PENGARUH MINUM SUSU TERHADAP GEJALA PENYAKIT DIARE

(THE EFFECT OF DRINKING MILK ON THE SYMPTOMS OF

DIARRHEAL DISEASES)
Muhammad Haykal Shamil (200110190198)
Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran

ABSTRAK
Penelitian mengenai pengaruh minum susu terhadap gejala penyakit diare telah dilakukan dengan metode survey
dalam bentuk kuesioner yang di bagikan ke kalangan mahasiswa Universitas Padjadjaran. Susu merupakan
minuman yang mengandung protein, kalsium, lemak, flour, dan laktosa. Susu tidak mengandung bahan yang
berbahaya dan tidak membahayakan karena terbuat dari organik. Faktor- faktor yang menyebabkan susu menjadi
penyebab gejala penyakit diare yaitu, kandungan susu yang diminum kurang higienis, tidak terbiasanya
pencernaan kita mengonsumsinya, dan intoleransi laktosa. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui kebenaran
apakah mengonsumsi susu dapat menyebakan gejala penyakit diare, dan faktor- faktor yang menyebabkan
gejala penyakit diare ketika meminum susu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode teoritis
daan kuantitatif. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa pengaruh minum susu
terhadap gejala penyakit diare sebagai berikut: 15,4 % mereka alergi terhadap susu, 84,6% tidak alergi terhadap
susu, 38,5% mereka sakit perut ketika meminum susu pada pagi hari, 23,1% mereka merasakan sakit perut
ketika meminum susu sebelum makan, 46,2% mereka selalu rutin minum susu, 30,8% mereka minum susu
sekali sehari, dan 53,8% mereka sangat setuju bahwa susu sangat menyehatkan. Jadi hanya kecil kemungkinan
susu berpotensi sebagai gejala diare. Perilaku manusia lah yang menyebabkan susu itu menjadi berbahaya. Dan
tidak ada lagi mitos minum susu pada pagi hari dapat menyebabkan diare. Karena itu kesalahan manusia yang
belum makan terlebih dahulu. Karena keadaan pencernaan yang belum siap untuk menerimanya dan perut akan
kaget.

Kata kunci: susu, penyakit diare, faktor penyebab mengonsumsi susu

ABSTRACT
The research about the effect of drinking milk on the symptoms of the diarrheal diseases has been carried out by
survey method in the form of a questionnaire distributed to student in University of Padjadjaran. Milk is
beverage that contains protein, calsium, fat, flour, and lactose. Milk does not contain harmful ingredients and is
not dangerous because it is made form organic. Factors that cause milk to cause symptoms of diarrheal diaseases
are, that milk content that is drunk is less hygienic, our digestion is not used to consuming it, and lactose
intolerance. The pupose of this study was to determine the truth of whether consumming milk can cause
symptoms of diarrheal diseases and factors that cause symptoms of diarrheal diseases when drinking milk. The
method used in this research is theoretical and kualitative method. Based on the results of research and
discussion it can be concluded that the effect on drinking milk on the symptoms of diarrheal diseases as follows:
15,4% they are allergic to milk, 84,6% not allergic to milk, 38,5% they have an upset stomach when drinking
milk in the morning, 23,1% they feel abdominal pain when drinking milk before eating, 46,2% they always
drink milk regulary, 30,8% they drink milk once a day, and 53,8% they strongly agree that milk is very healthy.
So there is little possibility of milk as a potensial symptoms diarrheal diseases. Human behavior is what causes
milk to be dangerous and there is no longer the myth of drinking milk in the morning can cause diarrhea.
Because is the fault of humans who haven’t eaten first. Because, the digestive state is not ready to accept it and
the stomach will be shocked.

