Anda di halaman 1dari 23

TUGAS 8 TEKNIK KENDARAAN I

Nama : Setyawan Zulianto


Nim : 1201719040

1. Fungsi Sistem Pengapian


Fungsi dari sistem pengapian pada kendaraan adalah menyediakan percikan bunga api
listrik pada busi untuk membakar campuran udara/bahan bakar di dalam ruang bakar
engine pada akhir langkah kompresi.

Gambar 1. Sistem Pengapian dengan Coil Pengapian Konvensional

2. IGNITION COIL WITH RESISTOR

FUNGSI RESISTOR :
Untuk mengurangi penurunan tegangan pada Secundary Coil pada saat putaran
mesin tinggi
Untuk menstabilkan arus yang masuk ke kumparan primer

ADA 2 TYPE RESISTOR :


1. External resistor
2. Internal resistor
Fungsi resistor :
Koil tanpa rersistor, nilai tahanan gulungan primer besar, sehingga membutuhkan
waktu lama agar arus yang masuk ke gulungan primer mencukupi untuk pembentukan
medan magnet.
Koil yang dilengkapi dengan resistor, nilai tahanan pada gulungan primer menjadi
lebih kecil akibatnya arus yang masuk ke gulungan primer dapat segera mencukupi
untuk pembentukan medan magnet.

Ada 2 cara untuk menaikkan tegangan pada gulungan sekunder

1. Dengan menambah jumlah gulungan, akibatnya koil menjadi lebih besar dan berat
2. Dengan menaikkan tegangan maupun arus input akan menyebabkan koil menjadi
cepat panas.

DISTRIBUTOR
KONTAK PEMUTUS ( PLATINA / BREAKER POINT )
Fungsi :
Untuk memutuskan dan menghubungkan arus yang mengalir ke kumparan pimer, agar
terjadi tegangan induksi pada kumparan sekunder.

Cara Kerja sistem pengapian


a. Kunci kontak ON platina dalam kondisi menutup
Arus listrik akan mengalir dari (+) battery menuju ke sekring kemudian ke terminal B
kunci kontak à IG kunci kontak à (+) koil à kumparan primer koil à (-)
koil à platina à massa.
Akibatnya pada kumparan primer koil timbul kemagnetan yang mempengaruhi
kumparan skunder koil
Gambar 2. Cara kerja sistem pengapian konvensional
Keterangan :
1. Kumparan primer koil 7. Battery
2. Kumparan skunder koil 8. Kunci kontak
3. Koil 9. Distributor
4. kondensor 10. Kabel busi/kabel tegangan tinggi
5. Platina (kontak pemutus) 11. Busi
6. Sekring

b. Platina mulai terbuka


Arus listrik dari battery ke kunci kontak ke koil ke platina sampai ke massa menjadi
terputus. Akibatnya pada kumparan primer dan skunder koil terjadi induksi.
Pada kumparan skunder koil terjadi induksi tegangan tinggi yang besarnya 10.000 –
20.000 Volt yang dialirkan ke distributor dan ke masing-masing busi sehingga busi
dapat meloncatkan bunga api listrik. Pada kumparan primer koil terjadi induksi sendiri
yang besarnya 300 – 400 Volt yang selanjutnya disimpan di kondensor.

Prinsip Kerja Koil Pengapian


Konstruksi.
Gambar 3 : Konstruksi Coil Pengapian

Coil pengapian terdiri dari rumah logam yang meliputi lembar pelapis logam untuk
mengurangi kebocoran medan magnet. Lilitan sekunder, yamg mempunyai lilitan lebih
kurang 20.000 lilitan kawat tembaga halus dililitkan secara langsung ke inti besi yang
dilaminasi dan disambungkan ke terminal tegangan tinggi yang terdapat pada bagian
tutup coil. Karena tegangan tinggi diberikan pada inti besi, inti harus diisolasi oleh tutup
dan insolator tambahan diberikan di bagian dasar.
Lilitan primer, terdiri dari 200 – 500 lilitan kawat tembaga yang relatif tebal, di
tempatkan dekat dengan bagian luar sekelililng lilitaan sekunder. Panjang dan lebar
kawat akan menyebabkan resistansi lilitan primer berubah tergantung pada
penggunaannya.

Coil pengapian adalah transformator peningkat tegangan. Coil menghasilkan pulsa-


pulsa tegangan tinggi yang dikirimkan ke busi-busi untuk menyulut campuran bahan
bakar/udara di tabung engine.

Lilitan primer coil, menyimpan enerji dalam bentuk medan magnit. Pada waktu yang
ditentukan kontak poin terbuka, arus primer berhenti mengalir dan medan magnit kolap
memotong coil sekunder menghasilkan tegangan tinggi ke dalamnya. Tegangan
sekunder menyalakan busi.
Kondensor

Gambar 4. Kondensor Dipasang Pada Distributor.

Kondensor mencegah percikan bunga api pada poin-poin pada saat poin-poin tersebut
mulai membuka. Arus yang berlebihan mengalir ke dalam kondensor pada saat poin-
poin terpisah.
Sebuah Kondensor terdiri dari beberapa lembar kertas timah masing-masing lapisan
diberi isolasi kertas paraffin, lembar tersebut digulung dengan ketat sehingga berbentuk
silinder, masing-masing kumpulan plat dihubungkan dengan satu kawat sebagai kutub
positif dan negative. Kondensor biasanya dipasang didalam distributor dan ada juga
yang dipasang diluar distributor.
Kondensor itu diperlukan karena:
- Poin-poin membuka dan menutup secara mekanis; gerakan tersebut sangat
lambat dibandingkan dengan kecepatan aliran arus.
- Poin-poin tersebut hanya membuka sedikit.
- Tegangan di dalam coil dapat menjadi sangat tinggi.

Tanpa kondensor, yang terjadi adalah:


- Tegangan induksi di dalam lilitan primer menjadi sangat tinggi mendorong arus
meloncati celah membakar permukaan kontak poin.
Aliran arus tidak dapat cepat berhenti, dan medan magnit kolap sangat lambat.
Karenanya tegangan sekunder terlalu rendah untuk menyalakan busi.

Pengendali/Pemaju Pengapian Sentrifugal


Untuk mendapatkan saat pemajuan yang diperlukan saat putaran engine naik,
distributor mempunyai mekanisme sentrifugal yang terdiri dari dua buah pemberat yang
mempunyai titik tumpu di bagaian bawah distributor. Kedua pemberat ini ditahan pada
dudukannya oleh pegas dan berputar dengan sumbu distributor. Jika kecepatan putar
naik, pemberat terlempar ke arah luar (karena pengaruh gaya sentrifugal) melawan
tarikan pegas dan akhirnya memajukan bubungan kontak poin.

Gambar 5: Salah satu contoh Mekanisme Pemaju Pengapian jenis Sentrifugal.


Bubungan dapat bergerak bebas pada poros distributor dan saat pemberat bergerak ke
arah luar akibat gaya sentrifugal, bubungan bergeser, atau berputar, searah dengan
perputaran poros. Hal ini membuat bubungan kontak poin bersinggungan lebih cepat
dengan kontak poin, dengan demikian terjadilah pemajuan pengapian.

Pengendali Pengapian Vacuum


Interval waktu antara saat terjadinya penyalaan dan saat diperoleh tekanan kompresi
maksimum adalah tidak tetap, tetapi berubah-ubah sesuai kecepatan pembakaran.
- Jika campuran kaya dan tekanan kompresi tinggi, dia akan terbakar dengan sangat
cepat sewaktu di sulut.
- Jika campuran miskin dan tekanan kompresi rendah, campuran akan terbakar
dengan lambat.

Walaupun perbandingan kompresi tidak berubah-ubah pada suatu engine, jumlah


campuran udara/bahan bakar di dalam silinder (pada awal langkah kompresi) berubah-
ubah sesuai posisi pembukaan katup throttle, dengan demikian terjadi perubahan pada
tekanan kompresi pada rentang kerja engine.
Gambar 6 : Konstruksi vacuum advancer
Mekanisme pengendali pemajuan pengapian vacuum terdiri dari unit diafragma
vacuum, dihubungkan dengan pelat dudukan distributor dan sisilain diafragma
dihubungkan dengan saluran vacuum karburator melalui selang vacuum.

Diafragma ditahan pada posisinya oleh pegas. Pelat dudukan dan kontak poin akan
berputar saat diafragma berhubungan dengan kevacuuman saluran masuk engine.
Cara Kerja
Pembukaan katup gas/throttle yang kecil akan memberikan tingkat kevacuuman yang
tinggi pada diafragma yang mengakibatkan pelat dudukan berputar mempercepat saat
pengapian.Saat pembukaan katup throttle membuka semakin lebar, pengaruh
kevacuuman akan menurun mengurangi pemajuan saat pengapian. Pembukaan penuh
katup throttle akan memberikan tekanan udara luar (tidak ada kevacuuman) terhadap
diafragma mengakibatkan tidak terjadi pemajuan saat pengapian.

Catatan:
Kerjasama antara pemaju pengapian sentrifugal dan kevacuuman secara otomatis
memberikan perubahan yang pasti terhadap saat pengapian pada setiap rentang kerja
engine.

Sudut Dwell
Sudut Dwell adalah besarnya sudut putaran bubungan distributor saat kontak poin
menutup. Sudut Dwell yang tepat sangat penting pada coil pengapian. Coil pengapian,
agar dapat berkerja dengan baik memerlukan waktu aliran arus yang mengalir pada
lilitan primercukup lama agar mampu membangkitkan medan magnet yang kuat di
sekitarnya.Kekuatan medan magnet digunakan untuk memotong lilitan sekunder agar
menghasilkan tegangan yang diperlukan untuk menyalakan busi.

Gambar 7 : Sudut Dwell

Celah kontak poin dapat merubah sudut dwell. Celah kontak poin yang sempit akan
menaikkan sudut dwell. Ini berarti kontak poin tertutup lebih cepat dan munutupnya
terlambat dan ini meningkatkan sudut dwell.
Besarnya sudut dwell dapat di tentukan dengan rumus:
60% x 360/n.
n = jumlah selinder.
Sudut dwell yang terlalu besar dapat menimbulkan kerugian. Kontak poin menutup
lebih cepat dapat mempengaruhi kerja coil pengapian dan kondensor menyebabkan
pembakaran yang jelek dan kontak poin terbakar karena percikan yang berlebihan.
Celah yang besar atau sudut dwell yang kecil, menyebabkan kontak poin menutup
lambat dan membuka lebih cepat, coil tidak punya waktu untuk memperoleh kejenuhan
medan magnet dengan demikian menimbulkan pembakaran yang jelek.
Busi
Busi berguna untuk menghasilkan bunga api dengan menggunakan tegangan tinggi
yang dihasilkan oleh koil. Bunga api yang dihasilkan oleh busi kemudian di pergunakan
untuk memulai pembakaran campuran bahan bakar dengan udara yang telah di
kompresikan di dalam selinder.
Konstruksi busi

Pada busi terdapat dua buah elektroda yaitu elektroda tengan dan samping elektroda
tengah mengalirkan arus listrik dari distributor yang kemudian akan melompat menuju
elektroda samping.
Isolator yang ada pada busi untuk mencegah bocornya arus listrik tegangan tinggi,
sehingga tetap mengalir mel;alui elektroda tengah dan elektroda samping terus ke
masa sambil menghasilkan bunga api dari elektroda tengah ke elektroda samping.
Nilai panas busi
Yang dimaksud dengan nilai panas busi adalah kemampuan meradiasikan sejumlah
panas oleh busi. Busi yang meradiasikan panas yang lebih banyak disebut busi dingin
sebab busi tersebut akan tetap dingin, sedangkan busi yang meradiasikan busi panas
sedikit disebut dengan busi panas.
Busi dingin mempunyai ujung insulator yang lebih pendek karena permukaan
persinggungan dengan api lebih kecil dan jalur radiasi panasnya pendek, maka
perambatan panas sangat baik dan tempratur elektroda tengah tidak akan naik terlalu
tinggi.
Sedangkan busi panas mempunyai ujung insulator yang panjang dan
permukaan singgung dengan api yang luas sehingga jaluir perambatan panas menjadi
panjang dan radiasi panas menjadi kecil. Akibatnya terpratur elektroda tengah menjadi
naik.
Nilai panas busi juga dapat ditentukan dengan nomor yang ada pada busi, semakin
tinggi angka atau nomor suatu busi maka semakin tinggi nilai panas busi

Gambar 9. Busi tipe panas dan busi tipe dingin

Sistem Pengapian Elektronik


Perbandingan Rangkaian Pengapian
Perbedaan utama antara pengapian elektronik dengan yang menggunakan kontak
poin adalah pada bagian rangkaian primer. Kontak poin digantikan oleh pembangkit
sinyal elektronik dan sebuah unit pengendali pengapian elektronik. Pembangkit sinyal
digunakan untuk memberikan impuls listrik untuk memberikan sinyal saat pengapian
pada unti pengendali pengapian elektronik. Unit pengendali akan mensaklarkan
rangkaian primer pengapian sebagai sinyal oleh pembangkit sinyal.
Gambar 10 : Perbandingan rangkaian.

Keuntungan sistem pengapian elektronik.


- Tidak menggunakan kontak poin.
- Tidak memerlukan perawatan kontak poin.
- Sudut Dwell ditetapkan oleh unit pengapian.
- Saat pengapian lebih tepat.
- Percikan bunga api lebih besar dan lebih lama sangat berguna untuk
mengendalikan emisi gas buang.
Pembangkit Pulsa sistim pengapian elektronik

Ada beberapa cara untuk menghasilkan pulsa sinyal pada distributor.


a) Pembangkit pulsa.
b) Pembangkit efek Hall.
c) Sensor optik.

Sensor Penghimpun Magnet (Pembangkit Pulsa)


Konstruksi.
Sensor penghimpun magnet (Magnetic Pick-up Sensor) terdiri dari lilitan kawat dan
inti magnet permanen. Magnet permanen membentuk medan magnet di sekeliling lilitan
kawat.

Carakerja

Ketika benda logam mengganggu keseimbangan medan magnet, tegangan listrik


terbentuk pada lilitan kawat. Tegangan ini dibangkitkan pada lilitan kawat. Sinyal
tegangan ini diperkuat oleh mikrokomputer.

Gambar 11 konstruksi Sensor posisi poros engkol


Sensor posisi poros engkol (CP, Crankshaft position) adalah salah satu contoh dari
penghimpun magnet. Sensor CP mempunyai perangkat penghimpun magnet. Sensor
CP biasanya di tempatkan pada blok engine. Cincin pulsa poros engkol ditempatkan
pada poros engkol. Tonjolan logam ditempatkan di bagian pinggiran cincin pulsa
Saat cincin pulsa berputar, tonjolan sejajar dengan ujung sensor posisi poros
engkol. Tonjolan logam tersebut memotong medan magnet. Gangguan terhadap medan
magnet membangkitkan tegangan sinyal tegangan pada lilitan kawat. Sinyal tegangan
ini diperkuat oleh ECU.Penghimpun magnet yang digunakan pada sistem pengendali
elektronik mencakup:
- Sensor posisi poros engkol.
- Sensor kecepatan kendaraan.
- Penghimpun saat pengapian.
Tegangan yang dihasilkan pembangkit pulsa adalah arus bolak-balik (AC). Saat
kecepatan meningkat, tegangan dan frekwensinya juga meningkat. CPU memantau
frekwensi sinyal untuk menghitung kecepatan poros dan posisinya.

Gambar 12. bentuk geelombang pembangkit pulsa


Perubahan terjadi dalam perencanaan pembangkit pulsa, tetapi semuanya
menggunakan dasar kerja yang sama.

Gambar 13 perubahan rancangan pembangkit pulsa


Capacitor Discharge Ignition (CDI)
CDI berkerja dengan prinsip kerja yang berbeda dengnan sistem pengapian yang
telah dijelaskan sebelumnya. Ini dikembangkan untuk engine yang mempunyai unjuk
kerja yang tinggi.

Perbedaan utama dengan sistem pengapian elektronik adalah pada kapasitor


penyimpan dan cara kerja modul elektronik.

Cara Kerja
Modul elektronik mengendalikan perubahan catudaya 12 V ke 400 V yang digunakan
untuk mengisi kapasitor penyimpan yang besar. 400 V diperlukan untuk mencapai
tingkat enerji yang diperlukan untuk mengoperasikan sistem.

Gambar 22. Diagram Rangkaian. CDI yang tidak memakai kontak poin dengan
Pulsa Induktif System Generator dalam Distributor.

Pada titik pengapian theristor dipicu, muatan kapasitor dikosongkan melalui lilitan
utama coil pengapian. Kecepatan pertumbuhan medan magnit jauh lebih cepat
daripada sistem pengapian tradisional dengan efek tegangan yang cepat terjadi pada
lilitan sekunder untuk menghasilkan bunga api untuk busi. Begitu muatan kapasitor
dikosongkan theristor mati untuk kemudian memulai kembali siklus pengapian.
- Keunggulan-keunggulan
a) Sistem CDI tidak tergantung waktu (sudut dwell) untuk memastikan magnetic
coil pengapian terpenuhi sepenuhnya.
b) Dapat beroperasi pada frekuensi yang jauh lebih tinggi dibandingkan sistem pengapian
elektronik dan kontak tradisional.
- Kelemahan-Kelemahan
a) Untuk banyak aplikasi durasi bunga api terlalu singkat untuk memperoleh pengaian
yang dapat diandalkan.

13 Heat range
Suhu pengoperasian busi adalah suhu fisik aktual di ujung busi di dalam mesin yang
sedang berjalan, biasanya antara 500 dan 800 ° C (932 dan 1.472 ° F). Ini penting
karena menentukan efisiensi pembersihan steker dan ditentukan oleh sejumlah faktor,
tetapi terutama suhu aktual di dalam ruang bakar. Tidak ada hubungan langsung
antara suhu operasi aktual busi dan tegangan busi. Namun, tingkat torsi yang saat ini
diproduksi oleh mesin akan sangat mempengaruhi suhu operasi busi karena suhu dan
tekanan maksimal terjadi ketika mesin beroperasi di dekat output torsi puncak (torsi
dan kecepatan rotasi secara langsung menentukan output daya). Suhu insulator
merespons kondisi termal yang terpapar pada ruang bakar, tetapi tidak sebaliknya. Jika
ujung busi terlalu panas, itu dapat menyebabkan pra-penyalaan atau kadang-kadang
ledakan / ketukan, dan kerusakan dapat terjadi. Jika terlalu dingin, endapan konduktif
listrik dapat terbentuk pada isolator, menyebabkan hilangnya energi percikan atau
kekurangan arus percikan yang sebenarnya.
busi dikatakan "panas" jika itu merupakan insulator panas yang lebih baik, menjaga
lebih banyak panas di ujung busi. Busi dikatakan "dingin" jika busi bisa mengeluarkan
lebih banyak panas dari ujung busi dan menurunkan suhu ujung busi. Apakah busi
"panas" atau "dingin" dikenal sebagai rentang panas busi. Kisaran panas busi biasanya
ditentukan sebagai angka, dengan beberapa produsen menggunakan nomor naik untuk
colokan yang lebih panas, dan yang lain melakukan sebaliknya - menggunakan nomor
naik untuk colokan yang lebih dingin.
Heat Folw
Ujung api busi akan dipengaruhi oleh lingkungan internal ruang bakar. Karena busi
dapat dilepas untuk diperiksa, efek pembakaran pada busi dapat diperiksa.
Pemeriksaan, atau "pembacaan" tanda-tanda karakteristik pada ujung busi yang
menyala dapat mengindikasikan kondisi di dalam mesin yang sedang berjalan. Ujung
busi akan memiliki tanda sebagai bukti dari apa yang terjadi di dalam mesin. Biasanya
tidak ada cara lain untuk mengetahui apa yang sedang terjadi di dalam sebuah mesin
yang bekerja pada daya puncak. Pembuat mesin dan busi akan menerbitkan informasi
tentang tanda-tanda karakteristik dalam grafik bacaan busi. Bagan seperti itu berguna
untuk penggunaan umum tetapi hampir tidak ada gunanya membaca busi mesin balap,
yang merupakan masalah yang sama sekali berbeda.
Perubahan warna kecoklatan pada ujung blok mengindikasikan operasi yang tepat;
kondisi lain dapat mengindikasikan kegagalan fungsi. Sebagai contoh, tampilan
sandblasted ke ujung busi berarti gigih, ledakan cahaya terjadi, sering kali tidak
terdengar. Kerusakan yang terjadi pada ujung busi juga terjadi di bagian dalam silinder.
Ledakan berat dapat menyebabkan kerusakan langsung pada isolator busi dan bagian-
bagian mesin internal sebelum terlihat sebagai erosi yang dihancurkan pasir tetapi
mudah didengar. Sebagai contoh lain, jika colokan terlalu dingin, akan ada endapan
pada ujung colokan. Sebaliknya jika colokan terlalu panas, porselen akan terlihat
keropos, hampir seperti gula. Bahan yang menyegel elektroda pusat ke isolator akan
mendidih. Kadang-kadang ujung steker akan tampak mengkilap, karena deposit telah
mencair.
BUSI / SPRAK PLUG

