Anda di halaman 1dari 19

NAMA : LUCKY HERTA VIO HANDARU

NIM : 19121101
PRODI : D3 KEPERAWATAN/ SEMESTER 2

DIAGNOSA KEPERAWATAN
ANSIETAS KEMATIAN

A. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Halaman 335
Label: Ansietas Kematian
Definisi:
Perasaan tidak nyaman atau gelisah yang samar tau yang ditimbulkan oleh persepsi
tentang ancaman nyata atau imajinasi terhadap eksistensi seseorang. (Nanda-I 2018)

Perasaan tidak nyaman atau gelisah yang samar yang ditimbulkan oleh persepsi
ancaman nyata atau imajinasi terhadap eksistensi seseorang. (Moorhead, et all. 2013)

Perasaan tidak nyaman atau gelisah yang samar yang ditimbulkan oleh persepsi
ancaman nyata atau imajinasi terhadap eksistensi seseorang. (Bulechek, et all. 2013)

Batasan karakteristik (tanda dan gejala)


1. Kekhawatiran membebani pemberi asuhan
2. Kesedihan yang mendalam
3. Ketakutan mengalami sakit terminal
4. Ketakutan kehilangan kemampuan mental saat menjelang ajal
5. Ketakutan akan nyeri menjelang ajal
6. Ketakutan cepat mati
7. Ketakutan terhadap proses panjang menjelang ajal
8. Ketakutan menderita karena menjelang ajal
9. Ketakutan tentang proses kematian
10. Pikiran negative terkait kematian dan menjelang ajal
11. Ketidakberdayaan
12. Kekhawatiran mengenai dampak kematian seseorang terhadap orang terdekat

Faktor yang berhubungan (Etiologi)


1. Antisipasi efek merugikan dari anestesia umum
2. Antisipasi dampak kematian pada orang lain
3. Antisipasi nyeri
4. Antisipasi penderitaan
5. Pembahasan mengenai topic kematian
6. Tidak menerima kematian sendiri
7. Observasi terkait kematian
8. Merasa dekat dengan kematian
9. Ketidakpastian tentang kekuatan yang lebih tinggi
10. Ketidakpastian tentang kehidupan setelah kematian
11. Ragu mengenai menghadapi kekuatan yang lebih tinggi
12. Ketidakpastian tentang prognosis

Populasi berisiko
1. Mengalami proses menjelang ajal
2. Mengalami hampir- mati
3. Observasi terkait proses kematian

Kondisi terkait
1. Penyakit terminal

B. Nursing Outcomes Classification (NOC)


Halaman 598- 599
Outcomes Untuk Mengukur Penyelesaian dari Diagnosis
1. Kematian Yang Nyaman
2. Akhir Kehidupan yang Bermartabat
3. Harapan
4. Kesehatan Spiritual

Outcomes Tambahan untuk Mengukur Batasan Karakteristik


1. Tingkat Kecemasan
2. Status Kenyamanan Psikospiritual
3. Koping
4. Tingkat Depresi
5. Tingkat Rasa Takut
6. Tingkat Rasa Takut: Anak
7. Pengaturan Psikososial: Perubahan Kehidupan
8. Keparahan Penderitaan

Outcomes yang Berkaitan dengan Faktor yang Berhubungan atau Outcomes


Menengah
1. Penerimaan: Status Kesehatan
2. Kontrol Kecemasan Diri
3. Hubungan Caregiver Pasien
4. Status Kenyamanan
5. Kontrol Diri terhadap Depresi
6. Perkembangan: Usia Dewasa Akhir
7. Tingkat Ketidaknyamanan
8. Kontrol Diri terhadap Ketakutan
9. Resolusi Berduka
10. Resolusi Bersalah
11. Kepercayaan Mengenai Kesehatan Ancaman yang dirasakan
12. Kontrol Nyeri
13. Otonomi Pribadi
14. Kerentanan Personal
15. Dukungan Sosial
16. Tingkat Stress

(Moorhead, et all. 2013)

