Anda di halaman 1dari 8

TUGAS RESUME

REDAKSI #5

OLEH :

NI MADE WULANDARI
118210883
FEB/AKUNTANSI
2018

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PENDIDIKAN NASIONAL (UNDIKNAS) DENPASAR
2020
Tema : SEHAT (Spread Education With Happiness To Each Other)
Pembicara : Luh Putu Mahyuni. PH.D.,CA.,CSRA.,CMA
Pembicara : Gina Das Prena, SE,M.Si,Ak,CA,CSRA,CMA,CFMA,CAPM,CPA(Asean)

Resume

Perilaku konsumen berubah menjadi normal baru, ketika orang-orang di mana-mana belajar
hidup dengan realitas COVID-19 dan ketika lebih banyak negara membuka kembali bagian dari
ekonomi mereka. Meskipun dampak pandemi ini bervariasi di berbagai wilayah, lima
tema/perubahan telah menjadi jelas di kalangan konsumen di seluruh dunia.
Consumer sentiment and behavior:

1. Shift to value and essentials (beralih ke nilai dan esensi)


Selft actualization
Esteem needs
Social needs
Safety needs
Physiological needs

Bahkan ketika beberapa negara telah dibuka kembali, banyak konsumen secara global terus
melihat pendapatan mereka jatuh. Dan mereka tidak merasa terlalu optimis tentang prospek
ekonomi negara mereka. Di sebagian besar negara, kepercayaan tentang pemulihan
ekonomi telah sedikit menurun sejak awal April.  Dengan banyak orang yang
mengharapkan COVID-19 untuk secara negatif mempengaruhi keuangan mereka dan juga
rutinitas sehari-hari mereka selama setidaknya empat bulan, konsumen menjadi sadar akan
pengeluaran mereka dan memperdagangkan produk yang lebih murah.

Ketika konsumen berjongkok untuk periode ketidakpastian keuangan yang


berkepanjangan, mereka berniat untuk terus mengalihkan pembelanjaan mereka sebagian
besar ke kebutuhan pokok, seperti bahan makanan dan perlengkapan rumah tangga, dan
mengurangi sebagian besar kategori pilihan. 

2. Shock to loyalty (terkejut terhadap loyalitas)


Untuk produk dan merek tertentu, COVID-19 menyebabkan gangguan rantai pasokan atau
supplay chain disruption. Dan ketika konsumen tidak dapat menemukan produk pilihan
mereka di pengecer pilihan mereka, mereka mengubah perilaku belanja mereka: banyak
konsumen telah mencoba merek yang berbeda atau berbelanja di pengecer yang berbeda
selama krisis. Nilai, ketersediaan, dan kualitas atau produk organik adalah pendorong
utama bagi konsumen yang mencoba merek yang berbeda. Inilah yang akan membentuk
deglobalization.

Value, availability,quality,organic,products
3. Health and “caring” economy (kesehatan dan ekonomi "peduli")

Trying a different brand


Di berbagai negara, responden survei mengatakan bahwa ketika memutuskan ke mana
harus berbelanja, mereka mencari pengecer dengan langkah-langkah keamanan yang
terlihat seperti peningkatan pembersihan dan hambatan fisik. Selain itu, mereka membeli
lebih banyak dari perusahaan dan merek yang memiliki kemasan sehat dan higienis dan
menunjukkan perhatian dan kepedulian terhadap karyawan.

4. Homebody economy (ekonomi seseorang)


Collaboration dan emphatic society
Di sebagian besar negara, lebih dari 70 persen responden survei belum merasa nyaman
untuk melanjutkan kegiatan di luar rumah mereka yang “normal”. Bagi lebih dari tiga
perempat konsumen yang menyesuaikan perilaku mereka karena krisis kesehatan,
pelonggaran pembatasan pemerintah tidak akan cukup. Sebagai gantinya, mereka akan
menunggu bimbingan dari otoritas medis, meyakinkan bahwa langkah-langkah keamanan
sudah ada, dan pengembangan vaksin COVID-19 dan / atau perawatan. Konsumen
berencana untuk segera melanjutkan beberapa kegiatan di luar rumah mereka, dan
berbelanja adalah yang pertama dalam daftar.

5. Flight to digital and omnichannel (penerbangan ke digital dan omnichannel)


Work & study from everywhere, stay at home life style, go virtual
Sebagian besar kategori telah melihat lebih dari 10 persen pertumbuhan basis pelanggan
online mereka selama pandemi dan banyak konsumen mengatakan mereka berencana
untuk terus berbelanja online bahkan ketika toko-toko batu bata dan mortir dibuka
kembali.  Dengan tingkat belanja online yang tinggi sebelum pandemi, meskipun total
partisipasi konsumen dalam belanja online tidak diperkirakan akan naik secara substansial,
pangsa dompet yang dihabiskan secara online diperkirakan akan meningkat.

