Sebelum menghitung rencana anggaran biaya, syarat utama uang harus dilakukan
adalah melakukan perhitungan volume pekerjaan. Dalam menghitung volume pekerjaan
konstruksi harus dilakukan dengan teliti, karena akan sangat berpengaruh terhadap hasil
perhitungan rencana anggaran biaya konstruksi. Volume pekerjaan adalah kuantitas
pekerjaan yang dihitung dan disusun secara beruntut dari pekerjaan persiapan sampai
dengan pekerjaan finishing, disajikan dalam sebuah daftar (bill of quantity) atau BQ dari
sebuah proyek konstruksi. Pengetahuan dasar yang diperlukan agar dapat menghitung
volume pekerjaan adalah:
1. Pengetahuan aritmetika yang meliputi penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan
pembagian
2. Pengetahuan ilmu ukur yang meliputi pengetahuan tentang satuan ukuran,
pengetahuan tentang cara mengukur panjang, keliling, luas, volume (isi), dan berat.
Acuan atau pedoman yang digunakan untuk menghitung volume pekerjaan adalah
ketentuan-ketentuan yang terdapat pada gambar kerja / gambar bestek, yang meliputi:
1. Gambar denah
2. Gambar tampak
3. Gambar potongan
4. Gambar rencana (rencana atap, recana pondasi, rencana lantai, rencana pintu dan
jendela, rencana langit-langit, rencana sanitasi, rencana elektrikal, dan lain-lain)
5. Gambar-gambar detail yang berfungsi sebagai penjelas.
1. Pekerjaan persiapan
Pekerjaan persiapan meliputi pembersihan lahan, pengukuran, dan pemasangan
bouwplank. Pembersihan lahan dilakukan dengan memindahkan barang-barang yang
mengganggu pelaksanaan pekerjaan. Sedangkan pekerjaan pengukuran dan pematokan
yang disebut juga pekerjaan Uitset (etset) yaitu pekerjaan menarik garis di lapangan
menggunakan tarikan benang dari paku yang dipasang pada permukaan papan
bouwlpank. Pengukuran dan pemasangan bouwlpank harus dilaksanakan dengan sebaik-
baiknya dan atas petunjuk pengawas hingga bangunan benar-benar siku.
Persyaratan pemasangan bouwlpank :
a. Untuk membantu ketepatan berdirinya bangunan/titik-titik sumbu/tiang konstruksi,
maka harus dibuat konstruksi yang kuat/tidak dapat bergeser karena pekerjaan
sekitarnya.
b. Bouwlpank dipasang pada balok kayu 5/7 yang kuat tertanam pada tanah sehingga
tidak dapat digerak-gerakkan atau dirubah-rubah. Bouwlpank dibuat dari papan kayu
kelas II, dengan ukuran tebal 3 cm dan lebar 20 cm yang diserut rata pada permukaan
atas dan terpasang waterpass dengan peil ± 0.00.
c. Tinggi sisi tas papan bouwlpank harus sama satu dengan lainnya.
d. Papan bouwlpank dipasang sejauh minimal 1 meter dari as dinding terluar, agar tidak
mengganggu pelaksanaan pekerjaan lainnya terutama pekerjaan pondasi.
TAMANBELAKANG
300 -0.10 300
TERAS
100 100
-0.02
KM/ WC
150
-0.05
R. TIDUR2
300 ±0.00
R. MAKAN
±0.00
450
R. TIDUR1 R. TAMU
300 ±0.00 ± 0.00
TERAS
100
-0.02
CARPORT
600 -0.15
TAMAN
-0.10 500
600
2. Pekerjaan pondasi
Pondasi yang digunakan pada pekerjaan konstruksi bangunan gedung ini adalah
pondasi pasangan batu kali dengan 2 tipe pondasi yaitu pondasi tengah/pondasi utuh dan
pondasi tepi/pondasi setengah. Pekerjaan pasangan pondasi batu kali terdiri dari tiga
bagian, yaitu:
a. Pekerjaan pasir urug di bawah pondasi
Pada bagian dasar konstruksi batu kali dihamparkan lapisan pasir setebal 10 cm untuk
meratakan tanah. Perhitungan volume pekerjaan pasir urug di bawah pondasi
dilakukan dengan menghitung luas penampang pasir utug bawah pondasi dan
dikalikan dengan panjang pondasi keseluruhan.
