Anda di halaman 1dari 6

Salah Siapa

Ditulis oleh
Pemuda Ngagul Asri

Draft 3
2

1. EXT. RUMAH PAK DWI– TAMAN DEPAN RUMAH – PAGI


Cast:Pak Dwi, Pak Arkan, Istri Pak Dwi, Pemulung
Pak Dwi sedang menyirami tanaman dan membereskan potnya.
PAK DWI
Pagi-pagi hawanya dingin begini, punya istri malah
tidak pengertian. Dek!
ISTRI
Gimana mas?
PAK DWI
Buatkan kopi dek.
ISTRI
Halah… buat sendiri ah. Mandiri.
PAK DWI
Aku mohon dek.
ISTRI
Gak mau! Kamu tadi habis ngerasani aku pasti.
Mending sirami aja itu tanamanmu.
PAK DWI
Lha ini apa! Makanya dilihat jangan tidur mulu.
Dengan ekspresi kesal.Pak Dwi melanjutkan meyirami
tanamannya.Lalu masuk rumah untuk memnuat kopi sendiri.Pak Dwi
lalu melihat pemulung yang tadi masuk ke kompleknya. Bersamaan
dengan itu, Ia sadar kalau pot kesayangannya yg bergambar naga
telah hilang
(Prolog oleh Pak Dwi)
Lho.. setiap ada orang itu lewat kok ada barangku
yang hilang ya. Apa orang itu yg mengambil barangku
ya.

2. EXT. RUMAH PAK ARKAN – TERAS DEPAN RUMAH – MALAM


3

Cast : Pak Arkan, Pak RT, Pak Dwi, Pak Iqbal, Pak Andi, Pak
Tio
Ketua RT
Assalamualaikum wr wb.
Pengurus RT
Walaikumsalam wr wb.
Ketua RT
Hari ini, bapak-bapak sekalian saya kumpulkan untuk
membahas keluhan dari Pak Pak Dwi. Silahkan pak Pak
Dwi mengajukan keluhannya.
Pak Dwi
Jadi gini, saya ini.. sudah sering kehilangan barang
yangg ada diluar rumah. Lha kejadiannya itu setiap
ada pemulung lewat didepan rumah saya.
Ketua RT
Kira-kira barang apa yang hilang pak?
Pak Dwi
Yang itu lho pak, pot yg didepan rumah, yg ada
gambarnya naga.
Ketua RT
Oalah,iya tahu saya pak.
Pak Dwi
saya ada usul, bagaimana jika
pemulung,pengemis,pengamen,dll. Dilarang masuk ke
komplek kita?
Pak Arkan
Setuju dhe, kalo gak gitu nanti kebiasaan.
Ketua RT
Silahkan kalo ada usul lain.
Pak Tio
saya usul, ini kan ada Covid-19, saya khawatir kalo
pemulung dan sebagainya itu membawa virus covid-19
dari luar. Soalnya kita sendiri tidak tahu pemulung
itu dari daerah zona merah apa zona hijau.

Pak Iqbal menanyakan apa yang diahas di dalam rapat itu.


4

Pak Iqbal
Itu tadi bahas apa? (bahasa isyarat)
Pak Andi
Tadi bahas pemulung tidak boleh masuk komplek kita,
sama bahas corona.
Pak Iqbal
saya gak setuju, Itu tidak adil ,orang cari nafkah
kok dilarang, gimana persaanmu kalo kamu tidak boleh
kerja/dipecat sehingga penghasilanmu berkurang,
semua kembali pada diri sendiri, kalo memang pada
khawatir ya sediakan tempat cuci tangan, masker, dan
handsanitizier buat orang dari luar.
Pak Andi lalu menjelaskan apa yang disampaikan Pak Iqbal
Pak Andi
Kalo memang kalian pada khawatir pemulung,dll
membawa virus. Ya bagikanlah dia masker, lalu
sosialisasikan bahaya virus ini seperti apa dan efek
sampingnya kepada
3. EXT. DEPAN GANG – PAGI
Cast: PAK Dwi,Pak Tio, Pak RT, Pemulung
Suasana di pagi hari, Pak Dwi,Pak Tio dan Pak RT memasang
spanduk yg telah dicetak bertuliskan “PERHATIAN! PEMULUNG
DILARANG MASUK”. Setelah melihat spanduk tersebut dengan
ekspresi sedih sang pemulung tidak jadi memasuki komplek
tersebut.

4. EXT. DEPAN GANG- SIANG


Cast : Anak Pemulung dan temannya
Saat hendak kerja kelompok di rumah temannya, si anak pemulung
tadi spanduk tadi lalu ia sedikit cemas.

