Masa Remaja
1. Pengertian Remaja
Menurut WHO, remaja adalah penduduk dalam rentang usia 10-19 tahun, menurut
Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 25 tahaun 2014, remaja adalah penduduk dalam
rentang usia 10-18 tahun dan menurut Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana
(BKKBN) rentang usia remaja adalah 10-24 tahun dan belum menikah. Masa remaja
adalah masa peralihan atau masa transisi dari anak menuju masa dewasa. Pada masa ini
begitu pesat mengalami pertumbuhan dan perkembangan baik itu fisik maupun mental.
Dalam tumbuh kembangnya menuju dewasa, berdasarkan kematangam psikososial dan
seksual, semua remaja akan melewati tahapan berikut.
•Masa remaja awal(Early adolesence) : umur 11-13 tahun
•Masa remaja pertengahan (Middle adolesence) : umur 14-16 tahun
•Masa remaja lanjut (Late adolesence) : umur 17-20 tahun
2. Ciri-ciri pada Remaja
Menurut sunggih D.Gunarso, ciri-ciri remaja sebagai berikut:
c. Rasa bimbang dan takut mulai hilang dikit demi sedikit dan mulai timbul rasa
keberanian berbuat
d. Menentukan hak-hak untuk menentukan nasib sendiri dan ikut menentukan segala
keputusan
Rasa bimbang dan takut mulai hilang dikit demi sedikit dan timbul keberanian untuk
berbuat
Pada masa puber, organ reproduksi pada laki-laki mulai untuk memproduksi
sperma.Perubahan ini menunjukan bahwa sistem reproduksinya berfungsi.Alat reproduksi laki-
laki terdiri atas, tetis, saluran uretra, sperma, dan penis.organ tetis menghasilkan sperma.Tetis
dapat menghasilkan jutaan sperma setiap hari. Akibatnya kantong tetis akan terisipenuh oleh
sperma. Cairan sperma akan keluar melalui saluran sperma.Kemudian keluar melalui saluran
uretra.Sperma sering keluar dengan sendirinya, ini disebut mimpi basah. Dan perubahan ini
disebab kan oleh hormon perangsang folikel FSH
Hormon ini sangat penting agar organ reproduksi pria dapat menghasilkan
sperma. Setiap hari produksi sperma yang dihasilkan bisa mencapai 300 juta, dengan
masa pembentukan tiap sperma sekitar 65-75 hari.
LH
Saat hormon ini dilepaskan ke dalam darah, akan terjadi produksi dan pelepasan hormon
testosteron sebagai hormon utama pada pria.
Hormon Testosteron
Produksi testosteron pada masa pubertas memicu berbagai perubahan fisik. Seperti pembesaran
testis dan skrotum, penis yang semakin memanjang, suara yang semakin berat, serta tumbuhnya
rambut di sekitar alat kelamin, wajah dan ketiak. Sebagian remaja laki-laki juga mengalami
penambahan berat dan tinggi badan yang signifikan setelah memasuki masa pubertas.
Testosteron juga akan memengaruhi massa tulang dan gairah seksual.
Berdasarkan letaknya, organ reproduksi pria terbagi ke dalam dua bagian, yaitu:
Organ eksternal
Organ reproduksi pria bagian luar terdiri dari tiga organ yakni penis, skrotum
(kantong zakar), dan testis. Selain sebagai organ seksual pada pria, penis juga berfungsi
sebagai jalan keluarnya urine dari tubuh melalui saluran yang disebut uretra.
Sedangkan skrotum, bertindak sebagai sistem kontrol suhu pada testis. Suhu pada
testis erat kaitannya dalam memproduksi sperma yang sehat. Selain memproduksi
sperma, testis juga berfungsi untuk menghasilkan hormon testosteron, yang merupakan
hormon utama pada pria.
Organ internal
Organ reproduksi pria bagian dalam terdiri dari beberapa organ meliputi
epididimis, kelenjar prostat, kelenjar bulbouretral, vesikula seminalis, uretra, dan vas
deferens.
Epididimis berfungsi untuk menyimpan sel sperma yang diproduksi di testis dan
mengangkut sperma yang belum matang menuju tabung vas deferens agar menjadi
sperma matang.
Vas deferens sendiri adalah tabung yang berfungsi untuk mengangkut sperma
matang menuju uretra, yakni saluran yang membawa urine atau sperma ke luar tubuh,
dalam persiapan untuk ejakulasi. Sedangkan vesikula seminalis berfungsi sebagai
penghasil cairan fruktosa yang digunakan sperma sebagai sumber energi ketika
beraktivitas.
Seluruh organ reproduksi pria ini berperan penting dalam setiap tahapan proses
reproduksi, mulai dari pembuahan hingga terjadinya kehamilan. Pada saat pria atau anak
laki-laki yang telah melewati masa pubertas terangsang secara seksual, maka tubuhnya
akan memunculkan reaksi. Awalnya, terjadi perubahan ukuran penis karena pembuluh
darah menjadi lebih besar sehingga darah yang masuk menjadi lebih banyak.
Membesarnya penis diiringi dengan perubahan tekstur menjadi lebih kaku, inilah yang
disebut kondisi ereksi. Setelah pria mengalami ereksi, yang kemudian diikuti dengan
ejakulasi, maka penis akan mengeluarkan air mani bersama dengan sperma di dalamnya.
Dalam tiap kali ejakulasi, volume air mani yang dikeluarkan adalah 2,5 hingga 5 mililiter.
Tiap mililiter mengandung lebih dari 20 juta sperma. Setelah sperma memasuki vagina,
maka sperma akan terus bergerak menuju leher rahim hingga sel telur untuk mencapai
proses pembuahan dan akhirnya terjadi kehamilan.
4. Suara
Testoteron menyebabkan tulang rawan dalam kotak suara tumbuh lebih besar dan lebih tebal,
yang menjadikan pita suara memanjang dan menebal. Ini menyebabkan pita suara bergetar di
frekuensi yang lebih rendah sehingga suara menjadi lebih dalam.
5. Rambut wajah
Rambut wajah tumbuh, yang disertai dengan jerawat. Anak laki-laki cenderung mengalami
masalah dengan kulit berminyak dan keringat daripada anak perempuan.
6. Dada Melebar atau lebih bidang
7. Tumbuhnya rambut Dada
Terus-menerus tumbuh sampai usia 30 tahun; sebagian pria hanya memiliki sedikit atau. tidak
memiliki rambut dada sama sekali.
Perubahan kelamin primer pada perempuan diawali dengan mulai diproduksinya sel telur. Sel
ini dihasilkan oleh organ yang disebut ovarium (indung telur).Alat reproduksi perempuan terdiri
atas ovarium, uretrus, uba talopi dan lubang kemaluan (vagina). Indung telur atau ovarium
menghasilkan sel telur tiap bulannya. Pada saat pelepasan sel telur, rahim perempuan
mengalami penebalan, serta terdapat banyak sel darah.Hal itu karena sel telur di lepaskan ke
rahim. Apabila sel telur yang ada pada rahim tidak dibuahi oleh sperma, maka sel telur akan
mati dan terlepas dari rahim. erlepasnya sel telur juga diikuti oleh terlepasnya sel dinding
rahim. Hal tersebutlah yang menyebabkan perempuan mengalami menstruasi. Mestruasi
adalah peristiwa keluarnya darah dari kemaluan wanita. Waktunya dua hingga enam hari.
Umumnya remaja wnita mengalmai menstruasi untuk pertama kali diusia antara 9-15 tahun.
Namun ada pula yang mengalaminya setelah usia 15 tahun.
2. Pinggul Melebar
Pelvis dan pinggul melebar dan pinggang menyempit akibat penyebaran lemak yang
dipengaruhi oleh hormon wanita. Adapun perubahan hormon yang berhubungan dengan
pertumbuhan pubertas dimulai sebelum adanya beberapa perubahan fisik yang nyata. Awal
pubertas didapatkan kenaikan sensitivtas LH dan GnRH. Dalam keadaan tidur meningkatkan
baik LH maupun FSH. Malam hari meningkatkan sirkulasi gonadotropin yang diikuti dengan
peningkatan sekresi estradiol pada hari berikutnya. Keterlambatan sekresi estradiol ini
berhubungan dengan proses aromatisasi estrogen dari androgen. Kadar basal FSH dan LH
meingKat sepanjang pubertas. Walaupun gonadotropin selalu disekresi secara episodik atau
pulsatil, bahkan sampai sebelum pubertas, didapatkan peningkatan kadar basal dan sekresi
pulsatil dari gonadotropin.
Meningkatnya sekresi androgen adrenal penting untuk stimulasi adrenarke, munculnya rambut
ketiak dan pubis. Peningkatan yang cepat dari sirkulasi sebagian besar kadar androgen adrenal,
dehidroandropiandrosteron (DHEA) dan sulfatnya (DHEAS), di mulai sejak awal umur 2 tahun,
vang kemudian meningkat pada umur 8 tahun berlanjut 2 tahun sebelum peningkatan
gonadotropin dan sekresi steroid seks gonad (aksis hipotalamik-pituitari-gonad masih tetap
berfungsi pada kadar rendah masa prapubertas).
Estradiol terutama disekresi oleh ovarium, dan naik secara mantap selama pubertas Walaupun
tercatat bahwa kenaikan estradiol pertama kali muncul pada waktu siang kadar basal akhirnya
meningkat pada waktu siang dan malam. Estron, yang disekresi sebagian oleh ovarium dan
meningkat sebagian dari konversi ekstraglandula dari estradiol dan adrostenedion, juga
meningkat pada awal pubertas kemudian-mendatar pada pertengahag pubertas. Dengan
demikian, rasio estron-estradiol yang turtin sepanjang pubertas, menunjukkan bahwa estradiol
produksi ovarium meningkat tetapi konversi perifer dari androgen menjadi estron berkurang.
Sekresi growth hormone (GH) meningkat bersamaan dengan meningkatnya sekresi gonadotropin
pada saat munculnya pubertas, peningkatan GH dimediasi oleh estrogen Perempuan mempunyai
kadar basal GH lebih tinggi selama pubertas, kadar maksimal sekitar menarke dan kemudian
turun. Sekresi GH adalah pulsatil tinggi, sebagian besar pulsa didapatkan selama tidur. Steroid
seks lebih meningkatkan amplitudo puisa dan pada mengubah frekuensi pulsa. GH menstimuli
produksi IGF1 di dalam semua jaringan, konsentrasi di dalam sirkulasi merupakan tumpahan
dari hepar. Selama pubertas efek umpan balik negatif can IGFI pada sekresi GH menjadi
berkurang, sebab konsentrasi IGF1 dan GH tinggi GH dan IGF1 mempunyai peran yang jelas
dalam perubahan komposisi badan yang terjadi pada pubertas, sebab kedua hormon adalah zat
anabolik yang potensial.
Pada masa akhir pubertas, sekresi GH mulai turun, kembali pada kadar pra-pubertas saat
memasuki masa dewasa, meskipun pemaparan berlanjut dengan steroid gonad kadar tinggi.
Mekanisme yang mendasari pubertas : mekanisme yang bertanggung jawab terhadap perubahan
beberapa hormonal yang terjadi selama pubertas belum banyak diketahui walaupun telah dikenal
bahwa program sistem saraf pusat yang bertanggung jawab sebagai pemula pubertas. Tampaknya
aksis hipotalamik-pituitari-gonad berkembang menjadi dua masa selama pubertas. sensitivitas
terhadap pengaruh negatif atau hambatan dari adanya sirkulasi steroid seks berkadar rendah
dalam masa kanak-kanak turun sampai awal pubertas.
akhir masa pubertas didapatkan umpan balik positif atau stimulasi sebagai respons
terhadap estrogen, yang bertanggung jawab untuk lonjakan LH pada pertengahan siklus
ovulasi
1. Pola Pikir berubah, remaja mulai berfikir abstrak lebih logis dan kritis
2. Perkembangan emosi belum stabil, akibatnya remaja peka terhadap rangsangan yg
bersifat efektif
3. perubahan hormon yang terkadang membuat remaja menjadi gelisan dan bingung.
4. pada masa awal pubertas, remaja merasa lebih dekat dengan teman sebayanya dari
pada orang tuanya
5. Mulai mendambakan kebebasan
6. Mulai mengidolakan seorang tokoh yang di kaguminya
DAFTAR PUSTAKA