DIREKTORAT JENDERAL
15 JAWABAN TEKNOLOGI
PERIKANAN BUDIDAYA
KEMENTERIAN KELAUTAN
DAN PERIKANAN
AKUAKULTUR
2014
UJUNG TOMBAK REKAYASA INOVATIF DAN ADAPTIF
15 JAWABAN TEKNOLOGI
AKUAKULTUR
UJUNG TOMBAK REKAYASA INOVATIF DAN ADAPTIF
KINERJA 2011-2014
Copyright @2014
Pertama kali diterbitkan oleh
Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
Gedung Menara 165 Lantai 23 Jalan Tb. Simatupang Kav. 1 Jakarta Selatan
Pelindung
Sharif C. Sutardjo
Menteri Kelautan dan Perikanan
Pengarah
Slamet Soebjakto
Direktur Jenderal Perikanan Budidaya
Penanggung Jawab
Moh. Abduh Nurhidayat
Sekretaris Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya
Editor
Agung Witjaksono
Penyusun
Sanksi Pelanggaran Rokhmat M. Rofiq
Pasal 72 Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 Pendukung
Tentang Hak Cipta Rudi Hartono
Barang siapa dengan sengaja dan tanpa hak melakukan perbuatan sebagaimana
Ris Dewi Nowita
dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) atau Pasal 49 ayat (1) dan ayat (2) dipidana dengan
pidana penjara masing-masing paling singkat 1 (satu) bulan dan/atau denda paling Sampul & Tata Letak
sedikit Rp.1.000.000,00 (satu juta), atau pidana penjara paling lama 7 (Tujuh) tahun Tohalim
dan/atau denda paling banyak Rp.5.000.000.000,00 (lima milyar rupiah).
Hak cipta dilindungi oleh Undang-Undang
Barang siapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan , atau men- Dilarang mengutip, menyalin, memperbanyak, dan menyebarluaskan
jual kepada umum suatu Ciptaan atau barang hasil pelanggaran Hak Cipta atau Hak sebagian maupun keseluruhan isi buku ini, dengan cara apapun,
Terkait sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling tanpa izin tertulis dari pemegang hak cipta.
lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp.500.000.000,00 (lima ratus juta
rupiah).
x SAMBUTAN DIREKTUR JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA 15 JAWABAN TEKNOLOGI AKUAKULTUR xi
DAfTAR ISI
Mengenal UPT Akuakultur ........................1 Unit Pelaksana Teknis Perikanan
Sekilas 15 UPT Akuakultur ................................. 3 Budidaya Air Laut ..................................... 93
Teknologi Adaptif dan Inovatif ........................... 4 Balai Besar Perikanan Budidaya Laut Lampung 95
Prestasi UPT Akuakultur ..................................... 6 Balai Perikanan Budidaya Laut Batam ............ 100
Peningkatan Kualitas Produksi ............................ 8 Balai Perikanan Budidaya Laut Lombok ......... 108
Balai Perikanan Budidaya Laut Ambon ........... 119
Inovasi Teknologi Akuakultur ................... 11
Teknologi Budidaya Ikan Air Tawar ................. 13 Unit Pelaksana Teknis Pendukung
Utama Akuakultur .................................. 125
Teknologi Budidaya Ikan Air Payau .................. 15
Teknologi Budidaya Ikan Air Laut .................... 18 Loka Pemeriksaan Penyakit Ikan Dan
Lingkungan Serang .......................................... 127
Teknologi Pendukung Akuakultur..................... 20
Balai Layanan Usaha Produksi Perikanan
Unit Pelaksana Teknis Perikanan Budidaya Karawang ......................................... 132
Budidaya Air Tawar .................................. 25 Balai Produksi Induk Udang Unggul Dan
Kekerangan Karangasem .................................. 141
Balai Besar Perikanan Budidaya Air Tawar
Sukabumi .......................................................... 26 Daftar Pustaka ........................................ 147
Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Jambi ....... 35
Daftar Pustaka ................................................. 148
Balai Perikanan Budidaya Air Tawar
Mandiangin........................................................ 42
Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Tatelu...... 52
Tenggara Barat, dan BPBL Ambon di Maluku. Untuk inovasi teknologi budidaya ikan air payau
Inovasi teknologi UPT akuakultur
Adapun tiga UPT pendukung utama lainnya adalah antara lain pembenihan udang vanameii (produksi
merupakan keharusan tersebut dituntut
Loka Pemeriksaan Penyakit Ikan dan Lingkungan induk dan benih), teknologi pembenihan kakap,
dalam meningkatkan untuk lebih kreatif
(LP2IL) Serang di Banten, Balai Layanan Usaha teknologi pembenihan kerapu hybrid, teknologi
produksi budidaya dan inovatif untuk
Produksi Perikanan Budidaya (BLUP2B) Karawang sterilisasi air laut dengan sistem UV, rekayasa
perikanan di menghasilkan
di Jawa Barat, dan Balai Produksi Induk Udang teknologi pembenihan dan alat grading benih ikan.
Indonesia. teknologi-teknologi
Unggul dan Kekerangan (BPIU2K) Karangasem di Sementara untuk budidaya ikan laut (marikultur),
terapan yang dapat
Bali. teknologi pembesaran ikan bawal bintang sudah cukup
dipergunakan
maju. Teknologi pembenihan kerapu tikus, kerapu
dengan mudah
TEKNOLOGI ADAPTIF DAN INOVATIF oleh masyarakat
macan, kakap putih, dan kakap merah juga sudah
sangat diakui oleh dunia internasional. Demikian
Inovasi teknologi merupakan keharusan dalam khususnya
pula inovasi pada teknologi budidaya kerang abalone,
meningkatkan produksi budidaya perikanan di pembudidaya.
tiram mutiara, rumput laut.
Indonesia. Apalagi, untuk mendorong program
industrialisasi perikanan budidaya berbasis blue
economy (ekonomi biru) diperlukan dukungan
perekayasaan melalui pengembangan inovasi
teknologi akuakultur. Itulah sebabnya, dukungan
dari 15 UPT ini memiliki porsi yang sangat strategis,
kaitannya dengan peningkatan kualitas perekayasaan
yang dihasilkan dari waktu ke waktu.
UPT akuakultur tersebut dituntut untuk lebih
kreatif dan inovatif untuk menghasilkan teknologi-
teknologi terapan yang dapat dipergunakan dengan
mudah oleh masyarakat khususnya pembudidaya.
Berbagai terobosan baru juga sangat penting
dilakukan guna mendukung program industrialisasi Udang windu
perikanan yang digalakkan oleh pemerintah pusat.
Karena itu, UPT sebagai ujung tombak penerapan
teknologi budidaya ikan yang adaptif dan inovatif
diharuskan berpikir global serta mempunyai wawasan
yang ke depan.
Untuk menyebut beberapa di antara hasil inovasi
teknologi perikanan air tawar yang dihasilkan oleh
berbagai UPT tersebut misalnya teknologi biofloc pada
budidaya lele dengan memanfaatkan mikroorganisme
terbukti bisa meningkatkan produksi. Teknologi
Ugadi (udang galah dan padi) atau Ugamedi (udang
galaha, gurame, dan padi) juga banyak dipuji dalam
keberhasilannya meningkatkan produksi secara
efisien. Itu sebabnya, dalam penerapan teknologi,
para pembudidaya ikan sebaiknya berkonsultasi
kepada para ahli, baik yang tersebar di kampus-
kampus perikanan ataupun ke balai-balai perikanan
yang tersebar luas di seluruh Indonesia.
6 MENGENAL UPT AKUAKULTUR 15 JAWABAN TEKNOLOGI AKUAKULTUR 7
dianggap berhasil membenihkan ikan kakap merah Jika dikaitkan dengan peran UPT dalam
Indonesia diakui
yang sebelumnya ditangkap dari alam. Balai ini juga peningkatan produksi, bisa disebutkan, misalnya,
berhasil meningkatkan
dianggap berhasil mengembangkan teknologi rumput sebagai salah satu balai utama, BBPBAT Sukabumi
produksi akuakultur
laut kultur jaringan. Selain itu, balai tercatat menjadi telah berhasil mengembangkan dan memproduksi
dengan sangat
yang pertama berhasil melakukan pembenihan ikan beberapa komoditas ikan air tawar yang unggul untuk
signifikan.
kakap putih pada tahun 1994, menjadi yang pertama mendukung program peningkatan produksi. Sebagai
Peningkatan target
berhasil mengembangbiakkan tripang, dan menjadi gambaran saja, pada tahun 2013, benih ikan yang
tersebut dimulai sejak
yang pertama berhasil melakukan pembenihan kuda diproduksi mencapai 17.620.430 untuk berbagai jenis
tahun 2010 sampai
laut. ikan air tawar. Sementara untuk calon induk balai ini
dengan tahun 2014
berhasil memproduksi sebanyak 138.423 ekor yang
PENINGKATAN KUALITAS PRODUKSI dengan peningkatan
terdiri dari berbagai jenis ikan.
sebesar 353%.
