Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH AUDITING II

AUDIT SIKLUS PRODUKSI DAN JASA PERSONALIA

DOSEN PENGAMPU :
MUH.SYAHRU RAMADHAN,
SE.,M.AK
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK III
ANGGGOTA :

1. SUKMA PUTRI
NIM : AK.17.02.020
2. ISMA WARDANI
NIM : AK.17.02.011
3. AMIRKHAN
NIM : AK.17.02.02
PRODI :
AKUNTANSI
STIE (SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI ) YAPIS DOMPU
TAHUN AKADEMIK 2019-2020

KATA PENGANTAR

assalamu’alaikum. wr. Wb

segala puji atas kehadirat allah swt yang telah memberikan kita nikmat iman maupun

islam. shalawat serta salam kita curahkan kepada nabi muhammad saw, pada keluarga, sahabat

dan pengikut-nya yang setia sampai akhir zaman. semoga kita semua dalam lindungan dan

ridho-nya. amin.

Alhamdulillah, puji syukur pada allah yang telah membantu penulis pada

kesempatan ini umtuk menyelesaikan sebuah makalah yang AUDIT SIKLUS PRODUKSI

DAN JASA PERSONALIA. Terimakasih juga penulis ucapkan kepada rekan-rekan yang telah

membantu maupun memberi kritik dan saran. semoga makalah ini bermanfaat bagi siapapun

yang membacanya. amin.


DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR............................................................................. i

DAFTAR ISI…………………………………………………………… ii

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG........................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH…………………………………………………. 1

BAB II PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN AUDIT SIKLUS PRODUKSI DAN JASA PERSONALIA


.................................................................................................................. 2
B. TUJUAN AUDIT SIKLUS PRODUKSI DAN JASA PERSONALIA
..............................................................................................................................3
C. AKTIVA PENGENDALIAN-TRANSAKSI PUBRIKASI.................................. 4
D. MATEREALITAS RESIKO,INHERENT,DAN PRODUKSI ANALITIS
.............................................................................................................................7
E. AKUN - AKUN TERKAIT DALAM SIKLUS JASA PERSONALIA
.............................................................................................................................. 8
F. PENTING AUDIT DALAM SIKLUS JASA PERSONALIA ...........................9

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN........................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................ 12
BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pengujian pengendalian merupakan pengujian yang dilaksanakan terhadap rancangan


pelaksanaan. Pengujian pengendalian ini, dilaksanakan auditor untuk menilai efektifitas
kebijakan atau prosedur pengendalian untuk mendeteksi dan mencegah salah saji  materil dalam
suatu asersi laporan keuangan. Dalam perusahaan menufaktur, pembayaran kepada karyawan
biasanya dibagi menjadi dua golongan: gaji dan upah. Gaji umunya merupakan pembayaran atas
penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan yang mempunyai jenjang jabatan manajer,
sedangkan upah umunya merupakan pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh
keryawan pelaksana (buruh). Umunya gaji dibayarkan secara tetap per bulan, sedangkan upah
dibayarkan berdasarkan pada hari kerja, jam kerja, atau jumlah satuan produk yang dihasilkan
oleh karyawan.

Audit atas siklus produksi bagian ini mencangkup pertimbangan sistem pengendalian
internal yang berkaitan dengan transaksi pabrikasi dan memberikan perhatian khusus pada
pengujian substantif atas saldo persediaan baik untuk persediaan yang dibuat maupun yang
dibeli. Audit atas siklus jasa personalia memusatkan perhatian pada sistem pengendalian internal
untuk transaksi penggajian serta pengujian substantif atas saldo akun terkait.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Jelaskan pengertian dari audit siklus produksi dan asa personalia ?
2. Apa saja tujuan daraudit siklus produksi dan jasa personalia ?
3. Apa saja aktiva pengendalian – transaksi pabrikasi ?
4. Jelaskan pegertian dari materealitas resiko , inherent ,dan prosedur analitis ?
5. Apa saja akun akun terkait dalam siklus jasa personalia ?
6. Apa saja komponen penting dalam audit siklus jasa dan personalia ?
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN AUDIT SIKLUS PRODUKSI DAN JASA DAN PERSONALIA

Siklus personalia suatu perusahaan meliputi kejadian-kejadian dan kegiatan-kegiatan


yang bersangkutan dengan pemberian kompensasi kepada pimpinan dan pegawai perusahaan.
Jenis-jenis kompensasi tersebut meliputi gaji, upah (per jam, per hari, atau per unit pekerjaan),
komisi, bonus, tunjangan, opsi membeli saham, berbagai kesejahteraan (benefit) yang diberikan
kepada pegawai (misalnya asuransi kesehatan).