C. Nursing Interventions Classification (NIC)


Halaman 498- 499
Intervensi Keperawatan yang Disarankan untuk Menyelesaikan Masalah:
1. Pengurangan Kecemasan
2. Dukungan Pengasuhan [Caregiver Support]
3. Peningkatan Koping
4. Dukungan Pengambilan Keputusan
5. Perawatan Kondisi Akhir Kehidupan
6. Dukungan Emosional
7. Fasilitasi Untuk Memaafkan
8. Fasilitasi Proses Berduka
9. Imajinasi Terbimbing
10. Inspirasi Harapan
11. Manajemen Pengobatan
12. Pengaturan Tujuan Saling Menguntungkan
13. Manajemen Nyeri
14. Bantuan Pasien untuk Mengontrol Pemberian Analgesik
15. Menghadirkan Diri
16. Rujukan
17. Terapi Relaksasi
18. Peningkatan Ritual Keagamaan
19. Fasilitasi Pengembangan Spiritual
20. Dukungan Spiritual
21. Klarifikasi Nilai
22. Pilihan Intervensi Tambahan: Mendengar Aktif
23. Terapi Bantuan Hewan
24. Bibliotrapi
25. Teknik Menenangkan
26. Perekatan Budaya
27. Peningkatan Integritas Keluarga
28. Pemeliharaan Proses Keluarga
29. Dukungan Keluarga
30. Manajemen Alam Perasaan
31. Terapi Musik
32. Perlindungan Terhadap Hak Pasien
33. Terapi Reminiscence
34. Fasilitasi Kunjungan

(Bulechek, et all. 2013)


DIAGNOSA KEPERAWATAN
KETIDAKEFEKTIFAN PENYANGKALAN

A. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Halaman 336
Label: Ketidakefektifan Penyangkalan (NANDA-I, 2018)
Definisi:
Upaya sadar atau tidak sadar untuk mengingkari pengetahuan atau makna sebuah
peristiwa guna mengurangi ansietas/ ketakutan, yang menyebabkan gangguan pada
kesehatan. (NANDA-I, 2018)

Upaya sadar atau tidak sadar untuk mengingkari pengetahuan atau makna sebuah
peristiwa guna menguangi ansietas/ ketakutan, tetapi menyebabkan gangguan pada
kesehatan. (Moorhead, et all. 2013)

Upaya sadar atau tidak sadar untuk mengingkari pengetahuan atau makna sebuah
peristiwa guna mengurangi ansietas/ ketakutan, tetapi menyebabkan gangguan pada
kesehatan. (Bulechek, et all. 2013)

Batasan karakteristik:
1. Menunda mencari pertolongan pelayanan kesehatan
2. Menyangkal ketakutan akan kematian
3. Menyangkal ketakutan akan invalidisme
4. Mengalihkan ketakutan akan dampak gangguan
5. Mengalihkan sumber gejala
6. Tidak menerima dampak penyakit pada kehidupan
7. Tidak merasakan relevansi bahaya
8. Tidak merasakan relevansi gejala
9. Menunjukan afek yang tidak tepat
10. Meminimalisasi gejala
11. Menolak pelayanan kesehatan
12. Membuat keterangan yang tak-acuh saat membicarakan peristiwa yang
menimbulkan distress
13. Membuat sikap tubuh yang tak-acuh saat membicarakan peristiwa yang
menimbulkan distress
14. Menggunakan pengobatan sendiri yang tidak dianjurkan professional kesehatan

Faktor yang berhubungan:


1. Ansietas
2. Stress berlebihan
3. Takut akan kematian
4. Takut kehilangan otonomi
5. Takut perpisahan
6. Strategi koping tidak efektif
7. Kurang dukungan emosional
8. Kurang pengendalian diri
9. Ancaman ketidakefektifan dalam mengatasi emosi yang kuat
10. Ancaman realita yang tidak menyenangkan

B. Nursing Outcomes Classification (NOC)


Halaman 651
Outcome untuk mengukur penyelesaian dari diagnosis
1. Penerimaan: status kesehatan
2. Adaptasi terhadap disabilitas fisik
3. Tingkat kecemasan
4. Tingkat rasa takut
5. Tingkat rasa takut: anak

Outcome tambahan untuk mengukur batasan karakteristik


1. Control kecemasan diri
2. Perilaku patuh
3. Perilaku patuh: aktifitas yang disarankan
4. Perilaku patuh: pengobatan yang disarankan
5. Ketahanan keluarga
6. Control diri terhadap ketakutan
7. Kepercayaan mengenai kesehatan
8. Kepercayaan mengenai kesehatan: control yang diterima
9. Keprcayaan mengenai kesehatan: ancaman yang dirasakan
10. Pengetahuan: proses penyakit
11. Kerentanan personal
12. Keparahan gejala

Outcome yang berkaitan dengan faktor yang berhubungan atau Outcome


menengah
1. Koping
2. Control diri terhadap distorsi pemikiran
3. Orientasi kesehatan
4. Perilaku pencarian kesehatan
5. Harapan
6. Kesimbangan alam perasaan
7. Otonomi pribadi
8. Pengaturan psikososial: perubahan kehidupan
9. Kesadaran diri
10. Dukungan social
11. Tingkat stress
12. Control gejala

(Moorhead, et all. 2013)

C. Nursing Interventions Classification (NIC)


Halaman 565
Intervensi keperawatan yang disarankan untuk menyelesaikan masalah:
1. Pengurangan kecemasan
2. Membangun hubungan yang kompleks
3. Peningkatan koping
4. Konseling
5. Dukungan emosional
6. Mobilisasi keluarga
7. Orientasi realita
8. Peningkatan kesadaran diri
9. Peningkatan efikasi diri
10. Bantuan modifikasi diri
11. Fasilitasi tanggung jawab diri
12. Peningkatan system dukungan
13. Menyampaikan kebenaran
14. Pilihan intervensi tambahan:
15. Teknik menenangkan
16. Restrukturasi kognitif
17. Dukungan pengambilan keputusan
18. Perawatan kondisi akhir kehidupan
19. Terapi keluarga
20. Terapi milieu
21. Pengaturan tujuan saling menguntungkan
22. Terapi reminiscence
23. Peningkatan keamanan
24. Dukungan spiritual
25. Pengajaran: proses penyakit
26. Bermain terapeutik
27. Terapi kelompok

(Bulechek, et all. 2013)


DIAGNOSA KEPERAWATAN
KETAKUTAN

A. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Halaman 337
Label: Ketakutan (NANDA-I, 2018)
Definisi:
Respons terhadap persepsi ancaman yang secara sadar dikenali sebaga sebuah bahaya.
(NANDA-I, 2018)

Respons terhadap persepsi ancaman yang secara sadar dikenali sebagai sebuah bahaya.
(Moorhead, et all. 2013)

Respons terhadap persepsi ancaman yang secara sadar dikenali sebagai sebuah bahaya.
(Bulechek, et all. 2013)

Batasan karakteristik:
1. Gelisah
2. Penurunan kepercayaan diri
3. Kegembiraan
4. Rasa waspada
5. Rasa terancam
6. Rasa takut
7. Rasa panic
8. Rasa diteror
9. Gugup
10. Peningkatan tekanan darah
11. Peningkatan ketegangan
12. Ketegangan otot
13. Mual
14. Pucat
15. Dilatasi pupil
16. Muntah

Kognitif
1. Penurunan kemampuan belajar
2. Penurunan kemampuan memecahkan masalah
3. Penurunan produktivitas
4. Mengidentifikasi objek ketakutan
5. Stimulus diyakini sebagai ancaman

Perilaku
1. Perilaku menyerang
2. Perilaku menghindar
3. Focus menyempit pada sumber-sumber ketakutan
4. Impulsive
5. Peningkatan kewaspadaan

Fisiologis
1. Anoreksia
2. Perubahan respons fisiologis
3. Diare
4. Mulut kering
5. Dispnea
6. Keletihan
7. Peningkatan keringat

