Anda di halaman 1dari 31

Pelayanan Kesehatan Anak

Usia Sekolah dan Remaja


di Masa Pandemi Covid-19

Subdit Kesehatan Usia Sekolah dan Remaja


22 Agustus 2020
PENDAHULUAN
Mengapa kelompok usia sekolah dan remaja perlu
diperhatikan?

Kasus cukup banyak


Data menunjukkan bahwa kasus
Perlu penanganan yang konfirmasi positif pada usia 6 –
17 tahun sebanyak 5,7%
tepat yang disesuaikan dengan
karakteristik dan kebutuhan mereka
sesuai tahapan tumbuh kembang
Carier/Pembawa Penyakit
Anak usia sekolah dan remaja sebagai
orang tanpa gejala/hanya gejala ringan
Terdampak akibat yang berpotensi menularkan ke orang
orangtua/keluarga menderita disekitarnya

COVID-19 Penanganan khusus bagi


Jika orangtua harus dirawat
mengakibatkan anak tidak mendapat kelompok anak dengan
pengasuhan yang seharusnya dan berisiko
terlantar
pengasuhan terbatas
Seperti anak jalanan, anak yang berada di
panti/rumah singgah/LKSA/Lapas/LPKA
TUJUAN UMUM
Terlaksananya pelayanan kesehatan bagi anak usia sekolah dan remaja
pada masa pandemi COVID-19
di fasilitas pelayanan kesehatan, sekolah/madrasah, rumah
singgah/panti/LKSA, lapas/rutan anak/LPKA serta lembaga pengasuhan anak
lainnya

TUJUAN KHUSUS
Pelayanan Kesehatan bagi
Anak Usia Sekolah dan Remaja
Pelayanan Kesehatan Usia Sekolah dan Remaja

PELAYANAN DALAM GEDUNG


❑Pelayanan Klinis Medis, termasuk pemeriksaan
penunjang dan rujukan
❑Pemberian KIE
❑Layanan Konseling
❑PKHS

PELAYANAN LUAR GEDUNG


❑Pembinaan Kesehatan di Sekolah, di
Panti/LKSA, di Lapas/rutan anak/LPKA
❑Posyandu Remaja
Pandemi Covid-19

PENYESUAIAN
LAYANAN
Mengurangi beban sistem kesehatan
Meminimalisir paparan infeksi akibat Covid-19 STOP
Memastikan akses dan ketersediaan layanan COVID-19

Persiapan Pelaksanaan Pemantauan dan Penilaian


TAHAP PERSIAPAN
a

Kesepakatan
penyelenggaraan Prioritas kegiatan
PKPR dan jadwal

TUJUAN Protokol kesehatan dalam


penyelenggaraan PKPR
termasuk alur pelayanan

Petugas yang dapat diakses baik


melalui kontak langsung maupun
melalui pemanfaatan teknologi
informasi
b

Gambaran kelompok
sasaran dan kebutuhan
layanan
TUJUAN

Strategi pelaksanaan kegiatan


(dalam dan luar gedung) yang
efektif dengan
mempertimbangkan kondisi dan
situasi wilayah, prioritas
kebutuhan serta ketersediaan
SDM
c

Memenuhi sarana
prasarana yang
menjamin
kenyamanan, privasi
TUJUAN serta kerahasiaan
pasien usia sekolah
dan remaja sekaligus
menjamin keamanan
petugas pemberi
layanan
d

Komitmen dan
dukungan
pelaksanaan
penyesuaian
program selama
TUJUAN pandemi

Promosi modifikasi
PKPR di Puskesmas
selama Pandemi
TAHAP PELAKSANAAN
DALAM GEDUNG
1 PELAYANAN KLINIS MEDIS (Anamnesa,pemeriksaan fisik, psikososial,
penunjang, tatalaksana, rujukan)

