Anda di halaman 1dari 54

1

PENGARUH FASILITAS KANTOR,TERHADAP KINNERJA

PEGAWAI DI DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN

DESA(DPMD) PROVINSI SULAWESI

LAPORAN MAGANG
Diajukan Sebagai Salah Satu Pemenuhan Syarat Tugas Akhir Studi

Oleh :
WAHYUNI SAPUTRI AMIR
1565142013

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA


FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2018
2

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR


FAKULTAS ILMU SOSIAL
PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI
NEGARA

LEMBAR PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Wahyuni Saputri Amir


NIM : 1565142013

Menyatakan bahwa laporan magang yang berjudul kurangnya partisipasi pegawa


di setiap kegiatan yang diadakan bidang bina peerintahan desa benar merupakan
hasil karya pribadi dan seluruh sumber yang dikutip maupun dirujuk telah saya
nyatakan dengan benar.

Makassar, 16 September 2018


Yang membuat Pernyataan,

WAHYUNI SAPUTRI AMIR


NIM. 1565142013
3

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR


FAKULTAS ILMU SOSIAL
PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI
NEGARA

LEMBAR PENGESAHAN

KURANGNYA PARTISIPASI PEGAWAI DI SETIAP


KEGIATAN YANG DIADAKAN BIDANG BINA
PEMERINTAHAN DESA

Oleh :

WAHYUNI SAPUTRI AMIR


1565142013

Telah Disetujui oleh Dosen Pembimbing pada Tangal Tertera dibawah ini :

Makassar, 16 September 2018


Dosen Pembimbing,

Dr. MUH. NUR YAMIN, M.Si.


NIP. 196701311992031001
4

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT, atas limpahan Rahmat dan Karunia-

Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Magang ini, meskipun dalam

keadaan sangat sederhana. Laporan magang ini ditulis sebagai salah satu

persyaratan untuk menyelesaikan mata kuliah.

Pada saat penyusunan Laporan Magang ini, penulis banyak mendapat

banyak saran, dorongan, bimbingan dan motivasi yang diperoleh dari berbagai

pihak. Untuk itu segala hormat dan kerendahan hati perkenankanlah penulis

mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Drs. Muh. Nur Yamin M.Si selaku Pembimbing 1yang telah

memberikan masukan dan kemudahan .

2. Ibu Novayaanti Sopia Rukmana S. Sos, Selaku pembimbing 2 yang banyak

memberikan masukan dan kemudahan dan telah meluangkan waktu untuk

mengantar kami ke intansi.

3. Bapak H. Mustari Soba , SH., M. Si selaku Kepala Dinas dan para pegawai

yang telah mengizinkan kami magang salama 36 Hari Kerja di Kantor Dinas

Pemberdayaan Masyrakat dan Desa Provinsi Sulsel

4. Semua pihak yang terlibat dalam penyusunan Laporan Magang baik dalam

bantuan secara lansung atau tidak langsung.

Dalam peyusunan tugas akhir ini, penulis menyadari sepenuhnya, bahwa

Laporan magang ini masih terdapat banyak kekurangan dikarenakan

keterbatasan ilmu pengetahuan dan waasan serta pengalaman yang penulis


5

miliki. untuk itu penulis mohon maaf atas segala kekurangan tersebut dan

penulit tidak menutup diri terhadap segala saran dan kritikan yang

konstruktif untuk menyempurnakan Laporan magang ini. Semoga Laporan

magang ini dapat bermanfaat khususnya, bagi Diri sendiri dan pihak-pihak

yang berkepentingan.

Makassar, 16 September

2018

Wahyuni Saputri Amir

1565142013
6

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...........................................................................................

LEMBAR PERNYATAAN ..............................................................................

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................

KATA PENGANTAR ........................................................................................

DAFTAR ISI .......................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ...........................................................................


B. Rumusan Masalah.....................................................................................
C. Tujuan Penulisan.......................................................................................
D. Landasan Teori..........................................................................................

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI

A. Sejarah Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Sulsel ..

B. Visi dan Misi Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Sulsel

C. Struktur Organisasi ............................................................................

D. Tupoksi Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Sulsel .....

BAB III ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Hasil Magang............................................................................


B. Pembahasan...............................................................................................

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan................................................................................................
B. Saran..........................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................


7

DAFTAR RIWAYAT HIDUP.....................................................................……

LAMPIRAN……………………………………………………………………
8

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dengan berkembangnya teknologi dan ilmu pengetahuan kita dituntut

untuk bersaing dalam dunia kerja dengan cara meningkatkan kualitas sumber daya

manusia yang memiliki kualitas ilmu pengetahuan yang baik dan kompenen

kepribadian baik serta memiliki keterampilan yang dapat digunakan dalam

pengabdiannya kepada masyarakat dan negara dalam bidang pekerjaan yang

digelutinya.

Dalam era globalisasi ini, maka mahasiswa dituntut untuk lebih maju

dengan peningkatan sumber daya manusia yang mutlak harus dimiliki mahasiswa

yang salah satu perwujudannya melalui program magang. Melalui magang,

mahasiswa dapat mempraktekkan langsung apa yang didapat dibangku

perkuliahan dengan terlibat langsung pada pekerjaan yang menuntut rasa

tanggung jawab atas pekerjaan sehingga akan tercipta tenaga kerja yang

berkualitas dan siap pakai. Selain itu, dengan magang mahasiswa berkesempatan

untuk mengembangkan cara berpikir, memberikan ide-ide yang berguna dan

dapat menambah pengetahuannya sehingga penulis dapat memiliki rasa disiplin

dan bertanggung jawab dengan apa yang diberikan kepadanya. Pengalaman

magang mahasiswa di berbagai perusahaan atau instansi akan sangat berguna bagi

mahasiswa untuk menambah kecakapan profesional, personal dan sosial

mahasiswa.
9

Penetapan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Provinsi

Sulawesi Selatan sebagai salah satu Dinas percontohan.Dinas Pemberdayaan

Masyarakat dan Desa (DPMD) merupkan badan yang menjembatani kegiatan

masyarakat guna meningkatkan kemandirian masyarakat melalui

program/kegiatan yang melibatkan peran serta masyarakat atau dengan kata lain

memberdayakan masyarakat di Provinsi Sulawesi Selatan. Keterlibatan

mahasiswa diharapkan mampu memahami berbagai tugas pokok dan fungsi

(tupoksi) serta program/kegiatan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi

Sulawesi Selatan khususnya pada Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa.

Sesuai dengan pengalaman langsung selama menjalankan kegiatan pada

Kantor Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Sulsel (DPMD

Sulsel) khususnya Sub Bagian Program yakni peralatan dan perlengkapan kantor

kurang memadai. karena hanya beberapa pegawai yang memiliki print di sub

bagian program sehingga pegawai tidak maksimal dalam melakukan pekerjanya.

Perlengkapan kerja seperti lemari arsip filling cabinet juga kurang, sehingga

pegawai tidak mengatur dokumen-dokumen yang diarsipkan sementara dokumen

yang ingin diarsipkan itu lumayan banyak yang ada di Sub Bagian Program,.

Berdasarkan uraian tersebut, maka penulis tertarik judul “Pengaruh Fasilitas

Kantor, Terhadap Kinerja Pegawai Di Dinas Pemberdayaan Masyarakat

Dan Desa (DPM)Provinsi Sulawesi Selatan.

B. Rumusan masalah

1. Adakah pengaruh fasilitas kantor terhadap kinerja pegawai di Dinas

Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa (DPM)Provinsi Sulawesi Selatan?


