Anda di halaman 1dari 16

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

PENDIDIKAN KESEHATAN BRAIN EXCERCISE PADA ANAK USIA SEKOLAH

Oleh :
Greta Dwi Violeta
19010221

PROGRAM STUDI AHLI JEJANG


STIKES dr. SOEBANDI JEMBER
2019
SAP
(Satuan Acara Penyuluhan)

Topik : Meningkatkan Konsentrasi Belajar Anak dengan Senam Otak (Brain


Excercise)
Tempat : SD Negeri 1 Kertosari
Hari, tanggal : Kamis, 25 Juni 2020
Waktu : Pukul 08.00 –09.00
Sasaran : Siswa/i kelas 2 SD Negeri 1 Kertosari

1.1 Latar Belakang


Setiap anak dilahirkan dengan bakat yang merupakan potensi kemampuan (inherent
component of ability) yang berbeda-beda dan yang terwujud karena interaksi yang
dinamis antara keunikan individu dan pengaruh ingkungan. Berbagai kemampuan yang
teraktualisasikan beranjak dari berfungsinya otak kita. Berfungsinya otak kita, adalah
hasil interaksi dari cetakan biru (blue print) genetis dan pengaruh lingkungan
itu. Kesepahaman umum telah menegaskan bahwa anak-anak adalah asset masa depan
suatu bangsa. Anak-anak hari ini adalah generasi masa depan. Anak-anak tersebut tidak
akan mempunyai pengaruh dan posisi yang besar kecuali jika mereka dididik dengan
baik, dan jiwa mereka diasah dengan semua hal-hal yang baik dan bermanfaat.
Karenanya, penting bagi seorang anak adalah pengembangan pembentukan kepribadian
mereka semenjak pertumbuhan pertamanya (Wulandari, 2014).
Kewajiban seorang anak adalah belajar agar anak menjadi pintar sehingga dapat
bermanfaat bagi kehidupan di masa mendatang. Selain di rumah, di lingkungan sekolah,
anak juga harus bergelut dengan berbagai tujuan dan agenda pembelajaran sekaligus
berpacu dengan waktu. Hal ini akan mengakibatkan anak harus berusaha keras dalam
belajar (Markowitz & Jensen, 2002). Menurut (Ayinosa, 2009) jika seseorang mengalami
kesulitan belajar maka orang tersebut akan berusaha sangat keras dalam belajar yang
mengakibatkan terjadi stres di otak, sehingga mekanisme integrasi otak melemah dan
bagian-bagian otak tertentu kurang berfungsi. Dengan memaksakan otak untuk bekerja
sangat keras maka akan terjadi ketidakseimbangan dalam otak antara otak kanan dan otak
kiri, juga dapat menyebabkan kelelahan pada otak sehingga konsentrasi dalam belajar
anak menjadi menurun.

1
Brain Excercise adalah serangkaian latihan gerak yang sederhana untuk memudahkan
kegiatan belajar dan penyesuaian dengan tuntutan sehari-hari. Brain Excercise membuka
bagian-bagian otak yang sebelumnya tertutup atau terhambat sehingga kegiatan
belajar/bekerja berlangsung menggunakan seluruh otak atau whole brain (Ayinosa, 2009).
Rangkaian gerakan yang dilakukan bisa memudahkan kegiatan dan memperbaiki
konsentrasi belajar siswa, menguatkan motivasi belajar, meningkatkan rasa percaya diri,
membangun harga diri, rasa kebersamaan, meningkatkan daya ingat dan membuat siswa
lebih mampu mengendalikan stress.
1.2. Tujuan
A. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan dan promosi kesehatan selama 60 menit
diharapkan para siswa/i kelas 2 SD Negeri 1 Kertosari dapat melakukan gerakan
senam otak agar terjadi peningkatan konsentrasi belajar.
B. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan dan promosi kesehatan selama 60 menit, diharapkan
anak dapat :
1. Memotivasi dan mendukung para siswa untuk bersemangat dalam belajar
2. Mengetahui pentingnya konsentrasi saat belajar
3. Membantu siswa berkonsentrasi dalam belajar dengan senam otak
4. Mengetahui cara-cara melakukan senam otak
1.3 Pokok Bahasan
Brain Excercise
1.4 Sub Pokok Bahasan
1. Menjelaskan pengertian senam otak
2. Menjelaskan manfaat senam otak
3. Menjelaskan pelaksanaan senam otak
4. Menjelaskan gerakan-gerakan dalam senam otak
1.5 Metode
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Demonstrasi
4. Tanya jawab
1.6 Media dan Alat Pengajaran
Leaflet dan presentasi (ppt)

2
1.7 Susunan Panitia
Pelaksana :
1. Moderator
2. Presentator
3. Notulen
4. Observed
1.8 Kegiatan Penyuluhan
Waktu Tahap Kegiatan Penanggung
Penyuluh Sasaran
kegiatan Jawab
10 mnt Pembukaan 1. Membuka acara 1. Menjawab
dengan salam
mengucapkan
salam kepada
sasaran
2. Menyampaikan 2. Mendengarkan
topik dan tujuan penyuluh Moderator
penkes kepada menyampaikan
sasaran topik dan
tujuan.

3. Kontrak waktu 3. Menyetujui


untuk kesepakatan
kesepakatan waktu
pelaksanaan pelaksanaan
penkes dengan penkes
sasaran
35 mnt Penyampai 1. Mengkaji ulang 1. Menyampaikan Presentator
an materi pengetahuan pengetahuannya
sasaran tentang tentang materi
materi penyuluhan
penyuluhan
2. Menjelaskan 2. Mendengarkan Presentator
materi penyuluh
penyuluhan menyampaikan

3
kepada sasaran materi
dengan
menggunakan
leaflet
3. Mendemonstrasik 3. Mengikuti dan Presentator
an senam otak memperhatikan
diikuti panitia pendemostrasia
dan audience n senam otak
yang dilakukan
oleh panitia Moderator
4. Memberikan 4. Menanyakan
kesempatan kepada hal-hal yang
sasaran untuk tidak dimengerti
menanyakan hal- dari materi
hal yang belum di penyuluhan
mengerti dari
meteri yang
dijelaskan
penyuluh.
15 mnt Evaluasi / 1. Presentaror 1. Mereview Presentator
Penutup mereview senam senam otak
otak yang sudah di yang sudah di
demonstrasikan demonstrasikan
tadi
2. Menyimpulkan 2. Mendengarkan
materi penyuluhan penyampaian Moderator
yang telah kesimpulan
disampaikan
kepada sasaran
3. Menutup acara dan 3. Mendengarkan
mengucapkan penyuluh Moderator
salam serta terima menutup acara
kasih kepada dan menjawab
sasaran. salam

4
1.9 Setting Tempat
Keterangan
A : Audience
M : Moderator
N : Notulen
O : Observed
P : Presentator

1.10 Evaluasi
1. Evaluasi struktur : Audience terkoordinasi dengan baik hanya beberapa saja yang
belum terkoordinir
2. Evaluasi proses  :- Penyaji menyampaikan materi dengan baik.
- Audience mengikuti penyampaian materi oleh penyaji dan
demonstrasi senam otak dengan antusias.
- Ada beberapa audience yang kurang
memperhatikan, tetapi lainnya lancar dan kondusif.
3. Evaluasi hasil : Audience merespon/memberikan feedback dengan baik.
4.
1.11 Materi
(Terlampir)

5
MATERI PENDIDIKAN KESEHATAN
“BRAIN EXCERCISE PADA ANAK USIA SEKOLAH”

2.1 Pengertian Brain Excercise


Senam otak (Brain excercise) adalah serangkaian latihan berbasis gerakan tubuh
sederhana. Gerakan itu dibuat untuk merangsang otak
kiri dan kanan (dimensi lateralis), meringankan atau
merelaksasi belakang otak dan bagian otak depan
(dimensi pemfokusan), merangsang sistem yang terkait
dengan perasaan/emosi, yakni otak tengah (limbik),
serta otak besar (dimensi pemusatan) (Dennison,
2009). Senam  otak atau brain excercise diperlukan
untuk mengurangi stres di otak akibat belajar terlalu
keras, kurang berfungsinya bagian otak tertentu akibat melemahnya integrasi mekanisme
otak, dan perasaan kurang mampu dan percaya diri yang mengakibatkan semangat belajar
turun sehingga mempengaruhi semangat belajar (Wulandari, 2014).
2.2 Manfaat Brain Excercise
Brain excercise memiliki beragam manfaat bagi anak-anak terutama anak yang
mengalami kesulitan dalam belajar, gangguan hiperaktif, kerusakan otak, dan depresi.
Latihan yang diberikan pada otak akan membuat otak bekerja lebih aktif. Seseorang yang
suka berfikit akan memiliki otak
yang lebih sehat secara
keseluruhan daripada seseorang
yang tidak mau menggunakan
otaknya secara maksimal. Organ
yang aktif (termasuk otak) akan
memerlukan suplai oksigen dan
protein yang adekuat. Ketika
suplai oksigen dan protein pada
otak cukup maka dapat dikatakan bahwa otak dalam keadaan sehat (Yanuarita, 2012).
Senam otak sangat berpengaruh dalam meningkatkan kemampuan berbahasa dan daya
ingat, membuat anak menjadi lebih bersemangat, lebih kreatif, dan menimbulkan
perasaan yang lebih sehat karena stress berkurang (Dennison, 2009).

