SKRIPSI
Oleh
MUSDALIVA
NPM : 041601086
NIMK O : 8382116085
Mengetahui,
Ketua Program Studi Pendidikan Agama Islam;
ii
PENGESAHAN SKRIPSI
DEWAN PENGUJI:
Ketua : Dr. Basri, M.A. (………........….. )
Sekretaris : Drs. La Jusu, M.A. (………........….. )
Munaqisy I : ................................................... (………........….. )
Munaqisy II : ................................................... (………........….. )
Munaqisy III : ................................................... (………........….. )
Diketahui Oleh:
Dekan Fakultas Agama Islam
Universitas Muhammadiyah Buton
iii
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
menyatakan bahwa Skripsi ini benar adalah hasil karya penyusun sendiri. Jika
kemudian hari terbukti bahwa ia merupakan duplikat, tiruan, plagiat, atau dibuat
atau dibantu orang lain secara keseluruhan atau sebagian, maka Skripsi dan gelar
Musdaliva
NIM: 041601086
NIMKO: 8382116085
iv
KATA PENGANTAR
v
3. Bapak Drs. La Jusu, M.A., Wakil Dekan Fakultas Agama Islam
Universitas Muhammadiyah Buton;
4. Bapak Muhammad Ridwan, S.Ag., M.A., Ketua Program Studi
Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah
Buton;
5. Segenap bapak/Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Agama Islam
Jurusan Tarbiyah yang telah mencurahkan waktu dan pengetahuannya sejak
awal Penyusun menempuh pendidikan di Fakultas Agama Islam Universitas
Muhammadiyah Buton ini sampai pada penyelesaian studi Penyusun.
6. Teman-teman Jurusan Tarbiyah Program Studi Pendidikan Agama Islam
Fakultas Agama Islam yang turut pula membantu Penyusun, baik langsung
maupun secara tidak langsung.
7. Semua pihak yang tidak dapat Penyusun sebut namanya satu persatu,
Penyusun mengucapkan banyak terima kasih.
Akhirnya Allah pulalah tempat kembali segala sesuatu. Dan semoga
bantuan dari semua pihak dapat dibalas oleh Allah Swt., dengan pahala yang
besar, Amin
Baubau, Oktober 2020
Penyusun,
Musdaliva
NIM: 041601086
NIMKO: 8382116085
vi
DAFTAR ISI
Halaman
BAB I PENDAHULUAN
vii
B. Taman Pendidikan Al-Quran sebagai Lembaga Pendidikan
Non-Formal.................................................................................
.................................................................................................11
C. Tujuan Pendidikan dan Adab Membaca al-Quran ...................
.................................................................................................13
D. Peran TPA Terhadap Kemampuan Membaca Al-Quran.............
.................................................................................................20
viii
BAB V PENUTUP.......................................................................................
51
A. Kesimpulan..................................................................................
.................................................................................................51
B. Impliksi Penelitian.......................................................................
.................................................................................................51
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................
53
ABSTRAK
ix
Judul Skripsi : Peran TPA Al-Ikhlas Terhadap Kemampuan Membaca
Al-Quran pada Anak di Kumbewaha Kabupaten Buton
x
BAB I
PENDAHULUAN
Agama Islam diturunkan oleh Allah swt., dengan Al-Quran sebagai petunjuk
bagi mansusia (huda linnas) untuk membimbing manusia menuju jalan yang lurus.
Al-Qur’an mempunyai fungsi sebagai pembeda atau furqon antara yang haq dengan
yang bathil. Disamping itu, Al-Qur’an juga mengajarkan kepada manusia tentang
dari kekotoran, dengan melalui pengamalan ibadah kepada Allah swt. Al-Qur’an
Manusia dapat mengetahui yang baik dan yang buruk, oleh karena ada acuan
dan patokan sebagai dasar perpijak bagi pemahaman tersebut, dalam hal ini adalah
Al-Qur’an merupakan kitab suci, sebagai sumber hukum Islam yang pertama
dan utama dalam Islam. Di dalamnya terkandung wahyu Illahi yang menjadi
petunjuk bagi manusia dalam menjalani hidup dan kehidupannya, termasuk pada
1
Penjelasan Tengku Muhammad Hasbi Asy-Syidieqy, Tafsir Al-Qur‟anul Majid An-Nuur,
Jilid I, (Semarang: PT. Rizki Putra, 1995), h. 30-39.
