Anda di halaman 1dari 16

Nama : Syifa Fitriani Dewi

NIM : P17324218049
Tingkat 3B

Ny. T telah melahirkan bayi laki-laki satu jam yang lalu, kulit bayi
kemerahan, menangis, gerakan aktif.

1. Jelaskan perawatan bayi Ny.T pada saat dilahirkan (selama 1 jam


pertama)

- Jaga bayi tetap hangat


- Bersihkan jalan nafas jika perlu
- Keringkan dan jaga bayi tetap hangat
- Potong dan ikat tali pusat tanpa membubuhi apapun, kira kira 2
menit setelah lahir
- IMD
- Beri salep mata antibiotika tetrasikilin 1% pada kedua mata
- Suntikan vit K1 1mg intramuscular, di paha kiri anterolateral
- Imunisasi HB0 0,5 ml, intramuscular, paha kanan anterolateral, kira
ira 1-2 jam setelah Vit k1

2. Sebutkan apa yang akan anda lakukan selanjutnya pada bayi


tersebut (selama 1-24 jam setelah lahir)

- Jaga bayi tetap hangat


- Bersihkan jalan nafas jika perlu
- Keringkan dan jaga bayi tetap hangat
- Potong dan ikat tali pusat tanpa membubuhi apapun, kira kira 2
menit setelah lahir
- IMD
- Beri salep mata antibiotika tetrasikilin 1% pada kedua mata
- Suntikan vit K1 1mg intramuscular, di paha kiri anterolateral
- Imunisasi HB0 0,5 ml, intramuscular, paha kanan anterolateral, kira
ira 1-2 jam setelah Vit k1
- Pemberian identitas
- Anamnesis dan pemeriksaan fisik
- Pemulangan bayi lahir normal, konseling dan kunjungan ulang

Data Tambahan : Bayi Ny. T suhunya 35,5 C

3. Apa yang akan anda lakukan untuk menghangatkannya?

- Lakukan bounding attachment


- Lakukan IMD untuk menhangatkan bayi
- Mengatur suhu ruangan persalinan
- Mandikan bayi setelah 6 jam dengan air hangat
- Bayi harus di selimuti dan berpakaian setiap saaat, dengan lembut
dan kering
- Ganti popok dan baju jika basah
- Gunakan topi, kaos kaki, kaos tangan untuk menjaga kehangatan

4. Mengapa kehangatan tubuhnya penting untuk dipertahankan?

- Agar bayi tidak kehilangan panas


- Agar tidak terjadi hipotermi

5. Buat Daftar tanda-tanda bahaya yang harus diwaspadai pada bayi


baru lahir?
a. Pernafasan?
- Adanya cuping hidung bersuara seperti dengkuran
- > 60x/ menit
- < 40x / menit - retraksi di dada
- Frekuensu nafas <20x/menit atau apneu (pernapasan berhenti
selama <15 detik)
b. Kehangatan?
- Demam ( suhu bayi lebih dari 37,50 C )
- dingin ( < 36,50 C ),
c. Warna?
- Kulit berwarna kuning
- Kuning pada bayi terjadi pada waktu kurang dari 24 jam setelah
lahir atau lebih dari 14 hari setelah lahir, kuning menjalar hingga
telapak tangan dan kakinya.
d. Pemberian Makanan ?
- Sulit minum,seanosis sentral (lidah biru), perut kembung
- Muntah saat diberikan makan
e. Tali pusat ?
Tali pusat merah, bengkak, keluar cairan, bau busuk, berdarah.
f. Infeksi?
- Terdapat inflansi berwarna kemerahan
- Bayi demam
- Mata bayi bernanah banyak dan dapat menyebabkan bayi buta
g. Tinja/ kemih?
- Belum BAB/BAK dalam 24jam
- Bayi diare
- Tinja berwarna pucat -Kemih/tinja bercampur darah
h. Aktifitas?
- Mudah tersinggung
- Terdapat tanda lemas
- Terlalu mengantuk
- Lunglai
- Kejang-kejang halus tidak bisa tenang -menangis terus menerus .
6. Jika timbul tanda bahaya , apa yang anda lakukan?
- Harus mengajarkan kepadaa ibu bagaimana mengenali tanda-tanda
bahaya.
- Menganjurkan untuk datang ke klinik dengan segera jika ia
mengalami tandatanda bahaya tersebut.
- Menenangkan ibu
- Jangan panic
- Melakukan tindakan sesuai kasus

7. Imunisasi apa yang segera akan anda berikan pada bayi setelah
lahir?
→ Imunisasi HBO : Bermanfaat untuk memberikan sistem kekebalan
tubuh dan melindungi terhadap virus hepatitis B.
Jika tidak dilakukan, hepatitis B dapat menyebabkan infeksi organ hati
yang menimbulkan penyakit kronis, di antaranya seperti kanker hati.
Cara penyuntikannya :
- 0,5 ml
- Intramuscular
- Paha kanan anterolateral

Data Tambahan : Anda mengetahui bahwa pengamatan bayi selama


minggu pertama jauh lebih penting dari pada sekali pemeriksaan oleh
Bidan. Bersikaplah seolah-olah anda sedang menyiapkan informasi
untuk Ny. T mengenai apa yang normal dan yang tidak normal pada
bayinya

8. Informasi apa yang akan anda berikan pada Ny. T?

a. Pemberian makan ?

- Segera lakukan IMD


- Berikan ASI saja selama 6 bulan
- Menyusui bayi sesering mungkin, min 10-12x/hari
b. Mempertahankan kehangatan tubuh bayi?
- Mandikan bayi setelah 6 jam dengan air hangat
- Bayi harus di selimuti dan berpakaian setiap saaat, dengan
lembut dan kering
- Ganti popok dan baju jika basah
- Gunakan topi, kaos kaki, kaos tangan untuk menjaga kehangatan

c. Mencegah kecelakaan?

- Menghindari aspirasi : gendong bayi saat memberi makan dan


menyusui
- Kekurangan oksigen : jangan pernah meninggalkan bayi
sendirian dikamar bayi atau kamar mandi
- Jatuh: beri pengaman tempat tidur saat bayi tidur. Jangan prnh
meninggalkan bayi pada tempat yg tinggi dan bila ragu
tempatkan bayi di lantai dengan alas
- Luka bakar: cek air mandi sebelum dipakai. Jangan merokok di
dalam rumah/dekat bayi

d. Mencegah infeksi?
- Selalu cuci tangan dengan sabun dan air mengalir sebelum dan
sesudah memangang bayi
- Jangan memberikan apapun kepada tali pusat
- Rawat tali pusat dengan bersih dan kering

e. Manfaat dan resiko imunisasi

- Hepatitis B : mencegah hepatits B dan kerusakan hati → yeri


pada bekas suntikan dan demam
- BCG : mencegah TBC yang berat → biasanya bekas suntikan
pada lengan atas akan meninggalkan bekas melepuh atau luka
kecil.
- Polio, IPV: mencegah terkena penyakit polimielitis. Penyakit ini
bisa menyebabkan anak menderita cacat dan kelumpuhan
permanen
- DPT-HB-HIB : gar tidak terkena penyakit difteri, pertusis dan
tetanus. Imunisasi dilakukan dengan memasukkan zat anti
penyakit tersebut sehingga tubuh bayi bisa membentuk
kekebalan alami hingga dewasa. → bekas luka dan nyeri pada
area suntikan namun biasanya akan sembuh sendiri.

f. Apa yang diharapkan pada bayi selama minggu/minggu/bulan


pertama?

- Pada minggu atau bulan pertama, bayi diharapkan akan


memiliki pertumbuhan dan perkembangan yang maksimal
- stimulasi dini sangat penting bagi pertumbuhan dan
perkembangan bayi.
- Stimulasi pada bayi seperti mengajaknya berbicara,
menyanyikan lagu, membalas senyumannya, mengajarkan
telungkup.

g. Tanda-tanda bahaya yang harus diwaspadai dan dilakukan jika


tanda-tanda ini muncul?

- Tidak mau menyusu


- Kejang kejang
- Lemah
- Sesak nafas
- Merintih dan menangis terus
- Tali pusar kemerahan hingga dinding perut berbau dn bernanah
- Demam
- Mata bayi bernanah
- Diare lebih dari 3 hari
- Kulit dan mata bayi kuning - Saat BAB tinja berwarna pucat
h. Perawatan harian pada bayi baru lahir?
- Pemberian ASI sesering mungkin
- Jaga bayi tetap hangat
- Perawatan tali pusat

9. Jelaskan masing-masing variasi masalah yang sering muncul dan


pengobatan yang tepat atau perawatannya
a. Ruam Popok
1) Definisi
Warna merah menyeluruh, atau ruam atau keduanya pada
pantat bayi sebagai reaksi kulit terhadap ammonia pada urin dan
penyebaran bakteri dari feaces. Merupakan reaksi kulit dari
amoniak dalam urine dan kombinasi bakteri dari benda-benda
sekitar anus (Varney's Midwifery Third Edition). Inflamasi akut
pada kulit yang disebabkan secara langsung atau tidak langsung
oleh pemakaian popok
2) Etiologi
- Kebersihan kulit tidak terjaga.
- Jarang ganti popok setelah bayi kencing
- Suhu/udara lingkungan terlalu panas/lembab
- Akibat mencret
- Reaksi terhadap kontak karet, plastik, deterjen
3) Patofisiologi
Kontak yang lama antara kulit dan popok yang basah
memengaruhi beberapa bagian kulit.Gesekan yang lebih sering dan
lama menimbulkan kerusakan iritasi pada kulit yang dapat
meningkatkan permeabilitas kulit dan jumlahı
mikroorganisme.Dengan demikian, kulit menjadi sensitif dan
mudah mengalami iritasi.Amonia juga dipandang sebagai penyebab
ruam popok, meskipun amonia tidak berdiri sendiri.Peningkatan
PH urine mengakibatkan peningkatan enzim fecal yaitu protease
dan lipase, sehingga memudahkan terjadinya iritasi pada daerah
bokong.Erzim fecal juga meningkatkan permeabilitas kulit akibat
garam empedu yang terkandung pada faeces, terutama saat diare,
sehingga juga mengakibatkan iritasi pada daerah anal.
4) Tanda dan gejala
- Iritasi kulit yang terkena muncul sebagai eritema pada kulit
yang tertutup popok.
- Erupsi daerah kontak yang menonjol
- Keadaan yang lebih parah dapat terjadi: papulla vesicular dan
pustula, ulcerasi
5) Penatalaksanaan
- Segera ganti popuk segera setiap bayi BAK/BAB secara teratur
- Gunakan lap bersih/kapas yang telah dibasahi untuk
memberikan kotorannya. Sebaiknya gunakan kapas dengan air
hangat atau kapuas dengan minyak untuk membersihkan
daerah perinatal segera setelah BAK/BAB.
- Mulai membersihkan dari vagina sampai ke anus.
- Gunakan sabun bersih dan bilas dengan air bersih. Hindari
penggunaan sabun yang berlebihan untuk membersihkan
daerah pantat/bokong. Sabun yang berlebihan dan keras
sifatnya dapat menyebabkan iritasi.
- Berilah lapisan popok jika bayi menggunakan lapisan kain.
- Gunakan popok rangkap setiap malam dan pelindung krim
body lotion setiap mengganti popok.

b. Seborrhea
1) Detinisi
Adalah suatu peradangan pada kulit bagian atas yang
menyebabkan timbulnya sisik pada kulit kepala, wajah dan kadang
pada bagian tubuh lainnya.Biasanya, proses pergantian sel-sel pada
kulit kepala terjadi secara perlahan-lahan dan tidak terlihat oleh
mata.
2) Etiologi
Penyebab pasti belum diketahui, tapi diduga akibat disfungsi
kelenjar sebasea, dugaan lainnya karena pengaruh hormon sisa
kehamilan ibunya.Produksi sebum oleh kelenjar keringat yang
berlebihan.Kambuh jika makanan berlemak/bericatori tinggi,
minuman alkohol dan gangguan emosi.
3) Tanda dan gejala
Tidak gatal, kulit merah dan skuama berminyak , flouresensi
berupa sisik yang berlemak dan eritema, terdapat di daerah kulit
kepala, belakang telinga, ketiak, daerah popok terkena sampai usia
8 bulan.
4) Penatalaksanaan
- Dengan menggosokkan pelan-pelan kulit kepala dengan
minyak sayur, cuci dengan sampo dan kemudian lepaskan
dengan menggunakan sisir bergigi halus.
- Hindari makan berlemak, kacang dan coklat
- Berikan vitamin B6 clan B kompleks untuk waktu yang lama
- Jika terdapat infeksi sekunder dan eksudat, kompres dahulu
dengan kompres dengan larutan kalium permangat 1/5000,
berikan krim yang mengandung asam salisilat (2%), sulfur
presipitatus (4%), vioform (3%), dan hidrokortison (11,5-1 %),
neomisin dan basitrasin.
- Penggunaan shampo yang tidak berbusa 2-3 kali seminggu.
- Gunakan krim yang mengandung selenium sulfida atau Hg
presipitatus albus 2%
c. Moniliasis
1) Definisi
Oral thrush disebut juga oral candidiasis atau infeksi sariawan,
Sariawan adalah suatu infeksi dari membran mucous pada mulut
yang disebabkan oleh fungus candidia.
2) Tanda dan Gejala
Oral thrush ditandai dengan lambalan berwarna putih yang
menyerupai dadih susu diikuti dengan garis dapat dilihat pada
lidah, langit-langit mulut, dari segi sebelah dalam pipi, bibir bagian
dalam gusi dan oral mukosa. Bayi kemungkinan akan menolak
untuk disusui karena merasa sakit di dalam mulut tetapi hal ini
merupakan kejadian yang jarang ditemukan. Pada awalnya
penyakit ini tidak terlalu sakit, tapi dapat menimbulkan
ketidaknyamanan.Oral thrush ini dapat menyebabkan anoreksia
pada bayi.
3) Perawatan dan Penanganan
- Lakukan pemeriksaan untuk membedakan thrush dari bercak
susu dengan mengorek lidah secara lembut untuk melihat
apakah bercak putih mudah dilepas. Bercak susu mudah
dilepas sedangkan thrush sukar dilepas.
- Olesi bercak thrush dalam mulut bayi dengan larutan nystatin
oral/gentian violet 0,5% 4 x sehari, lanjutkan sampai 2 hari
setelah lesi menghilang.
- Anjurkan ibu mengolesi payudaranya dengan krim
nystatin/larutan gentian violet 0,5% setiap kali setelah
menyusui sclama bayi diobati.
d. Bayi Rewel

