Anda di halaman 1dari 156

LAPORAN KEGIATAN

KEPERAWATAN KOMUNITAS
17 Agustus 2020-Selesai

Oleh :

KELOMPOK III

Pembimbing :
1. Ns. Indah Komala Sari, M.Kep
2. Ns. Dwi Christina Rahayu Ningrum, M.Kep

PRAKTEK PROFESI NERS KEPERAWATAN KOMUNITAS


STIKES SYEDZA SAINTIKA PADANG
2020
LAPORAN KEGIATAN

KEPERAWATAN KOMUNITAS
17 Agustus 2020-Selesai

KELOMPOK III

Anisa Mardatillah, S. Kep Pebrianisa, S. Kep


Dona Delvina, S. Kep Rahmadini, S. Kep
Indra Maidi, S. Kep Reza Mailani Putri, S. Kep
Mairori Catorona, S. Kep Sucy Aprifa Zen, S. Kep
Nyak Ramadhani Tiara, S. Kep Wella Fauziah, S. Kep

Pembimbing :

Ns. Indah Komala Sari, M.Kep


Dwi Christina Rahayu Ningrum, M.Kep

PRAKTEK PROFESI NERS KEPERAWATAN KOMUNITAS

STIKES SYEDZA SAINTIKA PADANG

2020

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan kekuatan kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Kegiatan komunitas
ini. Tidak lupa pula kami ucapkan salam kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad
SAW, yang telah membawa umat manusia dari alam jahiliyah ke alam yang penuh dengan
ilmu pengetahuan.
Laporan kegiatan ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan praktek
profesi ners siklus komunitas yang merupakan salah satu mata ajar pada praktek komunitas,
keluarga dan jiwa keluarga di STIKES Syedza Saintika Padang.
Tidak sedikit hambatan dan kendala yang kami hadapi selama kami membuat laporan
kegiatan ini. Namun berkat dukungan, bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak akhirnya
kami dapat mengatasi kesulitan tersebut.
Maka dari itu kami mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Wali Korong M. Rizky Zilda yang telah banyak memberikan kesempatan, untuk
mahasiswa dapat mewawancarai beliau sehingga mahasiswa mendapatkan informasi-
informasi yang dibutuhkan.
2. Ns. Indah Komala Sari, M.Kep, dan Ns. Dwi Christina Rahayu Ningrum, M.Kep selaku
Pembimbing Akademik.
Laporan ini telah kami usahakan semaksimal mungkin untuk kesempurnaannya,
namun demikian kami menerima atas saran dan kritikan dari pembaca untuk kesempurnaan
lebih lanjut dari laporan ini. Semoga saran dan kritik yang pembaca berikan menjadi amal
ibadah disisi Allah SWT.
Akhirnya kami mengucapkan maaf atas kekurangan dalam penulisan laporan ini dan
terima kasih kami ucapkan atas sumbangan pemikiran yang telah diberikan atas
kesempurnaan laporan ini.
Padang, Agustus 2020

Kelompok III

ii
DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR HALAMAN JUDUL LUAR ......................................................... i


LEMBAR HALAMAN JUDUL DALAM ..................................................... ii
KATA PENGANTAR .................................................................................... iii
DAFTAR ISI .................................................................................................. iv

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................ 1
B. Tujuan ............................................................................................ 2
1. Tujuan Umum ............................................................................ 2
2. Tujuan Khusus ........................................................................... 2
C. Manfaat Penulisan ........................................................................... 2
D. Ruang Lingkup ............................................................................... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


A. Konsep Keperawatan Komunitas .................................................... 4
B. Model Keperawatan Komunitas ....................................................... 9
C. Prinsip Keperawatan Komunitas ..................................................... 10
D. Falsafah Keperawatan Komunitas .................................................... 11
E. Peran Perawat Komunitas ............................................................... 11
F. Perbedaan Kesehatan Klien Di RS Dan Komunitas ......................... 12
G. Sifat Asuhan .................................................................................. 13

BAB III APLIKASI ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS


A. Winshield Survey ............................................................................ 14
B. Pengkajian Kebutuhan Komunitas ................................................... 19
C. Hasil Analisis Kuesioner.................................................................. 25
D. Analisa Data .................................................................................... 95
E. Diagnosa Keperawatan .................................................................... 101
F. Prioritas Masalah ............................................................................. 101
G. Rencana Keperawatan...................................................................... 102
H. POA ................................................................................................ 124

iii
BAB IV PEMBAHASAN
A. Tahap Persiapan .............................................................................. 127
B. Tahap Pengkajian ........................................................................... 129
C. Tahap Diagnosa Keperawatan .......................................................... 131
D. Tahap Intervensi .............................................................................. 133
E. Tahap Implementasi ........................................................................ 134
F. Tahap Evaluasi ................................................................................ 135
G. Analisa Kegiatan ............................................................................. 136

BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................... 139
B. Saran .............................................................................................. 142

DAFTAR PUSTAKA 143


LAMPIRAN

iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Keperawatan komunitas merupakan pelayanan profesional yang ditujukan pada
masyarakat terutama masyarakat dengan kelompok resiko tinggi terhadap masalah
kesehatan sehingga memerlukan perhatian khusus dari segi kesehatan. Untuk itu
diperlukan suatu upaya dalam meningkatkan derajat kesehatan yang optimal melalui
beberapa upaya, baik itu bersifat promotif, preventif maupun rehabilitatif, tanpa
mengabaikan upaya kuratif dimana yang memegang peranan penting untuk itu adalah
peran serta masyarakat itu sendiri.

Peran serta masyarakat diartikan sebagai suatu proses dimana individu, keluarga
dan masyarakat bertanggung jawab terhadap kesehatannya sendiri dengan berperan
sebagai pelaku upaya dalam peningkatan kesehatan berdasarkan azas kebersamaan dan
kemandirian, dan perawat sebagai tenaga kesehatan yang profesional berkewajiban untuk
memfasilitasi dalam pencapaian tujuan tersebut. Seperti apa yang telah dilakukan oleh
mahasiswa praktek profesi ners keperawatan komunitas Program Studi Profesi Ners
STIKES Syedza Saintika Padang.

Praktek Profesi Siklus Komunitas, Keluarga dan Jiwa Keluarga Kelompok III
Program Studi Profesi Ners STIKES Syedza Saintika Padang ini telah dilaksanakan pada
tanggal 17 Agustus 2020 sampai dengan 13 September 2020, dimana langkah awal yang
telah dilakukan adalah winshield survey dari tanggal 24-25 Agustus 2020 dengan
mengidentifikasi masalah-masalah kesehatan yang ada dimasyarakat kemudian
berdasarkan kesepakatan bersama masyarakat melalui musyawarah masyarakat daerah
(MMD) untuk menentukan kegiatan yang direncanakan untuk mengatasi permasalahan
yang ada dimasyarakat, baik itu kegiatan jangka panjang maupun jangka pendek sehingga

1
kegiatan dalam jangka praktek profesi ners keperawatan komunitas dapat meningkatkan
status kesehatan masyarakat.

B. TUJUAN
I. Tujuan Umum
Memberikan gambaran hasil kegiatan praktek profesi ners keperawatan komunitas
serta rencana tindak lanjut kepada daerah yang memiliki masalah kesehatan.
II. Tujuan Khusus
a. Memberikan informasi tentang data-data kesehatan masyarakat.
b. Menjelaskan masalah-masalah kesehatan dan rencana kegiatan yang telah
disepakati dengan masyarakat dan merupakan hasil kegiatan winshield survey
c. Menjelaskan rencana kegiatan yang akan dilakukan mahasiswa kelompok III
Praktek Profesi Ners Keperawatan Komunitas STIKES Syedza Saintika
d. Melaksanakan implementasi asuhan keperawatan komunitas
e. Rencana tindak lanjut kegiatan yang akan dilaksanakan pada masyarakat

C. MANFAAT PENULISAN
1. Untuk Pokjakes diharapkan penulisan laporan hasil kegiatan ini dapat menjadi acuan
dalam melaksanakan rencana kegiatan pada masing masing unit baik tujuan jangka
panjang maupun tujuan jangka pendek.
2. Untuk pihak yang terkait, baik lintas program maupun lintas sektoral diharapkan
laporan hasil kegiatan ini dapat dijadikan bahan ataupun data untuk menyusun
kebijakan dan program kerja dibidang kesehatan dimasa yang akan datang.
3. Untuk institusi pendidikan diharapkan laporan hasil kegiatan ini menjadi bahan
perbandingan untuk praktek berikutnya dan menjadi bahan evaluasi terhadap
program / kurikulum keperawatan yang telah ditetapkan.
4. Untuk masyarakat dapat berguna bagi kegiatan perbaikan dimasa mendatang.

2
D. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup praktek profesi ners keperawatan komunitas ini telah dilaksanakan
pada Hari Senin 17 Agustus 2020 – Minggu 13 September 2020. Didapatkan data dari 10
Anggota Kelompok yang masing-masing mengambil 10 KK dengan daerah, Tunggul
Hitam Padang, Lubuk Buaya Padang, Lubuk Minturun Padang, Simpang Tanjung
Korong, Sungai Pinang, Pengambiran, Indarung, Padusunan Nan Tongga Pariaman,
Korong Kuliek Padang Pariaman, Kencana Permai Padang Pariaman, Batang Kapas
Pesisir Selatan, Bayang Pesisir Selatan dengan jumlah KK keseluruhan sebanyak 100 KK
dan total keseluruhan jiwa 343. Laporan praktek profesi ners keperawatan komunitas
diolah dengan program komputerisasi menggunakan SPSS dan EXCEL.

3
BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A. KONSEP KEPERAWATAN KOMUNITAS


a. Pengertian
Komunitas (community) adalah sekelompok masyarakat yang mempunyai
persamaan nilai (values), perhatian (interest) yang merupakan kelompok khusus
dengan batas-batas geografi yang jelas, dengan norma dan nilai yang telah
melembaga (Sumijatun et. al, 2006). Misalnya di dalam kesehatan di kenal kelompok
ibu hamil, kelompok ibu menyusui, kelompok anak balita, kelompok lansia,
kelompok masyarakat dalam suatu !ilayah desa binaan dan lain sebagainya.
Sedangkan dalam kelompok masyarakat ada masyarakat petani,masyarakat
pedagang, masyarakat pekerja, masyarakat terasing dan sebagainya (Mubarak,2006)
Keperawatan komunitas adalah pelayanan keperawatan profesional yang
berfokus pada kelompok resiko tinggi dari semua tingkat perkembangan dalam upaya
mencapai derajat kesehatan yang optimal melalui preventif, promotif tanpa
mengabaikan pelayanan rehabilitatif dan kuratif (Spidley dan Logan Dan Dakwin
dalam Sahar, 1995)
Keperawatan Kesehatan masyarakat (Komunitas) merupakan perpaduan
antara keperawatan dan kesehatan masyarakat dengan dukungan peran seta aktif
masyarakat, serta mengutamakan pelayanan promotif, preventif secara
berkesinambungan tanpa mengabaikan kuratif dan rehabilitatif secara menyeluruh
dan terpadu, ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat sebagai
satukesatuan yang utuh, melalui proses keprawatan untuk meningkatkan fungsi
kehidupan manusia secara optimal sehingga mandiri dalam upaya kesehatannya
(Hasil Rapat kerja Keperawatan Masyarakat, 1989).

4
Konsep komunitas mempunyai arti yang sangat luas. Komunitas menurut
WHO (1974) adalah suatu kelompok sosial yang ditentukan oleh batas-batas wilayah,
nilai-nilai keyakinan dan minat yang sama serta adanyasaling mengenal dan
berintegrasi antara anggota masyarakat yang satu dengan yang lainnya. Spradley
(1985) menyatakan bahwa komunitas merupakan sekumpulan orang yang saling
bertukar pengalaman penting dalam hidupnya. Konsep komunitas mencakup 3
dimensi yaitu orang, tempat dan fungsi. Orang adalah masyarakat, tempat adalah
daerah-daerah dan fungsinya mencakup tujuan dan aktifitas dari kominitas tersebut
(Stanhope M dan Lancaster J, 1996)
Keperawatan kesehatan merupakan pelayanan keperawatan proifesional yang
bertanggung jawab dan bertanggung gugat dengan mempunyai konsep-konsep, teori-
teori, legalitas dan etika yang ditujukan kepada masyarakat yaitu terutama balita, ibu
hamil, ibu menyusui, lansia untuk mencapai derajat kesehatan optimal melalui
pencegahan penyakit dan peningkatan kesehatan dengan menjamin ketergantungan
pelayanan kesehatan yang dibutuhkan sesuai dengan ekonomi masyarakat tersebut
dengan melibatkan klien sebagi mitra dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.
Dalam prakteknya keperawatan komunitas didasari oleh konsep partnership,
kolaborasi dan empowerman (Anderson dan Mc Farlane, 2000), disamping kegiatan
dalam kelompok (Swanson,1997). Dalam hubungan dengan masyarakat sebagai
tenaga kesehatan, perawat komunitas memiliki peran penting dalam asuhan
keperawatan seperti peran klinik, educator, advokator, conselor, manager,
colaborator, leadership, dan reseachter (Spidley dan Alexander, 2001)

5
b. Tujuan
Meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memelihara kesehatan untuk
mencapai derajat kesehatan yang optimal dan mewujudkan masyarakt yang sehat.
Dimana ciri-ciri masyarakat yang sehat antara lain
1) Dipahaminya pengertian sehat dan sakit oleh masyarakat.
2) Meningkatnya kemampuan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat untuk
melaksanakan upaya pera!atan dasar dalam rangka mengatasi masalah
keperawatan.
3) Tertanganinya kelompok keluarga yang memerlukan pembinaan dan asuhan
keperawatan.
4) Tertanganinya kelompok masyarakat khusus lansia yang memerlukan pembinaan
dan asuhan keperawatan di rumah, di panti dan di masyarakat tertanganinya
kasus-kasus yang memerlukan penanganan tindak lanjut dan asuhan keperawatan
di rumah .
5) Melayaninya kasus-kasus tertentu yang termasuk kelompok resiko tinggi yang
memerlukan penanganan dan asuhan keperawatan di rumah dan di puskesmas
mengatasi dan terkendalinya keadaan lingkungan fisik dan sosial untuk menuju
keadaan sehat optimal.
6) Meningkatkan kemampuan untuk hidup sehat.
7) Dapat mengatasi masalah kesehatan sederhana melalui upaya peningkatan
pencegahan, penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan terutama untuk
ibu dan anak.
8) Meningkatkan upaya kesehatan lingkungan terutama penyediaan sanitasi dasar
yang dikembangkan dan dimanfaatkan oleh masyarakat untuk menaikkan mutu
lingkungan.
9) Meningkatnya status gizi masyarakat berkaitan dengan meningkatnya status
ekonomi masyarakat.

6
c. Sasaran
Sasaran keperawatan komunitas adalah individu, keluarga, masyarakat, dan
kelompok khusus dalam keadaan sehat maupun sakit.
1) Individu
Perawat memberikan asuhan keperawatan kepada individu yang mempunyai
masalah kesehatan tertentu misalnya ibu hamil yang dijumpai di poliklinik,
puskesmas dengan sasaran dan pusat perhatian pada masalah kesehatan dan
pemenuhan masalah kesehatan individu
2) Keluarga
Sasaran kegiatan adalah keluarga dimana anggota keluarga yang mempunyai
masalah kesehatan derajat sebagai bagian dari keluarga dengan mengukur sejauh
mana terpenuhinya tugas kesehatan keluarga yaitu mengenal masalah kesehatan,
mengambil keputusan untuk mengatasi masalah kesehatan, memberikan
perawatan kepada anggota keluarga, menciptakan lingkungan yang sehat dan
memanfaatkan sumber daya dalam masyarakat untuk meningkatkan kesehatan
keluarga.
1. Keluarga yang teridentifikasi mempunyai atau potensial terjadinya masalah,
mampu mengenal masalah atau belum memanfaatkan pelayanan kesehatan.
2. Keluarga yang sudah kontak dengan tenaga kesehatan tapi belum mampu
mengambil keputusan untuk mengatasi masalah.
3. Keluarga yang sudah mampu mengambil keputusan untuk memecahkan
masalah tetapi belum mampu merawat anggota yang sakit.

7
3) Kelompok Khusus
Kelompok khusus adalah kumpulan individu yang mempunyai kesamaan
jenis kelamin, umur,permasalahan, kegiatan yang terorganisasi yang sangat
rawan terhadap masalah kesehatan dan termasuk diantaranya :

1. Kelompok khusus dengan kebutuhan kesehatan khusus sebagai akibat


perkembangan dan pertumbuhannya seperti
 Ibu hamil
 Bayi baru lahir
 Anak balita
 Anak usia sekolah
 Usia lanjut
2. Kelompok dengan kegiatan khusus yang memerlukan pengawasan dan
bimbingan serta asuhan perawatan, diantaranya:
 Penderita penyakit menular seperti TBC, Lepra, AIDS, dan penyakit
kelamin lainnya.
 Penderita penyakit yang tidak menular seperti, Diabetes Mellitus, Jantung
Koroner, cacat fisik, gangguan mental dan lain-lain.
3. Kelompok yang mempunyai resiko terserang penyakit, diantaranya,
 Wanita tuna susila
 Kelompok penyalahgunaan obat dan narkotika
 Kelompok-kelompok pekerja tertentu, dan lain-lain.
4. Lembaga sosial perawatan dan rehabilitasi diantaranya:
 Panti Werdha
 Panti asuhan
 Pusat-pusat rehabilitasi (cacat fisik, mental, sosial dll)
 Penitipan anak balita

8
4) Masyarakat
1. Kelompok masyarakat yang terikat dalam institusi misalnya panti, rutan dan
lokalisasi WTS.

2. Kelompok masyarakat yang tidak terikat dalam institusi misalnya, karang


werdha, karang taruna, KPKIA, kelompok remaja dan lain-lain.

B. MODEL KEPERAWATAN KOMUNITAS


Komunitas sebagai model klien telah dikembangkan untuk mengambarkan
defenisi keperawatan kesehatan masyarakat sebagai sintesis keperawatan dan kesehatan
masyarakat. Model ini dinamakan sebagai model Partner. (Anderson E.T McFarlane,
2000)
Penelitian yang telah dilakukan terhadap antara partisipasi masyarakat dan proses
perubahan. Bavelas menemukan bahwa kelompok berkembang lebih cepat dalam
keterampilan pemecahan masalah dari pada cara komunikasi langsung.
Ada lima tingkatan dalam proses keperawatan yaitu:
1. Tingkat 1 yaitu pengaturan orang-orang didalam kelompok.
 Komitmen untuk bekerja sama.
 Melibatkan orang yang cocok atau tepat.
 Memutuskan untuk bertindak.
2. Tingkat 2 yaitu membangun kepercayaan dan komitmen untuk pemecahan masalah:
 Mengembangkan dasar pengetahuan umum.
 Melakukan pengkajian komunitas.
 Menjelaskan tujuan.
3. Mengembangkan rencana strategi untuk manajemen masalah:
 Mengembangkan alat-alat dan teknik.
 Merancang bentuk-bentuk pelayanan.
 Menjelaskan hasil dan target.
 Melakukan analisis.

9
 Berfokus pada masyarakat target
4. Tindakan
 Evaluasi kemajuan.
 Merumuskan strategi staf
 Melaksanakan strtegi pencapaian
5. Adaptasi atau penyesuaian model pada situasi dan mensolidkan program dalam
struktur organisasi :
 Adaptasi dan pengembangan prototype.
 Mengembangkan pelatihan antar profesi.
 Memperdalam budaya kolaborasi.
 Merangsang strategi fiskal.
 Membangun konstituensi komunitas.
 Membangun struktur organisasi.

C. PRINSIP KEPERAWATAN KOMUNITAS


1. Azaz Manfaat
Intervensi yang dilakukan harus memberikan manfaat yang sebesar-besarnya
bagi komunitas, artinya ada keseimbangan antara manfaat dan kerugian.
2. Azaz Autonomi
Komunitas diberikan kebebasan untuk melakukan atau memilih alternatif
yang terbaik yang sesuai untuk komunitas.
3. Azaz Keadilan
Melakukan upaya atau tindakan sesuai dengan kemampuan atau kapasitas
komunitas (Nasrul Efendy, 1998)

10
D. FALSAFAH KEPERAWATAN KOMUNITAS
Falsafah keperawatan komunitas adalah:
1. Pelayanan kesehatan yang diberikan haruslah tersedia, dapat diterima dan dijangkau
masyarakat
2. Melibatkan penerima pelayanan, dalam melakukan tindakan penyelesaian masalah
3. Kerjasama antara perawat dan masyarakat
4. Lingkungan akan mempengaruhi kesehatan masyarakat
5. Peningkatan dan pencegahan lebih efektif jika dilakukan secara dini
6. kesehatan merupakan tanggung jawab setiap individu

E. PERAN PERAWAT KOMUNITAS


1. Pemberi pelayanan kesehatan.
Perawat komunitas tidak hanya memberikan pelayanan pada individu tetapi
juga memberikan pelayanan kesehatan kepada keluarga dan komunitas termasuk
kelompok resiko tinggi.
2. Pendidik
Perawat komunitas memberikan pendidikkan dan penyuluhan kepada
keluarga dan masyarakat.
3. Pengelola
Perawat komunitas akan mengelola asuhan keperawatan
4. Konselor
Perawat komunitas akan memberikan bimbingan dan masukan kepada
keluarga dan masyarakat untuk mengatasi masalah yang dihadapi.
5. Pembela klien (advokat)
Perawat komunitas akan membela klien.
6. Peneliti
Perawat komunitas juga melakukan penelitian yang bertujuan untuk
mengembangkan keperawatan komunitas.

11
F. PERBEDAAN KESEHATAN KLIEN DI RS DAN KOMUNITAS
Rumah Sakit Komunitas
1. Fokus pada pasien di RS 1. Fokus pada individu, keluarga
dan komunitas (termasuk
kelompok resiko tinggi)
2. Memberikan pelayanan 2. Memberikan pelayanan
kesehatan yang bersifat kejadian kesehatan yang terdistribusi.
kasus (episodik).
3. Bekerja pada pasien pada unit 3. Bekerja pada semua kondisi
tertentu. sehat dan sakit diberbagai
tatanan.
4. Bekerja pada suatu RS atau 4. Bekerja dengan instansi terkait
instansi
5. Koordinasi keperawatan dengan 5. Berkoordinasi pelayanan dengan
institusi lain berbagai tenaga dikomunitas
6. Merencanakan dan memberikan 6. Merencanakan dan melakukan
pelayanan yang bersifat pelayanan melalui keluarga
individu.
7. Membatasi autonomi klien 7. Mendorong autonomi dan
dengan lingkungan RS kontrol keluarga kecuali kasus
menular
8. Observasi yang terbatas pada 8. Mengobservasi berbagai faktor
interaksi keluarga dan indikator kesehatan
kesehatan lain.
9. Hubungan terbatas hanya 9. Memfasilitasi dengan hubungan
dengan profesi lain di RS. profesi lain.