1
2
tentunya Al-Quran harus dipelajari, dalam hal ini adalah pembelajaran membaca dan
menulis Al-Quran.
bacaan bagi orang Mu’min, baik dalam keadaan senang maupun dalam keadaan
susah. Membaca Al-Qur’an, tidak hanya merupakan ibadah, tenatpi juga menjadi
obat da penawar bagi setiap orang yang jiwanya gelisah. Untuk dapat memiliki
kemampuan membaca Al-Quran maka dibutuhkan kemauan dari anak sebagai pihak
yang dibina kemampuan baca Al-Quran serta kemauan para pembina Taman
Pendidikan Al-Quran (TPA) untuk meluangkan waktunya dalam mengajar anak agar
TPA, sehingga tidak mengherankan jika TPA biasa disebut sebagai lembaga
pendidikan non-formal yang berbasis masjid dan mushallah dalam hal pembinaan
atau disingkat dengan TPA adalah lembaga yang secara riel telah menjadi wadah
anak-anak dalam upaya untuk membina anak agar memiliki kemampuan dalam
Quran (TPA) memiliki peran yang sangat penting dalam meningkatkan kemampuan
dalam membaca Al-Quran ini, tidak terlepas dari peran TPA Al-Ikhlas Desa
3
Al-Quran merupakan suatu kebutuhan. Oleh karena itu tidak heran jika
dengan anak atau santri untuk belajar membaca Al-Quran. Hal ini tentu
B. Rumusan Masalah
C. Hipotesis
masalah penelitian yang secara teoritis dianggap paling mungkin atau paling
4
membaca Al-Quran”.
2
J. Sitorus, Metodologi Penelitian Pendidikan (Bandung: Tarsito, 2005), h. 15.
5
Kabupaten Buton;
1. Tujuan Penelitian
2. Kegunnaan Penelitian
a. Kegunaan Akademis
mempelajari Al-Quran;
6
Quran.
b. Kegunaan Praktis
Kumbewaha.
Penyusunan Skripsi ini terdiri dari lima bab, yang secara sistematis dapat
Penyusunan Skripsi.
Bab kedua adalah bab Tinjauan Pustaka, yang sub pokok bahasannya
lembaga pendidikan Non Formal, Tujuan Belajar dan Adab Membaca al-
Qur'an dan bab kedua akan diakhiri dengan pembahasan tentang Peran TPA
Kumbewa, yang antara lain akan membahas tentang sejarah berdirinya TPA
bab empat ini akan diakhiri dengan pembahasan tentang Peran TPA Al-Ikhlas
Kabupaten Buton.
TINJAUAN PUSTAKA
Nasional adalah
kepada Tuhan Yang Maha Esa, memiliki akhlak yang mulia, sehat secara
berjiwa mandiri serta mampu menjadi warga negara yang demokratis serta
Quran (TPA).
ahli, diantaranya:
3
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Jakarta:
2003), h. 2
9
10
lembaga Al-Quran untuk anak, yakni yang berusia antara 7 sampai dengan
mendidik anak-anak usia 7-12 tahun yang tidak hanya bisa membaca Al-
sebagai lembaga pendidikan khusus sebab anak yang masuh pada lembaga
pendidikan ini adalah anak yang berusia 7-12 tahun yang diselenggarakan
4
Yayasan team tadarus “AMM” Yogyakarta, 2003 h. 4.
5
Ahmad Syamsuddin dalam bukunya yang berjudul Panduan Kurikulum dan Pengajaran
Taman Kanak-Kanak (TKA) Taman Pendidikan Al-Quran (TPA), (Palembang: LPTKBKPRMI
Sumatera Selatan, 2006), h. 9
6
Mamsudi Abdurrahman, dkk, Panduan Kurikulum dan Pengajaran TK/TP Al-Quran,
(Palembang: LPTK BKPRMI, 2010), h. 25
11
berada pada lembaga pendidikan ini adalah anak usia 7-12 tahun dengan
serta benar.
yang memiliki fungsi dan peran yang cukup besar, terutama yang berkaitan
satu dengan yang lainnya. Artinya bahwa jika salah satu komponen
8
Departemen Pendidikan Nasional RI, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20
Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, (Cet. 1; Jakarta: Biro Hukum dan Organisasi
Sekretariat Jenderal Departemen Pendidikan Nasional Jakarta, 2003) , h. 18.