Produk perikanan budidaya Indonesia saat ini telah Contoh lain, pada 2013, BPBAT Jambi berhasil
BBPBAT Sukabumi
menjadi salah satu produk perdagangan global yang memproduksi induk unggul 170 ribu untuk seluruh
telah berhasil
sangat dibutuhkan dan diperhitungkan. Indonesia komoditas, baik ikan patin, nila, emas, lele, gurame,
mengembangkan
sebagai negara produsen perikanan budidaya terbesar dan jelawat. Padahal balai hanya ditargetkan
dan memproduksi
di dunia setelah Tiongkok didorong untuk terus memproduksi 100 ribu induk unggul. Untuk benih
beberapa komoditas
mempertahankan dan meningkatkan produksi baik balai ditargetkan memproduksi 3 juta dan larva
ikan air tawar
dari segi kuantitas maupun kualitas. Peningkatan 20 juta. Pada tahun 2013 lalu, target tersebut juga
yang unggul untuk
produksi dan daya saing produk akuakultur harus tercapai. Di BPBAT Mandiangin, pada 2013 jumlah
mendukung program
diikuti dengan standar kualitas produk sekaligus produksi induk dan calon induk (ikan mas, nila, lele,
peningkatan produksi
peningkatan efisiensi usaha budidaya. patin, papuyu, koi, grass carp, baung, koi) mencapai
63.798 ekor. Sementara total produksi benih di
Indonesia diakui berhasil meningkatkan produksi
tahun yang sama 9.254.900 ekor. Paling tidak,
akuakultur dengan sangat signifikan. Peningkatan
dari 3 UPT tersebut dapat dilihat bahwa produksi
target tersebut dimulai sejak tahun 2010 sampai
perikanan budidaya yang meningkat sangat signifikan
dengan tahun 2014 dengan peningkatan sebesar
belakangan ini terkait erat dengan dukungan dari
353%. Peningkatan besar tersebut dimaksudkan untuk
balai-balai teknis di bawah naungan Direktorat
mewujudkan mimpi agar Indonesia mampu menjadi
Jenderal Perikanan Budidaya.
yang terbesar di dunia. Pemenuhan target produksi
tersebut terutama digenjot dari 10 komoditas utama
yaitu udang, rumput laut, bandeng, kerapu, kakap,
nila, mas, lele, patin dan gurame. Tabel 2: Target Produksi Perikanan Budidaya 2009-2014
Di titik inilah, peran 15 UPT akuakultur Satuan : ton
menempati posisi yang sangat penting dalam No. Rincian 2009* 2010 2011 2012 2013 2014
Kenaikan
(%)
mendukung program industrialiasasi perikanan 2009-2014
penerapan teknologi adaptif dan inovatif menjadi 1 Rumput laut 2.574.000 2.672.800 3.504.200 5.100.000 7.500.000 10.000.000 392
produksi tahun 2011 sebesar 6,8 juta ton. Sementara - Udang vaname
6 Mas
225.000
254.400
275.000
267.100
330.000
280.400
390.000
300.000
450.000
325.000
500.000
350.000
222
138
pada 2013, produksi perikanan budidaya meningkat 7 Gurame
8 Kakap
38.500
4.600
40.300
5.000
42.300
5.500
44.400
6.500
46.600
7.500
48.900
8.500
127
185
menjadi 13,3 juta ton atau 102% dari target 13,2 juta 9 Kerapu 5.300 7.000 9.000 11.000 15.000 20.000 377
ton.
10 Lainnya 553.000 646.700 738.800 925.400 1.032.700 1.038.700 287
4.780.100 5.376.200 6.847.500 9.415.700 13.020.800 16.891.000
INOVASI TEKNOLOGI
AKUAKULTUR
12 INOVASI TEKNOLOGI AKUAKULTUR 15 JAWABAN TEKNOLOGI AKUAKULTUR 13
TEKNOLOGI BUDIDAYA IKAN AIR LAUT BPBL Ambon di lobster. Bawal bintang fokus dikembangkan karena
kawasan timur teknologinya sudah dikuasai secara penuh dan sudah
Balai Besar Perikanan Budidaya Laut (BBPBL) disederhanakan. Rumput laut menjadi unggulan
Indonesia mengukir
Lampung sebagai UPT yang paling utama dalam untuk dikembangkan, karena teknologi produksi
pengembangan
pengembangan komoditas laut di Indonesia bibit unggul sudah ada. Produksi benih tiram
teknologi produksi
menerapkan produksi benih unggul dengan teknik mutiara menjadi fokus karena teknologinya sudah
benih kerapu bebek
marikultur yang cukup maju. Benih kerapu tikus, disederhanakan, sehingga mudah diadopsi masyarakat
dan kerapu macan
kerapu macan, kakap putih, dan kakap merah sudah pembudidaya.
serta ikan hias
rutin diproduksi dengan kualitas super. BBPBL Sementara itu BPBL Ambon di kawasan timur
(banggai cardinal fish,
Lampung punya ikon produk berupa ikan bawal Indonesia mengukir pengembangan teknologi
mandarin, blue divil
bintang, kerapu tikus, kerapu macan, kakap merah, produksi benih kerapu bebek dan kerapu macan
dan hybridisasi nemo)
dan kakap putih. Pengembangan beberapa jenis ikan serta ikan hias (banggai cardinal fish, mandarin, blue
di BBPBL Lampung paling tidak didasari oleh dua divil dan hybridisasi nemo). Meski demikian ada
alasan utama. Pertama, dari sisi nilai ekonomisnya. yang masih ditingkatkan seperti teknologi sistem
Kedua, balai secara perlahan melakukan rekayasa resirkulasi, manajemen produksi benih dan manajemen
teknologi yang secara otomatis terseleksi. Kecuali produksi ikan konsumsi. Para pembudidaya lokal
beberapa ikon itu, balai ini getol mengembangkan mengapresiasi dan berminat untuk mengaplikasikan
beberapa jenis ikan hias seperti nemo, blue devil teknologi-teknologi yang sudah dihasilkan oleh
yang permintaannya sudah rutin tiap bulan dari BPBL Lombok. Hal tersebut tidak lepas dari adanya
Bali, Jakarta, Bandung, dan Surabaya. Adapun ikan kegiatan magang dan pelatihan, pendampingan dan
cardinal fish yaitu ikan yang harganya mahal terus pengawasan teknologi, desiminasi, kunjungan, studi
disempurnakan pengembangannya. banding dan program promosi lainnya.
BPBL Batam sebagai salah satu UPT di bidang
marikultur di kawasan Kepulauan Riau dan dekat Keramba
dengan Singapura giat mengembangkan teknologi Jaring Apung
pembesaran ikan bawal bintang. Pengembangan ikan
jenis ini diharapkan memberi peluang usaha yang cerah
terutama di daerah Batam, Kepulauan Riau. Khusus
BPBL Lombok untuk wilayah Kepulauan Riau dengan menjamurnya
telah berhasil rumah makan dan seafood restaurant memberikan
mengembangkan peluang untuk usaha pembesaran ikan bawal bintang.
aplikasi teknologi Permintaan ikan bawal bintang konsumsi di daerah
sistem beberapa ini tak kurang dari 15 ton per tahun. Selain itu dengan
produk perikanan. adanya komoditas ini diharapkan membuka peluang
Balai ini usaha di bidang lainnya seperti pengolahan ikan
mengembangkan jenis pindang bawal bintang, ikan presto bawal bintang
produk perikanan maupun pengolahan ikan alternatif lainnya dengan
yang teknologinya bahan baku ikan jenis ini.
sudah dikuasai dan
mempunyai nilai jual BPBL Lombok telah berhasil mengembangkan
tinggi seperti kerang aplikasi teknologi sistem beberapa produk perikanan.