12
G. SIFAT ASUHAN
Sifat asuhan keperawatan komunitas adalah kerja sama atau partnership berupa :
 Partisipasi Pasif : Masyarakat sebagai sumber data
 Partisipasi Aktif : Masyarakat ikut dalam proses keperawatan.

13
BAB III

APLIKASI ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

A. WINDSHIELD SURVEY

Lokasi pengamatan praktek profesi ners keperawatan komunitas berada di

wilayah masing-masing mahasiswa yaitu wilayah Padang, Padang Pariaman, Pariaman,

Pesisir Selatan dikarenakan Pandemi Covid-19 maka siklus komunitas dilakukan dengan

metode pembelajaran daring. Dari banyak masalah pada keperawatan komunitas terpilih

wilayah Korong Kuliek Bukik Pagang Nagari Sungai Buluh Timur, Kecamatan Batang

Anai, Kabupaten Padang Pariaman sebagai wilayah yang dituju utuk permasalahan pada

kesehatan lingkungan, KIA dan lansia. Kami telah melakukan observasi dan wawancara

dengan wali korong M. Rizky Zilda dan kepala keluarga dari 10 KK pada tanggal 22-23

Agustus 2020. Dari hasil wawancara kami mendapatkan informasi dan beberapa data

warganya sebagai berikut :

a) Tipe Perkampungan atau perdesaan

Lokasi yang kami amati merupakan tipe wilayah dengan bentuk dusun atau

perkampungan. Lingkungan ini juga dapat dilakukan semi usaha karena didapatkan

beberapa warga yang membuka usaha seperti grosir sembako, ampera, bakso,

warung-warung kecil dan lainnya.

14
b) Lingkungan Tempat Tinggal

Di lingkungan ini bangunannya merupakan rumah tunggal, karena pisah

antara rumah satu dengan yang lainnya, tidak ada masyarakat yang tinggal dirumah

petak (kontrakan).

c) Umur Area Perumahan

Mayoritas area merupakan bangunan lama dan ada beberapa bangunan baru,

tipe rumah permanen seperti bata, labrik dan beberapa rumah ada semi permanen

seperti menggunakan triplek.

d) Karakteristik Social-Kultural

Setelah kami mewawancarai, kami mendapatkan data bahwa variasi umur 0

sampai >56 tahun. Ras dan etnik disini banyak masyarakat asli daerah ini yaitu

Korong Kuliek, tetapi tidak terlalu banyak pendatang. Rata- rata pekerjaan

masyarakat di daerah ini adalah petani dan PNS. Data tentang pengangguran tidak

terlalu banyak.

e) Lingkungan

1. Kondisi umum

Saat kami berkeliling, halaman disetiap rumah terlihat terjaga, tetapi ada

selokan yang terlihat kurang bersih, sampah di daerah ini dibakar. Banyak rumah

yang memiliki tanaman. Pada daerah ini terdapat tanda-tanda adanya seni seperti

bagungan tugu 17 Agustus. Saat kami berkeliling disekitar daerah, halaman di

setiap rumah terlihat bersih dan tertata rapi. Untuk jalan terlihat bersih dan

15
rumah warga terdapat pagar dan ada juga yang tidak mempunyai pagar, terdapat

tanaman yang ditaruh dalam pot. Untuk pekarangannya, hampir setiap rumah

warga mempunyai pekarangan dan sebagian pekarangan rumah warga ditanami

tanaman dan bunga.

2. Bahaya lingkungan

Di daerah jarak jalan utama dengan daerah warga sekitar 3 km. Di daerah

ini setiap sampah ada yang dibakar, dibuang ke sungai dan ada beberapa warga

yang membuang ke selokan.

Di daerah ini lalu lintas sangat lancar jalan tidak terlalu luas dan juga tidak

terlalu ramai, namun saat ini sedang ada perbaikan jalan sehingga jalan sedikit

terganggu.

Di daerah ini tidak terdapat polusi karena rumah warga berada dalam

lingkup perkampungan dan dekat dengan perbukitan yaitu Bukit Barisan, selain

itu tidak adanya aktifitas pabrik dan pencemaran lingkungan karena lalu lintas

di daerah tidak terlalu ramai. Di daerah ini penerangan jalan ada disetiap sisi

jalan sehingga malam hari terlihat terang. Di daerah ini tidak terdapat polisi

keamanan, tetapi setiap malam ada pemuda yang bertugas untuk melakukan

ronda malam.

16
3. Stressor lingkungan

Di lingkungan tidak terlalu ada kebisingan karena berada jauh dari jalan

utama, terletak di daerah perkampungan sehingga daerah ini termasuk nyaman,

tenang dan tidak ada kebisingan.

Tidak ditemukannya tanda-tanda kriminal disini, dan untuk poskamling di

daerah ini ada dan berada dekat dengan rumah warga.

Dari hasil wawancara ke masyarakat di lingkungan belum ditemukan

adanya penyalahgunaan obat terlarang. Kebanyakan remaja menghabiskan

waktu berkumpul dengan teman-teman sebaya di warung. Di lingkungan ini

tidak ada kegaduhan atau keramaian, karena di dalam kawasan ini cukup tenang.

Tidak ditemukan nya tanda-tanda yang menyebabkan kriminal, karena

dikawasan ini diawasi oleh pemuda-pemuda. Di daerah tidak ditemukan tanda-

tanda penyalahgunaan obat terlarang.

f) Sumber-sumber yang ada dimasyarakat

Fasilitas tempat belanja atau daerah belanja di wilayah ini yaitu warung-

warung kecil yang menjual berbagai kebutuhan sehari-hari dan ada juga penjual

sembako keliling yang berkeliling menggunakan mobil, daerah ini juga terdapat

pasar pagi yang berjarak sekitar 3 km.

17
Transportasi yang digunakan warga untuk keperluan sehari-hari

menggunakan sepeda motor, mobil dan sepeda. Transportasi umum seperti ojek dan

bus yang berada dijalan raya berjarak sekitar 3 km dari Korong Kuliek.

Fasilitas rekreasi di tempat ini terdapat lapangan yang digunakan anak-anak

sekitar untuk bermain sepak bola, bola voli, fasilitas bermain seperti taman. Dan

juga terdapat tempat wisata seperti tempat pemandian, rumah pohon, lapangan yang

digunakan anak-anak untuk bermain bola, sepeda dan lain-lain. Lapangan ini dekat

dengan kantor wali korong dengan jarak sekitar sekitar 1 km.

Fasilitas pendidikan yang terdapat dalam lingkup ini berupa TK dan SD,

sedangkan SMP dan SMA berjarak sekitar 2 km dari pemukiman warga.

Fasilitas tempat beribadah di wilayah ini terdapat 3 buah mushalla. Fasilitas

farmasi di daerah ini seperti apotek-apotek kecil dan besar tidak ada tetapi daerah

ini memiliki 1 polindes.

Fasilitas pelayanan keamanan seperti pos kamling ada di wilayah ini.

Fasilitas kegawatdaruratan ada di kelurahan pasar usang yaitu puskesmas Pasar

Usang, namun jarak dengan Korong Kuliek ini sekitar > 3 kg. Fasilitas umum tidak

terdapat di wilayah ini, namun ada diluar wilayah yaitu pada jalan utama Padang-

Bukittingi seperti bank, kantor pos dan lainnya.

Fasilitas pengambil sampah diwilayah ini tidak ada, namun warga

menumpuk sampah, dan jika sudah banyak akan dibakar.

18
g) Pelayanan kesehatan

1. Fasilitas kesehatan

Di daerah ini memang tidak terdapat rumah sakit, maupun klinik, tetapi

terdapat 1 polindes.

2. Sumber pelayanan kesehatan pertama

Tidak terdapat puskesmas di wilayah ini namun diluar dari wilayah ini ke

jalan utama sekitar > 3 km terdapat puskesmas pasar usang. Belum terdapat

nursing centre didaerah ini.

19
B. PENGKAJIAN KEBUTUHAN KESEHATAN KOMUNITAS

Setelah melakukan observasi dan wawancara kepada bapak M. Rizky Zilda selaku

wali korong dan kepala keluarga pada 10 KK didapatkan data :

1. Data inti komunitas/core inti

Lokasi terletak di Korong Kuliek Bukik Pagang Nagari Sungai Buluh Timur,

Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman. 10 KK sudah terdata dengan

baik sesuai dengan kuisioner yang telah dibagikan, respon warganya sangat ramah,

warga menetap lama diwilayah ini yang merupakan orang asli Korong Kuliek.

Beriklim tropis, untuk keadaan geografis yaitu berbentuk dataran dan berdekatan

dengan perbukitan yaitu Bukit Barisan. Struktur kepemimpinan yang terdiri dari Wali

Nagari, Wali Korong. Untuk nilai, keyakinan dan agama mayoritas warga beragama

Islam.

2. Subsistem

a. Lingkungan fisik

Pemukiman terdiri dari rumah. Jenis bangunan yaitu permanen seperti bata,

labrik dan beberapa rumah ada semi permanen seperti menggunakan triplek,

beratapkan rumah seng dan lantai semen. Kondisi pencahayaan dan ventilasi yang

cukup baik.

Sanitasi masyarakat antara lain persediaan air bersih rata-rata bersumber dari

air PAM. Untuk pengolahan air minum sehari-hari yaitu dengan membeli air galon

dan ada juga yang memasak air PAM. Jenis jamban yang digunakan masyarakat

20
mayoritas menggunakan kakus leher angsa dan ada juga jamban cemplung dengan

jarak septitank dari rumah <10 m. Sarana pembuangan limbah atau pembuangan air

kotor ada serta kedap air dan ada juga beberapa rumah warga yang pembuangan air

kotor nya tidak tertutup. Untuk pengolahan sampah rata-rata masyarakat membuang

sampah di tong sampah, dibakar dan juga ada membuang ke parit dan sungai.

Untuk batas-batas wilayah bagian Utara berbatasan dengan Bukit Barisan

dan rumah warga, bagian Selatan juga berbatasan Bukit Barisan dan rumah warga,

bagian Barat berbatasan dengan jalan utama Padang-Bukittingi dan bendungan

Anai, wilayah Timur berbatasan dengan Bukit Barisan.

Kondisi geografis berada antara jalan utama Padang-Bukitinggi sehingga

berada di kawasan yang berpotensi untuk bisnis perdagangan dan selain itu lokasi

juga terdapat wisata seperti tempat pemandian, rumah pohon, dll, sehingga

berpotensi untuk datangnya para wisatawan yang dapat meningkatkan pendapatan

masyarakat.

b. Pelayanan kesehatan dan sosial

Pelayanan kesehatan yang digunakan masyarakat biasanya berobat ke

Polindes yang dekat dengan rumah warga, jika ke Puskesmas Pasar Usang cukup

memakan waktu dengan jarak sekitar >3 km dari rumah warga. Warga memanfaatan

pelayanan kesehatan dengan baik. Dilingkungan masyarakat, ada beberapa yang

memiliki hewan ternak, dimana letak antara rumah dengan kandang ada yang

berdekatan dengan jarak <5 m. Mayoritas setiap rumah memiliki tanaman dan juga

21
ada yang tidak menanam tanaman. Sarana olahraga terdapat lapangan bola dan

lapangan ini dimanfaatkan warga setiap sore untuk bermain bola, bersepeda dan

bermain voli. Sarana ibadah terdapat 3 Musholla yang posisinya mudah diakses oleh

masyarakat, sarana ibadah ini digunakan masyarakat untuk shalat wajib, acara

pertemuan masyarakat, dan menjalin silaturrahmi antar warga. Sarana pendidikan

terdapat 1 TK yaitu Himmatul Mujahidah dan 1 SD yaitu SDN 05 Batang Anai.

c. Ekonomi

Mayoritas ekonomi masyarakat di daerah ini menengah keatas yaitu

>1.000.000,-/bulan. Data pekerjaan di daerah ini mayoritas petani dan PNS.

d. Transportasi dan keamanan

Untuk keamanan sendiri biasanya dijaga oleh pemuda setempat dan terdapat

1 pos ronda. Untuk penanggulangan kebakaran terdapat posko pemadam kebakaran

yang jaraknya > 3 km dari pemukiman warga. Untuk kondisi jalan sendiri cukup

baik karena semua jalan telah di aspal. Jenis tranportasi yang di pakai warga yaitu

seperti sepeda, motor, mobil, ojek dan bus.

e. Politik dan pemerintahan

Sistem pengorganisasian pemerintahan di Korong Kuliek di pimpin oleh

Wali Nagari, Wali Korong :

1. Wali Nagari : Zulkifli

2. Wali Korong : M. Rizky Zilda

22
Untuk pelayanan masyarakat terdapat posyandu lansia dan balita dengan

kader yang bernama Aliya Murni.

f. Komunikasi

Untuk sumber informasi masyarakat biasanya menggunakan televisi,

pengeras suara dari mushalla dan ada beberapa rumah menggunakan speedy wifi.

Jenis alat komunikasi yang digunakan yaitu handphone. Cara penyebaran

informasi kesehatan yaitu dari petugas kesehatan, televisi, koran dan dari mulut

kemulut.

g. Edukasi

Untuk sarana edukasi terdapat 1 TK yaitu Himmatul Mujahidah dan 1 SD

yaitu SDN 05 Batang Anai. Sedangkan prasarana untuk kesehatan sendiri biasanya

masyarakat berobat ke Polindes yang dekat dengan rumah warga, jika ke Puskesmas

Pasar Usang cukup memakan waktu dengan jarak sekitar >3 km dari rumah warga.

Warga memanfaatan pelayanan kesehatan dengan baik. Dan untuk sarana

pendidikan keagamaan ada MDA Mesjid. Jenis bahasa yang digunakan sehari-hari

adalah bahasa minang dan bahasa Indonesia.

h. Rekreasi

Untuk rekreasi biasanya masyarakat menonton televisi dan pergi ke tempat

rekreasi yang berada dalam dan luar daerah ini. Fasilitas rekreasi ditempat ini seperti

tempat pemandian, rumah pohon, lapangan yang digunakan anak-anak untuk

23
bermain bola, sepeda dan lain-lain. Lapangan ini dekat dengan kantor wali korong

dengan jarak sekitar sekitar 1 km.

3. Persepsi

Untuk perasaan warga terhadap komunitas yaitu baik, masyarakat merasa puas

terhadap kinerja kepemimpinan dari pemimpin daerahnya dan tidak terjadi masalah,

dan jika ada masalah akan diselesaikan secara musyawarah bersama-sama. Masyarakat

peduli terhadap kegiatan- kegiatan yang diadakan oleh Wali Nagari maupun Wali

Korong, seperti gotong royong yang diadakan setiap hari sabtu, kegiatan ariasan, PKK,

dan lain sebagainya.

24
C. HASIL ANALISIS KUESIONER
1. Data Demografi
a) KK
Distribusi Frekuensi Jumlah KK keseluruhan di Wilayah Korong Kuliek
Bukik Pagang Nagari Sungai Buluh Timur, Kecamatan Batang Anai, Kabupaten
Padang Pariaman adalah 100 KK

Jumlah KK

Terdata
100%

Diagram 3.1
Jumlah KK
Berdasarkan diagram 3.1 Jumlah KK keseluruhan di Wilayah Korong Kuliek
Bukik Pagang Nagari Sungai Buluh Timur, Kecamatan Batang Anai, Kabupaten
Padang Pariaman adalah 100 KK yang terdata dari 10 Anggota Kelompok yang
masing-masing mengambil 10 KK dengan daerah, Tunggul Hitam Padang, Lubuk
Buaya Padang, Lubuk Minturun Padang, Simpang Tanjung Korong, Sungai Pinang,
Pengambiran, Indarung, Padusunan Nan Tongga Pariaman, Korong Kuliek Padang
Pariaman, Kencana Permai Padang Pariaman, Batang Kapas Pesisir Selatan, Bayang
Pesisir Selatan.
b) Pendidikan
Distribusi Frekuensi Pendidikan KK di Wilayah Korong Kuliek Bukik
Pagang Nagari Sungai Buluh Timur, Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang
Pariaman

25
Pendidikan
4%
SD
24% 29%
SMP
43% SMA
PT

Diagram 3.2
Pendidikan KK
Berdasarkan diagram 3.2 di dapatkan data Pendidikan KK di Wilayah Korong
Kuliek Bukik Pagang Nagari Sungai Buluh Timur, Kecamatan Batang Anai,
Kabupaten Padang Pariaman SD 4%, SMP 29%, SMA 43%, dan PT 24%.
c) Pekerjaan
Distribusi Pekerjaan dari 100 KK di Wilayah Korong Kuliek Bukik Pagang
Nagari Sungai Buluh Timur, Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman

Pekerjaan
3%
Petani
18%
3% Pedagang
37% 1%
Beternak
20%
PNS
Wirasawasta

Diagram 3.3
Pekerjaan KK
Berdasarkan diagram 3.3 Pekerjaan di Wilayah Korong Kuliek Bukik
Pagang Nagari Sungai Buluh Timur, Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang
Pariaman didapat Petani 18%, Pedagang 3%, Beternak 1%, PNS 20%, Wiraswasta
37%, Nelayan 3%. Didapatkan data dengan skor tertinggi adalah Wiraswasta
sebanyak 37%.

26
d) Agama
Distribusi Freskuensi Agama dari 100 KK di Wilayah Korong Kuliek Bukik
Pagang Nagari Sungai Buluh Timur, Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang
Pariaman

Agama

Islam

100% Non Muslim

Diagram 3.4
Agama KK
Berdasarkan diagram 3.4 Agama KK di Wilayah Korong Kuliek Bukik
Pagang Nagari Sungai Buluh Timur, Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang
Pariaman didapatkan keseluruhan beragama Islam, tidak ada beragama non muslim.

e) Penghasilan rata-rata keluarga


Distribusi Frekuensi Penghasilan KK di Wilayah Korong Kuliek Bukik
Pagang Nagari Sungai Buluh Timur, Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang
Pariaman

Penghasilan

22%
>1.800.000
78% <1.800.000

Diagram 3.5
Penghasilan KK

27
Berdasarkan diagram 3.5 didapatkan data penghasilan KK di Wilayah
Korong Kuliek Bukik Pagang Nagari Sungai Buluh Timur, Kecamatan Batang Anai,
Kabupaten Padang Pariaman didapat 78% (>1.800.000) dan 22% (<1.800.000).

2. Lingkungan Fisik
A. Perumahan
a) Distribusi Frekuensi Status Kepemilikan Rumah di Wilayah Korong Kuliek
Bukik Pagang Nagari Sungai Buluh Timur, Kecamatan Batang Anai, Kabupaten
Padang Pariaman

Status Kepemilikan
18% sewa

11% menumpang

71% milik sendiri

Diagram 3.6
Status Kepemilikan Rumah
Berdasarkan diagram 3.6 didapatkan data bahwa status kepemilikan rumah
di Wilayah Korong Kuliek Bukik Pagang Nagari Sungai Buluh Timur,
Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman sebanyak 71% milik
sendiri, 11 % menumpang dan 18 % menyewa rumah.
b) Distribusi Frekuensi Tipe Rumah di Wilayah Korong Kuliek Bukik Pagang
Nagari Sungai Buluh Timur, Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang
Pariaman

28
Tipe Rumah
15% 2%
Permanen
Semi Permanen
83%
Tidak Permanen

Diagram 3.7
Tipe Rumah
Berdasarkan diagram 3.7 didapatkan data bahwa Tipe rumah di Wilayah
Korong Kuliek Bukik Pagang Nagari Sungai Buluh Timur, Kecamatan Batang
Anai, Kabupaten Padang Pariaman sebanyak 83 % Permanen, 15 % Semi
Permanen, dan 2 % Tidak Permanen.
c) Distribusi Frekuensi Lantai di Wilayah Korong Kuliek Bukik Pagang Nagari
Sungai Buluh Timur, Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman

Lantai
5% 25%
1%
Tanah Papan
Semen Keramik
69%

Diagram 3.8
Lantai
Berdasarkan diagram 3.8 didapatkan data bahwa tipe rumah di Wilayah
Korong Kuliek Bukik Pagang Nagari Sungai Buluh Timur, Kecamatan Batang
Anai, Kabupaten Padang Pariaman sebanyak 69% Keramik, 1 % Tanah , 5 %
Papan, dan 25 % Semen.
d) Distribusi Frekuensi Ada jendela di setiap kamar di Wilayah Korong Kuliek
Bukik Pagang Nagari Sungai Buluh Timur, Kecamatan Batang Anai, Kabupaten
Padang Pariaman

29
4% Ada Jendela

Ada Jendela
96% Tidak Ada

Diagram 3.9
Status Rumah
Berdasarkan diagram 3.9 Didapatkan data bahwa status rumah di Wilayah
Korong Kuliek Bukik Pagang Nagari Sungai Buluh Timur, Kecamatan Batang
Anai, Kabupaten Padang Pariaman didapat 96% ada jendela, dan 4% tidak ada.
e) Distribusi Frekuensi Apakah rumah memiliki ventilasi di Wilayah Korong
Kuliek Bukik Pagang Nagari Sungai Buluh Timur, Kecamatan Batang Anai,
Kabupaten Padang Pariaman

Memiliki ventilasi

ya

100% tidak

Diagram 3.10
Memiliki Ventilasi
Berdasarkan diagram 3.10 Didapatkan data bahwa yang memiliki
ventilasi di Wilayah Korong Kuliek Bukik Pagang Nagari Sungai Buluh Timur,
Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman sebanyak 100 %
menyatakan Ya.

30
f) Distribusi Frekuensi Jika Ya, apakah dibuka setiap hari di Wilayah Korong
Kuliek Bukik Pagang Nagari Sungai Buluh Timur, Kecamatan Batang Anai,
Kabupaten Padang Pariaman

Distribusi Frekuensi Jendela Terbuka Setiap


Hari
ya

100% tidak

Diagram 3.11
Jendela Terbuka
Berdasarkan diagram 3.11 didapatkan data bahwa Jendela Terbuka Setiap
Hari di Wilayah Korong Kuliek Bukik Pagang Nagari Sungai Buluh Timur,
Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman sebanyak 100 % Ya.
g) Distribusi Frekuensi Pencahayaan dalam rumah di siang hari di Wilayah Korong
Kuliek Bukik Pagang Nagari Sungai Buluh Timur, Kecamatan Batang Anai,
Kabupaten Padang Pariaman

Pencahayaan
12%
1% terang
remang-remang
87%
gelap

Diagram 3.12
Pencahayaan
Berdasarkan diagram 3.12 didapatkan data bahwa pencahayaan rumah di
Wilayah Korong Kuliek Bukik Pagang Nagari Sungai Buluh Timur, Kecamatan
Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman sebanyak 87% terang , 12 % Remang
– remang, dan 1 % Gelap.

