Karena atas
limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah tentang“Euglenophyta dan Pyrrophyta” sesuai dengan syarat
dan waktu yang telah ditentukan yang merupakan syarat wajib untuk
memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah Botani semester ganjil Tahun
Akademik 2013/2014.
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR ............................................................................................................... i
DAFTAR
ISI ............................................................................................................................. ii
BAB I. PENDAHULUAN .................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ...................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................. 2
C. Tujuan Penulisan ................................................................................................... 2
BAB II. PEMBAHASAN............................................................................................ ........... 3
A. Euglenophyta (Alga
Berflagel) ............................................................................. 3
B. Pyrrophyta.....................................................................................................
...... 10
BAB III. PENUTUP ............................................................................................................... 14
A. Kesimpulan ......................................................................................................... 14
B. Saran ................................................................................................................... 15
DAFTAR
PUSTAKA ............................................................................................................. 16
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada 1969, ilmuwan Biologi R. H. Whittaker, membagi makhluk hidup menjadi
lima kingdom, yaitu kingdom monera, protista, fungi, plantae, dan ani malia. Sistem ini
banyak digunakan para ilmuwan biologi. Pembagian lima kingdom ini didasarkan pada
susunan sel dan cara hidup dalam pemenuhan kebutuhan makanan. Klasifikasi tersebut
adalah sebagai berikut.
Monera adalah uniseluler (bersel tunggal), sel prokariotik (tidak memiliki
membran inti), dan memiliki reproduksi secara aseksual.
Protista adalah eukariotik (mempunyai membrane inti), uniseluler atau
multiseluler (bersel banyak), dan autotrof atau heterotrof. Protista dibagi menjadi 3 yaitu,
Protozoa,
Protista yang memliki ciri-ciri seperti hewan (Protozoa) memiliki ciri seperti
hewan (protozoa). a) Rhizopoda bergerak dan menangkapi makanan menggunakan kaki semu
atau pseupodia. Rhizopoda hidup di laut, air tawar, tubuh he wan, atau manusia. Contoh:
Entamoeba histolityca (penyebab disentri).b) Flagellata Flagellata bergerak menggunakan
flagel atau bulu cambuk, hidup di laut, air tawar, tubuh hewan, atau manusia. Contoh:
Trypanosoma evansi (penyebab penyakit surra pada hewan ternak).c) Cilliata Cilliata hidup
bebas di air tawar atau laut, bergerak menggunakan rambut getar silia. Contoh: Paramecium
caudatum.d) Sporozoa tidak memiliki alat gerak, dan semua jenis sporozoa hidup sebagai
parasit. Contoh: Plasmodium (penyebab malaria).
Protista yang memiliki ciri-ciri seperti tumbuhan (ganggang/ algae) adalah a)
Euglenophyta Cirinya adalah uniseluler, tidak memiliki dinding sel, mempunyai klorofil
sehingga mampu berfotosintesis, dan memiliki flagel. Contoh: Euglena.b) Pyrophyta
Sebagian besar Pyrophyta adalah Dinoflagellata, hidup di air laut, tapi ada juga yang hidup di
air tawar, uniseluler, memiliki dinding sel, dan mampu bergerak secara aktif. Contoh:
Ceratium.
Pada makalah ini akan dibahas lebih mendalam mengenai protista yang memiliki ciri-
ciri tumbuhan (ganggang / algae) yaitu Euglenophyta dan Pyrophyta.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang dibahas pada makalah ini, yaitu :
1. Apa yang dimaksud dengan Euglenophyta dan Pyrrophyta?
2. Bagaimana Ciri-ciri umum Euglenophyta dan Pyrrophyta?
3. Bagaimana ciri-ciri Morfologi Euglenophyta dan Pyrrophyta?
4. Bagaimana Anatomi Euglenophyta dan Pyrrophyta?
5. Bagaimana Fisiologi Euglenophyta dan Pyrrophyta?
6. Apa saja peranan dari Euglenophyta dan Pyrrophyta?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan dari makalah ini, yaitu :
1. Agar mahasiswa memahami pengertian Euglenophyta dan Pyrrophyta.
2. Agar mahasiswa memahami Ciri-ciri umum Euglenophyta dan Pyrrophyta.
3. Agar mahasiswa memahami ciri-ciri Morfologi Euglenophyta dan Pyrrophyta.
4. Agar mahasiswa memahami Anatomi Euglenophyta dan Pyrrophyta.
5. Agar mahasiswa memahami Fisiologi Euglenophyta dan Pyrrophyta.
6. Agar mahasiswa memahami peranan dari Euglenophyta dan Pyrrophyta.
BAB II
PEMBAHASAN
4. Anatomi Euglenophyta
Euglena memiliki satu flagella yaitu ekor sebagai alat gerak, satu
panjang dan satu pendek organieme ini dapat melakukan simbiosis dengan
jenis ganggang tertentu dan tubuhnya dapat memancarkan sinar bila
terkena rangsangan mekanik. Untuk reproduksi Euglena berkembang biak
secara vegetatif, yaitu dengan pembelahan biner secara membujur.
Pembelahan ini dimulai dengan membelahnya nukleus menjadi
dua.Selanjutnya flagel dan sitoplasma serta selaput sel juga terbagi
menjadi dua.Akhirnya terbentuklah dua sel euglena baru.Sistem sirkulasi
euglena mengambil zat organik yang terlarut di sekitarnya. Pengambilan
zat organik dilakukan dengan cara absorbsi melalui membran sel.
Selanjutnya, zat makanan itu dicernakan secara enzimatis di dalam
sitoplasma.
5. Fisiologi Euglenophyta
a. Reproduksi
1. Aseksual
Dengan pembelahan sel, baik waktu sedang aktif bergerak atau
dalam keadaan istirahat.Pada genera yang mempunyai lorika (pembungkus
sel) protoplast membelah di dalam lorika, kemudian salah satu anak
protoplast keluar dari lorikanya dan membentuk lorika baru, sedang yang
satu tetap di dalam lorika lamanya dan tumbuh menjadi sel baru. Pada sel
yang bergerak aktif, pembelahan memanjang sel dan dimulai dari ujung
anterior.
Pada genera yang mempunyai satu flagella, mula-mula blepharoplast
membelah menjadi dua, satu membawa flagelanya dan satu lagi akan
menghasilkan flagella baru. Pada yang mempunyai dua flagella, dapat
terjadi salah satu sel anakan membawa dua flagel lamanya dan sel anakan
yang lain akan menghasilkan dua flagella baru atau dapat terjadi masing-
masing sel anakan membawa satu flagella dan kemudian masing-masing
menghasilkan satu flagella lagi.
Pembelahan sel pada yang tidak bergerak aktif dapat berlangsung
dalam keadaan dibungkus oleh selaput lendir. Kadang-kadang protoplast
anakan tidak keluar dari selaput pembungkusnya sebelum membelah lagi.
Dalam kasus seperti ini akan terbentuk koloni yang tidak permanen, yang
pada waktu tertentu selnya akan bergerak aktif kembali. Pada banyak
genera dijumpai bentuk berupa siste berdinding tebal.Bentuk siste ada
yang menyerupai sel vegetatifnya, tetapi kebanyakan bentuknya berbeda,
bulat atau polygonal.Protoplast dapat menghasilkan sangat banyak
euglenarhodone, sehingga berwarna sangat merah.Biasanya siste
berkecambah dengan keluarnya protoplast dari dalam dinding yang tebal
dan tumbuh manjadi sel baru yang bergerak aktif.
2. Seksual
Adanya konjugasi/penggabungan sel vegetatif pernah dijumpai pada
beberapa euglenoid, tetapi kasus ini masih sangat kabur. Autogami
(penggabungan dua inti anakan dalam sel), Inti hasil fusi kemudian
membelah meiosis membentuk empat nukleus yang masing-masing
berkembang menjadi sel vegetatif.Hal ini pernah dijumpai pada Phacus.
6. Klasifikasi Euglenophyta
8. Peranan Euglenophyta
a. Peran positif:
- Bidang Perikanan Ganggang merupakan fitoplankton (plankton
tumbuhan; plankton hewan disebut zooplankton) yang berfungsi sebagai
makanan ikan.
- Ekosistem Perairan Dalam ekosistem perairan, ganggang merupakan
produsen primer, yaitu sebagai penyedia bahan organik dan oksigen bagi
hewan-hewan air seperti ikan, udang dan serangga air.
- Bidang Industri Dinding sel diatom banyak mengandung silikat. Sisa-sisa
dinding sel diatom yang hidup di jaman lampau membentuk lapisan tanah
yang dikenal sebagai tanah diatom. Tanah dapat dimanfaatkan sebagai
bahan penggosok, isolasi, bahan dasar industri kaca, dan penyaring
(karena berpori).
- Dalam dunia sains, Euglena sering dijadikan sebagi objek karena
ganggang ini mudah didapat dan dibiakkan dan sebagai indikator adanya
pencemaran organik.
b. Peran negatif:
- Mencemari sumber air
- Penimbunan endapan tanah pada dasar kolam dan danau
B. Pyrrophyta
1. Pengertian Pyrrophyta
Pyrrophyta adalah alga uniselular (bersel satu) dengan dua flagel
yang berlainan, berbentuk pita, keluar dari sisi perut dalam suatu saluran.
Mengandung pigmen (klorofil A,C2 dan piridinin,sementara yang lain
memiliki klorofil A,C1,C2 dan fucosantin) yang dapat berfotosintesis.
Hanya dinoflagellata yang memiliki kemampuan untuk berfotosintesis.
Berwarna kuning coklat.
