Anda di halaman 1dari 12

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala Rahmat dan Hidayah-Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Integrasi
Ekonomi Di Indonesia” untuk memenuhi tugas Mata Kuliah. Semoga dengan
tersusunnya makalah ini diharapkan bisa menjadi pedoman bagi yang membaca

Dalam penyusunan makalah ini penulis telah berusaha dengan segenap kemampuan,
sebagai pemula tentunya masih banyak kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu,
kritik dan saran-saran anda kami butuhkan agar makalah ini menjadi lebih baik dan
digunakan sebagaimana fungsinya.

Melalui kesempatan yang sangat berharga ini kami menyampaikan ucapan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu penyelesaian makalah
ini, terutama kepada yang terhormat Bapak Pujiharto selaku dosen pengampu mata
kuliah Bisnis Internasional. Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu
dalam kesempatan ini, yang telah memberikan bantuan moral dan materiil dalam proses
penyelesaian makalah ini. Semoga Tuhan, memberikan balasan atas kebaikan yang
telah diberikan kepada penulis.

Kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat sebagaimana mestinya

Makassar, 22 Juni 2020

Penulis

Page | ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL.....................................................................................................i
KATA PENGANTAR.....................................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................1
1.1 LATAR BELAKANG..................................................................................................1
1.2 RUMUSAN MASALAH..............................................................................................2
1.3 TUJUAN MAKALAH.................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................3
2.1  INTEGRASI DI INDONESIA DAN BLOK EKONOMI.....................................3
2.2  TINGKAT INTEGRASI EKONOMI DI INDONESIA........................................4
2.3  ALASAN UNTUK INTEGRASI DI INDONESOA.............................................5
A. Alasan Ekonomi Untuk Integrasi......................................................................5
B. Alasan Politis Untuk Integrasi..........................................................................6
C. Hambatan Integrasi...........................................................................................6
2.4  ALASAN PENOLAKAN TERHADAP INTEGRASI DI INDONESIA..............7

BAB III PENUTUP.........................................................................................................8


3.1 KESIMPULAN...........................................................................................................8
3.2 SARAN.....................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................10

Page | iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Era globalisasi ekonomi yang disertai dengan pesatnya perkembangan
teknologi, berdampak sangat ketatnya persaingan dan cepatnya terjadi perubahan
lingkungan usaha.Negara yang terkena efek globalisasi berarti akan secara terbuka
melakukan perdagangan bebas. Bentuk dari perdagangan bebas ini adalah
Perdagangan internasional . Negara yang melakukan pedagangan internasional secara
terbuka melakukan perdagangan dengan Negara – Negara intenasional. Seperti hal
nya Indonesia yang juga melakukan perdagangan bebas atau perdagnagan
internasional. Bentuk perdagnagan internasioanl ini dapat berupa perdagangan dalam
bentuk barang maupun jasa. Kegiatan ekspor – impor merupakan kegiatan dari
perdagangan internasional. Hasil dari ekspor – impor ini menjadi salh satu
penyumbang pendapatan nasioanl Negara.
Negara sedang berkembang maupun Negara maju juga melakukan kegiatan
ekspor impor ini.Namun , di Negara berkembang dan negara miskin sekalipun impor
lebih mendominasi dari perdagnagan internasional ini. Hasil dari ekspor – impor ini
akan juga memperngaryhi neraca pembayaran dan neraca perdagangan sekaligus.
Kelebihan permintaan akan impor justru akan mematikan produk dalam negari.
Apalagi untuk Negara berkembang , harga untuk barang – barang luar negeri dijual
sangat murah. Tujuannya adalah tidak lain untuk menekan perekonomian domestic.
Oleh sebab itu , peemrintah perlu mengamil kebijakan tersendiri khususnya untuk
transaksi internasional.
Salah satunya adalah dengan menentukan kebijakan tariff. Untuk membuat
kebijakan atas tariff , pemerintah perlu melakukan kesepakatan- kesepakatan dengan
Negara – Negara pengimpor maupun pengekspor di luar Indonesia khusunya. Yaitu
dengan menggabungkan diri kedalam Integrasi Di Indonesia. Intergrasi Di Indonesia
merupakan integrasi ekonomi beberapa Negara untuk mengurangi hambatan
perdagangan , kebijakan tarif dan mengatur pergerakan sumber daya diantara Negara
– Negara anggota integrasi tersebut.
Melalui integrasi di Indonesia ini yang terlibat dalam perdagangtan
internasional, suatu Negara dapat menentukan apa yang harus dilakukan untuk
negaranya dalam menghadapi berbagai bntuk dampak , rintangan maupun
keuntungan dalam perdagangan internasional. Selain ekspor – impor , hasil lain yang
diperoleh dari integrasi di Indonesia ekonomi ini adalah cara untuk mengatasi
permasalhan bidang eknomi maupun politik suatu Negara. Integrasi Di Indonesia
terdiri atas kerja sama bilateral dan multilateral. Kerja sama bilateral merupakan kerja