Key words: milk, diarrheal diseases, factors that causes milk consumption

PENDAHULUAN Susu merupakan minuman yang tidak

asing lagi bagi kita. Minuman ini selalu
diidentikan dengan sesuatu yang baik.
Bahkan banyak ungkapan mengenai susu
yang berkonotasi bagus. “Air susu dibalas
dengan air tuba” dan “Nila setitik, rusak
susu sebelangga” merupakan contoh dari
ungkapan yang mengandung kata “susu”.
Penyematan konotasi yang baik pada susu
menjadi sesuatu yang tidak berlebihan
karena mempunyai manfaat yang besar
untuk tubuh kita (Dwiyanto, 2019).
Sebelum merasakan susu dari hasil
peternakan seperti, susu sapi, susu
kambing, atau susu kuda. Kita telah
merasakan susu dari ibu kita selama masa
penyapihan yang sangat bermanfaat.
Berdasarkan SNI, susu merupakan
cairan yang berasal dari ambing ternak
yang sehat bersih, diperoleh dengan cara
pemerahan yang benar,kandungan
alaminya tidak di kurangi atau ditambahkan
sesuatu apapun dan belum mendapat
perlakuan apapun kecuali pendinginan.
(Miskiyah, 2011, p. 1)
Apabila dilihat dari komposisinya, susu
tersusun dari karbohidrat, protein, lemak,
vitamin dan mineral. Karena lengkapnya
nutrisi yang terkandung dalam susu itulah
cairan ini mempunyai manfaat besar untuk
tubuh, seperti pembentukan tulang,
memperkuat gigi, menjaga kesehatan
jantung dll.
Telah menjadi pengetahuan umum,
bahwa susu merupakan minuman yang
mempunyai banyak manfaat untuk tubuh
kita. Akan tetapi tidak semua orang dapat
mengkonsumsi susu dengan tenang.
Pasalnya, pada beberapa orang akan
mengalami gejala diare setelah
mengkonsumsi susu.
Susu merupakan salah satu minuman
yang memiliki banyak kandungan bergizi
yang baik untuk kesehatan tubuh. Minuman
yang satu ini bukan sekadar asupan cairan
tapi juga sebagai sumber nutrisi terlengkap
yang diperlukan oleh tubuh. (Domina,
2018)
Kalsium merupakan salah satu
kandungan dalam susu. Sumber kalsium
tertinggi ada pada susu. Nutrisi yang
termasuk dalam kelompok mineral ini
berfungsi dalam proses mineralisasi gigi
dan sebagai bahan pembentuk tulang.
Karena itu, kalsium sangat baik untuk
pertumbuhan dan pemeliharaan tulang dan
membantu membuat gigi menjadi lebih
kuat dan sehat. Kandungan gizi pada susu
bukan hanya kalsium. (Domina, 2018)
Ada pula fluor yang merupakan mineral
penting untuk pertumbuhan dan
mempertahankan kesehatan tulang dan gigi
selain kalsium. Fungsi fluor sebagai bahan
pembentuk Kristal hydroxyapatite dan
mencegah gigi mengalami demineralisasi,
yakni berhentinya proses mineralisasi, dan
tulang-tulang atau jaringan keras tubuh
menjadi rapuh saat gigi terkena asupan
makanan atau minumanyang memiliki rasa
asam. (Domina, 2018)
Pada umumnya, kandungan protein
dalam susu sebanyak 3,2 gram. Protein
dalam susu memiliki kemampuan untuk
meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Selain itu, protein juga memiliki
kemamapuan memberi asam amino utama
pada tubuh yang berguna membentuk
jaringan tubuh dan membangun sel-sel
tubuh yang beragam. lemak menjadi salah
satu kandungan dalam susu. Lemak susu
bisa menurunkan risiko obesitas yang
secara tidak langsung menurunkan risiko
penyakit jantung. Jumlah lemak pada susu
ada sekitar 3,5 gram sedikit lebih banyak
dari kandungan proteinnya. (Domina,
2018)
Laktosa merupakan gula yang
mengandung dua unsur yaitu glukosa dan
galaktosa. Laktosa sendiri pun masih
tergolong karbohidrat yang aman
dikonsumsi oleh tubuh. Tanpa adanya
karbohidrat, tubuh akan cepat lelah, lemas,
lesu, dan letih. Laktosa tidaklah begitu
manis dan membuat aman diminum oleh
pengidap diabetes. (Domina, 2018)
Diare merupakan penyakit menular
yang penting karena merupakan
penyumbang utama ketiga angka kesakitan
dan kematian anak di berbagai negara
termasuk Indonesia (Mafazah, 2013).
Diare merupakan sebuah kondisi ketika
pengidapnya melakukan buang air besar
(BAB) lebih sering dari biasanya . di
samping itu, feses pengidap diare lebih
encer dari biasanya. Hal yang perlu
diwaspadai, meski diare bisa berlangsung
singkat, tapi bisa pula berlangsung selama
beberapa hari. Bahakan, dalam beberapa
kasus bisa terjadi hingga berminggu-
minggu. (Halodoc, 2019)
Setidaknya ada beberapa faktor yang
bisa meningkatkan risiko seseorang
terserang diare. Contohnya, jarang mencuci
tangan setelah ke toilet, penyimpanan dan
persiapan makanan yang tidak bersih,
jarang membersihkan dapur dan toilet,
sumber air yang tidak bersih, makan-
makanan sisa yang sudah dingin, dan tidak
mencuci tangan dengan sabun.
Ada beberapa kondisi yang bisa
membuat seseorang mengalami diare.
Umumnya diare disebabkan oleh hal-hal
berikut, intoleransi terhadap makanan,
alergi makanan, efek samping dari obat-
obatan tertentu, infeksi bakteri,virus, atau
parasit, penyakit usus, pasca operasi batu
empedu, radang pada saluran pencernaan,
dan penyakit celiac.
 Beberapa gejala yang diakibatkan diare,
antara lain yaitu, feses lembek dan cair,
nyeri dank ram perut, mual dan muntah,
nyeri kepala, kehilangan nafsu makan, haus
terus menerus, dan darah pada feses.
Lantas, apakah benar mengkonsumsi
susu dapat menyebabkan diare?. Mari kita
bahas lebih lanjut.
METODE
1. Teknik Teoritis
Secara teori susu merupakan minuman
yang sangat bermanfaat bagi tubuh. Susu
memiliki kandungan yang sangat baik
keberadaannya bagi tubuh. Kandungan
susu sebagai berikut.
 Kalsium
 Flour
 Lemak
 Laktosa
 Protein
Semua kandungan susu memiliki peran
tersendiri di dalam tubuh. Syarat susu yang
baik adalah saat masih berada didalam
kelenjar susu, susu dinyatakan steril.
Namun, apabila sudah terkena udara, susu
sudah tidak bisa dijamin keseterilannya.
Adapun syarat susu yang baik meliputi
faktor, seperti warna, rasa, bau, berat jenis,
kekentalan, titik beku, titik didih, dan
tingkat keasamaan.
Warna susu bergantung pada beberapa
faktor seperti jenis ternak dan pakannya.
Warna susu normal biasanya berkisar dari
putih kebiruan hingga kuning keemasan.
Warna putihnya merupakan hasil disperse
cahaya dari butiran-butiran lemak, protei,
dan mineral yang ada didalam susu. Lemak
dan beta karoten yang larut menciptakan
warna kuning, sedangkan apabila
kandungan lemak dalam susu diambil,
warna biru akan muncul. (Wikipedia, 2019)
Susu terasa sedikit manis dan asin
(gurih) yang disebabkan adanya kandungan
gula laktosa dan garam mineral di dalam
susu. Rasa susu sendiri mudah sekali
berubah bila terkena benda- benda tertentu,
misalnya makanan ternak penghasil susu,
kerja enzim dalam tubuh ternak, bahkan
wadah tempat menampung susu yang
dihasilkan nantinya. Bau susu umumnya
sedap, tetapi juga sangat mudah berubah
bila terkena faktor di atas. (Wikipedia,
2019)
Berat jenis air susu adalah 1,028 kg/L.
Penempatan berat jenis susu harus
dilakukan 3 jam setelah susu diperah, sebab
berat jenis ini dapat berubah, dipengaruhi
oleh perubahan kondisi lemak susu ataupun
karena gas didalam susu. (Wikipedia, 2019)
Titik beku susu di Indonesia adalah
-0,520 C sedangkan titik didihnya adalah
100,16 C. Titik didih dan titik beku ini
akan mengalami perubahan apabila
dilakukan pemalsuan susu dengan
penambahan air yang terlalu banyak karena
titik didih dan titik beku air yang berbeda.
(Wikipedia, 2019)
Pertanyaan yang diberikan kepada
mahasiswa ialah seputaran efek yang
terjadi ketika mahasiswa tersebut minum
susu yang berkaitan dengan gejala penyakit
diare.

