BAHAN AJAR
PROGRAM DIKLAT DARING
HOLISTIK PARENTING TRAINING
MEMBANTU ANAK USIA DINI TERAMPIL DAN BERKARAKTER UNGGUL
OLEH:
CEP UNANG WARDAYA
Semua anak belajar dari orang dewasa. Suatu saat mungkin di antara kita pernah merasa
kaget ketika seorang anak dengan nyaring mengucapkan sumpah seperti orang dewasa.
Para guru atau orang tua terkadang langsung bereaksi dengan mengatakan “Saya heran
dari mana mereka mendapatkan kata-kata seperti itu". Walaupun pada akhirnya kita
mengetahui bahwa anak-anak kita belajar hal-hal baru dari lingkungan sekitarnya, suka
ataupun tidak, bahwa lingkungan memiliki pengaruh besar pada perkembangan anak.
Oleh karena itu kita harus mampu memunculkan peluang-peluang selama berinteraksi
dengan anak-anak dalam kehidupan sehari-hari, untuk mendorong munculnya perilaku
yang kita inginkan.
Anak-anak belajar dengan beragam cara yang berbeda, mulai dari pembelajaran melalui
interaksi sehari-hari dengan anggota keluarga di rumah, pembelajaran formal di
lingkungan kelas sekolah dan komunitas di lingkungan masyarakat. Interaksi sehari-hari
anak dengan anggota keluarga dan teman sebaya di luar rumah, memberikan pengaruh
yang sangat besar terhadap perkembangan perilaku mereka dibanding hasil
pembelajaran di dalam kelas.
Bahan ajar ini akan membahas tentang strategi komunikasi dengan anak usia dini untuk
menciptakan interaksi sehari-hari yang efektif dengan mereka. Hal ini diharapkan dapat
membantu anak dalam mengembangkan perilaku dan kemampuan yang lebih baik.
Ketika kita mencoba mengembangkan kemampuan ataupun keterampilan anak yang
lebih baik, adalah penting untuk mengembangkan kemampuan atau keterampilan yang
telah dimiliki anak. Pada akhir bahan ajar ini, peserta diharapkan dapat:
PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG
© 2020
2
1. Meningkatkan keterampilan berkomunikasi pada anak usia dini
2. memberikan instruksi-instruksi yang efektif kepada anak;
3. serta mengembangkan aturan dalam keluarga yang dapat mengembangkan ke arah
perilaku yang lebih baik.
Keterampilan berkomunikasi sangat penting bagi banyak aspek dalam hidup seseorang.
Semakin baik keterampilan berkomunikasi seseorang, semakin baik cara mereka
mengatasi tuntutan di tempat-tempat seperti sekolah, kantor atau bahkan klub olah raga
lokal . Bagaimanapun, tidak ada tempat yang lebih penting daripada keluarga.
Komunikasi yang baik bagaikan ‘minyak pelumas’ bagi jalannya sebuah keluarga.
Dalam mesin mobil, apabila tidak ada minyak pelumas, mesinnya akan jelek dan
kepanasan. Komunikasi yang minim antar anggota keluarga akan berdampak sama.
Keluarga tidak akan harmonis dan emosi antar anggota keluarga akan memuncak. Jadi,
bagaimana cara Anda mengembangkan komunikasi antar anggota keluarga?
Ada beberapa keterampilan berkomunikasi yang sederhana tetapi berguna yang dapat
digunakan oleh anggota keluarga. Ada banyak cara agar anggota keluarga dapat
berkomunikasi satu sama lain, tetapi kebanyakan komunikasi keluarga melibatkan
obrolan. Oleh sebab itu, kita akan fokus pada keterampilan berbicara dan keterampilan
mendengarkan. Anda akan melihat bahwa prinsip-prinsip dibalik keterampilan ini bisa
juga digunakan dalam bentuk komunikasi lain; contohnya komunikasi tulisan atau
penggunaan bahasa isyarat.
