Anda di halaman 1dari 10

Jurnal

Materi dan Pembelajaran Fisika 1


Volume 10 Nomor 1 2020 ISSN : 2089-6258

Pengembangan Perangkat Pembelajaran Fisika Berbasis LCDS


dengan Model Discovery Learning untuk Meningkatkan
Kemandirian Siswa SMA pada Materi Hukum Newton
Hanifah Nur Khofiah1, Rini Budiharti2, Elvin Yusliana Ekawati3
1,2,3
Universitas Sebelas Maret
Jalan Ir. Sutami No. 36A, Jebres, Surakarta
E-mail : hanifah.dzahfa17@student.uns.ac.id1, rini.budiharti28@yahooo.co.id2, elvin.pfisika@gmail.com3

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengembangkan perangkat pembelajaran fisika berbasis LCDS dengan model discovery
learning untuk meningkatkan kemandirian siswa SMA pada materi Hukum Newton yang layak digunakan; (2) mengetahui
apakah spesifikasi akhir perangkat pembelajaran yang dikembangkan layak digunakan. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah pengembangan dengan model ADDIE. Namun, prosedur pengembangan pada penelitian ini terdiri dari
tiga tahapan saja yaitu (1) analysis; (2) design; (3) development. Data yang diperoleh yaitu data kualitatif yang didukung oleh
data kuantitatif. Data kualitatif diperoleh dari hasil analisis materi, wawancara, validasi perangkat pembelajaran, serta
penilaian keterbacaan LKS oleh siswa. Data kualitatif pada validasi perangkat pembelajaran diperoleh dari triangulasi sumber
data yang merupakan pengumpulan data dari berbagai sumber berbeda yaitu ahli, guru, dan siswa dengan menggunakan
metode yang sama yaitu instrumen validasi. Sedangkan data kuantitatif diperoleh dari nilai rata-rata angket, data analisis butir
soal, dan data observasi kemandirian siswa. Sumber data berasal dari 2 orang ahli, 3 orang guru Fisika SMA, 3 orang teman
sejawat, dan 102 orang siswa. Semua guru dan siswa berasal dari 3 sekolah yang berbeda yaitu SMA Negeri 1 Surakarta,
SMA Negeri 5 Surakarta, dan SMA Negeri 8 Surakarta. Sedangkan teman sejawat terdiri dari 3 orang tim penelitian
pengembangan perangkat pembelajaran. Teknik analisis data kualitatif menggunakan model Miles dan Huberman yaitu
reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Sedangkan teknik analisis data kuantitatif menggunakan perhitungan
persentase komponen angket, analisis hasil uji butir soal (daya beda, taraf kesukaran, efektifitas distraktor, reliabilitas, dan
validitas), dan analisis hasil observasi kemandirian siswa (realiabilitas antar rater). Kesimpulan dari penelitian ini adalah: (1)
tahapan pengembangan perangkat pembelajaran meliputi: (a) tahap analisis yaitu tahapan analisis permasalahan dan
kebutuhan dalam proses pembelajaran; (b) tahap desain yaitu tahapan pembuatan draft perangkat pembelajaran dan
instrumen penelitian; (c) tahap pengembangan yaitu tahapan proses validasi, uji coba satu-satu, uji coba kelompok kecil, dan
uji coba lapangan. (2) Hasil akhir dari penelitian ini adalah perangkat pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Siswa (LKS), instrumen penilaian kognitif dengan koefisien reliabilitas 0,838 (sangat
tinggi), dan instrumen penilaian kemandirian siswa dengan koefisien reliabilitas 0,719 (kategori sedang). Kesimpulan dari
penelitian adalah bahwa perangkat pembelajaran yang dikembangkan yang berupa RPP, LKS, instrument penilaian kognitif
dan intrumen kemandirian siswa secara menyeluruh memenuhi kategori sangat baik serta layak digunakan dalam proses
pembelajaran.

Kata kunci: Perangkat Pembelajaran, LCDS, Hukum Newton.

1. Pendahuluan kemampuan siswa untuk dapat memecahkan


Pendidikan merupakan aspek penting yang harus permasalahan dalam proses pembelajaran dengan
ditingkatkan kualitasnya salah satunya dengan cara inisiatifnya sendiri (Fidiana, Bambang, & Pratiwi.
meningkatkan kompetensi pedagogik guru. 2012: 39).
Kompetensi ini merupakan kompetensi dalam Menurut Song dan Hill dalam Islami (2018: 12-
pengelolaan pembelajaran siswa salah satunya dalam 13) indikator kemandirian siswa meliputi aspek
penyusunan perangkat pembelajaran. Perangkat Personal Attributes, Processes, dan Learning
tersebut merupakan pedoman dalam melaksanakan Context. Salah satu faktor yang menyebabkan
pembelajaran. Namun, perangkat pembelajaran yang rendahnya kemandirian siswa adalah kurang
digunakan oleh guru mayoritas masih bersifat tepatnya model pembelajaran yang digunakan
konvensional yaitu menerapkan metode ceramah sehingga proses pembelajaran berpusat pada guru
yang dominan. Oleh karena itu perlu adanya (Teacher Center Learning). Berdasarkan penelitian
peningkatan kualitas perangkat dalam bentuk yang dilakukan oleh Artanti dan Lestari (2017: 296)
pengembangan perangkat pembelajaran. dapat diketahui bahwa penggunaan model discovery
Kurikulum 2013 dalam pembelajaran fisika learning memuat ciri pendekatan pembelajaran SCL
menuntut siswa untuk dapat mengkonstruksikan sehingga dapat meningkatkan kemandirian belajar
berbagai konsep yang dipelajari secara mandiri siswa.
sehingga siswa dituntut untuk memiliki sikap Materi Hukum Newton merupakan materi yang
kemandirian siswa. Kemandirian siswa merupakan bersifat abstrak serta sering menimbulkan banyak