13
lingkungan yang berpengaruh itu tidak berjalan dengan baik, maka akan
Al-Quran.
pada suatu tujuan tertentu. Tujuan dapat diartikan sebagai upaya yang
belajar.
menumbuhkannya.
sehari-hari.
merupakan suatu ibadah. Ada beberapa adab dan tata cara yang harus
diperhatikan, dipegang dan dijaga sebelum dan pada saat membaca Al-
Rasulullah saw., dan para sahabatnya. Berikut akan dikemukakan adab dan
diantaranya adalah memilih waktu yang tepat, tempat yang sesuai, cara
duduk yang benar, suci secara fisik, berwudhu sebelum membaca Al-
Quran, diantaranya adalah Firman Allah dalam Surat An-Nahl ayat 98,
berbunyi:
10
Shalah Abdul Fattah Al-Khalidi, Kunci Berinteraksi dengan Al-Qur'an, (Penerjemah: M.
Misbah, Jakarta: Robbani Press, 2005), h. 64-65.
11
Ibid, h. 214-215
16
Allah berfirman:
berfirman:
merdu”. 14
12
Depag RI, Al-Qur’an Tajwid Warna dan Terjemahnya, h. 988
13
Ahsin Al-Hafidz, Bimbingan Praktis Menghafal Al-Qur'an, (Jakarta: Bumi Aksara,1994),
Cet. I, h. 32-33
14
Ahmad Mustafa al-Maragi, Tafsir al-Maraghi, Juz 14, (Semarang: Toha Putra, 1993), h.
254
17
membaca buku atau kitab lainnya. Menurut Al-Suyuthi, ada 3 tata cara
sempurna.
memiliki peran yang sangat penting dalam menanamkan moral yang baik dan
Islami. Namun kadang TPA tidak mempunyai peran yang cukup besar dalam
15
Ahsin Al-Hafidz, Bimbingan Praktis Menghafal Al-Qur'an, h. 34.
16
Muhammad Ibn Alawi Al-Maliki Al-Hasani, Samudra Ilmu-Ilmu al-Qur'an
18
kesibukan para pembina TPA serta juga disebabkan oleh karena tidak adanya
keberlangsungan TPA saat ini cenderung asal jalan, tanpa memiliki pijakan
Ajaran Islam perlu dipahami oleh setiap Muslim, namun ajaran Islam tidak
akan dipahami dengan baik sebagaimana yang seharusnya jika tidak diawali
dalam Islam, sebab tanpa upaya untuk belajar membaca Al-Quran, maka
niscaya tidak akan mampu membaca Al-Quran dan jika tidak mampu
sebagai way of life atau pedoman dalam hidup. Oleh karena itu, sejalan dengan
peran yang dilakukan oleh TPA dalam membina kemampuan anak untuk
membaca Al-Quran adalah merupakan suatu kebaikan dan hal itu diilhami
merupakan pekerjaan yang mulia dan ibadah yang utama. Hal ini senada
diperankan oleh para Pembina TPA adalah merupakan suatu upaya yang
dan penanaman nilai Qurani pada anak usia dini tentu hasilnya akan berbeda
asasi dalam Islam, sebab jika tidak mempelajari Al-Quran, maka niscara tidak
akan mampu untuk memahami nilai-nilai ajaran dalam al-Quran. Hal ini
asasi dalam Islam yang harus diajarkan kepada anak-anak, baik diajar oleh
orang tua di rumah, maupun oleh Pembina-pembina yang ada di TPA. Hal ini
berarti bahwa pengajaran Al-Quran merupakan hak anak untuk diperoleh agar
anak tumbuh berdasarkan fitrah Islam, sehingga terhindar dari hal-hal buruk.
anak, relevan dan dianjurkan dalam Islam karena hal itu disamping merupakan
Disamping itu juga menjadi sarana untuk meningkatkan kualitas ummat dalam
dengan baik, yang pada akhirnya akan memberi manfaat pada pengamalan
METODE PENELITIAN
1. Populasi
23
24
populasi pada penelitian ini adalah Santri dan Pembina TPA Al-Ikhlas
Tabel 1
Populasi Penelitian
Jumlah
No. Populasi Jumlah
LK PR
1. Pembina TPA Al-Ikhlas 2 0 2
2. Anak (Santri) 16 15 31
Jumlah 20 17 37
Sumber Data: Data Santri TPA Al-Ikhlas Desa Kumbewaha.