Siklus personalia berkaitan dengan dua siklus lain. Pembayaran kompensasi kepada
karyawan dan pembayaran pajak penghasilan karyawan yang dipotong perusahaan dari
penghasilan karyawan berhubungan dengan transaksi pengeluaran kas dalam siklus pengeluaran.
Kemudian, pendistribusian biaya tenaga kerja pabrik ke barang dalam proses berkaitan dengan
siklus produksi. Namun untuk kelompok transaksi utama dalam siklus ini adalah transaksi-
transaksi penggajian atau pengupahan.  Ada dua jenis tenaga kerja yaitu tenaga kerja langsung
dan tenaga kerja tidak langsung. Tenaga kerja langsung yaitu yang berhubungan langsung
dengan proses produksi, sedangkan tenaga kerja tidak langsung yaitu yang tidak berhubungan
langsung dengan fungsi-fungsi bisnis perusahaan contohnya adalah supervisor dan sebagainya.

Siklus personalia juga berkaitan dengan dua siklus lain. Pembayaran kompensasi kepada
karyawan dan pembayaran pajak penghasilan karyawan yang dipotong perusahaan dari
penghasilan karyawan berhubungan dengan transaksi pengeluaran kas dalam siklus pengeluaran.
Kemudian, pendistribusian biaya tenaga kerja pabrik ke barang dalam proses berkaitan dengan
siklus produksi. Siklus produksi (production cycle) berhubungan dengan konversi bahan baku
menjadi barang jadi. Siklus ini meliputi perencanaan serta pengendalian produksi dari jenis-jenis
dan kuantitas barang yang akan diproduksi, tingkat persediaan yang akan dipertahankan, serta
transaksi dan peristiwa yang berkaitan dengan proses pabrikasi.
            

B. TUJUAN AUDIT SIKLUS PRODUKSI DAN JASA PERSONALIA

1. Keberadaan dan Keterjadian

Yaitu Mengenai Gaji. Biaya gaji dan upah serta biaya PPh karyawan dalam pembukuan
berkaitan dengan kompensasi atas jasa yang diberikan selama periode yang diaudit, dan
seperti yang tercantum dalam laporan rugi laba. Pajak penghasilan gaji tercatat
menggambarkan pajak penghasilan yang harus dipotong dan dibayarkan sesuai jumlah
kompensasi yang diterima  pegawai dalam suatu periode. Saldo utang gaji dan upah serta
utang PPh karyawan mencerminkan jumlah yang terutang per tanggal neraca.

2. Kelengkapan

Meliputi slip gaji, bukti pemotongan PPH, laporan pembayaran pajak tahunan, dan absen
karyawan. Biaya gaji dan upah serta biaya PPh karyawan mencakup semua biaya yang terjadi
untuk jasa personalia selama periode yang diaudit. Utang gaji dan upah serta utang PPh
karyawan mencakup semua utang kepada karyawan dan utang kepada Negara per tanggal
neraca.

3. Hak dan Kewajiban

Meliputi utang gaji. Pembayaran utang gaji berkaitan dengan tenaga kerja langsung dan
tidak langsung, sehingga berhubungan dengan pembayaran antara gaji dan upah. Utang gaji
dan upah serta utang PPh karyawan adalah kewajiban perusahaan klien. Tujuan asersi hak
dan kewajiban  adalah bahwa utang gaji, serta pajak penghasilan yang dibebankan
merupakan kewajiban legal entitas pada tanggal neraca.

4. Penilaian dan Pengalokasian

Biaya gaji dan upah serta biaya PPh karyawan telah dihitung dengan teliti dan telah
dicatat. Utang gaji dan upah serta utang PPh karyawan telah dihitung dengan teliti dan telah
dicatat. Distribusi biaya tenaga kerja pabrik telah dihitung dan dicatat dengan benar. Auditor
akan memastikan apakah saldo tersebut diperoleh melalui penilaian sesuai dengan prinsip
akuntansi yang berlaku umum.

5. Pelaporan dan Pengungkapan

Biaya gaji dan upah serta biaya PPh karyawan telah diidentifikasi dan dikelompokkan
dengan benar dalam laporan rugi-laba. Utang gaji dan upah serta utang PPh karyawan telah
diidentifikasi dengan benar dalam neraca. Laporan keuangan telah memuat pengungkapan
yang tepat tentang program pensiun dan program benefit lainnya.

C. AKTIVITAS PENGENDALIAN – TRANSAKSI PABRIKASI

Komponen aktivitas pengendalian dalam pengendalian internal terdiri atas empat kategori
aktivitas : (1) pemisahan tugas, pengendalian umum, dan pengendalian aplikasi, (2) pengendalian
pemrosesan informasi yang mencangkup otorisasi yang tepat, (3) pengendalian fisik, serta (4)
penelaahan kinerja dan akuntabilitas. Bagian selanjutnya akan mengidentifikasikan dokumen
dam catatan yang lazim digunakan dalam memroses transaksi pabrikasi. Berikut keempat
kategori aktivitas pengendalian itu berhubungan dengan fungsi-fungsi yang dilaksanakan dalam
siklus produksi.

1. DOKUMEN DAN CATATAN UMUM

  Perintah produksi (production order)


  Laporan kebutuhan bahan (material requirement report)
  Slip pengeluaran bahan (materials issue slips)
  Tiket waktu (time ticket)
  Tiket perpindahan (move ticket)
  Laporan aktivitas produksi harian (daily production activity report)
  Laporan produksi yang sudah selesai (completed production report)
  Buku besar pembantu atau file induk persediaan (catatan persediaan perpetual)
  File induk biaya standar (standard cost master file)
  File induk persediaan bahan baku (raw materials inventory master file)
  File induk persediaan barang dalam proses (work-in-process inventory master file)
  File induk persediaan barang jadi (finished goods inventory master file)
2. MEMPERTAHANKAN KEBENARAN SALDO-SALDO PERSEDIAAN

Manajemen ditetapkan sebagai pihak yang bertanggung jawab atas penggunaan


sumber daya pada setiap tahap produksi, maka kemungkinan terjadinya kesalahan yang
tidak disengaja akan diperkecil. Manajemen biasanya akan dengan cermat memantau
perintah produksi, tenaga kerja, dan bahan yang digunkan, total akumulasi biaya produksi,
eksistensi persediaan, dan persetujuan terhadap biaya standar.

3. MEMPROSES PEMAHAMAN DAN NILAI RESIKO PENGENDALIAN

            Dalam memperoleh dan mendokumentasikan pemahaman tentang bagian-bagian


dari komponen  pengendalian internal yang relevan dengan transaksi pabrikasi, auditor
menggunakan prosedur yang sama seperti pada kelompok transaksi lainnya. Prosedur ini
meliputi review atas pengalaman sebelumnya dengan klien yang bersangkutan, jika ada,
pengajuan pertanyaan kepada manajemen serta personil produksi lainya, pemeriksaan
dokumen dan catatan produksi, serta pengamatan atas aktivitas dan kondisi produksi.

Dokumen dan catatan berikut ini penting dalam melaksanakan serta mencatat
transaksi penggajian:

  Otorisasi personalia.
  Kartu Absen (clock card).
  Tiket waktu (time ticket).
  Register penggajian.
  Rekening bank untuk penggajian imprest
  Cek gaji
  Ikhtisar distribusi biaya tenaga kerja
  SPT pajak gaji dan upah
  File personalia karyawan
  File induk data personalia
  File induk penghasilan karyawan

BEBERAPA CONTOH MODEL SIKLUS PRODUKSI

  Aktivitas-aktivitas Siklus Produksi

Siklus Produksi adalah rangkaian aktivitas bisnis dan operasi pemrosesan data terkaityang terus
terjadi yang berkaitan dengan pembuatan produk.Informasi akuntansi biaya yang akurat dan
tepat waktu merupakan input pentingdalam keputusan mengenai hal-hal berikut ini :‡

 Bauran produk
 Penetapan harga produk
 Alokasi dan perencanaan sumber daya (contoh apakah membuat atau membeli)
 Manajemen Biaya
Ada empat aktivitas dasar dalam siklus produksi :

 Perancangan Produk
 Perencanaan dan Penjadwalan
 Operasi Produksi
 Akuntansi Biaya

 Perancangan Produk Langkah pertama dalam siklus produksi adalah Perancangan


produk. Tujuan aktivitasini adalah untuk merancang sebuah produk yang memenugi
permintaan dalam hal kualitas, ketahanan, dan fungsi, dan secara simultan meminimalkan
biaya produksi

      Dokumen dan prosedur:

      Aktivitas perancangan produk menciptakan dua dokumen utama :

 Daftar bahan baku


 Daftar operasi 

     

1.      Perencanaan dan Penjadwalan


Langkah kedua dalam siklus produksi adalah perencanaan dan penjadwalan. Tujuandari
langkah ini adalah mengembangkan rencana produksi yang cukup efisien untukmemenuhi
pesanan yang ada dan mengantisipasi permintaan jangka pendek tanpamenimbulkan
kelebihan persediaan barang jadi.