Satu hal terpenting sebelum berbicara atau memberi komentar, jika kita merasa
ada keraguan apakah respon kita sudah tepat atau belum, sebaiknya coba
bertanya dulu pada diri sendiri sekaligus sebagai bagian untuk melatih diri.
Apakah apa yang saya sampaikan ini bermanfaat atau tidak, apakah kata-kata
saya ini enak tidak didengar orang lain. Apakah ungkapan saya ini tepat
disampaikan dalam sutuasi seperti ini, dan apakah pembicaraan saya ini tidak
akan menyinggung perasaan lawan bicara kita.
Aturan umum tentang komunikasi yang baik adalah memikirkan apa yang kita
ingin katakan sebelum mengatakannya. Hal ini tidak akan begitu penting
apabila Anda sedang mengobrol tentang cuaca. Akan tetapai bagaimanapun,
hal ini sangat penting manakala kita berbicara pada topiknya yang serius dan
menyangkut kepentingan banyak orang. Hal ini akan membantu kita
memastikan apa yang ingin kita katakan dan yang lebih penting lagi, akan
membantu kita berhenti mengucapkan hal yang akan kita sesali setelah selesai
PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG
© 2020
5
berbicara. Kalau kita suadah terbiasa berhenti sejenak untuk berpikir sebelum
melanjutkan obrolan, maka banyak manfaat yang bisa kita dapatkan. Salah
satunya tidak akan menyesal setelah selesai berbicara. Berpikir sebelum bicara
sangat penting apabila kita kecewa oleh sesuatu yang telah terjadi. Atau
berpikir sebelum marah dan mengeluarkan kata-kata yang kasar akan sangat
penting, sebagai bagian dari kontrol diri.
Contoh
Sebuah pesan ‘saya’ yang jelas akan menjadi: ‘saya jadi khawatir apabila
kamu pulang larut.’
“Saya merasa (atau berpikir) X ketika Y (sesuatu) terjadi dalam situasi Z,”
Lihatlah lembar kerja dalam bagian latihan, kita akan berlatih memberikan
pesan “saya” dengan menyelesaikan Latihan Tim A.
PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG
© 2020
6
4) Berbicara secara spesifik
Tidak ada keraguan bahwa semakin positif cara Anda berbicara dengan orang
lain, semakin positif kecenderunagn mereka terhadap Anda. Menyebalkan
pada orang lain biasanya memicu respons tidak menyenangkan dari mereka.
Kadang-kadang sulit untuk bersifat positif terhadap seseorang yang telah
mengecewakan Anda, tetapi penting untuk mencoba menemukan sesuatu yang
positif untuk dikatakan. Tahan keinginan untuk berkata pedas. Mungkin akan
Apa yang disampaikan orang tua pada anak adalah sesuatu yang eksternal dari
diri Anda. Namun ini bisa menjadi terinternalisasi masuk ke alam bawah sadar
anak. Oleh sebab itu penting bagi orang tua untuk menyampaikan hal positif
bagi anak.
Pertanyaan orang tua secara berulang “kamu bodoh, kamu malas” tanpa sadar
masuk ke alam bawah sadar anak. Dan kemudian anak mewujudkannya.
Sehingga hasilnya menjadi kontradiksi dari apa yang diharapkan orang tua.
Oleh sebab itu agar Anda menjadi orang tua yang efektif ucapkan lah kata-kata
positif. Namun yang menjadi pertanyaan bagaimana ketika harus menghadapi
anak yang malas belajar, tidak mau mengerjakan PR . Seringkali bagi kita
orang tua kata-kata negative digunakan untuk mendorong anak melakukan
kewajibannya.
Tentu ini bisa disiasati dengan melakukan beberapa cara. Misalnya dengan
melakukan pengalihan. Misalnya anak yang malas mungkin kita minta sejenak
untuk melakukan aktivitas lain.
“ Ok, kalau nggak kita main music dulu ya. Setelah itu baru kita mengerjakan
PR” (pengalihan)
“ Ayo, menurut Rina, gimana caranya biar nggak malas. Kan ini tugas harus
selesai nak”.
Atau kita bisa merubah persepsi anak terhadap apa yang ia kerjakan.
‘Itu tidak akan berhasil, karena ketika saya mencobanya dua tahun yang lalu
juga tidak berhasil.’
Waktunya berpikir tentang isu-isu tertentu atau situasi di keluarga Anda ketika
Anda lebih sering berbicara tentang masa lalu. Buka halaman latihan Anda,
dan di Latihan Tim B pikirkan pernyataan yang mungkin akan Anda ucapkan,
lalu buat pernyataan yang mengacu pada situasi yang sama tetapi mengandung
‘kekinian’. Lalu catat contohnya.
Sopan santun adalah bertingkah laku yang baik, bertindak kepada orang lain
yang membuat orang lain merasa bernilai, diperhatikan dan dihargai; tulus
dalam mengucapkan "terimakasih" dan "maaf", dan itu terpancar dari
ekspresinya. Adapun indikator sopan santun yang dapat diamati bagi anak TK
menurut Ratna Megawangi (2010) adalah sebagai berikut:
b. Keterampilan Mendengar
Salah satu keterampilan KOMUNIKASI penting untuk dikembangkan pada
anak-anak Anda adalah keterampilan mendengarkan. Keterampilan komunikasi
yang baik akan menguntungkan anak-anak Anda dalam semua aspek kehidupan
mereka - di rumah, pekerjaan sekolah, dan dalam hubungan antar keluarga. Jika
anak-anak Anda tahu bagaimana mendengarkan dengan baik, mereka akan
menjalani kehidupan yang lebih memuaskan dan sukses. (Your Family as a
team, 8; 2002)
Salah satu cara terkuat bahwa anak-anak belajar adalah melalui perilaku
pemodelan dari orang tua mereka. Ketika Anda menunjukkan keterampilan
mendengarkan yang baik dalam kehidupan sehari-hari Anda di hadapan
anak-anak Anda, mereka akan belajar keterampilan, juga. Mereka dapat
melihat bagaimana hal itu dilakukan dengan melihat Anda.
Dalam setiap jenis komunikasi, terlihat di mata orang yang Anda ajak bicara
dan mengajar anak-anak Anda untuk melakukan hal yang sama. Sebuah
koneksi halus dan khusus dibuat ketika orang melakukan kontak mata. Anda
dapat mulai membuat model perilaku ini kepada anak-anak Anda ketika
mereka cukup muda, bahkan sebelum usia 2 tahun.
Dari waktu ke waktu, tanyakan kepada anak Anda apa yang Anda katakan.
Anda mencoba untuk menentukan apa yang anak Anda dengar dengan
meminta dia untuk parafrase apa yang Anda katakan. Ketika ia mengulangi
dengan benar, memuji usahanya. Jika ia tidak mendapatkan itu benar, Anda
memiliki kesempatan untuk mengulangi apa yang Anda katakan untuk
klarifikasi dan untuk meningkatkan keterampilan mendengarkan.
tidak peduli seberapa kecil. Ketika anak Anda menunjukkan upaya terkecil
untuk mendengarkan atau bahkan pendekatan mendengarkan, itu pintar
untuk memperkuat upaya-upaya segera. Bahkan dengan dua tahun, Anda
dapat mendorong keterampilan mendengarkan mereka dengan mengatakan,
"Terima kasih untuk duduk begitu tenang sementara Mama sedang
berbicara," atau, "Kamu benar-benar mendengarkan Ayah, terima kasih."
Setelah percakapan, tanggapan yang sederhana, seperti tersenyum saat Anda
berkata, "Bagus pada mendengarkan," juga membiarkan anak-anak Anda
tahu bahwa mereka menunjukkan perilaku yang penting Anda sedang
mencari. Meningkatkan kemampuan mendengarkan pada anak adalah yang
terbaik dilakukan dengan cara sedikit demi setiap hari. Sebagai orangtua,
Anda adalah panutan yang terbaik untuk mengajar anak keterampilan
komunikasi Anda. Reward upaya mereka dengan senyum dan komentar
positif, dan Anda berada pada jalan untuk membangun keterampilan
mendengarkan mereka untuk masa depan yang sukses (Para
Pembelajar:2011)
c. Latihan
Lihatlah pada contoh berikut, ubahlah pernyataan yang ada pada kolom
pernyataan dengan kalimat pernyataan yang menggunakan “pesan saya”
dengan rumus sebagai berikut :
“ Saya merasa atau saya pikir “X” ketika “Y” (sesuatu) terjadi dalam situasi “Z”
PESAN “SAYA”
PERNYATAAN
Kamu mengganggu saya dan melukai Saya merasa terluka dan terganggu ketika
saya Anda berbicara seperti itu
Rumah ini selalu berantakan Saya tidak suka rumah kita menjadi
berantakan
Kami tidak menyarankan orang tua harus menjalankan aturan dalam keluarga
seperti di barak militer. Orang tua di rumah hendaknya memberikan instruksi dan
menjalankan aturan secara wajar dan penuh suasana kekeluargaan dan kasih
sayang. Setiap orang tua hendaknya memberikan instruksi kepada anak disesuaikan
dengan tingkat perkembangan dan usia anak itu sendiri. Walaupun pada
kenyataannya setiap keluarga memiliki gaya yang berbeda dalam mendidik dan
membina anak-anaknya di rumah. Akan tetapi semestinya setiap orang tua sadar
bahwa anak adalah amanat yang maha kuasa yang harus diperlakukan orang tua
secara manusiawi.
Cara kita memberikan instruksi kepada anak-anak dapat mempengaruhi apakah
mereka melakukan apa yang diperlukan atau tidak. Jika kita memikirkannya,
instruksi untuk seorang anak tak ubahnya sebuah pemicu perilaku. Dari hasil
penelitian dalam keluarga, dinyatakan bahwa ada cara yang baik dan cara yang
buruk bagi orang tua dalam memberikan instruksi. Jika instruksi diberikan dengan
baik, akan meningkatkan kemungkinan anak akan mengikutinya. Namun, jika
instruksi diberikan kurang baik, anak cenderung enggan untuk melakukan apa yang
di minta. Seorang anak bahkan mungkin tidak tahu apa yang kita inginkan untuk
mereka lakukan.
3) Jumlah intruksi.
Berikan hanya satu instruksi pada satu waktu. Maka anak kita tidak akan
bingung tentang apa yang diharapkan baik oleh orang tua maupun guru. Jika
ada beberapa hal yang harus dilakukan anak maka kita hendaknya memilih
dan memutuskan hal yang paling baik untuk dilakukan anak. Dan hal ini
hendaknya dikomunikasikan pada anak untuk dilakukan terlebih dahulu.
Tunggu anak selesai melakukan intruksi kita yang pertama, sebelum
menyampaikan intruksi yang lainya.
Menggunakan kata “Stop” atau “Jangan” dalam menyuruh anak untuk berhenti
melakukan hal yang salah dinilai kurang efektif jika dibanding dengan menyuruh
anak yang seharusnya dia lakukan. Misalnya “Duduk di sofa “ lebih informatif
daripada” Stop melompat di sofa”. Pikirkan kata atau kalimat tentang apa yang
kita inginkan dari anak untuk melakukannya sebagai alternatif agar anak
berhenti melakukan sesuatu yang tidak kita inginkan.
Contoh berikutnya dalam video adalah perilaku yang sangat ringan, bukan
perilaku yang sangat sulit, Anda mungkin pernah mengalaminya dengan anak
sendiri. (Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, kita tidak bisa meminta anak
untuk berhenti melakukan perilaku sulit atau berbahaya.)