Berdasarkan pada tabel diatas menunjukkan bahwa populasi penelitian
ini adalah Pembina TPA yang berjumlah 2 orang dan Anak yang
berjumlah 31.
2. Sampel
Sebagaimana telah dikemukakan bahwa setiap penelitian
Tabel 2
Sampel Penelitian
Jumlah
No. Uraian Populasi Ket.
Populasi Sampel
1. Pembina TPA Al-Ikhlas 2 2
2. Anak (Santri) 31 31
Jumlah 33 33
Sumber Data: Olahan Data tabel 1
B. Instrumen Penelitian
pengertian instrumen penelitian yang dikemukakan oleh para ahli, antara lain
21
S. Nasution, Metedologi Research (Cet. VIII; Jakarta: Bumi Aksara, 2006), h.86.
26
digunakan. Hal ini berarti bahwa jika ingin berhasil dalam suatu penelitian,
maka sesuaikan instrument yang digunakan dengan data yang ingin diperoleh.
Sebab jika instrument yang digunakan tidak sesuai dengan data yang akan
diperoleh, maka instrument tersebut dianggap tidak tepat dan penelitian yang
maka instrumen yang digunakan adalah instrumen kualitatif. Untuk itu, dalam
C. ProsedurPengumpulan Data
1. Metode Observasi
22
Sugiyono, Op.Cit, h.124.
27
yang diteliti.
upaya untuk pencarian data melalui tanya jawab, berdasarkan pada daftar
3. Dokumentasi
penelitian ini adalah data yang berhubungan dengan TPA Al-Ikhlas Desa
23
Sutrisno Hadi, Metodologi Research, Jilid 1, ( Yogyakarta: Fakultas Psikologi UGM,
2008), h.136
24
Sutrisno Hadi, Op.cit,h. 193
28
data kualitatif. Oleh karena itu dalam analisa data ini Peneliti menggunakan
bersifata umum.
bersifat khusus;
satu data dengan data lainnya dan selanjutnya mengambil kesimpulan dan
dasarnya.
BAB IV
30
31
Masjid Al-Ikhlas yang ada di Desa Kumbewaha, sebab nama TPA diambil
dan setelah berdirinya TPA Al-Ikhlas diambil dari nama masjid di Desa
Madi, bahwa:
Quran dengan menggunakan buku Iqra’ dan juga kegiatan hafalan surat-
26
La Madila, Pembina TPA Al-Ikhlas Desa Kumbewaha, Wawancara, di Desa
Kumbewaha, Tanggal, 15 Juni 2020
32
bahwa:
TPA Al-Ikhlas Desa Kumbewaha resmi berdiri dan sebelum itu kegiatan
TPA Al-Ikhlas pada tahun 2016 dan selanjutnya, dimana kegiatan yang
“Pada tahun 2003 sejak pemindahan kegiatan dari Masjid ke TPA Al-
Ikhlas, maka kegiatan TPA Al-Ikhlas hanya dilakukan pada bulan
Ramadhan saja, hal ini disebabkan karena kurangnya tenaga Pembina.
27
La Madila, Pembina TPA Al-Ikhlas Desa Kumbewaha, Wawancara, di Desa
Kumbewaha, Tanggal, 15 Juni 2020
33
Hal itu berjalan selama kurang lebih 13 tahun dan nanti pada tahun
2016, baru kegiatan dilakukan pada setiap hari, karena pada sejak tahun
2016 tenaga pembina sudah cukup pemadai”.28
Ramadhan. Hal itu terjadi sebab kurangnya Pembina TPA Al-Ikhlas. Dan
pada tahun 2016 barulah dilaksanakan setiap hari, sebab Pembina TPA Al-
memiliki visi dan misi yang diembannya serta menjadi sasaran dalam
kegiatan pembinaan. Untuk lebih jelasnya mengenai visi dan misi TPA Al-
28
La Madila, Pembina TPA Al-Ikhlas Desa Kumbewaha, Wawancara, di Desa
Kumbewaha, Tanggal, 15 Juni 2020.
34
Jika visi di atas mampu dijangkau, maka itulah yang disebut dengan
Agama Islam.