5. EXT. DEPAN RUMAH PEMULUNG – SORE HARI


Cast : Pemulung dan anaknya
Saat sore hari waktunya sang pemulung untuk pulang, hasil
pekerjaannya lebih sedikit dan tidak seperti biasanya. Lalu
pemulung memasuki rumahnya. Pada saat itu juga, anaknya pulang
dan melihat hasil pekerjaan ayahnya. Dengan ekspresi sedikit
kaget dan cemas anak itu memasuki kamarnya.

6. INT. DALAM RUMAH PEMULUNG – KAMAR ANAK – MALAM HARI


Cast : Pemulung dan anaknya
Melihat pemasukan bapak berkurang dan bahkan hampir sama
sekali tidak mempunyai pemasukan,si anak mulai berinisiatif
ingin membantu keuangan keluarga dan merenung di kamar. Ia
melihat kalender dan sadar bahwa sebentar lagi 17 Agustus,
lalu ia melihat celengan dari kardus yang dibuatnya. Setelah
5

itu, membuka isi celengan tersebut lalu menghitungnya.


Datanglah bapaknya membuka pintu kamarnya, dengan terkejut si
anak menyembunyikan uang dari celengannya tadi.
Pemulung membuka pintu kamar
Pemulung
Le…..ayo makan dulu.
Anak Pemulung kaget
Anak Pemulung
Eh….iya pak.
Pemulung
Kamu ngapain?
Anak
Hehehe…gak ngapa-ngapain pak.
Pemulung
Oalah, Yasudah. Ayo makan dulu.
Anak
Iya pak
Pemulung
Lauknya seadanya ya le.. tahu sama tempe.
Anak
Iya pak, gapapa.
Pemulung
Ya intine bersyukurlah le, diluar sana masih ada yg
lebih kesusahan dari kita.
Anak
Lho Pak, itu juga isi karungnya kok tak deperti
biasanya?
Pemulung
Gapapa nak, situasinya tidak seperti biasannya.
Anak
Lho, ada apa pak?
Pemulung
Tidak ada apa-apa nak,yasudah ayo makan dulu.
6

7. EXT. DEPAN RUMAH PEMBELI – SIANG HARI


Cast : Anak pemulung dan Pembeli
Pembeli yang mendengar suara anak tersebut lalu membuka pintu
rumahnya lalu memanggil anak tersebut. Si anak lalu
menghentikan laju sepedanya.
Pembeli
Dek, beli… bendera ini harganya berapa?
Anak
yang merah putih 20.000.
Pembeli
Aku beli yg ini dek,yang merah putih.(memberikan
uangnya kepada si anak)
Anak
baik pak terima kasih.
Anak Pemulung sambil membungkus bendera dengan plastik, lalu
pergi meninggalkan pembeli.

8. EXT. RUMAH PAK DWI– TAMAN DEPAN RUMAH- PAGI HARI


Cast : PAK DWI
Pak Dwi melanjutkan aktivitas di pagi hari seperti menyiram
dan menata tanamannya. Kali ini, Ia sambil mendengarkan berita
dari radio/dari hp. Isi dari berita itu adalah tentang korban
salah tangkap. Setelah beberapa saat, Ia tidak sengaja melihat
di pojokan taman, ia menghampiri dan mengambil pot tersebut.
Setelah kejadian itu, Ia terdiam dan tersadar bahwa ia sendiri
yg menaruh pot disitu. Selang beberapa saat, ia melihat Pak
Iqbal melewati rumahnya. Ada barang yg terjatuh dari motornya.
Rupanya itu adalah sebuah buku milik Pak Iqbal. Karena
penasaran, ia membuka buku itu dan membaca isinya yang
bertuliskan:
Iqbal menulis di mesin ketik:
“Saat melihat berbagai fenomena yg terjadi. Kata”Merdeka” apa
hanya menjadi kata sebagai pengingat sejarah saja? Yang masih
muda ataupun yg sudah tua, bukan masalah usia. Tapi ini
tentang sikap . Ada yg bilang bahwa musuh terbesar adalah diri
sendiri. Pikiran yg sempit dan hati yg masih suka iri, mudah
sakit hati, mudah untuk mnghakimi, dan tidak mau dikritisi.
Apakah arti merdeka itu saat ini? Bagiku merdeka adalah sama
rata sama rasa,sama ratap sama tangis. Bukan yg 1 tertawa
sedangkan yg 1 menangis.”

Anda mungkin juga menyukai