Anda di halaman 1dari 9

DAFTAR ISI

1. HADIST SUNAH KHABAR DAN ATTSAR


2. PANDANGAN ULAMA HADIST ULAMA USULIYAH DAN
FUQUHA MENGENAI HADIST
3. .STERUKTUR HADIS SANAT DAN MATAN
4. FUNGSI HADIST BAGI AL’QUAN
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT atau Rahmat dan hidayahnya
karena kami dapat menyelesaikan makalah ini.Adapun dalam penulisannya
makalah ini .adapun dalam penulisan .materi ini yang akan di bahas pembagian
hadist kami mengharapkan adannya kritik dan saran yang membangun demi
kesempatan
Kami menyadari sepenuhnya bahwa di dalam penulisan materi ini banyak terdapat
kekurangan .oleh karena itu,saya mengharapkan adanya kritik dan saran
pembibimbing mata kuliah yang bersangkutan .
Akhir kata semoga materi ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan dapat
memenambah wawasan kita dalam mempelajari studi hadis serta dapat di gunakan
sebagaimana mestinya.

BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Hadis merupakan sumber hukum yang kedua setelah Al’Qur’an. Keberadan
hadist merupakan bentuk nyata dari ajaran islam yang terkandung dalam
Al’Quan sedangkan hadits pada hakekatnya adalah penjelasan dan praktetek
dari ajaran Al-Quran itu sendiri .walaupun hadist merupakan sumber hukum
islam yang ke dua namun hadist tidak seperti Al’Quran yang secara resmi
telah di tulis pada zaman nabi dan membuktikan pada zaman khalifah Abu
Bakar Ash Shidiq.
Hadis baru di tulis dan dibuktikan pada masa khalifah umar bin Abdul Azis
kesenjangan waktu antara sepeninggalan Rasullullah dengan waktu
pembukaan hadist {hampir satu abat}merupakan kesempatan yang baik bagi
orang-orang atau kelompok tertentu untuk memulai aksinya membuat dan
mengatakan sesuatu yang kemudian di kenal sebagai hadist palsu atau
hadits Maudhu.
Hadist maudhu sebenarnya tidak sebanyak di sebut sebagai hadist karena iya
sudah jelas bukan sebuah hadist yang di sandarkan pada Nabi S.AW.Hadist
maudhu ‘ini berbeda dengan hadist Dha ‘if belum jelas hanya samar-
samar .sehingga karena kesamaranya akan kepalsuannya ,hadist tersebut
dengan Dha’if.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Hadis, Sunnah, Khabar, Atsar
1. Pengertian Hadis
Dalam termonologi islam istilah hadis berarti melaporkan, mencatat sebuah
pernyataan dan tingkah laku dari Nabi Muhammad. Menurut istilah ulama ahli
hadis, hadis yaitu apa yang di riwayatkan dari Nabi, baik berupa perkataan,
perbuatan, ketetapannya. Hadis juga adalah kata, bertindak, ketetapan dan
persetujuan dari yang digunakan sebagai dasar hukum islam. Hadis digunakan
sebagai sumber hukum islam di samping Al-Qur’an, hadis posisi dalam kedua
setelah Al-Qur’an, hadis posisi dalam hal ini dalah sumber hukum kedua setelah
Al-Qur’an. Rincian posis adalah sebagai berikut:

1. Al- Qur’an
2. Hadis
3. Ijtihad: ijma ( kesepakatan para ulama), Qiyas (menetapkan suatu hukum atas
perkara baru yang belum ada pada masa Nabi Muhammad)

2. Pengertian Sunnah
Menurut bahasa adalah cara atau jalan yang biasa ditempuh, baik terpuji maupun
tercela. Sedangkan sunnah menurut istilah. Ada beberapa perbedaan pendapat
antara lain:
 Sunnah menurut istilah para ahli hadist:
Setiap sesuatu yang diriwayatkan dari Rosul SAW dari perkataan,
perbuatan dan penetapan, sifat atau perjalanan nabi baik sebelum atau
sesudah diutus menjadi Rosul. Dalam definisi ini sunnah adalah sinomin
dari Hadis
 Sunnah menurut istilah ulama ushul fiqih
Setiap sesuatu yang bersumber dari nabi SAW selain Al-Qur’an, dari
perkataan, perbuatan, penetapan yang biasa dijadikan dalil dalam hukum
syar’i.
 Sunnah menurut istilah ahli fiqih
Setiap sesuatu yang ditetapkan dari nabi SAW yang bukan merupakan bab
fardlu atau wajib.

3. Pengertian Khabar
Menurut bahasa, khabar artinya warta atau berita yang disampaikan dari
seseorang ke orang lain. Khabar menurut istilah ahli hadis yaitu segala sesuatu
yang disandarkan atau berasal dari nabi SAW. Karena itu khabar dikatakan lebih
umum dari hadis. Dan khabar lebih patut dijadikan sinominnya hadis dan sunnah.
Karena itu ulama berpendapat bahwa khabar itu mencakup segala sesuatu yang
berasal dari nabi SAW.

4. Pengertian Atsar
Menurut bahasa, atsar artinya bekas atau sisa sesuatu. Sedangkan menurut istilah
ada beberapa pendapat, antara lain:
1. Atsar adalah sinomin dari khabar, sunnah dan hadis
2. Atsar adalah sesuatu yang disandarkan kepada salaf dari sahabat dan tabi’in.
3. Atsar adalah al marfu’( hadis yang sanadnya sampai kepada Rasulullah), al
mauquf ( hadis yang sanadnya hanya sampai kepada sahabat dan tabi’in)
4. Atsar adalah hadis pendapat ahli fiqih khurasan).

B. Pandangan Ulama Hadis, Ulama Ushuliyah, dan Fuqaha mengenai Hadis


1.Ada beberapa hal terpenting dalam yang menjadi penyebab terjadinya perbedaan
pendapat di kalangan ahli fiqih yaitu:
a. perbedaan memahami makna laffazh-lafazh dalam bahasa arab
b. perbedaan dalam riwayat
c. perbedaan sumber dalil
d. perbedaan dalam kaidah-kaidah ushuli
e. ijtihat dengan menggunakan qiya
f. pertantangan dan pemilihan di antara dalil-dalilini

adanya perbedan pendapat di kalangan fuqaj maka kita di bolehkan ini juga tidak
menunjukan adanya pertantangan dalam syariat melainkan ini terjadi karena
kelemahan manusia dalam memahami syarat .dan demi menghilangkan kesempitan
haraj, maka kita boleh beramal dengan salah satu pendapat fuquh yang ada .
C. Steruktur hadis sanat dan matan
1. Penertian sanad hadits
Secara harfiah kata sanat berarti dandaran, pegangan sedangakan definisi
terminologisnya ada dua sebagai berikut :
a. Mata rantai otang –orang yang menyampaikan matan.
b. Jalan penghubung matan, nama-nama rawiannya tersusun
Sanat ialah rantai penutur hadits sanat terdiri atas penutur mulai dari
0rang yang mencatat hadis tersebut dalam bukunya sehingga mencapai Rasullullah
SAW. Sanat memberikan keaslian suatu riwayat .
Contoh:Musadad mengabari bahwa yahya sebagaimana memberikan oleh syu’bah dari oatabah
dari anas Rasullullah SAW.beliw bersabda :tidak sempurna iman seseorang di antara kalian
sehingga kalian cinta untuk dirinya sendiri {H.R.Bukhari}.

Sebuah hadis dapat memiliki beberapa sanat dengan jumlah penutur parawi bervariasi dalam
lapisan dalam sanat di sbut dengan thaqabah signifikasi jumlah sanat dan penutur dalam tiap
thaqbah sant tersebut hal ini dapat di jelaskan lebih jauh pada klasifiksi hadish
Jadi yang perlu di cermati dalam memahami ALhadis terkait dengan santnya ialah:
a.keutuhan santnya
b.jumlahnya
c.perawi akhirnya
sebaiknya penggunaan sanad sudah di kenal sejak sebelum mengutip berbagai buku dan ilmu
pengetahuan.para ahli hadits sangat berhati-hati dalam menerima suatu hadith tersebut dan
sumber dapat di percaya .
pada masa Abu bakar r.a dan Uma periwayatanya hadits di awasi secara berhati-hati dalam
suatu hadits tidak akan di terima jika tidak di saksikan kebenarannya oleh orang lain.Ali tidak
menerima hadits sebelum orang itu disumpah .
perhatian sanat di masa sahabat ,yaitu dengan menghapal sant-sanat itu dan mereka
mempunyai daya ingat yang luar biasa maka terperlihara sunnah rasul dari tangan-tangan ahli
bid’ah dan para pendust

D.FUNGSI HADIST BAGI AL’QURAN


Hadist terhadap al’quran adalah sebagai bayan berfungsi menjelaskan maksud firman-firman
Allah kerena dalam al’quran terdapat ayat-ayat yang memerintahkan dan muhaqiq baik sebagai
bayan taqrir bayan tafsir bayan tabdil.
1.fungsi Al’Quran yang di turunkan oleh allah melaui malaikat jibril terhadap Rasullullah adalah
kitab sepanjang masa yang tidak akan luput walaupun sudah zaman yang berganti untuk itu apa
yang ada berganti dalam al’quran harus menjadi dasar di pahami hukum unifersalnya dan di kaji
secara mendalam oleh umat islam jika sudah memahami,tentu saja akan salah juga dalam
mengamaliannya.
Jika salah satu tidak sesuai dengan maksud yang di sampaikan dalam alquran maka dampaknya
bukan kemasalahatan berikut adalah fungsi Al-quran yang dapat kita pahami .
a. Sebagi petunjuk hidup
Dan sesungguhnya kami telah mendatangkan sebuah kitab al-quran kepada mereka
yang kami telah menjelaskan atas darar pengetahuan kami;menjadi petunjuk dan rahmat
bagi orang-orang yang beriman ;{QS AL A’raf}
b. sebagai cahaya keselamatan itulah Allah menunjuki orang-orang yang mengikuti
kerendahan ke jalan allah mengeluarkan orang itu dari gelap gulita kepada cahaya yang
terang benderang dengan seizinnya dan menunjuki mereka ke jalan yang lurus
c. pelajaran dan hikmah pada kisah-kisah mereka itu terdapat
pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal Al’quran yang sebelumnya
menjelaskan segala sesuatu dan sebagai petunjuk dan rahmat atas petunjuk atas kaum
yang beriman .

Kedudukan hadist dan AL-Quran


Hadist adalah sunnah rasul yang di tuliskan kembali sebagai penyampai risallah dari
Allah,sudah pasti apa yang di sampaikan oleh Rasul adalah benar yang menjadi
permasalahannya adalah bukan pada hadist yang terdapat dalam Al’quran beberapa
juga beredar mengenai hadist yang palsu atau sudah sudah di muati oleh kepentingan
politik tertentu di masa tersebut.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN

Menurut ahli hadits pengertian hadits adalah seluruh perkatan perbuatan dan hal ihwal
tentang nabi Muhammad SAW sedamgkan menurut yang lain adalah segala sesuatu yang
bersumner dari dari nabi baik berupa perkatanda ,perbuatan, maupun ketepatannya sunnah
menurut bahasa adalah kebiasaan dan jalan cara yg terbaik menurut batasan lain sunnah berarti
jalan yang tersebut tetap konstiten
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu
https://www.slideshare.net

Anda mungkin juga menyukai