Susu segar mempunyai sifat amfoter, Pertanyaan yang diberikan kepada

artinya dapat berada diantara sifat asam dan
sifat basa. Secara alami Ph susu segar
berkisar 6,5-6,7. Bila Ph susu lebih rendah
dari 6,5, berarti terdapat kolostrum ataupun
aktivitas bakteri. (Wikipedia, 2019)
Secara teori, susu merupakan minuman
yang tidak menimbulkan penyakit diare.
Namun, kesalahan manusia yang dapat
membuat susu menjadi minuman yang
menimbulkan penyakit diare. Seperti,
manusia meminum susu melebihi waktu
kadaluarsa susu, minum susu tidak
memperhatikan syarat- syarat susu yang
baik, dan tidak selalu memperhatikan
kondisi tubuh.
mahasiswa seperti, apakah anda alergi
terhadap susu?, jika anda meminum susu
pada pagi hari apakah bisa menyebabkan
anda sakit perut?, jika anda meminum susu
sebelum makan apakah bisa menyebabkan
anda sakit perut?, apakah anda selalu rutin
minum susu?, berapa kali anda minum susu
dalam sehari?, dan apakah anda setuju
bahwa susu sangat menyehatkan?.
Diperoleh hasil sebagai berikut.
a. Untuk pertanyaan apakah anda alergi
terhadap susu?