31
h) Distribusi Frekuensi Jarak rumah dengan tetangga di Wilayah Korong Kuliek
Bukik Pagang Nagari Sungai Buluh Timur, Kecamatan Batang Anai, Kabupaten
Padang Pariaman

Jarak Rumah dengan tetangga

7% 16%
bersatu
dekat
terpisah

77%

Diagram 3.13
Jarak Rumah dengan Tetangga
Berdasarkan diagram 3.13 didapatkan data bahwa jarak rumah dengan
tetangga di Wilayah Korong Kuliek Bukik Pagang Nagari Sungai Buluh Timur,
Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman sebanyak 77% dekat, 16
% Bersatu, dan 7 % Terpisah.
i) Distribusi Frekuensi Halaman di sekitar rumah di Wilayah Korong Kuliek Bukik
Pagang Nagari Sungai Buluh Timur, Kecamatan Batang Anai, Kabupaten
Padang Pariaman

Halaman disekitar rumah

25% ada

tidak ada
75%

Diagram 3.14
Halaman Rumah

32
Berdasarkan diagram 3.14 didapatkan data bahwa halaman disekitar
rumah di Wilayah Korong Kuliek Bukik Pagang Nagari Sungai Buluh Timur,
Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman sebanyak 75 % ada dan
25 %.
j) Distribusi Frekuensi Pemanfaatan Pekarangan di Wilayah Korong Kuliek Bukik
Pagang Nagari Sungai Buluh Timur, Kecamatan Batang Anai, Kabupaten
Padang Pariaman

Pemanfaatan Perkarangan
kebun
26%
13% kolam
61%
kandang

Diagram 3.15
Pemanfaatan Perkarangan
Berdasarkan diagram 3.15 dapat dilihat dalam pemanfaatan perkarangan
di Wilayah Korong Kuliek Bukik Pagang Nagari Sungai Buluh Timur,
Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman sebanyak 61 % kebun, 13
% Kolam, dan 26 % Kandang.

B. Sumber Air
a) Distribusi Frekuensi Sumber air untuk dimasak atau diminum di Wilayah Korong
Kuliek Bukik Pagang Nagari Sungai Buluh Timur, Kecamatan Batang Anai,
Kabupaten Padang Pariaman

33
Sumber air untuk dimasak dan diminum

27% PDAM
Sumur
15%
Air mineral
58%

Diagram 3.16
Sumber Air Dimasak dan Diminum
Berdasarkan diagram 3.16 didapatkan data bahwa sumber air untuk
diminum dan dimasak di Wilayah Korong Kuliek Bukik Pagang Nagari Sungai
Buluh Timur, Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman sebanyak
58 % air mineral, 15 % Sumur, 27 % PDAM.
b) Distribusi Frekuensi Jika sumber air minum berasal dari PDAM dan sumur,
apakah air dimasak terlebih dahulu di Wilayah Korong Kuliek Bukik Pagang
Nagari Sungai Buluh Timur, Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang
Pariaman

Dimasak dahulu

31% ya
69%
tidak

Diagram 3.17
Sumber Air di Masak
Berdasarkan diagram 3.17 didapatkan data bahwa sumber air yang di
masak di Wilayah Korong Kuliek Bukik Pagang Nagari Sungai Buluh Timur,
Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman sebanyak 69%
menyatakan ya dan 31 % menyatakan tidak.

34
c) Distribusi Frekuensi Sumber air mandi/ mencuci di Wilayah Korong Kuliek
Bukik Pagang Nagari Sungai Buluh Timur, Kecamatan Batang Anai, Kabupaten
Padang Pariaman

Sumber air mandi/mencuci


PAM
44% sumur
56% laut
DLL

Diagram 3.18
Sumber Air mandi/Mencuci
Berdasarkan diagram 3.18 Didapatkan data bahwa sumber air
mandi/mencuci di Wilayah Korong Kuliek Bukik Pagang Nagari Sungai Buluh
Timur, Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman sebanyak 56%
Sumur, 44 % PAM.
d) Distribusi Frekuensi Jarak Sumber air dengan septic tank di Wilayah Korong
Kuliek Bukik Pagang Nagari Sungai Buluh Timur, Kecamatan Batang Anai,
Kabupaten Padang Pariaman

Jarak sumber air dengan septic tank


42%
58% < 10 m
> 10 m

Diagram 3.19
Jarak Sumber Air
Berdasarkan diagram 3.19 Didapatkan bahwa jarak sumber air dengan
septic tank di Wilayah Korong Kuliek Bukik Pagang Nagari Sungai Buluh
Timur, Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman sebanyak 58%
menyatakan sejauh > 10 m, dan 42 % menyatakan sejauh < 10 m.

35
e) Distribusi Frekuensi Tempat Penampungan Air Sementara di Wilayah Korong
Kuliek Bukik Pagang Nagari Sungai Buluh Timur, Kecamatan Batang Anai,
Kabupaten Padang Pariaman.

Penampungan air sementara

47% 53% bak gentong ember

Diagram 3.20
Penampungan Air Sementara
Berdasarkan diagram 3.20 di Wilayah Korong Kuliek Bukik Pagang
Nagari Sungai Buluh Timur, Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang
Pariaman dapat dilihat bahwa penampungan air sementara sebanyak 53%
menggunakan Bak , 47 % menggunakan Gentong.
f) Distribusi Frekuensi Kondisi Tempat Penampungan Air di Wilayah Korong
Kuliek Bukik Pagang Nagari Sungai Buluh Timur, Kecamatan Batang Anai,
Kabupaten Padang Pariaman.

Kondisi tempat penampungan air


32%
terbuka
68% tertutup

Diagram 3.21
Kondisi Tempat Penampungan Air
Berdasarkan diagram 3.21 di Wilayah Korong Kuliek Bukik Pagang
Nagari Sungai Buluh Timur, Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang
Pariaman dapat dilihat bahwa tempat penampungan air sebanyak 68% masih
Terbuka dan 32 % Tertutup.

36
g) Distribusi Frekuensi Kondisi Air Yang Digunakan Sehari-hari di Wilayah
Korong Kuliek Bukik Pagang Nagari Sungai Buluh Timur, Kecamatan Batang
Anai, Kabupaten Padang Pariaman

2% berwarna
berbau
berasa
tidak berasa/berwarna
98%

Diagram 3.22
Air Yang Digunakan Sehari-hari
Berdasarkan diagram 3.22 di Wilayah Korong Kuliek Bukik Pagang
Nagari Sungai Buluh Timur, Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang
Pariaman dapat dilihat bahwa air yang digunakan sehari-hari sebanyak 98% tidak
berasa/berwarna, 2 % Berwarna.
h) Distribusi Frekuensi Jentik Nyamuk di Wilayah Korong Kuliek Bukik Pagang
Nagari Sungai Buluh Timur, Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang
Pariaman.

Jentik Nyamuk
5%

Ada
95% Tidak ada

Diagram 3.23
Jentik Nyamuk
Berdasarkan diagram 3.23 persentase jentik nyamuk di Wilayah Korong
Kuliek Bukik Pagang Nagari Sungai Buluh Timur, Kecamatan Batang Anai,

37
Kabupaten Padang Pariaman didapatkan 5 % pada tempat penampungan air dan
95 % tidak terdapat jentik nyamuk.

C. Pembuangan Sampah
1. Distribusi Frekuensi Dimana Tempat Pembuangan Sampah di Wilayah Korong
Kuliek Bukik Pagang Nagari Sungai Buluh Timur, Kecamatan Batang Anai,
Kabupaten Padang Pariaman.

Dimana Tempat Pembuangan Sampah


4% 4%
Sungai / Laut
31% Ditimbun
1% Dibakar
60%
Sembarang
DLL

Diagram 3.24
Dimana Tempat Pembuangan Sampah
Berdasarkan diagram persentase 3.24 tempat pembuangan sampah di
Wilayah Korong Kuliek Bukik Pagang Nagari Sungai Buluh Timur, Kecamatan
Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman di Sungai/Laut 4 % , ditimbun 4 %,
dibakar 60 % , Sembarang 1 %, dan lain - lain 31 %.
2. Distribusi Frekuensi Penampung Sementara di Wilayah Korong Kuliek Bukik
Pagang Nagari Sungai Buluh Timur, Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang
Pariaman.

38
Penampungan Sementara

28%
Ada
72% Tidak Ada

Diagram 3.25
Penampungan Sementara
Berdasarkan diagram persentase 3.25 Penampungan Sementara di
Wilayah Korong Kuliek Bukik Pagang Nagari Sungai Buluh Timur, Kecamatan
Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman 72 % ada yang menampung dan 28 %
tidak ada penampung.
3. Distribusi Keadaan Penampung di Wilayah Korong Kuliek Bukik Pagang Nagari
Sungai Buluh Timur, Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman.

Keadaan Penampung

30%
Terbuka
63%
Tertutup

Diagram 3.26
Keadaan Penampung
Berdasarkan diagram persentase 3.26 Keadaan Penampung di Wilayah
Korong Kuliek Bukik Pagang Nagari Sungai Buluh Timur, Kecamatan Batang
Anai, Kabupaten Padang Pariaman 63 % Terbuka dan 30 % Tertutup.

39
4. Distribusi Frekuensi Jarak Pembuang Sampah di Wilayah Korong Kuliek Bukik
Pagang Nagari Sungai Buluh Timur, Kecamatan Batang Anai, Kabupaten
Padang Pariaman.

Jarak

46%
52% Dekat
Jauh

Diagram 3.27
Jarak
Berdasarkan diagram persentase 3.27 di Wilayah Korong Kuliek Bukik
Pagang Nagari Sungai Buluh Timur, Kecamatan Batang Anai, Kabupaten
Padang Pariaman Jarak Penampungan Sampah didapatkan 52 % jauh dan 46 %
dekat.
5. Distribusi Frekuensi Pembuangan Air Limbah di Wilayah Korong Kuliek Bukik
Pagang Nagari Sungai Buluh Timur, Kecamatan Batang Anai, Kabupaten
Padang Pariaman.

Pembuangan Air Limbah

9% 24%
Resapan
Got
68%
Sembarang

Diagram 3.28
Pembuangan Air Limbah

40
Berdasarkan diagram persentase 3.28 di Wilayah Korong Kuliek Bukik
Pagang Nagari Sungai Buluh Timur, Kecamatan Batang Anai, Kabupaten
Padang Pariaman Pembuangan Air limbah didapatkan 9 % memilih Sembarang
, 24 % Resapan , dan 68 % Got.
6. Distribusi Frekuensi Kondisi Saluran Pembuangan di Wilayah Korong Kuliek
Bukik Pagang Nagari Sungai Buluh Timur, Kecamatan Batang Anai, Kabupaten
Padang Pariaman.

Kondisi Sal. Pembuangan

18%
Lancar
82% Tersumbat

Diagram 3.29
Kondisi Saluran Pembuangan
Berdasarkan diagram persentase 3.29 di Wilayah Korong Kuliek Bukik
Pagang Nagari Sungai Buluh Timur, Kecamatan Batang Anai, Kabupaten
Padang Pariaman Kondisi Saluran Pembuangan 18 % menyatakan Tersumbat ,
dan 82 % mennyatakan Lancar.
7. Distribusi Frekuensi Manfaat Pengolah Sampah di Wilayah Korong Kuliek
Bukik Pagang Nagari Sungai Buluh Timur, Kecamatan Batang Anai, Kabupaten
Padang Pariaman.

41
Manfaat Pengolah Sampah

12%

Ada
88% Tidak Ada

Diagram 3.30
Manfaat Pengolahan Sampah
Berdasarkan diagram persentase 3.30 di Wilayah Korong Kuliek Bukik
Pagang Nagari Sungai Buluh Timur, Kecamatan Batang Anai, Kabupaten
Padang Pariaman Manfaat Pengolah Sampah 12 % menyatakan Ada , dan 88 %
menyatakan Tidak Ada.

D. BAB dan BAK


1. Distribusi Frekuensi Kebiasaan Jamban/WC di Wilayah Korong Kuliek Bukik
Pagang Nagari Sungai Buluh Timur, Kecamatan Batang Anai, Kabupaten
Padang Pariaman.

Kebiasaan Jamban/WC
14%
Jamban
Cemplung
86%
DLL

Diagram 3.31
Kebiasaan Jamban/WC

42
Berdasarkan diagram persentase 3.31 di Wilayah Korong Kuliek Bukik
Pagang Nagari Sungai Buluh Timur, Kecamatan Batang Anai, Kabupaten
Padang Pariaman Kebiasaan Jamban/WC didapatkan 86 % Jamban/WC , 14 %
Cemplung , dan lain – lain.
2. Distribusi Frekuensi Jenis Lubang Pembuangan di Wilayah Korong Kuliek
Bukik Pagang Nagari Sungai Buluh Timur, Kecamatan Batang Anai, Kabupaten
Padang Pariaman.

Jenis Lubang Pembuangan

15%
Septitank
Cemplung
85%
Disaluran

Diagram 3.32
Jenis Lubang Pembuangan
Berdasarkan diagram persentase 3.32 di Wilayah Korong Kuliek Bukik
Pagang Nagari Sungai Buluh Timur, Kecamatan Batang Anai, Kabupaten
Padang Pariaman Jenis Lubang Pembuangan 85 % menggunakan Septitank, 15
% Cemplung.

E. Kandang Ternak
1. Hewan di Wilayah Korong Kuliek Bukik Pagang Nagari Sungai Buluh Timur,
Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman.

43
Hewan
2% 23% Sapi
Ayam
75%
Kambing
Tidak Punya Hewan

Diagram 3.33
Hewan
Berdasarkan diagram 3.33 di Wilayah Korong Kuliek Bukik Pagang
Nagari Sungai Buluh Timur, Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang
Pariaman didapatkan persentase Hewan Peliharaan 23 % Ayam, 2 % Sapi, dan
75 % Tidak punya hewan peliharaan.
2. Kepemilikan Kandang Ternak di Wilayah Korong Kuliek Bukik Pagang Nagari
Sungai Buluh Timur, Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman.

Kepemilikan Kandang Ternak


25%
Ya
Tidak
75%

Diagram 3.34
Kepemilikan Kandang Ternak
Berdasarkan diagram persentase 3.34 di Wilayah Korong Kuliek Bukik
Pagang Nagari Sungai Buluh Timur, Kecamatan Batang Anai, Kabupaten
Padang Pariaman Kepemilikan Kandang Ternak 25 % memilki kandang ternak,
dan 75 % Tidak Memilki Kandang.
3. Distribusi Frekuensi Letak Kandang di Wilayah Korong Kuliek Bukik Pagang
Nagari Sungai Buluh Timur, Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang
Pariaman.

44
Letak Kandang
25%
Luar Rumah
Tidak Memiliki Letak
75%

Diagram 3.35
Letak Kandang
Berdasarkan diagram persentase 3.35 di Wilayah Korong Kuliek Bukik
Pagang Nagari Sungai Buluh Timur, Kecamatan Batang Anai, Kabupaten
Padang Pariaman Letak Kandang 25 % Luar Rumah, dan 75 % Tidak memiliki
letak kandang.
4. Distribusi Frekuensi Jarak Kandang Dengan Rumah di Wilayah Korong Kuliek
Bukik Pagang Nagari Sungai Buluh Timur, Kecamatan Batang Anai, Kabupaten
Padang Pariaman.

Jarak Kandang
12% 6 s/d 8 m
10%
3% <6m
75%
> 10 m
Tidak memiliki jarak

Diagram 3.36
Jarak Kandang
Berdasarkan diagram persentase 3.36 di Wilayah Korong Kuliek Bukik
Pagang Nagari Sungai Buluh Timur, Kecamatan Batang Anai, Kabupaten
Padang Pariaman Jarak Kandang 12 % menyatakan jarak kandang 6 s/d 8 M, 10
% menyatakan jarak kandang < 6 M, dan 3 % menyatakan > 10 M, dan 75 %
Tidak memiliki jarak kandang.

45
5. Distribusi Frekuensi Kondisi Kandang di Wilayah Korong Kuliek Bukik Pagang
Nagari Sungai Buluh Timur, Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang
Pariaman.

Kondisi Kandang
16%
9% Terawat

75% Tidak terawat


Tidak memiliki kondisi

Diagram 3.37
Kondisi Kandang
Berdasarkan diagram persentase 3.37 di Wilayah Korong Kuliek Bukik
Pagang Nagari Sungai Buluh Timur, Kecamatan Batang Anai, Kabupaten
Padang Pariaman Kondisi Kandang 16 % menyatakan Terawat dan 9 %
menyatakan Tidak Terawat, dan 75 % Tidak memiliki kondisi kandang.

46
3. Kondisi Kesehatan Umum
A. Pelayanan Kesehatan
a) Distribusi Frekuensi Sarana Kesehatan Terdekat di Wilayah Korong Kuliek
Bukik Pagang Nagari Sungai Buluh Timur, Kecamatan Batang Anai, Kabupaten
Padang Pariaman

Jumlah Sarana Kesehatan Terdekat

33%
Puskesmas
67%
Dr/Perawat/Bidan

Diagram 3.38
Jumlah Sarana Kesehatan Terdekat
Berdasarkan diagram 3.38 Jumlah Sarana Kesehatan di Wilayah Korong
Kuliek Bukik Pagang Nagari Sungai Buluh Timur, Kecamatan Batang Anai,
Kabupaten Padang Pariaman Terdekat, Dokter/Perawat/Bidan 2 (67%),
Puskesmas 1 (37%).
b) Distribusi Frekuensi Yang dilakukan Kebiasaan keluarga untuk minta tolong bila
sakit di Wilayah Korong Kuliek Bukik Pagang Nagari Sungai Buluh Timur,
Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman

Sarana Pertolongan Pertama

28% Rumah Sakit


53%
19% Puskesmas
Dr/Perawat/Bidan

Diagram 3.39
Kebiasaan Keluarga Untuk Minta Tolong Bila Sakit

47
Berdasarkan diagram 3.39 kebiasaan masyarakat ketika sakit pergi ke
sarana kesehatan rumah sakit di Wilayah Korong Kuliek Bukik Pagang Nagari
Sungai Buluh Timur, Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman
sebanyak 28 kk (28%), dokter sebanyak 19 kk (19%), dokter/ perawat/ bidan
sebanyak 53 kk (53%).
c) Distribusi Frekuensi Kebiasaan keluarga sebelum ke pelayanan di Wilayah
Korong Kuliek Bukik Pagang Nagari Sungai Buluh Timur, Kecamatan Batang
Anai, Kabupaten Padang Pariaman

Kebiasaan Keluarga Sebelum Ke Pelayanan

Beli obat bebas


27%
Jamu
59%
1% Dukun
13% Tidak ada

Diagram 3.40
Kebiasaan Keluarga Sebelum Ke Pelayanan
Berdasarkan diagram 3.40 Kebiasaan keluarga sebelum ke pelayanan
dengan membeli obat di Wilayah Korong Kuliek Bukik Pagang Nagari Sungai
Buluh Timur, Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman sebanyak
59 kk (59%), jamu sebanyak 13 kk (13%), dukun sebanyak 1 kk (1%), tidak ada
sebanyak 27 kk (27%).
d) Distribusi Frekuensi Sumber Pendapatan Kesehatan di Wilayah Korong Kuliek
Bukik Pagang Nagari Sungai Buluh Timur, Kecamatan Batang Anai, Kabupaten
Padang Pariaman

48
Sumber Pendapatan Kesehatan
7% 1% 5%
BPJS
Tabungan
87% Dana sehat
Tidak ada

Diagram 3.41
Sumber Pendapatan Kesehatan
Berdasarkan diagram 3.41 sumber pendapatan kesehatan masyarakat dari
BPJS di Wilayah Korong Kuliek Bukik Pagang Nagari Sungai Buluh Timur,
Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman sebanyak 87%, tabungan
sebanyak 7%, dana sehat sebanyak 1%, tidak ada sebanyak 5%.
e) Distribusi Frekuensi Sarana Transportasi ke Pelayanan Kesehatan di Wilayah
Korong Kuliek Bukik Pagang Nagari Sungai Buluh Timur, Kecamatan Batang
Anai, Kabupaten Padang Pariaman

Sarana Transportasi
10%

Jalan Kaki
90% Kendaraan Pribadi

Diagram 3.42
Sarana Transportasi
Berdasarkan diagram 3.42 Sarana Transportasi Ke Pelayanan Kesehatan
Masyarakat di Wilayah Korong Kuliek Bukik Pagang Nagari Sungai Buluh
Timur, Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman memilih memakai
kendaraan pribadi sebanyak 90 kk (90%), jalan kaki sebanyak 10 kk (10%).

49
f) Distribusi Frekuensi Jarak Rumah dengan Pelayanan Kesehatan di Wilayah
Korong Kuliek Bukik Pagang Nagari Sungai Buluh Timur, Kecamatan Batang
Anai, Kabupaten Padang Pariaman

Jarak Rumah dengan YANKES

<1 KM
24% 37%
1-2 KM
17%
22% 2-5 KM
>5 KM

Diagram 3.43
Jarak Rumah
Berdasarkan diagram 3.43 Jarak rumah dengan fasilitas kesehatan
masyarakat di Wilayah Korong Kuliek Bukik Pagang Nagari Sungai Buluh
Timur, Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman <1 KM sebanyak
37 kk (37%), 1-2 KM sebanyak 22 kk (22%), 2-5 KM sebanyak 17 kk (17%), >5
KM sebanyak 24 kk (24%).

50
B. Masalah Kesehatan Khusus
1. Distribusi Frekuensi Penyakit yang pernah diderita dalam 6 bulan terakhir di
Wilayah Korong Kuliek Bukik Pagang Nagari Sungai Buluh Timur, Kecamatan
Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman

Penyakit yang pernah diderita


4% 1%

DBD
Batuk Pilek
95%
Asma

Diagram 3.44
Penyakit Yang Pernah Diderita
Berdasarkan diagram 3.44 Penyakit yang diderita masyarakat dalam 6
bulan terakhir di Wilayah Korong Kuliek Bukik Pagang Nagari Sungai Buluh
Timur, Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman batuk pilek
sebanyak 69 orang (95%), asma sebanyak 3 orang (4%), DBD sebanyak 1 orang
(1%).

