Anda di halaman 1dari 8

Nama :Nur maulidya azzahra

Nim : 2018750040

LAPORAN PENDAHULUAN JIWA

a. ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN: ISOLASI


SOSIAL (ISOS)
1) Konsep Dasar
a) Pengertian
Isolasi sosial adalah keadaan dimana seorang individu mengalami
penurunan atau bahkan sama sekali tidak mampu berinteraksi dengan
orang lain di sekitarnya. Pasien mungkin merasa ditolak, tidak diterima,
kesepian, dan tidak mampu membina hubungan yang berarti dengan
orang lain.
b) Rentang Respon

Respon Adaptif                                                                    Respon


Maladaptif

Menyendiri/solitude               Merasa
sendiri                                     Manipulasi
Otonomi                                 Menarik
diri                                        Impulsif
Bekerja sama                        
Tergantung                                        Narcissm
Saling tergantung
(interdependen)
 Menyendiri/solitude: Respon seseorang untuk merenungkan apa yang
telah dilakukan dilingkungan sosial dan juga suatu cara mengevaluasi
diri untuk menentukan langkah berikutnya.
 Otonomi: Kemampuang individu menentukan dan menyampaikan
ide, pikiran, dan perasaan dalam hubungan sosial.
 Bekerja Sama: Kondisi hubungan interpersonal dimana individu
mampu untuk saling member dan menerima.
 Saling Tergantung (interdependen): Suatu hubungan saling
tergantung antar individu dengan orang lain dalam membina
hubungan interpersonal.
 Manipulasi: Orang lain diperlakukan sebagai objek, hubungan
terpusat pada masalah pengendalian orang lain dan individu
cenderung berorientasi pada diri sendiri atau tujuan, bukan pada
orang lain.
 Implusif: Tidak mampu merencanakan sesuatu, tidak mampu belajar
dari pengalaman, dan tidak dapaat diandalkan.
 Narkisme: Harga diri yang rapuh, secara terus-menerus berusaha
mendapatkan penghargaan dan pujian, sikap egosentris, pencemburu,
marah jika orang lain tidak mendukung.

c) Etiologi/Psikodinamika
Penyebab dari isolasi sosial adalah harga diri rendah ( HDR ).
Harga diri rendah adalah Harga diri rendah adalah perasaan tidak
berharga, tidak berarti dan rendah diri yang berkepanjangan akibat
evaluasi negatif terhadap diri sendiri dan kemampuan diri.
Berikut ini adalah tanda dan gejala  harga diri rendah :
1. Mengkritik diri sendiri
2. Perasaan tidak mampu
3. Pandangan hidup yang pesimis
4. Penurunan produktifitas
5. Penolakan terhadap kemampuan diri
d) Tanda Gejala

Data Subyektif Data Obyektif


a) Pasien menceritakan perasaan a) Banyak diam
kesepian atau ditolak oleh b) Tidak mau bicara
orang lain c) Menyendiri
b) Pasien merasa tidak aman d) Tidak mau berinteraksi
berada dengan orang lain e) Tampak sedih
c) Pasien mengatakan hubungan f) Ekspresi datar dan dangkal
yang tidak berarti dengan g) Kontak mata kurang
orang lain h) Tampak sedih, afek tumpul
d) Pasien merasa bosan dan
lambat menghabiskan waktu
e) Pasien tidak mampu
berkonsentrasi dan membuat
keputusan
f) Pasien merasa tidak berguna
g) Pasien tidak yakin dapat
melangsungkan hidup

2) Konsep Dasar Keperawatan


a. Faktor Predisposisi
Faktor predisposisi adalah aspek biologis, psikologis, genetik,
sosial dan biokimia. Penyebab isolasi sosial berdasarkan faktor
predisposisi antara lain sebagai berikut:
 Faktor perkembangan: Dalam pencapaian tugas perkembangan dapat
mempengaruhi respon sosial maladaptif pada setiap individu.
 Faktor biologis: Faktor genetik dapat berperan dalam respon sosial
maladaptif, keterlibatan neurotransmitter dalam perkembangan
gangguan ini.
 Faktor sosiokultural: Norma yang tidak mendukung pendekatan
terhadap orang lain, atau tidak menghargai anggota masyarakat yang
kurang produktif, seperti lanjut usia, orang cacat, dan penderita
penyakit kronis dapat menyebabkan terjadinya isolasi sosial.
 Faktor keluarga: Komunikasi dalam keluarga dapat mengantar
seseorang dalam gangguan berhubungan, bila keluarga hanya
menginformasikan hal-hal yang negatif akan mendorong anak
mengembangkan harga diri rendah.
b. Faktor Presipitasi
Faktor presipitasi adalah faktor pencetus terjadinya suatu
masalah. Penyebab isolasi sosial berdasarkan faktor presipitasi antara
lain sebagai berikut:
 Stres sosiokultural. Stres dapat ditimbulkan oleh karena menurunnya
stabilitas unit keluarga dan berpisah dari orang yang berarti, misalnya
karena dirawat di rumah sakit.
 Stressor psikologis: Ansietas berat yang berkepanjangan terjadi
bersamaan dengan keterbatasan kemampuan untuk mengatasinya.