Pengembangan Perangkat Pembelajaran Fisika… Hanifah Nur Khofiah


Jurnal Materi dan Pembelajaran Fisika 2
Volume 10 Nomor 1 2020 ISSN : 2089-6258

miskonsepsi sehingga cukup sulit untuk dipahami tiga tahapan saja yaitu analysis, design, dan
oleh siswa. Oleh karna itu perlu adanya inovasi development. Produk yang dikembangkan
pembelajaran. Salah satu penunjang keberhasilan adalah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
proses pembelajaran adalah dengan menggunakan (RPP), Lembar Kerja Siswa (LKS), serta
sumber belajar yang tepat yaitu melibatkan instrumen penilaian kognitif dan kemandirian
penggunaan teknologi secara tepat, berkelanjutan, siswa. Penelitian ini bertujuan untuk
dan terjangkau (Yusuf, dkk. 2015: 189). Salah satu menghasilkan perangkat pembelajaran yang
sumber belajar yang menarik yaitu sumber belajar layak digunakan dengan mengintegrasikan
yang mengikuti perkembangan teknologi seperti modul pembelajaran Learning Content
Modul E-Learning. Development System (LCDS) dan model
Menurut Aremu dan Obideyi (2014: 2), terdapat pembelajaran discovery learning untuk
banyak aplikasi berbasis multimedia yang dapat meningkatkan kemandirian siswa pada materi
dimanfaatkan untuk membuat modul E-learning Hukum Newton.
seperti Microsoft Learning Content Development 2.1.3. Prosedur penelitian
System (LCDS) yang sebaiknya digunakan secara
meluas untuk mengembangakan paket belajar,
karena aplikasi ini memiliki potensi untuk
meningkatkan motivasi belajar siswa. LCDS
merupakan software gratis yang berasal dari
microsoft yang memungkinkan microsoft-learning
mempublikasikan program e-learning dengan
menggunakan LCDS secara mudah dengan konten
yang disesuaikan yang memiliki kualitas tinggi
berisi kuis, permainan, penilaian, animasi,
demonstrasi, dan media lainnya (Aremu dan
Bamidele, 2013: 42),. Berdasarkan penelitian yang
dilakukan Suryani (2016: 2) menyatakan bahwa
pembelajaran dengan menggunakan modul
pembelajaran berbasis LCDS dapat melatih siswa
untuk belajar secara mandiri serta mengajak siswa
untuk aktif melalui proses penemuan dan memicu
pola fikir siswa dalam penguasaan konsep.
Berdasarkan uraian tersebut maka perlu adanya
pengembangan perangkat pembelajaran yang Gambar 2.1 Flowchart Pengembangan Perangkat
mengintegrasikan modul pembelajaran berbasis Pembelajaran
Learning Content Development System (LCDS)
• Tahap Analisis
dengan menggunakan model pembelajaran discovery
Pada tahap ini dilakukan analisis kebutuhan
learning guna meningkatkan kemampuan
berupa analisis materi dan wawancara kepada
kemandirian siswa khususnya pada materi fisika
guru mengenai berbagai permasalahan saat
yaitu materi Hukum Newton.
kegiatan pembelajaran pada jenjang SMA.
Analisis permasalahan ini berkaitan tentang
2. Pembahasan pemahaman guru mengenai pembelajaran
2.1. Metode Penelitian interaktif berbasis e-lerning, modul e-learning,
2.1.1. Tempat dan Waktu Penelitian
model discovery learning serta kendala yang
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1
dihadapi guru saat pembelajaran, perangkat
Surakarta, SMA Negeri 5 Surakarta, dan SMA pembelajaran yang perlu dikembangkan, dan
Negeri 8 Surakarta pada bulan November 2019- sikap kemandirian siswa.
Maret 2020 tahun pelajaran 2019-2020.
• Tahap Desain
2.1.2. Medel Penelitian
Pada tahap ini dilakukan penyusunan draft
Penelitian ini merupakan jenis penelitian
perangkat pembelajaran berbasis Learning
pengembangan (Research and Development)
Content Development System (LCDS) berupa
dengan mengumpulkan data kualitatif yang
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP),
didukung oleh data kuantitatif. Model
Lembar Kerja Siswa (LKS), instrumen penilaian
pengembangan mengacu pada model
kognitif, dan instrumen penilaian kemandirian
pengembangan ADDIE. Namun, prosedur
siswa.
pengembangan pada penelitian ini terdiri dari

Pengembangan Perangkat Pembelajaran Fisika… Hanifah Nur Khofiah


Jurnal Materi dan Pembelajaran Fisika 3
Volume 10 Nomor 1 2020 ISSN : 2089-6258

• Tahap Pengembangan 2.2.5 Jenis Data


Pada tahapan ini dilakukan pengembangan • Data Kualitatif
draft perangkat pembelajaran menjadi suatu Data ini diperoleh pada tahap analisis
produk yang kemudian divalidasi. kebutuhan, tahap validasi, tahap uji coba satu-
2.2.4. Uji Coba satu, tahap uji coba kelompok kecil, tahap uji
• Uji Coba Satu-satu (One to One) coba lapangan, serta tahapan selama penelitian.
Pada tahap ini dilakukan pengujian LKS dan • Data Kuantitatif
instrumen penilaian kognitif. LKS diujicobakan Data ini diperoleh pada tahap validasi, uji
kepada tiga siswa kelas X SMA dengan masing- coba satu-satu, uji coba kelompok kecil, dan uji
masing satu siswa pada tiga SMA di Surakarta. coba lapangan. Penilaian terhadap produk
Pada tahap ini siswa diberi instrumen penilaian berupa angket tertutup yaitu merupakan angket
LKS untuk menguji keterbacaan LKS serta yang jumlah item, alternatif jawaban, maupun
untuk mengetahui komentar dan saran siswa. respon sudah ditentukan, sehingga responden
Sedangkan untuk instrumen penilaian kognitif tinggal memilih sesuai keadaan yang
berupa soal tes objektif diujicobakan kepada sebenarnya.
satu siswa pada satu sekolah sampel yang 2.2.6 Sumber Data
diambil secara acak. Uji coba instrumen • Sumber Data Kualitatif, diperoleh dari: (1)
penilaian kognitif ini bertujuan untuk menguji Guru. Sumber data ini berasal dari guru pada
keterbacaan butir soal tes objektif. tiga SMA di Surakarta yaitu berupa informasi
• Uji Coba Kelompok Kecil terkait pemahaman guru mengenai
Pada tahap ini dilakukan pengujian LKS dan pembelajaran interaktif berbasis e-lerning,
intrumen penilaian kognitif. LKS diujicobakan modul e-learning, model pembelajaran
kepada sembilan siswa kelas X SMA dengan discovery learning serta kendala yang dihadapi
masing-masing tiga siswa pada tiga SMA di guru saat pembelajaran, perangkat pembelajaran
Surakarta. Pada tahap ini siswa diberi instrumen yang perlu dikembangkan, dan sikap
penilaian LKS untuk menguji keterbacaan LKS kemandirian siswa; (2) Validator. Sumber data
serta untuk mengetahui komentar dan saran ini berupa komentar, saran, validasi kelayakan,
siswa. Sedangkan untuk instrumen penilaian serta identifikasi analisis data instrumen validasi
kognitif berupa soal tes objektif diujicobakan perangkat pembelajaran. Validasi kelayakan
kepada tiga siswa pada satu sekolah sampel berupa keputusan perangkat pembelajaran yang
yang diambil secara acak. Uji coba instrumen dikembangkan layak tanpa revisi, layak dengan
penilaian kognitif ini bertujuan untuk menguji revisi, atau tidak layak; (3) Siswa. Sumber data
keterbacaan butir soal tes objektif. ini berupa komentar dan saran mengenai
• Uji Coba Lapangan keterbacaan LKS dan hasil identifikasi analisis
Pada tahap ini dilakukan pengujian LKS instrumen penilaian keterbacaan LKS dari siswa
dan intrumen penilaian kognitif kepada siswa pada tiga SMA di Surakarta serta keterbacaan
dengan skala besar yaitu satu kelas dengan butir soal tes dan hasil identifikasi analisis
jumlah siswa berkisar 30 orang. Pada tahap ini instrumen penilaian kognitif yang terdiri dari
siswa pada tiga SMA yaitu pada tiga SMA di daya beda, tingkat kesukaran, efektifitas
Surakarta diberi instrumen penilaian LKS distraktor, validitas, dan reliabilitas dari siswa
untuk menguji keterbacaan LKS. Sedangkan pada satu sekolah yang diambil secara acak; (4)
untuk instrumen penilaian kognitif berupa soal Observer. Sumber data ini berupa hasil
tes objektif hanya diberikan kepada satu identifikasi analisis data observasi penilaian
sekolah sampel yang diambil secara acak. Uji kemandirian siswa pada satu sekolah yang
coba instrumen kognitif ini bertujuan untuk diambil secara acak.
mengetahui daya beda, tingkat kesukaran, • Sumber Data Kuantitatif, diperoleh dari: (1)
efektifitas distraktor, validitas, dan reliabilitas Validator. Terdiri dari: dua orang ahli yaitu
butir soal tes objektif. Pada tahap ini juga dosen pembimbing skripsi (memvalidasi RPP,
dilakukan observasi instrumen penilaian LKS, serta instrumen penilaian kognitif dan
kemandirian siswa oleh tiga observer untuk kemandirian siswa), Reviewer yaitu tiga orang
mengetahui reliabilitas instrumen penilaian guru mata pelajaran fisika pada tiga sekolah
kemandirian siswa. Instrumen tersebut hanya (memvalidasi RPP, LKS, serta instrumen
diujicobakan pada sekolah sampel yang penilaian kognitif dan kemandirian siswa), dan
diambil secara acak. Peer Reviewer yaitu tiga mahasiswa
(memvalidasi RPP dan LKS); (2) Siswa, pada
tahap: uji Coba Satu-satu terdiri dari tiga siswa

