Anda di halaman 1dari 12

Laporan Kegiatan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)

F.1 Upaya Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

Laporan Kegiatan PROLANIS Puskesmas Mojoagung

Oleh :

dr. Erik Candra


dr. Raene Tiffany

Pendamping :

dr. Diani Arisandi

PROGRAM DOKTER INTERNSIP

PUSKESMAS MOJOAGUNG KABUPATEN JOMBANG

JAWA TIMUR

2018
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

PROLANIS (Program Pengendalian Penyakit Kronis) adalah suatu sistem pelayanan


kesehatan dan pendekatan proaktif yang dilaksanakan secara terintegrasi yang melibatkan
Peserta, Fasilitas Kesehatan dan BPJS Kesehatan dalam rangka pemeliharaan kesehatan bagi
peserta BPJS Kesehatan yang menderita penyakit kronis untuk mencapai kualitas hidup yang
optimal dengan biaya pelayanan kesehatan yang efektif dan efisien.

Penyakit Kronis yang dialami oleh masyarakat dewasa ini, akan memberikan dampak dan
beban bagi keluarga, bila penanganan di lakukan secara tidak intensif  dan berkelanjutan.
Manfaat penanganan yang intensif bagi penderita, adalah dapat mengenal tanda bahaya, dan
tindakan segera bila mengalami kegawatdaruratan.

Dengan berlakunya Jaminan Kesehatan Nasional sejak Januari 2014,sesuai amanah


Undang-Undang  No 40 tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional dan Undang-
Undang Nomor 24 tahun 2011 tentang BPJS, maka Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama
( Puskesmas) sebagai garda terdepan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, dapat
melaksanakan program Prolanis, melalui  kerja sama dengan BPJS   untuk melakukan pembinaan
bagi penderita penyakit Kronis.

B. Tujuan
1. Memberikan pencegahan secara dini terhadap penyakit kronis maupun komplikasi yang
dapat ditimbulkan.
2. Mendorong peserta penyandang penyakit kronis mampu mencapai kualitas hidup yang
optimal.
3. Memberikan konsep dan pemahaman bagi penderita melalui edukasi.
BAB II

PELAKSANAAN

A. Persiapan Pelaksanaan Prolanis


Berdasarkan buku panduan praktis program pengelolaan penyakit kronis yang diterbitkan oleh
BPJS kesehatan, adapun persiapan yang perlu dilakukan dalam pelaksanaan kegiatan prolanis
meliputi :
1. Melakukan identifikasi data peserta sasaran berdasarkan:
a. Hasil Skrining Riwayat Kesehatan dan atau
b. Hasil Diagnosa DM dan Hipertensi (pada Faskes Tingkat Pertama maupun RS)
2. Menentukan target sasaran
3. Melakukan pemetaan Faskes Dokter Keluarga/ Puskesmas berdasarkan distribusi target
sasaran peserta
4. Menyelenggarakan sosialisasi Prolanis kepada Faskes Pengelola
5. Melakukan pemetaan jejaring Faskes Pengelola (Apotek, Laboratorium)
6. Permintaan pernyataan kesediaan jejaring Faskes untuk melayani peserta Prolanis
7. Melakukan sosialisasi Prolanis kepada peserta (instansi, pertemuan kelompok pasien
kronis di RS, dan lain-lain)
8. Penawaran kesediaan terhadap peserta penyandang DM Tipe 2 dan Hipertensi untuk
bergabung dalam Prolanis
9. Melakukan verifikasi terhadap kesesuaian data diagnosa dengan form kesediaan yang
diberikan oleh calon peserta Prolanis
10. Mendistribusikan buku pemantauan status kesehatan kepada peserta terdaftar Prolanis
11. Melakukan rekapitulasi data peserta terdaftar
12. Melakukan entri data peserta dan pemberian flag peserta Prolanis
13. Melakukan distribusi data peserta Prolanis sesuai Faskes Pengelola.
14. Bersama dengan Faskes melakukan rekapitulasi data pemeriksaan status kesehatan
peserta, meliputi pemeriksaan GDP, G2PP, Tekanan Darah, IMT dan Lingkar Perut. Bagi
peserta yang belum pernah dilakukan pemeriksaan, harus segera dilakukan pemeriksaan
15. Melakukan rekapitulasi data hasil pencatatan status kesehatan awal peserta per Faskes
Pengelola (data merupakan luaran Aplikasi P-Care)
16. Melakukan Monitoring aktifitas Prolanis
a. Menerima laporan aktifitas Prolanis
b. Menganalisa data
17. Membuat laporan kepada Kantor Divisi Regional/ Kantor Pusat.

B. Bentuk Kegiatan Prolanis

Untuk mencapai tujuannya dalam prolanis terdapat enam kegiatan pokok yang harus
dilaksanakan secara teratur oleh FKTP yang bersangkutan, adapun kegiatan prolanis adalah
sebagai berikut:
1. Konsultasi Medis Peserta Prolanis
Konsultasi medis ini berkaitan dengan peserta yang ingin berkonsultasi mengenai keluhan yang
dialami dengan dokter. Jadwal konsultasi medis disepakati bersama dengan peserta dengan
fasilitas kesehatan pengelola.
2. Edukasi / Penyuluhan Kelompok Peserta Prolanis
Penyuluhan diberikan oleh faskes Puskesmas Mojoagung, mengenai pengertian, penyebab,
pengobatan dari Hipoglikemia. Penyuluhan juga ditekankan pada pengaturan pola makan dan
keteratuan minum obat bagi peserta Prolanis.
3. Pemantauan status Kesehatan
Pemeriksaan status kesehatan peserta, meliputi pemeriksaan GDP, G2PP, Tekanan Darah, IMT
dan Lingkar Perut.
4. Pemberian Obat
Pemberian obat kepada peserta dijadwalkan 1 bulan sekali. Pemberian obat diberikan bagi
peserta Prolanis sesuai dengan indikasi.
5. Olahraga
Jenis olahraga yang dilakukan adalah senam lansia. Senam di pandu oleh instruktur senam dari
Puskesmas Mojoagung, senam kurang lebih selama 30 menit.
BAB III