abalone, tiram mutiara, Balai ini mengembangkan jenis produk perikanan
rumput laut, ikan yang teknologinya sudah dikuasai dan mempunyai
kerapu, ikan bawal nilai jual tinggi seperti kerang abalone, tiram mutiara,
bintang dan lobster. rumput laut, ikan kerapu, ikan bawal bintang dan
20 INOVASI TEKNOLOGI AKUAKULTUR 15 JAWABAN TEKNOLOGI AKUAKULTUR 21
Sukabumi telah berhasil mengembangkan dan Keunggulan dan Inovasi BBPBAT Sukabumi
BBPBAT Sukabumi
memproduksi beberapa komoditas ikan air tawar.
telah mengukir No Keunggulan dan Inovasi
Baik berupa benih atau calon induk (ikan besar).
sejumlah prestasi,
Sebagai gambaran saja, pada tahun 2013, benih ikan 1 Pengembangan Teknologi Budidaya Air Tawar
antara lain UPT
yang diproduksi mencapai 17.620.430 dengan rincian 2 Inovasi/Rancang Bangun Teknik Budidaya Air Tawar Yang Adaftif dan Dapat
Dengan Kinerja
benih nila 5.292.300, lele 4.325.000, mas 2.111.400, Diadopsi Oleh Pelaku Pembudidaya
Terbaik Bidang
udang galah 3.066.300, patin 1.185.500, gurame
Perikanan Budidaya 3 Inovasi Teknik Pakan Alami (fase Larva dan Pendederan)
135.640, nilem 1.185.000, grass carp 235.000, silver
pada tahun 2012, 4 Inovasi Teknik Pakan Buatan (fase Pembesaran)
carp 256.300, dan ikan hias 25.990. Sementara untuk
UPT Berprestasi
calon induk balai ini berhasil memproduksi sebanyak 5 Penyiapan RSNI (Perbenihan, Produksi, Prasarana dan Sarana Budidaya,
Dalam Penyediaan
138.423 ekor, yang terdiri ikan nila 80.135, mas Serta Penyakit Ikan)
Induk Unggul dan
19.329, lele 17.553, udang galah 9.255, patin 6.500, 6 Penghasil Induk, Calin Unggul dan Benih Bermutu
Penerapan Inovasi
gurame 3.814, nilem 150, ikan hias 1.450, dan grass
Teknologi tahun 7 Laboratorium Kesehatan Ikan dan Lingkungan (Kualitas Air, Kesehatan Ikan,
carp 237.
2013, Kinerja Auditor Nutrisi dan Residu). KAN. LP -341-IDN Tahun 2006. (SNI ISO/IEC 17025:
Selain dari sisi besarnya jumlah produksi, Sertifikasi CBIB 2008)
BBPBAT Sukabumi telah mengukir sejumlah Terbaik tahun 2013.
prestasi, antara lain UPT Dengan Kinerja Terbaik 8 Laboratorium Acuan Pengujian Residu ( SK Otoritas Kompeten Pusat
Bidang Perikanan Budidaya pada tahun 2012, UPT Manajemen Mutu. KKP NO. 363/BKIPM/2011)
Berprestasi Dalam Penyediaan Induk Unggul dan 9 Lembaga Sertikasi Sistem Mutu (LSSM) AQSYS . KAN. LSSM-023-IDN Tahun
Penerapan Inovasi Teknologi tahun 2013, Kinerja 2008. SNI ISO/IEC 17021: 2011)
Auditor Sertifikasi CBIB Terbaik tahun 2013. 10 Sebagai Pusat Informasi dan Peningkatan Kompetensi Bagi Petugas Serta
Sebagai balai besar pula BBPBAT Sukabumi Pelaku Pembudidaya
juga memiliki sejumlah keunggulan dan inovasi. 11 Pengawalan Teknologi Budidaya (Kelompok dan Kawasan Minapolitan Serta
Indusrialisasi)
Prestasi BBPBAT Sukabumi
12 Koordinator Jejaring Pemuliaan dan Perbanyakan Induk, Calin Unggul (Nila,
No Penghargaan Tahun Lele Dan Mas). SK Menteri Kelautan Dan Perikanan KEP. 10/MEN/2012
1 SNI ISO/IEC 17025:2008(ISO/IEC 17025:2005) 2011 Antara lain balai ini merupakan pusat pengembangan
Akreditasi Untuk Kompetensi Laboratorium Kalibrasi teknologi budidaya air tawar, memiliki sejumlah
(Laboratorium Penguji) inovasi teknik di bidang pakan alami maupun buatan,
2 SNI ISO/IEC 17021:2011 BBPBAT Sukabumi Sebagai 2012 dan sebagai pusat penghasil induk, calon induk, serta
Lembaga Sertifikasi Manajemen Mutu benih bermutu. Kegiatan pembenihan
3 UPT Dengan Kinerja Terbaik Bidang Perikanan 2012 Setidaknya ada empat komoditas unggulan di dan pembesaran
BBPBAT Sukabumi. Yakni ikan nila, mas, lele, dan di balai Sukabumi
Budidaya
udang galah. Pemilihan keempat produk unggul lebih dilakukan
4 Juara Pertama Kontes Ikan Hias Koi Untuk Strain 2013 didasarkan pada minat masyarakat yang sangat tinggi melalui rekayasa
Koromo dan Tancho terhadap komoditas ikan konsumsi tersebut. Selain teknologi. Hasilnya
5 Unit berpredikat Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) 2013 itu, BBPBAT Sukabumi juga sudah sangat menguasai didistribusikan ke
di Lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan teknologi budidaya keempat komoditas ini. seluruh balai budidaya
Kegiatan pembenihan dan pembesaran di balai ikan di Indonesia.
6 UPT Berprestasi Dalam Penyediaan Induk Unggul 2013
Sukabumi dilakukan melalui rekayasa teknologi.
dan Penerapan Inovasi Teknologi Hasilnya didistribusikan ke seluruh balai budidaya
7 Kinerja Auditor Sertifikasi CBIB Terbaik 2013 ikan di Indonesia. Volume dan jumlah produksinya
tergantung dari kebutuhan induk unggul dan benih
30 UNIT PELAKSANA TEKNIS PERIKANAN BUDIDAYA AIR TAWAR 15 JAWABAN TEKNOLOGI AKUAKULTUR 31
PRIORITASKAN REKAYASA
TEKNOLOGI ADAPTIF
sudah sangat banyak. Pertama, 2010 balai tersebut balai ini mendapatkan Prestasi BPBAT Jambi
mendapatkan penghargaan dari Kementerian pengharagan dari
Pemberdayaan Aparatur Negara yaitu Citra Pelayanan No Prestasi Tahun
Direktorat Jenderal
Prima. Ini adalah bentuk penghargaan bagi instansi 1 Citra Pelayanan Prima 2010
Perikanan Budidaya
yang baik dalam melakukan pelayanan publik. (DJPB) menjadi UPT 2 Sertifikasi Dan Akreditasi Lab Uji Standar ISO 17025 2012
Perwakilan dari Jambi ada sekitar 8 instansi mulai dari Terbaik Pendamping 3 UPT Terbaik Pendamping Teknologi Untuk 2014
rumah sakit umum, samsat, hingga jamsostek. Namun Teknologi untuk Industrialisasi Patin
BPBAT Jambi yang mendapatkan penghargaan Industrialisasi Patin di
tersebut. Yang memberi penghargaan adalah Presiden 4 Perekayasa Vaksin Eduarsela Etaluri 2013
Sumatera.
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Kemudian, 5 Pelestarian Plasma Nutfah Gurame Batanghari 2014
penghargaan lainnya adalah laboratorium uji
BPBAT Jambi memperoleh sertifikasi dan akreditasi
laboratorium uji dengan standar ISO 17025. Status
ini sekaligus mengukuhkan laboratorium uji BPBAT
Jambi berstandar nasional bahkan internasional untuk
parameter uji bakteri, parasit dan kualitas air.
Untuk pendampingan pengembangan ikan patin
di wilayah Sumatera, balai ini juga mendapatkan
pengharagan dari Direktorat Jenderal Perikanan
Budidaya (DJPB) pada April 2014 menjadi UPT
Terbaik Pendamping Teknologi untuk Industrialisasi
Patin di Sumatera. Adapun pada 2013 lalu, untuk
produk hasil perekayasaan, hasil perekayasaaan
dari balai Jambi berupa vaksin eduarsela etaluri
diluncurkan dan diperbanyak oleh PT. Sanbe Farma.
Jadi isolat bakterinya datang dari kawasan yang ada
di Jambi, setelah itu balai memurnikannya, kemudian
dijadikan vaksin dan cukup efektif untuk penyakit ikat
patin yaitu eduarsela etaluri. Kegiatan ini bekerjasama
dengan PT. Sanbe Farma dan mau memproduksinya
secara massal. Inilah produk berupa hasil teknologi
yang sukses dikembangkan.