2. Teori Kuantitatif

Telah dilakukan penelitian dengan

metode kuantitatif dengan menyebarkan
kuesioner dalam bentuk google form.
Menyebarkan kuesioner di kalangan
Diperoleh hasil bahwa sekitar 15,4%
mahasiswa universitas padjadjaran.
atau 2 dari 13 orang responden
Diperoleh hasil yang mengisi
mengidap alergi terhadap susu dan
kuesioner adalah sebanyak 13 tanggapan
84,6% atau 11 orang dari 13 orang
mahasiswa universitas padjadjaran. Secara
tidak mengalami alergi susu.
kuantitas angka tersebut belum terlalu
banyak.
b. Untuk pertanyaan jika anda meminum
susu pada pagi hari apakah anda bisa
menyebabkan sakit perut?
d.
Diperoleh hasil bahwa sekitar 38,5%
atau 5 orang dari 13 responden
mengalami sakit perut ketika
meminum susu pada pagi hari dan
61,5% atau 8 responden mengatakan
tidak bermasalah ketika meminum
susu pada pagi hari.
c. Untuk pertanyaan jika anda meminum
susu sebelum makan apakah bisa
menyebabkan anda sakit perut?
e.
Diperoleh hasil bahwa sekitar 23,1%
atau 3 orang dari 13 orang responden
mengalami sakit perut apabila
meminum susu sebelum makan dan
sekitar 76,9% atau 10 responden tidak
mengalami sakit perut ketika minum
susu sebelum makan.
Untuk pertanyaan apakah anda selalu
rutin meminum susu?
Diperoleh hasil bahwa sekitar 46,2%
atau 6 orang dari 13 responden selalu
rutin meminum susu dan 61,5% atau 8
responden tidak selalu rutin meminum
susu.
Untuk pertanyaan berapa kali anda
meminum susu?