Hasil Pelaksanaan

Pelaksanaan Prolanis berjalan dengan lancar. Dari total 54 orang peserta yang terdaftar, terdapat
8 orang peserta yang absen, 5 orang peserta baru dan 1 orang peserta berasal dari luar wilayah
kerja Puskesmas Mojoagung, sehingga total peserta yang hadir adalah 52 orang. Seluruh peserta
Prolanis antusias mengikuti rangkaian acara yang dibawakan oleh petugas kesehatan baik
penyuluhan, senam bersama maupun pengobatan.

Tema Prolanis kali ini adalah Hipoglikemi. Ketika pembawa acara penyuluhan melakukan
review pada peserta mengenai materi yang disampaikan, sebagian besar peserta mampu
mengulang kembali sebagian besar materi. Bahkan sebagian peserta banyak yang mengajukan
pertanyaan. Hal ini menunjukkan antusiasme dan pemahaman para peserta.

Dalam proses pengobatan dilakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang pada seluruh
peserta Prolanis, dilakukan pengolahan data dan terdapat hasil sebagai berikut:

A. Indeks Massa Tubuh (IMT)

80%
70%
60%
50%
40% November
Desember
30%
20%
10%
0%
Normal Overweight Obese
Diagram 3.1 Indeks Massa Tubuh (IMT)

Dari hasil pengolahan data tinggi dan berat badan, didapatkan hasil IMT seluruh
peserta Prolanis yang hadir. Sebanyak 75% dari peserta berstatus IMT normal,
15% peserta berstatus overweight, dan 10% peserta berstatus obese. Hal ini
merupakan kemajuan dibandingkan pengukuran Bulan November 2017 dimana
hanya 63% peserta yang berstatus IMT normal, dan 16% peserta berstatus obese.

80% B. Lingkar Perut (LP)


70%
60%
50%
40% November
Desember
30%
20%
10%
0%
Normal ≥90 cm

Diagram 3.2 Lingkar Perut (Laki- laki)

71% peserta Prolanis laki- laki memiliki lingkar perut normal, sedangkan 29% peserta
Prolanis laki- laki memiliki lingkar perut ≥90 cm. Hal ini merupakan perubahan yang
positif dibandingkan dengan pengukuran Bulan November 2017 dimana terdapat 31%
peserta Prolanis laki- laki yang memiliki lingkar perut ≥90 cm.

80%
70%
60%
50%
40% November
Desember
30%
20%
10%
0%
Normal ≥80 cm
Diagram 3.3 Lingkar Perut (Perempuan)

dan 39% peserta Prolanis perempuan memiliki lingkar perut ≥80 cm. Apabila
dibandingkan dengan pengukuran Bulan November 2017, terjadi sedikit peningkatan
dimana hanya 30% peserta Prolanis perempuan yang memiliki lingkar perut ≥80 cm.

C. Tekanan Darah

80%
70%
60%
50%
40% November
Desember
30%
20%
10%
0%
Normal Hipertensi

Diagram 3.4 Tekanan Darah

67% peserta bertekanan darah normal dengan sistole <140 mmHg dan diastol <90
mmHg dan 33% peserta berstatus hipertensi. Data ini merupakan kemajuan
dibandingkan pengukuran Bulan November 2017 dimana sebanyak 35% peserta
berstatus hipertensi.
60% D. Diabetes Mellitus

50%

40%

30% November
Desember
20%

10%

0%
Normal Pre- Diabetes Diabetes

Diagram 3.5 Status Diabetes Mellitus

27% peserta Prolanis memiliki kadar gula darah normal, 27% berstatus pre-diabetes
dan 46% sisanya berstatus diabetes. Hal ini merupkan kemajuan yang cukup
signifikan dibandingkan bulan November 2017 dimana lebih dari 50% peserta
Prolanis berstatus diabetes.
BAB IV

PEMBAHASAN

Dari hasil pengukuran IMT, Lingkar Pinggang peserta laki- laki, perkembangan status kesehatan
para peserta Prolanis mengalami cukup banyak kemajuan. Hal ini menunjukkan usaha promosi
kesehatan seperti senam lansia dan penyuluhan mulai membuahkan hasil. Pengobatan dan
edukasi minum obat untuk penyakit katastropik seperti Hipertensi dan Diabetes Mellitus juga
mulai membuahkan hasil dimana terjadi peningkatan presentase pasien yang memiliki kadar gula
darah dan tekanan darah yang normal.

Pada pengukuran lingkar pinggang peserta perempuan didapatkan peningkatan ukuran lingkar
pinggang pada 9% peserta perempuan. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh masih belum dapat
diterapkannya materi penyuluhan dan edukasi oleh peserta perempuan Prolanis.
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Kegiatan Prolanis memberikan dampak positif terhadap status kesehatan pesertanya.

B. Saran
Sebaiknya diberikan lebih banyak edukasi mengenai kebiasaan makan dan aktivitas
fisik kepada seluruh peserta Prolanis, terutama untuk peserta perempuan.
BAB VII

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai