Studi Kasus 1
Seorang Ibu berusia 30 tahun, G2P1A0 yang sekarang hamil 40 minggu, datang
ke klinik bidan karena ia merasa dia akan bersalin. Kontraksinya dimulai pada
jam 11.00 ; air ketuban keluar 30 menit lebih awal. Ibu tiba diklinik pada jam
14.00 Jawablah pertanyaan berikut berdasarkan studi kasus diatas, kemudian
beberapa data diberikan dalam data tambahan
A. Data Objektif
1. Identitas klien
Biodata
Istri Suami
Nama : Ny. A Nama: Tn. P
Usia : 30 tahun Usia: 32 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Suku bangsa : Sunda Suku bangsa : Sunda
Pendidikan : SMA Pendidikan : D3
Pekerjaan: IRT Pekerjaan: Wiraswasta
Alamat : Kelapa Nunggal no. 5
2. Keluhan utama
Ibu datang dengan keluhan mules mules pada daerah perut bawah
sejak pukul. 11.00 (tanggal 03 Desember 2020), mules bertambah kuat
dan sering, pinggang terasa sakit. Pada pukul 13.30 ibu merasakan keluar
air-air dari kemaluannya, membasahi satu pembalut dan berwarna jernih,
disertai keluar darah bercampur lendir.
3. Riwayat kehamilan sekarang
Ini adalah kehamilan kedua, hari pertama haid terakhir tanggal 27
Februari 2020, gerakan janin dirasakan aktif, periksa kehamilan ke bidan
setiap bulan dan selalu mengkonsumsi vitamin dan pil penambah darah
yeng diberikan bidan.
4. Riwayat kehamilan dan persalinan yang lalu
Anak pertama lahir tahun 2016, cukup bulan, secara normal di bidan,
laki-laki, berat lahir 3200 gram dan panjang badan 49 cm, tidak ada
penyulit saat hamil, bersalin dan nifas.
5. Riwayat kesehatan ibu dan keluarga
Ibu tidak pernah penyakit menular, menurun dan menahun. Ibu tidak
mempunyai keturunan kembar.
6. Riwayat biologi-psiokologl-sosial dan ekonomi
a. Biologi : Makan terakhir setengah porsi nasi dengan telur dadar
pada pukul 13.00 WIB, minum terakhir 1 gelas teh manis
pukul 13.25 WIB. Buang air besar (BAB) terakhir 1 hari
yang lalu serta buang air kecil (BAK) terakhir pukul 12.00
WIB. Tadi malam ibu tidak bisa beristirahat dengan
tenang, sering terbangun karena perutnya mules.
b. Psikologi : Ibu cukup tenang menghadapi proses persalinan, suami
dan keluarga mendampingi ibu dan memberikan dukungan
emosional.
c. Sosial : Ibu telah menikah selama 5 tahun direncanakan dan
didukung oleh suami dan keluarga. dengan status
pernikahan pertama. Kehamilan ini direncanakan dan
didukung oleh suami dan keluarga
d. Ekonomi : Ibu telah mempersiapkan dana persalinan, namun tetap
berharap ada bantuan dari pemerintah melalui jaminan
persalinan (BPJS).
B. Data Objektif
a. Keadaan umum : Baik Kesadaran : Composmentis
b. Tanda-tanda vital : tekanan darah (TD): 120/80 mmHg, nadi (N):
80x/menit, pernafasan (P): 20x/menit, suhu (s):
36OC
c. Muka : tidak tampak oedema, conjungtiva merah
muda,sklera putih, bibir merah muda.
d. Abdomen : tinggi fundus uteri (TFU) 2 jari dibawah PX, (38
cm), teraba bokong, punggung kiri, bagian
terendah kepala, divergen 3/5. Denyut jantung
janin (DJJ): 136 x/ment teratur, his 3x/10 menit,
lamanya 35 detik. Kandung kemih kosong.
e. Ektermitas : tidak ada oedema, reflek patela positif
f. Genitalia : vulva tidak ada varises dan pembengkakan,
terdapat pengeluaran air-air berwana jernih
bercampur lendir darah, tidak berbau. Vagina
tidak ada benjolan, portio tipis lunak, pembukaan
5 cm, selaput ketuban tidak teraba / negatif,
penurunan kepala hodge III, ubun-ubun kecil
(UUK) kiri depan, molage 0.
g. Laboratorium : Haemoglobin: 11,5 gr%, protein: negatif,
glukosa: negatif
C. Analisa
Ny. A, 30 tahun, G2P1A0, 40 minggu, inpartu kala 1 fase aktif, Keadaan
ibu baik. Janin tunggal, hidup, presentasi kepala. Keadaan janin baik.
D. Penatalaksanaan
a. Memberitahukan pada ibu dan keluarga tentang hasil pemeriksaan
perkiraan persalinan 2.5 jam lagi →keluarga mengerti.
b. Membantu ibu mencari posisi yang nyaman baginya dan mobilisasi
ringan →ibu memilih berjalan-jalan dulu.
c. Menganjurkan ibu makan dan minum diantara his ibu minum 1 gelas air
teh manis→tidak mau makan.
d. Memberitahu ibu untuk tidak menahan keinginan BAB dan BAK→ ibu
BAK 1 kali , tidak BAB
e. Meminta keluarga untuk selalu mendampingi dan memberikan dukungan
pada ibu → suami mendampingi ibu.
f. Memantau kemajuan persalinan, kesejahteraan ibu dan bayi → terlampir
di partograf
Catatan
perkembangan Pukul:
14.25 WIB
A Subjektif
Ibu mengatakan perutnya semakin sakit dan merasa ingin BAB, ibu
sudah tidak kuat berjalan dan ingin berbaring saja. Ibu merasa air dan lendir
yang keluar dari vaginanya semakin banyak
B. Objektif
a. Keadaan umum: ibu tampak kesakitan
b. Tanda-tanda vital: TD: 130/80 mmHg. N:86x/menit, P: 22x/menit, S:
36OC
c. Perlimaan 0/5. denyut jantung janin (DJJ): 140x/menit teratur, his 4-
5x/10 menit lamanya 50 detik. Kandung kemih kosong.
d. Genitalia, terdapat pengeluaran air-air berwarna jernih bercampur lendir
darah semakin banyak, portio tidak teraba, pembukaan lengkap,
penurunan kepala hodge III-IV, ubun-ubun kecil (UUK) depan, molage
0.
C Analisa
inpartu Kala II
D. Penatalaksanaan
a. Memberitahukan kepada ibu dan keluarga bahwa Ibu akan dipimpin
persalinan.
b. Menjelaskan pada ibu untuk tenang dan bersabar dalam menghadapi
proses persalinan →ibu tenang.
c. Memberikan minuman sesuai keinginan ibu ibu minum 1 gelas air putih.
d. Membantu ibu memilh posisi persalinan yang nyaman ibu memilih posisi
litotomi.
e Memimpin persalinan dengan teknik asuhan persalinan normal mulai
pukul 14.25 WIB → pukul 14.45 WIB, bayi lahir spontan, menangis
kuat, tonus otot baik (bergerak aktif), jenis kelamin laki-laki.
f. Memeriksa apakah ada janin kedua atau tidak →tidak ada
Catatan perkembangan 2
Pukul: 14.46 WIB
A. Data subjektif
ibu mengatakan senang dan lega karena bayinya sudan lahir, Ibu tidak
merasakan mules.
B. Data Objektif
TFU satu iari di atas pusat, teraba keras dan bundar (globuler), tidak
ditemukan adanya janin kedua. Genitalia tampak keluar darah merah
kehitaman, tali pusat menjulur di depan vulva. Kandung kemih penuh.
C. Analisa
inpartu kala III
D. Penatalaksanaan
a. Memberitahukan ibu bahwa akan disuntik oksitosin →ibu bersedia.
b. Menyuntikkan oksitosin 10 iu, di sepertiga luar paha atas pukul 14.46
WIB
c. Menjepit dan memotong tali pusat, pukul 14.47 WIB.
d. Melakukan Inisiasi menyusu dini (IMD).
e. Mengosongkan kandung kemih, ibu tidak bisa berkemih sendiri sehingga
menggunakan kateter urine ± 100 cc.
f. Melakukan penegangan tai pusat terkendali untuk melahirkan plasenta
tidak ada tanda-tanda pelepasan plasenta.
Catatan perkembangan 3
Pukul 15.00 WIB
A Data subjektif
Ibu mengatakan khawatir ari-arinya (plasenta) belum lahir serta tidak
merasa mules.
B. Data objektif
TFU 1 jari di atas pusat, keras, globuler, genitaia terlihat darah mengalir
kehitaman 100 cc, tali pusat menjulur di depan vulva.
C. Analisa
inpartu kala III (15 menit)
D. Penatalaksanaan
a. Menyampaikan pada ibu bahwa ari-arinya (plasenta) belum lahir
b. Menyampaikan pada ibu untuk tenang dan tidak usah khawatir
c. Menyuntikan oksitosin kedua 10 ui
d. Melakukan penegangan tali pusat dan mengamati tanda-tanda pelepasan
plasenta
e. Melahirkan plasenta→pukul 15.02 plasenta lahir spontan
f. Melakukan massage fundus uteri→berkontraksi/ keras
g. Memeriksa kelengkapan plasenta→kesan lengkap
h. Memeriksa apakah terdapat luka pada jalan lahir →laserasi perineum
derajat 2
Catatan perkembangan
Pukul: 15.07 WIB
A. Data subjektif
Ibu senang ari-ari (plasenta) sudah lahir, merasa haus dan ingin segera
minum. Ibu merasakan mules ketka bayinya berhasil menyusu.
B. Data objektif
TFU 2 iari di bawah pusat, teraba keras dan bundar. Di perineum tampak
ada robekan (laserasi) derajat 2. Kandung kemih kosong.
C. Analisa
Inpartu Kala IV
D. Penatalaksanaan
a. Memberitahu ibu bahwa ada robekan dan akan dilakukan perjahitan→ibu
agak takut dijahit tetapi bersedia.
b. Melakukan penjahitan perineum dengan anastesi lidokain 1% dan benang
cutgut cromik
c. Melakukan pemantauan TTV dan perdarahan serta kandung kemih →
terlampir di halaman belakang partograf.
d. Menilai keberhasilan IMD→bayi berhasil menyusu pada menit ke 50.
e. Menilai kondisi bayi→ bayi sehat kulit kemerahan, tonus otot aktif.
f. Membersihkan ibu dan memberikan makanan dan minuman sesuai
keinginan ibu→ ibu minum 1 gelas air putih.
g. Merapikan, mendekontaminasi dan membersih kan alat dan bahan
.
STUDI KASUS INC 1
kasus 2
ny. T tiba di PMB pukul 14.00, pada pemeriksaan abdomen, kontraksi terjadi
2x/10’/20’’ penurunan kepala 5/5 dan DJJ 130x/menit. Pada pemeriksaan dalam,
serviks membuka 2 cm kantung ketuban utuh, tidak teraba molase, tekanan darah
110/70 mmHg, denyut nadi 78x/menit suhu 36,6°C. Ibu BAK 100 ml, protein
negatif, pemeriksaan abdomen dan dalam dilakukan pukul 18.00 wib, kantung
ketuban pecah selagi pemeriksaan, cairan jernih
Jawab: batas waktu terakhir ny. T diharapkan dilatasi mencapai pembukaan 10 cm adalah pukul
00.00 wib karena ny. T merupakan ibu hamil primigravida, untuk primigravida
pembukaan serviks setiap 1 cm pada fase laten (1-4 cm) adalah 2 jam/ 1 cm. untuk fase
aktif (5-10 cm) 1 jam/1 cm
Pembukaan primigravida
1 cm 2 jam
2 cm 2 jam → pukul 14.00 WIB Pembukaan 2 cm
3 cm 2 jam
4 cm 2 jam → pukul 18.00 WIB pembukaan 4 cm
5 cm 1 jam
6 cm 1 jam
7 cm 1 jam → pukul 22.00 WIB pembukaan 7 cm
8 cm 1 jam
9 cm 1 jam
10 cm 1 jam → pukul 00.00 WIB pembukaan 10 cm
(dilatasi maksimal)
4. jika pemeriksaan dilakukan pukul 22.00 wib dan serviks membuka 7 cm,
managemen apa yang akan diberikan:
a. puskesmas
b. RS
Jawaban: jika dilihat dari partograf, ny. T sudah melewati garis waspada maka
managemen bidan harus mempertimbangkan adanya penyulit apakah terjadi fase
aktif dan melakukan tindakan intervensi yang diperlukan seperti persiapan
rujukan ke fasilitas kesehatan rujukan seperti RS dan puskesmas yang mampu
menangani penyulit dan kegawatdaruratan obstetric. Jika pembukaan serviks
berada di sebelah kanan garis bertindak, maka tindakan untuk menyelesaikan
persalinan harus dilakukan. Ibu harus tiba di empat rujukan sebelum garis
bertindak terlampaui
1. perawatan pendahuluan
nilai dengan segera keadaan umum ibu hamil dan janin (termasuk TTV
dan tingkat dehidrasi)
kaji nilai partograf
infus cairan dengan larutan garam fisiologis atau larutan glukosa 5%
pada janin pertama: 1 liter/jam
istirahat 1 jam untuk observasi, kecuali harus segera bertondak.
2. pertolongan
Dapat dilakukan partus spontan, ektraksi vakum, ekstarksi forcep, manual aid
pada letak sungsang, embriotomi jika janin meninggal, SC dll.
2. Nilai His jika his tidak adekuat (kurang dari 3x/10’/40’’) pertimbangkan
adanya inersi uteri. Jika his adekuat (3x/10’/40’’) pertimbangkan adanya
disproporsi sefalopelvik, malposisi atau malpresentasi. Kemudian lakukan
penanganan umum yang akan memperbaiki his dan mempercepat kemajuan
persalinan.
STUDY KASUS 3
1. Catat data pada partograf dari hasil pemeriksaan pertama. Berdasarkan data
tersebut apa analisa anda?
Pada kasus tersebut ibu masih dalam fase laten dan belum bisa dimasukan ke
dalam partograf. Ny. E usia 26 tahun G2P1A0, inpartu kala 1 fase laten, keadaan
ibu baik. Janin tunggal, hidup intrauterin, presentasi kepala keadaan baik.
Pada studi kasus lanjutan ibu sudah memasuki fase aktif dimana serviks sudah
mengalami pembukaan 7cm
Masih bisa berjalan dengan normal, dikarenakan pecah ketuban disini bukan
sebuah penyulit atau kegawatdaruratan dilihat dari pembukaan serviks yang
terus berjalan