51
4. Ibu Hamil dan Menyusui
A. Pasangan Usia Subur
a) Distribusi frekuensi berdasarkan PUS dalam keluarga di Wilayah Korong Kuliek
Bukik Pagang Nagari Sungai Buluh Timur, Kecamatan Batang Anai, Kabupaten
Padang Pariaman

Jumlah Pasangan Usia Subur


PUS

100%

Diagram 3.45
Pasangan Usia Subur
Berdasarkan diagram 3.45 dari 100 KK terdapat 60 KK di Wilayah
Korong Kuliek Bukik Pagang Nagari Sungai Buluh Timur, Kecamatan Batang
Anai, Kabupaten Padang Pariaman jumlah PUS dengan persentase 100%
b) Distribusi frekuensi berdasarkan Akseptor KB di Wilayah Korong Kuliek Bukik
Pagang Nagari Sungai Buluh Timur, Kecamatan Batang Anai, Kabupaten
Padang Pariaman

Akseptor KB

42%
Ada
58%
Tidak Ada

Diagram 3.46
Akseptor KB

52
Berdasarkan diagram 3.46 akseptor KB di Wilayah Korong Kuliek Bukik
Pagang Nagari Sungai Buluh Timur, Kecamatan Batang Anai, Kabupaten
Padang Pariaman didapatkan Ada sebanyak (58%), Tidak Ada sebanyak (42%).
c) Distribusi frekuensi berdasarkan Jenis Kontrasepsi dalam keluarga di Wilayah
Korong Kuliek Bukik Pagang Nagari Sungai Buluh Timur, Kecamatan Batang
Anai, Kabupaten Padang Pariaman

Jenis Kontrasepsi Yang Dipakai


29% 11% IUD
Suntik
43% Pil
3%
susuk
14% kondom

Diagram 3.47
Jenis Kontrasepsi yg Dipakai
Berdasarkan diagram 3.47 jenis kontrasepsi yang dipakai saat ini oleh ibu
hamil dalam keluarga di Wilayah Korong Kuliek Bukik Pagang Nagari Sungai
Buluh Timur, Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman didapatkan
IUD (11%), Suntik sebanyak (43%), Pil sebanyak (14%), Susuk (3%), Kondom
sebanyak (29%).
d) Distribusi frekuensi berdasarkan Bila Tidak ada Pakai KB dalam keluarga di
Wilayah Korong Kuliek Bukik Pagang Nagari Sungai Buluh Timur, Kecamatan
Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman

Alasan Tidak Pakai KB


36%

64%

Dilarang Suami Agama

Diagram 3.48
Alasan Tidak pakai KB

53
Berdasarkan diagram 3.48 alasan tidak ada pakai KB di Wilayah Korong
Kuliek Bukik Pagang Nagari Sungai Buluh Timur, Kecamatan Batang Anai,
Kabupaten Padang Pariaman didapatkan Dilarang Suami sebanyak (64%),
Agama (36%).

B. Ibu Hamil
a) Distribusi Frekuensi Hamil Keberapa di Wilayah Korong Kuliek Bukik Pagang
Nagari Sungai Buluh Timur, Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang
Pariaman

Hamil Keberapa

Pertama
33% 34%
Kedua
33% Ketiga

Diagram 3.49
Hamil keberapa
Berdasarkan diagram 3.49 hamil keberapa dalam keluarga di Wilayah
Korong Kuliek Bukik Pagang Nagari Sungai Buluh Timur, Kecamatan Batang
Anai, Kabupaten Padang Pariaman didapatkan Pertama sebanyak (34%), Kedua
(33%), Ketiga sebanyak (33%).
b) Distribusi Frekuensi Umur Kehamilan di Wilayah Korong Kuliek Bukik Pagang
Nagari Sungai Buluh Timur, Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang
Pariaman

54
Umur Kehamilan

Trimester Satu
33% 34%
Trimester Kedua

33% Trimester Ketiga

Diagram 3.50
Umur Kehamilan
Berdasarkan diagram 3.50 umur kehamilan di Wilayah Korong Kuliek
Bukik Pagang Nagari Sungai Buluh Timur, Kecamatan Batang Anai, Kabupaten
Padang Pariaman didapatkan Trimester 1 sebanyak (34%), Trimester (33%),
Trimester 3 sebanyak (33%).
c) Distribusi Frekuensi Pemeriksaan Kehamilan di Wilayah Korong Kuliek Bukik
Pagang Nagari Sungai Buluh Timur, Kecamatan Batang Anai, Kabupaten
Padang Pariaman

Pemeriksaan Kehamilan
Ya Tidak

33%

67%

Diagram 3.51
Pemeriksaan Kehamilan
Berdasarkan diagram 3.51 pemeriksaan kehamilan di Wilayah Korong
Kuliek Bukik Pagang Nagari Sungai Buluh Timur, Kecamatan Batang Anai,
Kabupaten Padang Pariaman didapatkan Ya sebanyak (67%), Tidak (33%).

55
d) Distribusi Frekuensi Dimana Pemeriksaan di Wilayah Korong Kuliek Bukik
Pagang Nagari Sungai Buluh Timur, Kecamatan Batang Anai, Kabupaten
Padang Pariaman

Tempat Pemeriksaan Kehamilan

33%
Bidan Praktek Sendiri
67%
Puskesmas

Diagram 3.52
Tempat Pemeriksaan /kehamilan
Berdasarkan diagram 3.52 tempat pemeriksaan kehamilan di Wilayah
Korong Kuliek Bukik Pagang Nagari Sungai Buluh Timur, Kecamatan Batang
Anai, Kabupaten Padang Pariaman didapatkan Bidan Ptaktek Sendiri (67%),
Puskesmas sebanyak (33%).
e) Distribusi Frekuensi Pemeriksaan Selama Kehamilan di Wilayah Korong Kuliek
Bukik Pagang Nagari Sungai Buluh Timur, Kecamatan Batang Anai, Kabupaten
Padang Pariaman

Pemeriksaan kehamilan

33% 34% trimester pertama


trimester kedua
trimester ketiga
33%

Diagram 3.53
Pemeriksaan selama kehamilan

56
Berdasarkan diagram 3.53, pemeriksaan kehamilan di Wilayah Korong
Kuliek Bukik Pagang Nagari Sungai Buluh Timur, Kecamatan Batang Anai,
Kabupaten Padang Pariaman didapatkan Trimester 1 (34%), Trimester 2
sebanyak k (33%), Trimester 3 sebanyak (33%).
f) Distribusi Frekuensi Mengkonsumsi Vitamin Fe di Wilayah Korong Kuliek
Bukik Pagang Nagari Sungai Buluh Timur, Kecamatan Batang Anai, Kabupaten
Padang Pariaman

Mengonsumsi Vitamin Fe

Ya
100%
Tidak

Diagram 3.54
Mengkonsumsi Vitamin Fe
Berdasarkan diagram 3.54 mengkonsumsi vitamin fe di Wilayah Korong
Kuliek Bukik Pagang Nagari Sungai Buluh Timur, Kecamatan Batang Anai,
Kabupaten Padang Pariaman didapatkan Ya sebanyak 100%, Tidak 0%.
g) Distribusi Frekuensi Pemeriksaan Labor di Wilayah Korong Kuliek Bukik
Pagang Nagari Sungai Buluh Timur, Kecamatan Batang Anai, Kabupaten
Padang Pariaman

Pemeriksaan Labor

Ya

100% Tidak

Diagram 3.55
Pemeriksaan Labor

57
Berdasarkan diagram 3.55 pemeriksaan labor di Wilayah Korong Kuliek
Bukik Pagang Nagari Sungai Buluh Timur, Kecamatan Batang Anai, Kabupaten
Padang Pariaman didapatkan 100% tidak pernah pemeriksaan labor dan ya 0%.
h) Distribusi Frekuensi Gizi Seimbang Bagi Ibu Hamil di Wilayah Korong Kuliek
Bukik Pagang Nagari Sungai Buluh Timur, Kecamatan Batang Anai, Kabupaten
Padang Pariaman

Mendapat Gizi Seimbang

Ya
100% Tidak

Diagram 3.56
Gizi seimbang bagi ibu hamil
Berdasarkan diagram 3.56 pemeriksaan labor di Wilayah Korong Kuliek
Bukik Pagang Nagari Sungai Buluh Timur, Kecamatan Batang Anai, Kabupaten
Padang Pariaman didapatkan 100% tidak mendapatkan gizi seimbang ibu hamil
dan ya 0%.
i) Distribusi Frekuensi Menderita Penyakit Kronis di Wilayah Korong Kuliek
Bukik Pagang Nagari Sungai Buluh Timur, Kecamatan Batang Anai, Kabupaten
Padang Pariaman

Menderita Penyakit Kronis

Ya
100% Tidak

Diagram 3.57
Menderita penyakit kronis

58
Berdasarkan diagram 3.57 menderita penyakit kronis di Wilayah Korong
Kuliek Bukik Pagang Nagari Sungai Buluh Timur, Kecamatan Batang Anai,
Kabupaten Padang Pariaman didapatkan 100% tidak memiliki penyakit kronis
dan ya 0%.
j) Distribusi Frekuensi mengalami Penyakit di Wilayah Korong Kuliek Bukik
Pagang Nagari Sungai Buluh Timur, Kecamatan Batang Anai, Kabupaten
Padang Pariaman

Mengalami Penyakit Waktu Hamil

Ya
Tidak
100%

Diagram 3.58
Penyakit Waktu Hamil
Berdasarkan diagram 3.58 mengalami penyakit pada kehamilan di
Wilayah Korong Kuliek Bukik Pagang Nagari Sungai Buluh Timur, Kecamatan
Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman didapatkan 100 % ibu hamil tidak ada
penyakit waktu hamil dan ada 0%.
k) Distribusi Frekuensi Melakukan Senam Hamil di Wilayah Korong Kuliek Bukik
Pagang Nagari Sungai Buluh Timur, Kecamatan Batang Anai, Kabupaten
Padang Pariaman

59
Melakukan Senam Hamil

Ya
100% Tidak

Diagram 3.59
Melakukan senam hamil
Berdasarkan diagram 3.59 melakukan senam hamil di Wilayah Korong
Kuliek Bukik Pagang Nagari Sungai Buluh Timur, Kecamatan Batang Anai,
Kabupaten Padang Pariaman didapatkan 100% tidak ada melakukan senam hamil
dan ada 0%.
l) Distribusi Frekuensi Penyakit Menular Seksual di Wilayah Korong Kuliek Bukik
Pagang Nagari Sungai Buluh Timur, Kecamatan Batang Anai, Kabupaten
Padang Pariaman

Menderita Penyakit Menular


Seksual

Ya
Tidak
100%

Diagram 3.60
Penyakit menular seksual
Berdasarkan diagram 3.60 penyakit menular seksual di Wilayah Korong
Kuliek Bukik Pagang Nagari Sungai Buluh Timur, Kecamatan Batang Anai,
Kabupaten Padang Pariaman didapatkan 100% tidak ada mengalami penyakit
menular seksual dan ada 0%.

60
m) Distribusi Frekuensi Hasil Pemeriksaan di Wilayah Korong Kuliek Bukik
Pagang Nagari Sungai Buluh Timur, Kecamatan Batang Anai, Kabupaten
Padang Pariaman

Hasil Pemeriksaan

Positif
100% Negatif

Diagram 3.61
Hasil pemeriksaan
Berdasarkan diagram 3.61 hasil pemeriksaan dalam keluarga didapatkan
di Wilayah Korong Kuliek Bukik Pagang Nagari Sungai Buluh Timur,
Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman didapatkan 100% negatif
dan positif 0%.
n) Distribusi Frekuensi Ibu Dapat Suntik Tetanus Toksoid Selama Kehamilan di
Wilayah Korong Kuliek Bukik Pagang Nagari Sungai Buluh Timur, Kecamatan
Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman

Suntik TT Selama Hamil

Ya
100% Tidak

Diagram 3.62
Suntik TT selama kehamilan

61
Berdasarkan diagram 3.62, melakukan suntik TT selama kehamilan di
Wilayah Korong Kuliek Bukik Pagang Nagari Sungai Buluh Timur, Kecamatan
Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman didapatkan 100% ibu hamil
mendapatkan suntik TT dan tidak 0%.

C. Ibu Nifas dan Menyusui


a) Distribusi Frekuensi Memberikan ASI Ekslusif (0-6 Bulan) Pada Anak di
Wilayah Korong Kuliek Bukik Pagang Nagari Sungai Buluh Timur, Kecamatan
Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman

Memberikan ASI Ekslusif

44% Ya
56%
Tidak

Diagram 3.63
Memberikan ASI Ekslusif
Berdasarkan diagram 3.63 memberikan ASI Ekslusif pada anak di
Wilayah Korong Kuliek Bukik Pagang Nagari Sungai Buluh Timur, Kecamatan
Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman didapatkan Ya sebanyak (56%),
Tidak (44%)
b) Distribusi Frekuensi Usia Berapa Menyusui Anak di Wilayah Korong Kuliek
Bukik Pagang Nagari Sungai Buluh Timur, Kecamatan Batang Anai, Kabupaten
Padang Pariaman

62
Usia Berapa Menyusui Anak

28% <2 tahun

73% ≥ 2 tahun

Diagram 3.64
Usia berapa menyusui anak
Berdasarkan diagram 3.64 usia berapa menyusui anak di Wilayah Korong
Kuliek Bukik Pagang Nagari Sungai Buluh Timur, Kecamatan Batang Anai,
Kabupaten Padang Pariaman didapatkan < 2 th sebanyak (73%), ≥ 2 th (28%)
c) Distribusi Frekuensi Manfaat ASI Bagi Bayi di Wilayah Korong Kuliek Bukik
Pagang Nagari Sungai Buluh Timur, Kecamatan Batang Anai, Kabupaten
Padang Pariaman

Manfaat ASI Bagi Bayi

Ya
Tidak
100%

Diagram 3.65
Manfaat ASI bagi bayi
Berdasarkan diagram 3.65 manfaat ASI bagi bayi di Wilayah Korong
Kuliek Bukik Pagang Nagari Sungai Buluh Timur, Kecamatan Batang Anai,
Kabupaten Padang Pariaman didapatkan Ya sebanyak 100% dan tidak 0%.

63
d) Distribusi Frekuensi Cara Menyusui Yang Benar di Wilayah Korong Kuliek
Bukik Pagang Nagari Sungai Buluh Timur, Kecamatan Batang Anai, Kabupaten
Padang Pariaman

Cara Menyusui Yang Benar


Ya Tidak

10%

90%

Diagram 3.66
Cara menyusui yang benar
Berdasarkan diagram 3.66 cara menyusui yang benar di Wilayah Korong
Kuliek Bukik Pagang Nagari Sungai Buluh Timur, Kecamatan Batang Anai,
Kabupaten Padang Pariaman didapatkan Ya sebanyak (90%), Tidak sebanyak
(10%)
e) Distribusi Frekuensi Cara Merawat Payudara di Wilayah Korong Kuliek Bukik
Pagang Nagari Sungai Buluh Timur, Kecamatan Batang Anai, Kabupaten
Padang Pariaman

Cara Merawat Payudara


Ya Tidak

18%

82%

Diagram 3.67
Cara merawat payudara

64
Berdasarkan diagram 3.67 cara merawat payudara di Wilayah Korong
Kuliek Bukik Pagang Nagari Sungai Buluh Timur, Kecamatan Batang Anai,
Kabupaten Padang Pariaman didapatkan Ya sebanyak (82%), Tidak sebanyak
(18%)
f) Distribusi Frekuensi Pemeriksaan Masa Nifas di Wilayah Korong Kuliek Bukik
Pagang Nagari Sungai Buluh Timur, Kecamatan Batang Anai, Kabupaten
Padang Pariaman

Pemeriksaan Masa Nifas

18% Ya
Tidak
82%

Diagram 3.68
Pemeriksaan Masa Nifas
Berdasarkan diagram 3.68 pemeriksaan masa nifas di Wilayah Korong
Kuliek Bukik Pagang Nagari Sungai Buluh Timur, Kecamatan Batang Anai,
Kabupaten Padang Pariaman didapatkan Ya sebanyak (82%), Tidak (18%)
g) Distribusi Frekuensi Masalah Pada Masa Nifas di Wilayah Korong Kuliek Bukik
Pagang Nagari Sungai Buluh Timur, Kecamatan Batang Anai, Kabupaten
Padang Pariaman

65
Masalah Kesehatan Pada Masa Nifas

Ya

100% Tidak

Diagram 3.69
Masalah kesehatan pada masa nifas
Berdasarkan diagram 3.69 masalah kesehatan pada masa nifas dalam
keluarga di Wilayah Korong Kuliek Bukik Pagang Nagari Sungai Buluh Timur,
Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman didapatkan Tidak ada
sebanyak 100% dan ada 0%.

66
5. Bayi dan Balita
1. Distribusi frekuensi berdasarkan anggota keluarga yang berusia balita di Wilayah
Korong Kuliek Bukik Pagang Nagari Sungai Buluh Timur, Kecamatan Batang
Anai, Kabupaten Padang Pariaman

Anggota keluarga yang mepunyai


balita
10.50%

YA
89.50%
TIDAK

Diagram 3.70
Anggota keluarga yang memiliki Balita
Berdasarkan diagram 3.70 didapatkan anggota yang mempunyai balita di
Wilayah Korong Kuliek Bukik Pagang Nagari Sungai Buluh Timur, Kecamatan
Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman sebanyak 36 balita (10,50%) dan
yang tidak memiliki anggota keluarga usia balita sebanyak 307 (89,50%) .
2. Distribusi frekuensi umur balita di Wilayah Korong Kuliek Bukik Pagang Nagari
Sungai Buluh Timur, Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman

Umur Balita

36.11% 36.11% 1-12 bulan


1-3 tahun
27.78%
4-5 tahun

Diagram 3.71

67
Umur Balita
Berdasarkan diagram 3.71 didapatkan umur balita di Wilayah Korong
Kuliek Bukik Pagang Nagari Sungai Buluh Timur, Kecamatan Batang Anai,
Kabupaten Padang Pariaman yang berumur 0-12 bulan sebanyak 13 orang
(36,11%), dan balita yang berumur 1-3 tahun sebanyak 10orang (27,78%), dan
balita yang berumur 4-5 tahun sebanyak 13 orang (36,11%)
3. Distribusi Frekusensi imunisasi pada balita di Wilayah Korong Kuliek Bukik
Pagang Nagari Sungai Buluh Timur, Kecamatan Batang Anai, Kabupaten
Padang Pariaman

Imunisasi

27.78%
Diberi imunisasi
72.22%
Tidak

Diagram 3.72
Imunisasi
Berdasarkan diagram 3.72 balita yang diberi imunisasi di Wilayah
Korong Kuliek Bukik Pagang Nagari Sungai Buluh Timur, Kecamatan Batang
Anai, Kabupaten Padang Pariaman sebanyak 26 orang (72,22%) dan balita yang
tidak diberi imunisasi sebanyak 10 orang (27,78%).
4. Distribusi frekuensi alasan balita tidak di imunisasi di Wilayah Korong Kuliek
Bukik Pagang Nagari Sungai Buluh Timur, Kecamatan Batang Anai, Kabupaten
Padang Pariaman

68
Alasan Tidak Diimunisasi

20%
Jauh
20% 60% Tidak ada waktu
Lainnya

Diagram 3.73
Alasan Tidak Diimunisasi
Berdasarkan diagram 3.73 alasan balita tidak diimuniasi di Wilayah
Korong Kuliek Bukik Pagang Nagari Sungai Buluh Timur, Kecamatan Batang
Anai, Kabupaten Padang Pariaman karna jauh sebanyak 6 orang (60%), balita
yang tidak diimunisasi karena tidak ada waktu sebanyak 2 orang (20%), dan yang
tidak imunisasi karena lain-lainya sebanyak 2 orang (20%)
5. Distribusi frekuensi balita dibawa ke posyandu setiap bulan di Wilayah Korong
Kuliek Bukik Pagang Nagari Sungai Buluh Timur, Kecamatan Batang Anai,
Kabupaten Padang Pariaman

Balita Dibawa ke Posyandu Setiap


Bulan

30.77%
Dibawa
69.23%
Tidak

Diagram 3.74
Balita Dibawa ke Posyandu Setiap Bulan

69
Berdasarkan diagram 3.74 balita yang dibawa ke posyandu di Wilayah
Korong Kuliek Bukik Pagang Nagari Sungai Buluh Timur, Kecamatan Batang
Anai, Kabupaten Padang Pariaman sebanyak 18 orang (69,23%) , dan balita yang
tidak dibawa ke posyandu sebanyak 8 orang (30,77%)
6. Distribusi alasan balita tidak dibawa ke posyandu di Wilayah Korong Kuliek
Bukik Pagang Nagari Sungai Buluh Timur, Kecamatan Batang Anai, Kabupaten
Padang Pariaman

Alasan Tidak Dibawa Ke Posyandu

25% JAUH

75% TIDAK DADA


WAKTU

Diagram 3.75
Alasan balita tidak dibawa ke posyandu
Berdasarkan diagram 3.75 alasan balita yang tidak dibawa ke posyandu
di Wilayah Korong Kuliek Bukik Pagang Nagari Sungai Buluh Timur,
Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman karena jauh sebanyak 2
orang (25%), alasan balita tidak dibawa keposyandu karena tidak ada waktu
sebanyak 6 orang (75%).
7. Distribusi frekuensi balita usia ≤ 2 tahun diberi makanan tambahan pendamping
ASI di Wilayah Korong Kuliek Bukik Pagang Nagari Sungai Buluh Timur,
Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman

70
balita usia ≤ 2 tahun yang diberi
makanan tambahan pendamping ASI

50% 50% Diberi


Tidak Diberi

Diagram 3.76
Diberi Makanan Tambahan Pendamping ASI
Berdasarkan diagram 3.76 balita usia ≤ 2 tahun yang diberi makanan
tambahan pendamping ASI di Wilayah Korong Kuliek Bukik Pagang Nagari
Sungai Buluh Timur, Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman
sebanyak 50 (50%) dan balita usia ≤ 2 tahun yang tidak diberi makanan tambahan
pendamping ASI sebanyak 50 (50%).
8. Distribusi frekuensi alasan jika tidak diberi makanan tambahan pendamping asi
di Wilayah Korong Kuliek Bukik Pagang Nagari Sungai Buluh Timur,
Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman

ALASAN JIKA TIDAK DIBERI


TAMBAHAN MAKANAN
3.33%
11.11%

ekonomi

55.55% perkerjaan ibu


tidak tau

Diagram 3.77
Alasan Jika Tidak Diberi Tambahan Pendamping Asi

71
Berdasarkan diagram 3.77 alasan keluarga tidak memberi tambahan
pendamping asi di Wilayah Korong Kuliek Bukik Pagang Nagari Sungai Buluh
Timur, Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman karena ekonomi
sebanyak 6 orang (33,34% ) dan PERKERJAAN IBU sebanyak 2 orang
(11,11% ) dan TIDAK TAU sebanyak 10 orang (55,55% ).