Page | 1
sama negara – negara dalam satu kawasan , seperti Negara - negara ASEAN. Dan kerja
sama multilateral merupakan kerjsa sama Negara – Negara luar wilayah territorial
seperti kerja sama dengan Negara Eropa – Amerika , Asean – Eropa dan lain –lain. Yang
mana masing – masing bentuk kerja sama ini di bentuk untuk mengatur kegiatan
ekonomi dan kestabilan neraca perdagangan Negara – Negara anggota. Selain itu ,
tujuan lain dari kerja sama ini adalah Negara maju membantu Negara berkembang
maupun negara miskin terbelakang dalam menagatasi krisis dan pemasalahan lain
yang berkaitan dengan ekonomi.
Oleh sebab itu , keikutsertaan suatu Negara ke dalam bentuk Integarsi Reional
ini sangatlah pneting karena akan sangat mempengaruhi perekonomian suatu Negara
khusunya Negara – Negara angggota yang tergabung dalam Integrasi Di Indonesia
tersebut.

1.2 Rumusan Masalah


Sejalan dengan latar belakang masalah di atas, penulis merumuskan rumusan
masalah sebagai berikut :
1. Apa makna dari integrasi di Indonesia dan blok ekonomi?
2. Apa saja tingkatan integrasi ekonomi di Indonesia?
3. Apa alasan untuk integrasi di Indonesia?
4. Apa alasan penolakan terhadap integrasi di Indonesia?

1.3 Tujuan Makalah


Sejalan dengan rumusan masalah yang sudah ada pada poin sebelumnya, tujuan
dibuatnya makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Mengenalmakna dari integrasi di Indonesia dan blok ekonomi
2. Mengetahui apa saja tingkatan integrasi ekonomi di Indonesia
3. Memahamialasan untuk integrasi di Indonesia
4. Memahamialasan penolakan terhadap integrasi di Indonesia

Page | 2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1  Integrasi Di Indonesia dan Blok Ekonomi


Kita akan melihat lebih dekat argumentasi untuk integrasi ekonomi di Indonesia
melalui pembentuakan aliansi di Indonesia, serta membahas sulitnya proses
pembentukan blok-blok tersebut dan menggunakannya sebagai sarana kelembagaan
untuk mengurangi hambatan perdagangan lintas batas dan investasi antara negara-
negara anggota. Kasus pembuka menggambarakan beberapa kesepakatan dan
masalah yang terkait dengan pengintegrasian perekonomian negara-negara yang
berbeda ke dalam blok perdagangan di Indonesia. Integrasi ekonomi di Indonesia ( di
Indonesia economic integration) adalah kesepakatan anatara negara-negara di sebuah
wilayah geografis untuk mengurangi, dan pada akhirnya menghapuskan, hambatan
tarif dan non tarif terhadap aliran barang, jasa serta faktor produksi antara negara satu
dengan yang lain.
Sekarang, pergerakan menuju integrasi ekonomi di Indonesia hamper
menyamai di Eropa. Pada 1 Januari 1993 UE secara resmi menghapus banyak
hambatan untuk melakukan bisnis lintas batas dalam UE sebagai upaya untuk
menciptakan pasar tunggal dengan 340 juta konsumen. Selain itu, negara-negara
anggota UE telah menerbitkan mata uang tunggal, euro, dan mereka bergerak menuju
kesatuan lebih dekat secara politik. Pada 1 Mei 2004, UE diperbesar dari 15 negara
menjadi 25 negara dengan populasi 450 juta konsumen dan produk domestik bruto
mendekati AS, pada 2007 bertambah lagi 2 negara yang bergabung yaitu Bulgaria dan
Rumania.
Langkah serupa di kembangkan di Kanada, Meksiko, dan AS yang menerapkan
NAFTA. Hal ini menjanjikan untuk menghapus semua hambatan untuk arus barang dan
jasa anatara ketiga negara. Meskipun pelaksanaan NAFTA telah mengakibatkan
hilangnya pekerjaan di beberapa sektor ekonomi AS, secara keseluruhan dan konsisten
serta teori perdagangan internasional, manfaat perdagangan di Indonesia yang lebih
besar yang menghasilkan pendapatan lebih besar dibanding biaya yang dikeluarkan.
Sementara pergerakan menuju integrasi ekonomi di Indonesia umumnya
dipandang sebagai hal yang baik, beberapa pengamat khawatir bahwa hal itu akan
menyebabkan sebuah dunia dimana blok perdagangan di Indonesia bersaing satu
sama lain. Dalam skenario ini pada masa depan, perdagangan bebas akan ada dalam
setiap blok, tetapi setiap blok akan melindungi pasarnya dari persaingan luar dengan
tarif yang tinggi.