6
Otak manusia memiliki cara kerja yang unik. Otak berfungsi sebagai pusat
kegiatan tubuh, artinya otak akan menaktifkan organ dan sistem tubuh melalui saraf sadar
maupun saraf tidak sadar. Otak bagian kanan mengatur pergerakan tubuh bagian kiri dan
otak kiri berfungsi mengatur pergerakan tubuh bagian kanan. Dalam aplikasi senam otak
digunakan istilah dimensi lateralis untuk batang otak dan otak depan, serta dimensi
pemusatan untuk otak tengah dan otak besar (Dennison, 2009). Gerakan yang dilakukan
dalam senam otak dapat memberikan stimulus langsung pada otak. Stimulus tersebut
yang pada akhirnya dapat meningkatkan kemampuan kognitif anak. Kemampuan kognitif
tersebut meliputi kewaspadaan konsentrasi, kecepatan proses belajar, peningkatan
memori, pemecahan masalah, dan meningkatkan kreativitas (As'adi, 2009).

Maka dengan Brain excercise, pikiran akan lebih jernih, hubungan antar manusia
akan lebih rileks dan senang, lebih semangat berkonsentrasi, anak akan kreatif dan efisien
juga lebih sehat dan prestasi belajar akan meningkat. Keuntungan lainnya adalah :
1. Memungkinkan belajar dan bekerja tanpa stress, karena dilakukan dalam waktu
singkat.
2. Brain excercise juga tidak memerlukan bahan atau tempat khusus, sehingga dapat
menyesuaikan situasi belajar dan bekerja dalam kehidupan sehari-hari.
3. Dengan Brain excercise dapat meningkatkan kepercayaan diri.
4. Hasil akan segera dirasakan dalam hal kemandirian anak dalam belajar dan
seseorang dalam bekerja.
5. Secara aktif meningkatkan potensi dan keterampian yang dimiliki, karena Brain
excercise menyenangkan dan menyehatkan.
2.3 Pelaksanaan Brain Excercise
Senam otak (brain excercise) dapat dilakukan oleh siapa saja, kapan saja, dan di mana
saja. Pelaksanaannya dapat dilakukan tiga kali seminggu dengan durasi 10-15 menit.
Bagian otak yang sebelumnya tertutup atau terhambat dapat terbuka dengan dilakukannya
senam otak. Selain itu, aliran darah dan oksigen ke kedua belahan otak akan meningkat
secara bersamaan (Dennison, 2009).

7
2.4 Gerakan Brain Excercise
Berikut ini merupakan gerakan-gerakan yang dapat dilakukan dalam melakukan senam
otak (Yanuarita, 2012) :
1. Cross Crawl (Gerak Diagonal)
Meningkatkan komunikasi dan
intergrasi di antara kedua hemisfer serebri
dengan terbentuknya percabangan dan
mielinisasi persarafan di corpus
callosum sehingga komunikasi antara kedua
hemisfer bertambah cepat dan lebih
terintegrasi. Gerakan ini meningkatkan koordinasi penglihatan, pendengaran,
kemampuan kinestetik sehingga meningkatkan kemampuan mendengar, membaca,
menulis dan daya ingat. Koordinasikan gerakan supaya kalau satu tangan bergerak,
kaki yang berlawanan bergerak pada saat yang sama. Gerakkan badan ke depan, ke
samping, ke belakang dan arahkan mata kesemua jurusan. Fungsi: Gerakan
menyeberangi ini membantu menggunakan kedua  belahan otak secara bersamaan dan
harmonis.
2. Angka 8 Tidur
Gerakan ini membuat angka 8
tidur sebanyak 3 kali tiap tangan,
kemudian 3 kali dengan kedua
tangan.
Fungsi: Bagi yang pelupa (seperti lupa dengan apa
yang hendak dikatakan atau membaca sampai
halaman berapa).