Selain itu, pada medio 2013-2014, BPBAT Jambi
telah berhasil melakukan pelestarian plasma nutfah
Jambi yaitu Gurame Batanghari. Gurame Batanghari
dari Sungai Batanghari awalnya belum bisa
dikembangbiakkan, meski sudah dimulai sejak tahun
2006. Jadi cukup lama perjalanannya hingga pada
tahun 2013 sudah lulus uji untuk dirilis sebagai nutfah
baru yang bisa dikembangbiakkan oleh masyarakat
dan kemudian dinamakan Gurame Batanghari.
Aktivitas di balai
perikanan budidaya
38 UNIT PELAKSANA TEKNIS PERIKANAN BUDIDAYA AIR TAWAR 15 JAWABAN TEKNOLOGI AKUAKULTUR 39
target tersebut berhasil dilewati. Untuk benih balai kandungan protein cukup baik yaitu antara 28-31%. BPBAT Jambi
ditargetkan memproduksi 3 juta dan larva 20 juta. Itulah formulasi yang dikembangkan. BPBAT Jambi pun melakukan
Pada tahun 2013 lalu, target tersebut juga tercapai. pun melakukan pelastarian nutfah Jambi, misalnya pelastarian nutfah
Telor ikan dan larva tersebut sudah didistribusikan. BPBAT Jambi bisa ikan Jelawat yang selama ini masih menangkap dari
memproduksi benih Jambi, misalnya ikan
Untuk gurame didistribusikan dalam bentuk telor alam, lalu berhasil mengembangbiakkan, termasuk Jelawat yang selama
sementara patin didistribusikan dalam bentuk larva. dan induk dalam pembenihan arwana Jambi.
jumlah besar lantaran ini masih menangkap
Dari tahun ke tahun, produksi benih di BPBAT Tak ketinggalan adalah pengembangan vaksin, dari alam, lalu berhasil
Jambi terus meningkat. bekerjasama dengan
Balai Benih Ikan (BBI) pakan dan melakukan segmentasi produksi benih mengembangbiakkan,
Dalam memproduksi induk, BPBAT Jambi lainnya yaitu dengan kegiatan pengelondongan. Kalau termasuk pembenihan
mengikuti protokol yang ada. Protokol atau selama ini pembesaran patin dimulai dari 2 inch, arwana Jambi.
standar operasional itu merupakan hasil perumusan dengan penggelondongan ini bisa menebar untuk
dari broadstock center yaitu masukan pakar- pembesaran antar 60-70 gram. Itu dilakukan di
pakar yang berasal dari universitas, litbang, balai, tambak percontohan di kawasan Pudak, Riau dan
sehingga membuat protokol itu sangat baik Jambi.
Kegiatan
untuk memperbanyak dan menghasilkan induk.
BPBAT Jambi pun mengikuti protokol tersebut. pembenihan ikan
Untuk broadstock center khusus ikan patin yang
mengeluarkan adalah BPBAT Jambi, khusus ikan
nila dan ikan mas dari BBPBAT Sukabumi.
Pada praktiknya, BPBAT Jambi bisa
memproduksi benih dan induk dalam jumlah besar
lantaran bekerjasama dengan Balai Benih Ikan
(BBI) lainnya. Karena, kalau hanya mengandalkan
fasilitas balai, produksinya terbatas. Balai ini, dalam
memproduksi benih dan induk, bekerjasama dengan
BBI di wilayah kerja setempat. Sebagai contoh, untuk
induk patin, BPBAT Jambi melakukan kerjasama
dengan BBI Centrak Tibun di Riau. Untuk nila,
kerjasama dilakukan dengan BBI Minang yang ada
di Sumatera Barat.
Untuk memacu produksi, balai ini juga bekerjasama
dengan pembudidaya yang ada di Bengkulu.
Termasuk bekerjasama dengan pembudidaya di sungai
Batanghari. Balai menyebarkan benih dan induk
kepada pembudidaya, dan mereka membesarkan dan
diproduksi sebagai calon induk. Sementara dalam
waktu bersamaan balai melakukan monitoring dan
seleksi induk sehingga produksi secara keseluruan balai
meningkat karena bekerjasama dengan pembudidaya.
Dalam proses penciptaan benih unggul, BPBAT
Jambi melakukan seleksi individu atau persilangan
dan hibridisasi ikan. Dengan menggunakan protein
gold hormon atau rekombinan. Balai juga membuat
formulasi pakan dengan bahan baku lokal yang punya
42 UNIT PELAKSANA TEKNIS PERIKANAN BUDIDAYA AIR TAWAR 15 JAWABAN TEKNOLOGI AKUAKULTUR 43
CBIB ikan patin siam di kolam di instalasi budidaya ikan lahan gambut 2012
Pulang Pisau
10 Certificate testing laboratory tahun 2008 dan reakreditasi 2012 2012
Inovasi Teknologi BPBAT Mandiangin BPBAT Mandiangin pembudidaya lokal? Pertama, melakukan kegiatan
terus melakukan percontohan budidaya yang apat dijadikan panutan
No Inovasi Teknologi oleh pembudidaya. Kedua, melakukan pembinaan
terobosan dalam
1 Teknologi di bidang pembudidayaan terutama dan pendampingan teknis terhadap stakeholder
mengembangkan
ikan spesifik lokal seperti papuyu, gabus, dan (pemangku kepentingan). Ketiga, melakukan kegiatan
teknologi perikanan
kelabau yang sebelumnya belum bisa diadaptasi uji multilokasi terhadap komoditas tertentu yang
budidaya. Antara
di lingkungan budidaya dan masih mengandalkan memerlukan. Keempat, menyebarluaskan informasi
lain, mengajukan
hasil tangkapan budidaya dalam bentuk lisan dan tulisan. Kelima,
pelepasan varietas
2 Teknologi bidang perbenihan untuk ikan introduksi (release) komoditas melakukan kegiatan apresiasi/pelatihan bagi petugas
berupa ikan nila f3 Mandiangin hasil seleksi domestikasi, menjalin teknis/pembudidaya/UPR se-wilayah kerja.
individu kemitraan dengan BPBAT Mandiangin terus melakukan terobosan
3 Teknologi di bidang nutrisi berupa pengkayaan BBI sentral dan dalam mengembangkan teknologi perikanan
pakan dengan menggunakan probiotik dan enzym lokal dalam rangka budidaya. Antara lain, mengajukan pelepasan
percepatan induk varietas (release) komoditas domestikasi, menjalin
4 Teknologi di bidang penanganan terhadap hama
induk dan benih, dan kemitraan dengan BBI sentral dan lokal dalam rangka
dan penyakit ikan berupa vaksinasi ikan
menjalin kemitraan percepatan induk induk dan benih, dan menjalin
5 Teknologi budidaya ikan di lahan gambut (patin, dengan UPR dan kemitraan dengan UPR dan pembudidaya dalam
gabus, papuyu, nila) pembudidaya dalam rangka menerapkan teknologi yang dihasilkan oleh
beberapa pihak di antaranya kalangan akademisi rangka menerapkan balai. Selain itu, BPBAT Mandiangin juga terus
(pelajar SMK dan mahasiswa perikanan), teknologi yang meningkatkan inovasi teknologi yang dapat langsung
pembudidaya, unit pembenihan rakyat, masyarakat dihasilkan oleh balai. diterapkan di masyarakat pembudidaya melalui
sekitar, dan petugas teknis Dinas Kelautan dan kegiatan perekayasaan serta meningkatkan pelayanan
Perikanan Provinsi/Kabupaten/Kota, Balai Benih publik dalam hal teknologi budidaya, hasil kegiatan
Di wilayah BPBAT
Ikan tingkat Provinsi/Kabupaten/Kota di wilayah budidaya, nutrisi, dan pengendalian hama penyakit
Mandiangin, selain
kerja. ikan.
membudidayaan
ikan di lahan Di wilayah BPBAT Mandiangin, selain
gambut, budidaya membudidayaan ikan di lahan gambut, budidaya
ikan juga diarahkan ikan juga diarahkan mengembangkan ikan lokal.
mengembangkan Untuk itu, balai ini melalui promosi dalam bentuk
ikan lokal. Untuk pameran dan tulisan (leaflet, booklet, jurnal) sekaligus
itu, balai ini melalui meningkatkan kerjasama kemitraan dengan pelaku
promosi dalam bentuk budidaya di masyarakat dan Dinas Perikanan Provinsi/
pameran dan tulisan Kabupaten/Kota melalui Balai Benih Ikan (BBI).