Diperoleh hasil bahwa sekitar 30,8%
atau 4 orang responden dari 13
responden menjawab 1 kali sehari
meminum susu dan 9 orang responden
lainnya rata-rata menjawab sekali dan
kurang dari tiga kali.
f. Untuk pertanyaan apakah anda setuju
bahwa susu sangat menyehatkan bagi
tubuh?
Diperoleh hasil bahwa selitar 7,7%
atau sekitar 1 orang dari 13 orang
responden menjawab kurang setuju,
sekitar 53,8% atau 7 orang dari 13
orang responden menjawab setuju, dan
38,5% atau 5 orang dari 13 orang
responden menjawab sangat setuju
bahwa susu itu sangat menyehatkan
bagi tubuh.
Apakah benar atau hanya mitos saja
yang berlaku di masyarakat tentang
susu yang dapat membahayakan tubuh
dan dapat menyebabkan gejala diare?.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Susu merupakan minuman yang sangat
bermanfaat bagi tubuh yang mengandung
kandungan yang di butuhkan bagi tubuh.
Kandungan susu ada banyak sekali seperti,
kalsium, fluor, lemak, protein, dan laktosa.
Begitu banyak khasiat dari susu sendiri
dan tidak memungkinkan susu dapat
berbahaya untuk tubuh. Kecil sekali susu
dapat membahayakan tubuh. Kesalahan
error mungkin dapat menyebabkan susu
menjadi berbahaya bagi tubuh. Seperti
kesalahan dalam melihat kadaluarsa susu,
menyimpan susu dalam keadaan terbuka
terhadap udara, dan keteledoran
manusianya.
Hubungan gejala penyakit diare
terhadap minum susu mungkin relatif kecil
kesalahan pada susunya mungkin ada sebab
lain yang membuat minum susu menjadi
terdampak gejala diare.
 Ada beberapa penyebab orang
mengalami diare setelah minum susu.
Penyebab pertama, kandungan susu
yang di minum kurang higienis. Susu
merupakan salah satu bahan pangan yang
sangat mudah rusak, karena merupakan
media yang baik untuk pertumbuhan
bakteri dan mikroorganisme lain.
Kontaminasi susu bisa terjadi karena
kesalahan proses pemerahan, pengolahan
atau penyimpanan. Untuk menjaga ke susu
dari bakteri atau menghilangkannya yaitu
dengan cara melakukan pateurisasi dengan
memanaskan susu.
Hal lain yang bisa menyebabkan sakit
perut atau diare setelah minum susu adalah
tidak terbiasanya pencernaan kita untuk
mengonsumsinya. Perut pun akan kaget
karena sudah lama tidak mendapatkan
laktosa sehingga mengalami gejala
kesehatan seperti perut mulas dan diare.
Mitos yang beredar di sekitar masyaratat
hanyalah hoax karena tidak ada
hubungannya minum susu pada pagi hari
dapat menyebabkan sakit perut. Tetapi,
yang dapat menyebabkan sakit perut ketika
minum susu pada pagi hari ialah karena
kita tidak terlebih dahulu makan-makanan
berat. Jika kita belum makanan berat dan
meminum susu maka pencernaan kita
belum siap dan akan terjadinya shocked
stomach.
Faktor selanjutnya dikarenakan orang
tersebut intoleransi laktosa. Intoleransi
laktosa disebabkan oleh tubuh yang tidak
dapat memproduksi enzim lactase yang
cukup untuk mencerna laktosa didalam
susu. Intoleransi laktosa banyak diderita
oleh masyarakat Asia, Afrika dan Amerika
Selatan.
Dalam sistem pencernaan manusia,
laktosa harus diurai terlebih dahulu menjadi
gula glukosa dan galaktosa agar proses
penyerapan dalam usus halus dapat
berlangsung . proses penguraian gula
laktosa dalam sistem pencernaan dilakukan
dengan bantuan enzim lactase pada usus
halus. Kekurangan enzim lactase pada usus
halus dapat memperlambat proses
penguraian laktosa, kemudian
menyebabkan penumpukan laktosa dalam
sistem pencernaan.
Laktosa yang menumpuk akan
diteruskan ke usus besar, kemudian
difermentasi oleh mikroorganisme dalam
usus besar. Hasil akhirnya berupa asam
laktat, gas metana dan hydrogen. Hal ini
menimbulkan efek perut mulas atau bahkan
diare setelah mengonsumsi minuman yang
kaya akan kalsium ini.
Sebagian orang kerap menyamakan
intoleransi laktosa dengan alergi susu.
Akan tetapi dua kondisi berbeda. Alergi
susu terjadi karena sistem kekebalan tubuh
bereaksi pada protein yang terdapat pada
susu, sehingga tidak hanya menimbulkan
keluhan saluran pencernaan, tetapi juga
menimbulkan reaksi alergi yang umum,
seperti ruam kulit kemerahan yang terasa
gatal, atau sesaku napas akibat
penyempitan saluran pernapasan. (Willy,
2018)
Bagi beberapa orang yang mengalami
intoleransi laktosa akan memilih berhenti
mengkonsumsi susu. Akan tetapi tindakan
ini kurang tepat, karena banyak kandungan-
kandungan dalam susu yang dibutuhkan
untuk tubuh, seperti kalsium, fosfor,
protein, lemak, flour, dan laktosa.
Selain itu, beberapa orang juga
berpikiran mengencerkan susu dapat
mengurangi kemungkinan sakit perut