c. Pohon Masalah
Pohon Masalah Isolasi Sosial - Menarik Diri

d. Diagnosa yang Muncul


Isolasi Sosial: Menarik diri.

e. Rencana Tindakan

Diagnosa Kep & Tujuan & Kriteria Rencana Tindakan Rasional


data pendukung Hasil
Isolasi social Setelah …x pertemuan 1) Bina hubungan  Memberikan
klien menunjukkan tanda saling percaya kesempatan
– tanda percaya pada dengan untuk
perawat : menggunakan menukap kan
prinsip komunikasi perasaan nya
- Wajah cerah,
terapeutik dengan dapat
tersenyum
cara : membantu
- Mau berkenalan
a. Sapa klien mengurani
- Ada kontak mata dengan ramah stress
- Bersedia baik verbal  Klien dapat
menceritakan maupun non melaksanaka n
perasaan verbal hubungan sosial
TUM : b. Perkenalkan secara bertahab
Klien dapat berinteraksi diri dengan  Beri
dengan orang lain sopan kesempatan
TUK 1 : c. Tanyakan nama klien untuk
Klien dapat membina lengkap klien dapat
hubungan saling percaya dan nama memasukan
panggilan yang kedalam
disukai jadwal harian
d. Jelaskan tujuan
pertemuan
e. Jujur dan
menepati janji
f. Tunjukkan
sikap empati
dan menerima
klien apa
adanya
g. Berikan
perhatian
kepada klien
dan perhatian
kebutuhan dasar
klien
Setelah….x pertemuan, 1). Tanyakan pada  Klien dapat
klien dapat menyebutkan klien tentang: melaksanaka n
minimal satu penyebab - orang yang tinggal hubungan sosial
menarik diri dari: serumah/teman secara bertahap
- diri sendiri sekamar klien Klien dapat
- orang lain - orang yang paling memasukan
- lingkungan dekat dengan klien di kegiatan ke dalam
rumah/di ruang jadwal dengan
TUK 2 : perawatan baik
Klien dapat menyebutkan - apa yang membuat
penyebab menarik diri klien dekat dengan
orang tersebut
- orang yang tidak
dekat dengan klien di
rumah/di ruang
perawatan
- apa yang membuat
klien tidak dekat
dengan orang tersebut
- upaya yang sudah
dilakukan agar dekat
dengan orang lain
2. Diskusikan dengan
klien penyebab
menarik diri atau tidak
mau bergaul dengan
orang lain
3. Beri pujian terhadap
kemampuan klien
mengungkapkan
perasaannya
Setelah … x pertemuan, 1. 1). Tanyakan pada klien  Klien mampu
klien dapat menyebutkan tentang: menyebutkan
keuntungan berhubungan - manfaat hubungan keuntungan
sosial, misalnya: sosial berhubungan
- banyak teman - kerugian menarik diri sosial dan
- tidak kesepian 2). Diskusikan kerugian
- bisa diskusi bersaman klien tentang menarik diri
- saling menolong manfaat berhubungan  Klien mampu
TUK 3 : sosial dan kerugian berinteraksi
Klien dapat menyebutkan menarik diri dengan
keuntungan berhubungan kelompok
3). Beri pujian
dengan orang lain dan
terhadap kemampuan
kerugian tidak
klien mengungkapkan
berhubungan dengan
perasaanya
orang lain.

3) Daftar Pustaka
 Fitria, Nita. (2010). Prinsip Dasar dan aplikasi penulisan  Laporan
Pendahuluan dan Strategi Pelaksanaan Tindakan keperawatan ( LP dan
SP). Jakarta: Salemba Medika.
 Keliat Budi Ana. (1999). Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa, Edisi I,
Jakarta : EGC.
 Keliat BA. (1999). Asuhan Klien Gangguan Hubungan Sosial: Menarik
Diri. Jakarta : FIK UI.
 Keliat BA. (1999). Proses kesehatan jiwa. Edisi 1. Jakarta : EGC.
 Suliswati., Payapo, T.A., Maruhawa, J., Sianturi, Y., Sumijatun
(2005). Konsep dasar keperawatan kesehatan jiwa. Ed.1. Jakarta: EGC.
 Stuart GW, Sundeen. (1995). Buku Saku Keperawatan Jiwa, Jakarta :
EGC.

Anda mungkin juga menyukai