3. Double Doodle (menggambar dengan dua


tangan)
Melukis dengan 2 tangan sebelah
menyebelah akan membangkitkan
keterarahan dan orientasi ruang, karena
terkait dengan garis tengah tubuh. Kegiatan
ini melatih kemampuan kedua mata secara
bersamaan dan membantu pengembangan

8
koordinasi tangan 2 mata untuk meningkatkan ketrampilan menulis. Menggambar
dengan kedua tangan pada saat yang sama ke dalam, ke luar, ke atas dan ke bawah.
Fungsi: menumbuhkan bakat seni, merelakskan mata dan tangan.
4.  Belly Breathing (pernapasan perut)
Meningkatkan persediaan oksigen untuk
seluruh tubuh, terlebih untuk otak. Kegiatan ini
merelakskan SSP sambil meningkatkan kadar
energi, Gerakan ini terbukti meningkatkan
kemampuan membaca dan berbicara. Taruh tangan
di perut. Buang napas pendekpendek, lalu ambil
napas dalam dan pelan-pelan. Tangan mengikuti
gerakan perut waktu membuang dan mengambil
napas. Fungsi: makanan lebih dicerna dengan baik, membaca lebih ekspresif dan
interpretasi.
5. The Elephant (gajah)
Gerakan ini mengaktifkan dan
menyeimbangkan semua sistem pada tubuh dan
pikiran kita. Mengaktivasi sistem vestibuler
terutama kanalis semisirkularis demikian juga
koordinasi tangan dan mata. Gerakan ini
memadukan sisi kiri dan kanan otak untuk
penglihatan, pemahaman, pendengaran, memori jangka pendek/panjang dan berpikir
abstrak. Tekuk lutut sedikit, lekatkan kepala kebahu dan tangan lurus kedepan.
Gunakan tulang dada untuk menggerakkan seluruh badan atas membuat gerakan 8
tidur. Lihat ke jari anda dan ulangi dengan tangan satunya. Fungsi: membuat mata dan
leher menjadi lebih relaks, menjadi pendengar
yang baik.
6.    Neck Rolls (memutar kepala)
Gerakan ini mampu menurunkan
tegangan otot leher, meningkatkan kemampuan
melaksanakan kegiatan mental tanpa tekanan.
Gerakan ini meningkatkan pernapasan dan
relaksasi titik-titik vokal untuk pembicaraan yang lebih beresonansi. Karena ada
peningkatan di dalam kemampuan menggerakkan mata dari kiri ke kanan melewati

9
bidang tengah penglihatan, maka kemampuan baca juga meningkat. Tundukkan
kepala ke depan, dan pelan-pelan putar dari satu sisi kesisi lainnya. Tengadahkan
kepala ke belakang, dan putar lagi kekiri kekanan. Ulangi dengan bahu diturunkan.
Fungsi: relaks, melindungi dari
kemungkinan pengaruh negatif peralatan
eletronik.
7. The Rocker (olengan pinggul)
Gerakan dengan duduk di lantai,
tangan di belakang, siku ditekuk, kedua kaki
diangkat sedikit, dan olengkan pinggul ke
kiri dan kanan kemudian putar beberapa kali
sampai relaks. Fungsi: membuat pinggul
relaks  setelah duduk lama dan menulis,  koordinasi  seluruh tubuh untuk olahraga dan
bermain, berfikir kreatif, kemampuan
menghayati pelajaran dan memasukkan ke
dalam pikiran sendiri ataupun tindakan.
8.  Cross Crawl Sit Up (gerak diagonal
telentang)
Gerakan ini mengaktifkan kedua
belahan otak secara serempak. Ia
menggabungkan otak untuk koordinasi penglihatan, pendengaran dan kemampuan
kinestetik. Jadi meningkatkan kemampuan mendengar, membaca, menulis dan daya
ingat. Gerakan ini membayangkan sedang
naik sepeda dengan posisi tidur,
menyentuhkan lutut dengan siu yang
berlawanan. Fungsi: pemanasan sebelum
olahraga, pikiran terasa jernih.
9. Energizer (Kepala kobra)
Gerakan ini terdiri dari menarik
napas panjang dan dalam sehingga
meningkatkan oksigenasi, relaksasi otot leher dan bahu. Gerakan ini membangkitkan
sistem terutama setelah bekerja di depan komputer dan duduk dalam waktu yang
lama. Dapat memperbaiki postur, konsentrasi & perhatian, secara khusus berguna
selama kita bekerja di depan komputer. Gerakan ini dengan duduk di kursi dengan