Demikian pula misi TPA Al-Ikhlas yang akan dijadikan sebagai acuan
mendidik anak agar rajin melaksanakan sholat, aqidah dan akhlak yang
tabel berikut:
Tabel 3
Data Pembina TPA Al-Ikhlas Desa Kumbewaha
No. Nama Pendidikan Jabatan
1. La Madila, S.Pd. S1 Pembina TPA
(Penyuluh Agama)
2. Mardha Fardila, S.H.I. S1 Pembina TPA
Sumber Data: Dokumen TPA Al-Ikhlas Desa Kumbewaha, Observasi,
Tanggal 8 Juni 2020
hanya 2 orang, namun diangap cukup memadai, dan disamping itu juga
walau hanya dibina oleh 2 orang pembina, dan disamping itu juga
30
Mardha Fardila, Pembina TPA Al-Ikhlas Desa Kumbewaha, Wawancara, di Desa
Kumbewaha, Tanggal, 16 Juni 2020.
36
Quran di TPA Al-Ikhlas, termasuk yang anak yang baik bacaan Al-
Quran-nya.
Tabel 4
Keadaan Anak TPA Al-Ikhlas Desa Kumbewaha
Berdasarkan Keadaan Tahun 2020
Jumlah
No. Uraian Jumlah
LK PR
1. Anak Iqra’ 9 8 17
2. Anak Al-Quran 7 7 14
Jumlah 16 15 31
Sumber Data: Dokumen TPA Al-Ikhlas Desa Kumbewaha, Observasi,
Tanggal 8 Juni 2020
bagi setiap Muslim. Untuk itu, Al-Quran akan dapat dijadikan sebagai
pedoman dalam hidup dan kehidupan manusia, jika Al-Quran dapat dipahami
dengan baik. Untuk memahami al-Quran maka tentu harus didahului dengan
akan ada kemampuan untuk membacanya. Jika tidak mampu membaca Al-
Quran, maka tentu tidak akan dapat memahami nilai-nilai ajaran yang
awal untuk dapat memahami al-Quran dan selanjutnya dapat menjadikan al-
kesungguhan hati, hasrat dan keinginan yang kuat untuk mempelajari al-
Quran, itulah kemauan yang sangat dibutuhkan pada setiap orang termasuk
bahwa kemauan anak untuk mengaji dipandang sangatlah tinggi. Hal ini
sesuai dengan apa yang disampaikan oleh Pembina TPA Al-Ikhlas Desa
Kumbewaha, bahwa:
anak untuk mengaji sangatlah tinggi. Hal ini dapat diketahui melalui antusias
para anak dalam membaca dan mempelajar Al-Quran serta banyaknya alumni
TPA Al-Ikhlas yang dapat membaca Al-Quran dengan baik dan benar.
Pembina TPA Al-Ikhlas, lebih lanjut Bapak Mardha Fardila, SHI., bahwa:
31
Mardha Fardila, Pembina TPA Al-Ikhlas Desa Kumbewaha, Wawancara, di Desa
Kumbewaha, Tanggal, 16 Juni 2020.
32
La Madila, Pembina TPA Al-Ikhlas Desa Kumbewaha, Wawancara, di Desa
Kumbewaha, Tanggal, 15 Juni 2020.
39
mengaji yang diadakan oleh TPA Al-Ikhlas, banyak dihadiri oleh para anak.
Tingginya kemauan mengaji siswa ini dapat dibuktikan melalui dua hal yakni
1) Banyak Anak yang mengaji pada TPA Al-Ikhlas ; 2) Banyaknya anak atau
dengan baik.
Tabel 5
Tingkat Kemapuan Anak TPA Al-Ikhlas Desa Kumbewaha
Berdasarkan Keadaan Tahun 2020
Tingkat
No. Nama Ket.
Kemampuan
1. Ayu Lista Iqra’
2. Afrila Atibi Iqra’
3 Adnan Wahu Iqra’
4. Aftal Wa Ara Iqra’
5. Aman Tomsio Iqra’
6. Bismantoro Iqra’
33
Mardha Fardila, Pembina TPA Al-Ikhlas Desa Kumbewaha, Wawancara, di Desa
Kumbewaha, Tanggal, 16 Juni 2020
40
7 Delfiandi Iqra’
8 DanilMardan Iqra’
9 Dahlan Iqra’
10 Faisal Popalia Iqra’
11 Farhan Faisal Iqra’
12 Febriangga Iqra Fararel Iqra’
13 Gustiansyah Iqra’
14 Hamis Iqra’
15 Harfika Iqra’
16 Iman Tomsio Iqra’
17 Irfan Popalia Iqra’
18 Insya Al-Quran
19 Marwan Al-Quran
20 Manga Al-Quran
21 Mandala Saputra Al-Quran
22 Masril Al-Quran
23 Muh. Safarudin Al-Quran
24 Muh. Alqias Pute Al-Quran
25 Muh. Syarif Al-Quran
26 Nurhayati La Dulla Al-Quran
27 Rayhan Faisal Al-Quran
28 Safira Sudari Harfa Al-Quran
29 Selsi Popalia Al-Quran
30 Siti Nurul Randani Pute Al-Quran
31. Sri Wahyuni Al-Quran
Sumber Data: Dokumen TPA Al-Ikhlas Desa Kumbewaha, Observasi,
Tanggal 8 Juni 2020
Melalui data tabel di atas dapat dikeahui bahwa Anak pada TPA Al-
Ikhlas Desa Kumbewaha saat ini adalah berjumlah 31 orang, dengan tingkat
pada tingkat Iqra’ dan 14 Santir yang sudah berada pada tingkat membaca Al-
Quran.
Quran. Hal ini dapat dibuktikan dengan banyak anak di Desa Kumbewaha
41
yang menjadi Santir pada TPA Al-Ikhlas dan juga dapat dlihat melalui tigkat
Buton
hanya berupaya agar anak dapa membaca Al-Quran dengan baik, namun para
Pembina TPA Al-Ikhlas juga berupaya agar anak mampu dan rajin
Visi dan Misi TPA Al-Ikhlas yang ditetapkan, maka turut pula
mempengaruhi materi dan metode pembinaan agar visi dan misi tersebut
maka berikut ini Peneliti akan menguraikan tentang materi dan metode
TPA Al-Ikhlas tidak hanya mendidik atau membina anak agar mampu
“Pada TPA Al-Ikhlas ini, Kami tidak hanya membina agar Anak dapat
membaca Al-Quran dengan baik, namun juga mendidik anak agar rajin
melaksanakan sholat, memiliki aqidah yang baik serta dapat
42
swat.
TPA Al-Ikhlas agar anak dapat menjadi Muslim yang tidak hanya mampu
menjelaskan bahwa:
“Materi pembinaan yang Kami lakukan pada TPA Al-Ikhlas ini antara
lain adalah materi baca tulis Al-Quran, materi tentang pembinaan sholat
pada anak, pembinaan aqidah Anak serta pembinaan untuk meningkatkan
ketakwaan kepada Allah swt”.35
pada TPA Al-Ikhlas Desa Kumbewaha tidak hanya meteri tentang baca
34
Mardha Fardila, Pembina TPA Al-Ikhlas Desa Kumbewaha, Wawancara, di Desa
Kumbewaha, Tanggal, 16 Juni 2020
35
La Madila, Pembina TPA Al-Ikhlas Desa Kumbewaha, Wawancara, di Desa
Kumbewaha, Tanggal, 15 Juni 2020.
43
tulis Al-Quran, namun masih ada materi lain yang diberikan kepada anak
menjelaskan bahwa:
yang digunakan oleh Pembina TPA Al-Ikhlas dalam membina para anak
36
La Madila, Pembina TPA Al-Ikhlas Desa Kumbewaha, Wawancara, di Desa
Kumbewaha, Tanggal, 15 Juni 2020.
44
prinsipnya masih ada materi lain yang diberikan kepada anak dalam
menjelaskan bahwa:
tahap pertama adalah pengenalah huruf melalui buku Iqra’ dan tahap
dan Benar.
sehingga hal ini pula yang menyebabkan minat dan motivasi Anak
38
Mardha Fardila, Pembina TPA Al-Ikhlas Desa Kumbewaha, Wawancara, di Desa
Kumbewaha, Tanggal, 16 Juni 2020
46
Al-Quran, baik berupa pengenalan huruf kepada para Anak baru serta
memberi nasehat.
memiliki antusias yang cukup tinggi untuk belajar membaca Al-Quran, adanya
kemampuan Anak dalam membaca Al-Quran dengan baik dan benar serta materi dan
metode yang dilakukan oleh para Pembina TPA Al-Ikhlas dalam melakukan
kegiatan pendidikan dan pembinaan, maka hal ini menunjukan bahwa keberadaan
39
Mardha Fardila, Pembina TPA Al-Ikhlas Desa Kumbewaha, Wawancara, di Desa
Kumbewaha, Tanggal, 16 Juni 2020
47
TPA Al-Ikhlas Desa Kumbewaha sangat digemari oleh anak di Desa Kumbewaha
yang cukup besar terhadap anak di Desa Kumbewaha, sebab dengan keberadaannya
menyebakan anak dapat membaca Al-Quran dengan baik dan benar serta manfaat
lainnya, seperti anak rajin sholat, iman Islamnya dapat meningkat serta baik dalam
pergaulan dan manfaat lainnya. Hal ini semua merupakan manfaat yang diperoleh
Anak selama mengikuti kegiatan pendidikan pada TPA Al-Ikhlas Desa Kumbewaha.
Manfaat ini tentunya tidak hanya dapat dirasakan oleh anak semata, akan tetapi
manfaat yang lebih luas dapat dirasakan oleh orang tua dan masyarakat di Desa
Kumbewaha secara umum, yakni dengan anak tumbuh menjadi anak yang baik, yang
mampu membaca Al-Quran dengan baik serta rajin sholat, sehingga anak tidak
tumbuh sebagai anak yang nakal yang dapat merisaukan orang tua dan juga
masyarakat.
Satu hal yang menjadi bahan renungan bahwa bagaimana pergaulan anak
dengan teman sebayanya, bagaimana kondisi psikologis anak, serta bagaimana sikap
keagamaan anak, jika tidak adanya TPA Al-Ikhlas ini dalam memberikan pendidikan
kepada anak, sehingga anak bisa membaca Al-Quran dan memiliki pengetahuan
yang memadai tentang Islam, rajin sholat serta keunggulan lainnya sebab adanya
peran yang dilakukan oleh para Pembina TPA Al-Ikhlas, Bapak La Madila,
menyebutkan bahwa:
“Melihat apa yang telah Kami lakukan selama ini, yakni melakukan pembinaan
kepadaanak agar dapat memaca Al-Qran dengan baik dan peran-peran lainnya
seperti mendidik anak untuk dapat melaksanakan sholat daln alin sebagainya,
maka hal itu adalah merupakan peran yang perlu Kami tunaikan”.
48
menciptakan kemampuan kepada anak untuk dapat membaca dan memahami Al-
keuntungan yang sangat besar, sebab dengan keberadaannya dapat membina anak
mengungkapkan bahwa tidak bisa dibayangkan jika TPA Al-Ikhlas ini tidak berdiri,
Al-Quran.
“Eksistensi TPA Al-Ikhlas mempunyai peran yang cukup besar dalam membina
anak di Desa Kumbewaha, terutama pembinaan tentang kemampuan membaca
Al-Quran. Dengan keberadaan TPA Al-Ikhlas sehingga anak di Desa
Kumbewaha memiliki kemampuan dalam membaca Al-Quran”. 41
keberadaan TPA Al-Ikhlas di Desa Kumbewaha mempunyai peran yang cukup besar
terhadap anak di Desa Kumbewaha pada khususnya dan orang tua pada umumnya,
40
Muhamruddin, Kepala Desa Kumbewaha, Wawancara, di Kumbewaha, Tanggal 22 Juni
2020
41
Muhamruddin, Kepala Desa Kumbewaha, Wawancara, di Kumbewaha, Tanggal 22 Juni
2020
49
sebab dengan keberadaan TPA Al-Ikhlas ini membantu dan mengurangi beban
pada Taman Pendidikan Al-Quran (TPA) Al-Ikhlas telah melakukan tugas dan
tanggungjawabnya serta perannya dengan baik sebab, dengan pelaksanaan peran itu,
banyak anak di Desa Kumbewaha yang bisa membaca Al-Quran dengan baik,
disamping itu juga berdasakan pengauan dari Kepala Desa Kumbewaha bahwa
keberadaan TPA Al-Ikhlas sangat memberi manfaat bagi anak dan juga orang tua,
maka dapat dikatakan bahwa TPA Al-Ikhlas mempunyai peran yang sangat besar
PENUTUP
A. Kesimpulan
Quran ini, merupakan upaya yang dilakukan oleh Para Pembina TPA Al-
anak yang baru masuk di TPA Al-Ikhlas dan membaca Al-Quran bagi
B. Implikasi Penelitian
sebagai berikut:
51
52
Desa Kumbewaha;
3. Peran semua pihak, baik para Pembina TPA Al-Ikhlas dan orang tua di
dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
53
54