a. Puskesmas didorong membuka pendaftaran secara online atau telepon


sekaligus melakukan skrining gejala dan keterkaitan dengan COVID-19
b. Pasien dan pendamping menerapkan protokol kesehatan
c. Penerapan triase klinis atau pemilahan pasien sejak di pintu masuk
d. Pemisahan jalur antrian, ruang tunggu dan ruang pemeriksaan pasien
dengan gejala COVID-19/riwayat kontak dengan penderita COVID-19
e. Petugas puskesmas dalam kondisi sehat dan menerapkan protokol
kesehatan
2 KONSELING KIE, KETERAMPILAN PSIKOSOSIAL
(Tatap muka, Daring/Online)

a. Pada kasus tertentu yang membutuhkan penanganan khusus,


konseling dapat dilakukan dengan metode tatap muka dan tetap
menerapkan protokol kesehatan.
b. Pemberian KIE, konseling dan keterampilan psikososial secara
daring dapat melalui website, konsultasi via WA, email, telepon
atau aplikasi lainnya yang tersedia dengan tetap memenuhi
prinsip KONSELING ONLINE
“MONITORING”
PENCATATAN
TAHAP PELAKSANAAN
LUAR GEDUNG
1. PELAYANAN KESEHATAN DI SEKOLAH/MADRASAH
PADA MASA PANDEMI COVID-19

Pelaksanaan pelayanan kesehatan anak usia sekolah dan remaja di sekolah/


madrasah/pondok pesantren dilaksanakan melalui Trias UKS yang terdiri dari
Pendidikan Kesehatan, Pelayanan Kesehatan dan Pembinaan Lingkungan
Sekolah Sehat secara daring

Model Sekolah/Madrasah Sehat


merupakan Penerapan Kegiatan Trias UKS
secara Kongkrit dan Terintegrasi dalam
Kegiatan Keseharian Sekolah/Madrasah
Penjaringan Kesehatan dan Pemeriksaan Berkala

• Dilakukan penilaian mandiri • Dilakukan sebagaimana biasa


• menggunakan aplikasi/teknologi informasi atau • Menerapkan protokol kesehatan
penggunaan kuesioner cetak • Waktu kontak sesingkat mungkin
• dapat ditindaklanjuti dengan kunjungan peserta • Pemeriksaan dengan pengisian kuesioner
didik ke sekolah dengan pengaturan jadwal dan atau penggunaan aplikasi disarankan untuk
jumlah peserta didik. dilakukan sebelum pemeriksaan langsung
• Jika ada masalah → rujuk ke faskes oleh petugas kesehatan.
SKB 4 MENTERI TENTANG PENYELENGGARAAN PEMBELAJARAN PADA
TAHUN AJARAN DAN TAHUN AKADEMIK BARU
2020/2021 PADA PANDEMI COVID-19

Pembelajaran tatap muka dibuka

Disiplin Penerapan Protokol Kesehatan


Agar tidak terjadi penularan COVID-19
di satuan pendidikan
KEBIJAKAN PEMBELAJARAN TATAP MUKA
PRINSIP.
Menjamin kesehatan dan keselamatan seluruh warga
DI SATUAN PENDIDIKAN
satuan pendidikan merupakan prioritas utama dalam
menetapkan kebijakan pembelajaran.

ZONA ORANYE dan MERAH. ZONA HIJAU dan KUNING

Satuan pendidikan yang 1. Memenuhi semua daftar periksa dan merasa siap.
berada di daerah ZONA 2. Pembukaan satuan pendidikan dimulai dari jenjang pendidikan dasar dan
ORANYE dan MERAH menengah (SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MA), kemudian dilanjutkan dengan
jenjang PAUD paling cepat 2 (dua) bulan setelah itu.
melaksanakan
3. Dilaksanakan melalui dua fase sebagai berikut: 1). masa transisi selama
pembelajaran dengan cara
dua bulan. Jika aman, dilanjutkan dengan 2). masa kebiasaan baru apabila
Belajar Dari Rumah (BDR). daerahnya tetap dikategorikan sebagai daerah ZONA HIJAU dan KUNING.
4. Sekolah dan madrasah berasrama yang berada di daerah ZONA HIJAU dan
KUNING dapat membuka asrama dan dilakukan secara bertahap
5. Wajib menutup kembali bila ditemukan kasus konfirmasi positif daerahnya
berubah menjadi ZONA ORANYE atau MERAH.
Kesiapan Satuan Pendidikan
(Protokol Kesehatan Satuan Pendidikan)
8. Regulasi : alur
1. Tersedia Air bersih masuk/keluar dan antar
yang cukup ruangan, protokol tamu

2. Sarana CTPS tiap 9. Informasi pencegahan


ruangan dan lokasi covid dan perilaku hidup
strategis sehat

10. Label pada sarana


3. Ventilasi memadai 5. Toilet bersih & 7. Meja/ bangku luar kelas agar memenuhi
Layak berjarak 1,5 meter prinsip jaga jarak

4. Sarpras desinfeksi 8. Terdapat 11. Asrama dan


Rutin Tersedia 6.Pengukur Suhu Satgas/gugus tugas lingkungannya
memenuhi standar
21

kesehatan
Protokol Kesehatan Warga Satuan Pendidikan
Sehat Menerapkan etika
Suhu < 37,3oC, tidak batuk/bersin
batuk, pilek, sesak nafas

Tidak memiliki komorbid Berpikir positif


yang tidak terkontrol
Membawa
perlengkapan pribadi
Pakai masker Alat tulis, shalat dsb

Jaga jarak Membawa makanan


Tidak bersalaman, cium bergizi seimbang dan
tangan perlengkapan makan
minum

CTPS, Hand sanitizer Melakukan aktivitas fisik


22
Klaster Satuan Pendidikan
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DINAS KESEHATAN
PROVINSI DAN KAB/KOTA SESUAI SKB 4 MENTERI
memastikan Puskesmas setempat melakukan pengawasan dan
pembinaan mengenai pencegahan dan pengendalian COVID-19 kepada
satuan pendidikan di wilayah kerjanya;

menginformasikan kepada satuan tugas penanganan COVID-19


Kabupaten/Kota dan Puskesmas setempat jika ada warga satuan
pendidikan di wilayah kerjanya terkonfirmasi positif COVID-19;;

memastikan Puskesmas bersama dengan satuan pendidikan pro aktif


melakukan pengecekan kondisi kesehatan warga satuan pendidikan;

melakukan penelusuran riwayat kontak erat dari warga satuan


pendidikan terkonfirmasi positif;

memberi rekomendasi kepada Satgas COVID-19 setempat terkait satuan


pendidikan yang layak atau yang harus ditutup apabila ditemukan kasus
terkonfirmasi positif COVID-19.
LANGKAH – LANGKAH PEMBINAAN DAN PENGAWASAN OLEH PUSKESMAS

PERSIAPAN PELAKSANAAN EVALUASI

1. Pembekalan/Peningkatan Kapasitas 1.Pembukaan 1. Evaluasi dilakukan bersama


Tim perkenalan diri dan menyampaiakan dengan satuan tugas
2. Identifikasi Satuan Pendidikan. maksud dan tujuan kegiatan penanganan COVID – 19
3. Identifikasi Peran Lintas Sektor 2. Proses Pelaksanaan: setempat terkait penerapan
4. Koordinasi Tim dengan Gugus a. Wawancara protocol kesehatan di satuan
Tugas COVID – 19 dan lintas sektor b. Mempelajari data skunder pendidikan.
5. Kesiapan Puskesmas dalam c. Observasi/pengamatan langsung 2. Memberikan rekomendasi terkait
Mendukung Pencegahan dan d. Analisis hasil wawancara, data kelayakan pelaksanaan
Pengendalian COVID – 19 sekunder dan observasi pembelajaran tatap muka/harus
6. Identifikasi Kesiapan Layanan 3. Penutupan dilakukan penutupan apabila
Kesehatan Dasar dan Rujukan resume singkat sebagai umpan ditemukan kasus terkonfirmasi
7. Mengidentifikasi Sumber balik positif COVID – 19.
Pembiayaan
TINDAK LANJUT