10

C.Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan laporan akhir magang ini yaitu sebagai bentuk laporan

tertulis terhadap apa yang telah mahasiswa kerjakan selama pelaksanaan magang

berlangsung. Selain itu, penulisan laporan ini juga bertujuan agar mahasiswa

mampu mengembangkan dasar-dasar teori yang didapatkan dari dunia perkuliahan

yang berhubungan dengan hasil magang.

D.Landasan Teori

1.Pengertian Fasilitas

Fasilitas merupakan segala hal yang dapat memudahkan dan melancarkan

pelaksanaan kegiatan, yang dapat memudahkan kegiatan dapat berupa sarana dan

prasarana.Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008:389), “fasilitas adalah sarana

melancarkan pelaksanaan fungsi”.

Moenir (1987:197) menyatakan “fasilitas merupakan segala sesuatu yang

digunakan, dipakai, ditempati, oleh pegawai baik dalam hubungan lingkungan

dengan pekerjaan maupun untuk kelancaran pekerjaan”.

Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa fasilitas kerja adalah

segala sesuatu yang berupa sarana atau alat yang digunakan untuk mempermudah

aktivitas kantor sehingga perangkat desa dapat melaksanakan pekerjaannya

dengan baik.

2.Indikator Fasilitas
11

Menurut Moenir (1987:198-200) dari pengertian fasilitas di atas maka

dapat dibagi tiga golongan besar yaitu:

1.Fasilitas Alat Kerja

Seorang pegawai atau pekerja tidak dapat melakukan pekerjaan yang

ditugaskan kepadanya tanpa disertai alat kerja. Alat kerja ini pun terbagi atas dua

jenis: alat kerja manajemen dan alat kerja operasional. Alat kerja manajemen

berupa aturan yang menetapkan kewenangan dan kekuasaan dalam menjalankan

kewajibannya. Jadi dengan alat kewenangan dan kekuasaan itu lah manajemen

dapat menjalankan fungsinya untuk memimpin, mengarahkan, mengatur dan

mengawasi pelaksanaan pekerjaan oleh pegawai atau pekerja. Alat kerja

operasional yaitu semua benda atau barang yang berfungsi sebagai alat yang

langsung digunakan dalam produksi. Dengan pengertian ini termasuk didalamnya

semua alat kerja di kantor seperti mesin tulis, mesin pengganda, mesin hitung,

mesin komputer.

2. Fasilitas Perlengkapan Kerja

Perlengkapan kerja ialah semua benda atau barang yang digunakan dalam

pekerjaan tetapi tidak langsung untuk berproduksi, melainkan berfungsi sebagai

pelancar dan penyegar dalam pekerjaan. Termasuk dalam perlengkapan kerja ini

ialah:

a. Gedung dengan segala sarana yang diperlukan, termasuk jalan, selokan, air

bersih, pembuangan air kotor dan halaman parkir.

b. Ruang kerja dan ruangan lain yang memadai dengan layout yang efisien.
12

c. Penerangan yang cukup.

d. Mebel yang meliputi meja dan kursi kerja, meja dan kursi tamu, almari

dengan segala bentuk dan keperluan, meja serba guna dan segala macam

meja kursi lemari yang diperlukan di tempat kerja.

e. Alat komunikasi berupa telepon, teleks, dan kendaraan bermotor (sebagai

perlengkapan kerja) antara lain untuk kurir, antar jemput pegawai.

f. Alat-alat yang berfungsi untuk penyegar ruangan, seperti kipas angin,

exhaust fan, air conditioning.

g. Segala macam peralatan rumah tangga kantor (alat pemasak, alat pencuci,

alat pembersih, pecah belah dan lain-lain).

3. Fasilitas Sosial

Fasilitas sosial yaitu fasilitas yang digunakan oleh pegawai dan berfungsi

sosial. Misalnya penyediaan mess, asrama untuk para pegawai bujangan, rumah

jabatan, rumah dinas dan kadang-kadang kendaraan bermotor termasuk juga

sebagai fasilitas sosial (motor, kendaraan sedan). Penyediaan dari penggunaan

sosial ini tidak mungkin dapat memenuhi kepuasan pegawai, baik dari segi jumlah

maupun segi kualitas. Pengaturan yang objektif dan dirasa adil akan sangat

membantu kedua belah pihak (organisasi dan pegawai) dalam memperlancar

usaha.

Fasilitas yang dimaksud dalam penelitian ini adalah bagaimana

pemanfaatan dan kelengkapan fasilitas kerja yang menunjang kinerja pegawai di

3.Pengertian Kinerja Pegawai


13

Kinerja pegawai secara umum adalah sebuah perwujudan kerja yang

dilakukan oleh karyawan yang biasanya digunakan sebagai dasar atau acuan

penilaian terhadap karyawan didalam suatu organisasi. Kinerja yang baik

merupakan suatu langkah untuk menuju tercapainya tujuan organisasi oleh karena

itu, kinerja juga merupakan sarana penentu dalam mencapai tujuan

organisasi sehingga perlu diupayakan untuk meningkatkan kinerja karyawan.

Rivai (2005:309) konsep kinerja adalah perilaku nyata yang ditampilkan

setiap orang sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh karyawan sesuai dengan

perannya dalam perusahaan.Sedangkan menurut pendapat Ilyas (2005:55)

mengatakan bahwa pengertian kinerja adalah penampilan, hasil karya personil

baik kualitas, maupun kuantitas penampilan individu maupun kelompok kerja

personil, penampilan hasil karya tidak terbatas kepada personil yang memangku

jabatan fungsional maupun struktural tetapi juga kepada keseluruhan jajaran

personil di dalam organisasi.

Berdasarkan dari beberapa pendapat ahli di atas, maka dapat ditarik sebuah

kesimpulan yakni arti kinerja merupakan hasil yang dicapai oleh seseorang dalam

melaksanakan tugas atau beban tanggung jawab menurut ukuran atau standar yang

berlaku pada masing-masing organisasi.

4.Pengukuran Kinerja

Untuk mengetahui tinggi rendahnya kinerja seseorang, maka diperlukan

suatu pengukuran kinerja.Pengukuran kinerja menurut Simamora (2004:50)

adalah suatu alat manajemen untuk meningkatkan kualitas pengambilan keputusan

dan akuntabilitas.
14

Menurut Dharma (2004:355) pengukuran kinerja harus

mempertimbangkan hal-hal berikut :

a. Kuantitas, yaitu jumlah yang harus diselesaikan harus dicapai.

b. Kualitas, yaitu mutu yang harus dihasilkan (baik atau tidaknya).

c. Ketepatan waktu, yaitu sesuai tidaknya dengan waktu yang

direncanakan.

5.Penilaian Kinerja

Setiap perusahaan atau organisasi harus dapat menyediakan suatu sarana

untuk menilai kinerja karyawan dan hasil penilaian dapat dipergunakan sebagai

informasi pengambilan keputusan manajemen tentang kenaikan gaji/upah,

penguasaan lebih lanjut, peningkatan kesejahteraan karyawan dan berbagai hal

penting lainnya yang dapat mempengaruhi karyawan dalam melaksanakan

pekerjaannya.

Penilaian kinerja sangat berguna untuk menentukan kebutuhan pelatihan

kerja secara tepat, memberikan tanggung jawab yang sesuai kepada karyawan

sehingga dapat melaksanakan pekerjaan yang lebih baik di masa mendatang dan

sebagai dasar untuk menentukan kebijakan dalam promosi jabatan atau penentuan

imbalan.Penilaian kinerja memacu pada suatu sistem formal dan terstruktur yang

digunakan untuk mengukur, menilai dan mempengaruhi sifat-sifat yang berkaitan

dengan pekerjaan.

Ada beberapa metode penilaian kinerja karyawan dalam suatu organisasi

atau perusahaan. Menurut pendapat Rivai (2005:324) menyatakan bahwa metode

yang dapat digunakan adalah sebagai berikut:


15

a. Metode penilaian berorientasi masa lalu.

b. Metode penilaian berorientasi masa depan.