Sementara perubahan ini berlaku di 45 negara yang telah kami lacak melalui krisis
(mckinsey global survey), pameran-pameran berikut berfokus pada himpunan bagian dari 12
negara inti, dipilih karena signifikansi ekonomi mereka dan dampak yang COVID- 19 memiliki
populasi mereka.

Strategi bisnis pada masa krisis :


 Response yaitu merespon segera terhadap krisis, untuk mempertahankan bisnis
 Recover yaitu strategi mengembalikan kondisi kesehatan bisnis
 Reimagine yaitu transformasi bisnis untuk tetap unggul kini dan di masa yang akan
datang.
Pada situasi krisis ini akan menopang untuk mengeluarkan atau membentuk suatu innovasi yang
akan menjadi sebuah resilience stability sustainability

Karakteristik lingkungan bisnis saat ini yaitu :


VUCA :
Volatility
Uncertainty ( marked by novelty)
Complexity
Ambiguity
Kunci sukses response, recover, reimagine yaitu :
COVID :
Comppassion & collaboration
Oppenes / open-minded (keterbukaan)  agility, flexibility, adaptive
Values
Innovation
Determination

Learning From The Future


Situasi lingkungan bisnis saat ini penuh ketidakpastian yang ditandai oleh bermunculnya
fenomena dan trend baru yang belum pernah ada sebelumnnya.
Belajar dari masa lalu untuk strategi masa depan tidak lagi relevan.
Scenario planning untuk strategi masa depan :
1. Mengidentifikasi kekuatan pendorong yang akan mengubah pasar dan kondisi
operasional masa datang
2. Mengeksplorasi bagaimana kekuatan itu akan saling berinteraksi dan membentuk masa
depan
3. Membayangkan berbagai kemungkinanan di masa depan akibat adanya interaksi berbagai
kekuatan pendorong perubahan.
4. Menyesuaikan model bisnis saat ini untuk merespon kemungkinan perubahan di masa
dean.
5. Menggunakan model bisnis baru untuk menyusun strategi masa dean dan mempersiapkan
bisnis untuk dapat dengan cepat merespon perubahan di masa depan.

Contoh skenario planning:


Step 1  flight to digital yaitu mendorong bisnis di masa mendatang
Step 2 dan 3  meningkatkan tuntutan akan interaksi dan transaksi digital
Step 4  membangun digital business model
Step 5 
Innovative working environment
Work from everywhere
Artificial intelligence application
Blockchain application
Cloud computing
Digital marketing

Contoh 2:
Step 1 sustainability issues
Step 2&3  meningkatkan tuntutan akan produk dan jasa ramah lingkungan, bisnis yang
memiliki kepedulian ada masyarakat.
Step 4  membangun sustainable business model
Step 5 
Sustainable value creation
Sustainable operation
Sustainable packaging
Sustainable marketing

PANDEMICS CREATE SOCIAL AND ECONOMIC CHAOS


Seluruh organisasi menghadapi pengaruh alam, politik, sosial, ekonomi yang menantang
dan menyebabkan lingkungan operasinya tidak pasti.
Kegiatan operasional suatu entitas terdistrupsi dan menyebabkan absenteeism yang tinggi .
Tantangan organisasi adalah bagaimana tetap menghadirkan produk dan jasa kepada konsumen
ditengah situasi yang serba terhalang. Kerugian yang dialami erusahaan pada fase pandemic
dianggap sebagai situasi force major sehingga tidak tercover insurance. Mengelola ancaman
yang ditimbulkan oleh pandemic sangat penting bagi kelangsungn hidup bisnis.

BUSINESS CONTINUITY PLAN


Bagaiana entitas mengatur ulang detail baru mengenai resiko, strategi dan analisis
dampak bisnis.
Diskripsi business continuity planning mencakup :
1. Bagaimana bisnis berniat merespon suatu kejadian
2. Setting atas recovery plan
3. Menetapkan kebijakan dan prosedur untuk mengalola staf dan komunikasi.

Post Pandemic Planning


1. Prevention
2. Preparedness
3. Respone
4. Recovery

Element Business Continuity Planning


 Perencanaan manajemen resiko pada fase post pandemic
- Mengidentifikasi resiko
- Menilai ulang dampak dari resiko
- Mengembangkan strategi untuk mengatasi dampak resiko baru terhadap
keberlangsungan bisnis

 Business imact analysis


- Mengidentifikasi kegiatan yang mampu mendukung continuitas bisnis
- Menyusun prioritas kegiatan operasional

 Incident respon plan


- Respon bagi keadaan diluar kendali untuk mengurangi kerugian
- Saat pandemic dan setelah pandemic

