Anda di halaman 1dari 32

LAPORAN

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)


PT. KALLA KAKAO INDUSTI

OLEH :
KELOMPOK II
1. RISAL GUNAWAN (F1B3 14 012)
2. HAYUN SAPUTRA (F1B3 14 008)
3. WAODE SITTI FALMA (F1B3 14 016)
4. GLORY SILABAN (F1B3 14 009)
5. MUH DIRGA FATWA (F1B3 14 015)

PROGRAM STUDI TEKNIK TAMBANG KONS. REKAYASA SOSIAL TAMBANG


FAKULATAS ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2015
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah hirabbil ‘alamin, segala puja dan puji syukur tak hentinya penulis
panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayat-Nya yang tercurah untuk
hamba-Nya sehingga penulis bisa menyelesaikan laporan: “Kesehatan dan Keselamatan
Kerja (K3) di PT. Kalla Kakao Idustri,”.
Laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu Tugas Mata Kuliah K3 dan Hukum
Perburuhan. Penulis menyadari bahwa terselesaikannya penulisan laporan ini tidak lepas dari
bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati
perkenankanlah penulis untuk mengucapkan terimakasih yang sebesar-besearnya kepada
kepda berbagai pihak tersebut.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari laporan ini baik dari materi
maupun teknik penyajiannya, mengingat kekurangnya pengetahuan dan pengalaman penulis.
Oleh karna itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan.

Kendari, 28 Oktober 2015

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ……………………………………........…………………….......... i


KATA PENGANTAR ………………………………………………………................... ii
DAFTAR ISI ………………………………………………………………...................... iii
BAB I PENDAHULUAN
I. 1 Latar Belakang ………………………………………………………............. 1
I. 2 Tujuan Praktek Lapangan ……………………………………......................... 3
I. 3 Manfaat Praktek Lapangan …………………………………………............... 4
BAB 11 TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Landasan Teori……………………………………..........................................5
II.2 Perundang-undangan ……………………………………................................5
BAB III METODE PENGAMBILAN DATA
III.1 Lokasi Praktek Lapangan ……………………………………......................... 7
III.2 Pelaksanaan Praktek Lapangan ……………………...…………………….....7
III.3 Alat dan Bahan………………………………………………………...……....7
III.4 Sumber Data ………………………………………………………...……...... 7
III.5 Teknik Pengumpulan Data ………………………………………………....... 7

BAB IV PEMBAHASAN
IV.1 Sistem Manajemen Keselamatan & Kesehatah Kerja (SMK3) ……............... 8
IV.2 Sistem Promosi K3 & Gizi Kerja …………………………………............. 8
IV.3 Sistem Pengelolaan Lingkungan Kerja …….…………………………...........9
IV.4 Sistem Pengelolaan Lingkungan Kerja….…………………………..............10

BAB V PENUTUP
V.1 Kesimpulan ………………………………………………………….……......11
V.2 Saran ……..…….………………………………………………..………....…11

