Anda di halaman 1dari 2

1).

  Definisi Filsafat Ilmu

Secara epistimologi, filsafat berasal dari bahasa Yunani Philosophia, dan terdiri dari kata Philos
yang berarti kesukaan atau kecintaan terhadap sesuatu, dan kata Sophia yang berarti
kebijaksanaan.Secara harafiah, filsafat diartikan sebagai suatu kecintaan terhadap kebijaksanaan
(kecenderungan untuk menyenangi kebijaksanaan). Hamersma mengatakan bahwa Filsafat
merupakan pengetahuan metodis, sistematis, dan koheren tentang seluruh kenyataan Jadi, dari
definisi ini nampak bahwa kajian filsafat itu sendiri adalah realitas hidup manusia yang
dijelaskan secara ilmiah guna memperoleh pemaknaan menuju “hakikat kebenaran”.

Sedangkan dalam bahasa Arab, ilmu ( ilm) berasal dari kata alima yang artinya mengetahui. Jadi
ilmu secara harfiah tidak terlalu berbeda dengan science yang berasal dari kata scire.Namun ilmu
memiliki ruang lingkup yang berbeda dengan science (sains).Sains hanya dibatasi pada bidang-
bidang empirisme – positiviesme sedangkan ilmu melampuinya dengan nonempirisme seperti
matematika dan metafisika. Berbicara mengenai ilmu (sains) maka tidak akan terlepas dari
filsafat. Tugas filsafat ilmu adalah menunjukkan bagaimana “pengetahuan tentang sesuatu
sebagaimana adanya”.Will Duran dalam bukunya The story of Philosophy mengibaratkan
bahwa filsafat seperti pasukan marinir yang merebut pantai untuk pendaratan pasukan infanteri.
Pasukan infanteri inilah sebagai pengetahuan yang di antaranya ilmu.Filsafat yang
memenangkan tempat berpijak bagi kegiatan keilmuan.Semua ilmu baik ilmu alam maupun ilmu
sosial bertolak dari pengembangannya sebagai filsafat.

Berikut ini kami paparkan beberapa definisi dari Filsafat Ilmu Menurut para ahli :

1).Robert Ackerman

Filsafat ilmu adalah suatu tinjauan kritis tentang pendapat-pendapat ilmiah dewasa ini dengan
perbandingan terhadap kriteria-kriteria yang dikembangkan dari pendapat-pendapat demikian itu,
tetapi filsafat ilmu jelas bukan suatu kemandirian cabang ilmu dari praktek ilmiah secara aktual.

2).Lewis White Beck

Filsafat ilmu adalah ilmu yang membahas dan mengevaluasi metode-metode pemikiran ilmiah
serta mencoba menemukan dan pentingnya upaya ilmiah sebagai suatu keseluruhan.

3).A. Cornelius Benjamin

Filsafat Ilmu adalah cabang pengetahuan filsafat yang merupakan telaah sistematis mengenai
ilmu, khususnya metode-metodenya, konsep-konsepnya dan peranggapan – peranggapannya,
serta letaknya dalam kerangka umum cabang-cabang pengetahuan intelektual.
4).Michael V. Berry

Filsafat Ilmu adalah penelaahan tentang logika interen dari teori-teori ilmiah dan hubungan-
hubungan antara percobaan dan teori, yakni tentang metode ilmiah.

5).May Brodbeck

Filsafat Ilmu adalah analisis yang netral secara etis dan filsafati, pelukisan dan penjelasan
mengenai landasan – landasan ilmu.

6).Peter Caws

Filsafat Ilmu adalah suatu bagian filsafat, yang mencoba berbuat bagi ilmu apa yang filsafat
seumumnya melakukan pada seluruh pengalaman manusia. Filsafat melakukan dua macam hal :
di satu pihak, ini membangun teori-teori tentang manusia dan alam semesta, dan menyajikannya
sebagai landasan-landasan bagi keyakinan dan tindakan; di lain pihak, filsafat memeriksa secara
kritis segala hal yang dapat disajikan sebagai suatu landasan bagi keyakinan atau tindakan,
termasuk teori-teorinya sendiri, dengan harapan pada penghapusan ketakajegan dan kesalahan

7).Stephen R. Toulmin

Filsafat Ilmu adalah suatu cabang ilmu filsafat yang  mencoba pertama-tama menjelaskan unsur-
unsur yang terlibat dalam proses penyelidikan ilmiah prosedur-prosedur pengamatan, pola-pola
perbincangan, metode-metode penggantian dan perhitungan, peranggapan – peranggapan
metafisis, dan selanjutnya menilai landasan-landasan bagi kesalahannya dari sudut-sudut tinjauan
logika formal, metodologi praktis, dan metafisika.

8).Menurut Beerling

filsafat ilmu adalah penyelidikan tentang ciri-ciri pengetahuan ilmiah dan cara-cara utnuk
memperolehnya. Dengan kata lain filsafat ilmu sesungguhnya merupakan suatu penyelidikan
lanjutan. Dia merupakan suatu bentuk pemikiran secara mendalam yang bersifat lanjutan atau
secondary reflexion.Refleksi sekunder seperti itu merupakan syarat mutlak untuk menentang
bahaya yang menjurus kepada keadaan cerai berai serta pertumbuhan yang tidak seimbang dari
ilmu-ilmu yang ada.Refelksi sekunder banyak memberi sumbangan dalam usaha memberi
tekanan perhatian pada metodika serta sistem dan untuk berusaha memperoleh pemahaman
mengenai azas-azas, latar belakang serta hubungan-hubungan yang dipunyai kegiatan ilmiah.
Sumbangan tersebut bisa berbentuk

 mengarahkan metode-metode penyelidikan ilmiah kejuruan kepada

penyelenggaaraan kegiatan ilmiah ;

 menerapkan penyelidikan kefilsafatan terhadap kegiatan-kegiatan ilmiah.

Anda mungkin juga menyukai