b. Pekerjaan aanstamping / pasangan batu kosong
Di atas lapisan pasir dipasang batu kosong (aanstamping) yang rongga-rongganya di
isi pasir agar kedudukannya menjadi kukuh. Pasangan batu kosong (aanstamping) ini
dibuat dengan ketebalah 20 cm. Perhitungan volume pekerjaan aanstamping /
pasangan batu kosong ini dilakukan dengan menghitung luas penampang
aanstamping / pasangan batu kosong dan dikalikan dengan panjang pondasi
keseluruhan.
c. Pekerjaan pasangan batu kali
Untuk pekerjaan pasangan batu kali/batu belah digunakan batu kali/batu belah yang
berukuran kisaran 10 cm sampai dengan 20 cm, berwarna abu-abu, dan tidak berpori.
Spesi yang digunakan sebagai perekat pasangan batu kali adalah campuran 1 PC : 4
PP. Perhitungan volume dilakukan dengan menghitung luas penampang pasangan
batu kali dan dikalikan dengan panjang pondasi keseluruhan.
Panjang pondasi dihitung dengan melihat ukuran yang terdapat pada Gambar 2.
Denah Rencana Pondasi dibawah ini.
300 300
300 300
100 B 100
B 150
300
450
A A
300
C
100
600
500
600
80
10 Pasir Urug
75
85
Gambar 3. Luas Penampang Pondasi Tengah
80
10 Pasir Urug
40
50
Gambar 4. Luas Penampang Pondasi Tepi
Untuk memudahkan perhitungan volume dari masing-masing bagian pekerjaan pondasi maka
dibuat tabel seperti di bawah ini.
110
85
110
50
Gambar 6. Luas Penampang Galian Pondasi Tepi
Perhitungan volume pekerjaan galian tanah untuk pondasi, dapat dilihat pada tabel di
bawah ini.
Tabel 4. Volume Pekerjaan Galian Tanah Pondasi
Panjang
Luas penampang galian Volume galian
pondasi
¿ 1,15 m x 24 m
Pondasi tengah 1,15 m 2 24 m
¿ 27,6 m
¿ 0,66 m x 41 m
Pondasi tepi 0,66 m2 41 m
¿ 27,06 m
Total volume pekerjaan galian tanah pondasi 54,66 m 3
15
20
Perhitungan kebutuhan besi untuk sloof terdiri dari dua bagian, yaitu perhitungan
kebutuhan besi pada tulangan pokok sloof dan perhitungan kebutuhan besi pada sengkang
sloof. Besi yang digunakan sebagai tulangan pokok pada sloof adalah besi tulangan polos
diameter 12 mm dengan jumlah tulangan 2 buah tulangan di bagian atas dan 2 buah tulangan
di bagian bawah. Berikut cara peritungannya:
Berat besi D12 per batang =berat besi D 12 per m1 x panjangbesi per batang
Berat besi D12 per batang=0.888 kg/m x 12 m
Berat besi D12 per batang =10,656 kg
Sedangkan besi yang digunakan untuk sengkang sloof adalah besi tulangan polos dengan
diameter 8 mm dengan jarak antar sengkang 150 mm. Panjang sengkang pada sloof adalah
keliling sloof dikurangi dengan tebal selimut beton. Tebal selimut beton yang digunakan
untuk pekerjaan sloof adalah 0,02 m. Berikut cara perhitungan kebutuhan besi sengkang untuk
sloof:
panjang sloof
Kebutuhan sengkang sloof =
jarak antar sengkang
75 m
Kebutuhan sengkang sloof =
0,15 m
Kebutuhan sengkang sloof =500 buah
Berat besi D8 per batang=berat besi D 8 per m1 x panjang besi per batang
Berat besi D8 per batang=0.395 kg /m x 12 m
Berat besi D8 per batang=4,74 kg
15
15
Besi yang digunakan untuk tulangan pokok kolom berukuran 15 x 15 cm adalah besi
tulangan polos diameter 12 mm dengan jumlah tulangan 2 buah tulangan di bagian atas dan 2
buah tulangan di bagian bawah. Sedangkan besi yang digunakan untuk sengkang kolom
adalah besi tulangan polos dengan diameter 8 mm dengan jarak antar sengkang 150 mm.
Panjang sengkang pada kolom adalah keliling penampang kolom dikurangi dengan tebal
selimut beton. Tebal selimut beton yang digunakan untuk pekerjaan kolom adalah 0,02 m.