Pengembangan Perangkat Pembelajaran Fisika… Hanifah Nur Khofiah


Jurnal Materi dan Pembelajaran Fisika 4
Volume 10 Nomor 1 2020 ISSN : 2089-6258

pada tiga SMA di Surakarta untuk menganalisis reliabilitas. (3) Teknik Observasi. Teknik ini
keterbacaan LKS, uji coba kelompok kecil dilakukan pada tahap observasi penilaian
terdiri dari sembilan siswa pada tiga SMA di kemandirian siswa. Observasi ini dilakukan oleh
Surakarta untuk menganalisis keterbacaan LKS, tiga observer pada saat proses pembelajaran
uji Coba Lapangan terdiri dari sembilan puluh yang bertujuan untuk mengetahui reliabilias
siswa pada tiga SMA di Surakarta untuk instrumen penilaian kemandirian siswa.
menganalisis keterbacaan LKS. Selain itu siswa 2.2.8. Instrumen Penelitian
pada satu sekolah yang diambil secara acak • Instrumen Pengambilan Data Kualitatif terdiri
diminta mengerjakan soal tes objektif sebagai dari: (1) Daftar Pertanyaan Wawancara. Daftar
intrumen penilaian kognitif; (3) Observer, ini ditulis sebagai acuan dan pedoman saat
terdiri dari tiga observer yang mengobservasi melakukan wawancara. Pertanyaan wawancara
sikap kemandirian siswa pada satu sekolah yang untuk guru dibuat dengan tujuan untuk
diambil secara acak. menemukan permasalahan yang ada. Pertanyaan
2.2.7. Teknik Pengumpulan Data wawancara untuk validator dibuat dengan
• Teknik Pengumpulan Data Kualitatif terdiri tujuan validasi perangkat pembelajaran yang
dari: (1) Teknik Wawancara. Teknik ini dikembangkan. Sedangkan pertanyaan
dilakukan pada tahap analisis kebutuhan, tahap wawancara untuk siswa dibuat dengan tujuan
validasi, uji coba satu-satu, dan uji coba mengetahui keterbacaan butir soal instrumen
lapangan. Pada tahap analisis kebutuhan penilaian kognitif; (2) Instrumen Validasi.
dilakukan wawancara kepada guru mata Instrumen ini digunakan pada tahap validasi
pelajaran fisika untuk mengetahui masalah yang perangkat pembelajaran berupa RPP, LKS, serta
terjadi pada proses pembelajaran. Pada tahap instrumen penilaian kognitif dan kemandirian
validasi dilakukan wawancara tidak terstruktur siswa. Lembar validasi terdiri dari lembar telaah
kepada validator untuk menguji validitas validator, kolom kelayakan, dan keterangan.
perangkat pembelajaran yang dikembangkan. Kolom kelayakan adalah pernyatan tertutup
Sedangkan pada tahap uji coba satu-satu, dan uji yang berisi pilihan layak, kurang layak dengan
coba lapangan dilakukan wawancara kepada revisi, maupun tidak layak. Kolom kelayakan
siswa untuk mengetahui keterbacaan butir soal ini berfungsi untuk menunjukkan kelayakan
tes objektif pada instrumen penilaian kognitif. suatu instrumen. Sedangkan kolom keterangan
(2) Teknik Angket. Teknik ini dilakukan pada adalah sebuah kolom yang berisi komentar dan
tahap validasi. Angket yang digunakan pada saran terhadap instrument; (3) Instrumen
penelitian ini berupa angket terbuka yang Penilaian Keterbacaan LKS. Instrumen yang
berisikan komentar, saran dan validasi diberikan pada siswa berupa angket untuk
kelayakan perangkat pembelajaran berasal dari mengetahui komentar dan saran mengenai
validator serta komentar dan saran mengenai keterbacaan LKS.
keterbacaan LKS berasal dari siswa. • Instrumen Pengambilan Data Kuantitatif terdiri
• Teknik Pengumpulan Data Kuantitatif terdiri dari: (1) Instrumen Validasi. Instrumen ini
dari: (1) Teknik Angket. Teknik ini dilakukan digunakan pada tahap validasi perangkat
pada tahap validasi, uji coba satu-satu, uji coba pembelajaran berupa RPP, LKS, serta instrumen
kelompok kecil, dan uji coba lapangan. Angket penilaian kognitif dan kemandirian siswa.
yang digunakan pada penelitian ini adalah Instrumen tersebut digunakan untuk
angket tertutup. Teknik pada tahap validasi menghimpun hasil penelaahan oleh ahli,
berupa pemberian instrumen validasi perangkat reviewer, dan peer reviewer sebagai validator.
pembelajaran (RPP, LKS, serta instrumen Instrumen validasi sudah mewakili validitas isi
penilaian kognitif dan kemandirian siswa) yang yang akan diukur. Kriteria penelaahan dalam
diberikan validator. Sedangkan pada tahap uji validitas yaitu kesesuaian dengan materi,
coba satu-satu, uji coba kelompok kecil, dan uji konstruksi, dan bahasa yang digunakan.
coba lapangan berupa pemberian instrumen Instrumen ini menggunakan skala likert dengan
penilaian keterbacaan LKS yang diberikan pada nilai 1-4. Spesifikasi nilainya yaitu 1 (kurang), 2
siswa. (2) Teknik Tes. Teknik ini dilakukan (cukup), 3 (baik), 4 (sangat baik); (2) Instrumen
pada tahap uji coba lapangan. Pada teknik ini Penilaian Keterbacaaan LKS. Instrumen yang
subjek penelitian diberi instrumen berupa soal diberikan pada siswa berupa angket untuk
tes objektif materi Hukum Newton. Teknik tes menguji keterbacaan LKS menggunakan Skala
bertujuan untuk memilih butir soal yang baik Guttman dengan jawaban iya bernilai 1 atau
yaitu memenuhi syarat-syarat daya beda, tingkat tidak bernilai 0; (3) Instrumen Penilaian
kesukaran, efektifitas distraktor, validitas, dan Kognitif. Instrumen yang digunakan berupa soal