Page | 3
2.2 Tingkat Integrasi Ekonomi
Tingkat integrasi ekonomi dari yang paling rendah hingga yang paling terintegrasi
yaitu:

1. Kawasan Perdagangan Bebas ( free trade area)


Semua hambatan perdagangan barang dan jasa antara negara-negara
anggota akan dihapus. Tidak ada tarif diskriminatif, kuota, subsidi, atau
hambatan administratif yang dimungkinkan mendistorsi perdagangan antar
anggota. Setiap negara, diperbolehkan untuk menentukan kebijakan
perdagangannya sendiri berkaitan dengan negara-negara yang tidak menjadi
anggota dalam integrasi ekonominya.
Kawasan perdagangan bebas terlama di dunia adalah Asosiasi Perdagangan
Bebas Eropa (Europe Free Trade Association-EFTA) yang didirikan pada bulan
Januari 1960.
2. Perserikatan Pabean ( customs union )
Satu langkah lebih maju menuju integrasi ekonomi dan politik penuh.
Menghilangkan hambatan perdagangan antar negara anggota dan mengadopsi
kebijakan perdagangan eksternal umum., yang pembentukannya
membutuhkan pengendalian administratif untuk mengawasi hubungan dagang
dengan non anggota. Contohnya adalah Komunitas Andes / Pakta Andes yang
melaksanakan perdagangan bebas antara negara-negara anggota dan
mengenakan tarif umum sebesar 5% sampai 20% pada produk impor dari
negara lain di luar komunitas ini.
3. Pasar Bersama ( common market )
Tidak memiliki hambatan perdagangan antara negara-negara anggota,
termasuk kebijakan eksternal umum perdagangan anatara negara-negara
anggota, termasuk kebijakan eksternal umum perdagangan dan memungkinkan
faktor produksi bergerak bebas antar anggota. MERCOSUR (persekutuan
negara di AS) berharap untuk membangun wilayahnya sebagai pasar bersama
4. Perserikatan Ekonomi ( economic union )
Tidak hanya melibatkan arus bebas produk dan faktor produksi antar
negara anggota dan penerapan kebijakan perdagangan eksternal umum, tetapi
juga membutuhkan mata uang bersama, harmonisasi tarif pajak anggota, dan
kebijakan moneter serta fiskal bersama. UE merupakan perserikatan ekonomi
walaupun belum secara utuh.
5. Perserikatan politik ( politic union )
Alat politik sentral mengoordinasikan kebijakan ekonomi, sosial, dan
kebijakan asing dari negara-negara anggota. Contohnya AS, negara-negara yang
merdeka digabungkan menjadi satu bangsa.

Page | 4
2.3  Alasan Untuk Integrasi Di Indonesia
Alasan untuk integrasi di Indonesia meliputi kasus ekonomi dan politik. Biasanya
tidak banyak kelompok dalam suatu Negara menerima alasan untuk melakukan
integrasi, yang menjelaskan mengapa sebagian besar upaya untuk mencapai integrasi
ekonomi di Indonesia diperdebatkan dan tersendat-sendat.