300 300
K2 K2 K2
TAMANBELAKANG
300 -0.10 300
K1 K1 K1
TERAS
100 100
-0.02
K1 K1 K1 K1
KM/WC
150
-0.05
R. TIDUR2
300 ±0.00 K1 K1
R. MAKAN
±0.00
K1 K1 K1
450
R. TIDUR1
300 ±0.00
R. TAMU
± 0.00
K1 K1 K1
TERAS
100
-0.02
CARPORT
K3 -0.15
K3
600
TAMAN
-0.10 500
DENAHRGambar
ENCANA9.KOLOM Kolom Beton Bertulang
Rencana
SKALA1: 100
3,15 m
Kebutuhan sengkang 1kolom=
0,15 m
Kebutuhan sengkang 1kolom=21 buah
2,40 m
Kebutuhan sengkang 1kolom=
0,15 m
Kebutuhan sengkang 1kolom=16 buah
panjang sengkang x kebutuhan sengkang 1 kolom
Tulangan sengkang= jumlah kolom x
panjang besi per batang
0,54 m x 16 buah
Tulangan sengkang=3 buah x
12m
Tulangan sengkang=2,16 batang
1,30 m
Kebutuhan sengkang 1kolom=
0,15 m
Kebutuhan sengkang 1kolom=8,67 buah
Kebutuhan sengkang 1kolom ≈ 9 buah
Total volume kebutuhan besi pada pekerjaan kolom diuraikan pada Tabel 5. Volume
Kebutuhan Besi pada Kolom berikut ini.
Tabel 5. Volume Pekerjaan Kebutuhan Besi pada Kolom
Tulangan Pokok D12 Tulangan Sengkang D8
Kolom
(batang) (batang)
K1 15,75 14,75
K2 2,4 2,16
K3 2,17 2,025
20,32 18,935
Jumlah
≈ 21 ≈ 19
Berat besi D12 per batang =berat besi D 12 per m 1 x panjang besi per batang
Berat besi D12 per batang=0.888 kg/m x 12 m
Berat besi D12 per batang =10,656 kg
Berat besi D8 per batang=berat besi D 8 per m1 x panjang besi per batang
Berat besi D8 per batang=0.395 kg /m x 12 m
Berat besi D8 per batang=4,74 kg
15
Besi yang digunakan untuk tulangan pokok ringbalk berukuran 15 x 15 cm adalah besi
tulangan polos diameter 12 mm dengan jumlah tulangan 2 buah tulangan di bagian atas dan 2
buah tulangan di bagian bawah. Sedangkan besi yang digunakan untuk sengkang ringbalk
adalah besi tulangan polos dengan diameter 8 mm dengan jarak antar sengkang 150 mm.
Panjang sengkang ringbalk sama dengan keliling penampang ringbalk dikurangi dengan tebal
selimut beton. Tebal selimut beton yang digunakan untuk pekerjaan kolom adalah 0,02 m.
Panjang ringbalk dapat dilihat pada Gambar 11. Rencana Ringbalk berikut ini.
300 300
TERAS
100 100
-0.02
KM/ WC
150
-0.05
R. TIDUR2
300 ±0.00
R. MAKAN
±0.00
450
R. TIDUR1
300 ±0.00
R. TAMU
± 0.00
TERAS
100
-0.02
CARPORT
600 -0.15
500
600
Berat besi D12 per batang =berat besi D 12 per m 1 x panjang besi per batang
Berat besi D12 per batang=0.888 kg/m x 12 m
Berat besi D12 per batang =10,656 kg
panjang ringbalk
Kebutuhan sengkang ringbalk=
jarak antar sengkang
50 m
Kebutuhan sengkang ringbalk=
0,15 m
Kebutuhan sengkang ringbalk=333,33 buah
Kebutuhan sengkang ringbalk ≈334 buah
Berat besi D8 per batang=berat besi D 8 per m1 x panjang besi per batang
Berat besi D8 per batang=0.395 kg /m x 12 m
Berat besi D8 per batang=4,74 kg
5. Pekerjaan Bekisting
a. Volume kebutuhan bekisting sloof
Karena posisi sloof berada di atas pondasi, maka untuk mengitung kebutuhan volume
bekisting sloof hanya dihitung dari kedua sisi tegaknya daja, sedangkan untuk sisi
bawah/datar tidak perlu dihitung. Berikut cara perhitungannya.