(leaflet, booklet, Sementara di lain pihak, minat pembudidaya
jurnal) sekaligus lokal terhadap produk balai cukup tinggi. Hal ini
meningkatkan ditandai dengan banyaknya permintaan benih/
kerjasama calon induk/induk di masyarakat serta banyaknya
kemitraan dengan masyarakat yang berkonsultasi, magang dan
pelaku budidaya di permohonan pendampingan teknologi. Secara
masyarakat dan Dinas umum, jumlah pembudidaya lokal meningkat sejak
Perikanan Provinsi/ balai ini berdiri. Saat ini telah banyak pembudidaya
Kabupaten/Kota dan Unit Pembenihan Rakyat (UPR) yang mampu
melalui Balai Benih memproduksi sendiri.
Ikan (BBI).
Apa saja yang dilakukan balai untuk menarik animo
52 UNIT PELAKSANA TEKNIS PERIKANAN BUDIDAYA AIR TAWAR 15 JAWABAN TEKNOLOGI AKUAKULTUR 53
TRANSFORMASI INDUSTRI
PERIKANAN DI INDONESIA
TIMUR
menjamin kualitas produk perikanan budidaya maupun ikan konsumsi ke wilayah timur terhitung
adalah kesehatan ikan dan lingkungan. Itu sebabnya, Industri perikanan cukup mahal. Perbaikan sarana transportasi ke depan
balai terus mendorong pembudidaya ikan agar di Indonesia timur diharapkan terus membaik yang pada akhirnya
mampu memahami cara atau upaya pencegahan dan memiliki perbedaan distribusi produk perikanan akan lebih terjamin dan
pengendalian penyakit ikan dengan menggunakan mendasar dengan berdaya saing.
Komoditas andalan yang berada di
vaksin. Vaksin adalah antigen yang dapat merangsang dari balai ini adalah Industri perikanan di Indonesia timur memiliki
terbentuknya antibodi spesifik dalam tubuh dan wilayah barat.
ikan nila, emas, patin, Perbedaan itu perbedaan mendasar dengan yang berada di wilayah
mampu melindungi individu dari serangan penyakit lele, cacing, ikan hias, barat. Perbedaan itu terletak pada cara pikir masyarakat
yang homolog dengan jenis vaksin. terletak pada cara
dan ikan sidat. Sidat pikir masyarakat yang berasal dari fakta bahwa wilayah mereka memiliki
Sebagai salah pusat pengembangan teknologi ikan yang merupakan yang berasal dari anugerah kekayaan alam yang melimpah, termasuk
air tawar, bahkan menjadi yang terdepan di kawasan ikan yang hidup di fakta bahwa wilayah kekayaan alam berupa ikan. Dari titik inilah, BPBAT
Indonesia timur, BPBAT Tatelu mengembangkan danau dan air bersih. mereka memiliki Tatelu selalu berusaha menyesuaikan diri. Balai ini
sejumlah komoditas ikan andalan. Komoditas andalan Ikan yang sekilas anugerah kekayaan berupaya memberi contoh langsung ke masyarakat,
dari balai ini adalah ikan nila, emas, patin, lele, cacing, mirip belut ini banyak alam yang melimpah, yang sebelumnya berpikir menangkap ikan lebih
ikan hias, dan ikan sidat. Sidat yang merupakan ikan terdapat di wilayah termasuk kekayaan prospektif ketimbang menjadi pembudidaya ikan.
yang hidup di danau dan air bersih. Ikan yang sekilas Sulawesi. Komoditas alam berupa ikan. Balai ini tak pernah lelah berusaha
mirip belut ini banyak terdapat di wilayah Sulawesi. tersebut banyak menyeimbangkan pola pikir dari menangkap ke
Komoditas tersebut banyak digemari dan diminati digemari dan diminati budidaya dengan contoh nyata dan langsung. Apalagi
masyarakat Jepang, Korea, China dan Taiwan. masyarakat Jepang, fakta yang dirasakan masyarakat sebagian di antaranya
Kecuali fokus mengembangkan penelitian Korea, China dan bahwa di Indonesia timur menangkap ikan sangat
beberapa jenis ikan, kegiatan BPBAT Tatelu Taiwan. mudah, sedangkan di budidaya ikan butuh waktu
juga lebih banyak diarahkan untuk mendukung
peningkatan produksi di kawasan tersebut. Benih
dan induk unggul menjadi prioritas segmen yang
terus dikembangkan. Pengembangan benih dan
calon induk unggul dilaksanakan agar kebutuhan
masyarakat perikanan di wilayah ini bisa terpenuhi.
Itu sebabnya, balai melakukan kemitraan dengan
kelompok usaha perikanan untuk mempermudah
penyebaran induk dan benih bermutu tersebut.
Di satu pihak, penyerapan komoditas benih
perikanan yang berasal dari balai sangat baik.
Masyarakat pelaku usaha perikanan cukup menyadari
bahan baku seperti benih dan induk unggul menjadi
titik tolak produksi yang berkualitas dengan hasil
memuaskan. Di lain sisi, penyerapan ikan konsumsi,
seperti nila dan mas, juga cukup menggembirakan.
Ikan sidat yang merupakan produk andalan terus
digenjot dengan mempertimbangkan kelestarian alam
karena benih sidat menangkap dari alam.
Yang jelas, di Indonesia timur, termasuk di daerah
Tatelu, biaya logistik sangat tinggi. Hal ini disebabkan
oleh infrastruktur yang tidak sebagus di wilayah barat Pengepakan
Indonesia. Sehingga, pengiriman benih, calon induk, benih ikan
56 UNIT PELAKSANA TEKNIS PERIKANAN BUDIDAYA AIR TAWAR 15 JAWABAN TEKNOLOGI AKUAKULTUR 57
Kegiatan budidaya di
kolam ikan
di Indonesia Timur.
Yang pasti, Indonesia bagian timur punya potensi Kolam budidaya
budidaya air tawar yang sangat melimpah, tinggal
bagaimana mengubah cara pikir dan kebiasaan
perilaku masayarakat di sana untuk lebih mencintai
dunia budidaya ikan. Hal ini diperkuat oleh kerjasama
BPBAT Tatelu dengan sejumlah pihak, antara lain
aparat TNI setempat, kepolisian, instansi pemerintah
dan swasta serta seluruh Kabupaten/Kota yang ada di
Sulawesi Utara, Maluku, sampai Papua. Kerjasama
ini termasuk melaksanakan kegiatan sosialisasi serta
penjelasan mengenai tugas dan fungsi BPBAT Tatelu
dalam melakukan produksi ikan dengan melatih tata
cara membudidayakan ikan air tawar.
Sumber Daya Manusia menjadi kata kunci dalam
meningkatkan kinerja BPBAT Tatelu. Beberapa hasil
kerja yang dinilai berhasil merupakan buah dari apa
yang telah dilakukan SDM di balai berikut dukungan
masyarakat pembudidaya yang telah menerapkan
sistem Cara Budidaya Ikan yang Baik (CBIB), yaitu
perikanan budidaya yang memperhatikan keamanan
pangan (food safety). Dalam hal ini, balai telah berhasil
melakukan pembinaan dan bimbingan teknis produksi
benih ikan nila dan ikan mas pada beberapa UPR (Unit
Pembenihan Rakyat) yang berada di Sulawesi Utara,
Sulawesi Selatan, Gorontalo, Bolmong, Kotamubagu,
Ternate, dan Papua. Sehingga dari hasil kegiatan
ini UPR tersebut mampu menghasilkan benih dan
mampu kebutuhan benih perikanan budidaya ikan air
tawar.
Industrialisasi perikanan budidaya di wilayah Industrialisasi
kerja BPBAT Tatelu semakin mudah dilaksanakan perikanan budidaya di
karena ketersediaan benih ikan terjamin. Pada wilayah kerja BPBAT
akhirnya pembudidaya ikan semakin terbantu karena Tatelu semakin mudah
biaya untuk mendatangkan benih bisa dikurangi dilaksanakan karena
untuk biaya produksi yang lain. Dengan pasokan ketersediaan benih
induk dan benih berkualitas yang sudah mampu ikan terjamin. Pada
berproduksi dengan lancar maka akan terbentuk akhirnya pembudidaya
suatu kawasan budidaya ikan yang terpadu dan dapat ikan semakin terbantu
meningkatkan pendapatan masyarakat sekitar, serta karena biaya untuk
upaya pembangunan kawasan minapolitan dapat mendatangkan benih
terwujud. Pada gilirannya, budidaya perikanan bisa dikurangi untuk
semakin maju dan kesejahteraan masyarakat dapat biaya produksi yang
semakin meningkat. lain.
