Anda di halaman 1dari 8

JISI : JURNAL INTEGRASI SISTEM INDUSTRI VOLUME 2 NO.

2AGUSTUS 2015

DAMPAK SYSTEM PENGONTROLAN LALU LINTAS CERDAS


PADA PERSIMPANGAN JALAN

Agus Sofwan1), Atjep Sudaryanto2), Agus Priyono3)


Institut Sains dan Teknologi Nasional (ISTN)
Jl.M.Kahfi II, Jagakarsa Jakarta.12640,
Sekolah Pascasarjana ISTN
Jln. PLN Duren Tiga, Jakarta Selatan
Telp: (021) 7270090
Email : asofwan@istn.ac.id,chitramardirahayu@yahoo.com, atjep78@istn.ac.id

ABSTRAK

Kebiasaan tabiat untuk melakukan pelanggaran terhadap waktu menyala lampu lalu lintas
cenderung meningkat. Saat lampu merah masih menyala, pengendara sudah melintas dan
cenderung tidak perduli dengan peraturan lalu lintas. Keadaan ini terutama pada jam sibuk
sehingga menyebabkan kemacetan. Kurangnya disiplin penyebab utama terjadinya
pelanggaran di persimpangan lampu lalin.Di sisi lain, penerapan kontrol lampu lalin cerdas,
membutuhkan tingkat kedisiplinan tinggi dari para pengguna.Sistem ini akan melakukan
penghitungan waktu lampu sesuai dengan kondisi kepadatan kendaraan pada jalan utama. Jika
ruas jalan persimpangan mempunyai kepadatan yang lebih banyak maka secara otomatis
penentuan waktu diberikan porsi yang lebih lama pada ruas jalan tersebut dibandingkan
dengan jalan lainnya. Sistem kontrol ini diprogram untuk secara akurat memberikan waktu
menyala lampu la lin dan pada saat bersamaan kamera akan menangkap gambar para
pelanggar la lin dan mengirimkan hasilnya ke kantor Polisi untuk melakukan siasatan lanjutan
dengan memberikan denda. Metode Penelitian yang dilakukan menggunakan kajian literatur
dan penelitian lapangan termasuk pengumpulan data melalui quisioner kepada pengendara
kendaraan dan seterusnya dibandingkan dengan kondisi sebelum dan setelah implementasi
dari Sistem Kontrol Cerdas. Awalnya menimbulkan kekacauan karena perubahan pengaturan
lampu lalin,namun lama kelamaan akan terjadi perubahan dengan meningkatnya kedisiplinan
para pengendara. Ada peningkatan kecenderungan disiplin dibandingkan dengan sebelumnya.
Hal ini akan berdampak lebih positif sekiranya dalam aplikasinya aparat kepolisian lalu lintas
tegas menerapkan sanksi tilang tanpa pandang bulu.

Kata kunci: Kamera Kontrol, Disiplin, Kontrol Lampu Lalu lintas, Pengaruh Perilaku dan
Masyarakat.

1. PENDAHULUAN kebakaran dan kendaraan oprasional


Akibat dari persoalanlalu lintas yang pemerintah propinsi menjadi
terjadi sebagaimana diuraikan di atas, maka terhambat.Jumlah kecelakaan lalu
menimbulkan dampak yang serius. Dari lintasyang tinggi sebagaimana dalam
salah satu masalah yaitu kemacetan lalu catatan Polda Metro Jaya (M. Fahham,
lintas yang terjadi, menimbulkan beberapa 2014), jumlah korban meninggal akibat
akibat diantaranya: kecelakaan pada tahun 2013 adalah
25.114 jiwa (Tribun news.com, 2013).
1. Dampak Lingkungan karena adanya 3. Dampak Ekonomi dimana pada tahun
pencemaran udara asap knalpot yang 2010, terdapat kerugian ekonomi secara
dapat mengganggu kesehatan bukan langsung sebesar Rp. 45.198 triliun
hanya bagi pengguna jalan namun juga (Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, 2011)
bagi masyarakat sekitarnya. dengan komponen borosnya pemakaian
2. Dampak Sosial menjadikan pelayanan bahan bakar, waktu tempuh kendaraan
kepada masyarakat menjadi terganggu naik, jarak tempuh menjadi pendek,
karena dengan adanya kemacetan maka adanya pencemaran udara dan
pelayanan kendaraan ambulan, pemadam