2.      Operasi Produksi

Langkah ketiga dalam siklus produksi adalah produksi aktual dari produk. Cara aktivitas ini
dicapai sangat berbeda di berbagai perusahaan.

Setiap perusahaan membutuhkan data mengenai 4 segi berikut ini dari


operasi produksinya :

      Bahan baku yang digunakan

      Jam tenaga kerja yang digunakan 

      Operasi mesin yang dilakukan.

      Serta biaya overhead produksi lainnya yang terjadi

3.      Akuntansi Biaya

Pilihan perhitungan biaya berdasarkan pesanan atau proses hanya mempengaruhimetode


yang digunakan untuk membebankan biaya-biaya tersebut ke produk, bukan padametode
pengumpulan data.

D. MATERIALITAS, RESIKO INHEREN, DAN PROSEDUR ANALITIS

1. Materialitas   

Unsur yang material dan audit atas persediaan merupakan hal yang penting untuk
mencapai pendapat tentang kewajaran penyajian laporan keuangan secara keseluruhan.
Pertimbangan utama dalam mengevaluasi alokasi materialitas adalah penentuan besarnya salah
saji yang akan mempengaruhi keputusan pemakai laporan keuangan yang bakal sehat.
2. Resiko Inheren

            Resiko inheren dari terjadinya salah saji dalam laporen keuangan yang disebabkan oleh
transaksi persediaan pada jaringan hotel atau distrik sekolah relative rendah, karena persediaan
bukan merupakan bagianyang material dari proses ini entitas itu. Namun, untuk pabrikan,
pedagang, grosir, atau pedagang eceran, persediaan dapat dinilai sebesar atau mendekati
maksimum.

3. Prosedur Analitik

            Prosedur analitik adalah prosedur yang murah dari segi biaya dan dapat membuat auditor
waspada terhadap potensi terjadinya salah saji seperti disebutkan di atas, jika ada laporan
keuangan yang disajikan untuk audisi memperlihatkan kecenderungan naiknya marjin laba yang
disertai dengan naiknya jumlah hari perputaran persediaan, maka persediaan mungkin telah
ditetapkan.

E. AKUN-AKUN TERKAIT DALAM SIKLUS JASA DAN PERSONALIA

Siklus penggajian dan personalia dimulai dengan merekrut karyawan dan diakhiri dengan
membayar karyawan tersebut atas jasa yang mereka laksanakan dan pemotongan pajak oleh
pemerintah serta institusi lain dan pajak gaji serta manfaat akrual. Jadi, siklus tersebut
melibatkan perolehan jasa dari karyawan yang konsisten dengan tujuan perusahaan, dan
akuntansi yang tepat untuk jasa tersebut. Departemen sumber daya manusia menyediakan
sumber yang independen untuk mewawancarai dan merekrut personel yang memenuhi
kualifikasi. Departemen tersebut juga merupakan sumber catatan yang independen bagi
verifikasi internal atas informasi upah. Termasuk penambahan dan penghapusan gaji serta
perubahan upah dan pengurangan.

Akun-akun yang terkait dalam siklus jasa dan personalia antara lain :

-          Kas
-          Beban gaji
-          Beban gaji yang masih harus dibayar
-          Biaya pajak
-          Bonus
-          Komisi
-          Utang gaji
-          Potongan pajak penghasilan

F. PENTING AUDIT SIKLUS JASA DAN PERSONALIA

karena untuk menentukan materialitas, menilai kewajaran atas laporan pembayaran gaji
maupun pemotongan pph, dan menentukan risiko bawaan atas pembayaran gaji dan upah serta
kinerja manajemen pada perusahaan. Audit Siklus Jasa dan Personalia menjadi sangat penting
bagi sebuah perusahaan karena untuk membantu menilai tingkat materialitas, risiko bawaan,
prosedur analitik dan, tentang pembayaran gaji,upah, dan pembayaran PPH berdasarkan
ketentuan yang berlaku.

Materialitas, salah saji akibat kecurangan atau kekeliruan yang menghasilkan keputusan
berbeda pada laporan keuangan.

1. Risiko salah saji dalam perhitungan jam kerja


2. Risiko salah saji dalam perhitungan utang gaji
3. Risiko salah saji dalam pengurangan pajak

Contoh : PT FEB dalam setiap bulannya terdapat masalah perhitungan jam tenaga kerja. Bulan
ke-1 jam kerja 8 jam, bulan ke-2 10 jam, bulan ke-3 12 jam. Terus menerus seperti itu, hal
tersebut akan berpengaruh kepada beban gaji tenaga kerja.

Risiko bawaan selalu melekat dalam hidup perusahaan. Risiko bawaan dlam siklus jasa dan
personalia, diantaranya :

Hutang Karyawan

a. Upah Lembur
b. Gaji Tenaga Kerja
c. Bonus
d. Prosedur Analitik :
e. Pembayaran Gaji Karyawan
f. Pertumbuhan gaji karyawan dan kinerja karyawan
g. Jam kehadiran karyawan
h. Kompetensi karyawan
i. Pendapatan Perusahaan per tahun

Dalam sebuah perusahaan seperti perusahaan perangkat lunak dan perusahaan jasa seperti

bank, perusahaan asuransi, dan kantor profesional perlu melakukan audit Siklus Jasa Personalia.

Hal ini sangat membantu jalan dan kegiatan perusahaan dalam mengontrol keuangan khusus nya

pada pembayaran gaji dan upah juga pembayaran PPH yang telah di laporkan sesuai atau tidak.

Biaya gaji dan upah serta biaya PPh karyawan telah dihitung dengan teliti dan telah dicatat.

Utang gaji dan upah serta utang PPh karyawan telah dihitung dengan teliti dan telah dicatat.

Distribusi biaya tenaga kerja pabrik telah dihitung dan dicatat dengan benar. Auditor akan

memastikan apakah saldo tersebut diperoleh melalui penilaian sesuai dengan prinsip akuntansi

yang berlaku umum. Selain itu Audit siklus jasa personalia membantu mengetahui kelengkapan,

penilaian dan pengalokasian, serta pelaporan dan pengungkapan tentang gaji dan upah,

pembayaran utang gaji dan upah, serta pelaporan pembayaran PPH yang sesuai dengan tanggal

pelaporan dalam tanggal neraca.

Contoh, jika dalam suatu perusahaan jasa asuransi yang tidak melakukan audit siklus jasa

personalia maka akan sulit mengetahui kebenaran pembayaran gaji dan upah yang sesuai. Yang

ditentukan berdasarkan pada hari kerja, dan jam kerja.


BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Siklus personalia suatu perusahaan meliputi kejadian-kejadian dan kegiatan-kegiatan


yang bersangkutan dengan pemberian kompensasi kepada pimpinan dan pegawai perusahaan.
Jenis-jenis kompensasi tersebut meliputi gaji, upah (per jam, per hari, atau per unit pekerjaan),
komisi, bonus, tunjangan, opsi membeli saham, berbagai kesejahteraan (benefit) yang diberikan
kepada pegawai (misalnya asuransi kesehatan). Siklus personalia berkaitan dengan dua siklus
lain. Pembayaran kompensasi kepada karyawan dan pembayaran pajak penghasilan karyawan
yang dipotong perusahaan dari penghasilan karyawan berhubungan dengan transaksi
pengeluaran kas dalam siklus pengeluaran. Kemudian, pendistribusian biaya tenaga kerja pabrik
ke barang dalam proses berkaitan dengan siklus produksi.

Namun untuk kelompok transaksi utama dalam siklus ini adalah transaksi-transaksi
penggajian atau pengupahan.  Ada dua jenis tenaga kerja yaitu tenaga kerja langsung dan tenaga
kerja tidak langsung. Tenaga kerja langsung yaitu yang berhubungan langsung dengan proses
produksi, sedangkan tenaga kerja tidak langsung yaitu yang tidak berhubungan langsung dengan
fungsi-fungsi bisnis perusahaan contohnya adalah supervisor dan sebagainya. Dalam siklus
produksi, auditor memfokuskan perhatian pada transaksi pabrikasi yang menyangkut alokasi
biaya pabrikasi ke barang dalam proses dan pemindahan biaya produksi yang sudah selesai ke
barang jadi. Dalam mengaudit siklus ini, auditor menaruh perhatian pada sistem akuntansi biaya
dan sistem akuntansi keuangan klien. Audit atas persediaan memerlukan perencanaan yan cermat
dan invests waktu, biaya, dan upaya audit yang sangat substansial.

DAFTAR PUSTAKA

Kell, Johnson, Boynton . Modern Auditing. Jakarta: Penerbit Erlangga, 2003

Mulyadi. 2002. Auditing. Edisi Keenam. Jakarta:Salemba Empat

Halim,Abdul.2004. Auditing2edisi ketiga. Jogyakarta : Unit Penerbit:Unit Penerbit dan


Percetakan

Anda mungkin juga menyukai