2.rencana Kerja Sekolah
2.rencana Kerja Sekolah
2 “ Ya Allah sesungguhnya aku berlindung kepadaMu dari kesusahan dan kesedihan, aku
berlindung kepadaMU dari kelemahan dan kemalasan, aku berlindung keadaMu dari sifat
pengecut dan bakhil, aku berlindung kepadaMu dari lilitan utang dan dominasi manusia”
4 PP No. 17 Thn 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan pasal 51 ayat 1,
tantang kebijakan pendidikan yang terdiri dari satuan pendidikan anak usia dini, satuan
pendidikan dasar, dan satuan pendidikan menengah kemudian dituangkan dituangkan dalam: a.
rencana kerja tahunan satuan pendidikan; b. anggaran pendapatan dan belanja tahunan satuan
pendidikan; dan c. peraturan satuan atau program pendidikan
5 Permendiknas nomor 19 Tahun 2007 “sekolah harus membuat Rencana Kerja Sekolah yang
terdiri atas Rencana Kerja Jangka Menengah yang menggambarkan tujuan yang akan dicapai
dalam kurun waktu empat tahun dan Rencana Kerja Tahunan (RKT) yang dituangkan dalam
Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS), yang disusun dan dilaksanakan berdasarkan
Rencana Kerja Jangka Menengah
6 Glosarium nomor 10 pada Permendiknas tersebut menyatakan, bahwa RKT adalah rencana
kerja tahunan sekolah/madrasah yang berdasar pada rencana kerja jangka menengah (empat
tahunan) yang dinyatakan dalam Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah/Madrasah (RKA-
S/M) sebagai istilah lain dari Rencana Anggaran Penerimaan dan Belanja Sekolah/Madrasah
(RAPB-S/M).
8 Perlu adanya penjelasan dan sosialisasi lebih lanjut tentang penggunaan istilah RKAS
disusun Panduan Penyusunan Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS) sebagai acuan
bagi sekolah dalam menjalankan program-programnya.
9 Peraturan Pemerintah No
Peraturan Pemerintah No. 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan
Permendiknas No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi Permendiknas No. 23 Tahun 2006 tentang
Standar Kompetensi Lulusan Permendiknas No. 24 Tahun 2006 dan No. 6 Tahun tentang
Pelaksanaan Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan Permendiknas No.25 Tahun 2006
tentang Rincian Tugas Unit Kerja di Lingkungan Ditjen Mandikdasmen.
11 C. Landasan Operasional
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Pasal 94 (sekarang PP No 32 Tahun 2013)
Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007, Lampiran Bagian B butir 1 a Permendiknas No. 41 Tahun
2007 pasal 1 Permendiknas No. 22 tahun 2006 pada Pendahuluan Lampiran Permendiknas No.13
Tahun 2007 pada Lampiran bagian B butir 2.1 Permendiknas No.19 Tahun 2007 pada Lampiran
bagian A butir1dan 4 d (RJKM dan RKA/S/M)
12 Permendiknas No. 39 Tahun 2009 tentang Pemenuhan Beban Kerja Guru dan Pengawas
Satuan Pendidikan, dan penjabarannya dalam Pedoman Pelaksanaan Tugas Guru dan Pengawas
yang diterbitkan oleh Ditjen PMPTK, Agustus 2009 Permendiknas No. 63 Tahun 2009 tentang
Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan
13 Permendiknas No.19 Tahun 2007 pada Lampiran bagian B butir 8 b, pengelolaan biaya
sekolah:
sumber pemasukan, pengeluaran dan jumlah dana yang dikelola; penyusunan dan pencairan
anggaran, serta penggalangan dana di luar dana investasi dan operasional; kewenangan dan
tanggungjawab kepala sekolah/madrasah dalam membelanjakan anggaran pendidikan sesuai
dengan peruntukannya; pembukuan semua penerimaan dan pengeluaran serta penggunaan
anggaran, untuk dilaporkan kepada komite sekolah/madrasah, serta institusi di atasnya.