UNIT PELAKSANA
TEKNIS PERIKANAN
BUDIDAYA AIR PAYAU
62 UNIT PELAKSANA TEKNIS PERIKANAN BUDIDAYA AIR PAYAU 15 JAWABAN TEKNOLOGI AKUAKULTUR 63
PIONIR REKAYASA
TEKNOLOGI AKUAKULTUR
STIMULASI PRODUKTIVITAS
PERIKANAN DI SERAMBI
MEKAH
Prestasi Bidang Teknologi BPBAP Ujung Batee sederhana yang dapat diterapkan secara massal
dalam lingkup yang luas dan dapat dikendalikan oleh
No Bidang Rekayasa Rekayasa Teknologi masyarakat yang terlibat di dalamnya. Contohnya
1 Perbenihan Teknologi penyediaan benih udang berkualitas pengembangan klaster budidaya dan juga penerapan
2 Domestikasi Pengembangan udang pisang (udang lokal) melalui teknologi B-1. Di balai ini, kegiatan perekayasaan
domestikasi yang telah menjadi paket teknologi lengkap
didistribusikan, dipublikasikan serta didiseminasikan
3 Produksi Produksi ikan dengan pemanfaatan bakteri fotosintetik
kepada seluruh stake holder yang terkait terutama
4 Pembesaran Pengembangan teknologi pembesaran udang melalui masyarakat pembudidaya langsung.
pemanfaatan Caulerpa sp
Terhadap produk dari balai ini, minat dan
5 Klaster Mempelopori teknologi metode pengembangan klaster antusiasme masyarakat terhadap benih yang
budidaya dengan sistem B-1 dihasilkan cukup tinggi. Ini dikarenakan produk balai
6 Terapan Peningkatan produktivitas produksi benih ikan nila salin yang dikeluarkan telah melalui proses kontrol kualitas
melalui sistem corong (quality control) yang ketat dimana ada jaminan benih
72 UNIT PELAKSANA TEKNIS PERIKANAN BUDIDAYA AIR PAYAU 15 JAWABAN TEKNOLOGI AKUAKULTUR 73
IMPLEMENTASI TEKNOLOGI
TINGKATKAN PRODUKSI
Balai Perikanan Budidaya Air Payau (BPBAP)
Situbondo merupakan Unit Pelaksana Teknis
(UPT) di bawah naungan Direktorat Jenderal
Perikanan Budidaya (DJPB) Kementerian Kelautan
dan Perikanan (KKP). Berdiri pada tahun 1986,
nama balai yang terletak di Situbondo, Provinsi
Jawa Timur ini pun sudah berganti beberapa kali,
mulai dari Sub Senter Udang Windu Jawa Timur,
Loka Balai Budidaya Air Payau, Balai Budidaya Air
Payau, hingga pada tanggal 3 Februari 2014 status
Balai Budidaya Air Payau Situbondo dinaikkan
lagi menjadi Balai Perikanan Budidaya Air Payau
Situbondo berdasarkan Peraturan Menteri Perikanan
dan Kelautan Nomor 6/2014.
BPBAP Situbondo terbagi menjadi 4 gedung
dengan masing-masing luas area, yakni Laboratorium
Kesehatan Ikan dan Lingkungan, Laboratorium
Nutrisi dan Teknologi Pakan, Laboratorium Pakan
Alami, dan Laboratorium Bioteknologi. Luas bak
kolam ikan yang dimiliki BPBAP Situbondo terdiri
dari kantor pusat pecaron, bak induk ikan, tambak
udang, dan bak pembenihan (bak larva dan pakan
alami). Balai ini juga memiliki instalasi pembenihan
ikan blitok, instalasi pembenihan udang gelung
instalasi pembenihan udang Tuban, instalasi tambak
Pasuruan, instalasi Karamba Jaring Apung Karamba,
dan instalasi Gundil.
Jumlah keseluruhan karyawan BPBAP Situbondo
adalah 148 orang dimana PNS sebanyak 89 orang
dan tenaga kontrak 59 orang, berdasarkan tingkat
pendidikannya terdiri dari 1 orang Doktor, 12 orang
Magister S-2, 47 orang Sarjana S-1, 5 orang Diploma
IV, 16 orang Diploma III dan sebanyak 67 orang
sekolah lanjutan. Berdasarkan jabatannya, pegawai
Balai Budidaya Air Payau Situbondo terdiri dari
pejabat struktural 4 orang, pejabat fungsional umum
25 orang, Perekayasa sebanyak 16 orang, fungsional
litkayasa sebanyak 13 orang, Pengawas hama dan
76 UNIT PELAKSANA TEKNIS PERIKANAN BUDIDAYA AIR PAYAU 15 JAWABAN TEKNOLOGI AKUAKULTUR 77
Tambak budidaya
ikan air payau
wilayah yang lebih luas. Hal ini dimaksudkan agar
Rekayasa Teknologi BPBAP Situbondo
proses pengembangan/penyebarluasan hasil rekayasa
teknologi BPBAP Situbondo lebih cepat dan tepat No Bidang Rekayasa Hasil Rekayasa
sasaran. 1 Bidang genetik Pengembangan breeding program vaname
Sebagai balai yang terdepan dalam rekayasa 2 Bidang pakan alami Kultur massal nitzia, scenedesmus, rhadomonas,
teknologi budidaya ikan air payau di Jawa bagian dunaliela
timur, BPBAP Situbondo kerapkali kedatangan
berbagai pihak yang ingin belajar atau menggali 3 Bidang nutrisi Pemanfaatan bahan baku lokal pengganti tepung
pengetahuan. Pihak-pihak tersebut antara lain ikan
lembaga pendidikan (SMK, SUPM, D3 dan S1 4 Bidang pembenihan Pembenihan ikan dan udang
Jurusan Perikanan termasuk tenaga pengajarnya), 5 Bidang kesehatan Penanggulangan penyakit ikan dan lingkungan
dinas perikanan dan kelautan tingkat provinsi
ikan
maupun kabupaten, international training grouper
hatchery production (bekerjasama dengan NACA, 6 Bidang Bioteknologi Pemanfaatan marine yeast, pembuatan vaksin,
ACIAR, dan SKRETTING), pelatihan pembenihan dan pemakaian imunostimulan
80 UNIT PELAKSANA TEKNIS PERIKANAN BUDIDAYA AIR PAYAU 15 JAWABAN TEKNOLOGI AKUAKULTUR 81
EKSPLORASI PENELITIAN
TEKNOLOGI BUDIDAYA
EKSPANSI TEKNOLOGI
MARIKULTUR BERKUALITAS
harga, ikan ini cukup berdaya saing karena lebih lebih tinggi, dan penggunaan bahan suplemen untuk
murah ketimbang ikan laut lain seperti kerapu. Untuk mempercepat pertumbuhan yakni protein rekombinan,
pasar lokal, bawal bintang juga semakin menjadi probiotik serta pengobatan herbal. Sementara inovasi
primadona. Apalagi dengan ekspansi pengusaha di tingkat pelaksanaan usaha budidaya, BPBL Batam
rumah makan yang membuka rumah makan khusus membenuk kelompok pembudidaya baik kelompok
ikan bawal bintang. HSRT maupun kelompok pembudidaya untuk
Keterkaitan paket teknologi yang dilakukan mengembangkan ikan bawal bintang dan kakap putih
di BPBL Batam terlihat jelas sangat menunjang serta membentuk kelompok untuk menciptakan pakan
peningkatan produksi benih maupun produksi murah yang terjangkau oleh masyarakat pembudidaya.
budidaya atau pembesaran, karena hasil perekayasaan Balai ini juga melakukan desiminasi teknologi hasil
ataupun paket teknologi yang sudah dilakukan perekayasaan yang diaplikasikan dalam kelompok-
menunjukkan hasil yang mempunyai nilai tambah. kelompok pembudidaya.
Pembenihan oleh balai akan diaplikasikan untuk
Ikan bawal bintang
kegiatan produksi maupun pembesaran di KJA.
Apabila sudah terbukti adanya peningkatan
produksi hasilnya akan diaplikasikan ke masyarakat
pembudidaya atau untuk produksi benih ke
masyarakat.