Instruksi prinsip pemaaf adalah sama untuk perilaku ringan dan sangat sulit.
Lihatlah tanyangan 2.11 sekarang. Fokus pada apa yang ayah lakukan.
Apa yang anda pikirkan dari instruksi itu? Ya, itu cukup bagus. Ayah Sandra
mengatakan kepadanya, apa yang harus berhenti dilakukan sandra dan apa yang
harus dilakukan sebagai alternatif. Dia juga berdiri di dekatnya, berbicara
Apa yang anda pikirkan dari instruksi itu? Intruksi itu tidak terlalu baik. Bagaimana
bisa diperbaiki? Mungkin ibu bisa menemukan untuk Sisi dan Jesse dan
mengatakan kepada mereka apa yang seharusnya mereka lakukan.
Alasan ketiga, dengan memiliki aturan rumah atau aturan di lingkungan keluarga
adalah diharapkan dapat meningkatkan ke arah perilaku anak yang lebih baik.
Ingat diskusi kita tentang pemicu perilaku. Sama seperti memberikan instruksi
pada seorang anak bisa dijadikan pemicu. Kadang-kadang perilaku buruk anak
terjadi karena mereka tidak tahu apa yang diinginkan dari mereka. Menyusun
3) Jenis aturan
Jika kita berpikir tentang aturan rumah atau aturan di lingkungan keluarga, ada
dua jenis aturan. Ada aturan yang menguraikan apa yang seorang anak harus
melakukannya, misalnya, `John harus menggantung handuknya setelah dia
mandi, atau` Sarah akan mencuci tangannya sebelum duduk di meja makan. Lalu
ada aturan yang menguraikan apa yang tidak boleh dilakukan anak, misalnya
“Jane tidak boleh menulis di dinding “, atau` Graham tidak boleh memukul
adiknya.
Ketika kita membuat aturan untuk anak , penting untuk dibuat dengan spesifik.
Dalam Modul 1 kita berbicara tentang bagaimana menggambarkan perilaku anak
dengan spesifik. Menyusun aturan benar-benar hanya fokus pada apa yang harus
dilakukan anak dan apa yang tidak boleh dilakukan anak.
Untuk saat ini, penting untuk memastikan anak tidak menerima konsekuensi
positif ketika mereka melanggar aturan.
6) Mengubah aturan
Aturan yang kita susun tentang hal-hal yang penting bagi anak kita
dimungkinkan akan berbeda dengan keluarga yang lain. Seperti halnya anak kita
juga mengalami perkembangan, hal-hal yang penting bagi merekapun akan
berubah seiring dengan berjalannya waktu. Jadi aturan untuk perilaku mereka
pun akan berubah pula, begitu juga untuk anak usia dini tidak akan sesuai untuk
mereka yang sudah remaja.
PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG
© 2020
24
Dalam keluarga, mungkin kita memiliki anak dalam berbagai tingkatan usia.
Beberapa aturan yang kita miliki mungkin sama untuk semua. Atau aturan lain
mungkin berlaku hanya untuk satu dari mereka. Hal ini tergantung pada apa yang
penting untuk anak pada saat ini, dan bagi anak tertentu.
d. Latihan
Di bawah ini ada enam hal penting yang harus dipertimbangkan guru dan orang
tua dalam merencanakan sebuah intuksi, agar dalam memberikan instruksi
kepada anak berjalan lebih efektif. Coba jelaskan masing-masing dari poin-poin
tersebut.
Penting intruksi
Jumlah intruksi
Ketepatan waktu
Tingkat kesulitan
Waktu yang tersedia
Anak mebutuhkan bantuan
SELAMAT BERKARYA!
Anonym. 2007. Prinsip dan Praktek Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Direktorat
PAUD
Heidi Murkoff, Arlene Eisenberg, Sandee Hathaway. 2002. What to Expect When
You're Expecting. Workman Publishing Company