Alga yang termasuk Pyrrophyta ini disebut Dino Flagellata, tubuh
tersusun atas satu sel memiliki dinding sel dan dapat bergerak aktif. Ciri
yang utama bahwa di sebelah luar terdapat celah dan alur, masing-masing
mengandung satu flagel
2. Ciri-ciri umum Pyrrophyta
a. Memiliki variasi nutrisi yang besar dari autototropik ke bentuk
heterotropik yang mana terdapat vertebrata parasit dan ikan atau alga
phagocytiza yang lain.
b. Memiliki peranan sebagai plankton baik di air tawar dan di air laut
c. Bentuk sel tunggal.
d. Mempunyai bintik mata (stigma), berupa kumpulan butir lipid yang
mengandung pigmen karetinoid.
e. Tubuh primitif pada umumnya berbentuk ovoid tapi asimetri.
f. Mempunyai dua flagella, satu terletak di lekukan longitudinal dekat tubuh
bagian tengah yang disebut sulcus dan memanjang ke bagian posterior.
Sedangkan flagella yang lain ke arah transversal dan ditempatkan dalam
suatu lekukan (cingulum) yang melingkari tubuh atau bentuk spiral pada
beberapa belokan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun hal yang dapat disimpulkan dari pembahasan di atas, antara lain :
1. Euglenophyta selnya berflagela dan merupakan sel tunggal yang berklorofil,
tetapi dapat mengalami kehilangan klorofil dan kemampuan untuk
berfotosintesa.
2. Beberapa ciri morfologi euglenophyta yaitu Susunan tubuhnya dibatasi oleh
perikel yang merupakan membran plasma yang menebal, ada yang kaku,
berklorofil, Dinding sel tidak dibungkus oleh dinding selulosa, melainkan oleh
perikel berprotein, yang berada didalam plasmalema, Ujung anterior dari sel
berupa sitostoma, sel terbentuk dari ujung depan sel euglenoid melekuk
kedalam membentuk saluran yang ujung dalamnya meluas menjadi rongga
membulat membentuk reservoir.
3. Fisiologi dari euglenophyta yaitu bereproduksi secara aseksual yaitu melalui
pembelahan sel dan secara seksual yakni dengan melakukan konjugasi.
4. Peranan dari euglenophyta ini yaitu Positif:Bidang Perikanan Ganggang
merupakan fitoplankton, Ekosistem Perairan Dalam ekosistem perairan,
ganggang merupakan produsen primer, Bidang Industri Dinding sel diatom
banyak mengandung silikat. Dalam dunia sains, Euglena sering dijadikan
sebagi objek karena ganggang ini mudah didapat dan dibiakkan dan sebagai
indikator adanya pencemaran organic sedangkan dampak negatifnya yaitu :
Mencemari sumber air dan penimbunan endapan tanah pada dasar kolam dan
danau
5. Pyrrophyta adalah alga uniselular (bersel satu) dengan dua flagel yang
berlainan, berbentuk pita, keluar dari sisi perut dalam suatu saluran.
Mengandung pigmen (klorofil A,C2 dan piridinin,sementara yang lain
memiliki klorofil A,C1,C2 dan fucosantin) yang dapat berfotosintesis.
6. Organisme ini memiliki peranan sebagai plankton baik di air tawar dan di air
laut. Meskipun lebih berfariasi bentuk yang ditemukan di air laut. Klas
dinophyceae motil tersusun oleh epiko dan hipokon yang terbagi secara
melintang oleh girdre (sabuk/ sigulum) Epikon dan hipokon paa umumnya
dibagi menjadi sejumlah lempengan (teka) dan jumlah serta susunan
karakterisrik pada tingkat marga sulcus letaknya membujur.
7. Pembagian Pyrrophyta dalam 2 golongan berdasarkan pada ada tidaknyanya
penutup sel (ampiesma) yaitu yang telanjang (unarmored) dan mempunyai
penutup sel (theca).
8. Mayoritas dari Pyrrophyta berasal dari lautan, tetapi ada beberapa spesies
yang lain yang hidup dia sungai sungai.
9. Peranan dari Pyrrophyta, yaitu Beberapa dinoflagelata menghasilkan red tides
adalah luminescent Spesics lain mungkin mengandung racun yang dapat
dilepaskan kedalam air atau terakumulasi dalam rantai makanan. Dalam
beberapa kasus, racun dapat menyebabkan kematian ikan atau menyebabkan
keracunan manusia yang makan makanan yang terkontaminasi oleh moluska
atau ikan.
B. Saran
Adapun saran yang bisa penyusun berikan adalah sebagai berikut :
1. Semoga pembaca sekalian bisa memanfaatkan isi makalah untuk sedikit menambah ilmu
dalam mata kuliah Botani.
2. Adapun saran-saran yang dapat kami sampaikan dalam makalah ini yaitu semoga makalah
ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan kedepannya dapat memberi kritik apabila
terdapat kesalah dalam redaksi makalah ini guna perbaikan bagi penulis.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.artikelbagus.com/2012/07/faktor-biotik-dan-abiotik.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Komponen_biotik
http://donisyamsi.blogspot.com/2012/08/peran-dan-fungsi-faktor-biotik-bagi.html
http://siiaynee.blogspot.com/2013/01/makalah-protista-euglenophyta.html