 Recovery plan
- Recovery plan beertujuan untuk mempersingkat masa chaos dan meminimalisir
kerugian perusahaan
- Kerangka waktu yang ditetapkan untuk kembali pada tatanan operasiona normasl.
Jenis Sumber Daya Perusahaan
Jenis sumber daya perusahaan ada 2 yaitu tangible asset dan intangible asset
Tangible assets in the most important ( old new)
New view :
- The most powerful assets is intangible assets
- Human capital
- Social capital
- Organitational capital

Assets, Risk Dan Strategi


- Mandatory yaitu bagaimana keberadaan tangible & intangible assets bagi
optimalisasi kinerja
- Control Resiko yaitu perhitungan resiko dan analisa dampak resiko bagi
perkembangan perusahaan.
- Strategi & technology yaitu bagaimana mengambil sebuah tantangan menjadi
sebuah peluang dengan mempergunakan intangible assets dan technology.

Controlling Risk
Melibatkan identifikasi resiko dan manajemen atas resiko yang dilakukan secara
berkelanjutan oleh seluruh project dan tean operasional.
Respon cepat pada situasi darurat dimana didalamnya tidak terdapat perencanaan termasukk
perencanaan resiko.
Output Berkelanjutan :
1. Work Performace Information
2. Change Request
3. Udate to Management Plan
Strategi bagi penciptaan kesempatan masa depan
Intangible asset :
- Human
- Organitational
- Social
Strategi  non standar analisis yang data pendukung kebijakan strategi perusahaan sekaligus
mendukung pembentukan opini masyarakat atas suatu entitas.

Road To Strategi Planning


1. Relevance yaitu analisis sistuasi pasar terkini, aa yang dibutuhkan pasar.
2. Risk yaitu apa dampak terburuk dari deputusan entitas
3. Decision yaitu ambil kesempatan bahkan yang terkecil bagi adaptasi entitas pada keadaan
pasar.

This Is The Real Goal


Globalisasi yaitu pencapaian tujuan pasar secara global
Egility yaitu kemampuan adatasi dan kelincahan entitas dalam mengelola resources
Sustainabilitas yaitu kemampuan perusahaan dalam menyeimbangkan keberadaan laba
dengan pencagaan lingkungan serta komunitas sekitar.
Alur kerja pelaporan keuangan baru
1. Data  mengidentifikasi bukti transaksi dan coplience entitas
2. Pelaporan  proses hingga penyajian pelaporan lampau
3. Pemetaan risk & resources  strategi bagi pemetaan risk dan resources bagi
pengembangan lebih lanjut
4. Sustainable  bagaimana perusahaan selain continue juga mampu sustain

Diskusi :
Pak suidarma
Menurut pandangan mahyuni banyak karywan dan perusahaan manfaat tdk perlu lgi membtuhkn
gedung yg besar Menghemat biaya kantor dan mempertahankan kerja dari mana saja serta
melakukan kombinasi pelayanan jarak jauh
Gina beberapa kantor yg tetep melakukan
Industri ad yg tetap dan ad yg harus datang secarA langsung Ingatible asset.

Perbedaan krisis yg di alami


Krisis keuangan banyak perusahaan yg gagl bayar
1998 Perusahaan Konglomerat uang mata asing jadi hutang berkali kali lipat
2020 krisis kesehtan penggerakan ekonomi dibatasi pergerakannya roda ekonomi otomatis total
berhento jdi berdmpak ke smua sektor. Daya beli rendah.

1998 orang cendol masih bisa bertahan


Klu srkarang 2020 gak bisa harus restart. Bu gina

Gina pasti ad pergeseran


Alit sumantri going konsen (keberlanjutan)

Oka suraydinatha
Mahyuni jawab self salah satu upaya untuk berinnovasi ap yg kurang yg harus di oerbaiki jdi
bisnis bisa berkelanjutan (going consent) tidak cepat berpuas diri (cheif destruction officer)
merubah tantanan dulu menjadi tatanan baru yg dulunya tdak digital sekarng digital.
Gina human capital asset usaha yg mana di sebut human capital bapak yg punya ide jadi humat
capital oenting karena dia yg mempunyai ide ubtuk mengembangkan sebuah projek.

Pak alit sumantri


Strategi yg tetap lending in the future berdasarkan pengalaman masalalu dg mengarahakan ke
arah masa depan.
Itingable asset menimbulkan biaya piutang tak tertagih

Pak gusi
Wisatawan menyatakan blum akan datang kebli pertengahan tahun drpn ad yg datang
mengggunakan privat jets tama kels tas tidak menerima tamu domestik..
Orang msih ragu" aman gak saya ke bali ..
Tren kedepan membangun model pariwisat yg baru seperti budaua desa desa adat arahnya akan
kesana. Krisis ini dpt di manfaatkan pelan" untuk itu.

Anda mungkin juga menyukai