Adapun penjelasan lengkap dari kedua metode yang dimaksud Rivai

tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :

1) Metode penilaian berorientasi masa lalu

Ada beberapa metode untuk menilai prestasi kerja di waktu yang lalu, dan

hampir semua teknik tersebut merupakan suatu upaya untuk meminimumkan

berbagai masalah tertentu yang dijumpai dalam pendekatan-pendekatan ini.

Dengan mengevaluasi prestasi kerja masa lalu, karyawan dapat mendapat umpan

balik atas upaya-upaya mereka. Umpan balik ini selanjutnya bisa mengarah

kepada perbaikan-perbaikan prestasi.

Teknik-teknik penilaian dari metode berorientasi masa lalu ini meliputi sebagai

berikut :

a) Skala Peringkat (Rating Scale)

Di dalam metode ini para penilai diharuskan melakukan suatu penilaian

yang berhubungan dengan hasil kerja karyawan dalam skala-skala kerja

tertentu, mulai dari yang paling rendah sampai dengan yang paling tinggi.

b) Daftar Pertanyaan (Checklist)

Di dalam penilaian berdasarkan metode ini terdiri dari sejumlah

pertanyaan yang menjelaskan beraneka ragam tingkat perilaku bagi suatu

pekerjaan tertentu.

c) Metode dengan Penilaian Terarah (Forced Choice Methode)


16

Didalam metode ini dirancang untuk meningkatkan objektivitas dan

mengurang subjektivitas dalam penilaian.

d) Metode Pristiwa Kritis (Critical Incident Methode)

Di dalam metode ini merupakan pemilihan yang mendasarkan pada catatan

kritis penilaian atas perilaku karyawan, seperti sangat baik atau sangat

buruk dalam melaksanakan pekerjaan.

e) Metode catatan prestasi

Di dalam metode ini berkaitan erat dengan peristiwa kritis, yaitu catatan

penyempurnaan.

f) Skala Peringkat dikaitkan dengan Tingkah Laku (Behaviorally Anchore

Rating Scale = BARS)

Di dalam metode ini merupakan suatu cara penilaian prestasi kerja satu

kurun waktu tertentu di masa lalu dengan mengaitkan skala peringkat

prestasi kerja dengan perilaku tertentu.

g) Metode Peninjauan Lapangan (Field Review Methode)

Di dalam metode ini, penyedia turun kelapangan bersama-sama dengan

ahli SDM.

h) Tes dan Observasi Prestasi Kerja (Comprative Evaluation Approach)

Di dalam metode ini mengutamakan perbandingan prestasi kerja seorang

karyawan lain yang menyelenggarakan kegiatan sejenis.

2) Metode Penilaian Berorientasi Masa Depan

Metode ini menggunakan asumsi bahwa karyawan tidak lagi sebagai

obyek penilaian yang tunduk dan tergantung pada penyelia, tetapi karyawan
17

dilibatkan dalam proses penilaian. Karyawan mengambil peran penting bersama-

sama dengan penyelia dalam menetapkan tujuan-tujuan perusahaan.

Teknik-teknik penilaian dari metode berorientasi masa depan meliputi sebagai

berikut :

a) Penilaian diri sendiri (Self Appaisal)

Perusahaan mengemukakan harapan-harapan yang diinginkan dari

karyawan,tujuan perusahaan, dan tantangan-tantangan yang dihadapi

perusahaan pada karyawan.

b) Manajemen berdasarkan sasaran (Manajemen By Objective)

Suatu bentuk penilaian dimana karyawan dan penyelia bersama-sama

menetapkan tujuan-tujuan atau sasaran-sasaran pelaksanaan kerja di waktu

yang akan datang.

c) Penilaian secara psikologis

Penilaian yang dilakukan oleh ahli psikologi untuk mengetahui potensi

karyawan.

d) Pusat penilaian (Assessment Center)

Serangkaian teknik penilaian oleh sejumlah penilai untuk mengetahui

potensi seseorang dalam melakukan tanggung jawab yang lebih besar.

1. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja

Berikut ini adalah beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kinerja dari

pegawai didalam suatu organisasi atau perusahaan. Menurut Mangkunegara ada

beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja, yaitu sebagai berikut :


18

a. Faktor Kemampuan (ability)

Secara psikologis, kemampuan (ability) terdiri dari :

1) Kemampuan potensi(IQ).

2) Kemampuan reality (knowledge + skiil).

Maksudnya adalah pimpinan dan karyawan yang memilki IQ di atas rata-

rata (IQ 110-120) apalagi IQ superior, very superior, gifted dan genius dengan

pendidikan yang memadai untuk jabatannya dan terampil dalam pekerjaan sehari-

hari, maka akan lebih mudah dalam mencapai kinerja maksimal.

b. Faktor Motivasi (Motivation)

Motivasi diartikan sebagai suatu sikap (attitude) pimpinan dan karyawan

terhadap situasi kerja (situation) di lingkungan organisasinya. Mereka yang

bersikap positif (pro) terhadap situasi kerjanya akan menunjukan motivasi kerja

tinggi dan sebaliknya jika mereka bersikap negatif (kontra) terhadap situasi

kerjanya akan menunjukan motivasi kerja yang rendah. Situasi kerja yang

dimaksud mencakup antara lain hubungan kerja , fasilitas kerja, iklim kerja,

kebijakan pimpinan, pola kepemimpinan kerja, dan kondisi kerja.

Menurut Saparuddin Supervisi kepemimpinan termasuk dalam salah satu

faktor yang mempengaruhi kinerja pegawai, karena dengan melakukan supervisi

kepemimpinan berupa :

a. Pembinaan yang terus menerus

b. Pengembangan kemampuan profesional pegawai

c. Perbaikan situasi kerja dengan sasaran akhir pencapaian peningkatan

kinerja bagi pegawai.


19

2. Tujuan Penilaian Kinerja Pegawai

Tujuan dari penilaian kinerja karyawan/pegawai adalah untuk

memperbaiki atau meningkatkan kinerja organisasi melalui peningkatan kinerja

sumber daya manusia organisasi.

Menurut Mangkunegara yang mengatakan bahwa tujuan penilaian kinerja

karyawan ialah memperbaiki atau mengembangkan uraian tugas (job description).

Menurut Sendow (2007:30) mengemukakan bahwa terdapat 6 (enam)

kriteria pokok untuk mengukur kinerja karyawan yaitu sebagai berikut :

a. Quality

Arti dari quality adalah tingkat sejauh mana proses atau hasil pelaksanaan

kegiatan mendekati kesempurnaan atau mendekati tujuan yang diharapkan.

b. Quantity

Arti dari quantity adalah jumlah yang dihasilkan, misalnya jumlah rupiah,

jumlah unit, jumlah siklus kegiatan yang diselesaikan.

c. Timelines

Arti dari timelines adalah tingkat sejauh mana suatu kegiatan diselesaikan

pada waktu yang dikehendaki, dengan memperhatikan koordinasi output

lain serta waktu yang tersedia untuk kegiatan lain.

d. Cost-effectiveness

Arti dari cost effectiveness adalah tingkat sejauh mana penggunaan

sumberdaya organisasi (manusia, keuangan, teknologi, material) yang

dimaksimalkan untuk mencapai hasil tertinggi atau pengurangan kerugian

dari setiap unit penggunaan sumberdaya.