6. Kesehatan Anak Sekolah


a. Distribusi frekuensi anak sekolah di Wilayah Korong Kuliek Bukik Pagang
Nagari Sungai Buluh Timur, Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang
Pariaman yang cuci tangan sebelum dan sesudah bermain

Cuci Tangan Sebelum dan Sesudah Bermain


8%

Ya Tidak

92%

Diagram 3.78
Anak Sekolah Yang Cuci Tangan Sebelum
Dan Sesudah Bermain
Berdasarkan diagram 3.78, anak yang melakukan cuci tangan sebelun
makan dan sesudah bermain di Wilayah Korong Kuliek Bukik Pagang Nagari
Sungai Buluh Timur, Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman
didapatkan yang mencuci tangan sebanyak 92%.
b. Distribusi frekuensi apa yang dimakan anak saat berada disekolah di Wilayah
Korong Kuliek Bukik Pagang Nagari Sungai Buluh Timur, Kecamatan Batang
Anai, Kabupaten Padang Pariaman

72
Apakah yang dimakan saat berada disekolah

22% Membaa bekal dari


rumah

78% Jajan sembarangan

Diagram 3.79
Apakah yang dimakan saat berada disekolah
Berdasarkan Diagram 3.79, apakah yang dimakan anak saat disekolah di
Wilayah Korong Kuliek Bukik Pagang Nagari Sungai Buluh Timur, Kecamatan
Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman Anak yang membawa bekal di
dapatkan sebanyak 78% dan jajan sembarangan 22%
c. Distribusi Frekuensi Apakah anak pernah mengalami gangguan kesehatan
selama 3 bulan terakhir di Wilayah Korong Kuliek Bukik Pagang Nagari Sungai
Buluh Timur, Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman

Apakah anak pernah Mengalami Gangguan Kes. 3


Bln Terakhir

Pernah
33%

67% Tidak pernah

Diagram 3.80
Apakah anak pernah mengalami gangguan kes. 3 Bln Terakhir
Berdasarkan Diagram 3.80, apakah anak pernah mengalami gangguan
kesehatan selama 3 bulan terakhir. Didapatkan data Anak yang pernah
mengalami gangguan kesehatan 3 bulan terakhir sebanyak 33% dan yang tidak
pernah mengalami gangguan kesehatan 3 bulan terakhir sebanyak 67%

73
d. Distribusi frekuensi Kemanakah anak dibawa ketika sakit di Wilayah Korong
Kuliek Bukik Pagang Nagari Sungai Buluh Timur, Kecamatan Batang Anai,
Kabupaten Padang Pariaman

Kemanakah dibawa ketika sakit


2%
Rs/puskesmas/b
idan
pengobatan
alternatif
98%

Diagram 3.81
Kemanakah Dibawa Ketika Sakit
Berdasarkan Diagram 3.81, kemanakah anak dibawa ketika sakit di
Wilayah Korong Kuliek Bukik Pagang Nagari Sungai Buluh Timur, Kecamatan
Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman Didapatkan data Anak di bawa ke
Rs/Puskesmas/Bidan sebanyak 98%
e. Distribusi frekuensi Jenis makanan apa yang disukai anak di Wilayah Korong
Kuliek Bukik Pagang Nagari Sungai Buluh Timur, Kecamatan Batang Anai,
Kabupaten Padang Pariaman

Jenis Makanan Apa Yang Disukai

21% Instan

Buatan
79% sendiri

Diagram 3.82
Jenis Makanan Yang Disukai

74
Berdasarkan diagram 3.82, jenis makanan seperti apa yang disukai anak
di Wilayah Korong Kuliek Bukik Pagang Nagari Sungai Buluh Timur,
Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman didapatkan data anak
yang menyukai makanan instan sebanyak 79%.
f. Distribusi frekuensi Berapa kali anak menggosok gigi dalam sehari di Wilayah
Korong Kuliek Bukik Pagang Nagari Sungai Buluh Timur, Kecamatan Batang
Anai, Kabupaten Padang Pariaman

Berapa kali anak menggosok gigi dalam sehari

9%
17% 1x sehari
2x sehari
3x sehari
74%

Diagram 3.83
Berapa Kali Anak Menggosok Gigi
Berdasarkan Diagram 3.83, berapa kali anak gosok gigi sehari di Wilayah
Korong Kuliek Bukik Pagang Nagari Sungai Buluh Timur, Kecamatan Batang
Anai, Kabupaten Padang Pariaman didapatkan data anak yang menggosok gigi
dalam sehari sebanyak 74%.
g. Distribusi frekuensi Apakah anak ada mengalami caries dentis di Wilayah
Korong Kuliek Bukik Pagang Nagari Sungai Buluh Timur, Kecamatan Batang
Anai, Kabupaten Padang Pariaman

75
Caries Dentis

10%

Ya tidak

90%

Diagram 3.84
Caries Dentis
Berdasarkan Diagram 3.84, anak yang mengalami caries dentis di Wilayah
Korong Kuliek Bukik Pagang Nagari Sungai Buluh Timur, Kecamatan Batang
Anai, Kabupaten Padang Pariaman didapatkan anak yang tidak mengalami caries
dentis sebanyak 90%.
h. Distribusi frekuensi Tahukah anak tentang manfaat gosok gigi di Wilayah
Korong Kuliek Bukik Pagang Nagari Sungai Buluh Timur, Kecamatan Batang
Anai, Kabupaten Padang Pariaman

Manfaat Menggosok Gigi

20%

Ya tidak

80%

Diagram 3.85
Manfaat Menggosok Gigi

Berdasarkan Diagram 3.85 apakah anak tau manfaat gosok gigi,


didapatkan data anak yang mengetahui manfaat gosok gigi sebanyak 80%.

76
i. Distribusi frekuensi Apakah pernah dibawa untuk melakukan pemeriksaan
kesehatan gigi di Wilayah Korong Kuliek Bukik Pagang Nagari Sungai Buluh
Timur, Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman

Pemeriksaan Kesehatan Gigi

38%
Ya Tidak

62%

Diagram 3.86
Pemeriksaan Kesehatan Gigi
Bersadarkan Diagram 3.86 apakah anak pernah dibawa untuk melakukan
pemeriksaan kesehatan gigi di Wilayah Korong Kuliek Bukik Pagang Nagari
Sungai Buluh Timur, Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman.
Didapatkan anak yang pernah dibawa untuk memeriksakan kesehatan gigi
sebanyak 62%.

77
7. Remaja
a. Distribusi frekuensi jenis kelami remaja di Korong Kuliek Bukik Pagang Nagari
Sungai Buluh Timur, Kecamatan Batang Anai Kabupaten Padang Pariaman.

Jenis kelamin remaja

45%
55% Laki-laki
Perempuan

Diagram 3.87
Jenis Kelamin Remaja
Berdasarkan diagram 3.87 jenis kelamin remaja didapatkan 22 orang
(45%) remaja laki-laki dan 27 orang (55%) remaja perempuan di Korong Kuliek
Bukik Pagang Nagari Sungai Buluh Timur, Kecamatan Batang Anai Kabupaten
Padang Pariaman.
b. Distribusi frekuensi berdasarkan rentang umur remaja di Korong Kuliek Bukik
Pagang Nagari Sungai Buluh Timur, Kecamatan Batang Anai Kabupaten Padang
Pariaman.

Rentang Umur Remaja

47%
53% 13 - 15 tahun
16 - 18 tahun

Diagram 3.88
Rentang umur remaja

78
Berdasarkan diagram 3.88 rentang umur remaja didapatkan 23 orang
(47%) berumur 13 – 15 tahun dan 26 orang (53%) berumur 16 -18 tahun di
Korong Kuliek Bukik Pagang Nagari Sungai Buluh Timur, Kecamatan Batang
Anai Kabupaten Padang Pariaman.
c. Distribusi frekuensi berdasarkan pendidikan remaja saat ini di Korong Kuliek
Bukik Pagang Nagari Sungai Buluh Timur, Kecamatan Batang Anai Kabupaten
Padang Pariaman

PENDIDIKAN REMAJA SAAT INI


4%
10%
35% SD
SMP
51% SMA
Perguruan Tinggi

Diagram
3.89
Pendidikan Remaja Saat Ini
Berdasarkan diagram 3.89 pendidikan remaja saat ini didapatkan SD
sebanyak 2 orang (4%), SMP 17 orang (35%), SMA 25 orang (51%), perguruan
tinggi 5 rang (10%) di Korong Kuliek Bukik Pagang Nagari Sungai Buluh Timur,
Kecamatan Batang Anai Kabupaten Padang Pariaman.
d. Distribusi frekuensi berdasarkan penggunaan waktu luang di Korong Kuliek
Bukik Pagang Nagari Sungai Buluh Timur, Kecamatan Batang Anai Kabupaten
Padang Pariaman.

79
PENGGUNAAN WAKTU LUANG
REMAJA
17% 10%
Mendengarkan Musik
8%
Kumpul Dengan Teman
65%
Wirid Remaja
Olahraga

Diagram 3.90
Penggunaan waktu luang remaja
Berdasarkan diagram 3.90 penggunaan waktu luang pada remaja
didapatkan mendengar musik 5 orang (10%), olahraga 8 orang (17%), kumpul
dengan teman 32 orang (65%), wirid remaja 4 orang (8%) di Korong Kuliek
Bukik Pagang Nagari Sungai Buluh Timur, Kecamatan Batang Anai Kabupaten
Padang Pariaman.
e. Distribusi frekuensi berdasarkan remaja biasa merokok di Korong Kuliek Bukik
Pagang Nagari Sungai Buluh Timur, Kecamatan Batang Anai Kabupaten Padang
Pariaman.

REMAJA MEROKOK
20%
YA TIDAK
80%

Diagram 3.91
Remaja Merokok
Berdasarkan diagram 3.91 remaja yang biasanya merokok didapatkan
sebanyak 10 orang (20%) remaja yang merokok dan, 39 orang (80%) remaja yang
tidak merokok di Korong Kuliek Bukik Pagang Nagari Sungai Buluh Timur,
Kecamatan Batang Anai Kabupaten Padang Pariaman.

80
f. Distribusi frekuensi berdasarkan remaja tau tentang NAPZA di Korong Kuliek
Bukik Pagang Nagari Sungai Buluh Timur, Kecamatan Batang Anai Kabupaten
Padang Pariaman.

Remaja yang Tau NAPZA

31%
YA
69%
Tidak

Diagram 3.92
Remaja yang tau NAPZA
Berdasarkan diagram 3.92 remaja yang tau tentang NAPZA didapatkan
15 orang (31%) remaja yang tau NAPZA dan 34 orang (69%) remaja yang tidak
tau NAPZA di Korong Kuliek Bukik Pagang Nagari Sungai Buluh Timur,
Kecamatan Batang Anai Kabupaten Padang Pariaman.
g. Distribusi frekuensi berdasarkan usia berapa remaja mengalami menstruasi di
Korong Kuliek Bukik Pagang Nagari Sungai Buluh Timur, Kecamatan Batang
Anai Kabupaten Padang Pariaman.

Usia Remaja Mengalami


Mestruasi
44% < 12 Tahun
56% > 12 Tahun
Diagram
3.93
Usia remaja mengalami mestruasi
Berdasarkan diagram 3.93 usia berapa remaja mengalami menstruasi
didapatkan <12 tahun 12 orang (44%) dan >12 tahun 15 orang (56%) di Korong

81
Kuliek Bukik Pagang Nagari Sungai Buluh Timur, Kecamatan Batang Anai
Kabupaten Padang Pariaman.
h. Distribusi frekuensi berdasarkan remaja tau tentang masalah reproduksi atau
pemahaman seks bebas di Korong Kuliek Bukik Pagang Nagari Sungai Buluh
Timur, Kecamatan Batang Anai Kabupaten Padang Pariaman.

Remaja yang tau tentang masalah


reproduksi dan seks bebas

49% 51% YA
Tidak

Diagram 3.94
Remaja yang tau tentang masalah reproduksi dan seks bebas
Berdasarkan diagram 3.94 remaja yang tau tentang masalah reproduksi dan
seks bebas didapatkan 25 orang (51%) yang tau dan 24 orang (49%) yang tidak
tau di Korong Kuliek Bukik Pagang Nagari Sungai Buluh Timur, Kecamatan
Batang Anai Kabupaten Padang Pariaman.

82
8. Usia Lanjut
a) Distribusi Frekuensi Usia Lansia di Korong Kuliek Bukik Pagang Nagari Sungai
Buluh Timur, Kecamatan Batang Anai Kabupaten Padang Pariaman

DISTRIBUSI FREKUENSI USIA

10%

37% 53%
55 - 59 Tahun
60 - 70 Tahun
> 70 Tahun

Diagram 3.95
Usia
Berdasarkan diagram 3.95 dapat dilihat bahwa usia lansia usia 61-70
tahun sebanyak 37% dan usia diatas 70 tahun di Korong Kuliek Bukik Pagang
Nagari Sungai Buluh Timur, Kecamatan Batang Anai Kabupaten Padang
Pariaman sebanyak 10%.
b) Distribusi Frekuensi Apakah Lansia Memiliki Riwayat Penyakit di Korong
Kuliek Bukik Pagang Nagari Sungai Buluh Timur, Kecamatan Batang Anai
Kabupaten Padang Pariaman

DISTRIBUSI FREKUENSI RIWAYAT PENYAKIT

4% 12% Asma
12%
16% DM
16%
Hiperetensi
Rematik
40% Katarak
Jantung

Diagram 3.96
Riwayat Penyakit

83
Berdasarkan diagram 3.96 dapat dilihat bahwa riwayat penyakit di
Korong Kuliek Bukik Pagang Nagari Sungai Buluh Timur, Kecamatan Batang
Anai Kabupaten Padang Pariaman sebanyak 40% rematik.
c) Distribusi Frekuensi Jika Lansia Sakit, Upaya apa yang Dilakukan di Korong
Kuliek Bukik Pagang Nagari Sungai Buluh Timur, Kecamatan Batang Anai
Kabupaten Padang Pariaman

DISTRIBUSI FREKUENSI UPAYA YANG


DILAKUKAN SAAT SAKIT

11% 11%

78% Berobat Ke YANKES


Diobati Sendiri
Obat Alternatif / Dukun

Diagram 3.97
Upaya Yang Dilakukan Saat Sakit
Berdasarkan diagram 3.97 dapat dilihat bahwa lansia beobat ke YANKES
di Korong Kuliek Bukik Pagang Nagari Sungai Buluh Timur, Kecamatan Batang
Anai Kabupaten Padang Pariaman sebanyak 78% berobat ke YANKES
d) Distribusi Frekuensi Penggunaan Waktu Senggang pada Lansia di Korong
Kuliek Bukik Pagang Nagari Sungai Buluh Timur, Kecamatan Batang Anai
Kabupaten Padang Pariaman
DISTRIBUSI FREKUENSI PENGGUNAAN
WAKTU SENGGANG
5%6% Pekerjaan Rumah
11%
Kemesjid
Berkumpul dengan teman
78%
Senam

Diagram 3.98
Penggunaan Waktu Senggang

84
Berdasarkan diagram 3.98 dapat dilihat bahwa penggunaan waktu
senggang di Korong Kuliek Bukik Pagang Nagari Sungai Buluh Timur,
Kecamatan Batang Anai Kabupaten Padang Pariaman sebanyak 78% pekerjaan
rumah.
e) Distribusi Frekunesi Apakah ada posyandu lansia didaerah tempat tinggal di
Korong Kuliek Bukik Pagang Nagari Sungai Buluh Timur, Kecamatan Batang
Anai Kabupaten Padang Pariaman

DISTRIBUSI FREKUENSI APAKAH ADA


POSYANDU LANSIA

33%
Ya
67%
Tidak

Diagram 3.99
Apakah Ada Posyandu Lansia
Berdasarkan diagram 3.99 dapat dilihat bahwa apakah ada posyandu
lansia di Korong Kuliek Bukik Pagang Nagari Sungai Buluh Timur, Kecamatan
Batang Anai Kabupaten Padang Pariaman sebanyak 67% tidak.
f) Disrtibusi Frekuensi Jika Ada, Apakah Lansia Mengikuti Posyandu Lansia
tersebut di Korong Kuliek Bukik Pagang Nagari Sungai Buluh Timur,
Kecamatan Batang Anai Kabupaten Padang Pariaman

DISTRIBUSI FREKUENSI MENGIKUTI


POSYANDU LANSIA
50% 50%
Ya Tidak

Diagram 3.100
Mengikuti Posyandu Lansia

85
Berdasarkan diagram 3.100 dapat dilihat bahwa lansia yang mengikuti
posyandu di Korong Kuliek Bukik Pagang Nagari Sungai Buluh Timur,
Kecamatan Batang Anai Kabupaten Padang Pariaman sebanyak 50% ya dan 50%
tidak.
g) Data Frekuensi apakah lansia memanfaat obat komplementer di Korong Kuliek
Bukik Pagang Nagari Sungai Buluh Timur, Kecamatan Batang Anai Kabupaten
Padang Pariaman

DISTRIBUSI FREKUENSI MEMANFAATKAN


OBAT KOMPLEMENTER
11%

Ya
89%
Tidak

Diagram 3.101
Memanfaatkan Obat Komplementer
Berdasarkan diagram 3.101 dapat dilihat bahwa memanfaatkan obat
komplementer di Korong Kuliek Bukik Pagang Nagari Sungai Buluh Timur,
Kecamatan Batang Anai Kabupaten Padang Pariaman sebanyak 89% tidak.
h) Data Frekuensi jenis obat komplementer yang digunakan di Korong Kuliek
Bukik Pagang Nagari Sungai Buluh Timur, Kecamatan Batang Anai Kabupaten
Padang Pariaman

DISTRIBUSI FREKUENSI JENIS OBAT


KOMPLEMENTER

50% 50%
Daun Sirsak
Daun Insulin

Diagram 3.102
Jenis Obat Komplementer

86
Berdasarkan diagram 3.102 dapat dilihat dari 2 lansia yang menggunakan
obat komplementer di Korong Kuliek Bukik Pagang Nagari Sungai Buluh Timur,
Kecamatan Batang Anai Kabupaten Padang Pariaman sebanyak 50% daun sirsak
dan 50% daun insulin.

87
D. ANALISA DATA
POKJA KESEHATAN LINGKUNGAN
DATA MASALAH
Kesehatan Lingkungan Defisiensi Kesehatan Komunitas : Kurang
Hasil Kuisioner : Pengetahuan Masyarakat Tentang Perilaku
Dari 343 orang didapatkan : Hidup Bersih Dan Sehat
- 63% masyarakat menyatakan
bahwa keadaan dari penampung
sampah terbuka.
- 68% masyarakat mengatakan
keadaan dari penampungan air
terbuka.
- Didapatkan 5 % jentik nyamuk
pada tempat penampungan air
- Didapatkan tempat pembuangan
sampah dibakar 60 %
- Didapatkan kebiasaan jamban 14
% Cemplung
Hasil Wawancara :
- Dari hasil wawancara 5 orang, 2
orang tidak menutup tempat
penampungan sampah.
- Dari beberapa keluarga, terdapat
jentik nyamuk pada
penampungan airnya
- Keluarga mengatakan membakar
sampah karena tidak tersedianya
TPA

88
- Keluarga mengatakan sudah
biasa menggunakan jamban
cemplung karena langsung ke
kolam
Hasil Observasi :
- Dari hasil observasi sebagian
orang membiarkan tempat
penampungan sampah terbuka.
- Dari hasil observasi terdapat
jentik nyamuk dalam
penampungan air beberapa
keluarga
- Dari hasil observasi keluarga
membakar sampah
- Dari hasil observasi keluarga
masih ada yang menggunakan
jamban cemplung

89
POKJA IBU HAMIL DAN MENYUSUI
DATA MASALAH
IBU HAMIL DAN MENYUSUI
Hasil Kuisioner : Perilaku Kesehatan
1. Pasangan Usia Subur Cenderung Beresiko b.d
- Dalam 100 KK terdapat 60 orang PUS Kurang pemahaman
- 30 orang laki-laki (50%), 30 orang perempuan tentang program KB dan
(50%) Pentingnya Pemberian
- Terdapat (64%) PUS tidak pakai KB karena ASI eksklusif
dilarang suami
2. Ibu Hamil
- Terdapat (100%) tidak melakukan pemeriksaan
labor
- Terdapat (100%) tidak melakukan senam hamil
3. Ibu Nifas dan Menyusui
- Tidak memberikan ASI eksklusif (44%)
Hasil Wawancara :
- Keluarga mengatakan tidak memakai KB karena
dilarang suami
- Keluarga mengatakan malas mengikuti senam
hamil terkadang hanya jalan santai disekitar rumah
- Keluarga mengatakan tidak memberikan ASI
eksklusif karna air susu tidak keluar
Hasil Observasi :
- Berdasarkan hasil observasi kebanyakan keluarga
memiliki anak lebih dari 2 orang.

90
POKJA BAYI DAN BALITA
DATA MASALAH

Bayi dan Balita Defisiensi Pengetahuan :


Hasil Kuesioner : Ibu Bayi/Balita Tentang
- Terdapat 36 balita, 0-12 bulan sebanyak 13 orang Imunisasi Dan
(36,11%), 1-3 tahun sebanyak 10 orang (27,78%), Tambahan Pendamping
4-5 tahun sebanyak 13 orang (36,11%) ASI
- Tedapat 6 orang (60%) alasan ibu balitanya tidak
di imunisasi karena jauh
- Terdapat 6 orang (75%) alasan ibu tidak ada
waktu untuk ke posyandu balita
- Terdapat 10 orang (55,55%) alasan ibu tidak beri
tambahan pendamping ASI karena tidak tau

Hasil Observasi :
- Ibu mengatakan sudah lupa pentingnya imunisasi
- Ibu dan orang sekitar tempat tinggalnya
mengatakan bahwa imunisasi itu tidak terlalu
penting
- sebagian besar mengatakan jika diimunisasi
anaknya bakalan lumpuh atau sakit

Hasil Wawancara :
- Ibu mengatakan tempat imunisasinya sangat jauh
untuk dijangkau
- Ibu mengatakan tidak ada waktu karna sibuk
berdagang

91
- Ibu mengatakan tidak ada anggota keluarga yang
mau mengantarkan nya untuk imunisasi anaknya
- Ibu mengatakan dia sering lupa jadwal imunisasi
anaknya

POKJA ANAK SEKOLAH


DATA MASALAH
Anak Sekolah Defisiensi pengetahuan : anak sekolah
Hasil Kuisioner : tentang perilaku hidup bersih dan sehat
- Rentang umur anak sekolah 5-
11 tahun sebanyak 47 orang
(13.70%) dari 343 orang
- Terdapat 27 orang (79%) anak
menyukai makanan instan
- Terdapat 39% tidak
melakukan pemeriksaan gigi
Hasil Observasi :
- Anak mengatakan sering makan
makanan instan
- Anak mengatakan orang tua tidak
pernah membawa anak untuk
melakukan pemeriksaan gigi
- Anak mengatakan sering jajan
sembarangan disekolah
Hasil Wawancara :
- Anak mengatakan sering makan
makanan instan (ciki-ciki, dll)
disekolah maupun dirumah

92
POKJA REMAJA
DATA MASALAH
Remaja Defisiensi pengetahuan : remaja
Hasil Kuisioner : tentang bahaya NAPZA dan
- Rentang umur remaja 13-15 tahun perilaku cenderung beresiko.
sebanyak 23 orang ( 47%), 16-18
tahun sebanyak 26 orang (53% )
- Sekitar 10 orang (20%) dari remaja
melakukan merokok
- Sekitar 34 orang (69%) dari remaja
tidak mengetahui bahayanya NAPZA
- Sekitar 24 orang (49%) dari remaja
tidak mengetahui tentang masalah
reproduksi dan seks bebas

Hasil Observasi :
- Para remaja mengatakan tidak tau
tentang akibat dari merokok
- Para remaja yang merokok
disebabkan karena cara pergaulan
dan tidak ada larangan dari orang tua
- Sebagian besar para remaja tidak
mengetahui bahaya dari NAPZA
- Para remaja tidak mengetahui
dampak dari seks bebas

93
Hasil Wawancara :
- Remaja mengatakan tidak tau
tentang akibat merokok, bahayanya
NAPZA ,pergaulan bebas dan
dampak seks bebas.