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

iii
BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Tenaga kerja merupakan asset perusahaan yang harus diberi perlindungan
terhadap aspek keselamatan dan kesehatan kerja (K3) mengingat ancaman bahaya
potensial yang berhubungan dengan kerja. Untuk dapat selalu meningkatkan
produktivitas yang tinggi, sangat tergantung kepada manajemen yang diterapkan dan
kualitas dari pekerja. Kualitas pekerja dapat dipengaruhi oleh salah satunya yaitu dengan
pelaksanaan program Keselamatan dan Kesehatan Kerja, karena kecelakaan kerja
langsung menyangkut masalah produktivitas, oleh sebab itu pencegahan kecelakaan kerja
merupakan persoalan yang tidak dapat diabaikan.
Pemerintah telah menetapkan kebijakan perlindungan tenaga kerja terhadap
aspek keselamatan dan kesehatan kerja (K3) melalui peraturan perundangan. Peraturan
perundangan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan salah satu upaya dalam
pencegahan kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja, peledakan, kebakaran, dan
pencemaran lingkungan kerja yang penerapannya menurut jenis dan sifat atau kegiatan
pekerjaan serta kondisi lingkungan kerja. (Silaban, 2008:35).
Karena setiap kecelakaan tentulah ada penyebabnya dan dengan mengetahui
penyebab suatu kecelakaan dapat dicegah sebelum terjadi. Pada hakekatnya kecelakaan
akibat kerja itu dapat diramalkan, sehingga dapat dicegah dan ditekan angka
kesakitannya. Banyak sekali faktor yang menyebabkan terjadinya kecelakaan. Secara
umum faktor-faktor yang berpotensi menimbulkan terjadinya kecelakaan adalah faktor
manusia atau pekerja, faktor mesin atau alat dan lingkungan kerja yang mana ketiga
faktor tersebut dapat dikendalikan oleh suatu sistem manajemen. Semakin banyak
perusahaan menggunakan mesin-mesin, penambahan instalasi-instalasi modern, serta
bahan-bahan berbahaya lainnya, selain mempermudah proses produksi, tetapi juga
menambah jumlah dan ragam sumber bahaya di tempat kerja. Ini dapat menimbulkan
lingkungan kerja yang kurang memenuhi syarat keamanan, proses dan sifat pekerjaan
yang berbahaya, serta meningkatkan intensitas kerja operasional tenaga kerja. Masalah
tersebut di atas akan mempengaruhi dan mendorong peningkatan jumlah maupun tingkat
keseriusan kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja dan pencemaran lingkungan. Sehingga
dianggap perlu untuk meningkatkan kualitas dan kedisiplinan untuk melaksanakan
sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja. (Achmadi, 1989:21).
Manajemen sebagai salah satu ilmu perilaku yang mencakup aspek sosial tidak
terlepas dari tanggung jawab keselamatan dan kesehatan kerja, baik dari segi
perencanaan, maupun pengambilan keputusan dan organisasi. Baik kecelakaan kerja,
gangguan kesehatan, maupun pencemaran lingkungan harus merupakan barisan dari
biaya produksi. Sekalipun sifatnya sosial, setiap kecelakaan atau tingkat keparahannya
tidak dapat dilepaskan dari faktor ekonomi dalam suatu lingkungan kerja. Kebersihan
dan kesehatan kerja tidak saja di nilai dari segi biaya pencegahannya, tetapi juga dari
segi manusianya. Antara biaya kecelakaan dan biaya pencegahan terdapat beberapa
pokok yang berakar pada manajemen.
(Silalahi, 1991:36).
Masalah lemahnya manajemen K3 yang ada di perusahaan dan industri
merupakan cikal bakal terjadinya kecelakaan akibat kerja. Disebabkan karena perusahaan
tidak menyediakan alat-alat pengaman yang seringkali dianggap sebagai suatu yang tidak
perlu dan/atau kurang alat kerja atau alat produksi yang digunakan dalam keadaan tidak
baik atau tidak layak pakai. Karena itulah penyebab utama kecelakaan adalah adanya
ketimpangan pada sistem manajemen (Mendikbud, 1995:22).
Perhatian Pemerintah terhadap manajemen keselamatan dan kesehatan kerja
diundangkan dalam Undang-undang RI No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan pada
paragraf 5 pasal 87. Dengan diundangkannya pasal 87 Undang-undang No. 13 tahun
2003 tentang Ketenagakerjaan, mengikat perusahaan yang belum melaksanakan SMK3
untuk segera melaksanakan ketentuan ini. Unsur kejiwaan dari desain pekerjaan
memberikan pengetahuan mengenai faktor-faktor yang mungkin memberikan kontribusi
terhadap produktivitas karyawan tersebut. Selain faktor-faktor kejiwaan ini, faktor
mengenai keselamatan dan keamana kerja juga mempengaruhi. Perusahaan yang baik
adalah perusahaan yang benar-benar menjaga keselamatan dan kesehatan karyawannya
dengan membuat aturan tentang keselamatan dan kesehatan kerja yang dilaksanakan oleh
seluruh karyawan dan pimpinan perusahaan.
Setiap organisasi baik berbentuk perusahaan maupun lainnya akan selalu
berupaya agar karyawan yang terlibat dalam kegiatan organisasi dapat memberikan
prestasi dalam bentuk produktivitas kerja yang tinggi untuk mewujudkan tujuan yang
telah ditetapkan. Produktivitas kerja merupakan suatu istilah yang sering digunakan
dalam perencanaan pengembangan industri pada khususnya dan perencanaan
pengembangan ekonomi sosial pada umumnya. Pengertian produktivitas pada umumnya
lebih dikaitkan dengan pandangan
produksi dan ekonomi, sering pula dikaitkan dengan pandangan sosiologi. Tidak
dapat diingkari bahwa pada akhirnya apapun yang dihasilkan melalui kegiatan organisasi
dimaksudkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat termasuk di dalamnya
karyawan itu sendiri.
Keselamatan dan kesehatan kerja mempengaruhi produktivitas perusahaan. Di
dalam produksi, produktivitas ditopang oleh tiga pilar utama yaitu Kuantitas (Quantity),
Kualitas (Quality), dan Keselamatan (Safety). Produktvitas hanya dapat dicapai jika
ketiga unsur produktivitas di atas berjalan secara seimbang. Setiap pekerjaan, proses dan
produk memiliki persyaratan kualitas (mutu) dan kuantitas yang ditetapkan baik dala
spesifikasi teknis, ukuran, volume, kapasitas produksi atau waktu yang diperlukan.
Keselamatan dan kesehatan kerja berperan menjamin keamanan proses produksi
sehingga produktivitas dapat tercapai.
Kinerja K3 organisasi yang baik akan membantu meningkatkan daya saing
perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan kelas dunia yang peduli K3 memiliki prinsip
“good safety is good businesss”. (Ramli, 2010:42)

Keselamatan

Prudukivitas

Kualitas Kuantitas

Gambar 1.1 : Segitiga produktivitas dan K3


Kewajiban untuk menyelenggarakan manajemen K3 pada perusahaan-
perusahaan besar melalui UU Ketenagakerjaan,baru menghasilkan 2,1% saja dari 15.000
lebih perusahaan berskala besar di Indonesia yang sudah menerapkan manajemen K3.
Minimnya jumlah tersebut sebagian besar disebabkan oleh masih adanya anggapan
bahwa program K3 hanya akan menjadi tambahan biaya perusahaan.
1.2 Tujuan Praktek Lapangan
Adapun Tujuan dari praktek lapangan ini adalah:
 Untuk memenuhi persyaratan dalam menyelesaikan tugas perkuliahan diprogram
studi Teknik Pertambangan Kons. Rekayasa Sosial Tambang. Khususnya
Matakuliah “K3 Dan Hukum Perburuhan”
 Uuntuk menngetahui propil perusahaan
 Untuk mengetahui aplikasi program kesehatan dan keselamatan kerja di PT.Kalla
Kakao Industri
 Untuk mengetahui tentang promosi K3 dan Gizi Kerja
 Untuk mengetahui tentang Keadaan Lingkungan Kerja pada PT.Kalla Kakao
Industri.

I. 3Manfaat Praktek Lapangan


Adapun Manfaat yang diperoleh dari program praktek lapangan ini adalah:
1. Bagi Perusahaan
Sebagai tambahan bahan kajian tentang penerapan kebijakan kesehatan dan
keselamatan kerja.
 Sebagai bahan evaluasi dan masukan untuk perusahaan dalam hal penerapan
kebijakan tentang kesehatan dan keselamatan kerja.
 PT. Kalla Kakao Industri dapat mengurangi potensi kerugian akibat
kecelakaan kerja berdasarkan rekomendasi perbaikan yang diusulkan.
2. Bagi Mahasiswa
 Dapat menambah pengetahuan dan wawasan yang berhubungan dengan higene
perusahaan, kesehatan kerja dan keselamatan kerja.
 Dapat membandingkan ilmu yang didapatkan di bangku kuliah dengan
penerapannya di perusahaan.
 Dapat mengetahui pengaplikasian ilmu kesehatan dan keselamatan kerja dalam
lingkungan perusahaan.
 Menambah pengetahuan, pengalaman dan wawasan tentang penerapan
manajemen risiko pada program K3 di PT Kalla Kakao Industri.
BAB II
LANDASAN TEORI
II.1Tinjauan Pustaka
K3 adalah hal yang sangat penting bagi setiap orang yang bekerja dalam lingkup
perusahaan, terlebih yang bergerak di bidang produksi khususnya, dapat pentingnya
memahami arti kesehatan dan keselamatan kerja dalam bekerja kesehariannya untuk
kepentingannya sendiri atau memnag diminta untuk menjaga hal-hal tersebur untuk
meningkatkan kinerja dan mencegah potensi kerugian bagi perusahaan.
Menurut Simanjuntak (1994), Keselamatan kerja adalah kondisi keselamatan
yang bebas dari resiko kecelakaan dan kerusakan dimana kita bekerja yang mencakup
tentang kondisi bangunan, kondisi mesin, peralatan keselamatan, dan kondisi pekerja.
Sedangkan menurut Ridley, John (1983) yang dikutip oleh Boby Shiantosia
(2000, p.6), mengartikan Kesehatan dan Keselamatan Kerja adalah suatu kondisi dalam
pekerjaan yang sehat dan aman baik itu bagi pekerjaannya, perusahaan maupun bagi
masyarakat dan lingkungan sekitar pabrik atau tempat kerja tersebut.
Tujuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Secara umum, kecelakaan selalu
diartikan sebagai kejadian yang tidak dapat diduga. Kecelakaan kerja dapat terjadi karena
kondisi yang tidak membawa keselamatan kerja, atau perbuatan yang tidak selamat.
Kecelakaan kerja dapat didefinisikan sebagai setiap perbuatan atau kondisi tidak selamat
yang dapat mengakibatkan kecelakaan. Berdasarkan definisi kecelakaan kerja maka
lahirlah keselamatan dan kesehatan kerja yang mengatakan bahwa cara menanggulangi
kecelakaan kerja adalah dengan meniadakan unsur penyebab kecelakaan dan atau
mengadakan pengawasan yang ketat.
Menurut Mangkunegara (2002, p.165) bahwa tujuan dari keselamatan dan
kesehatan kerja adalah sebagai berikut:
Agar setiap pegawai mendapat jaminan keselamatan dan kesehatan kerja baik secara
fisik, sosial, dan psikologis.
Agar setiap perlengkapan dan peralatan kerja digunakan sebaik-baiknya selektif
mungkin.
Agar semua hasil produksi dipelihara keamanannya.
Agar adanya jaminan atas pemeliharaan dan peningkatan kesehatan gizi pegawai.
Agar meningkatkan kegairahan, keserasian kerja, dan partisipasi kerja.
Agar terhindar dari gangguan kesehatan yang disebabkan oleh lingkungan atau
kondisi kerja.
Agar setiap pegawai merasa aman dan terlindungi dalam bekerja
II.2Perundang-undangan

Tujuan Aturan perundangan K3 dapat dilihat pada pasal 3 ayat 1 UU NO 1970


tentang keselamatan kerja :
a.       Mencegah dan mengurangi kecelakaan.
b.     Mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran.
c.     Mencegah dan mengurangi bahaya peledakan.
d.     Memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada waktu kebakaran
ataukejadian-kejadian lain yang berbahaya.
e.       Memberikan pertolongan pada kecelakaan.
f.       Mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar luaska suhu, kelembaban, debu,
kotoran, asap, uap, gas, hembusan angin, cuaca, sinar atau radiasi, suara dan getaran.
g.       Memberi alat-alat pelindung diri pada pekerja.
h.      Mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik fisik maupun
psikis peracunan, infeksi dan penularan.
i.        Memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai
Berdasarkan Undang-Undang No 1 tahun 1970, bertujuan agar masyarakat dan
lingkungan kerja menjadi aman, sehat dan sejahtera yang pada akhirnya akan
meningkatkan produktivitas serba efisien hal yang paling utama dalm Undang-Undang
tersebur adalah suatu system pencegahaan, serta perangkat K3 dalam suatu unit usaha,
syarat-syarat K3 ditempat kerja, hak kewajiban, tanggung jawab dan sanksi serta
pembinaan kerja.
Dalam penjelasan Undang-Undang No 23 tahun 1992 tentang Kesehatan telah
mengamanatkan antara lain, setiap tempat kerja harus melaksanakan upaya kesehatan
kerja, agar tidak menjadi gangguan kesehatan pada pekerja, keluarga, masyaratkat dan
lingkungan sekitarnya. Setiap orang membutuhkan pekerjaan untuk memenuhui
kebutuhan hidupnya. Dalam bekerja Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan
faktor yang sangat penting untuk diperhatikan karena seseorang yang mengalami sakit
atau kecelakaan dalam bekerja akan dampak pada diri sendiri.
BAB III
METODE PENGAMBILAN DATA

III.1 Lokasi Praktek Lapangan

Praktek lapangan ini dilakukan di perusahaan PT. Kalla kakao industri yang
terletak di Jl. Wolter Monginsidi No. 86, Desa Ranooha, Kec. Ranomeeto, Kab.
Konawe Selatan, Prov. Sulawesi tenggara.

III.2 Pelaksanaan Praktek Lapangan

Praktek lapangan ini dilakukan pada Hari Kamis, Tanggal 22 Oktober 2015,
bertempat di PT.Kalla Kakao Idustri.

III. 3Alat dan Bahan praktek lapangan

Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum lapangan yaitu :

No Nama Alat dan Bahan Kegunaan


1 Kuesioner (daftar pertanyaan) Bahan untuk wawancara tentang K3
tengtang K3
2 Alat tulis Untuk menulis hasil wawancara
3 Papan pengalas Alas untuk menulis
4 ID Card Sebagai tanda pengenal
5 Camera/Headphone Mengambil gambar sebagai dokumentasi
Tabel 1.1 Alat dan Bahan praktikum lapangan

III.4 Sumber Data

Sumber data ini diperoleh dari observasi tempat praktek lapangan dan inspeksi,
wawancara dengan HSE Staff PT. Kalla Kakao Industri, atas nama Nanang Fattah S.H
dan para Karyawan.

III.5 Teknik Pengumpulan Data

Pada teknik ini, penulis memperoleh data dengan mengadakan observasi atau
pengamatan langsung ke lapangan dan melakukan wawancara kepada HSE Staff dan
para karyawan PT. Kalla Kakao Industri.

BAB IV
PEMBAHASAN
IV.1 Propil Perusahaan
PT Kalla Kakao Industri mulai beroraprasi pada tahun 2013 kemarin dan
memiliki luas lahan ±5 Ha, dan luas bangunan sepertiga dari luas lahan PT Kalla
Kakao Industri merupakan cabang dari Kalla Group. Perusahaan ini sudah bertahap
internasional adapun hasil olahan perusahaan ini biasanya juga di ekspor di berbagai
luar Negri.
IV.2 Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (SMK3)
1. Pengelolaan Keselamatan Kerja
Adapun system pengeloloan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3), dilakukan
dengan cara :
 Mengadakan pemeriksaan kesehatan terlebih dahulu bagi para tenaga kerja baik
sebelum diterima kerja pemeriksaan itu biasanya pemeriksaan fisik, tes
pendengaran, pemeriksaan radiologi dan lain-lain. Setalah menjadi karyawan,
dimana berdasarkan hasil wawancara kami kepada para karyawan mereka
dilakukan pemeriksaan satu kali dalam enam bulan, dengan bekerja sama dengan
Rumah Sakit Bateramas
 Menyediakan klinik kesehatan, guna memberikan pengobatan dan perawatan serta
rehabilitasi bagi tenaga kerja yang menderita sakit seperti(P3K).
 PT. Kalla Kakao Industri menempatkan pegawai atau karyawannya sesuai dengan
keahlian/skiil masing-masing tenaga kerja. Seperti karyawan yang ahli mesin,
maka ia ditempatkan pada perbaikan-perbaikan mesin yang rusak. Dan karyawan
yang ahli pada Marketing, maka ia ditempatkan pada bagian pemasaran.
 Berdasarkan survey kami, Perusahaan PT. Kalla Kakao Industri menerapkan
system 3 sift kerja. Dimana para karyawan bekerja masuk jam sift pertama 08:00
-15:00, sift kedua, 15.00-23.00 dan sift ketiga 23.00-08.00.
 PT. Kalla Kakao Industri mengikutsertakan pegawainya pada asuransi kesehatan
dengan tujuan untuk membantu para tenaga kerja ketika mengalami musibah atau
hal-hal yang tidak di inginkan. Seperti BPJS dan INHAT.
 Perusahaan PT. Kalla Kakao Industri memiliki laporan angka dan kecelakaan
kerja pada karyawan.
2. Potensi bahaya pada perusahaan
Kecelakaan saat bekerja
Kecelakaan saat bekerja merupakan jenis potensi bahaya yang biasa pula terjadi
pada perusahaan. Oleh sebab itu, untuk mengatasi hal tersebut, para
karyawan/tenaga kerja diwajibkan memakai pakaian seragam, sepatu pengaman,
helm/topi pangaman, dll. Hasil survei kami dapatkan di PT. Kalla Kakao Industri
Jika ada karyawan tidak memakai APD saat bekerja maka karyawan tersebut di
beri sansi. Hal ini membuktikan perusahaan sangat memperhatikan keselamatan
kerja para karyawannya. APD sendiri 3 kali pemakaian diganti lagi guna menjaga
kesterilan terutama pada saat produksi contohnya, masker sarung tangan dan lain-
lain. Perusahaan telah menyediakan stok APD di gudang dan pengorderan
dilakukan 3bulan sekali.
3. Penerangan
Pada umumnya penerangan merupakan salah satu penentu penting demi
kelancaran aktivitas yang dilakukan pada suatu perusahaan. Dimana perusahaan PT.
Kalla Kakao Industri menempatkan alat penerangan baik di dalam maupun di luar
ruangan. Adapun alat penerangan yang digunakan adalah listrik PLN, selain itu
perusahaan juga menggunakan mesin diesel yang dapat digunakan selama waktu 24
jam. Tapi umumnya dalam proses produksi perusahaan menggunakan mesin diesel
guna menjaga kestabilan listrik karna di dalam proses produksi tidak boleh terputus
aliran listik.

IV.3 Sistem Promosi K3 & Gizi Kerja


Adapun Sistem Promosi K3 dan Gizi Kerja yang diterapkan pada PT. Kalla
Kakao Industri , yaitu :
1. PT. Kalla Kakao Industri memiliki rambu-rambu peringatan akan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3), sehingga para karyawan/tenaga kerja dapat mengetahui dan
mematuhi segala aturan tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pada
perusahaan tersebut.
2. PT. Kalla Kakao Industri memberikan arahan tiap hari pada karyawannya guna
memberitahukan betapa pentinggya keselamatan pada saat bekerja
3. PT. Kalla Kakao Industri memiliki promoter kesehatan, dimana memberikan
pelayanan dan promosi tentang kesehatan yang terdapat pada perusahaan tersebut
yang biasa dilakukan satu kali dalam sebulan salah satunya mahasiswa kedoteran.
4. Perusahaan juga memperhatikan asupan nutrisi para keryawan/tenaga kerja, dimana
pemberian nutrisinya sesuai dengan beban kerja para Tenga Kerja (TK).
5. PT. Kalla Kakao Industri juga memiliki Kantin sendiri, dimana konsumsi karyawan
ditanggung oleh perusahaan, tapi makanan tersebut sudah jadi tinggal di sajikan
pada setiap karyawan guna menjaga keterilan perusahaan seperti pada gambar yang
terlampir.

IV.4 Sistem Pengelolaan Lingkungan Kerja


Adapun Sistem Pengelolaan Lingkungan Kerja pada PT. Kalla Kakao Industri,
yaitu :
1. PT. Kalla Kakao Industri melaksanakan pemeriksaan di lingkungan Perusahaan
dengan tujuan agar para karyawan/tenaga kerja dapat melakukan aktivitas/bekerja
merasa nyaman dan tanpa ada hambatan yang disebabkan adanya faktor keadaan
lingkungan yang kotor. Dimana melakuakn peogram Jum’at bersih.
2. Pada pengukuran kebisingan, pencahayaan dan getaran ini rutin di laksanakan
dimana untuk menjaga kelancaran saat sedang pegoprasian berlangsung, semua
mempuyai Enginering masing-masing sesuai keahlian mereka.
3. Pada pengelolaan limbah pada perusahaan ini hampir tidak ada limbanya,karna kulit
coklat ada yang membelinya adapun sampah yang lainnya dikumpul pada satu
tempat kemudian diangkut mobil khusus yang telah di sediakan.
4. PT. Kalla Kakao industri memiliki dua Security yakni di bagian depan dan belakang,
dimana bertugas menjaga ketertiban dan keamanan perusahaan.

BAB V
PENUTUP
V. 1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil kegiatan praktek lapangan analisis dan pembahasan yang
telah kami lakukan, maka kami dapat menyimpulkan bahwa Sistem Penerapan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Perusahaan PT. Kalla Kakao Industri, disatu
sisi sudah cukup baik, dan sudah bertaraf internasional dimana perusahaan meyediakan
sarana-sarana K3 untuk karyawan, seperti pada pemakaian APD (contonya : masker
sarung tangan dll.) khususnya pada bagian produksi hanya tiga kali pakai. Jika pada
saat bekerja salah satu dari karyawan tidak memakai/melepaskan APD maka
perusahaan tidak segan-segan memberikan sansi pada karyawan tersebut
Namun disisi lain PT. Kalla Kakao Industri masih kurang baik, karena
perusahaan belum ada pengendalian tingkat kebisiangan berupa pemasangan peredam
dan ruang tertutup pada sumber bising.

V.2 Saran
Dari kesimpulan tersebut diatas, maka saran kami agar Sistem Penerapan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pada Perusahaan PT. Kalla Kakao Industri
dapat ditingkatkan dan diperbaiki, dimana perlu adanya pengendalian berupa
pemberian APD untuk pengendalian terhadap bahaya kebisingan belum dilakukan
pihak perusahaan, serta klinik kesehatan yang belum beroprasi supaya bisa di lengkapi
agar pada suatu saat ada karyawan mengalami kecelakaaan kerja bisa di beri
pertolongan pertama. Disamping kedua hal tersebut, yang terpenting adalah,
perusahaan harus lebih memperhatikan kesejahteraan serta menjamin kesehatan para
karyawannya, agar mereka dapat bekerja lebih baik lagi.

DAFTAR PUSTAKA
Achmadi, UF. (1990). Analisis Resiko Kecelakaan Kerja, Studi Kasus Industri XDi
Cakung Jakarta. Jakarta, LPUI.
Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi, 2007. Himpunan Peraturan Perundang-
undangan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Jakarta. Operasi Tertentu. Jakarta.
Gerry Silaban. (2008). Hak dan Kewajiban Tenaga Kerja dan Pengusaha atau
pengurus yang ditetapkan dalam Peraturan Perundangan Kesehatan dan
Keselamatan Kerja. Medan: USU Press.
Mendikbud RI. (1995). Peranan Departemen P&K Dalam Upaya Memasyarakatkan dan
Membudayakan K3. Majalah K3 Edisi No. 4.
Rivai, V. (2006). Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan dari Teori ke
Praktik. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Ramli. (2008). Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Edisi Ketiga. Jakarta: Erlangga
Suardi, Rudi, 2005. Sistem Manajemen Kesehatan & Keselamatan Kerja. Jakarta: Penerbit
PPM.
Suma’mur. 1981. Keselamatan Kerja dan Pencegahan Kecelakaan. Jakarta: Gunung
Agung.

Sumber Internet:
http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/10/kesehatan-dan-keselamatan-kerja-k3.html
http://sarisolo.multiply.com/journal/item/35/kecelakaan_kerja_di_perusahaan.
http://saintek.uin-suka.ac.id/file_kuliah/manajemen%20lab%20kimia.doc.
http://solehpunya.wordpress.com/2009/02/03/implementasi-k3-di-indonesia/
LAMPIRAN

Lampiran 1 Dokumentasi
Gambar 1 : Simbol K3 PT. Kalla Kakao Industri
Gambar 2 : Tempat Mesin Diesel PT. Kalla Kakao Industri
Gambar 3 : Gudang Pemasukan Barang & Gudang Pemasaran Barang PT. Kalla
Kakao Industri
Gambar 4 : Tempat Penimbangan barang masuk dan barang siap dipasarkan
Gambar 5 : Ruangan Poliklinik Perusahaan PT. Kalla Kakao Industri

Gambar 6 : Para karyawan yang sedang membersihkan tempat penyaringan


biji kakao.
Gambar 7 : Kantin Perusahaan PT Kalla Kakao Industri Yang telah disediakan
Khusus Untuk Para Karyawan.

Gambar 8 : Pembuangan Sampah/Limbah yang disimpan dalam kotak yang


siap di angkut oleh mobil

Gambar 9 : Anggota Kelompok II bersama Staff HSE yang sedang berdiri di depan
perusahaan PT Kalla Kakao Industri.

Pos Security Bagian Depan


Pos Security Bagian Belakang
Gambar 10 : pos sekurity bagian depan dan pas security bagian belakang

Lampiran 2 Kuisioner

KEMENTERIAN RISET,TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS HALU OLEO
FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
Kampus Hijau Bumi Tridharma Anduonohu, Kendari 93232 Telp. (0401) 3193769

KELOMPOK II

KETUA : RISAL GUNAWAN (F1B414012)


SEKERTARIS : HAYUN SAPUTRA (F1B314008)
BENDAHARA : WA ODE SITTI FALMA (F1B314016)
ANGGOTA : 1. GLORI SILABAN (F1B314009)
2. MUH DIRGA FATWA (F1B314015)
Kuisioner/Pertanyaan Penerapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) pada PT.
KAKAO KALLA INDUSTRI yang terletak di Ranomeeto
a. Data umum resonden
Nama :
Jenis kelamin :
Pendidikan terakhir :
Jabatan dalam perusahaan :
Lama bekerja di dalam perusahaan :

Masa MasaKerja :

Lama Kerja :

b. Data umum perusahaan/proyek


Nama proyek :
Luas tanah :
Luas bangunan :
Durasi total proyek :
Biaya total proyek :
I. Pertanyaan umum Kesehatan & keselamatan Kerja

NO KRITERIA YA TIDAK KETERANGAN

1 Apakah diadakan pemeriksaan kesehatan bagi


tenaga kerja
- Sebelum diterima kerja
- Pemeriksaan khusus
- Pemeriksaan berkala
2 Jika “Ya”pemeriksaan jenis apa yang Karyawan
dapatkan Bisa lebih dari 1
 Pemeriksaanfisik
 Tespendengaran
 Pemeriksaanradiologi
 UjikapasitasParu (lain-lain, tuliskan)
3 Apakah perusahaan memiliki klinik kesehatan
4 Apakah perusahaan melakukan penempatan
pegawai sesuai keahlian masing2 Tenagakerja
5 Apakah perusahaanmemberlakukan shift kerja

6 Apakah perusahaan memiliki organisasi K3

7 Apakah perusahaan mengikutsertakan pegawainya


pada asuransi kesehatan
8 Jika tidak ikut asuransi, apakah Karyawan
diberitunjangan kesehatan
9 Apakah perusahaan memiliki sistem tanggap
darurat
10 Apakah perusahaan memiliki laporan angka
kecelakaan & kesakitan Karyawan
11 Apa saja potensi bahaya yg dimiliki perusahaan
12 Apakah perusahaan memiliki APD sesuai potensi
bahaya yang dapat terjadi
13 Jika “Ya” alat pelindung diriapa yang Karyawan
dapatkan?
 Masker
 Sepatu pelindung
 Sarungtangan
 Pakaiankerja
 (lain-lain, tuliskan)
14 Apakah alat pelindung diri yang tersedia
Telah sesuai untuk melindungi Karyawan ?
15 Apakah Karyawan selalu menggunakan
Alat pelindung diri dengan lengkap saat
bekerja ?

II. Pertanyaan tentang Promosi K3 &GiziKerja

N KRITERIA YA TIDAK KETERANGAN


O
1 Apakah memiliki rambu2 peringatanakan K3
2 Apakah telah melaksanakan pelatihan
/seminar mengenai K3
3 Apakah perusahaan memiliki promoter
kesehatan karyawan
5 Apakah perusahaan memperhatikan
asupan nutrisi pegawainya
6 Apakah pemberian nutrisi sesuai beban
kerja TK
7 Apakah memiliki kantin perusahaan
8 Apakah perusahaan, melakukan pemeriksaan
keamanan dan kesehatan makanan/minuman
yg akan dikonsumsi

III. Pertanyaan tentang Lingkungan Kerja

NO KRITERIA YA TIDAK KETERANGAN


1 Apakah rutin dilaksanakan pemeriksaan kadar
lingkungan di lingk.perusahaan?
2 Apakah rutin dilaksanakan pengukuran tingkat
kebisingan
3 Apakah rutin dilaksanakan pengukuran tingkat
pencahayaan
4 Apakah rutin dilaksanakan pengukuran besaran
getaran alat yg digunakan
5 Apakah rutin dilaksanakan kegiatan analis
lingkungan perusahaan
6 Apakah perusahaan memiliki sarana
pengolahanlimbah
7 Apakah pengolahanlimbah telah dilaksanakan
sesuai prosedur
8 Apakah terdapat ventilasi dan sesuai standar
peraturan yg berlaku
9 Apakah perusahaan memiliki penjaga keamanan
di sekitar perusahaan

Lampiran 3 Laporan Kerja Individu

1). Nama : Risal gunawan


Stambuk : F1B3 14 012
No Hari/ tanggal Nama kegiatan Deskripsi kegiatan
1. 8,9, 20 Oktober, Administrasi Mengkordinir anggota sebelum
2015 (Ketua) melakukan wawancara, membuat
kuesioner, membuat ID Card,
mengantar surat di perusahaan

2. 22, oktober 2015 survei Melakukan wawancara kepada


Staff HSE PT.Kalla Kakao
Industri

3. 28 oktober, 2015 pembuatan Menyusun laporan, Membuat peta


laporan lokasi perusahaan

Demikian Laporan Kerja Individu ini, saya ucapkan terima kasih.


Kendari, 10 November 2015

Ybs,
Ketua Kelompok II

Risal Gunawan
NIM. F1B3 14 012

2). Nama : Hayun saputra


Stambuk : F1B2 14 008

No Hari/ tanggal Nama Kegiatan Deskripsi Kegiatan


1. 8,10 Oktober, Administrasi Menulis data yang dipersiapkan
2015 (Sekertaris) sebelum wawancara, melakukan
survei nama perusahaan

2. 22, oktober Survei Menulis semua data-data yang


2015 penting pada saat kami melakukan
wawancara di PT.Kalla Kakao
Industri

3. 28 oktober, Pembuatan Membantu dalam penyusunan


2015 Laporan
laporan.

Demikian Laporan Kerja Individu ini, saya ucapkan terima kasih.

Kendari, 10 November 2015


Mengetahui,
Ketua Kelompok II

Risal Gunawan
NIM. F1B3 14 012

3). Nama : Waode Sitti Falma


Stambuk : F1B2 14 016

No Hari/ tanggal Nama Kegiatan Deskripsi Kegiatan


1. 8, 20 Oktober, Administrasi Mengupulkan uang pembuatan
2015 (Sekertaris) kuesioner untuk biaya pemubu-
atan laporan, mengantar surat di
perusahaan

2. 22, oktober 2015 Survei Sebagai Dokumentasi saat


wawancara

3. 28 oktober, 2015 Pembuatan Membuat film dan membantu


Laporan
pembuatan laporan

Demikian Laporan Kerja Individu ini, saya ucapkan terima kasih.

Kendari, 10 November 2015


Mengetahui,
Ketua Kelompok II

Risal Gunawan
NIM. F1B3 14 012

4).Nama : Muh. Dirga Fatwa


Stambuk : F1B2 14 016

No Hari/ tanggal Nama kegiatan Deskripsi kegiatan


1. 10, 20 Oktober, Administrasi Melakukan survei Nama
2015 (Anggota) perusahaan, mengantar surat di
perusahaan
2.
22, oktober 2015 Survei Mengambil dokumentsi di
lingkungan perusahaan

3. 28 oktober, 2015 Pembuatan Membantu menyusun laporan


laporan

Demikian Laporan Kerja Individu ini, saya ucapkan terima kasih.

Kendari, 10 November2015
Mengetahui,
Ketua Kelompok II

Risal gunawan
NIM. F1B3 14 012

5).Nama : Glory silaban


Stambuk : F1B2 14 009

No Hari/ tanggal Nama kegiatan Deskripsi kegiatan


1. 10, 20 Oktober, Administrasi Melakukan survei Nama perus
2015 (Anggota) ahaan, mengantar surat di
perusahaan

2. 22, oktober 2015 Survei Mengambil dokumentsi tentang


(K3)

3. 28 oktober, 2015 Pembuatan Membantu menyusun laporan


laporan

Demikian Laporan Kerja Individu ini, saya ucapkan terima kasih.

Kendari, 28 Oktober 2015


Mengetahui,
Ketua Kelompok II

Risal Gunawan
NIM. F1B3 14 012

Lampiran 4 lokasi penelitian

Anda mungkin juga menyukai