Panjang sloof dapat dihitung dengan melihat ukuran yang terdapat pada Gambar 2. Denah
Rencana Pondasi, yaitu sepanjang 75 m. Sehingga volume sloof dapat dihitung sebagai
berikut:
Panjang ringbalk dapat dihitung dengan melihat ukuran yang terdapat pada Gambar 11.
Rencana Ringbalk yaitu sepanjang 50 m. Sehingga volume ringbalk dapat dihitung sebagai
berikut:
585
150
KM/WC
-0.05
R. TIDUR2
±0.00
R. MAKAN
±0.00
R. TIDUR1
±0.00
R. TAMU
± 0.00
150
350
CARPORT
-0.15
Gambar 12. Rencana Plat Atap Beton Teras
KM/ WC
150
-0.05
70
150
I 215
III 357
240
IV
II 130
Gambar
14. Dinding Samping Kanan
TAMPAKSAMPINGKANAN
Untuk mempermudah
SKALA1: 100 perhitungan, maka dinding dibagi menjadi empat bagian dengan
bentuk geometris yang teratur yaitu bagian I, II, III, dan IV.
215
I
357
III
IV 240
130 II
493 615 392
\
Gambar 15. Dinding Samping Kiri
TAMPAKSAMPINGKIRI
Untuk mempermudah
SKALA1: 100 perhitungan, maka dinding dibagi menjadi empat bagian dengan
bentuk geometris yang teratur yaitu bagian I, II, III, dan IV.
TERAS
100 100
-0.02
KM/ WC
150
-0.05
R. TIDUR2
300 ±0.00
150
R. MAKAN
±0.00
450
R. TIDUR1
300 ±0.00
R. TAMU
± 0.00
TERAS
100
-0.02
c= (Volume pekerjaan dinding x 2 )−luas pagar belakang−luas dinding samping kanan−luas dinding samping k
c=( ( 182,68 m 2−15,27 m 2) x 2) −14,4 m2−44,39 m 2−44,39 m 2
c=231,64 m2
d. Pekerjaan sponeng
Pekerjaan sponeng merupakan pekerjaan plesteran dan acian pada sudut-sudut 90 derajat
pada dinding, kolom beton, maupun pada balok beton. Satuan pekerjaan sponeng adalah
dalam meter panjang (m). Macam-macam pekerjaan sponeng pada bangunan rumah tinggal
ini adalah:
1) Pekerjaan sponeng pada dinding tempat peletakan kusen pintu, jendela dan bovenlight.
SPONENG
DINDING KUSEN6/ 12
Total volume pekerjaan sponeng pada dinding tempat peletakan kusen pintu, jendela
dan bovenlight
¿ 9,8 m+40,8 m+28,2 m+ 4,4 m
¿ 83,2 m
2) Pekerjaan sponeng pada satu kolom teras depan dan satu kolom teras belakang. Tinggi
kolom 3,15 m dengan empat sudut. Maka volume pekerjaan sponeng adalah
¿ 3,15 m x 4 sudut x 2buah=25,2 m
TAMANBELAKANG
300 -0.10 300
TERAS
100
-0.02 L2 100
KM/ WC
L3
-0.05
150
R. TIDUR2
300 ±0.00
L1
R. MAKAN
±0.00
L1
450
R. TIDUR1
300 ±0.00
R. TAMU
L1 ± 0.00
TERAS
L2 -0.02
100
CARPORT
-0.15
600
RB TAMAN
-0.10 500
L1 KERAMIKUKURAN40 CMX40 CM
L2 KERAMIKUKURAN30 CMX30 CM
L3 KERAMIKUKURAN20 CMX20 CM
600
RB RABATBETON
DENAHRENCA18.