20

e. Need for Supervision

Arti dari need for supervision adalah tingkat sejauh mana seseorang

pekerja dapat melaksanakan suatu fungsi pekerjaan tanpa memerlukan

pengawasan seorang supervisor untuk mencegah tinndakan yang kurang

diinginkan.

f. Interpersonal impact

Arti dari interpersonal impact adalah tingkat sejauh mana karyawan

memelihara harga diri, nama baik dan kerja sama diantara rekan kerja dan

bawahan.
21

BAB II

GAMBARAN UMUM INSTANSI

A.Sejarah Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Sulsel

Pada tahun 1972, awalnya bernama Bangdes (Pembangunan Desa)

yang berkoordinasi langsung dengan pemerintah pusat. Membantu tugas ditjen

pemberdayaan masyarakat yang ada pada kementrian dalam negeri republic

Indonesia dan berkantor di Jl.Baji Areng.

Setelah penerapan otonomi daerah tahun 2001 maka fungsi Bangdes

berubah yakni melaksanakan program-program pemerintah dibawahi oleh

gubernur Sulawesi Selatan segala kewenangan pemerintah pusat beralih ke

provinsi, dan kemudian berubah nama menjadi badan Pemberdayaan

Masyarakat dan Desa (PMD) dan berpindah ke Jl.Bontolangkasa dengan sub

unit menjadi 5 (1 sekretariat dan 4 bidang) setelah pemilihan gubernur tahun

2008 maka nama PMD berubah nama menjadi Badan Pemberdayaan

Masyarakat Pemerinahan Desa Dan Kelurahan (BPMPDK) dimana tugasnya

membina pemerintahan dan masyarakat yang ada di desa dan kelurahan

provinsi Sulawesi-Selatan.

Hal ini membantu program-program pemerintah provinsi Sulawesi

Selatan. Salah satu program prioritas gubernur Sulawesi Selatan yakni

pengentasan kemiskinan melalui program pola pemberdayaan masyarakat agar

masyarakat pedesaan dapat lebih mandiri, sejahtera dan kuat.


22

Pada pemerintahan presiden RI ke-6 bapak Susilo Bambang

Yudhoyono program yang di emban oleh BPMPDK adalah PNPM mandiri

pedesaan, dengan menggunakan alokasi dana APBN (pengelolaan dana

provinsi adalah APBD sedangkan program pusat adalah APBD). Seiring

dengan berjalannya pelaksanaan pemerintahan yakni dengan terpilihnya

presiden RI yang ke-7 bapak Jokowidodo seluruh SKPD (Satuan Kerja

Perangkat Daerah) dilakukan perombakan struktur organisasi sehingga nama

Badan Pemberdayaan Masyarakat Pemerintahan Desa dan Kelurahan berubah

nama dan fungsi dengan nama Dinas Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa

diamana tidak lagi mengurusi kelurahan. Karena adanya efisiensi tugas dan

fungsi OPD (SKPD- Organisasi Perangkat Daerah) namun selain tetap

mengurusi masyarakat desa kewenangan pun dibagi menjadi 4 yakni;

kewenangan pusat pemerintah, provinsi, kabupaten, dan desa sehingga tugas

DPMD yang tadinya mengurusi desa menjadi hanya memfasilitasi kebutuhan

masyarakat desa, sedangkan urusan aparat desa diambil alih kewenangannya

kepusat dan kabupaten. Termasuk pengawasan terhadap penggunaan dana

desa yang merupakan program nasional, peningkatan kapasitas SDM

masyarakat dan desa tidak lagi mengurusi yang terkait dengan pengeluaran,

pemberdayaan dan infrastruktur.

A. Visi dan Misi Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Sulsel

1. Visi
23

Selaras dengan visi provinsi sulawesi selatan yaitu “ Sulawesi

Selatan Sebagaipilar Utama Pembangunan Nasional dan Simpul

Jejaring Akselerasi Kesejahteraan Pada Tahun 2018”, maka Badan

Pemberdayaan Masyarakat Pemerintahan Desa Dan Kelurahan bertekad

untuk mendukung visi tersebut pada aspek pemberdayaan masyarakat

khususnya dalam mengger akkan partisipasi dan swadaya gotong royong

masyarakat, dukungan tersebut diwujudkan melalui pernyataan visi yaitu,

“Terwujudnya Otonomi Desa Dan Keberdayaan Masyarakat

Sulawesi Selatanyang Terkemuka Di Indonesia Pada Tahun 2018”.

Makna dan penjelasan dari rumusan visi diatas adalah: Otonomi

Desa dimaksudkan sebagai terwujudnya suatu tatanan Pemantapan

Kerangka Aturan/Regulasi; Pemantapan Kelembagaan Pemerintahan

Desa; Pemantapan Pengelolaan Keuangan Desa; Pemantapan Administrasi

Pemerintahan Desa; Pengembangan Kapasitas Pemerintahan Desa; dan

Pembinaan Dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa

termasuk sistem penyelenggaraan pemerintahan desa kearah yang lebih

demokratis.

Keberdayaan masyarakat dimaksudkan sebagai kondisi dimana

masyarakat memiliki kemampuan dan kelembagaan untuk berprakarsa dan

berswadaya dalam memenuhi kebutuhan dan memecahkan masalah pada

tingkat lokalitasnya.
24

Terkemuka di indonesia dimaksudkan bahwa pencapaian dari

aspek otonomi desa dan keberdayaan masyarakat tersebut menempatkan

Sulawesi Selatan sebagai salah satu provinsi yang terbaik di indonesia.

2. Misi

Selain dengan visi Badan Pemberdayaan Masyarakat Pemerintahan

Desa Dan Kelurahan yang telah ditetapkan dengan memperhatikan kondisi

obyektif serta kebijakan organisasi, dengan ini dirumuskan misi sebagai

berikut:

a. Meningkatkan kualitas penyelenggaraan Pemerintahan Desa dan

Kelurahan.

b. Menguatkan kelembagaan sosial ekonomi lokal dan kehidupan sosial

budaya masyarakat.

c. Meningkatkan pemanfaatan sumber daya alam dan pendayagunaan

teknologi tepat guna yang berwawasan lingkungan.

d. Meningkatkan kualitas dan kuantitas penyelenggaraan pelatihan

tentang pemberdayaan masyarakat, pemerintahan desa dan

pemerintahan kelurahan.

e. Meningkatkan kapasitas aparat dan masyarakat dalam pelaksanaan

pembangunan desa dan kelurahan.


C.STRUKTUR ORGANISASI 25

Kepala
Dinas Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa
H.Mustari Soba, SH,M.Si

Sekretaris
Dinas Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa
Drs.H.Sentot Irawan D, M.Si
Kelompok Jabatan
Fungsional

Kepala Sub Bagian Umum Kepala Sub Bagian Program Kepala Sub Bagian Keuangan
Syamsu Alam, S.IP,MAP A.M.Akbar RPN,S.STP,M.Si Hj.Salmiah,SH.M.Si

Kepala Bidang Bina Kepala Bidang Kelembagaan Kepala Bidang Pembangunan SDA
Kepala Bidang Pengembangan
Pemerintahan Desa Dan Sosbud Masyarakat Dan Usaha Ekonomi Desa
Dan Kerjasama Desa
Drs.a.Muh.Sukri Salby,MT Ir.Musran A.Muchsin,M.Si Very Ala Sampe Patiallo,SH.M.Si
Rais Rahman,S.STP.M.Si
Kepala Seksi Penataan Desa
Dan Kelurahan Kepala Seksi Evaluasi Kepala Seksi Pelayanan Dasar
M.Thayab K.,S.Sos Perkembangan Desa Adat Dan Perlindungan Social Kepala Seksi Pembangunan
Nurminsari,SH Dra. Hj.Nuheni,MM Kawasan Pedesaan
Sabri Pabotori,S.STP,M.Si

Kepala Seksi Kelembagaan Kepala Seksi Pengembangan Kepala Seksi Kelembagaan


Adat Budaya Masyarakat Kepala Seksi Pendayagunaan
Pemerintahan Desa Adat Aparatur Pemerintahan Desa
Dra. Fitriyani Rachman SDA Dan Teknologi Pedesaan
MUh.Yusuf Mappe,SE.M.Si Sriwati,SE,MM
T.,.MM Muh.Adam,S.Sos,M.Si

Kepala Seksi Bina Keuangan Kepala Seksi Pengembangan


Dan Asset Desa Kepala Seksi Ketahanan
Kepala Seksi Kerjasama Desa Usaha Ekonomi Desa
SuryadijayaSafaruddin,S.STP Masyarakat
Ir.H.Amir Rahman,M.Si Dr.Hj.Sitti Masniah
,.M.Si Drs.Y.Tri Kerwiady,M.Si
Djabir,S.Pi,MP
26

Susunan Organisasi

Susunan Organisasi Dinas Terdiri Dari:

a. Kepala Dinas

b. Sekretaris Meliputi:

- Subbagian Program

- Subbagian Umum, Kepegawaia Dan Hukum

- Subbagian Keuangan

c. Bidang Bina Pemerintaha Desa, Meliputi:

- Seksi Penataan Desa, Desa Adat Dan Kelurahan

- Seksi Bina Kelembagaan Pemerintahandesa Dan Desa Adat

- Seksi Bina Keuangan Dan Asset Desa

d. Bidang Pengembangan Dan Kerjasama Desa, Meliputi:

- Seksi Evaluasi Perkembangan Desa Dan Desa Adat

- Seksi Pengembangan Kapasitas Aparatur Pemerintahan Desa

- Seksi Kerjasama Desa

e. Bidang Kelembagaan Dan Social Budaya Masyarakat, Meliputi:

- Seksi Pelayanan Dasar Dan Perlindungan Social

- Seksi Kelembagaan, Adat, Dan Budaya Masyarakat

- Seksi Kesehatan Masyarakat

f. Bidang Pembangunan, Sumber Daya Alam Dan Usaha Ekonomi Desa, Meliputi:

- Seksi Pengembangan Usaha Ekonomi Desa

- Seksi Pendayagunaan Sumber Daya Alam Pedesaan

- Seksi Pembangunan Dan Pengembangan Kawasan Pedesaan

g. Jabatan Fungsional
27

D. Tupoksi Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Sulsel

Dalam rangka penugasan sebagaimana tercantum dalam Peraturan Daerah

Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 9 Tahun 2008 Tentang Organisasi dan Tata Kerja

Inspektorat. Badan perencanaan pembangunan daerah, lembaga teknis daerah, dan

lembaga lain provinsi Sulawesi Selatan, maka Badan Pemberdayaan Masyarakat

Pemerintahan Desa dan Kelurahan mempunyai tugas dan fungsi sebagai berikut:

a. Tugas

Menyelenggarakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah dibidang

pemberdayaan masyarakat, pemerintah desa dan kelurahan berdasarkan asas

desentralisasi, dekonsentrasi dan tugas pembantuan.

b. Fungsi

1) Perumusan kebijakan teknis dibidang pemberdayaan masyarakat, dan

pemerintahan desa meliputi pemerintahan desa dan kelurahan, kelembagaan sosial

dan budaya masyarakat, pemberdayaan usaha ekonomi masyarakat, dan pengelola

sumber daya alam, teknologi perdesaan dan kelurahan.

2) Penyelenggaraan pelayanan di bidang pemberdayaan masyarakat, dan

pemerintahan desa meliputi pemerintahan desa dan kelurahan, kelembagaan sosial

dan budaya masyarakat, pemberdayaan usaha ekonomi masyarakat, dan pengelola

sumber daya alam, teknologi perdesaan dan kelurahan.

3) Pembinaan dan penyelenggaraan tugas di bidang pemberdayaan masyarakat, dan

pemerintahan desa meliputi pemerintahan desa dan kelurahan, kelembagaan sosial


28

dan budaya masyarakat, pemberdayaan usaha ekonomi masyarakat, dan pengelola

sumber daya alam, teknologi perdesaan dan kelurahan.

4) Penyelenggaraan tugas lain yang diberikan gubernur sesuai dengan tugas dan

fungsinya

1. Kepala Dinas

a. Kepala Dinas mempunyai tugas membantu gubernur menyelenggarakan urusan

pemerintahbidang pemberdayaan masyarakat dan desa yang menjadi kewenangan

daerah dan tugas pembantuan yang ditugaskan kepada pemerintah daerah.

b. Kepala Dinas dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

menyelenggarakan tugas :

1) Perumusan kebijakan urusan pemerintah bidang pemberdayaan masyarakat

dan desa

2) Melaksanakan kebijakan urusan pemerintahan bidang pemberdayaan

masyarakat dan desa

3) Melaksanakan pelaksanaan evaluasi dan pelaporan urusan pemerintah bidang

pemberdayaan masyarakat dan desa

4) Pelaksana administrasi dinas

5) Pelaksana fungsi lain yang diberikan oleh Gubernur terkait tugas dan

fungsinya

c. Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:

1) Menyusun rencana kegiatab dinas sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas

2) Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas


29

3) Memantau mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dalam lingkungan

dinas untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan tugas

4) Menyusun rancangan mengoreksi memparalel atau menandatangani naskah

dinas

5) Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya

6) Menyelenggarakan pembinaan dan pelayanan umum bidang pemberdayaan

dan desa meliputi bidang Bina pemerintahan desa pengembangan dan

kerjasama Desa kelembagaan dan sosial budaya masyarakat pembangunan

sumber daya alam dan usaha ekonomi Desa skala provinsi

7) Menyelenggarakan perencanaan kebijakan teknis program kegiatan keuangan

umum perlengkapan dan kepegawaian dalam lingkungan desa

2. Sekretariat

a. Sekretariat dipimpin oleh sekretaris yang mempunyai tugas membantu Kepala

Dinas dalam mengkoordinasikan kegiatan memberikan pelayanan teknis dan

administrasi penyusunan program pelaporan umum kepegawaian hukum dan

keuangan dalam lingkungan dinas

b. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sekretaris

mempunyai fungsi:

1) Pengoordinasian pelaksanaan tugas dalam lingkungan dinas

2) Pengoordinasian penyusunan program dan pelaporan

3) Pengoordinasian Urusan Umum kepegawaian dan hukum

4) Pengoordinasian administrasi keuangan

5) Melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai bidang tugasnya

c. Uraian tugas sebagaimana dimaksud ayat (1) meliputi:


30

1) Menyusun rencana kegiatan sekretariat sebagai pedoman dalam pelaksanaan

tugas

2) Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas

3) Memantau, mengawasi, dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dalam

lingkungan sekretariat untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan tugas

4) Menyusun rancangan mengoreksi paraf dan atau menandatangani naskah dinas

5) Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya

6) Mengoordinasikan pelaksanaan kegiatan dalam lingkungan dinas sehingga

terwujud koordinasi sinkronisasi dan integrasi pelaksanaan kegiatan

7) Mengoordinasikan dan melaksanakan penyusunan perencanaan pengendalian

dan evaluasi serta pelaporan kinerja dan pelaporan keuangan

3. Sub Bagian Program

a. Sub bagian program dipimpin oleh Kepala Sub bagian yang mempunyai tugas

membantu Sekretaris dalam mengumpulkan bahan dan mengelola penyusunan

program, penyajian data dan informasi, serta penyusunan laporan

b. Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), meliputi:

1) Menyusun rencana kegiatan sub bagian program sebagai pedoman dalam

pelaksanaan tugas

2) Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas

3) Memantau, mengawasi, dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dalam

lingkungan sekretariat untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan tugas

4) Menyusun rancangan mengoreksi paraf dan atau menandatangani naskah dinas

5) Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya

6) Mengoordinasikan menyiapkan bahan dan melakukan penyusunan

perencanaan program kegiatan dan anggaran


31

4. Sub Bagian Umum, Kepegawaian dan Hukum

a. Subbagian Umum, Kepegawaian dan Hukum dipimpin oleh kepala Sub Bagian

yang mempunyai tugas membantu Sekretaris dalam mengumpulkan bahan dan

melakukan urusan ketatausahaan, administrasi pengadaan, pemeliharaan, dan

penghapusan barang, urusan rumah tangga serta mengelola administrasi

kepegawaian dan hukum.

b. Uraian tugas sebagaimana dimaksudkan pada ayat (1), meliputi :

1) Menyusun rencana kegiatan Subbagian Umum, Kepegawaian dan Hukum

sebagai pedoman dalam melaksanakan tugas

2) Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas

3) Memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dalam

lingkungan Subbagian Umum, Kepegawaian, dan Hukum untuk mengetahui

perkembangan pelaksanaan tugas

4) Melakukan tugas kedinasan lain yang diperintahkan atasan sesuai dengan

bidangnya

5. Sub Bagian Keuangan

a. Subbagian keuangan dipimpin oleh Kepala Sub Bagian yang mempunyai tugas

membantu sekretaris dalam mengumpulkan bahan dalam pelaksanaan tugas.

b. Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), meliputi:

1) Menyusun rencana kegiatan subbagian keuangan sebagai pedoman dalam

pelaksanaan tugas

2) Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas


32

3) Memantau, mengawasi dan megevaluasi pelaksanaan tugas dalam lingkungan

Subbagian Keuangan untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan tugas

4) Menyusun rancangan, mengoreksi, memparaf dan/ atau menandatangai naskah

dinas

5) Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya

6) Mengumpulkan bahan, mengoordinasikan, dan menyusun rencana kebutuhan

gaji pegawai

7) Mengumpulkan bahan, menyusun dan mengelola administrasi keuangan dinas

6. Bidang Pemerintahan Desa

a. Bidang pemerintahan dan desa dipimpin oleh kepala bidang yang mempunyai

tugas membantu kepala dinas dalam mengoordinasikan pemerintahan desa, skala

provinsi

b. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), kepala bidang

Bina Pemerintahan Desa mempunyai fungsi:

1) Perumusan kebijakan teknis Bidang Bina Pemerintahan Desa

2) Pelaksanaan kebijakan teknis Bidang Bina Pemerintahan Dsa

3) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan teknis Bidang Bina Pemerintahan Desa

4) Pelaksanaan administrasi teknis bidang Bina Pemerintahan Desa

5) Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugasnya.

c. Uraian tugas sebagaimana dimaksudk pada ayat (1), meliputi:

1) Menyusun rencana kegiatan teknis bidang bida pemerintahan Desa sebagai

pedoman dalam pelaksanaan tugas

2) Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas


33

3) Membantu, mengawasi dan megevaluasi pelaksanaan tugas dalam lingkungan

teknis bidang bina pemerintahan Desa untuk mengetahui perkebangan

pelaksanaan tugas

4) Menyusun rancangan, mengoreksi, memparaf dan/atau perkembangan

pelaksanaan tugas

5) Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya

6) Menyiapkan dan merumuskan kebijakan teknis Bidang Binda Pemerintahan

Desa, meliputi penataan desa, desa adat dan kelurahan, bina kelembagaan

pemerintahan desa dan desa adat, dan bina pengelolaan keuangan aset desa,

skala provinsi

7) Mengoordinasikan dan melaksanakan pembinaan teknis bidang Bina

Pemerintahan Desa meliputi penataan desa, desa adat dan kelurahan, bina

kelembagaan pemerintahan desa dan desa adat, dan bina pengeloaan keuangan

dan aset desa, skala provinsi

7. Bidang Pengembangan dan Kerjasama Desa

a. Bidang pengembangan dan kerjasama desa dipimpin oleh kepala bidang yang

mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam mengoordinasikan,

merumuskan dan melaksanakan kebijakan teknis Bidang Pengembangan dan

Kerjasama Desa, skala provinsi

b. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), kepada Bidang

Pengembangan dan Kerjasama Desa mempunyai fungsi:

1) Perumusan kebijakan teknis Bidang Pengembangan dan kerjasama desa

2) Pelaksanaan kebijakan teknis bidang pemgenbangan dan kerjasama desa

3) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan Bidang pengembangan dan kerjasama


34

4) Pelaksanaan adminsitrasi bidang pengembangan dan kerjasama

5) Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai bidang tugasnya

c. Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), meliputi:

1) Menyusun rencana kegiatan bidang pengembangan dan kerjasama desa

sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas

2) Mendistribsikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas

3) Memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dalam

lingkungan bidang pengembangan dan kerjasama desa untuk mengetahui

perkembangan pelaksanaan tugas

4) Menyusun rancangan, mengoreksi, memparaf dan/atau menandatangani

naskah dinas

5) Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya

6) Menyiapkan dan merumuskan kebijakan teknis bidang pengembangan dan

kerjsama desa meliputi evaluasi perkembangan desa dan desa adat,

pengembangan kapasitas aparatur pemerintahan desa, dan kerja sama desa.

Skala provinsi

8. Bidang Kelembagaan dan Sosial Budaya Masyarakat

a. Bidang Kelembagaan dan Sosial Budaya Masyarakat di pimpin oleh Kepala

Bidang yang mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam

mengoordinasikan, merumuskan dan melaksanakan kebijakan teknis Bidang

Kelembagaan dan Sosial Budaya Masyarakat, skala Provinsi.

b. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada pasal (1), Kepala Bidang

dan Sosial Budaya Masyarakat mempunyai fungsi:


35

1) Perumusan kebijakan teknis Bidang Kelembagaan dan Sosial Budaya

Masyarakat

2) Pelaksanaan kebijakan teknis Bidang Kelembagaan dan Sosial Budaya

Masyarakat

3) Pelaksanaan evaluasi Bidang Kelembagaan dan Sosial Budaya Masyarakat

4) Pelaksanaan tugas kedinasan sesuai dengan bidang tugasnya

c. Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada pasal (1), meliputi:

1) Menyusun rencana kegiatan Bidang Kelembagaan dan Sosial Budaya

Masyarakat sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas

2) Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas

3) Membantu, mengawasi dan pelaksanaan tugas dalam lingkungan Bidang

Kelembagaan dan Sosial Budaya Masyarakat untuk mengetahui

perkembangan pelaksanaan tugas

4) Menyusun rancangan, mengoreksi, memparaf dan/atau menandatangani

naskah dinas

5) Mengikuti rapat sesuai dengan bidang tugasnya

6) Melaksanakan koordinasi dan konsultasi dengan lembaga pemerintahan dan

lembaga non pemerintah dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi

9. Bidang Pembangunan, Sumber Daya Alam dan Usaha Ekonomi Desa

a. Bidang Pembangunan, Sumber Daya Alam dan Usaha Ekonomi Desa dipimpin

oleh Kepala bidang yang mempunyai tugas membantu kepala dinas dalam

mengoordinasikan, merumskan dan melaksanakan kebijakan teknis bidang

pembangunan, sumber daya alam dan usaha ekonomi desa, skala provinsi
36

b. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud ayat (1), kepala Bidang

Pembangunan, Sumber Daya Alam dan Usaha Ekonomi Desa mempunyai fungsi:

1) Perumusan kebijakan teknis Bidang Pembangunan, Sumber Daya Alam dan

Usaha Ekonomi Desa

2) Pelaksanaan kebijakan teknis Bidang Pembangunan, Sumber Daya Alam dan

Usaha Ekonomi Desa

3) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan Bidang Pembangunan, Sumber Daya

Alam dan Usaha Ekonomi Desa

4) Pelaksanaan adminstrasi Bidang Pembangunan, Sumber Daya Alam dan

Usaha Ekonomi Desa

5) Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai bidang tugasnya

c. Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), meliputi:

1) Menyusun rencana kegiatan Bidang Pembangunan, Sumber Daya Alam dan

Usaha Ekonomi Desa sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas

2) Mendistribusi dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas

3) Membantu, mengawasi pelaksanaan tugas dalam lingkungan Bidang

Pembangunan, Sumber Daya Alam dan Usaha Ekonomi Desa untuk

mengetahui perkembangan pelaksanaan tugas

4) Menyusun rancangan, mengoreksi, memparaf dan/atau menandatangani

naskah dinas

5) Mengikuti rapat sesuai dengan bidang tugasnya

6) Menyiapkan dan merumuskan kebijakan teknis Bidang Pembangunan, Sumber

Daya Alam dan Usaha Ekonomi Desa meliputi pengembangan usaha ekonomi

desa, pendayagunaan sumber daya alam dan teknologi pedesaan, serta

pembangunan dan pengembangan kawasan pedesaan, skala provinsi


37

10.Jabatan Fungsional

d. Jabatan fungsional sebagaimana dimaksud dalam pasal 3 ayat (1) huruf g, adalah

jabatan fungsional yang telah ditetapkan berdasarkan ketentuan peraturan

perundang-undangan

e. Pengangkatan jabatan fungsi pada dinas dilaksanakan berdasarkan hasil analisis

kebutuhan dan informasi, serta sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan

BAB III

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Hasil Magang

1. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Magang

Pelaksanaan kegiatan magang ini bertempat di Dinas Pemberdayaaan

Masyaraakat Dan Desa Provinsi Sulaawesi Selatan yang terletak di Jalan Bonto

langkasa No.7-9,Banta-Bantaeng,Rappocini Kota Makassar.Kegiatan ini dilaksanakan

selama 36 hari kerja terhitung pada tanggal 03 Juli 2017 sampai dengan 14 Agustus

2018.

Tabel 1. Jam kerja normal kantor DPMD

No Hari Kerja Jam Masuk Jam Istirahat Jam Pulang Pakaian


38

1 Senin 07.30 12.00-13.00 16.00 Linmas

2 Selasa 08.00 12.00-13.00 16.30 Linmas

3 Rabu 08.00 12.00-13.00 16.30 Hitam Putih

4 Kamis 08.00 12.00-13.00 16.30 Batik

5 Jum’at 07.30 11.00-13.15 16.30 Batik

Tabel 2. Waktu Pelaksanaan Magang Selama 36 Hari Kerja

No Hari Kerja Jam Masuk Jam Istirahat Jam Pulang Bebas rapi

1 Senin 08.00 12.00-13.00 15.00 Bebas rapi

2 Selasa 08.00 12.00-13.00 15.00 Bebas Rapi

3 Rabu 08.00 12.00-13.00 15.00 Bebas Rapi

4 Kamis 08.00 12.00-13.00 15.00 Bebas Rapi

5 Jum’at 08.00 11.00-13.15 15.00 Batik

2. Tempat Penugasan Khusus


39

Selama pelaksanaan kegiatan magang di Kantor Dinas Pemberdayaan

Masyarakat dan Desa Provinsi Sulawesi Selatan(DPMD Sulsel), mahasiswa magang

ditempatkan di Sub Bagian Program. Sub Bagian Program ini dipimpin oleh kepala

Sub Bagian yang mempunyai tugas pokok pengumpulan bahan, pengelolaan

penyusunan program, penyajian data dan penyusunan laporan kinerja.

Sub Bagian Program merupakan fungsi bagian yang memiliki multi tugas.

Tugas Sub Bagian Program sangat bervariasi dan bermacam-macam. Berikut ini

uraian tugasnya, yaitu :

a) Menyusun rencana kegiatan Sub Bagian Program sebagai pedoman dalam

pelaksanaan tugas.

b) Mendistribusikan tugas-tugas tertentu dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas

kepada bawahan sehingga pelaksanaan tugas berjalan lancar.

c) Memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dan kegiatan bawahan

untuk mengetahui tugas-tugas yang telah dan belum dilaksanakan.

d) Membuat konsep, mengoreksi, dan memaraf naskah dinas untuk menghindari

kesalahan

e) Mengikuti rapat-rapat serta seminar sesuai dengan bidang tugasnya

f) Mengoordinasikan, menyiapkan bahan, dan melakukan penyusunan perencanaan

program dan anggaran

g) Menyiapkan bahan dan mensosialisasikan peraturan perundang-undangan petunjuk

pelaksanaan dan petunjuk teknis di bidang penyusunan program.

h) Menyiapkan bahan, mengoordinasikan dan menyusun rancangan rencana strategi.

i) Mengumpulkan bahan dan menyusun pengusulan Rencana Anggaran Pendapatan Dan

Belanja Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa.


40

j) Menghimpun dan menyajikan data dan informasi program dan kegiatan Dinas

Pemberdayaan Masyarakat dan Desa.

k) Mengolah dan melakukan pengembangan sistem penyajian data berbasis teknologi

informasi.

l) Mengumpulkan bahan dan menyusun laporan kinerja Dinas Pemberdayaan

Masyarakat dan Desa

m) Menyiapkan bahan dan melakukan pemantauan dan evaluasi kinerja.

n) Mengumpulkan bahan dan menyusun laporan kegiatan tahunan.

o) Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Sub Bagian Program dan memberikan

saran pertimbangan kepada atasan sebagai bahan prumusan kebijakan.

p) Melakukan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan sesuai bidang

tugasnya untuk mendukung kelancaran pelaksanaan.

Uraian Tugas Sub Bagian Program di atas merupakan tugas secara umum Sub

Bagian Program Kepada Sekretariat Dinas. Banyaknya tugas Sub Bagian Program,

berikut ini penulis klasifikan dalam beberapa macam :

a) Tugas Rutin: Misalnya, Menyusun rencana kegiatan Sub Bagian Program sebagai

pedoman dalam pelaksanaan tugas.

b) Tugas Instruksi.:Misalnya, Melakukan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh

atasa sesuai bidang tugasnya untuk mendukung kelancaran pelaksanaan.

c) Tugas kreatif: Misalnya, Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Sub Bagian Program

dan memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai bahan perumusan kebijakan.

3. Uraian Tugas yang Dilaksanakan

Berbagai bentuk kegiatan yang dilakukan penulis secara rutin selama pelaksanaa

magang yaitu:
41

a) Menyusun dan Menata Dokumen DPMD

Dalam penyusunan dokumen DPMD, ada berbagai macam dokumen yang harus di

tata agar tersusun rapi.

Tabel 2.1 Jenis-jenis dokumen pada DPMD Sulsel

No Jenis Dokumen
1 Dokumen Surat Masuk

2 Dokumen Ranperda (Rancangan Peraturan Daerah)

3 Dokumen Disposisi

4 Surat Tugas

5 Dokumen form SOP (Standar Operasional Prosedur) DPMD

6 Dokumen Evaluasi Kinerja Pegawai DPMD

7 Dokumen DPA, DPPA, LRA, LPPJ, SPJ, RenJa, dan RenStra

b) Panitia Kegiatan Workshop DPMD Sulsel

Dalam memenuhi pelaksanaan program kerja DPMD maka diadakan berbabgai

kegiatan salah satunya adalah workshop yang diadakan dengan mendatangkan peserta dari

pejabat desa dari seluruh kabupaten yang ada di Sulsel.

c) Input Data Hasil Kegiatan Workshop Setiap Bidang DPMD

Setelah bidang-bidang melakukan kegiatan workshop maka setiap laporan kegitannya

diinput di Sub Bagian Program lalu dilaporkan kepada sekretariat atau pimpinan.

d) Seminar

Dalam menjalankan tugas maupun pekerjaan rutin maka diadakan seminar untuk para

pegawai agar dapat meningkatkan kinerja dari pegawai itu sendiri.

e) Mengarsipkan Surat Masuk Di Bundel Arsip Surat Masuk


42

Ketika Sub Bagian Program mendapat surat masuk maka surat tersebut harus

diarsipkan dalam bundel arsip surat masuk agar ketika diperlukan akan dengan mudah

ditemukan

f) Mengantar Dokumen ke Sub Bagian Umum

Setelah berkas atau dokumen yang berupa surat keluar dibuat maka untuk selanjutnya

dibawah ke Sub Bagian Umum untuk diberi nomor surat keluar.

B.Pembahasan

Sub Bagian Program yakni dapat diibaratkan sebagai dapur maksudnya segala

kebutuhan dan keperluan kegiatan disusun di Sub Bagian Program lalu ketika sudah

masak atau selesai di buat perencanaannya maka diserahkan kepada bidang untuk

disantap dalam hal ini dijalankan dan ketika makanan tersebut telah selesai disantap

maka tempat makanan mereka dibawa kembali ke Dapur untuk di cuci atau

dibersihkan maksudnya setelah kegiatan berakhir maka hasilnya diserahkan ke Sub

Bagian Program untuk diinput kemudian disetor atau dilaporkan kepada Sub Bagian

Program atau pimpinan.

Peranan Sub Bagian Program terhadap kelancaran pelaksanaan tugas dan

tanggung jawab pimpinan sangat besar sehingga Sub Bagian Program merupakan

bagian yang menuntut profesional yang tinggi. Jadi, keefektivan Sub Bagian Program

dan kemampuan melaksanakan tugas sehari-hari menjadi bagian penting yang tidak

dapat dipisahkan pada tugas Sub Bagian Program.

Masalah dapat diartikan sebagai suatu kesenjangan antara yang seharusnya

dengan apa yang terjadi tentang sesuatu hal. Masalah yang terjadi akan menghalangi

untuk tercapainya suatu tujuan, baik itu tujuan individu maupun tujuan kelompok.

Maka dari itu, sangat diperlukan sebuah solusi atau pemecahan masalah terhadap

suatu permasalahan agar dapat mencapai suatu tujuan yang diinginkan.


43

Setelah mengikuti proses kegiatan magang selama 36 (tiga puluh enam) hari

kerja di Kantor Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Sulsel, ada suatu

permasalahan dalam instansi tersebut yaitu yakni peralatan dan perlengkapan kantor

kurang memadai. karena hanya beberapa pegawai yang memiliki print di sub bagian

program sehingga pegawai tidak maksimal dalam melakukan pekerjanya.

Perlengkapan kerja seperti lemari arsip filling cabinet juga kurang, sehingga pegawai

tidak mengatur dokumen-dokumen yang diarsipkan sementara dokumen yang ingin

diarsipkan itu lumayan banyak yang ada di Sub Bagian Program.

Berdasarkan permasalahan yang dihadapi, mata kuliah yang sesuai dengan

permasalahan ini adalah mata kuliah administrasi pembangunan.Adminitrasi

pembangunan adalah menurut Bintoro Tjkroamidjojo adalah proses pengendalian

usaha(administrasi)oleh Negara/pemerintah untuk mewujudkan pertumbuhan yang di

rencanakan ke arah suatu keadaan yang di anggap lebih baik dari kemajuan di dalam

berbagai aspek kehidupan bangsa.

Sehubungan dengan permasalahan yang terjadi, maka lahirlah sebuah solusi terhadap suatu

permasalahan tersebut, yaitu : Seharusnya Fasilitas kantor di Sub bagian progrm Dpmd

seperti print dan lemari berkas harus di perbanyak karena sangat menggaggu kierrja pegawai

apabila fasilitas tersebut kurang memadai.

1. Kualitas kerja sharus lebih ditingkatkan

2. Mempunyai komitmen pada tugas serta lebih meningkatkan kemampuan dalam

menangani setiap tugas yang diberikan.


44

3. Memiliki sikap yang dilandasi rasa tanggung jawab pada tugas, sehingga dapat segera

menyelesaikan tugas atau pekerjaannya karena merasa terikat pada penyelesaian tugas

terssebut.

BAB IV

PENUTUP

Dengan perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan yang pesat, seorang

mahasiswa dituntut untuk mengembangkan kemampuannya dalam berbagai bidang.


45

Mata kuliah magang merupakan salah satu upaya peningkatan kemampuan mahasiswa dalam

menghadapi era globalisasi. Untuk meningkatkan kualitas pelayanan tentu diperlukaan

fasilitas yang memadai.Fasilitas sarana dan prasarana Kantor Dinas Pemberdayaan

Masyarakat dan Desa Provinsi Sulawesi Selatan masih kurang memadai, hal ini berdampak

kepada kualitas pelayanan yang diberikan

A. KESIMPULAN

Dari pelaksanaan magang pada tanggal 25 Juli – 14 Agustus yang bertempat di

Kantor Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Sulawesi Selatan, dapat

ditarik kesimpulan bahwa fasilitas sarana dan prasarana pada Sub Bagian Program

masih kurang memadai, hal ini berdampak pada kualitas kinerja pegawai kurang

maksimal.

B. SARAN

Kecakapan profesional, personal dan sosial pribadi pegawai perlu

dikembangkan untuk memberikan kinerja dan pelayanan yang baik, selain itu untuk

meningkatkan kualitas kinerja pegawai tentu diperlukan dukungan fasilitas sarana dan

prasarana.

DAFTAR PUSTAKA

Cut Ermiati. “Pengaruh Fasilitas dan Pengembangan Sumber Daya Manusia terhadap

Produktivitas Kerja Karyawan Studi Kasus PTPN II Kebun Sampalli Medan”.DalamJ-DA 8-

20. Medan.
46

https://sia.stiepancasetia.ac.id/download-jurnal.

https://www.maxmanroe.com/vid/manajemen/pengertian-administrasi-pembangunan.html

https://www.google.co.id/url?

sa=t&source=web&rct=j&url=http://definisimu.blogspot.com/2012/08/definisi-kinerja.

https://www.google.co.id/url?

sa=t&source=web&rct=j&url=http://jurnalmanajemen.com/penilaian-kinerja-

karyawan/&ved=2ahUKEwjI-

https://www.google.co.id/url?

sa=t&source=web&rct=j&url=http://www.sarjanaku.com/2013/04/pengertian-pengukuran-

kerja tujuan.
47

LAMPIRAN-LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Identitas Diri
Nama : Wahyuni Saputri Amir
Tempat & Tgl Lahir : Papi,11 Mei 1997
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
48

Alamat : Jl. Tidung VI No 26


Telepon : 082293839955
Email : Wahyunni11@gmail.com

Riwayat Pendidikan Formal:


1. SD Min Papi

2. SMP PPM Darul Falah Enrekang

3. MA PPM Darul Falah Enrekang


49

DOKUMENTASI

(Kantor DPMD Provinsi Sul-Sel)


50

(Ruangan Sub Bagian Program DPMD)

(Lemari Berkas Sub Bagian Program DPMD)


51

(Lemari Berkas Sub Bagian Program DPMD)

(Meja Pegawai Yang Memiliki Print)

(Meja Pegawai Yang Tidak Memiliki Print)


52

(Meja Pegawai Yang Tidak Memiliki Print)


53
54

Anda mungkin juga menyukai