DOI : https;//dx.doi.org/10.24853/jisi.4.1.pp-pp 39
JISI : JURNAL INTEGRASI SISTEM INDUSTRI P-ISSN ; 2355-2085
Website: http://jurnal.umj.ac.id/index.php/jisi

pemborosan energi dan kecelakaan lalu 4. Akses yang tidak memadai ke daerah
lintas yang menimbulkan korban cacat parkir diluar jalan dan terminal,
maupun meninggal dunia. Angka tersebut khususnya arah kedaerah pasar dan
meningkat secara drastis dibandingkan terminal busserta tidak memadainya
dengan keadaan pada tahun 2008 yaitu kapasitas ini sehingga menyebabkan
sebesar total Rp. 28.1 triliun (Pemerintah terjadinya antrian untuk masuk
Provinsi DKI Jakarta, 2011). kedalamnya.
5. Tumpang tindihnya (bercampurnya)
beragam jenis-jenis kendaraan yaitu
kendaraan bermotor dan tidak bermotor.
2. TINJAUAN PUSTAKA 6. Tingginya perbandingan (ratio) volume
Sistem transportasi yang baik memiliki dengan kapasitas jalan yang tersedia.
aspek penting sebagai penghubung dalam
kelengkapan sarana dan prasarana guna 2.2. Pada persimpangan
penunjang transportasi system logistic dan Beberapa permasalahan yang timbul di
angkut manusia. Jika kebutuhan sarana persimpangan lampu lalu lintas pada
transportasi tidak diimbangi dengan wilayah sepertiDepok ini adalah sebagai
tersedianya prasarana transportasi atau berikut:
jaringan jalan maka akan timbul masalah
transportasi. Kota Jakarta sebagai ibukota 1. Tingginya jumlah konflik dan sistem
negara Republik Indonesia, dari segi jumlah prioritas yang tidak memadai.
dan pengguna jalan, saat ini mengalami 2. Buruknya geometric Jalan dan jarak
perkembangan yang sangat pesat, sehingga pandangan.
menyebabkan meningkatnya kebutuhan akan 3. Buruknya sistim kanalisasi
sarana prasarana transportasi. Demikian pula (pengarahan) arus lalu lintas.
halnya dengan kota Depok sebagai daerah 4. Tidak tepatnya program waktu hijau
penyanggah ibu kota dan berbatasan lampu pengatur lalu lintas.
langsung dengannya, dimana para pekerja 5. Tingginya ratio volume kendaraan
dan pegawai di wilayah DKI tinggal dan berbanding kapasitas jalan pada salah
menetap di kota ini. Dengan demikian, satu atau lebih pergerakan-pergerakan
system transportasi daerah tersebut juga utama, dan
memerlukan perhatian dan menarik untuk 6. Tingginya volume kendaraan yang
dikaji dan dicermati. Dari kajian studi membelok kekanan.
literatur mengenai persoalan yang terjadi Persoalan di atas perlu untuk dapat
pada manajemen lalu lintas, beberapa diatasi karena dapat menyebabkan terjadinya
permasalahan secara umum, terutama yang kemacetan lalu lintas, stress pada pengguna
terjadi di kota-kota besar saat ini, seperti jalan dan bahkan dapat menyebabkan
Jakarta, Depok dan bahkan kota Medan terjadinya kecelakaan yang membahayakan
dapat diidentifikasi, diantaranya yang terjadi pengguna dan masyarakat sekitarnya. Hal ini
di kota tersebut. (Marwan Lubis, 2007) terjadi pada setiap hari dalam perjalanan dari
2.2. Pada ruas jalan kota Depok menuju kota Jakarta.
Beberapa permasalahan yang timbul pada Salah satu dari persoalan lalu lintas yang
system transportasi di wilayah seperti Depok penting untuk diselesaikan adalah persoalan
ini adalah sebagai berikut: yang terjadi pada persimpangan jalan. Oleh
1. Parkir kendaraan-kandaraan pribadi dan karena itu, berbagai cara dan metode
kendaraan angkutan barang yang tidak digunakan untukmemberikan kenyamanan
teratur. kepada pengguna jalan terutama pada waktu-
2. Berhentinya kendaraan-kendaraan waktu puncak seperti waktu berangkat atau
angkutan umum diluar daerah kembali dari kantor dan waktu untuk makan
pemberhentian yang telah ditentukan. siang dan sholat jumat. Persimpangan dibuat
3. Para pejalan kaki, khususnya yang dengan tujuan untuk mengurangi potensi
berkaitan dengan toko-toko, pasar-pasar, konflik antara satu kendaraan dengan lainnya
sekolah, dan fasilitas-fasilitas angkutan sekaligus menyediakan kenyamanan
umum yang melintas tanpa
maksimum dan kemudahan pergerakan bagi
mengindahkan peraturan lalu lintas yang
kendaraan.
berlaku.

