TUGAS BESAR

PERANCANGAN BANGUNAN SIPIL I

PERENCANAAN BANGUNAN GEDUNG 3 LANTAI
DOSEN PENGAMPUH : ANITA INTAN NURA DIANA, MT

Disusun oleh :

MOH. FAHRUR ROZI 713.5.1.0612

MOHAMMAD KURNIAWAN 713.5.1.

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS WIRARAJA
SUMENEP
2015 / 2016
PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG
1. Data

1.1 Beban Mati ( DL )

a. Berat beton bertulang = 2400 kg/m2

b. Spesi per cm tebal = 21 kg/m2

c. Tegel keramik = 24 kg/m2

1
d. Pasangan Batu bata = 250 kg/m2
2

e. Sanitasi = 20 kg/m2

f. Kaca tebal 12 cm = 30 kg/m2

1.2 Beban Hidup ( LL )

a. Lantai atap / Duck beton = 100 kg/m2

b. Lantai pertokoan = 250 kg/m2

c. Tangga dan Bordes = 300 kg/m2

d. Beban pekerja = 100 kg/m2

1.3 Beban Angin = 25 kg/m2

2. Perencanaan Dimensi Balok Induk

 Denah rencana yang di tinjau

1
Hmin = xL
16
1
= x 6800
16
= 425 mm → 450 mm = 45 cm
1
Bmin = x Hmin
2
1
= x 425
2
= 212,5 mm → 250 mm = 25 cm
Jadi dimensi balok induk yang digunakan adalah 25x45 cm.

3. Perencanaan Dimensi Pelat

 Denah rencana yang di tinjau

3.1 Perhitungan “ Ln y dan Ln x “

1
Ln y = Panjang bentang y – ( 2 x ( x Lebar balok ))
2
1
= 6800 – ( 2 x ( x 250 ))
2
= 6550 mm
1
Ln x = Panjang bentang x – ( 2 x ( x Lebar balok ))
2
1
= 3000 – ( 2 x ( x 250 ))
2
= 2750 mm

3.2 Menentukan “ One way slab atau Two way Slab “

Syarat β ≤ 2 , maka termasuk Two way slab
Syarat β ≥ 2 , maka termasuk One way slab
Ln y
β=
Ln x
6550
β = 2750 = 2,382 ≥ 2, maka pelat ini adalah jenis One way slab.

3.3 Perhitungan Tebal Pelat

L terpendek
Hmin =
20
3000
Hmin = = 150 m m = 15 cm
20
Maka untuk tebal pelat bisa diambil dari H minimal yaitu 15 cm.

4. Perencanaan Dimensi Kolom Induk

 Denah rencana yang di tinjau

4.1 Analisa Beban

Bentang terbesar = 680 x 300 cm
BJ Beton = 2400 kg/m2
Tebal pelat rencana :
a. Untuk lantai dasar dan lantai 1 = 150 mm = 15 cm
b. Untuk atap menggunakan duck beton = 100 mm = 10 cm
Tinggi bangunan tiap tingkat :
a. Untuk lantai dasar = 400 cm
b. Untuk lantai 1 dan 2 = 450 cm

4.2 Beban Mati ( DL )

a. Pelat untuk Atap = 6,8 x 3 x 0,10 x 2400 x 1
= 4.896 kg
b. Pelat untuk Lt. 1 dan 2 = 6,8 x 3 x 0,15 x 2400 x 2
= 14.688 kg
c. Balok Ind. Memanjang 3 Lt = 6,8 x 0,25 x 0,45 x 2400 x 3
= 5.508 kg
d. Balok Ind. Melintang 3 Lt = 3 x 0,25 x 0,45 x 2400 x 3
= 2.430 kg
1
e. Dinding Bata = ( 6,8 + 3 + 3 ) x 250 x 13 m
2
= 41.600 kg
f. Spesi tebal 2 cm = 6,8 x 3 x 0,02 x 21 x 3
= 25,704 kg
g. Tegel keramik = 6,8 x 3 x 24 x 3
= 14.68,8 kg
Total Beban Mati = 70.616,504 kg

4.3 Beban Hidup ( LL )

a. Atap = 6,8 x 3 x 100 x 1 = 20.140 kg
b. Lantai = 6,8 x 3 x 600 x 2 = 24.480 kg
Total Beban Hidup = 44.620 kg

4.4 Beban Terfaktor ( W / QU )

W ( QU ) = 1,2.DL + 1,6.LL

= ( 1,2 x 70.616,504 ) + ( 1,6 x 44.620 )

=156.131,805 kg

4.5 Perhitungan Dimensi Kolom Awal

W 156.131,805
A = =
Ø . fc ' 0,65 x 250
A = 960,811
A = sisi Persegi
Sisi Persegi = √ 960,811
Sisi Persegi = 30,99 cm → 35 cm

Maka digunakan dimensi kolom 35 x 35 cm

PERHITUNGAN PEMBEBANAN MANUAL PADA BALOK
INDUK

5. Data
5.1 Beban Mati ( DL )
a. Tebal pelat = 15 cm
b. Tebal spesi = 2 cm
c. Berat beton bertulang = 2400 kg/m2
d. Spesi per cm tebal = 21 kg/m2
e. Tegel keramik = 24 kg/m2
1
f. Pasangan Batu bata = 250 kg/m2
2

5.2 Beban Hidup ( LL )

a. Lantai atap / Duck beton = 100 kg/m2
b. Lantai pertokoan = 250 kg/m2
c. Tangga dan Bordes = 300 kg/m2
d. Beban pekerja = 100 kg/m2

5.3 Perhitungan Beban Mati ( DL )

 a. Spesi = 0,02 x 21 x 0,9 x 1,5 = 0,567 kg/m
b. Keramik = 1 x 24 x 0,9 x 1,5 = 34,4 kg/m
c. Dinding = 0,15 x 250 x 0,9 x 4,5 = 168,75 kg/m
Total DL = 203,72 kg/m

5.4 Perhitungan Beban Hidup ( LL )

a. Air hujan = 0,05 x 1000 x 0,9 x 1,5 = 67,5 kg/m
b. Beban guna = 250 x 0,9 x 1,5 = 337,5 kg/m
Total LL = 405 kg/m

5.5 Beban Terfaktor

W ( QU ) = 1,2DL + 1,6LL
= ( 1,2 x 203,72) + ( 1,6 x 405 )
= 892,464 kg/m