10
santai dan letakkan dahi diantara kedua tangan di atas meja. Tarik nafas sambil
rasakan udara naik di garis tengah badan ke atas seperti air mancur sambil
menegakkan kepala, tengkuk dan punggung bagian atas. Sambil mengembuskan
nafas, air mancur hilang dan kepala bersentuhan
dengan meja. Fungsi: relaks dan memberi
energi untuk malam hari, refleks dasar  otak 
badan  untuk pengambilan keputusan ketika
sedang bergerak.
10. The Owl (burung hantu)
Kegiatan ini menurunkan tegangan otot
bahu & leher. Pada saat otot leher rileks
kemampuan mendengar, berpikir dan berbicara meningkat. Cengkeram otot bahu,
gerakkan kepala menengok ke belakang, tarik
napas dalam dan tarik bahu ke belakang,
kemudian menengok kesisi yang lain.
Tundukkan kepala, napas dalam, biarkan otot
relaks. Ulangi dengan mencengkeram bahu
yang lain.
11. Arm Activation (mengaktifkan tangan)
Gerakan ini meregangkan otot bahu &
dada atas. Gerakan ini merilekskan &
mengkoordinasi otot-otot bahu dan lengan serta membantu otak dalam kemudahan
menulis dengan tangan, mengucap dan menulis
kreatif. Luruskan satu tangan ke atas, ke
samping kuping. Buang napas pelan, sementara
otot-otot diaktifkan dengan mendorong tangan
melawan tangan satunya keempat jurusan
(depan, belakang, ke dalam dan keluar).
12.   The Footflex (melenturkan sendi kaki)
Gerakan ini mengembalikan ukuran
panjang alamiah sendi-sendi bagian belakang
kaki. Gerakan ini akan merelakskan reflkesi untuk bertahan sekaligus meningkatkan
kemampuan komunikasi, konsentrasi dan menyelesaikan pekerjaan. Cengkeram
tempat-tempat yang terasa sakit di pergelangan kaki., betis dan belakang lutut satu

11
persatu, sementara pelan-pelan kaki digerakkan ke luar dan ke dalam. Fungsi:
bermanfaat membuka otak bahasa, membaca dengan konsentrasi, kemampuan
mengingat  kembali  berbagai  pengalaman  dan  mengungkapkannya  dengan  kata-
kata sendiri.

12
13. Calf Pump (pompa betis)
Gerakan  dengan  memajukan  badan 
ke  depan  dan buang  nafas,  pelan-pelan 
telapak  kaki  belakang  ke lantai,  kemudian 
angkat  tumit  ke  atas  sambil  ambil afas 
dalam.  Ulangi  3x  tiap  kaki. Semakin  maju,
menekuk  lutut  depan,  peregangan  otot  di 
betis belakang lebih terasa. Fungsi: membantu
lebih semangat  dalam belajar dan bergerak,
kemampuan bekerja dalam media yang multi
dimensi dan multi arah.
14. The Gravity Glider (bandul gravitasi)
Gerakan ini merelakskan kelompok
otot, ini penting untuk keseimbangan dan
koordinasi seluruh tubuh dan membantu
pemahaman. Silangkan kaki, lutut tetap
relaks. Tundukkan badan ke depan dengan
tangan lurus, buang napas waktu turun, dan
ambil napas waktu naik. Ulangi 3 x,
kemudian ganti kaki. Fungsi: relaks sebelum
permainan, pemahaman membaca dengan konsentrasi, antisipasi dan pendalaman
bahasa.
15. The Grounder (kuda-kuda)
Kegiatan ini memperlancar dan
merilekskan kelompok otot di paha yang
menyeimbangkan dan menstabilkan tubuh.
Melakukan gerakan ini dapat meningkatkan
pemahaman, memori jangka pendek,
ekspresi & ketrampilan organisasi. Mulai
dengan kaki terbuka, arahkan kaki kanan ke
kanan, dan kaki kiri tetap lurus kedepan.
Tekuk lutut kanan sambil buang napas, lalu ambil napas waktu lutut kanan diluruskan
kembali. Ulangi 3x, kemudian ganti dengan kaki kiri. Fungsi: membantu konsentrasi
pada apa yang sedang dikerjakannya, juga mengingat kembali apa yang dipelajari.

13
14
DAFTAR PUSTAKA

Eva Imania Eliasa, S.Pd. 2007. BRAIN GYM, BRAIN GAMES (MARI BERMAIN OTAK
DENGAN SENAM OTAK). Yogyakarta.
Dr. Siti Irene Astuti D. SENAM OTAK BERSAMA KELUARGA. Yogyakarta.

http://denadenanda.blogspot.co.id/2017/07/materi-penkes-brain-excercise-pada-anak.html

15

Anda mungkin juga menyukai