohmanirrohiim MATUR
NUWUN

Anda mungkin juga menyukai