A. ALASAN EKONOMI UNTUK INTEGRASI


Teori perdagangan internasional memprediksi bahwa perdagangan bebas
yang tidak dibatasi akan memungkinkan Negara-negara untuk mengkhususkan diri
dalam produksi barang dan jasa yang dapat menghasilkan paling efisien. Hasilnya
adalah produksi dunia yang mungkin lebih besar daripada jika ada pembatasan
perdagangan. Perdagangan bebas juga menjelaskan bagaimana membuka suatau
Negara untuk perdaganga bebas untuk merangsang pertumbuhan ekonomi, yang
menciptakan keuntungan yang dinamis dari perdagangan. Mengingat peran sentral
pengetahuan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, menjalankan FDI untuk
sebuah Negara juga bisa mendorong pertumbuhan ekonomi. Singkatnya, teori
ekonomi menunjukkan bahwa perdagangan bebas dan investasi adalah positive-
sum game(literer : permainan yang hasil akhirnya bernilai positif [saling
menguntungkan/bersifat mutualisme] ), di mana semua Negara peserta bergabung
untuk mendapatkan keuntungan.
Mengingat hal ini, yang diinginkan adalah tidak adanya hambatan masuknya
barang, jasa, dan faktor-faktor produksi antara bangsa-bangsa. Meskipun lembaga-
lembaga internasional seperti WTO telah berusaha mencapai rezim perdagangan
bebas, kesuksesan belum juga diraih sepenuhnya. Karena banyaknya bangsa dan
ideologi politik dunia, sangat sulit untuk membuat semua Negara menyetujui
seperangkat aturan yang telah ditetapkan.
Menentang alasan ini, integrasi ekonomi di Indonesia dapat dilihat sebagai
upaya untuk mencapai keuntungan tambahan dari aliran dana perdagangan dan
investasi antara Negara-negara melebihi pencapaian tersebut atas dasar
kesepakatan internasional seperti WTO. Hal ini lebih mudah dilakukan, yaitu
membangun rezim perdagangan bebas dan investasi diantara sejumlah Negara
yang berdekatan daripada di antara Negara-negara komunitas dunia. Koordinasi
dan kebijakan mengenai harmonisasi merupakan fungsi yang lebih besar dari
jumlah Negara yang mencapai kesepakatan. Semakin banyak Negara yang
dilibatkan, semakin banyak cara pandang yang harus direkonsiliasikan, dan
semakin sulit untuk mencapai kesepakatan. Dengan demikian, upaya integrasi
ekonomi di Indonesia bisa didorong oleh keinginan untuk mengeksploitasi
keuntungan dari perdagangan bebas dan investasi.

Page | 5
B. ALASAN POLITIS UNTUK INTEGRASI
Alasan politis untuk melakukan integrasi ekonomi di Indonesia juga tampak
besar dalam beberapa upaya untuk membangun kawasan perdagangan bebas,
perserikatan pabean, dan sejenisnya. Menghubungkan ekonomi tetangga dan
membuat mereka saling bergantung satu sama lain menciptakan insentif untuk
melakukan kerjasama politik antara Negara-negara tetangga dan mengurangi
konflik kekerasan. Selain itu, Negara-negara dapat meningkatkan pertahanan
politis mereka di dunia.
Pertimbangan ini mendasari pembentukan komunitas Eropa (European
Community-EC) pada 1957, pendahulu dari UE. Eropa telah mengalami dua perang
yang menghancurkan kawasan mereka pada paruh pertama Abad ke-20, kedua
perang tersebut timbul karena ambisi tak terkendali Negara-negara. Kebutuhan
untuk mempersatukan Eropa melahirkan kesepakatan dengan AS dan secara politis
beraliansi dengan politik alineasi Uni Soviet yang tampak besar di dalam benak
ppendiri EC.

C. HAMBATAN INTEGRASI
Meskipun argument ekonomi dan politik kuat selalu mendukung adanya
integrasi, integrasi tidak pernah mudah untuk dicapai atau dipertahankan karena
dua alasan utama. Pertama, meskipun integrasi ekonomi membantu lebih banyak,
namun tetap memiliki kekurangan. Sementara bangsa secara keseluruhan dapat
mengambil manfaat secara signifikan dari perjanjian bebas di Indonesia, kelompok-
kelompok tertentu mungkin saja menderita kerugian.
Kedua, hambatan integrasi muncul dari keprihatinan atas kedaulatan
nasional. Misalnya, kekhawatiran Meksiko tentang mempertahankan kontrol
kepentingan minyak menghasilkan kesepakatan dengan Kanada dan Amerika
Serikat untuk embebaskan industry minyak Meksiko dari setiap peraturan
liberalisasi investasi asing dicapai d bawah NAFTA. Kekhawatiran tentang
kedaulatan nasional muncul karena tuntutan integrasi ekonomi tertutup bahwa
Negara memberikan beberapa tingkat kontrol atas isu-isu kunci seperti kebijakan
moneter, kebijakan fiscal(misalnya kebijakan pajak), dan kebijakan perdagangan.
Ini telah menjadi batu sandungan utama di UE.

