Nama, simbol nikel, Ni
Pengucapan /ˈnɪkəl/ ni-kəl
Nomor atom (Z) 28
Golongan, blok golongan 10, blo
k-d
Periode periode 4
Sifat fisika
Fase solid
Titik lebur 1728 K (1455 °C,
2651 °F)
Titik didih 3186 K (2913 °C,
5275 °F)
Kepadatan mendekati s. 8.908 g/cm3
k.
Kalor peleburan 17.48 kJ/mol
Kalor penguapan 377.5 kJ/mol
Nikel ditemukan oleh Cronstedt pada tahun 1751 dalam mineral yang disebutnya
kupfernickel (nikolit). Nikel adalah komponen yang ditemukan banyak dalam meteorit dan
menjadi ciri komponen yang membedakan meteorit dari mineral lainnya. Meteorit besi atau
siderit, dapat mengandung alloy besi dan nikel berkadar 5-25%. Nikel diperoleh secara
komersial dari pentlandit dan pirotit di kawasan Sudbury Ontario, sebuah daerah yang
menghasilkan 30% kebutuhan dunia akan nikel. Deposit nikel lainnya ditemukan di
Kaledonia Baru, Australia, Cuba, dan Indonesia.
Berdasarkan tahapan proses, pengolahan nikel dapat dilakukan dalam tiga tahapan proses,
yaitu Tahap Preparasi, Tahap Pemisahan, dan Tahap Dewatering. Kegiatan pengolahan ini
bertujuan untuk membebaskan dan memisahkan mineral berharga dari mineral yang tidak
berharga atau mineral pengotor sehingga setelah dilakukan proses pengolahan dihasilkan
konsentrat yang bernilai tinggi dan tailing yang tidak berharga. Metode yang dipakai
bermacam-macam tergantung dari sifat kimia, sifat fisika, sifat mekanik dari mineral itu
sendiri. Nikel merupakan logam berwarna putih keperak – perakan, ringan, kuat antin karat,
bersifat keras, mudah ditempa, sedikit ferromagnetis, dan merupakan konduktor yang agak
baik terhadap panas dan listrik. Nikel tergolong dalam grup logam besi-kobal, yang dapat
menghasilkan alloy yang sangat berharga. Spesifik gravitynya 8,902 dengan titik lebur
14530C dan titik didih 27320C, resisten terhadap oksidasi, mudah ditarik oleh magnet, larut
dalam asam nitrit, tidak larut dalam air dan amoniak, sedikit larut dalam hidrokhlorik dan
asam belerang. Memiliki berat jenis 8,8 untuk logam padat dan 9,04 untuk kristal tunggal.
Secara umum, mineral bijih di alam ini dibagi dalam 2 (dua) jenis yaitu mineral sulfida dan
mineral oksida. Begitu pula dengan bijih nikel, ada sulfida dan ada oksida. Masing-masing
mempunyai karakteristik sendiri dan cara pengolahannya pun juga tidak sama. Dalam
bahasan kali ini akan dibatasi pengolahan bijih nikel dari mineral oksida (Laterit).
Bijih nikel dari mineral oksida (Laterite) ada dua jenis yang umumnya ditemui yaitu Saprolit
dan Limonit dengan berbagai variasi kadar. Perbedaan menonjol dari 2 jenis bijih ini adalah
kandungan Fe (Besi) dan Mg (Magnesium), bijih saprolit mempunyai kandungan Fe rendah
dan Mg tinggi sedangkan limonit sebaliknya. Bijih Saprolit dua dibagi dalam 2 jenis
berdasarkan kadarnya yaitu HGSO (High Grade Saprolit Ore) dan LGSO (Low Grade Saprolit
Ore), biasanya HGSO mempunyai kadar Ni ≥ 2% sedangkan LGSO mempunyai kadar Ni.
Adapun tahap-tahap yang dilakukan untuk melakukan proses pengelolahan nikel melalui
beberapa tahap utama yaitu, crushing, Pengering, Pereduksi, peleburan, Pemurni, dan
Granulasi dan Pengemasan
Pengertian Nikel
Nikel adalah logam berwarna putih keperak-perakan yang mengkilap. Logam ini termasuk
logam peralihan karena terletak pada golongan VIII B dan periode 4 pada sistem periodik.
Nikel memiliki lambang kimia Ni dan nomor atom 28. Nikel ini dapat melebur/meleleh
pada suhu 1.455 C dan mendidih pada suhu 2.730 C.
Nikel telah dikenal sejak lama yaitu sekitar 3500 SM sebagai bahan campuran tembaga
dalam pembuatan mata uang dan sebagai bahan paduan logam yang banyak digunakan di
berbagai industri logam.
Pada tahun 1751, seorang ilmuwan dari Swedia yang bernama Baron Axel Fredrik
Cronsted berhasil menemukan nikel sebagai sebuah unsur.
Sifat Nikel
Nikel tergolong logam yang lunak sehingga mudah untuk dibentuk atau ditempa. Selain
itu, nikel juga memiliki sifat magnetik, tidak mudah berkarat, dan dapat dipoles. Sifat lain
yang dimiliki loam ini dapat larut dalam asam nitrat encer, sementara dalam asam nitrat
pekat nikel tiak dapat bereaktif.
Manfaat Nikel
Berikut ini adalah beberapa manfaat dan penggunaan dari unsur nikel :
Besi biasa atau steel memiliki kecenderungan yang mudah mengalami karat atau stain
ketika mengalami proses osidasi, seperti trkena air ataupun udara. Dengan menggunakan
campura nikel dan juga krom, maka terciptalah jenis besi yang tahan akan karat, yaitu
stainless steel. Stainless steel merupakan jenis besi anti karat yang sudah sangat populer
dan banyak digunakan dalm industry – industry penyedia barang. Berikut ini beberapa
benda dan hasil produksi dari stainless steel yang akrab dalam kehidupan kita sehari –
hari :
Pembuatan koin
Biasanya mata uang suatu Negara memiliki 2 jenis,yaitu dalam bentuk kertas dan bentuk
koin. Mata uang yang memiliki bentuk koin dibuat dengan menggunakan bahan dasar
yang dicampur dengan unsur nikel. Hal ini dapat membuat uang koin atau yang biasa
dikenal dengan istilah uang logam memiliki daya tahan terhadap karat, dan juga memiliki
tekstur yang mengkilap.
Apabila anda seorang pegiat dan orang yang hobi dengan dunia otomotif, pasti sudah
cukup akrab dengan nikel sebagai salah satu pemanis kendaraan. Biasa nikel dan krom
dapat menjadi bahan lapisan tambahan pada part – part otomotif agar menjadi lebih
kinclong dan menarik. Lapisan ini biasanya selain dapat mencegah munculnya karat, dapat
juga menjaga kualitar part agar tidak cepat rusak. Berikut ini adalah beberapa part
otomotif yang sering diaplikasikan campuran nikel dan krom :
Velg
Rangka
Bumper
Knalpot
Bagian – bagian kecil, seperti pijakan kaki, handle rem dan spion
Apa anda pernah mendengar tentang monel? Monel merupakan salah satu jenis logam
yang merupakan campuran dari nikel dan tembaga. Hal ini dapat menghasilkan logam
yang keras dan kuat, tahan terhadap karat, namun dengan harga yang relative lebih
terjangkau dibandingkan jenis besi yang full stainless. Biasanya, monel ini dipergunakan
sebagai :
Kawat
Sifat nikel yang mudah dibentuk membuat unsur ini dapat dibentuk menjadi kawat. Kawat
yang dihasilkan oleh nikel ini memiliki ketahanan yang baik, dan juga memiliki sifat yang
anti karat. Biasanya kawat yang dibuat dari bahan dasar nikel ini dipergunakan pada
turbin mesin jet.
Melapisi senjata
Dengan sifatnya yang kuat dan anti karat, nikel juga sering dimanfaatkan sebagai pelapis
dari berbagai jennies senjata yang diprodoksi di pabriknya. Dengan menambahkan lapisan
nikel pada senjata, maka kalitas senjata akan bertambah baik, karena menjadi lebih kuat
dan tahan karat serta tidak mudah mengalami korosi.
Menjadi katalis
Nikel juga dimanfaatkan sebagai katalis, ang dapat membuat minyak sayur mengalami
hidrogenasi sehingga berubah bentuk menjadi bentuk padat
1. Plating
Beberapa metode plating atau metoe penyolderan menggunakan bantuan nikel untuk
mlaksanakannya. Nikel memiliki sifat yang mudah melebur, dan dapat melapisi dengan
baik, sehingga beberapa komponen elektronik juga mengandalkan nikel dalam melakukan
plating atau pelapisannya.
Pemanfaatan lain dari nikel adalah sebagai bahan dasar dari bateai yang dapat diisi ulang,
alias rechargeable battery. Biasanya baterai yang memilikki bahan dasar nikel ini adalah
baterai aki ataupun baterai kecil yang biasa kita gunakan sehari – hari.
4. Sifat aneh dari paduan nikel tidak berakhir dengan Mu-logan. Nitinol adalah paduan nikel,
ditemukan pada tahun 1960an, yang mengingatkan bentuknya sebelumnya. Yaitu dengan
memanaskan paduan titanium-nikel dengan perbandingan 1: 1 ini sekitar 500 oC, dan bisa ditekuk ke
dalam bentuk apa pun yang kita suka, kita bisa menekuk kawat untuk membuat nama kita.
Kemudian dinginkan dan tekuk kawat ke pegas. Panaskan kawat lagi dan, luar biasa, pegas
menghilang, dan bentuk pertama dalam hal ini nama kita kembali.
5.Nikel tahan korosi ini adalah salah satu elemen yang digunakan dalam stainless steel. Kehadiran
nikel dalam logam meteorit berarti akan tetap cerah dan mengkilap di tangan orang-orang kuno
lebih lama daripada jika tidak ada nikel.
7. Supernova 2007bi diamati pada tahun 2007. Salah satu produk supernova ini adalah nikel-56,
disintesis selama ledakan tersebut. Massa nikel tiga kali lebih besar dari keseluruhan sinar matahari
kita. Nikel-56 bersifat radioaktif, meluruh menjadi kobalt-56, yang kemudian meluruh menjadi besi
x-56 stabil
2. Pekerja yang telah menghirup senyawa nikel dalam jumlah sangat besar telah mengembangkan
bronkitis kronis dan paru-paru serta kanker hidung.
Karakteristik:
1. Nikel adalah logam yang keras, berwarna putih keperakan, yang lunak dan ulet.
2. Logam nikel dapat untuk memoles atau melapisi dengan hasil yang sangat bagus dan tahan akan
kepudaran di udara.
3. Nikel bersifat feromagnetik dan merupakan konduktor panas dan listrik yang sangat baik.
2. Tabung yang terbuat dari paduan tembaga-nikel digunakan pada pabrik desalinasi. Paduan ini
secara alami tahan terhadap korosi oleh air laut dan biofouling.
4. Baja nikel digunakan untuk kubah anti pencuri dan pelat baja.
5. Nikel juga digunakan dalam baterai, misalnya baterai NiCd (nikel-kadmium) dan Ni-MH (nikel-
metal hidrida) yang dapat diisi ulang -dan dalam magnet.
Sumber:
Nikel kadang-kadang terjadi bebas di alam tetapi terutama ditemukan dalam bijih. Bijih utamanya
adalah pentlandit dan pirhotit (sulfida nikel-besi), garnierit (nikel-magnesium silikat), millerit (nikel
sulfida) dan niccolite (arsenik nikel). Nikel diambil dari bijihnya dengan proses pemanggangan dan
reduksi yang menghasilkan logam dengan kemurnian lebih dari 75%. Proses Mond kemudian
digunakan untuk memurnikan nikel lebih jauh.
Isotop:
Nikel memiliki 23 isotop yang waktu paruhnya diketahui, dengan massa nomor 52 hingga 76. Nikel
yang terjadi secara alami merupakan campuran dari lima isotop stabilnya dan mereka ditemukan
dalam persentase yang ditunjukkan: 58Ni (68.1%), 60Ni (26.2%), 61Ni (1.1%), 62Ni (3.6%) and 64Ni (0.9%).
Isotop yang paling banyak adalah58Ni (68.1%)pada 68,1%
Bentuk: Padat
Proton: 28
Neutron: 30
https://www.academia.edu/27844271/LOGAM_NIKEL