Gambar NADenah
LANTA I
Rencana Lantai
SKALA1:100
Pasangan keramik 40 cm x 40 cm
Pasangan keramik 30 cm x 30 cm
Tabel 12. Volume pasangan Keramik 30 cm x 30 cm
Ruang Panjang Lebar Volume
Teras depan 3m 1m ¿ 3 m x 1m=3 m 2
Teras belakang 6m 1m ¿ 6 m x 1 m=6 m 2
Volume pasangan Keramik 30 cm x 30 cm 9 m2
Pasangan keramik 20 cm x 20 cm
Pasangan keramik yang digunakan untuk KM/WC adalah 20 cm x 20 cm dengan ukuran
lantai KM/WC 1,5 m x 1,5 m. Maka volume pekerjaan pasangan keramik lantai KM/WC
adalah 1,5 m x 1,5 m=2,25 m2
a. Pintu P1
90
10 4 11 60 11 4 10
12
12
5
10
195
10
10
10
5
10
195
10
12
12
5
9
154
d. Boven light
10 5 50 5 10
12
9 34 9 12
5 4
9
40 24
9
5 4
DETAIL
Gambar BO
22. VENL
Detail IGHTBV
Jendela [1UNIT]
(J1)
SKALA1:20
Volume Pekerjaan kusen bovenlight (BV) :
¿ luas penampang x panjang kayu kusen x banyaknya BV
¿¿
¿ 0,006 m 2 x 2m x 1 unit
¿ 0,012 m3
Perhitungan volume pekerjaan pintu dan jendela diuraikan pada Tabel 13. Volume Pekerjaan
Pintu dan Jendela berikut ini:
BALOKSKOR8/ 12
USUK5/ 7
190
RENG2/ 3 BALOKGAPIT6/ 15
GORDING 8/ 12
220 BALOKGANTUNG8/ 12
260 350
MURPLAT8/ 12
LISPLANK 3/ 25 MURBAUTØ12 160
BALOKKUNCI 8/ 12
BESI PLAT4.40
BALOKTARIK8/ 12
100
630
DETAILKUDA-KUDA
Gambar 23. Detail Kuda-Kuda
SKALA1: 100
Dengan melihat Gambar 21. Detail Kuda-Kuda di atas, dapat dihitung total panjang semua
balok pada konstruksi kuda kuda kayu yang digunakan :
Balok tarik ukuran 8 /12 ¿ 6,30 m
Balok skor ukuran 8 /12 ¿ 2 x 1,60 m=3,20 m
Balok gantung ukuran 8 /12 ¿ 2,20 m
Balok kunci ukuran 8 /12 ¿ 1,00 m
Kaki kuda-kuda ukuran 8 /12 ¿ 2 ( 2,60 m+1,90 m )=9,00 m
Jumlah total balok ukuran 8 /12 ¿ 21,7 m
Balok gapit ukuran 6 /15 ¿ 2 x 3,50 m=7,00 m
300 300
PB MP
100 100
150
300
R
N
GG KK GG 450
300 G
U
MP
100
PB
600 KK kuda-kuda
500 GG gunung-gunung
G gording 8/ 12
N nok 8/ 12
PB plat beton
MP mur plat 8/ 12
R reng 2/ 3
600
U usuk5/ 7
Gambar 24. Rencana Atap
RENCANAATAP
SKALA1: 100
Pada Gambar 24. Rencana Atap di atas terlihat bentuk atap pelana dengan panjang balok
nok, balok gording, dan balok murplat semua sama yaitu 6 m. Pada gambar tersebut terlihat
ada 2 balok gording, 2 balok murplat, dan 1 balok nok, sehingga total panjang balok yang
digunakan pada rangka atap adalah 5 balok x 30 m=30 m.
Volume Pekerjaan rangka atap :
¿ luas penampang balok 8/12 x total panjang balok rangka atap
¿ ( 0,08 m x 0,12 m ) x 30 m
¿ 0,0096 m 2 x 30 m
¿ 0,288 m3
450
260
RENCANAKUDA-KUDA
SKALA1: 100
600
TAMPAKDEPAN
SKALA1: 100
Gambar 25. Ukuran untuk Menghitung Volume Pekerjaan Usuk dan Reng
Volume pekerjaan usuk dan reng sama dengan luas atap, yang dihitung dengan
mengkalikan jumlah panjang sisi miring atap dengan panjang atap.
e. Pekerjaan Lisplank
Lisplank dibuat menggunakan papan kayu kamper kelas II dengan ukuran penampang
3 cm x 25 cm. Satuan yang digunakan pada pekerjaan lisplank dinyatakan dalam meter
panjang ( m ) . Pada bangunan rumah tinggal ini, papan lisplank dipasang pada teriris depan
sepanjang6 meter dan pada teritis belakang sepanjang 6 meter juga. Sehingga volume
pekerjaan lisplank adalah 6 m+6 m=12 m.