Nilai panas Busi :


Suatu index ( harga ) yang menunjukkan jumlah panas yang dapat Dipindahkan
oleh busi

Busi panas :
Busi yang relatif sulit untuk membuang panas yang diterima

Busi dingin :
Busi yang dengan cepat sekali membuang panas
BUSI / SPRAK PLUG

KONDISISI BUSI
1. Kondisi Normal :
Isolator berwarna kuning atau coklat muda
Puncak isolator bersih, ( berwarna coklat muda atau abu – abu )

2. Kondisi Terbakar :
- Electrode terbakar.
Pada permukaan kaki isolator ada partikel – partikel kecil mengkilap
yang menempel
- Isolator berwarna putih atau kuning
Penyebab :
- Nilai oktan terlalu rendah
- Campuran terlalu kurus
- Knocking
- Saat pengapian terlalu awal
- Type busi terlalu panas

3. Berkerak karena oli :


- Kaki isolator elektroda sangat kotor, warna coklat oli mesin

Penyebab :
- Ring piston aus
- Bush penghantar katup / katup aus
- Ada penghisapan oli melalui sistim ventilasi karter (blow by gass )

4. Berkerak karbon :
- Kaki isolator elektroda rumah busi berkerak jelaga

Penyebab :
- Campuran terlalu kaya ( karburator banjir )
- Type busi terlalu dingin
SAAT PENGAPIAN

Saat pengapian adalah saat busi mengeluarkan bunga api untuk memulai pembakaran,
diukur dalam derajat poros engkol.

Syarat pembakaran :
Mulai dari saat pengapian sampai proses pembakaran berakhir dibutuhkan waktu
tertentu (+/- 2 milli detik)

GRAFIK PEMBAKARAN PADA MOTOR BENSIN

1. Saat pengapian
2. Mulai pembakaran bahan bakar
3. Tekanan maksimum pembakaran
4. Akhir pembakaran
Persyaratan saat pengapian

· Mulai saat pengapian sampai proses pembakaran selesai diperlukan


waktu tertentu.
· Waktu rata – rata yang diperlukan selama pembakaran » 2 ms ( mili
detik )
Penjelasan
a) Usaha yang efektif
Untuk mendapatkan langkah usaha yang paling efektif, tekanan pembakaran
maksimum harus dekat sesudah TMA
b) Saat pengapian yang tepat
Agar tekanan pembakaran maksimum dekat sesudah TMA saat pengapian harus
ditempatkan sebelum TMA

Saat Pengapian dan Daya Motor

1. Saat pengapian terlalu awal


Mengakibatkan detonasi / knoking, daya motor berkurang, motor menjadi panas dan
menimbulkan kerusakan ( pada torak, bantalan dan busi )

2. Saat pengapian tepat


Menghasilkan langkah usaha yang ekonomis, daya motor maksimum

3. Saat pengapian terlalu lambat


Menghasilkan langkah usaha yang kurang ekonomis / tekanan pembakaran maksimum
jauh sesudah TMA, daya motor berkurang, boros bahan bakar

Anda mungkin juga menyukai