akibat mengkonsumsi susu. Langkah ini
kurang tepat karena dengan pengenceran,
setiap nutrisi yang ada pada susu yang
seharusnya dapat kita peroleh menjadi
berkurang.
Untuk menghindari gangguan perut
diare setelah minum susu, pertama pastikan
susu yang dikonsumsi tidak terkontaminasi
mikroorganisme yang bersifat pathogen.
Selanjutnya apabila tidakbisa
mengkonsumsi susu dalam jangka waktu
lama, sebaiknya minum susu dengan porsi
sedikit terlebih dahulu.
Hal ini guna mencegah kagetnya
pencernaan kita dalam menerima laktosa
yang terkandung dalam susu. Selain itu
apabila kita mulai membiasakan diri untuk
terus minum susu, tubuh akan beradaptasi
dan akan lebih baik dalam menyerap nutrisi
yang terkandung dalamnya.
Bagi orang yang mengalami intoleransi
laktosa alternative yang dapat digunakan
adalah tidak memilih susu dengan label
yang berkalsium tinggi terlebih dahulu
karena biasanya memiliki kandungan
laktosa yang jauh lebih tinggi.
Atau dapat mengkonsumsi alternative
makanan bebas laktosa yang bisa
dikonsumsi sebagai pengganti susu.
Diantaranya adalah susu kedelai atau susu
yang terbuat dari gandum, almond, kelapa,
atau kentang, yogurt, keju jenis tertentu,
dan amakanan lain yang bertanda bebas
laktosa. (Willy, 2018).
Penyebab minum susu terhadap gejala
penyakit diare sangat lah relatif kecil.
Pennyebab penyakit diare yang terbesar
yaitu infeksi yang disebabkan oleh
beberapa bakteri seperti shigella,
salmonella, dan escherichia coli.
Selanjutnya disebabkan oleh virus,
intoleransi terhadap makanan, makan-
makanan yang tidak higienis, makan-
makanan yang menagandung pedas,
memakai obat-obatan tertentu, dan
keracunan makanan.
Terdapat faktor yang sama antara
penyebab minum susu terhadap gejala diare
dan penyebab gejala diare sesungguhnya
yaitu minum susu yang sudah tidak higienis
dan makan- makanan yang tidak higienis.
Tidak ada hubungannya kandungan susu
yang dapat menyebabkan sakit perut.
Tetapi, human error atau perilaku manusia
yang dapat menyebabkan susu menjadi
gejala penyakit diare. Seperti kurang
waspada terhadap benda atau binatang yang
masuk kedalam susu yang ingin di minum.
Seperti, lalat ijo yang hinggap kedalam
susu ini merupakan kesalahan manusia
yang tidak peduli terhadap susu yang ingin
di minum.
Kesalahan fatal manusia selanjutnya
yang membuat mereka sakit perut setelah
minum susu adalah memaksakan meminum
susu ketika perut sedang kosong atau
belum makan-makanan yang berat. Hal ini
mengakibatkan pencernaan belum siap dan
perut akan kaget.
KESIMPULAN
Susu merupakan minuman yang sangat
bermanfaat bagi tubuh dan memiliki
banyak kandungan, diantaranya kalsium,
fluor, lemak, protein, dan laktosa. Susu
mengandung banyak khasiat dan kecil
kemungkinan dapat berbahaya untuk tubuh.
Penyebab orang mengalami diare setelah
minum susu, yaitu pertama, kandungan
susu yang diminum kurang higienis.
Kedua, karena tidak terbiasanya
pencernaan kita untuk mengonsumsinya.
Ketiga, dikarenakan orang tersebut
mengidap intoleransi laktosa (berbeda
dengan alergi susu).
Untuk menghindari gangguan perut diare
setelah minum susu, kurang tepat apabila
kita mengencerkannya, yang bisa dilakukan
adalah pertama, pastikan susu yang
dikonsumsi tidak terkontaminasi
mikroorganisme yang bersifat patogen.
Selanjutnya, apabila tidak bisa
mengonsumsi susu dalam jangka waktu
lama, sebaiknya minum susu dengan porsi
sedikit terlebih dahulu. Untuk penderita
intoleransi laktosa, alternatif yang dapat
digunakan adalah tidak memilih susu
berkalsium tinggi atau dapat mengonsumsi
makanan bebas laktosa.
Jadi, tidak ada sangkut pautan pun minum
susu terhadap gejala penyakit diare. Ada
namun, hanya relatif kecil yang dominan
hanyalah perilaku manusia yang dapat
menyebabkan dirinya menderita sakit diare
ketika setelah meminum susu.
DAFTAR PUSTAKA
Miskiyah. (2011). Kajian Standar Nasional
Indonesia Susu Cair di Indonesia.
Balai Besar Penelitian dan
Pengembangan Pascapanen Pertanian
Bogor, 1. Diakses dari js.bsn.go.id.

Domina, Warlord. (2018, 23 Agustus).

Kenali Kandungan Gizi pada Susu
yang Memberikan Banyak Manfaat
bagi Tubuh. Tulisan pada
https://www.kompasiana.com/leoric/.

Halodoc. (2019). Diare. Diakses pada

tanggal 16 Desember 2019, dari
https://www.halodoc.com/kesehatan/di
are.

Wikipedia. (2019). Susu. Diakses pada

tanggal 16 Desember 2019, dari
https://id.wikipedia.org/wiki/Susu.

Willy, Tjin. (2018). Intoleransi Laktosa.

Diakses tanggal 16 Desember 2019,
dari https://www.alodokter.com/
intoleransi-laktosa.