POKJA LANSIA
DATA MASALAH
Lansia Ketidakefektifan Pemeliharaan
Hasil Kuisioner : Kesehatan : Usia Lanjut
- Terdapat 37% lansia berusia 60-70 tahun Dengan penyakit degeneratif
dan terdapat 10% lansia berusia >70 tahun.
- Terdapat 40% lansia menderita sakit sakit
rematik, hipertensi dan katarak 16%, dakit
gula dan jantung 12% dan asma 4%.
- Terdapat 67% lansia tidak terdapat posyandu
lansia ditempatnya
- Dari 33% lansia yang ditempatnya memiliki
posyandu lansia hanya terdapat 50% yang
mengunjungi posyandu lansia tersebut.
- Terdapat lebih dari separuh 78% lansia
menggunakan waktu senggang dengan
melakukan pekerjaan rumah.
- Terdapat lebih dari separuh 89% lansia tidak
memanfaatkan obat komplementer.

94
Hasil Wawancara :
- Lansia mengatakan tahu ada kegiatan
posyandu lansia tapi tidak mengikuti
kegiatan tersebut.

Hasil Observasi :
- Tampak pada saat pelaksanaan senam lansia
hanya 1 orang lansia yang hadir.
- Pada saat survey tampak 10 orang lansia
yang mengelus – elus kakinya karena
penyakit reumatik yang dialami.

95
E. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Defisiensi Kesehatan Komunitas : Kurang Pengetahuan Masyarakat Tentang
Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat
2. Perilaku Kesehatan Cenderung Beresiko b.d Kurang pemahaman tentang
program KB dan Pentingnya Pemberian ASI eksklusif
3. Defisiensi Pengetahuan : Ibu Bayi/Balita Tentang Imunisasi Dan Tambahan
Pendamping ASI
4. Defisiensi Pengetahuan : Anak Sekolah Tentang Perilaku Hidup Bersih Dan
Sehat
5. Defisiensi Pengetahuan : Remaja Tentang Bahaya Napza Dan perilaku
cenderung beresiko.
6. Ketidakefektifan Pemeliharaan Kesehatan : Usia Lanjut Dengan penyakit
degeneratif.

F. PRIORITAS MASALAH
1. Defisiensi Kesehatan Komunitas : Kurang Pengetahuan Masyarakat Tentang
Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat
2. Perilaku Kesehatan Cenderung Beresiko b.d Kurang pemahaman tentang
program KB dan Pentingnya Pemberian ASI eksklusif
3. Ketidakefektifan Pemeliharaan Kesehatan : Usia Lanjut Dengan penyakit
degeneratif

96
G. RENCANA KEPERAWATAN

Data Diagnosa Tujuan NOC NIC


(NANDA)
Kesehatan Lingkungan Defisiensi Untuk Prevensi Primer Prevensi Primer
kesehatan mengatasi Kompetensi Pendidikan Kesehatan
Hasil Kuisioner :
komunitas masalah Komunitas - Targetkan sasaran pada
Dari 343 orang didapatkan : kelompok resiko tinggi dan
kesehatan - Tingkatkan
- 63% masyarakat menyatakan komunitas partisipasi dalam rentang usia yang akan
kegiatan mendapat manfaat besar
bahwa keadaan dari
komunitas. dari pendidikan kesehatan
penampung sampah terbuka. - Identifikasi faktor internal
- Focus pada
- 68% masyarakat mengatakan komunitas atau eksternal yang dapat
dibandingkan meningkatkan atau
keadaan dari penampungan
hanya focus pada mengurangi motivasi untuk
air terbuka. berperilaku sehat.
agenda individu
- Didapatkan 5 % jentik - Kolaborasi antar - Tentukan pengetahuan
nyamuk pada tempat kelompok kesehatan dan gaya hidup
komunitas untuk perilaku saat ini pada
penampungan air individu, keluarga atau
menyelesaikan
- Didapatkan tempat masalah kelompok sasaran.
pembuangan sampah dibakar - Rumuskan tujuan dalam
program pendidikan
60 %
kesehatan
- Didapatkan kebiasaan jamban
14 % Cemplung

102
Hasil Wawancara : Prevensi Sekunder Prevensi Sekunder
- Dari hasil wawancara 5 orang, Keefektifan skrinning Panduan sistem pelayanan
kesehatan komunitas kesehatan
2 orang tidak menutup tempat - Jelaskan sistem perawatan
- Identifikasi
penampungan sampah. kesehatan segaera, cara
kondisi resiko
kerjanya dan apa yang bisa
- Dari beberapa keluarga, tinggi yang umum
diharpkan
dikomunitas
terdapat jentik nyamuk pada - Bantu individu atau klg
- Pemilihan
penampungan airnya untuk berkoordinasi dan
skrinning
mengkomunikasikan
- Keluarga mengatakan difokuskan pada
perawatan kesehatan
deteksi dini.
membakar sampah karena - Anjurkan individu
- Identifikasi
tidak tersedianya TPA mengenai jenis layanan
kondisi yang bisa
yang bisa diharapkan dari
- Keluarga mengatakan sudah mendapatkan
setiap jenis penyedia
manfaat dari
biasa menggunakan jamban layanan kesehatan.
deteksi dini dan
cemplung karena langsung ke - Dorong konsultasi
pengobatan
professional kesehatan
kolam - Dukungan dari
berfokus pada kesehatan
Hasil Observasi : anggota
lingkungan
komunitas yang
- Dari hasil observasi sebagian beroengaruh
orang membiarkan tempat
penampungan sampah
terbuka.
- Dari hasil observasi terdapat
jentik nyamuk dalam

103
penampungan air beberapa Prevensi Tersier Prevensi Tersier
keluarga Partisipasi dalam Peningkatan keterlibatan
keputusan kesehatan keluarga
- Dari hasil observasi keluarga - Bantu hubungan pribadi
- Mencari
membakar sampah informasi yang dengan anggota
terpercaya. keluarga yang akan
- Dari hasil observasi keluarga
- Menentukan terlibat dalam
masih ada yang menggunakan perawatan.
pilihan yang
jamban cemplung diharapkan terkait - Identifikasi kemampuan
dengan outcome anggota keluarga untuk
kesehatan terlibat dalam
- Identifikasi perawatan pasien.
dukungan yang - Dorong anggota
tersedia untuk keluarga untuk
mencapai membantu dalam
outcome yang mengembangkan
diinginkan rencana keperawatan
- Monitor keterlibatan
anggota keluarga dalam
perawatan

104
Pokja Ibu Hamil dan Perilaku Meningkatkan Prevensi Primer Prevensi Primer
Menyusui Cenderung manajemen
kesehatan dan Perilaku Promosi Konseling
Hasil Kuisioner : Beresiko - Tetapkan tujuan-tujuan
Untuk Kesehatan
- Sediakan privasi
1. Pasangan Usia Subur mengubah - Menggunakan
kerahasiaan
gaya hidup / perilaku yang
- Dalam 100 KK terdapat 60 - Sediakan informasi
perilaku yang menghindari
orang PUS factual yang tepat dan
beresiko dalam resiko
sesuai kebutuhan
- Terdapat (64%) PUS tidak cara - Menggunakan
- Bantu ibu hamil untuk
memperbaiki teknik
pakai KB karena dilarang mengidentifikasi
status pengurangan
suami masalah
kesehatan stress yang
2. Ibu Hamil efektif.
Fasilitasi pembelajaran
- Terdapat (100%) tidak - Menggunakan
- Tentukan tujuan
dukungan social
melakukan pemeriksaan pembelajaran dua arah
untuk
yang realistic bersama
labor meningkatkan
ibu hamil.
- Terdapat (100%) tidak kesehatan
- Tuliskan tujuan
- Melakukan
melakukan senam hamil pembelajaran yang jelas
perilaku
dan mudah dinilai
3. Ibu Nifas dan Menyusui kesehatan secara
- Sesuaikan instruksi dgn
- Tidak memberikan ASI rutin
tingkat pendidikan dan
eksklusif (44%) kemampuan
memahami.
- Buat isi pendidikan
kesehatan sesuai dengan

105
Hasil Wawancara : kemampuan kognitif,
- Keluarga mengatakan tidak psikomotor dan afektif.
- Berikan informasi
memakai KB karena dilarang dengan cara yang tepat
suami seperti mulai dari hal
- Keluarga mengatakan malas yang sederhana kepada
informasi yang lebih
mengikuti senam hamil
kompleks
terkadang hanya jalan santai - Sesuaikan informasi
disekitar rumah dengan gaya hidup dan
rutinitas sehingga dapat
- Keluarga mengatakan tidak
dipatuhi.
memberikan ASI eksklusif - Berikan informasi yang
karna air susu tidak keluar. merangsang perubahan
perilaku.

Hasil Observasi :
Berdasarkan hasil observasi
kebanyakan keluarga memiliki
anak lebih dari 2 orang.

106
Prevensi Sekunder Prevensi Sekunder
Pengetahuan : Perilaku Bantuan modifikasi diri
Kesehatan - Uji alasan dia untuk
- Metode Keluarga berubah
berencana - Bantuan ibu hamil
- Layanan untuk mengidentifikasi
peningkatan tujuan spesifik untuk
kesehatan. berubah
- Layanan - Bantu ibu hamil dalam
perlindungan memodifikasi tahapan
kesehatan perubahan
- Jelaskan kepada pasien
Penyapihan Menyusui mengenai strategi
- Mengenali isyarat paling efektif perubahan
kesiapan untuk perilaku
penyapihan.
- Pengetahuan
tentang manfaat
penyapihan
bertahap.
- Pengetahuan
tentang pedoman
untuk penyapihan
cepat “darurat”.

107
Prevensi Tersier Prevensi Tersier

Partisipasi dalam Pengajaran : Individu


- Pertimbangkan
keputusan perawatan
kebutuhan
kesehatan
pembelajaran ibu hamil
- Mencari
- Nilai tingkat
informasi yang
pengetahuan dan
terpercaya
pemahaman ibu hamil
- Identifikasi
saat ini
hambatan untuk
- Nilai tingkat pendidikan
mencapai
ibu hamil
outcome yang
- Tentukan kemampuan
ingin di capai
ibu hamil untuk
- Monitor
mempelajari informasi
hambatan untuk
tertentu (yaitu tingkat
mencapai
perkembangan, status
outcome
psikologis, kelelahan,
- Mencari
kebutuhan dasar yang
pelayanan
tidak terpenuhi)
kesehatan untuk
- Tentukan motivasi ibu
memenuhi
hamil untuk
outcome yang
mempelajari tertentu
diinginkan
(yaitu, keyakinan
terhadap kesehatan,
ketidak kepatuhan masa
lalu)

108
Peningkatan keterlibatan
keluarga
- Aktifkan sistem medis
darurat
- Buat atau perjalanan
nafas terbuka
- Lakukan pencegahan
untuk mengurangi
resiko infeksi saat
memberikan perawatan
- Tentukan apakah
overdosis obat atau zat
lain yang terlibat

109
Pokja Bayi dan Balita Defisiensi Untuk Prevensi Primer Prevensi Primer
Pengetahuan meningkatkan Perilaku Promosi Pendidikan kesehatan
Hasil Kuesioner : derajat Kesehatan - Targetkan sasaran pada
- Terdapat 36 balita, 0-12 bulan kesehatan serta - Menggunakan kelompok resiko tinggi dan
meminimalkan perilaku yang rentang usia yang akan
sebanyak 13 orang (36,11%), perubahan menghindari mendapat manfaat besar
1-3 tahun sebanyak 10 orang satatus resiko dari pendidikan kesehatan
(27,78%), 4-5 tahun sebanyak kesehatan - Menggunakan tentang pentingnya anak
dukungan social mendapatkan imunisasi.
13 orang (36,11%)
untuk - Identifikasi faktor internal
- Tedapat 6 orang (60%) meningkatkan atau eksternal yang dapat
alasan ibu balitanya tidak di kesehatan meningkatkan atau
- Melakukan mengurangi motivasi untuk
imunisasi karena jauh
perilaku berperilaku sehat.
- Terdapat 6 orang (75%) kesehatan secara - Tentukan pengetahuan
alasan ibu tidak ada waktu rutin kesehatan dan gaya hidup
perilaku saat ini pada
untuk ke posyandu balita
individu, keluarga atau
- Terdapat 10 orang (55,55%) kelompok sasaran.
alasan ibu tidak beri - Rumuskan tujuan dalam
tambahan pendamping ASI program pendidikan
kesehatan tentang
karena tidak tau pentingnya anak
Hasil Observasi : mendapatkan imunisasi.
- Ibu mengatakan sudah lupa
pentingnya imunisasi

110
- Ibu dan orang sekitar tempat Prevensi Sekunder Prevensi Sekunder
Kontrol Resiko Identifikasi Resiko : Keluarga
tinggalnya mengatakan
- Mencari yang membesarkan anak
bahwa imunisasi itu tidak - Pertimbangkan usia ibu.
informasi ttg
terlalu penting - Pertimbangkan tingkat
resiko kesehatan
perkembangan orangtua.
- sebagian besar mengatakan - Mengidentifikasi
- Pertimbangkan paritas ibu.
faktor resiko
jika diimunisasi anaknya - Pertimbangkan status
- Monitor faktor
bakalan lumpuh atau sakit ekonomi keluarga.
resiko
- Pertimbangkan
dilingkungan
kemampuan baca tulis.
- Menyesuaikan
Hasil Wawancara : - Pertimbangkan hasil dari
strategi control
- Ibu mengatakan tempat semua kehamilan
resiko
sebelumnya.
imunisasinya sangat jauh
Pengetahuan : Perilaku
untuk dijangkau
Kesehatan
- Ibu mengatakan tidak ada - Layanan
waktu karna sibuk berdagang peningkatan
- Ibu mengatakan tidak ada kesehatan.
- Layanan
anggota keluarga yang mau perlindungan
mengantarkan nya untuk kesehatan
imunisasi anaknya
- Ibu mengatakan dia sering
lupa jadwal imunisasi
anaknya

111
Prevensi Tersier Prevensi Tersier
Partisipasi dalam Peningkatan keterlibatan
keputusan kesehatan keluarga
- Bantu hubungan pribadi
- Mencari
dengan anggota keluarga
informasi yang
yang akan terlibat dalam
terpercaya.
perawatan.
- Menentukan
- Identifikasi kemampuan
pilihan yang
anggota keluarga untuk
diharapkan terkait
terlibat dalam perawatan
dengan outcome
pasien.
kesehatan
- Dorong anggota keluarga
- Identifikasi
untuk membantu dalam
dukungan yang
mengembangkan rencana
tersedia untuk
keperawatan.
mencapai
- Monitor keterlibatan
outcome yang
anggota keluarga dalam
diinginkan
perawatan

112
Pokja Anak Usia Sekolah Defisiensi Untuk Prevensi Primer : Prevensi Primer :
Pengetahuan mengubah
Hasil Kuisioner : gaya hidup / Perilaku promosi Pendidikan Kesehatan
perilaku dalam kesehatan - Targetkan sarana pada
- Rentang umur anak
- Menggunakan perilaku kelompok beresiko tinggi
cara
sekolah 5-11 tahun yang menghindari rentang usia yang akan
memperbaiki
sebanyak 47 orang resiko mendapat manfaat besar
status
- Memonitor lingkungan dari pendidikan kesehatan
(13.70%) dari 343 orang kesehatan - Identifikasi faktor internal
terkait resiko yang ada
- Terdapat 27 orang (79%) atau eksternal yang dapat
- Keseimbangan antara
meningkatkan atau
anak menyukai makanan aktivitas dan istirahat mengurangi motivasi untuk
- Menggunakan berperilaku sehat
instan
dukungan social untuk - Pertimbangkan riwayat
- Terdapat 39% tidak meningkatkan individu dalam konteks
melakukan pemeriksaan kesehatan personal dan riwayat sosial,
- Melakukan kegiatatan budaya individu, keluarga
gigi dan masyarakat
tentang perilaku sehat
- Temtukan pengetahuan
secara rutin kesehatan dan gaya hidup
Hasil Observasi : perilaku saat ini pada
- Anak mengatakan sering individu, keluarga, atau
kelompok sasaran
makan makanan instan - Bantu individu atau
- Anak mengatakan orang tua keluarga dan masyarakat
untuk memperjelas
tidak pernah membawa anak keyakinan dan nilai- nilai
untuk melakukan kesehatan.

pemeriksaan gigi

113
- Anak mengatakan sering Prevensi Sekunder Prevensi Sekunder
jajan sembarangan disekolah Kontrol Resiko Dukungan Kelompok
- Mencari - Manfaatkan kelompok
informasi tentang pendukung selama masa
Hasil Wawancara : resiko kesehatan transisi untuk membantu
Anak mengatakan sering makan - Mengidentifikasi anak beradaptasi dengan
makanan instan (ciki-ciki, dll) faktor resiko kondisinya.
disekolah maupun dirumah - Mengenal faktor - Tentukan tujuan dan fungsi
resiko individu kelompok pendukung
- Mengenal - Identifikasi kelompok-
kemampuan kelompok pendukung yang
untuk mengubah telah ada sebagai pilihan
perilaku kepada anak
- Memonitor faktor
resiko di
lingkungan

114
Prevensi Tersier Prevensi Tersier
Motivasi Modifikasi perilaku
- Mengembangkan - Tentukan motivasi anak
rencana tindakan terhadap perubahan
- Memperoleh
perilaku
sumber yang
diperlukan - Bantu anak untuk dapat
- Memperoleh memodifikasi kekuatan
dukungan yang dirinya dan menguatkan
diperlukan - Dukung untuk mengganti
- Memulai perilaku kebiasaan yang tidak
mencapai target diinginkan dengan
yang diarahkan
kebiasaan yang diinginkan
dari diri sendiri
- Bantu anak dalam
mengidentifikasi
meskipun hanya
keberhasilan kecil

115
Pokja Remaja Defisiensi Mengurangi Prevensi Primer Prevensi Primer
Pengetahuan perilaku
Hasil Kuisioner : kesehatan yang Perilaku Promosi Pendidikan Kesehatan
- Targetkan sasaran pada
- Rentang umur remaja 13-15 cenderung Kesehatan
kelompok resiko tinggi dan
beresiko - Menggunakan perilaku
tahun sebanyak 23 orang ( rentang usia yang akan
seperti yang menghindari
47%), 16-18 tahun sebanyak mendapat manfaat besar dari
merokok dan resiko
pendidikan kesehatan
26 orang (53% ) bahaya - Menggunakan teknik
tentang bahaya perilaku
NAPZA pengurangan stress
- Sekitar 10 orang (20%) dari merokok dan bahaya
yang efektif.
remaja melakukan merokok NAPZA.
- Menggunakan
- Identifikasi faktor internal
- Sekitar 34 orang (69%) dari dukungan social untuk
atau eksternal yang dapat
remaja tidak mengetahui meningkatkan
meningkatkan atau
kesehatan
bahayanya NAPZA mengurangi motivasi untuk
- Melakukan perilaku
- Sekitar 24 orang (49%) dari berperilaku sehat.
kesehatan secara rutin
- Tentukan pengetahuan
remaja tidak mengetahui
kesehatan dan gaya hidup
tentang masalah reproduksi perilaku saat ini pada
dan seks bebas individu, keluarga atau
kelompok sasaran.
- Rumuskan tujuan dalam
Hasil Observasi : program pendidikan
- Para remaja mengatakan tidak kesehatan tentang bahaya
perilaku merokok dan
tau tentang akibat dari
bahaya NAPZA.
merokok

116
- Para remaja yang merokok Perilaku Berhenti Fasilitasi pembelajaran
Merokok - Tentukan tujuan
disebabkan karena cara
- Mengekspresikan pembelajaran dua arah yang
pergaulan dan tidak ada realistic bersama pasien.
keinginan untuk
larangan dari orang tua berhenti merokok - Tuliskan tujuan
- Sebagian besar para remaja - Mengidentifikasi pembelajaran yang jelas dan
manfaat dari berhenti mudah dinilai
tidak mengetahui bahaya dari - Sesuaikan instruksi dgn
merokok.
NAPZA - Mengidentifikasi tingkat pendidikan dan
- Para remaja tidak mengetahui konsekuensi negatif kemampuan memahami.
penggunaan - Buat isi pendidikan
dampak dari seks bebas
merokok. kesehatan sesuai dengan
- Membangun strategi kemampuan kognitif,
Hasil Wawancara : yang efektif untuk psikomotor dan afektif
berhenti merokok seperti resiko perilaku
Remaja mengatakan tidak tau
- Menyesuaikan gaya merokok dan bahaya atau
tentang akibat merokok,
hidup untuk hindari NAPZA.
bahayanya NAPZA ,pergaulan
menjalankan berhenti - Berikan informasi dengan
bebas dan dampak seks bebas.
merokok. cara yang tepat seperti mulai
dari hal yang sederhana
kepada informasi yang lebih
kompleks.
- Sesuaikan informasi dengan
gaya hidup dan rutinitas
sehingga dapat dipatuhi.

117
- Berikan informasi yang
merangsang perubahan
perilaku.

Prevensi Sekunder Prevensi Sekunder

Modifikasi Perilaku
Kontrol Resiko :
- Tentukan motivasi
Penggunaan tembakau
terhadap perlunya
- Mencari informasi
perubahan perilaku
terkait bahaya
merokok dan hindari
penggunaan rokok
NAPZA
atau tembakau.
- Dukung untuk mengganti
- Mengidentifikasi
kebiasaan yang tidak
faktor resiko
diinginkan dengan
penggunaan rokok
kebiasaaan yang
atau tembakau.
diinginkan.
- Mengenali
- Kenalkan pada orang atau
kemampuan untuk
kelompok dan telah
merubah perilaku
berhasil dalam pengalaman
yang sama.
- Dukung klien untuk
memeriksa perilakunya
sendiri
- Pilah-pilah perilaku
menjadi bagian-bagian
kecil untuk dirubah
menjadi unit perilaku yang

118
terukur (misalnya berhenti
merokok, jumlah rokok
yang dihisap dan jangan
mengenal NAPZA)

Bantuan penghentian merokok


- Catat status merokok saat
ini dan riwayat merokok
- Tentukan kesiapan pasien
untuk belajar berhenti
merokok.
- Pantau kesiapan pasien
untuk mencoba berhenti
merokok.
- Berikan saran yang
konsisten dan jelas untuk
berhenti merokok.
- Bantu pasien
mengidentifikasi alsan
untuk berhenti dan
hambatan untuk berhenti

119
Prevensi Tersier Prevensi Tersier

Partisipasi dalam Dukungan Pengasuhan


- Mengkaji tingkat
keputusan kesehatan
pengetahuan.
- Mencari informasi
- Mengkaji tingkat
yang terpercaya.
penerimaan caregiver
- Menentukan pilihan
terkait perannya untuk
yang diharapkan
menyediakan perawatan.
terkait dengan
- Mendukung upaya
outcome kesehatan
bertanggung jawab
- Identifikasi
caregiver sesuai
dukungan yang
kebutuhan.
tersedia untuk
- Mendukung penerimaan
mencapai outcome
rasa saling bergantung
yang diinginkan
dalam keluarga.

