PRODI PENDIDIKAN KESEJATERAHAN KELUARGA UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA TAHUN AJARAN 2017/2018 PANCASILA PAHAM KEBANGSAAN dimasyarakat Kebangsaan adalah hubungan hukum antara orang dan Negara. Kebangsaan memberi yuridiksi Negara atas orang dan memberi orang perlindungan dari Negara. Yang menjadi hak-hak dan kewajiban merupakan hal yang beragam dari suatu Negara dengan negara lainnya. Rasa kebangsaan adalah suatu perasaan rakyat, masyarakat, dan bangsa terhadap kondisi bangsa Indonesia dalam perjalanan hidupnya. Saat ini rasa kebangsaan dilingkungan masyarakat sudah mulai pudar terbawa oleh arus perkembangan jaman. Kesadaran kebangsaan merupakan kondisi yang amat dinamis yang perlu terus menerus dipelihara dan dikembangkan oleh segenap aparatur pemerintah serta didukung oleh institusi polikik, ekonomi, sosial budaya, serta pertahanan keamanan yang mantap. Dalam hal ini kebangsaan bisa kita temui diberbagai lingkungan juga kegiatan dimasyarakat. contohnya dikota jogja kita bisa menemukan faham kebangsaan karena kota jogja menyimpan banyak sejarah bangsa indonesia sepertih benteng,pasar,juga banyaknya kampus kebangsaan yang berdiri di jogja. Kami melakukan survey untuk mengetahui faham kebangsaaan dimasyarakat. kami berhasil mendapatkan data dari empat orang narasumber. Narasumber tersebut adalah Bapak Santoso (Penjual di Pasar Vredeburg), Kak Ela (Pengunjung Museum Vredeburg), Ibu Hj. Hartini (Pengunjung Museum Vredeburg), dan Kak Eko Sutrisno ( Mahasiswa UST Semester 4). Bapak Santoso, yang berprofesi sebagai penjual kain batik asli Jogja di pasar Bringharjo mengatakan bahwa kita sebagai warga asli Indonesia harus mencintai produk dalam negeri. Karena mencintai produk dalam negeri itu merupakan salah satu perwujudan dari rasa kebangsaan. Seperti halnya Indonesia mempunyai ciri khas batik asli Indonesia, kita sebagai warga negara Indonesia harus mencintai produk lokal itu, bukan malah membeli atau mencintai produk-produk luar. Namun banyak juga batik-batik yang dibuat dari China masuk ke Indonesia. Kita harus lebih bisa memilah dan memilih batik yang yang asli produk lokal. Kak Ela, yang merupakan mahasiswa UNJ (Universitas Negeri Jakarta) semester 6 yang sedang liburan mengunjungi museum benteng Vredeburg mengatakan bahwa kita sebagai warga Indonesia itu harus mencintai sejarah- sejarah kebangsaan kita. Bukan malah datang hanya untuk bermain-main atau hanya untuk berfoto-foto. Museum merupakan tempat menyimpan benda-benda bersejarah bangsa. Ibu Hj. Hartini, yang merupakan warga asli Yogyakarta yang bertempat tinggal di daerah Bantul menyatakan bahwa dengan mengunjungi museum diharapkan rasa kebangsaan masyarakat bertambah dan semakin kuat akan rasa cinta tanah airnya. Selain itu, dengan beliau mengajak anaknya (TK) ke museum diharapkan selain memperlihatkan dan memperkenalkan sejarah perjuangan bangsa Indonesia untuk merdeka juga dapat memupuk rasa kebangsaan dan cinta tanah air mereka sejak kecil. Namun, menurut ibu Hartini nilai –nilai kebangsaan pada generasi muda dapat dikatakan mulai berkurang karena adanya pengaruh teknologi yang membuat mereka menjadi malas. Bukan hanya itu, generasi Indonesia saat ini dapat dikatakan generasi kritis sopan santun karena mereka sudah berani melawan orang tua dan sopan santun di masyarakatnya berkurang. Kak Eko Sutrisno, yang merupakan mahasiswa aktif semester 4 di kampus Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa mengatakan bahwa suatu bangsa itu terdiri dari beberapa daerah, bahasa, suku, dan agama. Kampus UST ini adalah kampus Kebangsaan, karena banyak mahasiswanya yang berasal dari berbagai agama, daerah, bahasa, dan suku. Disini kita harus bisa toleransi kepada mahasiswa yang lainnya. Karena toleransi merupakan salah satu perwujudan dari rasa kebangsaan. Dari empat narasumber tersebut kita dapat menyimpulkan bahwa rasa kebangsaan tersebut sangat penting dan perlu di pupuk dan ditingkatkan. Nilai- nilai kebangsaan ternyata sangat berpengaruh terhadap kehidupan kita dimana dengan memiliki rasa kebansaan dan cita tanah air diharapkan kita dapat menjadi pribadi yang utuh secara lahir dan batin. Dengan rasa kebangsaan yang kuat kita akan paham arti sebuah perbedaan dan toleransi terhadap sesama masyarakat demi terciptanya keamanan, ketentraman, dan keadilan sosila. Kebangsaan yang dapat kita petik darti sebuah sejarah bangsa merupakan pembelajara yang sangat baik agar kita lebih mengintropeksi diri betapa mereka yang ada dalam peperangan dahsyat dapat mempunyai rasa kebangsaan yang begitu kuat sedangkan kita yang sudah merdeka belum dapat mengaktualisasikan nilai-nilai kebangsaan secara utuh dan menyeluruh.