40
JISI : JURNAL INTEGRASI SISTEM INDUSTRI VOLUME 2 NO. 2 AGUSTUS 2015

Menurut Departemen Perhubungan dalam mengantisipasinya, maka masalah


Direktorat Jenderal Perhubungan Darat kemacetan akan terus berlanjut sehingga
(Abubakar, 1996), persimpangan adalah menjadi permasalahan yang sangat kompleks
simpul pada jaringan jalan di mana jalan-jalan sebab tidak hanya mengganggu aktivitas
bertemu dan lintasan kendaraan berpotongan. masyarakat tetapi juga menimbulkan
Lalu lintas pada masing-masing kaki persoalan sektor lainnya seperti ekonomi dan
persimpangan bergerak secara bersama-sama sosial (Dini Anggraini, 2013).
dengan lalu lintas lainnya.Persimpangan- Semestinya setiap pelanggaran terhadap
persimpangan merupakan faktor-faktor yang aturan lalu lintas di jalan raya dapat diberikan
paling penting dalam menentukan kapasitas sanksi sesuai aturan yang berlaku karena
dan waktu perjalanan pada suatu jaringan melanggar Undang-UndangNomor 22 Tahun
jalan, khususnya di daerah-daerah perkotaan 2009, dimana pada pasal 105 dijelaskan
dengan volume kendaraan yang tinggi. bahwa setiap orang yang menggunakan jalan
Karena persimpangan harus diwajibkan berperilaku tertib serta mencegah
dimanfaatkan bersama-sama oleh setiap orang hal-hal yang dapat merintangi,
yang ingin menggunakannya, maka membahayakan keamanan dan keselamatan
persimpangan tersebut harus dirancang lalu lintas dan angkutan jalan, atau yang dapat
dengan hati-hati, dengan mempertimbangkan menimbulkan kerusakan jalan.
efisiensi, keselamatan, kecepatan, biaya
2.3 DAMPAK KEMACETAN LALU
operasi, dan kapasitas. Pergerakan lalu lintas
yang terjadi dan urutan-urutannya dapat LINTAS
ditangani dengan berbagai cara, tergantung Akibat dari persoalanlalu lintas yang
pada jenis persimpangan yang dibutuhkan terjadi sebagaimana diuraikan di atas, maka
(Khisty JC. & Lall KB., 2003). menimbulkan dampak yang serius. Dari salah
Fenomena menerobas lampu lalu lintas satu masalah yaitu kemacetan lalu lintas yang
pada saatlampu merah menyala di jalan raya terjadi, menimbulkan beberapa akibat
Jakarta tampaknya merupakan fenomena yang diantaranya:
dinilai oleh sebagian besar pengendara
kendaraan bermotor sebagai sesuatu yang a. Dampak Lingkungan karena adanya
wajar dan tidak menjadi masalah asal tidak pencemaran udara asap knalpot yang
menabrak orang lain. Tidak hanya itu, dapat mengganggu kesehatan bukan
dibawah jalan tol Kebayoran Lama banyak hanya bagi pengguna jalan namun juga
pengendara bermotor yang sengaja melawan bagi masyarakat sekitarnya.
arus, tidak jelas apa alasan yang mereka b. Dampak Sosial menjadikan pelayanan
gunakan, menghindari macet, atau jarak kepada masyarakat menjadi terganggu
tempuhnya lebih dekat serta sederet alasan karena dengan adanya kemacetan maka
lain yang bisa dijadikan justifikasi (M. pelayanan kendaraan ambulan, pemadam
Fahham, 2014). kebakaran dan kendaraan oprasional
Dalam catatan Kepolisian Republik pemerintah propinsi menjadi
Indonesia (Polri), jumlah korban meninggal terhambat.Jumlah kecelakaan lalu
akibat kecelakaan pada tahun 2013 adalah lintasyang tinggi sebagaimana dalam
25.114 jiwa.Tapi besarnya angka kematian catatan Polda Metro Jaya (M. Fahham,
akibat kecelakaan tersebut tidak membuat 2014), jumlah korban meninggal akibat
para pengendara kendaraan bermotor itu jera kecelakaan pada tahun 2013 adalah
dan sadarsehingga berubah perilakunya untuk 25.114 jiwa (Tribun news.com, 2013).
lebih mentaati lampu lalu lintas, tidak c. Dampak Ekonomi dimana pada tahun
melawan arus, tidak menggunakan telpon 2010, terdapat kerugian ekonomi secara
genggam saat berkendara, tidak menerobos langsung sebesar Rp. 45.198 triliun
palang pintu kereta api, tidak menerobos (Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, 2011)
lampu merah, tidak melanggar hak pejalan dengan komponen borosnya pemakaian
kaki, dan sebagainya sebagaimana diatur bahan bakar, waktu tempuh kendaraan
dalam Undang-Undang Republik Indonesia naik, jarak tempuh menjadi pendek,
Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu lintas dan adanya pencemaran udara dan
Angkutan Jalan(A.M. Fahham, 2014). pemborosan energi dan kecelakaan lalu
Bahkan, berbagai pihak memperkirakan lintas yang menimbulkan korban cacat
jika tidak ada langkah cerdas dan sistematis maupun meninggal dunia. Angka tersebut

DOI : https;//dx.doi.org/10.24853/jisi.4.1.pp-pp 41
JISI : JURNAL INTEGRASI SISTEM INDUSTRI P-ISSN ; 2355-2085
Website: http://jurnal.umj.ac.id/index.php/jisi

meningkat secara drastis dibandingkan PENGGUNAANSISTEMKONTROLLALU


dengan keadaan pada tahun 2008 yaitu lLINTASCERDAS
sebesar total Rp. 28.1 triliun (Pemerintah Kemajuan dalam bidang teknologi
Provinsi DKI Jakarta, 2011). informasi dan komunikasi telah menghasilkan
satu cabang baru dalam bidang transportasi.
3. METODE PENELITIAN Beberapa tahun yang lalu, beberapa proyek
Sistem TransportasiCerdas (Intelligent
Pembuatankontroldistributif lalu lintas Transportation Systems, ITS) telah dibuat dan
cerdas diperkotaan dengan banyak dioperasikan pada satu area atau daerah di
persimpangan ini dibagidalam empat negara-negara maju seperti di Amerika Serikat
komponen. Komponen pertama adalah sensor dan Eropa. Pada dasarnya sistem kontrol lalu
kamera video. Komponen kedua adalah sistem lintas cerdas adalah sistem yang
kontrol yang bertugas melakukan sinkronisasi menggunakan teknologi komunikasi dan
antara persimpangan-persimpangan yang informsi (Informationand Communication
berdekatan. Komponen ketiga adalah kontrol Technology, ICT) serta kecerdasan buatan
lalu lintas menggunakankecerdasan buatan dan (Artificial Intelligent, AI) untukmenyelesaikan
komponen keempat adalah sistem pakar dan masalah-masalah lalu lintas. Tujuan dari
antar muka pengguna. pelaksanaan sistem tersebut adalah
Sistem kontrol ini dibuat secara bertahap untukmendapatkan pendekatan yang
dengan langkah-langkah sebagai berikut: sistematik dalam penggunaan
Langkah pertama adalah pembuatan alat dan fasilitastransportasi pada saat sekarang atau di
kajianmengenaisensor kamera, aplikasi kamera masa mendatang. Salah satu komponen dalam
untuk merekamkeadaan sekitarnyadan sistem ITS adalah Sistem Manajemen Lalu
penentuan kaidah kontrol yang digunakan. lintas Termaju (Advanced Traffic
Langkah kedua adalah pembuatan sistem Management Systems, ATMS). Sistem ini
pakar,penggunaan kecerdasan buatan seperti memberikan tumpuan untuk menciptakan
jaringan syaraf tiruan (artificial neural sistem kontrol lalu lintas adaptif (adaptive
network) dan algoritma genetik (genetic traffic controlsystems) yang lebih sigap dan
algorithm) dan kajianberkaitan dengan kontrol mampu bekerja secara masa nyata (real-time).
lampu lalu lintasdi persimpangan. Langkah Tugas sistem ATMS tersebut adalah
ketiga ialah pembuatan sistem kontrol simulasi melakukan kontrol lampu lalulintas di
dengan mengambil sampel sebuah pertigaan persimpangan-persimpangan, kontrol lalu
dalam hal ini diambil pertigaan antara jalan lintas dijalan raya dan manajemen lalu lintas
Margonda dengan jalan Juanda di Depok. Dan terintegrasidi daerah yang lebih luas seperti di
terakhir langkah keempat adalah kajian kota dengan banyaknya persimpangan. Sistem
tentang dampakyang terjadi akibat penerapan ini dikenal sebagai sistem kontrol lalu lintas
kota (Urban Traffic Control Systems, UTCS).
sistem kontrol cerdas tersebut. Gambar 1,
Kaidah kontrol lampu lalu lintas kota adalah
menunjukkan bagian-bagian dalam sistem
merupakansalah satu contoh sistem kontrol
kontrol yang dibuat (Agus Priyono et al.,
yang kompleks dan memerlukan pendekatan
2005a).
konsep yang lebih maju lagi.
Dalam perkembangannya, sistem kontrol
lalu lintas di perkotaan berkembang selaras
dengan perkembangan teknologi informasi
dan komunikasi tersebut. Sistem kontrol
generasi ketiga, dapat bekerja secara on line
dan menggunakan perhitungansecara
langsungdenganmasing-masing kontrol
persimpangan bekerja secara mandiriuntuk
menentukan pengiraanwaktu berdasarkan
waktu kitar secara kontinyu (Lan & Davis
1999). Sebagian besar sistem generasi ketiga
Gambar 1 Bagian-bagian ini dikontrol dengan pendekatan sistem
dalamcontrollampulalulintas yangdibuat. distributif secara real time. Dalam sistem
distributif, komputer lokal menentukanwaktu

42
JISI : JURNAL INTEGRASI SISTEM INDUSTRI VOLUME 2 NO. 2 AGUSTUS 2015

fase, ofset dan waktu kitar berdasarkan di persimpangan, merekam kejadian seperti
permintaan lalu lintas serta mampu kecelakaan dan sebagainya dan kemudian
melakukan penyelarasan dengan komputer melaporkannya secara lamgsung ke ruang
lokal pada persimpangan tetangga yang kontrol di kantor polisi lalu lintas. Sistem ini
berdekatan. Sistem kontroldistributif pada juga dapat ditambahkan dengan kemampuan
waktu sekarang dianggap sebagai sistem untuk mendeteksi kondisi permukaan jalan
kontrol lalu lintas kota yang terbaik (Agus serta kerusakan pada jalan raya (traffic
Priyono, 2005b). Pendekatan pada sistem surveilance) yang dapat disambungkan
kontroldistributif ialah membagi dengan ruang kontrol di kantor Dinas
tugaspengaturan permasalahan lalu lintas yang Pekerjaan Umum Daerah.
terjadi pada rangkaian kontrol yang kompleks
kepada kontrol subrangkaian yang lebih kecil, 4. HASIL DAN PERHITUNGAN
dengan cara ini, masalah biasanya dapat Dalam kegiatan penelitian secara
diselesaikan secara masing-masing dengan simulasi menggunakan visual basic (VB 6.0)
menggunakan model strategi secara paralel yang digabungkan dengan Matlab dengan
oleh komputer-komputer kontrollokal. Sistem memasukkan parameter-parameter yang
kontroldistributif memberikan peluang yang dibuat sedemikian rupa untuk dapat mewakili
lebih baik untuk setiap persimpangandalam keadaan lalu lintas yang ada di pertigaan
menyelesaikan permasalahannya sendiri dan Margonda – jalan Juanda di Depok, di
pada waktu yang sama mengiriminformasi dapatkan hasil sementara menunjukkan
mengenai statusnya, strategi penentuan peningkatan jumlah kendaraan yang melaju ke
waktuke depan serta waktu bagi sebuah jalan tujuan dan pada saat yang sama
kenderaan meninggalkan persimpangannya mengurangi jumlah kendaraan yang
kekontrollokal lain yang bertetangga menunggu. Dalam simulasi ditetapkan rentang
dengannya. waktu kitar diambil antara 80 – 150 detik,
Pada sistem kontrol lalu lintas perkotaan, sedangkan perkiraan waktu lampu merah dan
analisis data lalu lintas secara real-time hijau menyala ditetapkan berdasarkan hasil
merupakan sasaran dalam pembuatan sistem perhitungan algoritma genetik setelah
transportasi modern. Oleh karena itu, sistem mendapatkan informasi dari jaringan syaraf
kontrol lalu lintas adaptifyang real-time (real- tiruan yang dihitung berdasarkan panjang
time adaptive traffic signal control system) antrian kendaraan dalam setiap lorong
merupakan bagian yang penting di dalam persimpangan sedangkan waktu kuning
sistem modern tersebut. Analisis data menyala adalah ditetapkan sebesar 2 detik.
semestinya menggambarkan gambaran lalu Dari kajian didapati bahwasistem kontrol
lintas yang sama seperti ketika manusia yang ada (telah terpasang) dibandingkan
(petugas polisi) melaporkan keadaan dan dengan simulasi dapat dilihat pada tabel 1 dan
mengambil parameter-parameter lalu lintas 2 berikut.
seperti antrian kenderaan, volume dan Tabel 1. Perbandingan Prosentase Rata-rata
penghitungankecepatan kenderaan (Siyal & Waktu Perjalanan Kendaraan
Fathy 1999).
Dalam pembuatanan strategi
untukmengontrol lampu lalulintas, jumlah
antrian kenderaan dan volume lalu lintas
merupakan input yang sangat penting untuk
optimalisasiperhitungan waktu lampu lalu
lintas menyala, baikuntuk sistem yang bekerja
secara offline ataupun online (Lan & Davis
1999).
Dalam perkembangan selanjutnya, sistem
kontrol lampu lalu lintas cerdas ini dapat
digabungkan dengan penggunaan untuk
memantau pelanggaran lalu lintas seperti Dari Tabel 1,berkaitan dengan
pengambilan gambar secara onlinedari plat perbandingan prosentase rata-rata waktu
nomer dari kendaraan yang menerobos lampu perjalanan kendaraan dalam kondisi lalu lintas
merah, gambaran tentang situasi dan kondisi macet,didapatkan bahwa rata-ratawaktu
perjalanan hasil penelitian menggunakan

DOI : https;//dx.doi.org/10.24853/jisi.4.1.pp-pp 43
JISI : JURNAL INTEGRASI SISTEM INDUSTRI P-ISSN ; 2355-2085
Website: http://jurnal.umj.ac.id/index.php/jisi

sistem yang adaadalah 66.64 detik, sedangkan masih menyala sedangkan dari jalan yang
menggunakan sistem simulasi didapati bersimpangan sudah tidak ada antrian
sebesar24.68 detik. Pada keadaan ini, simulasi kendaraan. Dalam keadaan seperti ini cukup
dapat memperbaiki rata-ratawaktu perjalanan hanya ditempatkan seorang polisi untuk
sebesar 62.96 % dibandingkan sistem yang sebuah perempatan, karena kontrol lampu lalu
ada. Namun pada keadaan tidak macet, rata- lintas sudah cukup mewakili keberadaan
ratawaktu perjalanan dihasilkan dalam aparat kepolisian lainnya. Apalagi bila kamera
penelitian, sistem yang telahadalah 20.84 menunjukkan kinerja yang baik di dalam
detik sedangkanhasil simulasi adalah 45.63 memotret plat nomer kendaraan atau motor
detik. Pada kondisi ini, hasil simulasi yang melanggar peraturan lalu lintas dengan
mempunyai rata-ratawaktu perjalanan lebih menerobos lampu merah, yang diharapkan
besar 118.95 % dibandingkan dengan sistem akan memberi efek jera, karena langsung bisa
yang ada. diberikan denda ketika mereka
Sedangkan Tabel 2, memberikan memperpanjang STNK.
gambaran tentang rata-rata kenderaan Kajian ini, masih memerlukan penelitian
berhenti, dimana pada keadaan macet,hasilnya lanjutan setelah sistem kontrol lalu lintas
adalah rata-rata kenderaan berhenti cerdas berbasis kecerdasan buatan ini
menggunakan sistem yang adaadalah 97.72 diimplementasikan secara langsung di
detik dan hasil dari simulasi adalah 38.11 lapangan. Penelitian ini masih bisa
detik. Dalam keadaan ini, simulasi dapat dikembangkan lebih jauh bukan hanya untuk
memperbaiki rata-rata kenderaan berhenti mengatur lampu lalu lintas saja, namun untuk
sebesar 61 % dibandingkandengan sistem keperluan surveylance serta dapat
yang ada. dipergunakan untuk menyuraikan kemacetan
pada persimpangan-persimpangan yang
Tabel 2, Prosentase Rata-rata Kendaraan berdekatan pada daerah perkotaan yang macet
Berhenti seperti di Jakarta, Bandung dan Surabaya
maupun di kota-kota besar lainnya dengan
memanfaatkan teknologi GPS.Namun agar
dampak penerapannya menjadi lebih
berpengaruh terhadap perilaku pengendara
kendaraan bermotor, sudah tentu diperlukan
contoh perilaku tertib oleh aparat serta sikap
tegas di dalam menegakkan peraturan.

Sedangkan pada keadaan tidak macet,


rata-rata kenderaan berhenti dari hasil
penelitianmenggunakansistem yang ada
adalah 17.22 detik dan hasildari simulasi
adalah 88.33 detik. Untuk keadaan ini,
hasilsimulasi masih lebih besar 412.95 %
dibandingkan sistem yang ada.
Kajian di atas memberi gambaran
sementara bahwa hasil simulasi pada keadaan
macet, kontrol simulasi memberikan hasil
yang lebih baik dalam kaitan dengan
prosentase rata-rata waktu perjalanan
kendaraan dan dalam prosentase rata-rata
kendaraan berhenti. Hasil ini, akan
memberikan pengaruh kepada perbaikan
kenyamanan para pengendara, sehingga
mengurangi tekanan yang diakibatkan mereka
harus menunggu lama karena lampu merah

44
JISI : JURNAL INTEGRASI SISTEM INDUSTRI VOLUME 2 NO. 2 AGUSTUS 2015

DAFTAR PUSTAKA diunduh dari


alamathttp://www.publicapos.com/opini/
Abubakar, 1996“Menuju Lalulintas dan 737-lampu-merahpadatanggal
Angkutan Jalan yang Tertib”, 04/08/2014, jam 09.06WIB.
DirektoratPerhubungan Darat, Jakarta.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, 2011
Agus Priyono, 2005b “Pembangunan Sistem “Laporan Realisasi Anggaran 2011 –
Kawalan Teragih Pintar Bagi Lalu Lintas 2012”, diunduh dari laman
Bandar”, Thesis Doktor Falsafah, Fakulti http://www.jakarta.go.id/v2/news/2014/0
Kejuruteraan, Universiti Kebangsaan 9/laporan-realisasi-anggaran-2011-
Malaysia. 2012#.VCruKb76lSV, pada 22
September 2014.
Agus Priyono, Muhammad Ridwan, Ahmad
Jais Alias, Riza Atiq O. K. Rahmat, Siyal M.Y. & Fathy M., 1999 “Image
Azmi. Processing Techniques for Real-Time
Qualitative Road Traffic Data Analysis”
Diah Setyowati Ayuningtyas, Guritnaningsih Real-Time Imaging, vol. 5: pp. 271 –
A. Santoso, 2007 “Hubungan Antara 278.
IntensiUntuk Mematuhi Rambu-Rambu
Lalu Llntas Dengan Perilaku Melanggar Tribun news.com, 2014 “Jumlah Korban
Lalu Llntas Pada Supir Bus di Jakarta”, Tewas Akibat Kecelakaan Lalu Lintas
JPS Vol. 13 No. 01 Januari 2007. Tahun2013
Menurun”,http://www.tribunnews.com/n
Dini Anggraini, 2013 “Studi Tentang Perilaku asional/2014/01/26/jumlah-korban-
Pengendara Kendaraan Bermotor Di tewas-akibat-kecelakaan-lalu-lintas-
Kota Samarinda”, eJournal Sosiatri- tahun-2013-menurun, diunduh pada 20
Sosiologi, 1 (1): 10-19 ISSN 0000-0000, Februari 2014.
ejournal.sos.fisip-unmul.org © Copyright
2013.

Hassan, & Mohd. Alauddin Mohd. Ali, 2005a


“Penggunaan Penggugusan Subtraktif
bagi Menjana peraturan Kabur,” Jurnal
Kejuruteraan, Universiti Kebangsaan
MalaysiaNo. 17 : pp. 47-58.

Khisty, J.C., dan Lall, K.B,. (2003), ”Dasar-


Dasar Rekayasa Transportasi”,
PenerbitErlangga, Jakarta.

Lan C.J. & Davis G.A., 1999 “Real-time


Estimation of Turning Movement
Proportions from Partial Counts on
Urban Networks” Transportation
Research, Part C 7: pp. 305-327.

Marwan Lubis, 2007 “Studi Manajemen Lalu


Lintas Meningkatkan Kinerja Jaringan
JalanPada Daerah Lingkar Dalam Kota
Medan”, Tesis Magister Sains di Sekolah
PascasarjanaUniversitas Sumatera
Utara, USU Repository © 2008.

Muchaddam Fahham, 2013 “Lampu Merah”,


Pusat Pengkajian, Pengolahan Data
danInformasi (P3DI) Setjen DPR RI

DOI : https;//dx.doi.org/10.24853/jisi.4.1.pp-pp 45
JISI : JURNAL INTEGRASI SISTEM INDUSTRI P-ISSN ; 2355-2085
Website: http://jurnal.umj.ac.id/index.php/jisi

46

Anda mungkin juga menyukai