14 D. Landasan Empiris Masih ada sekolah yang menganggap bahwa (RKAS) sebagai barang
baru yang esensinya berbeda dengan Rencana Anggaran Penerimaan dan Belanja Sekolah
(RAPBS), Masih ada sekolah yang mengalami kesulitan dalam menyusun Rencana Kerja
Sekolah (RKS), (RKJM) maupun (RKAS) yang sesuai Strategi sekolah dalam pencapaian SNP
bervariasi, Belum adanya panduan atau petunjuk teknis yang lebih operasional
17 M
23 sarana dan prasarana keuangan dan pembiayaan budaya dan lingkungan sekolah Peran serta
masyarakat dan kemitraan rencana-rencana kerja lain yang mengarah kepada peningkatan dan
pengembangan mutu.
29 Schools are a subset of society and as such are reflective and dependent upon it
An examination of past trends allows us to understand the present and anticipate the future
Schools have been called upon by society to solve many of its problems. A thorough
understanding of such problems provides an opportunity for taking appropriate action with
regard to program and personnel development Schools and the school staff are part of this
culture. An understanding of the culture helps us understand and meet staff needs
34 VISI Beberapa persyaratan yang hendaknya dipenuhi oleh suatu pernyataan visi, yaitu;
Berorientasi pada masa depan Tidak dibuat berdasarkan kondisi atau trend saat ini
Mengekspresikan kreativitas Berdasar pada prinsip nilai yang mengandung penghargaan bagi
setiap warga sekolah Memperhatikan sejarah, kultur, dan nilai sekolah meskipun ada perubahan
Mempunyai standar yang tinggi, ideal serta harapan bagi anggota lembaga sekolah
36 MISI Permendiknas No. 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan pada
Lampiran bagian A butir 2.b menyatakan bahwa misi sekolah/madrasah; memberikan arah dalam
mewujudkan visi sekolah/madrasah sesuai dengan tujuan pendidikan nasional; merupakan tujuan
yang akan dicapai dalam kurun waktu tertentu; dasar program pokok sekolah/madrasah;
37 Tujuan Tujuan harus terdefinisikan dengan tepat dan dapat ditentukan atau diukur
keberhasilan yang ingin dicapainya pada satuan waktu tertentu, dengan target tertentu, mengacu
pada analisis kesenjangan. Analisis kesenjangan dilaksanakan untuk menentukan tindak lanjut
yang akan dilakukan dalam penentuan program dan kegiatan yang harus dicanangkan dalam
RKAS mengacu kepada visi, misi, dan tujuan sekolah yang telah ditentukan.
39 Permendiknas No. 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan pada Lampiran
bagian A butir 3.b menyatakan bahwa tujuan sekolah/madrasah: menggambarkan tingkat kualitas
yang perlu dicapai dalam jangka menengah (empat tahunan); mengacu pada visi, misi, dan
tujuan pendidikan nasional serta relevan dengan kebutuhan masyarakat; mengacu pada standar
kompetensi lulusan yang sudah ditetapkan oleh sekolah/madrasah dan Pemerintah;
mengakomodasi masukan dari berbagai pihak yang berkepentingan disosialisasikan kepada
warga sekolah/madrasah dan segenap pihak yang berkepentingan.
40 SASARAN Sasaran adalah hasil yang akan dicapai secara nyata oleh sekolah dalam rumusan
yang lebih spesifik, terukur, dalam kurun waktu yang lebih pendek dari tujuan. Sasaran
diupayakan untuk dapat dicapai dalam kurun waktu tertentu/tahunan secara berkesinambungan
sejalan dengan tujuan yang ditetapkan dalam rencana strategik. Sasaran ini bisa berupa dokumen,
orang, atau kegiatan sesuai dengan rencana kegiatan yang dilaksanakan
41 STRATEGI Strategi merupakan rencana komprehensip yang disusun untuk mencapai misi,
tujuan, dan sasaran yang telah ditentukan Richard Vancil dalam Nisjar dan Winardi (1997)
mengemukakan bahwa: “... Strategi sebuah organisasi, atau sub-unit sebuah organisasi lebih
besar yaitu sebuah konseptualisasi yang dinyatakan atau yang diimplikasi oleh pemimpin
organisasi yang bersangkutan, berupa: sasaran-sasaran jangka panjang atau tujuan-tujuan
organisasi tersebut;
42 kendala-kendala dan kebijakan-kebijakan, yang ditetapkan sendiri oleh pemimpin, atau yang
diterima dari atasannya, yang membatasi ruang lingkup aktivitas-aktivitas organisasi yang
bersangkutan, dan kelompok rencana dan tujuan jangka pendek yang telah diterapkan dengan
harapan akan diberikannya kontribusi mereka dalam hal mencapai sasaran- sasaran organisasi
tersebut”
43 Koffe Break…. ANY QUESTION??? Super! Super! Super! 5 Senyum, sapa, salam, sopan,
santun
44 B. Perencanaan Semua warga sekolah harus memiliki komitmen bersama untuk mencapai
tujuan dan sasaran dan mematuhi jadwal yang telah ditetapkan Permendiknas No. 19 Tahun 2007
tentang Standar Pengelolaan Pendidikan pada Lampiran Bagian B butir 3.b dan 3.c menyatakan:
Pelaksanaan kegiatan sekolah/madrasah yang tidak sesuai dengan rencana yang sudah ditetapkan
perlu mendapat persetujuan melalui rapat dewan pendidik dan komite sekolah/madrasah.