Bagi Satuan Pendidikan Bagi Pemda Tingkat Bagi Dinkes Kab/Kota


• Mengidentifikasi
Kecamatan • Menyusun laporan hasil
• Menganalisis hasil pengawasan pengawasan dan pembinaan
Permasalahan
dan pembinaan • Meminta saran dan masukan
• Memberikan Umpan balik dan terhadap laporan yang diberikan
diskusi tindak lanjut • Menyampaikan hasil evaluasi saat
rakor tingkat kecamatan • Meminta Dinkes Kab/Kota untuk
• Memberikan Saran dan • Melakukan advokasi pemangku fasilitasi dukungan lintas sektor
masukan bagi satuan wilayah untuk mendukung
pendidikan penerapan protocol kesehatan di
• Memantau RTL satuan pendidikan
• Menggerakkan lintas Sektor terkait
2. PELAYANAN KESEHATAN DI PANTI/RUMAH
SINGGAH/LKSA DAN LAPAS/LPKA
• Anak-anak dianjurkantetap berada tinggal di Panti/Rumah Singgah/LKSA dan
Lapas/LPKA
• Pengurus, pengelola, pengasuh dan seluruh penghuni wajib menerapkan protokol
kesehatan serta melakukan pembersihan dan disinfeksi lingkungan
• Pembinaan kesehatan dilakukan berkala secara daring/online/ media elektronik
atau secara langsung dengan menerapkan protokol kesehatan.
• Pengurus, pengelola, pengasuh perlu memberi perhatian khusus pada anak-anak
yang memiliki penyakit penyerta
• Petugas kesehatan memfasilitasi pengurus/pengasuh untuk mampu mengedukasi
warga satuan Panti/Rumah Singgah/LKSA dan Lapas/LPKA dalam memberikan
edukasi dan pembiasaan perilaku hidup bersih dan sehat
• Mengidentifikasi faktor risiko di tempat
• Mengenali tanda dan masalah kejiwaan pada anak, Bila terdeteksi tanda dan gejala
maka segera mencari pertolongan untuk konseling ke tenaga profesional kesehatan
jiwa
• Memberikan dukungan dan keterampilan psikososial dasar
3. PELAYANAN KESEHATAN DI POSYANDU REMAJA

Prinsip umum pelaksanaan posyandu remaja di masa pandemi COVID-19 :

Nakes dan Kader wajib


Di dalam maupun di Luar
menggunakan Masker dan
gedung dengan luas yang
Sarung tangan.
memadai dan sirkulasi udara
Remaja wajib
yang baik
menggunakan masker

Nakes, Kader dan Remaja Tersedia sarana cuci


dalam keadaan sehat, tangan di area
tidak menunjukan gejala pelaksanaan posrem dan
batuk, pilek dan demam. Han Sanitizer di setiap
meja pelayanan,
Tahapan Pelaksanaan Posrem
Secara Online: Kader dalam keadaan sehat, memakai APD dan
▪ Pengumuman hari buka menggunakan handsanitizer sebelum dan sesudah
▪ Pendaftaran dan pembagian waktu layanan
kunjungan Pemilahan remaja yang datang dan memastikan
▪ Pengisian formulir data diri dan remaja menggunakan masker dan melakukan CTPS
kuesioner kecerdasan majemuk
▪ Instruksi pemakaian masker Remaja yang belum daftar online tetap melalui
meja 1

SEBELUM HARI BUKA POSYANDU REMAJA SAAT HARI BUKA POSYANDU REMAJA

Penyiapan Lokasi, alur pelayanan dan Remaja yang telah mendaftar langsung ke meja 2 dan
peralatan : dilakukan pengukuran lanjut ke meja 3 (pencatatan)
▪ Penyediaan sarana kebersihan dan dan meja 4 bagi remaja yang memiliki masalah
kesehatan dengan penanganan lebih lanjut diberikan
sanitasi
konseling/rujukan
▪ Pengaturan jalur masuk dan keluar
▪ Penyiapan ruang tunggu Pemberian KIE di meja 5 DITIADAKAN, diganti
▪ Pengaturan posisi meja layanan melalui daring/online
dengan jarak min. 2 mtr Remaja yang telah selesai diminta langsung pulang
▪ Penyediaan APD
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai