Pertanyaannya, fakta dari tahun ke tahun, secara agregat yang terjadi justru
peningkatan produktivitas, khususnya di negara – negara maju. Artinya hipotesis
batas maksimum kapasitas produksi terhadap penambahan input menjadi tidak
relevan dalam kondisi tertentu. Kondisi yang bagaimana?
Jawabnya tak lain adalah ketika ada inovasi, yang secara sederhana
didefinisikan sebagai kemajuan teknologi yang senantiasa memperbaharui proses
produksi dengan implementasi teknik-teknik terbaru yang secara signifikan
meningkatkan kapasitas produksi sehingga mampu menampung penambahan input
dan tetap menghasilkan penambahan ouput. Bila dalam pengertian pertama, proses
produksi diasumsikan sebagai statis, maka dengan inovasi yang berkelanjutan
asumsinya bergeser, proses produksi diperlakukan sebagai sesuatu yang dinamis baik
sistem di dalamnya maupun lingkungan luar yang memengaruhinya.
Inovasi memastikan dengan kuantitas dan kualitas input (modal, tenaga kerja,
bahan baku, energi) yang sama organisasi mampu menghasilkan output yang lebih
banyak dan lebih bagus (bernilai). Dalam sudut pandang lain, inovasi yang berujung
pada peningkatan produktivitas dapat pula berarti upaya penurunan biaya produksi
untuk hasilkan sejumlah output yang lebih besar.
Sementara inovasi diakui sebagai salah satu sarana dalam upaya peningkatan
produktivitas, persoalan lain yang masih belum jelas bagi kita adalah bagaimana
memacu inovasi? Apakah kita akan selalu ikuti derap kemajuan teknologi hasil
inovasi bangsa lain atau lakukan inovasi karya sendiri?
Dalam banyak hal, harus kita akui, bangsa ini baru mampu berperan sebagai
pengguna teknologi, walau dalam banyak kasus, dengan skala relatif kecil sudah
mampu hasilkan karya berbasis inovasi. Konsekuensi dan tantangan dari posisi
sebagai pengguna adalah bagaimana memanfaatkan teknologi hasil inovasi orang lain
sebagai sarana (tools) bagi inovasi baru di lingkungan organisasi yang kita kelola.
Agar mudah dipahami diberikan contoh sebagai berikut. Komputer adalah karya
inovasi teknologi yang dihasilkan oleh bangsa lain. nah tantangan bagi kita sebagai
pengguna komputer, adalah bagaimana kita manfaatkan komputer sebagai alat bantu
dalam melakukan inovasi yang sesuai dengan bidang tugas dan kegiatan kita,
misalnya komputer kita gunakan untuk menata ulang prses produksi, komputer kita
gunakan dalam proses rekayasa dan lain sebagainya.
Oleh karena itu, peningkatan produktivitas bukan kerja sihir atau sulap, ia
tercapai setelah melalui proses perubahan yang terencana, terkendali dan terukur.
Produktivas harus diciptakan, bukan datang sendiri. Pendekatan yang saya jelaskan ini
oleh para ahli disebut pendekatan endogenous, menciptakan pertumbuhan dan
produktivitas sebagai bagian dari model dinamis dalam pengelolaan organisasi,
produktivitas dihasilkan sebagai dampak dari proses perubahan yang dilakukan di
dalam organisasi, bukan datang tiba – tiba dari lingkungan luar.
Menurut Samuelson terdapat dua hal yaitu, saling kebergantungan dan sifat
permintaannya merupakan turunan (derived).
1. Saling Kebergantungan
Permintaan dalam pasar input memiliki sifat saling kebergantungan karena
pada kenyataannya input tidak dapat bekerja sendirian. Misalnya, petani akan
menggarap sawah, tetapi petani tersebut tidak dapat menggarap sawahnya tanpa
menggunakan traktor. Demikian pula, traktor tidak dapat bekerja sendiri tanpa
digerakkan oleh petani. Dengan demikian, produktivitas dari satu macam input seperti
tenaga kerja akan bergantung pada jumlah input lainnya yang bekerja bersamanya.
Dengan demikian terdapat saling kebergantungan produktivitas antara tanah, tenaga
kerja, dan barang modal.