Pertumbuhan pembudidaya lokal sejak berdirinya
BPBL Batam sangat signifikan. Banyak para
pembudidaya yang mengaplikasikan teknologi dari
BPBL Batam sehingga pembudidaya berkembang
pesat. Minat pembudidaya lokal terhadap produk
balai sangat tinggi terhadap produksi benih terbukti
dengan ketersediaan stok benih belum dapat
memenuhi kebutuhan pembudidaya lokal. Beberapa
hal dilakukan oleh balai untuk menarik minat para
pembudidaya lokal, antara lain:
R5 Berpartisipasi dalam pameran di berbagai even
baik lokal maupun luar daerah
R5 Membuat leaflet, brosur dan poster
R5 Mengadakan pelatihan teknis pembudidayaan
ikan laut bagi pengusaha dan pembudidaya
R5 Pembuatan buku petunjuk teknis
R5 Diseminasi paket teknologi budidaya
R5 Memberikan bantuan benih
R5 Mengadakan monitoring dan pengawasan di
wilayah kerja secara terjadwal
Beberapa inovasi yang dilahirkan oleh Balai
Perikanan Budidaya Laut Batam. Yaitu penyusunan
komposisi pakan bawal bintang untuk mendapatkan
pakan yang terjangkau, penetuan padat tebar yang
108 UNIT PELAKSANA TEKNIS PERIKANAN BUDIDAYA AIR LAUT 15 JAWABAN TEKNOLOGI AKUAKULTUR 109
KILAU MARIKULTUR DI
PINGGIR PANTAI SEKOTONG
INSPIRASI BUDIDAYA
PRODUK UNGGUL
Balai Perikanan Budidaya Laut (BPBL) Ambon
mulai berdiri pada pada tahun 1990. Dari tahun
1990 sampai 1994 bernama Stasiun Budidaya Laut
Ambon, dan pada tahun 1994-2006 berubah nama
menjadi Loka Budidaya Laut Ambon. Tahun
2006-2013 berubah nama menjadi Balai Budidaya
Laut Ambon di bawah Kementerian Kelautan
dan Perikanan. Selanjutnya pada bulan Februari
2014 sampai sekarang berubah nama menjadi Balai
Perikanan Budidaya Laut (BPBL) Ambon. Di 2014,
pegawai BPBL Ambon secara keseluruhan berjumlah
72 orang, terdiri dari 54 orang Pegawai Negeri Sipil
(PNS), 4 orang Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS),
dan 14 orang tenaga kontrak.
BPBL Ambon yang terletak di Provinsi Maluku ini
mempunyai dua lokasi sebagai tempat kegiatan. Area
utama seluas 4 Ha. Lokasi ini dipergunakan untuk
perkantoran, pembenihan (kultur fitoplankton, kultur
zooplankton, pemeliharaan induk, pemeliharaan larva,
pendederan), laboratorium pakan alami, laboratorium
hama dan penyakit ikan, hatchery ikan hias, keramba
jaring apung, asrama, workshop, perumahan dan
sarana pendukung lainnya. Lokasi kedua merupakan
instalasi pengembangan seluas 1,5 Ha. Lokasi ini
digunakan untuk pengembagan hatchery mutiara
dan kekerangan, pembesaran ikan di keramba jaring
apung serta kebun bibit rumput laut.
Jenis ikan yang fokus dikembangkan BPBL
Ambon adalah ikan konsumsi (kerapu bebek, kerapu
macan, kerapu sunu, kerapu kertang, dan ikan bubara)
dan ikan hias (nemo biak, giro biasa, giro pasir, giro
padang, nemo pink, nemo orange dan jenis-jenis
hybridnya, banggai cardinal fish, betok ambon,
mandarin fish). Ikan konsumsi dikembangkan sebagai
ikan ekonomis yang akan mendatangkan devisa negara
dan meningkatkan taraf hidup para pembudidaya.
Sementara itu, ikan hias dikembangkan karena
keberagaman yang tinggi di Maluku dan Indonesia
Timur pada umumnya. Baik ikan konsumsi maupun
120 UNIT PELAKSANA TEKNIS PERIKANAN BUDIDAYA AIR LAUT 15 JAWABAN TEKNOLOGI AKUAKULTUR 121
TEKNOLOGI KESEHATAN
IKAN SOKONG
INDUSTRIALISASI
41 orang, sedangkan tenaga kontrak sebanyak 15 hama dan penyakit ikan, arsiparis, pranata komputer,
LP2IL Serang
orang. Pembagian tugas karyawan meliputi kegiatan statistisi, pustakawan, dan jabatan fungsional lainnya.
menghasilkan
administratif dan manajemen yang dilakukan oleh LP2IL Serang tidak mempunyai tugas dan fungsi teknologi tepat
pejabat struktural dan staf serta kegiatan teknis yang dalam produksi perikanan budidaya, tetapi dukungan guna di bidang test
dilakukan oleh kelompok jabatan fungsional. Urusan produksi melalui kegiatan pengembangan sistem kit diagnostic yang
Tata Usaha mempunyai tugas melakukan penyusunan kesehatan ikan dan lingkungan. Kendati demikian, mudah, cepat dan
rencana, program dan anggaran, urusan tata usaha LP2IL Serang menghasilkan teknologi tepat guna akurat di bidang
dan rumah tangga, serta evaluasi dan penyusunan di bidang test kit diagnostic yang mudah, cepat dan pemeriksaan
laporan. Subseksi Metode Pemeriksaan mempunyai akurat di bidang pemeriksaan lingkungan perairan, lingkungan perairan,
tugas melakukan penyusunan dan penerapan metode, residu dan penyakit ikan. Keunggulan balai ini residu dan penyakit
pengujian dan analisis data di bidang pemeriksaan berada pada peralatan laboratorium yang digunakan ikan.
hama, penyakit ikan, dan lingkungannya, serta merupakan teknologi canggih yang ada saat ini.
monitoring dan pengawasan (survailans). Subseksi
Di bidang pengembangan teknologi, LP2IL
Pelayanan Operasional mempunyai tugas melakukan
Serang merupakan satu-satunya balai yang
pelayanan teknis di bidang kesehatan ikan, dan
mengembangkan metoda analisis dan penyusunan
lingkungannya serta pengolahan data, pengelolaan
Pembagian tugas standar dibidang mutu obat ikan. Selain itu, balai
system informasi, dan diseminasi informasi mengenai
karyawan meliputi ini menghasilkan teknologi tepat guna di bidang test
hama, penyakit ikan, dan lingkungannya.
kegiatan administratif kit diagnostic, pengembangan obat-obatan herbal,
dan manajemen yang Sementara Kelompok Jabatan Fungsional dan teknologi vaksinasi. LP2IL diakui sebagai
dilakukan oleh pejabat mempunyai tugas melaksanakan kegiatan yang laboratorium rujukan nasional di bidang pemeriksaan
struktural dan staf berkaitan dengan pemeriksaan hama, penyakit ikan, residu berbahaya oleh masyarakat Uni Eropa. Balai
serta kegiatan teknis dan lingkungannya, serta kegiatan lain yang sesuai ini merupakan anggota/peserta organisasi profisiensi
yang dilakukan oleh dengan tugas masing-masing jabatan fungsional uji laboratorium se-Asia Pasifik (ANQAP).
kelompok jabatan berdasarkan peraturan perundang-undangan.
Karena peran strategisnya dalam industri
fungsional. Kelompok Jabatan fungsional terdiri atas pengendali
budidaya ikan, LP2IL Serang telah sukses menjadi
130 UNIT PELAKSANA TEKNIS PENDUKUNG UTAMA AKUAKULTUR 15 JAWABAN TEKNOLOGI AKUAKULTUR 131
Pembinaan Teknologi BLUP2B Karawang Bersasarkan Unit Usaha Per Wilayah 2014-
2019
No Kab/Kota Binaan Target/Tahun
2014 2015 2016 2017 2018 2019
1 Boyolali 1 1 - 1 - 1
2 Klaten 1 1 1 1 1 1
3 Malang 1 1 1 1 1 1
4 Serdang Bedagai 1 2 1 2 1 2
5 Karawang 1 3 3 3 3 3
6 Subang 1 3 3 3 3 3
7 Indramayu 1 3 4 3 3 3
8 Cirebon 1 2 3 3 3 3
9 Bima 1 1 1 1 1 1
10 Sumbawa 1 1 1 1 1 1
11 Bogor - 1 1 1 1 1
12 Purwakarta - 1 1 1 1 1
13 Jakarta - 1 1 1 1 1
14 Lombok - - 1 1 1 1
15 Bekasi 1 2 2 2 2 2
16 Kuningan - 1 - - - -
17 Tangerang - 1 - 1 - 1
18 Tulungagung - 1 1 1 1 1
Total 11 26 25 27 24 27
140 UNIT PELAKSANA TEKNIS PENDUKUNG UTAMA AKUAKULTUR 15 JAWABAN TEKNOLOGI AKUAKULTUR 141
EKSPLORASI TEKNOLOGI
TEPAT GUNA DI PULAU
DEWATA
Balai Produksi Induk Udang Unggul dan
Kekerangan (BPIU2K) Karangasem, Bali, diresmikan
oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)
pada tanggal 6 Desember 2010. Balai ini sebelumnya
bernama Broodstock Center Udang Vaname (BCUV)
Karangasem di bawah koordinasi Balai Budidaya
Air Payau (BBAP) Situbondo, Jawa Timur. Setelah
diresmikan oleh Presiden SBY, diterbitkan Peraturan
Menteri Kelautan dan Perikanan No. 22/MEN/2010
tanggal 9 Desember 2010 tentang struktur organisasi
dan tata kerja BPIU2K Karangasem. Berdasarkan
aturan itu, balai ini resmi menjadi Unit Pelaksana
Setelah diresmikan
Teknis (UPT) di bidang produksi induk udang unggul
oleh Presiden SBY,
dan kekerangan yang berada di bawah naungan
diterbitkan Peraturan
dan bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal
Menteri Kelautan dan
Perikanan Budidaya.