Pengembangan Perangkat Pembelajaran Fisika… Hanifah Nur Khofiah


Jurnal Materi dan Pembelajaran Fisika 5
Volume 10 Nomor 1 2020 ISSN : 2089-6258

tes objektif dengan 5 pilihan jawaban. Pada soal ( ), jumlah skor komponen hasil penelitian
tes objektif siswa diberi skor 1 untuk jawaban (S), jumlah skor maksimum ( .
yang benar dan skor 0 untuk jawaban yang
salah. Instrumen tes divalidasi oleh ahli dan [2.1]
reviewer sebagai analisis kualitas butir soal
yang menujukkan bahwa instrumen tersebut Kemudian mentransformasikan presentase data
sudah mewakili isi yang akan diukur. Instrumen sesuai acuan pada tabel 2.1.
ini kemudian dilakukan analisis kuantitatif butir Tabel 2.1 Interval Kriteria Penilaian
soal tes dengan mengujicobakan kepada siswa Perangkat Pembelajaran
pada satu sekolah secara acak. Pengujian ini
dilakukan pada tahap uji coba lapangan yang
bertujuan untuk mengetahui reliabilitas, daya
pembeda, taraf kesukaran, dan efektivitas
distraktor. Perhitungan ini bertujuan untuk
memilih butir soal yang baik; (4) Instrumen
Penilaian Kemandirian Siswa. Instrumen ini
berisi butir indikator penilaian kemandirian
siswa menggunakan Skala Guttman dengan
jawaban iya bernilai 1 atau tidak bernilai 0.
Instrumen tersebut terdiri dari lembar telaah (2) Data kuantitatif berupa data analisis butir
observasi yang diisi oleh tiga orang observer soal meliputi (a) Uji Daya Pembeda Soal.
untuk mengetahui reliabilitas instrumen Uji daya pembeda soal ini bertujuan untuk
penilaian kemandirian siswa. menguji kemampuan suatu soal sehingga
2.2.9. Teknik Analisis Data dapat membedakan antara siswa yang
memiliki kemampuan kognitif tinggi
• Teknik Analisis Data Kualitatif
dengan siswa yang memiliki kemampuan
Data kualitatif yang diperoleh berupa
kognitif rendah. Perhitungan untuk mencari
komentar dan saran yang dianalisis
daya beda soal (D) yaitu dengan
menggunakan model Miles dan Huberman
menggunakan persamaan 2.2 yang
(dalam Sugiyono, 2013: 246), dilakukan dengan
dinyatakan dalam banyak kelompok atas
tiga tahap yaitu: (1) Reduksi data. Tahap ini
menjawab soal dengan benar (BA), banyak
terdiri dari proses pemilihan, pemusatan
kelompok bawah menjawab soal dengan
perhatian, pengabstrakan, serta
benar (BB), banyak peserta kelompok atas
pentransformasian data dilapangan. Pada tahap
(JA), banyak peserta kelompok bawah (JB),
ini dilakukan proses penyeleksian data melalui
proporsi peserta kelompok atas menjawab
berbagai ringkasan/ uraian singkat serta
benar (PA), dan proporsi peserta kelompok
penggolongan data menjadi pola yang lebih
bawah yang menjawab benar (PB)
luas; (2) Penyajian data. Pada tahap penyajian
data dilakukan pengorganisasian data berupa
penyusunan informasi secara sistematik dari
Arikunto (2013: 228-229)
hasil reduksi data. Penyajian data terdiri dari
Menurut Arikunto (2013: 232) kriteria daya
perencanan, pelaksanaan, dan refleksi kegiatan;
pembeda (D): 0,00 ≤ D < 0,20 maka daya
(3) Penarikan kesimpulan. Penarikan
beda jelek (soal tidak dipakai), 0,20 ≤ D <
kesimpulan merupakan suatu upaya mencari
0,40 maka daya beda cukup (soal dipakai),
makna data, mencatat keteraturan, serta
0,40 ≤ D < 0,70 maka daya beda baik (soal
penggolongan data. Data yang terkumpul
dipakai), 0,70 ≤ D < 1,00 maka daya beda
disajikan secara sistematik namun belum
baik sekali (soal dipakai), dan negatif,
memiliki makna tertentu sehingga harus diberi
semuanya tidak baik, sebaiknya dibuang
makna.
saja. Menurut Bagiyono (2017: 7) soal yang
• Teknik Analisis Data Kuantitatif terdiri dari: (1)
memiliki kriteria daya beda jelek maka soal
Data kuantitatif yang diperoleh dari nilai rata-
tersebut harus diperbaiki atau dibuang.
rata angket. Data kuantitatif ini diperoleh
Oleh karena itu pada penelitian ini soal
melalui instrumen validasi serta instrumen
yang diterima dengan ataupun tanpa revisi
penilaian keterbacaan LKS. Teknik analisis
merupakan soal yang memiliki daya beda
dilakukan dengan menghitung persentase
cukup, baik, dan baik sekali; (b) Uji Taraf
komponen angket menggunakan persamaan 2.1
Kesukaran Soal. Kriteria soal yang baik
yang dinyatakan dalam presentase komponen

Pengembangan Perangkat Pembelajaran Fisika… Hanifah Nur Khofiah


Jurnal Materi dan Pembelajaran Fisika 6
Volume 10 Nomor 1 2020 ISSN : 2089-6258

adalah soal yang mempunyai taraf mengikuti tes (X), dan banyaknya subyek
kesukaran yang memadai yaitu soal tidak pengikut tes (N).
terlalu sulit dan tidak terlalu mudah.
Perhitungan untuk mencari tingkat
kesukaran soal (P) yaitu dengan (Sudijono, 2013: 252-253).
menggunakan persamaannya 2.3 yang Menurut Arikunto (2013: 122) apabila nilai
dinyatakan dalam banyaknya siswa yang
koefisien reliabilitas ( ) terletak pada
menjawab soal benar (B) dan jumlah
seluruh siswa peserta tes (Js). interval 0,01-0,20 memenuhi kriteria sangat
lemah, 0,21-0,40 memenuhi kriteria lemah,
0,41-0,60 memenuhi kriteria sedang, 0,61-
0,80 memenuhi kriteria tinggi, dan 0,81-
(Arikunto. 2013: 223) 1,00 memenuhi kriteria sangat tinggi.
Menurut Arikunto (2013: 225) kriteria Menurut Fraenkel, Wallen, & Hyun dalam
indeks kesukaran: 0,00 ≤ P < 0,30 maka Yusup (2018: 21) suatu instrumen
soal sukar, 0,31 ≤ P < 0,70 maka soal dikatakan reliabel apabila nilai koefisien
sedang, dan 0,71 ≤ P < 1,00 maka soal reliabilitasnya lebih dai 0,70 ( > 0.7); (e)
mudah. Menurut Bagiyono (2017: 3) Validitas. Validitas merupakan ukuran yang
kualitas soal yang efektif untuk mengukur menunjukkan tingkat kevalidan atau
hasil belajar adalah soal yang memiliki kesahihan suatu instrumen. Instrumen tes
keseimbangan tingkat kesukaran. Adapun dinyatakan valid apabila instrumen tes
dasar penentuan proporsi jumlah soal dapat mengukur kemampuan pengetahuan
berdasarkan tingkat kesukaran disesuaikan siswa. Daya beda, tingkat kesukaran, dan
dengan tujuan pembelajaran. Tujuan efektifitas distraktor merupakan
pembelajaran pada penelitian ini menitik karakteristik yang digunakan untuk
beratkan pada soal analisis (C4) dengan menentukan item tes tersebut dapat
kriteria soal sedang sehingga proporsi soal diterima, direvisi, atau ditolak. Menurut
tersebut lebih banyak dibandingkan soal Elvin dan Surantoro dalam Fitrifitanofa,
lainnya sehingga memenuhi kurva normal. Waskito, dan Budiharti (2013: 104)
(c) Efektivitas Distraktor. Efektivitas mengemukakan bahwa kriteria keputusan
distraktor digunakan untuk mengetahui untuk penilaian item tes: Item tes diterima
apakah semua distraktor atau sebuah yaitu apabila item tes terlalu sukar atau
jawaban yang bukan kunci telah berfungsi terlalu mudah serta mempunyai daya beda
yaitu apakah distraktor tersebut telah dipilih dan efektifitas distraktor yang memenuhi
oleh lebih banyak siswa kelompok rendah kriteria, Item tes direvisi yaitu apabila salah
sedangkan siswa dari kelompok tinggi satu atau lebih dari ketiga kriteria
hanya memilih sedikit (atau tidak ada). karakteristik item tes tidak memenuhi
Efektivitas distraktor telah menjalankan kriteria. Item tes ditolak yaitu apabila item
fungsinya dengan baik apabila lebih banyak tes memiliki karakteristik yang tidak
dipilih sekurang-kurangnya dipilih oleh 5% memenuhi semua kriteria. (3) Data
dari seluruh peserta tes (Sudijono. 2013: kuantitatif berupa instrumen penilaian
410-411); (d) Reliabilitas. Uji reliabilitas kemandirian siswa. Data tersebut diperoleh
digunakan untuk mengetahui sampai dari observasi oleh tiga observer (rater).
seberapa jauh pengukuran yang dilakukan Teknik analisis data yang digunakan untuk
berulang kali terhadap subjek akan mengetahui realiabilitas antar rater (r11)
memberikan hasil relatif sama. Teknik yang dengan menggunakan Interclass
digunakan untuk mengukur reliabilitas soal Correlation Coefficient (ICC) yang
tes objektif dengan rumus K-R 20 dijabarkan dalam persamaan 2.5a, 2.5b, dan
dijabarkan dalam persamaan 2.4a dan 2,4b. 2.5c. Persamaan tersebut dinyatakan dalam
Persamaan tersebut dinyatakan dalam variansi antar-subjek yang dikenai rating
banyaknya butir soal (n), proporsi subjek (s2s), variansi eror (s2e), banyaknya rater
yang menjawab dengan benar pada tiap yang memberikan rating (k), banyaknya
butir soal (p), proporsi subjek yang subjek (n), angka rating yang diberikan
menjawab dengan salah pada tiap butir soal oleh rater (i), jumlah angka rater yang
(q=1-p), variansi total dari keseluruhan diterima seorang subjek dari semua rater
butir soal (s2x), total skor siswa yang

Pengembangan Perangkat Pembelajaran Fisika… Hanifah Nur Khofiah


Jurnal Materi dan Pembelajaran Fisika 7
Volume 10 Nomor 1 2020 ISSN : 2089-6258

(T), dan jumlah angka yang diberikan terdiri dari: (a) identitas; (b) kompetensi inti; (c)
seorang rater pada semua subjek (R). kompetensi dasar; (d) indikator pencapaian
kompetensi; (e) tujuan pembelajaran; (f) materi;
(g) sumber belajar, alat, dan bahan ajar; (h)
pendekatan, model, dan metode; (i) kegiatan
pembelajaran; (2) Lembar Kerja Siswa (LKS).
Azwar, Syaifuddin (2016: 88-89) Draft LKS terdiri dari enam jenis yaitu LKS
Menurut Koo, Terry K & Li, Mae Y (2016; Hukum I Newton, LKS Hukum II Newton, LKS
157) apabila nilai koefisien reliabilitas ( ) Hukum III Newton, LKS gaya gesek statis, LKS
terletak pada interval kurang dari 0,5 gaya gesek kinetik, dan LKS aplikasi Hukum
memenuhi kriteria kurang, 0,50-0,75 Newton. Draft LKS ini terdiri dari identitas,
memenuhi kriteria sedang, 0,75-0,90 kompetensi inti, kompetensi dasar, tujuan, alat
memenuhi kriteria baik dan lebih dari 0,90 dan bahan, langkah kerja, tabel pengamatan,
memenuhi kriteria sangat baik. analisis percobaan, serta kesimpulan. Namun,
2.2. Hasil khusus untuk LKS aplikasi Hukum Newton
2.2.1 Tahap Pendahuluan hanya terdiri dari identitas, kompetensi inti,
• Tahap Analisis Kebutuhan kompetensi dasar, tujuan, lembar diskusi, dan
Pada tahap ini dilakukan analisis terkait kesimpulan; (3) Instrumen Penilaian Kognitif.
materi Hukum Newton dan wawancara kepada Draft instrumen ini terdiri dari paket soal A dan
guru. Materi Hukum Newton merupakan materi B yang meliputi kisi-kisi soal, soal tes, dan
yang menuntut siswa belajar melalui berbagai jawaban soal; (4) Instrumen Penilaian
contoh, penerapan, dan pengalaman. Materi ini Kemandirian Siswa. Draft instrumen ini terdiri
merupakan materi yang bersifat abstrak serta dari identitas, petunjuk pengisian, kisi-kisi,
sering menimbulkan banyak miskonsepsi instrumen penilaian, dan rubrik penilaian.
sehingga cukup sulit untuk dipahami oleh siswa. Peneliti juga menyusun instrumen validasi
Setelah melakukan analisis materi, peneliti yang terdiri dari kisi-kisi, instrumen, dan rubrik
melakukan wawancara kepada tiga guru fisika penilaian untuk menguji validitas RPP, LKS,
dari tiga SMA. Berdasarkan hasil wawancara, instrumen penilaian kognitif dan instrumen
menurut guru pembelajaran berbasis e-learning penilaian kemandirian siswa.
harus ditunjang dengan media belajar dan model 2.2.2 Tahap Pengembangan
pembelajaran yang tepat yaitu modul e-learning • Data Validasi meliputi: (1) Rencana
berbasis LCDS dan model discovery learning. Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Validasi ini
Discovery learning merupakan model meliputi aspek penilaian format, identitas,
pembelajaran penemuan secara bertahap yang indikator dan tujuan pembelajaran, materi ajar,
sesuai dengan tuntutan Kurikulum 2013. sumber dan media, model pembelajaran,
Kemandirian siswa merupakan sikap yang skenario pembelajaran, serta bahasa.
sangat ditekankan oleh kemendikbud karena Berdasarkan hasil analisis dari kedelapan
merupakan karakter yang sangat menunjang validator diperoleh persentasi komponen
keberjalanan proses pembelajaran. Oleh karena sebesar 90,48% sehingga RPP yang
itu perlu adanya sarana untuk meningkatkan dan dikembangkan memenuhi kriteria sangat baik;
memantau kemandirian siswa. (2) Lembar Kerja Siswa (LKS). Validasi ini
Pembelajaran interaktif tidak terlepas dari meliputi aspek penilaian tampilan, identitas,
kelengkapan perangkat pembelajaran sebagai materi/isi, konstruksi, dan bahasa. Berdasarkan
suatu pedoman dalam melaksanakan hasil analisis dari kedelapan validator diperoleh
pembelajaran. Pedoman tersebut dapat dijadikan persentasi komponen sebesar 89,45% sehingga
acuan agar pembelajaran mencapai tujuan yang LKS yang dikembangkan memenuhi kriteria
diharapkan. Namun, perangkat pembelajaran sangat baik; (3) Instrumen Penilaian Kognitif.
yang digunakan oleh guru mayoritas masih Validasi ini meliputi aspek penilaian materi,
bersifat konvensional menggunakan metode konstruksi, dan bahasa. Ahli I memberikan
ceramah yang dominan selama proses kesimpulan menerima semua item soal dengan
pembelajaran. Oleh karena itu perlu adanya syarat merevisi item soal, ahli II dan reviewer I
peningkatan kualitas perangkat pembelajaran memberikan kesimpulan menerima semua item
dalam bentuk pengembangan perangkat soal, reviewer II memberikan kesimpulan
pembelajaran. menerima semua item soal dengan syarat
• Tahap Desain meliputi: (1) Rencana merevisi item soal, reviewer III memberikan
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Draft RPP kesimpulan menerima semua item soal dengan

Pengembangan Perangkat Pembelajaran Fisika… Hanifah Nur Khofiah


Jurnal Materi dan Pembelajaran Fisika 8
Volume 10 Nomor 1 2020 ISSN : 2089-6258

syarat merevisi item soal; (4) Instrumen • Revisi I. Revisi ini dilakukan berdasarkan
Penilaian Kemandirian Siswa. Validasi ini penilaian, komentar, dan saran yang berasal dari
meliputi aspek penilaian identitas, materi/isi, validator selama proses desain sampai validasi
konstruksi, bahasa, dan kebermanfaatan. sehingga menghasilkan draft produk 1.
Berdasarkan hasil analisis dari kelima validator • Revisi II. Revisi ini dilakukan berdasarkan
diperoleh persentasi komponen sebesar 91,81% penilaian, komentar, dan saran yang berasal dari
sehingga instrumen penilaian kemandirian siswa siswa setelah dilakukan uji coba satu-satu
yang dikembangkan memenuhi kriteria sangat sehingga menghasilkan draft produk 2.
baik. • Revisi III. Revisi ini dilakukan berdasarkan
• Data Uji Coba meliputi: (1) Uji Coba Satu-satu penilaian, komentar, dan saran yang berasal dari
(One to One). Uji coba ini meliputi aspek siswa setelah dilakukan uji coba kelompok kecil
penilaian tampilan, materi/isi, konstruksi, dan sehingga menghasilkan draft produk 3.
bahasa. Berdasarkan hasil analisis dari angket • Revisi IV. Revisi ini dilakukan berdasarkan
diperoleh persentasi komponen sebesar 94,44% penilaian, komentar, dan saran yang berasal dari
sehingga keterbacaan LKS memiliki kriteria siswa setelah uji coba lapangan sehingga
sangat baik; (2) Uji Coba Kelompok Kecil. Uji menghasilkan draft produk 4.
coba ini meliputi aspek penilaian tampilan, 2.2.4 Kajian Produk Akhir
materi/isi, konstruksi, dan bahasa. Berdasarkan • Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
hasil analisis dari angket diperoleh persentasi Komponen RPP meliputi: (1) identitas; (2)
komponen sebesar 93,51% sehingga keterbacaan kompetensi inti; (3) kompetensi dasar; (4)
LKS memiliki kriteria sangat baik; (3) Uji Coba indikator pencapaian kompetensi; (5) tujuan
Lapangan. Uji coba lapangan keterbacaan LKS pembelajaran; (6) materi; (7) sumber belajar,
meliputi aspek penilaian tampilan, materi/isi, alat, dan bahan ajar; (8) pendekatan, model, dan
konstruksi, dan bahasa. Berdasarkan hasil analisis metode; (9) kegiatan pembelajaran. RPP ini
dari angket diperoleh persentasi komponen telah memperoleh penilaian dengan kriteria
sebesar 96,20% sehingga keterbacaan LKS sangat baik oleh delapan validator yaitu dua
memiliki kriteria sangat baik. Uji coba lapangan orang ahli, tiga orang reviewer, dan tiga orang
instrumen penilaian kognitif dilaksanakan di SMA peer reviewer.
Negeri 1 Surakarta. Analisis soal dilakukan • Lembar Kerja Siswa (LKS)
dengan bantuan aplikasi Anbuso versi 80. LKS terdiri dari enam jenis yaitu LKS
Selanjutnya mengenalisis reliabilitas soal dengan Hukum I Newton dengan kode Fisika_LKSHIN,
bantuan aplikasi IBM SPSS Statistics 25. LKS Hukum II Newton dengan kode
Berdasarkan data hasil analisis, kesimpulan soal Fisika_LKSHIIN, LKS Hukum III Newton
pada paket A diperoleh 5 soal baik, 11 soal baik dengan kode Fisika_LKSHIIIN, LKS gaya
dengan revisi pengecoh, 2 soal cukup baik, dan 7 gesek statis dengan kode Fisika_LKSGGS, LKS
soal tidak baik. Nilai reliabilitas untuk 18 soal gaya gesek kinetik dengan kode
yang diterima sebesar 0.881 sehingga dapat Fisika_LKSGGK, dan LKS aplikasi Hukum
disimpulkan soal tersebut memenuhi kriteria Newton dengan kode Fisika_LKSAPL.
reliabilitas sangat tinggi. Sedangkan kesimpulan Komponen LKS meliputi: identitas, kompetensi
soal pada paket B diperoleh 4 soal baik, 14 soal inti, kompetensi dasar, tujuan, alat dan bahan,
baik dengan revisi pengecoh, 3 soal cukup baik, langkah kerja, tabel pengamatan, analisis
dan 4 soal tidak baik. Nilai reliabilitas untuk 21 percobaan, dan kesimpulan. Namun, komponen
soal yang diterima sebesar 0.853 sehingga dapat LKS aplikasi Hukum Newton hanya meliputi:
disimpulkan bahwa soal tersebut memenuhi identitas, kompetensi inti, kompetensi dasar,
kriteria reliabilitas sangat tinggi. Nilai reliabilitas tujuan, lembar diskusi, dan kesimpulan. LKS ini
untuk 39 soal yang diterima sebesar 0.838 telah memperoleh penilaian dengan kriteria
sehingga dapat disimpulkan bahwa soal tersebut sangat baik oleh delapan validator yaitu dua
memiliki reliabilitas yang sangat tinggi. orang ahli, tiga orang reviewer, dan tiga orang
Uji coba lapangan instrumen dilakukan di peer reviewer. LKS ini juga telah memperoleh
SMA Negeri 5 Surakarta. Berdasarkan hasil penilaian dengan kriteria sangat baik oleh 3
analisis hasil observasi dengan menggunakan siswa SMA pada uji coba satu-satu, 9 siswa
aplikasi IBM SPSS Statistics 25 diperoleh nilai SMA pada uji coba kelompok kecil, dan 90
reliabilitas Intraclass Correlation Coefficient orang siswa SMA pada uji coba lapangan.
(ICC) instrumen ini sebesar 0,719 sehingga • Instrumen Penilaian Kognitif
dapat disimpulkan reliabilitasnya sedang.
2.2.3 Pembahasan Hasil Penelitian

Pengembangan Perangkat Pembelajaran Fisika… Hanifah Nur Khofiah


Jurnal Materi dan Pembelajaran Fisika 9
Volume 10 Nomor 1 2020 ISSN : 2089-6258

Komponen instrumen ini meliputi kisi-kisi sebelum disampaikan guru. Siswa membaca secara
soal, soal tes, dan jawaban soal. Instrumen ini cermat dan memahami isi modul LCDS dan LKS
telah memperoleh validasi pada aspek secara mandiri. Siswa juga dapat mengikuti setiap
materi/isi, konstruksi, dan bahasa oleh lima instruksi yang terdapat dalam modul maupun LKS
validator yaitu dua orang ahli dan tiga orang secara mudah. Perangkat pembelajaran berupa
reviewer. Instrumen ini juga sudah diuji instrumen penilaian kognitif dan kemandirian siswa
keterbacaan soal oleh satu siswa SMA pada uji merupakan intrumen yang dapat mengukur
coba satu-satu dan 3 siswa SMA pada uji coba kemampuan kognitif dan sikap kemandirian siswa
kelompok kecil. Berdasarkan hasil uji coba sebagai pengaruh penerapan model discovery
lapangan, diperoleh 39 soal yang diterima dan learning berbasis LCDS pada materi Hukum
direvisi dengan reliabilitas sebesar 0.838 Newton.
sehingga dapat disimpulkan bahwa soal
memenuhi kriteria reliabilitas yang sangat 3. Kesimpulan dan Saran
tinggi. Soal tersebut kemudian dipilih sebanyak 3.1 Kesimpulan
25 soal untuk dijadikan sebagai soal evaluasi Kesimpulan dari penelitian adalah bahwa perangkat
materi Hukum Newton. pembelajaran yang dikembangkan yang berupa RPP, LKS,
• Instrumen Penilaian Kemandirian Siswa instrumen penilaian kognitif dan intrumen kemandirian
siswa secara menyeluruh memenuhi kategori sangat baik
Komponen Instrumen ini meliputi identitas,
serta layak digunakan dalam proses pembelajaran.
petunjuk pengisian, kisi-kisi, instrumen
penilaian, dan rubrik penilaian. Instrumen ini
3.2 Saran
telah memperoleh penilaian dengan kriteria
Adapun saran yang peneliti sampaikan yaitu:
sangat baik oleh lima validator yaitu dua orang
perangkat pembelajaran ini dapat dijadikan sebagai
ahli dan tiga orang reviewer. Berdasarkan
referensi bagi pendidik untuk mengembangkan
analisis hasil observasi oleh tiga observer
perangkat pembelajaran yang interaktif serta dapat
dengan menggunakan aplikasi IBM SPSS
digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran.
Statistics 25 diperoleh nilai reliabilitas
Intraclass Correlation Coefficient (ICC) sebesar
Ucapan terima kasih
0,719 sehingga memenuhi kriteria reliabilitas
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan
sedang.
Penelitian ini tidak terlepas dari bantuan,
Peningkatan kemandirian siswa dapat diketahui
bimbingan,dan pengarahan dari berbagai pihak. Oleh
melalui penerapan perangkat pembelajaran berupa
karena itu, penulis menyampaikan terima kasih
RPP dan LKS dalam pembelajaran sehingga
kepada:
pengaruhnya dapat dilihat pada aspek personal
1. Ibu Dra. Rini Budiharti, M.Pd. selaku
attributes, processes, dan learning context. Pada
Pembimbing I atas kesabaran dalam memberikan
aspek personal attributes, ditunjukkan melalui
bimbingan, pengarahan, dan dorongan yang luar
meningkatnya motivasi dan antusias siswa setelah
biasa sehingga penyusunan Skripsi ini dapat
menggunakkan modul LCDS. Siswa bersemangat
diselesaikan.
dalam mengerjakan tugas dan berusaha
2. Ibu Elvin Yusliana Ekawati, S.Pd, M.Pd. selaku
menyelesaikan tugas tepat waktu. Siswa aktif
Pembimbing II atas kesabaran dalam memberikan
berdiskusi dan mengemukakan pendapat. Siswa
bimbingan, pengarahan, dan dorongan yang luar
tidak melakukan kegiatan lain diluar instruksi guru.
biasa sehingga penyusunan Skripsi ini dapat
Dalam kegiatan diskusi penemuan konsep, siswa
diselesaikan.
memanfaatkan modul LCDS, LKS, buku, dan
sumber belajar lain sebagai penunjang kegiatan Daftar Pustaka
pembelajaran. Pada aspek processes, ditunjukkan Aremu, Ayotola dan Bamidele Michael Efuwape.
melalui perencanaan siswa sebelum melakukan 2013. A Microsoft Learning Content Development
kegiatan pembelajaran. Siswa menyiapkan System (LCDS) Based Learning Package for
pelengkapan pembelajaran seperti buku, alat tulis, Electrical and Electronics Technology-Issues on
maupun laptop. Siswa berani bertanya dan Acceptability and Usability in Nigeria. American
mengungkapkan pendapat. Siswa bersemangat Journal Of Education Research (Versi
apabila diminta guru untuk mempresentasikan hasil Elektronik). 1 (2): 41-48.
diskusi. Selain itu, siswa juga aktif membuat catatan Aremu, Ayotola dan Ebenezer Obideyi. 2014.
mengenai hal-hal penting yang ditemuinya atau Nigerian Learners’ Levels of Acceptability and
disampaikan guru. Sedangkan pada aspek learning Usability of Microsoft Learning Content
context, ditunjukkan melalui kemampuan siswa Development System (LCDS) Based Instruction in
dalam memahami isi modul LCDS maupun LKS

Pengembangan Perangkat Pembelajaran Fisika… Hanifah Nur Khofiah


Jurnal Materi dan Pembelajaran Fisika 10
Volume 10 Nomor 1 2020 ISSN : 2089-6258

Basic Technology (Versi Elektronik). In Dsar Siswa Kelas XI TKJ Melalui Pemnfaatan
Proceedings of the 8th International Multi- Modul di SMK Negeri 1 Bantul. Skripsi. Jogja:
Conference on Society, Cybernetics and Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta.
Informatics-IMSCI 2014 (pp. 140-145). Koo, Terry K & Li, Mae Y. 2015. A Guideline of
Arikunto, Suharsimi. 2013. Dasar-dasar Evaluasi Selecting and Reporting Interclass Correlation
Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Coefficients for Reliability Research. Journal of
Artanti, Fauziah & Lestari, Tri Kurniah. 2017. Chiropractic Medicine.
Upaya Meningkatkan Kemandirian Belajar Sudijono, Anas. 2013. Pengantar Evaluasi
Matematika Siswa dengan Menggunakan Model Pendidikan. Jakarta: Rajagrafindo Persada.
Discovery Learning di MAN 3 Yogyakarta. Sugiyono. 2013. Metodelogi Penelitian Kuantitatif,
Prosiding Konferensi Nasional Penelitian Kualitatif dan R&D. Bandung: ALFABETA.
Matematika dan Pembelajaran II (KNPMP II) Suryani, Yani. 2016. Pengembangan Modul
Universitas Muhammadiyah Surakarta. Pembelajaran Menggunakan Learning Content
Azwar, Syaifuddin. 2016. Reliabilitas dan Validitas. Development System (LCDS) Pada Materi Gerak
Yogyakarta: Pustaka Belajar. Harmonis Sederhana. Skripsi. Lampung:
Bagiyono. 2017. Analisis Tingkat Kesukaran dan Universitas Bandar lampung.
Daya Pembeda Butir Soal Ujian Pelatihan Yusuf, Irfan. Widyaningsih, Sri Wahyu; Purwati,
Radiografi Tingkat 1. Jurnal. Vol 16 No 1. Dewi. 2015. Pengembangan Perangkat
Fidiana, Lutfi; S., Bambang; & D., Pratiwi. 2012. Pembelajaran Fisika Modern Berbasis Media
Pembuatan dan Implementasi Berbasis Masalah Laboratorium Virtual Berdasarkan Paradigma
Untuk Meninngkatkan Kemandirian Belajar Siswa Pembelajaran Abad 21 Dan Kurikulum 2013.
Kelas XI. Unnes Physics Education Journal 1 (2). Pancaran, Vol. 4, No. 2, Hal 189-200.
Fitrifitanofa, Winda; Waskito, Sutadi;& Budhiharti, Yusup, Febrianawati. 2018. Uji Validitas dan
Rini. 2012. Pengembangan Instrumen Tes Reliabilitas Instrumen Penelitian Kuantitatif.
Formatif Fisika Kelas XI Semester Gasal Program Jurnal Tarbiyah: Jurnal Ilmiah Kependidikan.
Akselerasi. Jurnal Pendidikan Fisika. Vol.1 No. 1. Vol. 7. No. 1.
Islami, Verdian Desya. 2018. Peningkatan
Kemandirian dan Prestasi Belajar Pemrograman
Surakarta, April 2020
Pembimbing I Pembimbing II

Dra. Rini Budiharti, M.Pd. Elvin Yusliana Ekawati, S.Pd, M.Pd.


NIP. 19580728 198403 2 003 NIP. 19770717 200501 2 002

Pengembangan Perangkat Pembelajaran Fisika… Hanifah Nur Khofiah

Anda mungkin juga menyukai