11. Pekerjaan Langit-Langit
a. Pekerjaan rangka langit-langit
Rangka langit-langit dibuat menggunakan kayu kelas II dengan ukuran penampang
6 cm x 12 cm(6/ 12) dan 5 cm x 7 cm(5/7). Satuan yang digunakan pada pekerjaan rangka
langit-langit adalah meter persegi ( m 2 ) . Untuk dapat menghitng volume pekerjaan rangka
langit-langit dapat melihat Gambar 26. Rencana Langit-Langit di bawah ini.
100
TERAS 100
± 2,90
85 85
100 100 85
KM/ WC
± 2,90
50
100 R. TIDUR2
± 2,90 35
R. MAKAN
100 100
± 2,90
100
85
± 2,90 R. TAMU
± 2,90
100 100
TERAS
± 2,90 100
Perhitungan volume pekerjaan rangka langit-langit diuraikan pada Tabel 14. Volume
Pekerjaan Rangka Langit-Langit. berikut ini:
S
TAMANBELAKANG
-0.10
TERAS
-0.02
R. TIDUR2
±0.00
1100
R. MAKAN
±0.00
R. TIDUR1
±0.00
R. TAMU
± 0.00
985
920
TERAS
-0.02
CARPORT
-0.15
ST S SUMBERAIRBERSIH
ST SEPTICTANK
P PERESAPAN
P
SALURANAIRKOTOR
SALURANTINJA
SALURANAIRBERSIH
RENCANASANITGambar
ASIDRAINASE
27. Rencana Sanitasi
SKALA1: 100
a. Pekerjaan saluran air bersih
Saluran air bersih menggunakan pipa PVC tipe AW diameter 1/2inch, dengan sumber air
bersih dari sumur bor. Volume pekerjaan saluran air bersih dinyatakan dalam meter panjang
( m ) . Dengan melihat gambar XX. Rencana Sanitasi Drainase di atas, maka volume pekerjaan
saluran air bersih adalah 11m .
b. Pekerjaan saluran air kotor
Saluran air kotor menggunakan pipa PVC tipe AW diameter 4 inch, yang termasuk pada
pekerjaan saluran pipa PVC tipe AW diameter 4 inch adalah saluran air kotor dan saluran
tinja. Volume pekerjaan saluran ait kotor dinyatakan dalam meter panjang ( m ) . Dengan
melihat Gambar 27. Rencana Sanitasi di atas, maka volume pekerjaan saluran air kotor
adalah :
¿ panjang saluran tinja+ panjang saluran air kotor
¿ 9,85 m+9,20 m
¿ 19,05 m
DINDING KUSEN6/ 12
12
6
Gambar 28. Potongan Balok Kayu Kusen
Perhitungan volume pekerjaan pengecatan kusen diuraikan pada Tabel 16. Volume Pekerjaan
Pengecatan Kusen. berikut ini :
170
Dari Gambar 29. Jendela J1 di atas didapatkan daun jendela dengan ukuran
panjang=47,5 cm dan tinggi=170 cm. Karena satu unit jendela dipasang dua daun
jendela dengan ukuran yang sama maka luas pengecatan daun jendela dikalikan dua.
Volume pekerjaan pengecatan daun jendela dinyatakan dalam satuan meter panjang
( m ) .Volume pekerjaan pengecatan daun jendela adalah :
40
300 300
TAMANBELAKANG
300
-0.10 300
100 100
R. TIDUR2 150
±0.00
300
R. MAKAN
±0.00
R. TIDUR1 450
±0.00
300
R. TAMU
± 0.00
100
CARPORT
-0.15
600
TAMAN = SAKELARTUNGGAL
-0.10 500
= SAKELARGANDA
= STOP KONTAK
= LAMPUPIJAR/ PL
18 WATT
12 WATT( KM/WC)
600
RENCANAELEKT
Gambar RIK
31. AL Elektrikal
Rencana
SKALA
Dengan melihat Gambar 1:1Rencana
31. 00 Elektrikal di atas, maka dapat dihitung :
Volume pekerjaan memasang titik lampu adalah 7 buah. Lampu pijar 12 watt dipasang
pada KM/WC sedangkan ruangan lain dipasang lampu pijar 18 watt.
Volume pekerjaan memasang stop kontak adalah 4 buah.
Volume pekerjaan memasak sakelar adalah 4 buah.