Bayi rewel atau menangis tidak selalu karena lapar.Rewel bisa


disebabkan karena mengompol, kepanasan kedinginan, ingin ditimang
atau mendengar suara ibunya, merasa sendiri, atau tidak nyaman
dengan tubuhnya. Mengisap merupakan sumber kepuasan dan
ketenangan bayi sehingga biasanya ia akan tenang jika didekap dan
disusui. Jika bayi terlalu rewel hingga sulit untuk menyusu, cobalah
beberapa hal berikut:
- Letakkan bayi di dada ibu, lakukan kontak kulit dengan kulit
sesering dan selama mungkin.
- Mandikan bayi dan bermain bersamanya.
- Pijat bayi (ayah dan ibu melakukan pijat bayi sendiri)
- Dengarkan musik bersama atau menyanyikan lagu untuk buah
hati.

e. Ikterus Fisiologis
1) Definisi
Sekitar 50% bayi baru lahir terlihat ikterus (kuning) selama
minggu pertama setelah dilahirkan.Mekanisme yang paling sering
terjadi adalah 'fisiologis' dan mencerminkan kekurangan
sementara dalam sistem konjugasi.Pada janin, konjugasi yang
sangat sedikit pada bilirubin sangat diharapkan terjadi, tetapi
setelah kelahiran, konjugasi dan ekskresi bilirubin oleh hati harus
mengambil alih transfer plasenta. Dalam klinis, penting untuk
mengenali bayi yang tidak membutuhkan pemeriksaan atau
intervensi, daripada mengukur kadar bilirubin. Bayi seperti ini
mengikuti 'prinsip utama ikterus fisiologis'.
 kuning tidak terlihat pada 24 jam pertama
 bayi tetap sehat
 serum bilirubin tidak mencapai kadar yang harus
mendapat perawatan
 kuning hilang dalam 14 hari.

2) Penanganan Ikterus Fisiologis


Ikterus fisiologis tidak memerlukan penanganan yang
khusus, kecuali pemberian minum sedini mungkin dengan jumlah
cairan dan kalori yang mencukupi. Pemberian minum sedini
mungkin akan meningkatkan motilitas usus dan juga
menyebabkan bakteri diintroduksi ke usus. Bakteri dapat
mengubah bilirubin direk menjadi urobilin yang tidak dapat
diabsorpsi kembali. Dengan demikian, kadar bilirubin serum akan
turun. Meletakkan bayi di bawah sinar matahari selama 15–20
menit, ini dilakukan setiap hari antara pukul 6.30-08.00.Selama
ikterus masih terlihat, perawat harus memperhatikan pemberian
minum dengan jumlah cairan dan kalori yang mencukupi dan
pemantauan perkembangan ikterus.Apabila ikterus makin
meningkat intensitasnya, harus segera dicatat dan dilaporkan
karena mungkin diperlukan penanganan yang khusus.
ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR

Hari/Tanggal Pengkajian : Selasa, 08 Desember 2020


Waktu Pengkajian : 08.00 WIB
Tempat Pengkajian : PMB Bidan S
Pengkaji : Syifa Fitriani Dewi

A. DATA SUBJEKTIF
1. Ibu mengatakan bayinya menangis kuat dan bergerak aktif
2. Ibu mengatakan daya hisap bayi kuat dan sudah BAB pada pukul
06.00 WIB

B. DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : Baik,
TTV Suhu : 35,5⁰C
Pernafasan : 30 x/menit
Denyut Nadi : 140 x/menit
Tonus otot : Baik
Warna kulit : Merah
Antropometri :
- Panjang Badan : 49cm
- Berat Badan : 3600 gr
- Lingkar Kepala : 32 cm
- Lingkar Dada : 33 cm
- Lingkar perut : 30 cm
- LILA : 10cm
2. Pemeriksaan Fisik
• Kulit : warna kulit kemerahan, terdapat vernix kaseosa
• Kepala : simetris kiri dan kanan, tidak ada caput succedaneum,
tidak ada cepal hematoma, rambut hitam tipis dan halus, tidak
ada kelainan.
• Mata : simetris kiri dan kanan, pupil mata bereaksi dengan baik,
sclera putih da tidak icterus, dan konjungtiva merah muda.
• Hidung : terdapat lubang hidung, tidak ada kelainan seperti
labiospalatoskiziz,
• Mulut : refleks menghisap lemah, tidak ada lendir, tidak ada
kelainan pada pallatum, bibir pucat
• Telinga : simetris, ujung telinga atas sejajar dengan sudut mata,
daun telinga keras, elastis, ketika dilipat kearah depan cepat
kembali ke posisi semula, terdapat lubang telinga
• Leher : tidak ada pembengkakan, pembesaran dan nyeri tekan
ditandai dengan bayi tidak menangis, refleks tonick neck (+)
• Dada/Aksila: simetris, retraksi dada tidak ada, tidak
ada pembengkakan aksila, areola berwatna kecoklatan, bayi
nafas teratur dan bersih, bunyi jantung teratur, tidak ada kelainan
• Bahu , lengan, tangan: kedua tangan simetris, pergerakan aktif,
jumlh jari normal, kuku merah muda, refeks menggem +
• Abdomen:tidak ada penonjolan pada daerah tali pusat, tidak ada
pengeluaran cairan dari tali pusat
• Punggung dan bokong: tidak ada tonjolan pada tulang punggung
• Genetalia : bersih, dua testis berada dalam skrotum, lubang uretra
berada di ujung penis, sudah BAK
• Ekstremitas : pergerakan kurang aktif, jari tangan kiri dan kanan
lengkap, kuku pucat, tangan dan kaki teraba dingin
C. ANALISA
Bayi Ny.T Neonatus cukup bulan sesuai masa kehamilan usia 1 jam
dengan hipotermi sedang

D. PENATALAKSANAAN
1. Informasikan kepada ibu dan keluarga bahwa bayinya mengalami
hipotermi atau suhu tubuhnya di bawah noraml yaitu <36,5 C
2. Menjaga kehagatan tubuh bayi dengan cara memakaikan baju,
popok dan bedong, pastikan dalam keadaan kering serta bayi
diletakkan di incubator dengan suhu 32ºC. atau jauhkan bayi dari
tempat yang mampu mentransfer dingin.
3. Melakukan pemenuhan nutrisi bayi dengan memberikan ASI setiap
2-3 jam sekali
4. Memperhatikan personal hygiene bayi dengan cara membersihkan
dengan kapas basahdan mengganti pakaian bayi dengan yang baru ,
di bedong kembali ketika bayi BAK dan BAB.
5. Melakukan pencegahan infeksi dengan mencuci tangan sebelum
dan sesudah memegang atau melakukan perawatan pada bayi.
6. Melakukan perawatan tali pusat dengan menggunakan kassa steril
kering sebagai pembungkus tali pusat tanpa di beri betadine
maupun alkohol.
7. melakukan pemberian Injeksi Vit K 0,5 cc pada sepertiga paha kiri
atas secara IM
8. Memberitahukan ibu bahwa akan dilakukan penyuntikan hepatitis
(HBO) 1 mg pada paha kiri atas bayi 1-2 jam setelah vitamin K
9. Melakukan Observasi suhu setiap 6 jam
10. Melakukan observasi BAK dan BAB
11. Menunda bayi selama 6 jam untuk di mandikan atau menunggu
hingga suhu bayi stabil.
12. Mengingatkan kembali kepada ibu mengenai tanda bahaya pada
bayi baru lahir. Ibu memahami
13. Mengajarkan kepada ibu untuk menjaga kehanagatn bayi. Ibu
memahami
14. Konseling cara perawatan tali pusat yaitu setiap mandi kain kassa
diganti atau sesuai kondisi apabila sudah basah. Tali pusat
dibersihkan dengan sabun lalu dibilas hingga bersih dan lap hingga
kering, bungkus menggunakan kassa kering. Beritahu ibu bahwa
tali pusat dan kassa harus dalam keadaan kering. Ibu mengerti dan
bisa menjelaskan kembali.

Anda mungkin juga menyukai