Perikanan No. 22/
Unit Kekerangan yang terletak di Dusun MEN/2010 tanggal
Sukadana, Desa Tigaron, Kecamatan Kubu, 9 Desember 2010
Kabupaten Karangasem sebelumnya merupakan tentang struktur
bagian dari Balai Budidaya Laut (BBL) Lombok organisasi dan
kemudian menyatu dengan BPIU2K Karangasem tata kerja BPIU2K
sejak diresmikan tahun 2010. Sejak itu pula secara Karangasem.
organisasi BPIU2K Karangasem telah berdiri dan Berdasarkan
memiliki 2 unit yaitu Unit Udang di Kecamatan aturan itu, balai ini
Karangasem dan Unit Kekerangan di Kecamatan resmi menjadi Unit
Kubu. Kedua unit produksi tersebut berada di dalam Pelaksana Teknis
satu wilayah Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali. (UPT) di bidang
Dari segi area, BPIU2K Karangasem memiliki luas produksi induk
ruang laboratorium uji kesehatan ikan dan lingkungan udang unggul dan
44 m2 (unit udang) dan laboratorium basah 143 m2 kekerangan yang
(unit kekerangan). Luas lahan untuk produksi benih/ berada di bawah
benur udang (nucleus center) seluas 2.529 m2 dan luas naungan dan
lahan untuk produksi induk udang (multiplication bertanggung jawab
center) seluas 10.614 m2. Sementara luas lahan kepada Direktur
untuk produksi benih abalone 1.019 m2 (termasuk Jenderal Perikanan
laboratorium plankton). Adapun luas lahan untuk Budidaya.
142 UNIT PELAKSANA TEKNIS PENDUKUNG UTAMA AKUAKULTUR 15 JAWABAN TEKNOLOGI AKUAKULTUR 143
produksi benih tiram mutiara 357 m2 dan produksi Produktivitas BPIU2K Karangasem 2012-2014
plankton 36 m2. Serta Karamba Jaring Apung (KJA)
untuk pembesaran calon induk kekerangan sebanyak Induk Udang Induk Kekerangan
3 unit dengan jumlah pemeliharaan 12 lubang yang Produksi Distribusi Abalone Tiram
berukuran masing-masing 4 x 4 meter. Pegawai Komoditas Mutiara
BPIU2K Karangasem berjumlah 46 orang terdiri dari
22 orang PNS dan 24 tenaga kontrak. Tahun Jantan Betina Jantan Betina
BPIU2K Karangasem memiliki kelayakan 2012 11.858 19.472 3.159 12.506 2.000 2.500
lokasi dan aksesibilitas untuk memproduksi induk
udang unggul yang dapat didistribusikan ke seluruh
wilayah Indonesia. Jenis ikan unggulan yang fokus
dikembangkan antara lain adalah udang vaname 2013 80.602 101.150 9.101 20.576 3.500 1.500
(Lithopenaeus vannamei). Alasannya, udang
merupakan komoditas unggulan, memiliki nilai
ekonomis tinggi, dapat dibudidayakan dengan 2014 (s/d 10.180 10.180 10.180 10.180 2.000 1.500
kepadatan tinggi, dan potensi lahan budidaya yang Juni)
sangat luas. Produksi induk udang vaname selain
untuk pengembangan internal balai (uji performa), Jumlah 102.640 130.802 22.440 43.262 7.500 5.500
juga untuk memenuhi kebutuhan pelaku usaha
pembenihan udang (swasta/masyarakat) serta untuk
mensuplai kebutuhan induk UPT Pusat dan Daerah
sebagai bantuan. Induk yang terjual, seluruh hasil
penjualan disetorkan ke rekening kas Negara sebagai
Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dengan
tarif sesuai PP 19 Tahun 2006. Pasar yang dibidik
oleh balai adalah pelaku usaha pembenihan udang dan
pembudidaya di dalam maupun luar negeri.
Di BPIU2K Karangasem ini, inovasi teknologi
terapan adaptif dikawal dan diterapkan untuk masyarakat
pembudidaya. Inovasi terhadap pengembangan pasar
hasil rekayasa di balai ini dilakukan dengan antara lain
uji coba multilokasi di berbagai unit pembenihan dan
pembudidayaan dan bantuan induk kepada pelaku
usaha atau masyarakat pembudidaya. Untuk induk
udang vaname, produksinya sangat diharapkan oleh
masyarakat pembudidaya udang. Begitu pula dengan
budidaya abalone dan tiram mutiara. Hal ini ditunjang
dengan beragam promosi dan kegiatan balai seperti
sosialisasi melalui kegiatan monitoring induk dan
benih, kegiatan diseminasi, dan bantuan induk untuk
ujicoba produksi.
Lantas bagaimana mekanisme pembenihan,
pembesaran dan pemasaran produk BPIU2K
Karangasem? Untuk pembenihan, dilakukan dengan
144 UNIT PELAKSANA TEKNIS PENDUKUNG UTAMA AKUAKULTUR 15 JAWABAN TEKNOLOGI AKUAKULTUR 145
DAFTAR PUSTAKA
R5 Tim. 2011. Kawasan Percontohan Minapolitan
Berbasis Perikanan Budidaya. Kementerian
Kelautan dan Perikanan, Direktorat Jenderal
Perikanan Budidaya: Jakarta
R5 Tim. 2011. Minapolitan; Konsep, pengembangan
dan Aplikasinya dalam Revitalisasi Perikanan.
Kementerian Kelautan dan Perikanan, Direktorat
Jenderal Perikanan Budidaya: Jakarta
R5 Tim. 2010. Prosiding Indonesian Aquaculture.
Kementerian Kelautan dan Perikanan, Direktorat
Jenderal Perikanan Budidaya: Jakarta
R5 Tim. 2010. Laporan Penilaian Kinerja
Kelembagaan Kelompok Pembudidaya Ikan.
Kementerian Kelautan dan Perikanan, Direktorat
Jenderal Perikanan Budidaya: Jakarta
R5 Tim. 2010. Pedoman Perencanaan Pengembangan
Kawasan Perikanan Budidaya (Minapolitan).
Kementerian Kelautan dan Perikanan, Direktorat
Jenderal Perikanan Budidaya: Jakarta
R5 Tim. 2010. Penembangan Wirausaha Perikanan
Budidaya. Kementerian Kelautan dan Perikanan,
Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya: Jakarta
R5 Tim. 2009. Forum Inovasi Teknologi Akuakultur.
Departemen Kelautan dan Perikanan, Direktorat
Jendral Perikanan Budidaya: Jakarta
R5 Tim. 2008. Pembenihan Udang Vaname.
Departemen Kelautan dan Perikanan, Direktorat
Jendral Perikanan Budidaya: Jakarta
R5 Tim. 2008. Teknologi Perikanan Budidaya.
Departemen Kelautan dan Perikanan, Pusat
Riset Perikanan Budidaya. Badan Riset Kelautan
dan Perikanan: Jakarta
R5 Tim. 2007. Analisa Data Kelautan dan Perikanan.
Departemen Kelautan dan Perikanan, Direktorat
Jenderal Perikanan Budidaya: Jakarta
R5 Tim. 2007. Data dan Informasi Kelautan dan
Perikanan. Departemen Kelautan dan Perikanan,
Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya: Jakarta