Faktor yang berhubungan


1. Kendala bahasa
2. Respons yang dipelajari terhadap ancaman
3. Respons terhadap stimulus fobik
4. Berpisah dari system pendukung
5. Lingkungan yang tidak dikenal

Kondisi terkait
1. Gangguan sensorik

B. Nursing Outcomes Classification (NOC)


Halaman 624
Outcome Untuk Mengukur Penyelesaian dari Diagnosis
1. Tingkat rasa takut
2. Tingkat rasa takut: Anak
3. Kontrol diri terhadap ketakutan

Outcome tambahan untuk mengukur batasan karakteristik


1. Menahan diri dari agresifitas
2. Tingkat agitasi
3. Tingkat kecemasan
4. Kontrol kecemasan diri
5. Eliminasi usus
6. Kognisi
7. Konsentrasi
8. Pembuatan keputusan
9. Tingkat kelelahan
10. Kontrol diri terhadap impuls
11. Memproses informasi
12. Memori
13. Kontrol mual & muntah
14. Keparahan mual & muntah
15. Harga diri
16. Tingkat kecemasan social
17. Tanda-tanda vital

Outcome yang berkaitan dengan faktor yang berhubungan atau Outcome


Menengah
1. Pemulihan terhadap kekerasan
2. Kinerja caregiver: perawatan langsung
3. Adaptasi anak terhadap perawatan di Rumah Sakit
4. Koping
5. Tingkat delirium
6. Tingkat demensia
7. Tingkat ketidaknyamanan
8. Dukungan keluarga selama perawatan
9. Kepercayaan mengenai kesehatan: Ancaman yang dirasakan
10. Pemulihan terhadap pengabaian
11. Tingkat nyeri
12. Kerentanan personal
13. Pengaturan psikososial: Perubahan Kehidupan
14. Adaptasi relokasi
15. Dukungan social
16. Kesehatan social
17. Kesehatan spiritual
18. Tingkat stress

(Moorhead, et all. 2013)

C. Nursing Interventions Classification (NIC)


Halaman 535
Intervensi keperawatan yang disarankan untuk menyelesaikan masalah
1. Pengurangan kecemasan
2. Teknik menenangkan
3. Restrukturasi kognitif
4. Peningkatan koping
5. Konseling
6. Intervensi krisis
7. Dukungan pengambilan keputusan
8. Dukungan emosional
9. Manajemen lingkungan
10. Bantuan pemeriksaan
11. Persiapan informasi sensorik
12. Menghadirkan diri
13. Peningkatan keamanan
14. Peningkatan system dukungan
15. Sentuhan
16. Pilihan intervensi tambahan:
17. Bantuan Kontrol Marah
18. Terapi kesenian
19. Latihan autogenic
20. Biofeedback
21. Persiapan melahirkan
22. Peningkatan komunikasi: kurang pendengaran
23. Peningkatan komunikasi: kurang penglihatan
24. Fasilitasi kehadiran keluarga
25. Fasilitasi proses berduka: kematian perinatal
26. Imajinasi terbimbing
27. Perawatan kehamilan risiko tinggi
28. Hypnosis
29. Supresi melahirkan
30. Fasilitasi meditasi
31. Relaksasi otot progresif
32. Terapi relaksasi
33. Terapi reminiscence
34. Peningkatan harga diri
35. Dukungan spiritual
36. Dukungan kelompok
37. Pengajaran: preoperative
38. Pengajaran: prosedur/ perawatan
39. Terapi kelompok
40. Monitor tanda tanda vital

(Bulechek, et all. 2013)


DIAGNOSA KEPERAWATAN
DUKACITA

A. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Halaman 339
Label: Dukacita (NANDA-I, 2018)
Definisi:
Suatu proses kompleks yang normal meliputi respons dan perilaku emosional, fisik,
spiritual, social, dan intelektual ketika individu, keluarga, dan komunitas memasukkan
kehilangan yang actual, adaptif, atau dipersepsikan ke dalam kehidupan mereka sehari-
hari. (NANDA-I, 2018)

Proses kompleks normal yang meliputi respons dan perilaku emosional, fisik,
spiritual, social, dan intelektual yakni individu, keluarga, dan komunitas memasukkan
kehilangan yang actual, adaptif, atau dipersepsikan ke dalam kehidupan sehari-hari
mereka. (Moorhead, et all. 2013)

Proses kompleks normal yang meliputi respons dan perilaku emosional, fisik,
spiritual, social, dan intelektual yakni individu, keluarga, dan komunitas memasukkan
kehilangan yang actual, adaptif, atau dipersepsikan ke dalam kehidupan sehari-hari
mereka. (Bulechek, et all. 2013)

Batasan karakteristik:
1. Perubahan tingkat aktivitas
2. Perubahan pola mimpi
3. Perubahan fungsi imun
4. Gangguan fungsi neuroendokrin
5. Perubahan pola tidur
6. Marah
7. Menyalahkan
8. Putus asa
9. Memisahkan diri
10. Disorganisasi/ kacau
11. Distress
12. Menemukan makna dalam kehilangan
13. Rasa bersalah tentang perasaan lega
14. Memelihara hubungan dengan almarhum
15. Terluka
16. Perilaku panic
17. Pertumbuhan personal
18. Distress psikologis

Faktor yang berhubungan


1. Akan dikembangkan

Populasi berisiko
1. Antisipasi kehilangan hal yang bermakna
2. Antisipasi kehilangan orang terdekat
3. Kematian orang terdekat
4. Kehilangan objek penting
B. Nursing Outcomes Classification (NOC)
Halaman 607
Outcome Untuk Mengukur Penyelesaian dari Diagnosis
1. Respons berduka komunitas
2. Ketahanan keluarga
3. Resolusi berduka

Outcome tambahan untuk mengukur batasan karakteristik


1. Menahan diri dari kemarahan
2. Status kenyamanan: psikospiritual
3. Kematian yang nyaman
4. Koping
5. Akhir kehidupan yang bermartabat
6. Koping keluarga
7. Fungsi keluarga
8. Resolusi bersalah
9. Harapan
10. Control nyeri
11. Tingkat nyeri
12. Pengaturan psikososial: perubahan kehidupan
13. Tidur
14. Kesehatan spiritual
15. Keparahan penderitaan

Outcome yang berkaitan dengan faktor yang berhubungan atau Outcome


menengah
1. Adaptasi terhadap disabilitas fisik
2. Pemulihan luka bakar
3. Adaptasi caregiver terhadap hospitalisasi pasien
4. Ketahanan komunitas
5. Tingkat depresi
6. Control diri terhadap depresi
7. Normalisasi keluarga
8. Reaksi terhadap sisi yang terkena dampak
9. Pengetahuan: manajemen depresi
10. Kerentanan personal
11. Adaptasi relokasi
12. Penampilan peran

(Moorhead, et all. 2013)

C. Nursing Interventions Classification (NIC)


Halaman 510
Intervensi keperawatan yang disarankan untuk menyelesaikan masalah:
1. Mendengar aktif
2. Bantuan control marah
3. Bimbingan antisipasif
4. Peningkatan koping
5. Konseling
6. Perawatan kondisi akhir kehidupan
7. Dukungan emosional
8. Peningkatan integritas keluarga
9. Pemeliharaan proses keluarga
10. Dukungan keluarga
11. Fasilitasi proses berduka
12. Fasilitasi proses berduka: kematian perinatal
13. Inspirasi harapan
14. Membuat jurnal
15. Menghadirkan diri
16. Terapi reminiscence
17. Peningkatan tidur
18. Peningkatan system dukungan
19. Sentuhan
20. Menyampaikan kebenaran
21. Pilihan intervensi tambahan:
22. Persiapan ancaman bioterorisme
23. Persiapan bencana di komunitas
24. Manajemen lingkungan
25. Menajemen lingkungan: kenyamanan
26. Fasilitasi kehadiran keluarga
27. Terapi keluarga
28. Manajemen alam perasaan
29. Peningkatan normalisasi
30. Pengadaan organ
31. Manajemen teknologi reproduksi
32. Fasilitasi pengembangan spiritual
33. Dukungan spiritual
34. Pencegahan penggunaan zat terlarang
35. Dukungan kelompok

(Bulechek, et all. 2013)


DIAGNOSA KEPERAWATAN
DUKACITA TERGANGGU

A. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Halaman 340
Label: Dukacita Terganggu
Definisi:
Suatu gangguan yang terjadi setelah kematian orang terdekat, ketika pengalaman
distress yang menyertai kehilangan gagal memenuhi harapan normative dan
bermanifestasi gangguan fungsional. (NANDA-I, 2018)

Gangguan yang terjadi setelah kematian orang terdekat, ketika pengalaman distress
yang menyertai kehilangan gagal memenuhi harapan normative dan bermanifestasi
gangguan fungsional. (Moorhead, et all. 2013)

Gangguan yang terjadi setelah kematian orang terdekat, ketika pengalaman distress
yang menyertai kehilangan gagal memenuhi harapan normative dan bermanifestasi
gangguan fungsional. (Bulechek, et all. 2013)

Batasan karakteristik
1. Marah
2. Ansietas
3. Menghindari berduka
4. Penurunan fungsi dalam peran hidup
5. Depresi
6. Tidak yakin
7. Distress tentang almarhum
8. Stress berlebihan
9. Mengalami gejala yang dialami oleh almarhum
10. Keletihan
11. Merasa linglung
12. Merasa terpisah dari orang lain
13. Merasa hampa
14. Merasa kaget
15. Merasa syok
16. Penurunan rasa kesejahteraan
17. Ingin bersama almarhum
18. Tingkat intimasi/ keakraban yang rendah
19. Tidak percaya
20. Tidak meenerima kematian
21. Ingatan menyedihkan yang menetap
22. Preokupasi dengan pikiran tentang almarhum
23. Termenung
24. Mencari almarhum
25. Menyalahkan diri sendiri
26. Distress perpisahan
27. Distress traumatic

Faktor yang berhubungan


1. Gangguan emosional
2. Kurang dukungan social
Populasi berisiko
1. Kematian orang terdekat

B. Nursing Outcomes Classification (NOC)


Halaman 608
Outcome untuk mengukur penyelesaian dari diagnosis
1. Tingkat depresi
2. Resolusi berduka

Outcome tambahan untuk mengukur batasan karakteristik


1. Menahan diri dari kemarahan
2. Tingkat kecemasan
3. Control kecemasan diri
4. Status kenyamanan psikospiritual
5. Koping
6. Control diri terhadap depresi
7. Tingkat ketidaknyamanan
8. Tingkat kelelahan
9. Resolusi bersalah
10. Pengetahuan: manajemen depresi
11. Kerentanan personal
12. Kesejahteraan pribadi
13. Pengaturan psikososial: perubahan kehidupan
14. Penampilan peran
15. Status perawatan diri
16. Tidur
17. Keterlibatan social

Outcome yang berkaitan dengan faktor yang berhubungan atau Outcome


menengah
1. Nafsu makan
2. Keparahan kesepian
3. Keseimbangan alam perasaan
4. Status kesehatan pribadi
5. Harga diri
6. Dukungan social

(Moorhead, et all. 2013)

C. Nursing Interventions Classification (NIC)


Halaman 510
Intervensi keperawatan yang disarankan untuk menyelesaikan masalah:
1. Mendengar aktif
2. Bantuan control marah
3. Pengurangan kecemasan
4. Peningkatan koping
5. Konseling
6. Intervensi krisis
7. Perekatan budaya
8. Dukungan emosional
9. Peningkatan integritas keluarga
10. Mobilisasi keluarga
11. Dukungan keluarga
12. Terapi keluarga
13. Fasilitasi untuk memaafkan
14. Fasilitasi proses berduka
15. Fasilitasi proses berduka: kematian perinatal
16. Membuat jurnal
17. Manajemen alam perasaan
18. Menghadirkan diri

