KEPERAWATAN ANAK II
Disusun Oleh :
Kelompok III
1. RAHMADINI NIM.1502186
2. RIRIN SAPITRI NIM.1502187
3. SUCY APRIFA ZEN NIM.1502189
4. TIARA REGINA FADIL NIM.1502190
5. VELLYCIA ARNAZ NIM.1502191
6. WILDA WANTI NIM.1502192
7. ANDRE REYNALDY NIM.1502193
8. MUNAWARAH NIM.1602052
2017
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada ALLAH SWT, karena atas
berkat dan limpahan rahmatnya maka kami telah menyelesaikan sebuah karya
dapat memberikan manfaat yang besar bagi kita untuk mempelajari Ilmu
Melalui kata pengantar ini penulis lebih dahulu meminta maaf dan
memohon permakluman bila mana isi makalah ini ada keterangan dan ada tulisan
terima kasih dan semoga ALLAH SWT memberkahi makalah ini sehingga dapat
memberikan manfaat.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
“Penulis”
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................2
C. Tujuan Penulisan...........................................................................................2
D. Manfaat Penulisan.........................................................................................2
B. Etiologi..........................................................................................................3
C. Manifestasi Klinik.........................................................................................4
D. Klasifikasi.....................................................................................................4
E. WOC.............................................................................................................7
F. Komplikasi....................................................................................................9
BAB IV PENUTUP...............................................................................................20
A. Kesimpulan.................................................................................................20
B. Saran............................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................21
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hernia, atau yang lebih dikenal dengan turun berok, adalah penyakit akibat
turunnya buah zakar seiring melemahnya lapisan otot dinding perut. Penderita
hernia, memang kebanyakan laki-laki, terutama anak-anak. Hernia yang terjadi
pada anak-anak, lebih disebabkan karena kurang sempurnanya procesus vaginalis
untuk menutup seiring dengan turunnya testis atau buah zakar. Sementara pada
orang dewasa, karena adanya tekanan yang tinggi dalam rongga perut dan karena
faktor usia yang menyebabkan lemahnya otot dinding perut. Ternyata penderita
hernia seringkali disertai gangguan fungsi saluran cerna lainnya, hipersensitifitas
kulit dan gangguan alergi lainnya. Meski penanganan hernia harus dioperasi tetapi
pada sebagian kasus khususnya hernia inguinalis dan umbilikasis bila dilakukan
penatalaksanaan penanganan alergi hipersentifitas saluran cerna sejak dini
ternyata dapat membantu proseses perbaikan secara spontan.
Di Indonesia diperkirakan 102 ribu anak menderita penyakit hernia. Untuk
data di jawa tengah, mayoritas usia penderita selama Januari-Desember 2007
berkisar antara 2-5 tahun, dengan rincian umur kurang dari 1 tahun sebanyak 51-
211 penderita, dan umur 5 tahun berkisar antara 150.214 penderita. Oleh karena
itu dalam mengatasi masalah tersebut, disinilah konsep asuhan keperawatan kita
terapkan untuk meningkatkan kesehatan anak, sebagai salah satu masalah yang
ditemukan pada anak adalah masalah bedah dari berbagai jenis tersebut salah
satunya adalah kasus hernia yang memerlukan tindakan pembedahan, dimana
menurut data RSCM pada 3 bulan terakhir dari 108 pasien dengan persentase
(8%) dibandingkan dengan persentase penyakit bedah lainnya ( Ilham, 2008:17).
Berdasarkan penjelasan diatas, maka penulis tertarik untuk mengetahui
lebih lanjut bagaimana penatalaksanaan, perawatan untuk mencegah komplikasi
1
2
lebih lanjut dan bagaimana asuhan keperawatan Pada Pasien Dengan Diagnosa
Medis Hernia Scrotalis Post Operasi Herniotomy
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
Pada Anak.
Pada Anak.
D. Manfaat Penulisan
Anak.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
B. Etiologi
1. Usia
2. Batuk Menahun
3. Jenis Kelamin
4. Penyakit Penyerta
Penyakit penyerta yang sering terjadi pada hernia adalah seperti pada
kondisi tersumbatnya saluran kencing, baik akibat batu kandung kencing atau
pembesaran prostat, penyakit kolon, batuk kronis, sembelit atau konstipasi kronis
dan lain-lain. Kondisi ini dapat memicu terjadinya tekanan berlebih pada abdomen
yang dapat menyebabkan keluarnya usus melalui rongga yang lemah ke dalam
kanalis inguinalis.
3
4
5. Genetik.
6. Kelahiran Prematur.
Bayi yang lahir prematur lebih berisiko menderita hernia inguinal
daripada bayi yang lahir normal karena penutupan kanalis inguinalis
belum sempurna.
C. Manifestasi Klinik
D. Klasifikasi
Hernia ini terjadi melalui anulus inguinalis internus yang terletak di sebelah
lateral vasa epigastrika inferior,menyusuri kanalis inguinalis dan keluar kerongga
perut melalui anulus inguinalis eksternus. Hernia ini lebih tinggi pada bayi & anak
kecil
b. Hernia Inguinalis Medialis (direk)
c. Hernia femoralis
Terjadi melalui cincin femoral dan lebih umum terjadi pada wanita
dibanding pria. Hernia ini mulai sebagai penyumbat dikanalis femoralis yang
membesar secara bertahap menarik peritonium dan akibatnya kandung kemih
masuk ke dalam kantung.
d. Hernia umbilikalis
e. Hernia skrotalis
a. Hernia reponibel.
Pada hernia ini isi hernia dapat keluar masuk. Usus akan keluar jika berdiri
atau mengedan dan masuk lagi jika berbaring atau di dorong masuk. Pada hernia
reponibel ini penderita tidak mengeluh nyeri dan tidak ada gejala obstruksi usus.
b. Hernia ireponibel.
c. Hernia inkaserata.
Pada hernia ini isi perut atau usus yang masuk kedalam kantung hernia tidak
dapat kembali disertai dengan gangguan aliran khusus. Gambaran klinis obstruksi
usus dengan gambaran keseimbangan cairan elektrolit dan asam basa. Keadaan ini
hernia bisa terjepit oleh cincin hernia. Sehingga isi kantung bisa terperangkap dan
tidak dapat kembali ke rongga perut, akibatnya terjadi gangguan passase dan
hernia ini lebih dimaksudkan hernia irreponibel.
d. Hernia strangulata
Pada hernia ini pembuluh darah yang mempengaruhi usus yang masuk ke
dalam kantung hernia terjepit sehingga usus kehilangan system perdarahannya
sehingga mengakibatkan nekrosis pada usus. Pada pemeriksaan lokal usus tidak
dapat dimasukan kembali di sertai adanya nyeri tekan.
7
E. WOC
HERNIA
Pre Operasi
Peningkatan Isi Abdomen (Usus) Memasuki Kantong Hernia
Peningkatan Tekanan
Hipotalamus Inflamasi
Resiko Infeksi
Post Operasi
Tindakan Pembedahan
Terputusnya Kontinuitas Jaringan
Persepsi Nyeri Tidak Mampu Memasuki Tidur NREM Terpapar Organisme Luar
Nyeri Akut Fase Tidur Tidak Bisa Mencapai Rubor, Dolor, Kalor
Tahap REM dan Pus Pada Luka
F. Komplikasi
6. Kerusakan pada pasokan darah, testis atau saraf jika pasien laki-laki.
A. Pengkajian
a. Identitas Klien :
Hernia bisa terjadi pada anak, dewasa yang melakukan aktifitas berlebihan
, melakukan pengangkatan benda berat, yang terjadi pada anak usia 2-5 tahun.
b. Keluhan utama :
10
11
g. Riwayat imunisasi
Tanyakan pada keluarga apakah anak mendapat imunisasi lengkap.
1) Usia <7 hari anak mendapat imunisasi hepatitis B.
2) Usia 1 bulan anak mendapat imunisasi BCG dan Polio I.
3) Usia 2 bulan anak mendapat imunisasi DPT/HB I dan Polio 2.
4) Usia 3 bulan anak mendapat imunisasi DPT/HB II dan Polio 3.
5) Usia 4 bulan anak mendapat imunisasi DPT/HB III dan Polio 4.
6) Usia 9 bulan anak mendapat imunisasi campak.
3) Eliminasi.
Konstipasi, mengalami kesulitan dalam defekasi.
Adanya retensi urine.
4) Istirahat tidur. : Penurunan kualitas tidur.
B. Pemeriksaan Fisik
Kesadaran : Composmentis
2) Dada :
3) Abdomen
C. Pemeriksaan Penunjang
Post Operasi
Diagnosa Keperawatan :
E. Asuhan Keperawatan
Hari/Tanggal :
Keperawatan
diharapkan : karakteristik,
akibat prosedur.
memfasilitasi penurunan
jarang
a. Tentukan obat apa yang
menunjukkan
diperlukan, dan kelola
(2).
menurut resep.
ke deviasi Analgesik.
sebelum mengobati
b. Menggunakan pasien.
menunjukkan diresepkan.
dapat membantu
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
20
DAFTAR PUSTAKA
1. Brunner & Suddarth. 2002. Buku Ajar keperawatan medikal bedah, edisi 8
Jakarta : EGC
5. Kozier & Erb. (2004) Hernia Scrotalis Post Surgery Management dan
Wounds. Fundamentals of nursing: Concepts, process, and practice (7th
ed.). EGC
21