120
Pokja Lansia Ketidakefektifan Berkurang nya Prevensi Primer Prevensi Primer
Pemeliharaan ketidakefektifa Manajemen diri : Pendidikan Kesehatan
Hasil Kuisioner : Kesehatan n pemeliharaan Penyakit Kronik - Targetkan sasaran pada
kesehatan - Mencari informasi kelompok resiko tinggi dan
- Terdapat 37% lansia berusia
tentang penyakit. rentang usia yang akan
60-70 tahun dan terdapat 10% mendapat manfaat besar dari
- Memantau tanda
lansia berusia >70 tahun. dan gejala pendidikan kesehatan.
- Terdapat 40% lansia penyakit. - Identifikasi faktor internal
- Mengikuti tindakan atau eksternal yang dapat
menderita sakit sakit rematik, meningkatkan atau
pencegahan yang
hipertensi dan katarak 16%, direkomendasikan. mengurangi motivasi untuk
dakit gula dan jantung 12% - Mencari informasi berperilaku sehat.
tentang cara - Tentukan pengetahuan
dan asma 4%.
mencegah kesehatan dan gaya hidup
- Terdapat 67% lansia tidak komplikasi. perilaku saat ini pada
terdapat posyandu lansia - Mengidentifikasi individu, keluarga atau
kepercayaan adat kelompok sasaran.
ditempatnya
yang - Rumuskan tujuan dalam
- Dari 33% lansia yang mempengaruhi program pendidikan
ditempatnya memiliki pengobatan kesehatan.
posyandu lansia hanya - Mengikuti
pengobatan yang Pengajaran peresepan diet
terdapat 50% yang - Kaji tingkat pengetahuan
direkomendasikan.
mengunjungi posyandu lansia - Mengikuti diit pasien mengenai diet yang
tersebut. yang disarankan
direkomendasikan. - Observasi bagaimana pasien
- Berpartisipasi memilih makanan

121
- Terdapat lebih dari separuh dalam olahraga - Sediakan contoh menu yang
78% lansia menggunakan yang sesuai
direkomendasikan.
waktu senggang dengan
melakukan pekerjaan rumah.
- Terdapat lebih dari separuh Prevensi Sekunder
Prevensi Sekunder
Kontrol gejala
89% lansia tidak Konseling nutrisi
- Memantau
memanfaatkan obat - Kaji asupan makanan dan
munculnya gejala
kebiasaan makan pasien
komplementer. - Mendapatkan
- Diskusikan pengetahuan
perawatan kesehatan
pasien mengenai empat
ketika gejala yang
Hasil Wawancara : makanan dasar termasuk
berbahaya muncul
juga persepsi tentang
- Lansia mengatakan tahu ada - Melaporkan gejala
perlunya modifikasi diet
kegiatan posyandu lansia tapi yang dapat dikontrol
- Bantu pasien untuk
tidak mengikuti kegiatan mencatat makanan yang
biasanya dimakan dalam
tersebut.
waktu 24 jam

Hasil Observasi :
- Tampak pada saat
pelaksanaan senam lansia
hanya 1 orang lansia yang
hadir.

122
- Pada saat survey tampak 10 Prevensi Tersier Prevensi Tersier
orang lansia yang mengelus – Dukungan sosial Dukungan keluarga
- Kemauan untuk - Tingkatkan hubungan
elus kakinya karena penyakit
menghubungi orang saling percaya dengan
reumatik yang dialami. lain untuk meminta keluarga
bantuan - Yakinkan keluarga bahwa
- Dukungan emosi pasien sedang diberikan
yang disediakan perawatan terbaik.
oleh orang lain - Nilailah reaksi emosi
- Koneksi dukungan pasien terhadap kondisi
sosial pasien

123
H. POA (PLANNING OF ACTION)
(PLANNING OF ACTION)
UNIT KESLING

Dx Komunitas & Jenis Kegiatan Tujuan Sasaran Waktu Tempat Dana PJ


Masalah Komunitas Kegiatan
Defisiensi Kesehatan 1. Penyuluhan 1. Memberikan Warga Disesuaikan Korong Mhs Pokja
Komunitas : Kurang kesehatan pengetahuan .. ….. 2020 Kuliek Kealing
Pengetahuan tentang tentang bahaya .. .. Wib Bukik
Masyarakat Tentang Pentingnya tidak menjaga s/d Pagang,
Perilaku Hidup Bersih PHBS seperti lingkungan selesai Nagari
Dan Sehat Menggunakan bersih dan sehat Sungai
Jamban, sehingga warga Buluh,
Memberantas dapat Batang Anai
Sarang menerapkan dan
nyamuk, dll dapat menjaga
lingkungan
bersih dan sehat

2. Kegiatan 1.Menjaga Warga Disesuaikan Mhs Pokja


.. ….. 2020
menjaga kebersihan Kesling
.. .. Wib s/d
kebersihan lingkungan dan
selesai
lingkungan mencegah
(Gotong berkembangnya
Royong) penyakit.

124
(PLANNING OF ACTION)
UNIT IBU HAMIL DAN MENYUSUI

Masalah/ Diagnosa Jenis Kegiatan Tujuan Sasaran Waktu Tempat Dana PJ


Keperawatan Kegiatan
Perilaku Cenderung 1. Penyuluhan 1. Meningkatkan 1. Pasangan Disesuaikan Korong Mhs Pokja
tentang Pengetahuan Usia Subur .. ….. 2020 Kuliek KIA
Beresiko b.d Kurang
Pentingnya PUS terhadap .. .. Wib Bukik
pemahaman tentang s/d
melakukan Pentingnya Pagang,
pemeriksaan Labor, Pemeriksaan Program KB selesai Nagari
program KB dan Labor dan Sungai
Program KB Buluh,
Pentingnya Pemberian
Batang Anai
ASI eksklusif
2. Penyuluhan 2. Meningkatkan Mhs Pokja
2. Ibu-Ibu dan Disesuaikan
tentang ASI Pengetahuan ibu KIA
Keluarga .. ….. 2020
Eksklusif dan keluarga
.. .. Wib
tentang ASI
s/d
Eksklusif
selesai

125
(PLANNING OF ACTION)

UNIT LANSIA

Masalah/ Diagnosa Jenis Kegiatan Tujuan Sasaran Waktu Tempat Dana PJ


Keperawatan Kegiatan

Ketidakefektifan 1.Penyuluhan 1.Meningkatkan Lansia Disesuaikan Korong Kuliek Mhs Pokja


Pemeliharaan Kesehatan : tentang Penyakit pengetahuan .. ….. 2020 Bukik Pagang, Lansia
Usia Lanjut Dengan Rematik lansia tentang .. .. Wib Nagari Sungai
Penyakit Degeneratif penyakit rematik s/d Buluh, Batang
selesai Anai

2.Senam lansia 1.Memberikan Lansia Disesuaikan Mhs Pokja


.. ….. 2020
yang sebelumnya petunjuk Lansia
.. .. Wib
akan dilakukan mengenai
s/d
pemeriksaan penyakit yang
selesai
kesehatan gratis sedang diderita
seperti tekanan lansia,
darah, nadi, mengurangi nyeri
pernapasan, dan sendi dan menjaga
suhu kesehatan jasmani
penderita rematik

126
BAB IV
PEMBAHASAN

Pada Bab IV ini akan diuraikan pembahasan tentang tahap–tahap asuhan


keperawatan yang telah dilakukan di Korong Kuliek Bukik Pagang Nagari Sungai
Buluh Timur, Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman, dimana masing
– masing tahap tersebut akan dibahas berdasarkan analisa SWOT yang meliputi
kekuatan, kelemahan, kesempatan, dan ancaman terhadap masing – masing kegiatan.

A. TAHAP PERSIAPAN

Pelaksanaaan kegiatan Praktek Profesi Keperawatan Komunitas merupakan


kegiatan yang berorientasi pada kesehatan kemasyarakatan. Pada tahap persiapan
ini mahasiswa melakukan persiapan lokasi praktek profesi ners keperawatan
komunitas berada di wilayah masing-masing mahasiswa yaitu wilayah Padang,
Padang Pariaman, Pariaman, Pesisir Selatan dikarenakan Pandemi Covid-19 maka
siklus komunitas dilakukan dengan metode pembelajaran daring. Masing-masing
mahasiswa membagikan kuisioner ke 10 KK diwilayah tempat tinggal masing-
masing yang kemudian dikumpul menjadi 100 KK selanjutnya data yang didapat
diolah bersama-sama. Dari banyak masalah pada keperawatan komunitas terpilih
wilayah Korong Kuliek Bukik Pagang Nagari Sungai Buluh Timur, Kecamatan
Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman sebagai wilayah yang dituju utuk
permasalahan pada Kesehatan Lingkungan, Ibu Hamil dan Menyusui dan Lansia.
Selama melakukan persiapan untuk kegiatan praktek, tidak melakukan
pengurusan izin seperti surat menyurat untuk pemakaian lokasi praktek dan izin
lainnya dikarenakan metode pembelajarannya daring dan mahasiswa hanya
memohon izin secara langsung kepada pihak-pihak lintas program (POLINDES)
serta membagikan kuisioner di wilayah tempat tinggal mahasiswa. Sebelum
membagikan kuisioner terlebih dahulu kami melakukan survey rumah-rumah
tetangga yang memungkinkan untuk diberikan kuisioner serta disini kami tidak

127
melibatkan perangkat pemerintah serta pemuka masyarakat yang akan menjadi
sasaran untuk melakukan kegiatan. Sesuai dengan teori yang kami dapatkan
sebelum melakukan sesuatu kegiatan kita harus mengetahui terlebih dahulu
bagaimana keadaan lingkungan.

Analisa SWOT
1. Kekuatan
 Adanya kerjasama yang baik antara sesama mahasiswa untuk
mempersiapkan kegiatan bersama-sama.
Kerjasama sebagai salah satu cara atau teknik dalam
penyelesaian suatu kegiatan sangat berpengaruh terhadap keberhasilan
dan kelancaran dari suatu kegiatan. Dengan adanya kerjasama yang
solid atau kuat dalam persiapan suatu kegiatan maka akan
memperlancar tahap kegiatan berikutnya.
 Bimbingan yang diberikan oleh pembimbing akademik.
 Wilayah dan pelayanan kesehatan di masing-masing tempat tinggal
mahasiswa ada yang mudah dijangkau serta ada yang sulit dijangkau

2. Kelemahan
- Wilayah masing-masing tempat tinggal mahasiswa
Dikarenakan pandemi covid-19 praktek komunitas profesi ners
dilakukan dengan menggunakan metode daring dan memilih wilayah
mahasiswa masing-masing untuk membagikan kuisioner, dan
mahasiswa merasa proses praktek komunitas menjadi kurang efektif
karena tidak bisa menentukan satu wilayah untuk dijadikan lahan
praktek.
- Sebagian warga tidak berada ditempat pada siang hari karena kerja
sebagai PNS, Petani, Berdagang dan Wiraswasta, terkadang warga
pulang sore maupun malam hari.

128
3. Kesempatan
 Adanya dukungan dari lintas program (Polindes)
Ada dari beberapa wilayah mahasiswa yang mendapat
dukungan dari berbagai pihak sangat membantu dalam kelancaran
suatu kegiatan. Jadi dengan adanya dukungan atau kerjasama dari
Polindes diharapkan dapat memperlancar jalannnya kegiatan.
 Dukungan dari lintas sektoral (Wali Nagari, Wali Korong)
Kegiatan – kegiatan yang dilakukan selain terkait dengan
bidang kesehatan juga terkait dengan bidang – bidang lainnya.
Sehingga diperlukan kerjasama dan dukungan dari lintas sektoral,
yang diharapkan akan dapat memberikan informasi – informasi yang
lebih akurat sesuai dengan bidangnya masing – masing.
 Diterimanya hasil dari Wienshield Survey oleh masyarakat
Winshield Survey sebagai awal dari suatu pengkajian terhadap
masyarakat diharapkan dapat memberikan gambaran terhadap
keadaan masyarakat secra umum.

4. Ancaman
 Masyarakat hanya peduli kalau kegiatan itu akan menguntungkan
kalau tidak maka masyarakat tidak datang.

B. TAHAP PENGKAJIAN

Pada tahap pengkajian telah dilakukan kegiatan winshield survey,


penyusunan kuisioner, kemudian melakukan perumusan masalah pada saat
melakukan MMD.
Dalam tahap ini masyarakat telah memberikan informasi dalam
pengumpulan data serta masyarakat sudah mengetahui tujuan dari pengkajian yang
dilakukan. Hal ini sangatlah sesuai dengan pendapat (Imanda, 2013) dimana
proses keperawatan komunitas merupakan metode yang bersifat alamiah,

129
sistematis, dinamis dan kontinu, dalam rangka pemecahan masalah masyarakat,
maka diperlukanyya kegiatan pengkajian, perencanaan, implementasi, serta
evaluasi. Dalam kegiatan yang telah dilakukan perlu adanya hubungan saling
percaya dengan masyarakat, Wali Nagari, dan Wali Korong.
Dalam tahap ini mahasiswa mengidentifikasi masalah menggunakan
kuisioner. Dalam pengisian kuesioner mahasiswa ada yang menyebar angket, ada
juga yang melakukannya dengan cara mewawancarai Kepala Keluarga (KK).
Analisa SWOT
1. Kekuatan

 Masyarakat berpartisipasi aktif dalam memberikan informasi dalam


pengumpulan data.
 Adanya dukungan dari masyarakat baik dari Wali Nagari, Wali
Korong, pemuda dan lintas program (POLINDES).
Tokoh masyarakat adalah orang – orang yang disegani oleh
masyarakat. Mereka mempunyai pengetahuan dan informasi yang
lebih dan akurat mengenai keadaan masyarakat diwilayahnya.
Dengan adanya informasi dari tokoh masyarakat maka data yang
didapat akan lebih lengkap dan akurat sehingga dapat melihat
kekuatan, kelemahan, dan kebutuhan masyarakat sesuai dengan
permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat tersebut.
 Tersedianya alat pengumpulan data berupa kuesioner
Kuesioner atau angket merupakan suatu alat yang dapat
digunakan untuk memperoleh data secara lebih akurat.

2. Kelemahan

 Sebagian warga tingkat pendidikan masyarakatnya rendah SMP dan


SMA
 Ada beberapa warga yang tidak di rumah karena bekerja
 Terpisahnya wilayah pengkajian praktek komunitas

130
Geografi sebagai salah satu komponen dalam 8 sub sistem yakni
lingkungan fisik, menggambarkan keadaan suatu wilayah secara
keseluruhan. Dengan kondisi geografi yang mendukung, akan sangat
membantu dalam melakukan proses pengkajian dan sebaliknya.

3. Kesempatan

 Dukungan dan kerjasama yang baik dari lintas program dan lintas
sektoral.
 Dukungan dari pemuda dan pemudi setiap kegiatan

4. Ancaman

 Adanya beberapa masyarakat yang beranggapan bahwa pelaksanaan


kegiatan sepenuhnya tanggung jawab mahasiswa.
 Ditemukan beberapa masalah kesehatan tapi kurang dirasakan oleh
masyarakat

Berdasarkan perencanaan dalam kegiatan pengkajian yang telah dibuat


sebelumnya, maka pada saat melakukan pengkajian semua rencana telah dapat
dilakukan dengan baik, sehingga didapatkan data serta informasi tentang keadaan
kesehatan di wilayah Korong Kuliek Bukik Pagang Nagari Sungai Buluh Timur,
Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman sebagai wilayah yang dituju
utuk permasalahan pada Kesehatan Lingkungan, Ibu Hamil, Menyusui dan Lansia.
Pada saat melakukan implementasi di tahap pengkajian semua program dapat
terlaksana oleh mahasiswa dan masyarakat.

131
C. TAHAP DIAGNOSA KEPERAWATAN

Terdapat 3 golongan diagnosa keperawatan yang bersifat aktual, resiko dan


potensial. Dimana diagnosa yang bersifat aktual adalah diagnosa yang masalahnya
benar – benar terjadi, diagnosa bersifat resiko adalah diagnosa keperawatan yang
masalahnya belum terjadi tetapi telah ditemukan data – data yang mendukung
untuk timbulnya masalah, sedangkan diagnosa yang bersifat potensial adalah
diagnosa keperawatan yang mengacu pada peningkatan derajat kesehatan.

Dari masalah keperawatan yang ditemukan pada saat pengkajian, telah dapat
dirumuskan diagnosa keperawatan sebagai berikut :

1) Defisiensi Kesehatan Komunitas : Kurang Pengetahuan Masyarakat Tentang


Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat

2) Perilaku Kesehatan Cenderung Beresiko b.d Kurang pemahaman tentang


program KB dan Pentingnya Pemberian ASI eksklusif

3) Defisiensi Pengetahuan : Ibu Bayi/Balita Tentang Imunisasi Dan Tambahan


Pendamping ASI

4) Defisiensi Pengetahuan : Anak Sekolah Tentang Perilaku Hidup Bersih Dan


Sehat

5) Defisiensi Pengetahuan : Remaja Tentang Bahaya Napza Dan perilaku


cenderung beresiko.

6) Ketidakefektifan Pemeliharaan Kesehatan : Usia Lanjut Dengan penyakit


degeneratif.

132
D. TAHAP INTERVENSI

Setelah didapatkan data dan informasi tentang keadaan kesehatan di wilayah


Korong Kuliek Bukik Pagang Nagari Sungai Buluh Timur, Kecamatan Batang Anai,
Kabupaten Padang Pariaman, maka dirumuskan perencaaan untuk mengatasi
masalah kesehatan yang ada tersebut. Bersama masyarakat dan anggota POKJA
KESLING, POKJA KIA, mahasiswa merencanakaan beberapa kegiatan yang
berorientasi untuk mengatasi masalah kesehatan. Pada perencanaan kegiatan yang
akan dilaksanakan dari intervensi mahasiswa dan masyarakat perlu adanya
penyusunan rencana yang matang seperti merancang kegiatan yang akan dilakukan
kemudian sasaran untuk dilakukan intervensi serta jenis alat- alat yang dibutuhkan.
Hal ini sangatlah cocok dengan (Erly Suandy 2001) dimana tahapan perencanaan
adalah penentuan tindakan dan kemudian disajikan dengan jelas strategi-strategi,
taktik-taktik dalam mencapai tujuan komunitas secara menyeluruh.. Menurut
Mc.Farlay dan Anderson (2002), strategi intervensi terdiri dari promosi kesehatan,
pelayanan kesehatan, kegiatan kelompok dan pemberdayaan masayarakat.
Penggunaan rencana kegiatan difokuskan pada kegiatan promosi kesehatan,
pencegahan penyakit tanpa mengabaikan kuratif dan rehabilitatif. Penyusunan
rencana ini sesuai dengan model keperawatan komunitas yang digunakan yaitu
dengan pendekatan intervensi primer, sekunder dan rehabilitatif. ( Betty N ).
Adapun rencana intervensi dari kegiatan yang akan dilakukan adalah :

A. Promosi Kesehatan

1) Penyuluhan Kesehatan Lingkungan


2) Penyuluhan KB
3) Penyuluhan ASI eksklusif
B. Pelayanan Kesehatan

1. Pemeriksaan Tekanan Darah


C. Kegiatan Kelompok

1) MMD ( Musyawarah Masyarakat Desa )

133
2) Penyuluhan Kesehatan Lingkungan
3) Penyuluhan KB
4) Penyuluhan ASI eksklusif

E. TAHAP IMPLEMENTASI

Setelah disusun perencanaan yang telah disepakati oleh masyarakat, maka


dilakukan implementasi dari rencana tersebut. Dari perencanaan kegiatan yang
telah dilaksanakan pada tahap imlementasi yang direncanakan, telah dapat
dilakukan kegiatan dengan baik, hal ini disebabkan adanya perencanaan yang
matang serta adanya kesempatan yang mendukung pelaksanaan kegiatan. Menurut
teori dijelaskan bahwasanya dalam melakukan suatu tindakan perlu adanya
merumuskan strategi untuk kegiatan serta bagaimana agar tindakan yang kita
lakukan mencapai suatu tujuan. Stategi yang digunakan yaitu promosi kesehatan,
pelayanan kesehatan, pemberdayaan masyarakat dan kerja kelompok (Mc Farlane,
Anderson. 2002). Adapun kegiatan yang telah terlaksana adalah :

A. Promosi Kesehatan
1. Penyuluhan Kesehatan Lingkungan
2. Penyuluhan KB
3. Penyuluhan ASI eksklusif

B. Pelayanan Kesehatan
1. Pemeriksaan Tekanan Darah

C. Kegiatan Kelompok
1. MMD ( Musyawarah Masyarakat Desa )
2. Penyuluhan Kesehatan Lingkungan
3. Penyuluhan KB
4. Penyuluhan ASI eksklusif

134
F. TAHAP EVALUASI

Setelah intervensi kami telah dapat melakukan implementasi, dengan


bantuan kerja sama dengan masyarakat khususnya tokoh-tokoh yang berpengaruh
dalam lingkungan, sehingga yang dilakukan mahasiswa dapat diterima
masyarakat.

Analisa SWOT

1. Kekuatan
 Kemampuan mahasiswa dalam melakukan evaluasi dan memotivasi
masyarakat untuk menyusun rencana tindak lanjut
2. Kelemahan
 Evaluasi yang dilakukan berupa evaluasi yang diperoleh pada setiap
kegiatan sehingga membutuhkan evaluasi lebih lanjut.
 Adanya sebagian masyarakat yang belum menyadari dan termotivasi
sesuai dengan yang diharapkan
3. Kesempatan
 Adanya Polindes yang dapat melakukan evaluasi lebih lanjut terhadap
masalah yang ditemukan dan dalam melakukan rencana tindak lanjut
4. Ancaman
 Adanya keterbatasan tenaga,waktu dan dana yang dimiliki masyarakat
 Kurangnya latar belakang pendidikan kesehatan dari masyarakat.

Selain dilakukan analisa terhadap tahap evaluasi, juga dilakukan


analisa terhadap masing-masing masalah yang dilakukan di wilayah Korong
Kuliek Bukik Pagang Nagari Sungai Buluh Timur, Kecamatan Batang Anai,
Kabupaten Padang Pariaman.