(Bulechek, et all. 2013)


DIAGNOSA KEPERAWATAN
RISIKO DUKACITA TERGANGGU

A. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Halaman 341
Label: Risiko Dukacita Terganggu (NANDA-I, 2018)
Definisi:
Rentan mengalami gangguan yang terjadi setelah kematian orang terdekat, ketika
pengalaman distress yang menyertai kehilangan gagal memenuhi harapan normative dan
bermanifestasi gangguan fungsional, yang dapat mengganggu kesehatan. (NANDA-I,
2018)

Berisiko mengalami gangguan yang terjadi setelah kematian orang terdekat, karena
proses berduka tidak berhasil untuk mengikuti harapan normative dan menjadi gangguan
fungsional (Moorhead, et all. 2013)

Berisiko mengalami gangguan yang terjadi setelah kematian orang terdekat, ketika
pengalaman distress yang menyertai kehilangan gagal memenuhi harapan normative dan
bermanifestasi gangguan fungsional. (Bulechek, et all. 2013)

Faktor risiko
1. Gangguan emosional
2. Kurang dukungan social

Populasi berisiko
1. Kematian orang terdekat

B. Nursing Outcomes Classification (NOC)


Halaman 687 (Risiko Komplikasi Berduka)
Outcome untuk menilai dan mengukur kejadian actual dari diagnosis
1. Resolusi berduka

Outcome yang berhubungan dengan faktor risiko


1. Tingkat kecemasan
2. Control diri terhadap kecemasan
3. Status kenyamanan: Psikospiritual
4. Status kenyamanan: sosiokultural
5. Koping
6. Tingkat depresi
7. Control diri terhadap depresi
8. Koping keluarga
9. Normalisasi keluarga
10. Ketahanan keluarga
11. Keparahan kesepian
12. Keseimbangan alam perasaan
13. Resiliensi pribadi
14. Control risiko
15. Deteksi risiko
16. Harga diri
17. Dukungan social
18. Tingkat stress
19. Keparahan penderitaan

(Moorhead, et all. 2013)

C. Nursing Interventions Classification (NIC)


Halaman 511
Intervensi keperawatan yang disarankan untuk menyelesaikan masalah:
1. Mendengar aktif
2. Bantuan control marah
3. Peningkatan koping
4. Konseling
5. Intervensi krisis
6. Perekatan budaya
7. Dukungan emosional
8. Peningkatan integritas keluarga
9. Mobilisasi keluarga
10. Dukungan keluarga
11. Terapi keluarga
12. Fasilitasi untuk memaafkan
13. Fasilitasi proses berduka
14. Fasilitasi proses berduka: kematian perinatal
15. Membuat jurnal
16. Manajemen alam perasaan
17. Menghadirkan diri
18. Peningkatan tidur
19. Fasilitasi pengembangan spiritual
20. Dukungan spiritual
21. Dukungan kelompok
22. Peningkatan system dukungan
23. Pilihan intervensi tambahan:
24. Pengurangan kecemasan
25. Terapi kesenian
26. Fasilitasi perasaan bersalah
27. Inspirasi harapan
28. Pengaturan tujuan saling menguntungkan
29. Peningkatan normalisasi
30. Manajemen nutrisi
31. Terapi relaksasi
32. Terapi reminiscence
33. Peningkatan ketahanan
34. Identifikasi risiko
35. Pencegahan penggunaan zat terlarang
36. Surveilans
37. Klarifikasi nilai

(Bulechek, et all. 2013)


REFERENSI

Bulechek,et all. 2013. Nursing Interventions Classification (NIC). Ed.6.


Yogyakarta:Mocomedia.

Herdman, T. Heather, Kamitsuru, Shigemi. 2018. NANDA-1 Diagnosis Keperawatan


Definisi dan Klasifikasi 2018-2020. Jakarta: EGC.

Moorhead, et all. 2013. Nursing Outcomes Classification (NOC) Pengukuran Outcomes


Kesehatan. Ed.5. Yogyakarta, Mocomedia.

Anda mungkin juga menyukai