46 C. Pengawasan Tidak hanya terbatas pada proses pembelajaran saja, tetapi pengawasan dan
kontrol dilaksanakan secara menyeluruh untuk setiap program dan kegiatan pendidikan di
sekolah. Pengawasan merupakan suatu aktivitas pembinaan yang direncanakan untuk membantu
seseorang atau sekelompok orang agar dapat melakukan pekerjaannya secara efektif, serta
merupakan pekerjaan pembinaan yang menggunakan sejumlah teknik atau pendekatan dalam
memberikan dorongan dan bantuan secara profesional untuk memperbaiki kinerja
47 Permendiknas No. 19 Tahun 2007 Standar Pengelolaan Pendidikan pada Lampiran Bagian C
butir 1.d menyatakan bahwa pengawasan pengelolaan sekolah/madrasah meliputi pemantauan,
supervisi, evaluasi, pelaporan, dan tindak lanjut hasil pengawasan.
48 Kegiatan pengawasan ini dapat dilakukan baik secara periodik maupun sewaktu-waktu, tetapi
dengan tetap menggunakan prinsip pengawasan seperti yang dikemukakan oleh Sahertian &
Mataheru (1982), yaitu; Ilmiah, dilakukan secara sistematis, objektif, dan menggunakan
instrumen; Demokratis, menjunjung tinggi musyawarah dan memiliki jiwa kekeluargaan;
Kooperatif, seluruh personil sekolah dapat bekerja sama, mengembangkan usaha bersama dalam
menciptakan situasi belajar mengajar yang lebih baik; Konstruktik dan kreatif, membina guru
serta mendorong untuk aktif menciptakan suasana dimana tiap orang merasa aman dan nyaman.
53 Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah untuk satu tahun dengan substansinya, yaitu aspek
dan uraian kegiatan, tanggal pelaksanaan, unsur yang terlibat, tujuan kegiatan, hasil kegiatan dan
sumber dana (format seperti contoh 6). Lampiran - lampiran
64 Contoh sekolah dengan banyak guru 55 orang dan hanya ada jurusan IPA dan IPS saja, serta
penugasan dilakukan per kelompok mata pelajaran, maka penghitungan pembiayaan dapat
dilakukan sebagai berikut: Honor Penugasan: 18 mapel x Rp = /semester ATK diperkirakan
Kertas: 1 rim/orang/semester, sehingga kebutuhan ATK keseluruhan menjadi 55 orang x 1 rim x
Rp = Rp /semester Tinta; 55 rim x 500 lembar = lembar, maka kebutuhan tinta menjadi ( : 800) x
Rp ,00 = Rp ,00/semester
67 BAB III REFLEKSI “Tidak ada yang lebih indah daripada menanam bunga dan
menantikannya mekar” Mario Teguh
68 Bismillahirrohmanirrohiim
Seperti pelangi yang memiliki banyak warna, begitulah negriku , begitu indah, begitu sempurna,
Ya Allah, izinkan setiap tindakanku adalah ibadah untukMu yang menunjukkan rasa syukurku
padaMu karena aku di lahirkan di sini Di Indonesia Bismillahirrohmanirrohiim MATUR
NUWUN