Page | 6
2.4  Alasan Penolakan Terhadap Integrasi Di Indonesia

Meskipun kesepakatan perdagangan bebas di Indonesia mengalami pasang


surut dalam beberapa tahun terakhir, beberapa ekonom telah menyatakan
keprihatinan bahwa manfaat dari integrasi ekonomi hanya sebatas terus-menerus
melakukan penjualan, ketika kerugian tidak diperhitungkan. Mereka menunjukkan
bahwa keuntungan dari integrasi di Indonesia ditentukan oleh tingkat penciptaan
perdagangan. Penciptaan Perdagangan (trade creation) terjadi ketika produsen
berbiaya rendah dalam wilayah perdagangan bebas menggantikan produsen dalam
negeri yang berbiaya tinggi. Hal ini juga bisa terjadi apabila produsen eksternal
berbiaya lebih rendah dalam wilayah perdagangan bebas menggantikan produsen
eksternal dengan biaya yang lebih tinggi. Pengalihan perdagangan (trade
diversion) terjadi ketika pemasok biaya lebih tinggi mengganti pemasok eksternal
biaya yang lebih rendah dalam kawasan perdagangan bebas. Sebuah kesepakatan
perdagangan bebas di Indonesia akan menguntungkan dunia apabila jumlah
perdagangan itu menciptakan kelebihan jumlah pengalihan.

Page | 7
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Terbentuknya integrasi ekonomi tidak disangkal akan menciptakan sejumlah
manfaat dan kerugian antara lain :
Integrasi ekonomi internasional membatasi kewenangan suatu Negara untuk
menggunakan kebijakan fiscal, keuangan dan moneter untuk mempengaruhi kinerja
ekonomi dalam negeri. Hilangnya kedaulatan Negara merupakan biaya atau
pengorbanan terbesar yang ” diberikan ” oleh masing-masing negara yang berintegrasi
dalam satu kawasan. Diperlukan kesadaran politik yang tinggi dari suatu Negara dalam
menentukan apakah bersedia untuk “melepas”sebagian kedaulatan negaranya kepada
badan supranasional di kawasan.
Kerugian lain adalah adanya kemungkinan hilangnya pekerjaan dan potensi
menjadi pasar bagi Negara yang tidak mampu bersaing. Tenaga kerja dan produksi dari
Negara lain dalam suatu kawasan akan masuk dengan hambatan yang lebih ringan. Hal
ini berpotensi menimbulkan pengangguran di dalam negeri dan ketergantungan akan
produk impor yang lebih murah dan efisien.
Manfaat, berkaitan dengan signifikansi integrasi, integrasi ekonomi menjanjikan
manfaat ekonomi baik dari sudut pandang pelaku ekonomi maupun dari manfaaat bagi
perekonomian kawasan. Hal mendasar dalam proses integrasi ekonomi adalah
meningkatnya kompetisi actual dan potensial diantara pelaku pasar, baik pelaku pasar
yang berasal dari suatu Negara, dalam sekelompok Negara, maupun pelaku pasar diluar
kedua kelompok tersebut. Kompetisi diantara pelaku pasar tersebut diharapkan akan
mendorong harga barang dan jasa yang sama lebih rendah, meningkatkan variasi
kualitas dan pilihan yang lebih luas bagi kawasan yang terintegrasi. Selain itu, desain
produk, metode pelayanan, system produksi dan distribusi serta aspek lain menjadi
tantangan bagi pelaku pasar saat ini dan dimasa depan. Hal ini akan mendorong
perubahan arah dan intensitas dalam inovasi dan kebiasaan kerja dalam suatu
perusahaan.Selain kompetisi yang meningkat, integrasi ekonomi juga meberikan
manfaat lain yaitu tercapainya ekonomi melalui pasar yang lebih luas yang akan
mendorong peningkatan efisiensi perusahaan melalui berkurangnya biaya produksi.
Sementara dilihat dari sudut pandang kawasan, integrasi ekonomi akan
menstimulasi aliran dan perdagangan intradi Indonesia yang lebih tinggi serta
munculnya perusahaan-perusahaan yang mampu berkonpetisi secara global. Selain itu
mendorong pertumbuhan ekonomi yang berujung pada peningkatan kesejahteraan
diseluruh kawasan.

Page | 8
3.1 Saran

Page | 9
DAFTAR PUSTAKA

Hill, Charles W.L, dkk. Bisnis Internasional Perspektif Asia, Jakarta, Salemba Empat

Page | 10

Anda mungkin juga menyukai