135
G. ANALISA KEGIATAN
Adapun analisa terhadap kekuatan, kelemahan, kesempatan dan ancaman
pada masing-masing masalah berdasarkan POKJA adalah sebagai berikut :
1. Unit Kesehatan Lingkungan
Keperawatan komunitas juga menangani masalah kesling yang meliputi
sanitasi lingkungan, PHBS, penyuluhan kesehatan lingkungan. Korong Kuliek
Bukik Pagang Nagari Sungai Buluh Timur, Kecamatan Batang Anai,
Kabupaten Padang Pariaman tidak memiliki pabrik dan perusahaan sehingga
penekanan kesehatan lingkungan dititik beratkan kepada sanitasi lingkungan
meliputi penampungan air dan sampah terbuka, sampah dibakar, terdapat jentik
nyamuk. Pada masalah PBHS meliputi penggunaan jamban cemplung.
Jenis – jenis intervensi yang dilakukan yaitu berupa tindakan preventif
yang bertujuan untuk mencegah munculnya masalah kesehatan yang meliputi:
- Penyuluhan Kesehatan Lingkungan
Wilayah di Korong Kuliek Bukik Pagang Nagari Sungai Buluh
Timur, Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman Pemukiman
terdiri dari rumah. Jenis bangunan yaitu permanen seperti bata, labrik dan
beberapa rumah ada semi permanen seperti menggunakan triplek,
beratapkan rumah seng dan lantai semen. Kondisi pencahayaan dan
ventilasi yang cukup baik. Sanitasi masyarakat antara lain persediaan air
bersih rata-rata bersumber dari air PAM. Untuk pengolahan air minum
sehari-hari yaitu dengan membeli air galon dan ada juga yang memasak air
PAM. Jenis jamban yang digunakan masyarakat mayoritas menggunakan
kakus leher angsa dan ada juga jamban cemplung dengan jarak septitank
dari rumah <10 m. Sarana pembuangan limbah atau pembuangan air kotor
ada serta kedap air dan ada juga beberapa rumah warga yang pembuangan
air kotor nya tidak tertutup. Untuk pengolahan sampah rata-rata masyarakat
membuang sampah di tong sampah, dibakar dan juga ada membuang ke
parit dan sungai. Kondisi ini sangat beresiko untuk menjadi sumber
penyakit seperti ISPA, Diare, DHF.

136
Penyuluhan Kesehatan Lingkungan yang dilakukan terlaksana
dengan baik karena antusias masyarakat yang menyadari kondisi
lingkungannya. Masyarakat yang hadir aktif bertanya. Kelemahannya
adalah masih banyaknya masyarakat yang tidak hadir, hal ini mungkin
disebabkan karena keadaan pandemi covid-19, sementara sebagian
masyarakat banyak yang bekerja pada siang hari sehingga mereka tidak
dapat hadir. Karena masih banyak masyarakat yang tidak hadir, sehingga
sebagian dari mereka masih banyak tidak mengetahui apa itu kebersihan
lingkungan, dan perilaku hidup sehat yang harus dilakukan. Hal ini akan
beresiko untuk munculnya penyakit seperti ISPA, Diare, DHF.

2. Unit Ibu Hamil dan Menyusui

Keperawatan komunitas juga menangani masalah ibu hamil yang


meliputi Pasangan Usia Subur, Ibu Hamil, Ibu Nifas dan Ibu Menyusui di
Korong Kuliek Bukik Pagang Nagari Sungai Buluh Timur, Kecamatan Batang
Anai, Kabupaten Padang Pariaman tidak memiliki permasalahan Ibu Nifas
sehingga penekanan unit KIA dititik beratkan kepada PUS tidak menggunakan
KB, dan pada Ibu Menyusui Tidak memberikan ASI eksklusif.
Jenis – jenis intervensi yang dilakukan yaitu berupa tindakan preventif
yang bertujuan untuk mencegah munculnya masalah kesehatan yang meliputi:
- Penyuluhan Keluarga Berencana dan ASI Eksklusif

Wilayah di Korong Kuliek Bukik Pagang Nagari Sungai Buluh


Timur, Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman Didapatkan
data lebih dari 50% PUS tidak pakai KB karena dilarang suami, dan 44%
Ibu Menyusui tidak memberikan ASI eksklusif pada anak. Kondisi ini
sangat beresiko untuk menyebabkan meningkatnya angka kelahiran namun
beresiko jika ekonomi pada daerah tidak mencukupi sehingga ibu hamil
dan anak yang lahir tidak mendapatkan gizi seimbang, serta perawatan

137
kesehatan yang baik. Maka diperlukan penyuluhan kesehatan berguna
untuk mencapai tujuan hidup sehat dengan cara mempengaruhi perilaku
masyarakat baik secara individu ataupun kelompok. Sehingga harapannya
dengan adanya penyuluhan kesehatan dapat membuat masyarakat lebih
sadar akan pentingnya pola kehidupan yang sehat.
Penyuluhan Kesehatan Pada Ibu Hamil dan Menyusui yang
dilakukan terlaksana dengan baik karena antusias masyarakat yang
menyadari akan kondisi nya, masyarakat yang hadir aktif dalam bertanya.
Kelemahannya adalah masih banyaknya masyarakat yang tidak hadir, hal
ini mungkin disebabkan karena keadaan pandemi covid-19, sementara
sebagian masyarakat banyak yang bekerja pada siang hari sehingga mereka
tidak dapat hadir. Karena masih banyak masyarakat yang tidak hadir,
sehingga sebagian dari mereka masih banyak tidak mengetahui apa itu
pentingnya Penggunaan KB dan Pemberian ASI Eksklusif. Hal ini akan
beresiko untuk munculnya angka kelahiran meningkat, zar gizi yang ada
pada ASI tidak didapatkan bayi sehingga bertambahnya kerentanan
terhadap penyakit (baik anak maupun ibu)

138
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Pengkajian ( pengumpulan data ) dilakukan terhadap 100 KK yang ada di
Korong Kuliek Bukik Pagang Nagari Sungai Buluh Timur, Kecamatan Batang
Anai, Kabupaten Padang Pariaman oleh mahasiswa Profesi Ners STIKES
Syedza Saintika Padang. Adapun ruang lingkup pengkajian disesuaikan
dengan POKJA yaitu POKJA kesehatan lingkungan, POKJA Ibu Hamil dan
Menyusui, POKJA bayi dan balita, POKJA Anak Sekolah, POKJA remaja,
dan POKJA Lansia.
2. Berdasarkan pengkajian yang telah dilakukan tersebut, dapat ditarik beberapa
permasalahan kesehatan komunitas di Korong Kuliek Bukik Pagang Nagari
Sungai Buluh Timur, Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman
yaitu :
a Defisiensi Kesehatan Komunitas : Kurang Pengetahuan Masyarakat
Tentang Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat
b Perilaku Kesehatan Cenderung Beresiko b.d Kurang pemahaman tentang
program KB dan Pentingnya Pemberian ASI eksklusif
c Defisiensi Pengetahuan : Ibu Bayi/Balita Tentang Imunisasi Dan
Tambahan Pendamping ASI
d Defisiensi Pengetahuan : Anak Sekolah Tentang Perilaku Hidup Bersih
Dan Sehat
e Defisiensi Pengetahuan : Remaja Tentang Bahaya Napza Dan perilaku
cenderung beresiko.
f Ketidakefektifan Pemeliharaan Kesehatan : Usia Lanjut Dengan penyakit
degeneratif.

139
3. Setelah ditemukan masalah kesehatan komunitas, maka disusunlah suatu
rencana keperawatan komunitas dengan strategi :
a Promosi Kesehatan
b Pelayanan Kesehatan
c Kegiatan Kelompok

4. Berdasarkan rencana keperawatan komunitas seperti yang tercermin dalam


POA maka mahasiswa mulai melakukan implementasi keperawatan meliputi:
A Promosi Kesehatan
1) Penyuluhan Kesehatan Lingkungan
2) Penyuluhan KB
3) Penyuluhan ASI eksklusif

B Pelayanan Kesehatan
1) Pemeriksaan Tekanan Darah

C Kegiatan Kelompok
1) Musyawarah Masyarakat Desa (MMD)
2) Penyuluhan Kesehatan Lingkungan
3) Penyuluhan KB
4) Penyuluhan ASI eksklusif

140
Setiap selesai melakukan implementasi keperawatan komunitas mahasiswa
melakukan evaluasi ( terlampir dalam lampiran hasil kegiatan ) dan secara umum
evaluasi dari implementasi keperawatan komunitas yang telah dilakukan mahasiswa
adalah sebagai berikut:
a. Evaluasi struktur
1) Masyarakat yang diundang hadir ditempat yang telah ditentukan, ada yang tepat
waktu serta ada pula yang terlambat beberapa menit ( 10 sampai 30 menit )
sehingga ada kalanya kegiatan mundur antara 30 menit-1jam.
2) Setting tempat saat pelaksanaan kegiatan tidak sesuai dengan rencana baik
setting saat kegiatan penyuluhan, maupun yang lain- lainnya
3) Alat – alat atau perlengkapan serta media yang dibutuhkan setiap kegiatan
sesuai dengan rencana seperti Infocus laptop dan leaflet.
4) Peran masing – masing dari mahasiswa telah sesuai dengan uraian tugas yang
telah ditetapkan disetiap kegiatan seperti penanggung jawab, pembawa acara
sekaligus moderator, penyaji, observer, fasilitator, observer, dll.

b. Evaluasi proses
1) Masyarakat mendukung setiap kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa
bersama dengan rata – rata 50 % s /d 80 % undangan hadir
2) Masyarakat yang hadir sangat antusias dan berperan aktif selama kegiatan
berlangsung

c. Evaluasi hasil
1) Audiens aktif bertanya dalam penyuluhan maupun diskusi dan mampu
mengulang kembali atau menjawab pertanyaan dari materi yang diberikan
dalam melakukan evaluasi berlangsung setiap melakukan kegiatan penyuluhan
dan mahasiswa memberikan reinforcement positif kepada audiens tersebut.

141
Semua rencana keperawatan komunitas yang disusun oleh mahasiswa telah
dapat dilaksanakan. Keberhasilan tersebut berkat kerja sama yang baik serta
dukungan dan partisipasi aktif dari seluruh masyarakat khususnya di Korong Kuliek
Bukik Pagang Nagari Sungai Buluh Timur, Kecamatan Batang Anai, Kabupaten
Padang Pariaman terhadap program yang dilaksanakan.

B. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka kami dapat mengemukakan beberapa
saran yaitu sebagai berikut :
1. Polindes Korong Kuliek dapat membantu dalam mempromosikan kepada
masyarakat bagaimana pentingnya menjaga lingkungan agar bersih dan sehat
serta pentingnya KB dan Pentingnya ASI Eksklusif.
2. Bagi mahasiswa harus menyadari pentingnya Praktik Pengalaman Lapangan
dan bersungguh-sungguh dalam menyerap semua materi selama perkuliahan.
Harus disadari semua materi semala perkuliahan memiliki andil yang besar
dalam upaya menumbuhkan kompetensi yang memadahi untuk melaksanakan
Praktik Pengalaman Lapangan
3. Bagi Institusi Pendidikan STIKES Syedza Saintika Padang sebagai lembaga
formal tempat mahasiswa untuk menimba ilmu yang sangat membantu
mahasiswa dalam mencapai kompetensi yang diperlukan untuk menjadi
pendidik yang profesional. Harus disadari koreksi dan kontrol yang dilakukan
STIKES khususnya Prodi Profesi Ners saat pelaksanaan Praktik Pengalaman
Lapangan sangat berpengaruh dalam mencapai kompetensi menjadi pendidik
professional.

142
DAFTAR PUSTAKA

Anderson, E.T. & McFarlane, J. (2006) Buku Ajar Keperawatan Komunitas: Teori dan

Praktek. Jakarta : EGC

Dochterman, J. M., & Bulechek, G. M. (2004). Nursing Interventions

Classification(NIC) (5th ed.). America: Mosby Elseiver.

Moorhead, S., Jhonson, M., Maas, M., & Swanson, L. (2008). Nursing Outcomes

Classsification (NOC) (5th ed.). United states of America: Mosby Elsevier.

Mubarak, Wahit Iqbal, 2006. Buku Ajar Keperawatan Komunitas 2. Jakarta : CV

Sagung Seto

Nanda International. (2015). Diagnosa Keperawatan : definisi dan klasifikasi 2015-

2017 (10th ed.). Jakarta: EGC.

Stanhope, M and Lancaster, J. (2004). Community public health nursing. St. Louis-

Missouri: Mosby

Sumijatun, dkk. 2006. Konsep Dasar Keperawatan Komunitas. Jakarta : EGC

143
LAPORAN HASIL KEGIATAN PENYULUHAN KESEHATAN
LINGKUNGAN, KB DAN ASI EKSKLUSIF

Pokok Bahasan : Kesehatan lingkungan, KB dan ASI Eksklusif


Sasaran : Penduduk/ Warga
Tempat : Di Korong Kuliek Nagari Sungai Buluh Timur
Kecamatan Batang Anai
Hari/tanggal : Sabtu 5 September 2020
Waktu : 11. 12 WIB

A. TAHAP PERSIAPAN

1. Tahap persiapan dari kebijakan ini sesuai dengan SAP yang telah

dikonsulkan pada pembimbing akademik kelompok III. Persiapan

penyajian penyuluhan sudah diselesaikan oleh kelompok, sesuai dengan

tanggung jawab masing-masing.

2. Mahasiswa menyiapkan tempat, leaflet, laptop dan infocus yang akan

dipakai untuk penyuluhan.

3. Mahasiswa telah membentuk kepanitiaan untuk melaksanakan kegiatan ini,

yang terdiri dari 1 orang moderator, 1 orang presenter, 1 orang observer, 6

orang fasilitator dan 1 orang dokumentasi.


- Panitia KESLING

a. Penanggung Jawab : Indra Maidi S. Kep dan Rahmadini, S.Kep

b. Moderator : Nyak Ramadhani Tiara, S.Kep

c. Presenter : Pebrianisa, S.Kep dan Sucy Aprifa Zen, S.Kep

d. Observer : Reza Mailani Putri, S.Kep

e. Fasilitator : Dona Delvina, S.Kep

Wella Fauziah, S.Kep

Mairori Catorona, S.Kep

f. Dokumentasi : Annisa Mardatillah, S.Kep

- Panitia ASI Eksklusif dan KB

g. Penanggung Jawab : Indra Maidi S. Kep dan Rahmadini, S.Kep

h. Moderator : Nyak Ramadhani Tiara, S.Kep

i. Presenter : Mairori Catorona,S.Kep

j. Observer : Reza Mailani Putri, S.Kep

k. Fasilitator : Dona Delvina, S.Kep

Wella Fauziah, S.Kep

Sucy Aprifa Zen S,Kep

Pebrianisa, S.Kep

l. Dokumentasi : Annisa Mardatillah, S.Kep


B. TAHAP PELAKSANAAN

Kegiatan dilaksanakan pada jam 11.12 WIB sampai dengan 11.45 WIB,

kegiatan berlangsung selama 48 menit. Acara direncanakan mulai pada jam 09.00

WIB untuk Pokja Kesling dan untuk Pokja KIA pada jam 11.00 WIB.

1. Jumlah perkiraan keluarga pasien yang datang sebanyak 10 orang, namun

Warga yang datang sebanyak 7 orang

2. Pembukaan dan penjelasan tujuan pertemuan oleh Nyak sebagai moderator

dimulai pada jam 11.12 WIB selama 5 menit.

3. Tempat sesuai, dilakukan Di Korong Kuliek Nagari Sungai Buluh Timur


Kecamatan Batang Anai
4. Suasana Penyuluhan tenang, Audien menyimak dengan seksama apa yang

disampaikan penyaji.

5. Warga sangat kooperatif dalam memberikan jawaban saat penyaji Nyak

Ramadhani Tiara menggali pengetahuan tentang Kesehatan lingkungan,ASI

Dan Kontra sepsi/Kb

6. Acara berlangsung selama 33 menit, tidak sesuai dengan yang telah

direncanakan yaitu selama 60 menit dengan 3 judul penyuluhan.

7. Penanggung Jawab, Moderator, observer dan beberapa fasilitator melakukan

perannya masing-masing.

8. Presenter untuk kesling yaitu Pebrianisa dan Sucy Aprifa Zen tidak melakukan

perannya karena berhalangan hadir sehingga digantikan ketua kelompok Indra

Maidi. Kemudian 1 fasilitator Dona Delvina juga berhalangan hadir

9. Setting tempat tidak sesuai karena keadaan tempat


10. Tanya jawab dan evaluasi dipimpin oleh mederator selama 5 Menit

11. Penutup dilakukan oleh moderator selama 5 menit.

12. Acara selesai pada jam 11.45 WIB.


C. KEGIATAN PENYULUHAN

No. Jam Acara Pelaksanaan Waktu


1. 11.12 WIB - Moderator Nyak 5 menit
memberi salam Ramadhani
- Menjelaskan Tiara
Topik, tujuan
umum dan tujuan
khusus
- Kontrak waktu dan
bahasa serta tata
tertib
11.17 WIB Kegiatan inti : Mairori 23 menit
- Penyampaian catorona
kegiatan Dan Indra Maidi
penyuluhan oleh
Profesi Ners
STIKES Syedza
(Menggali
pengetahuam dan
penjelasan materi)
11.40 WIB Penutup : Nyak 5 menit
- Mengevaluasi Ramadhani
- Menyimpulkan Tiara
hasil penyuluhan
- Salam
D. DAFTAR PERTANYAAN / DISKUSI

Selama proses berjalannya penyuluhan, para perserta terlihat atusias dan ikut
berpartisipasi aktif dalam memberikan jawaban atas pertanyaan penyaji dalam
menggali pengetahuan audiens tentang Kesehatan lingkungan, KB dan ASI
Eksklusif. Ada 2 pertanyaan yang ditanyakan audien :

1. Pertanyaan Ny S. (Saya menggunakan KB suntik 3 bulan kemudian Haid saya


tidak teratur, apa penyebab Haid saya tidak teratur?)
2. Pertanyaan Ny U (Saya sekarang berusia 40 Tahun namun jika saya Haid saya
mengalami sakit kepala dan sakit punggung, apakah itu tanda-tanda
menopause?)

JAWABAN

1. Suntik KB dapat menyebabkan terjadinya perubahan siklus menstruasi, baik


menjadi lebih panjang maupun lebih pendek. Pada penggunaan pertama, terjadi
haid berkepanjangan, flek (spotting), lalu haid akan menjadi jarang atau
berhenti sama sekali. Sekitar 40 persen pengguna berhenti haid setelah satu
tahun pemakaian. Ini adalah efek samping yang tidak berbahaya, sehingga tidak
perlu dikhawatirkan. Berhentinya menstruasi tidak berarti “darah kotor”
menstruasi menumpuk. Kontrasepsi hormonal menekan penebalan dinding
rahim yang biasanya luruh dalam bentuk darah menstruasi, sehingga tidak ada
“darah” yang harus diluruhkan. (Dijawab Rahmadini)
2. Tanda Menopause :
a Perubahan Siklus Menstruasi, Saat mendekati masa menopause, wanita
mungkin akan mengalami perubahan siklus menstruasi yang ditandai
dengan haid yang tidak teratur atau berubah-ubah. Menstruasi yang
sebelumnya lancar dan teratur bisa datang lebih cepat atau lebih lama dan
durasinya lebih singkat. Jumlah darah yang keluar saat menstruasi juga
mungkin akan lebih banyak, lebih sedikit, atau mungkin hanya berupa
bercak darah atau flek.
b Masalah pada saluran kemih, Wanita yang telah memasuki masa
menopause biasanya akan mengalami inkontinensia urine atau sulit
menahan pipis, buang air kecil menjadi lebih sering, hingga nyeri atau
anyang-anyangan saat buang air kecil. Keluhan-keluhan tersebut terjadi
akibat jaringan di vagina dan saluran kemih yang menipis dan kehilangan
elastisitasnya.
c Sensasi rasa panas (hot flashes), Rasa panas yang menyebar dari wajah dan
leher hingga ke tubuh merupakan tanda menopause yang paling umum.
Pada sebagian wanita, keluhan ini dapat muncul lebih awal saat siklus haid
masih berlangsung. Munculnya rasa panas ini biasanya terjadi secara tiba-
tiba dan tidak diketahui apa pencetusnya. Selain rasa panas, gejala lain
yang dirasakan adalah tubuh berkeringat, kemerahan, dan dada berdebar-
debar.
d Sulit tidur atau insomnia, Menjelang menopause, wanita bisa menjadi lebih
susah tidur atau mengalami insomnia. Hal ini disebabkan oleh kadar
estrogen dan progesteron dalam tubuh yang terus menurun. Wanita yang
mengalami keluhan ini akan lebih mudah terbangun di malam hari dan sulit
untuk tidur kembali. Saat menopause terjadi, kualitas tidur pun bisa
berkurang, sehingga tubuh masih saja terasa lelah dan kurang berenergi
setelah bangun tidur.
e Selain tanda-tanda menopause di atas, beberapa wanita juga mungkin akan
mengalami keluhan berupa: Nyeri otot, sakit kepala, Bentuk payudara
berubah, Peningkatan berat badan dan Kulit tampak kering dan kusam.
(Dijawab Rahmadini)
E. TAHAP EVALUASI
a. Evaluasi Struktur
1. Peserta yang hadir berjumlah 7 orang.
2. Setting tempat acara berlangsung di Di Korong Kuliek Nagari Sungai
Buluh Timur Kecamatan Batang Anai.
3. Peran Ners muda sebagai pelaksana acara telah sesuai dengan peran dan
tugas masing-masing, walaupun masih ada penyaji dan 1 fasilitator tidak
dapat hadir.
4. Perlengkapan alat dan media yang digunakan sudah lengkap sesuai dengan
yang telah direncanakan, yaitu laptop, infocus, dan leaflet. Penggunaan
bahasa dan cara penyampaian materi telah disesuaikan sehingga lebih
mudah dipahami oleh Warga

b. Evaluasi Proses
1. Pelaksanaan kegiatan penyuluhan berlangsung pada hari Sabtu 5
September 2020 pukul 11.12 WIB dan berakhir pukul 11.45 WIB.
2. Kegiatan berjalan lancar sesuai rencana dan kontrak waktu tidak sesuai
dengan yang telah disepakati di awal pembukaan.
3. Peran dan petugas Ners muda telah dilaksanakan sesuai dengan
perencanaan.
4. Audiens aktif selama kegiatan, dan penuh perhatian.
5. Audien mengikuti acara dengan baik, selama acara berlangsung tidak ada
audien yang keluar masuk ruangan.

c. Evaluasi Hasil
1. Pengetahuan Warga 85% Tentang ASI Eksklusif meningkat dimulai dari
Pengertian ASI Eksklusif, Manfaat Pemberian ASI Eksklusif, Nilai Gizi
ASI Eksklusif dan Pentingnya Pemberian ASI Eksklusif
2. Pengetahuan Warga 85% Tentang KB meningkat dimulai dari Pengertian
KB, Manfaat KB, Jenis-Jenis KB dan Tujuan KB
3. Pengetahuan Warga 85% Tentang KESLING meningkat dimulai dari
Pengertian Kesehatan Lingkungan, Ruang Lingkup Kesehatan
Lingkungan, Sasaran Kesehatan Lingkungan dan Tujuan Program
kesehatan Lingkungan.

Mengetahui,

Ketua Kelompok Observer

(Indra Maidi, S.Kep) (Reza Mailani Putri,S.Kep)


DOKUMENTASI KEGIATAN

Anda mungkin juga menyukai