adalah
ramalan
yang
didasarkan
pada
ekstrapolasi
atas
politik,
sosial
dan
ekonomi
tidak
terduga
sehingga
bawah kondisi perubahan terus menerus yang kompleks, cepat dan bahkan kacau.
Sulitnya peramalan harus dilihat sebagai keterbatasan dan kekuatan dari berbagai
jenis ramalan selama setidak-tidaknya tiga dekade terakhir.
1. Akurasi ramalan. Ketepatan dari ramalan yang relatif sederhana yang
didasarkan pada ekstrapolasi atas kecenderungan sebuah variabel maupun
ramalan yang kompleks berdasar model-model yang memasukkan ratusan
variabel masih terbatas.
2. Kelebihan komparatif. Ketepatan prediksi yang didasarkan pada model
teoritik yang lebih komples atas ekonomi dan sistem sumberdaya energi
tidaklah lebih tinggi dibanding ketepatan proyeksi dan konjektur yang
dibuat atas dasar model ekstrapolasi sederhana dan penilaian informatif
oleh pakar.
3. Konteks. Asumsi yang dipegang oleh model dan akibat dari asumsi itu
sensitif terhadap tiga jenis konteks institusional, temporal dan historikal.
Variasi di dalam sistem insentif institusional merupakan aspek kunci dari
perbedaan di dalam konteks institusional, sebagaimana tercermin pada
badan-badan pemerintah, perusahaan dan lembaga penelitian nirlaba.
Ketepatan ramalan cenderung lebih besar pada lembaga penelitian nirlaba
daripada pada perusahaan atau badan pemerintah. Sebaliknya, semakin
lama kerangka waktunya, semakin kurang akurat ramalannya.
Dalam banyak ramalan ada masalah serius yang disebut perangkap asumsi
yakni kecenderungan para pencipta dan pengguna model ramalan untuk
terperangkap kepada asumsi yang tidak jelas yang perlu dipersoalkan di dalam
pembangunan suatu model misalnya asumsi bahwa kebijakan harga maupun
situasi pemerintahan negara-negara penghasil minyak akan tetap stabil.
akan
berlangsung
jika
pembuat
kebijakan
tidak
TUJUAN
Dinyatakan secara luas
Formal
Tidak dijelaskan
Non-kuantitatif
Dinyatakan secara luas
SASARAN
Konkrit
Operasional
Dijelaskan
Biasanya kuantitatif
Dijelaskan
intuisi,
penilaian
atau
pengetahuan
3. Metode.
Pencarian alternatif tertolong oleh metodeanalisi yang inovatif.
4. Teori ilmiah
Penjelasan yang dibuat oleh ilmu-ilmu sosial dan eksakta juga penting
sebagai sumber alternatif kebijakan.
5. Motivasi
Keyakinan, nilai dan kebutuhan dari para penentu kebijakan juga dapat
dijadikan sumber alternatif kebijakan.
6. Kasus Paralel
Pengalaman dengan masalah kebijakan di negara-negara bagian atau kota
lain merupakan sumber alternatif kebijakan yang penting.
7. Analogi
Kemiripan antar masalah yang berbeda merupakan sumber alternatif
kebijakan.
8. Sistem etik
Sumber penting lain bagi alternatif kebijakan adalah sistem etik. Teoriteori tentang keadilan sosial yang dibangun oleh para filsuf dan pemikir
sosial lain merupakan sumber alternatif kebijakan di banyak bidang.
1.4 Pendekatan-Pendekatan Peramalan
Dengan memilih pendekatan peramalan maka analisis kita harus :
1. Menentukan obyek yang diramal
2. Memilih satu atau lebih dasar untuk meramal
3. Memilih teknik yang palig sesuai dengan obyek dan dasar yang dipakai.
1.4.1 Obyek
Obyek ramalan adalah titik pijakan suatu proyeksi, prediksi atau perkiraan.
Ramalan memiliki 4 obyek :
a. Konsekuensi dari kebijakan yang ada. Ramalan dapat digunakan untuk
mengestimasi perubahan yang mungkin terjadi jika pemerintah tidak
menempuh tindakan baru.
b. Konsekuensi dari kebijakan baru. Ramalan dapat digunakan untuk
mengestimasi perubahan dalam masyarakat yang diduga akan terjadi jika
kebijakan yang baru diterapkan.
c. Isi dari kebijakan baru. Ramalan dapat digunakan untuk mengestimasi
perubahan dalam isi dari kebijakan yang baru.
dengan
maka data antar waktu harus berbentuk kurvalinier, karena setiap bentuk yang
mengubah linearitas akan menghasilkan ramalan dengan kesalahan yang cukup
besar. Regresi linear juga digunakan untuk menghilangkan komponen tren linear
dari suatu rangkaian yang memperlihatkan variasi musiman atau fluktuasi siklikal.
Sifat utama analisis regresi :
1. Penghapusan deviasi.
2. Deviasi yang dikuadratkan bernilai minimum.
Dirumuskan dalam persamaan Regresi Linear :
Yt = a + b(x)
Keterangan :
Yt = nilai tren untuk suatu tahun.
a = nilai Yt ketika X = 0
b = kemiringan dari garis tren yang mencerminkan perubahan dalam Y t
untuk setiap unit waktu
x = nilai waktu yang diberi kode untuk suatu tahun, sebagaimana
ditentukan oleh jaraknya dengan titik pusat.
Rumus untuk menghitung nilai a
a=
( y )
n
(xY )
(x 2)
(xY) = jumlah produk nilai waktu yang dikode dan nilai observasi dalam
rangkaian.
x2 = jumlah nilai waktu yang dikode kuadrat.
1.5.1.2 Waktu Berkala Nonlinear
Waktu berkala yang tidak memenuhi kondisi linearitas, persistensi dan
keteraturan dapat dipilah menjadi lima kelas :
1. Osilasi
Dalam hal ini ada nilai yang menyimpang dari linearitas tapi hanya dalam
tahunan, caturwulan, bulan, atau hari. Osilasi mungkin bersifat tetap dan
teratur namun tidak memperlihatkanpeningkatan atau penurunan yang
konstan dalam periode yang diamati. Osilasi tahunan dapat terjadi dalam
kaitannya dengan tren sekuler jangka panjang antar tahun. Contoh : variasi
musiman jumlah pengangguran, variasu bulanan dalam beban kerja
pemerintah.
2. Siklus
Adalah fluktuasi nonlinear yang terjadi antar tahun atau lebih lama dari
itu. Siklus mungkin tidak terprediksi, dapat pula berlangsung tetap dan
teratur. Contoh : siklus bisnis dan siklus hidup bidang akademik, publikasi
ilmiah dan peradaban.
3. Kurva pertumbuhan
Penyimpangan dari linearitas terjadi antar tahu dekade, atau jangka waktu
lain. Kurva pertumbuhan menunjukkan baik perkembangan kumulatif
dalam tingkat pertumbuhan dalam suatu rangkaian waktu, bisa pula
menunjukkan penurunan kumulatif dalam pertumbuhan itu, ataupun
kombinasi keduanya. Kurva pertumbuhan yang berkembang baik dalam
studi organisme biologi, telah dimanfaatkan untuk meramal pertumbuhan
industri, wilayah kota, penduduk, teknologi dan ilmu.walaupun kurva
pertumbuhan tidak linear, mereka bersifat tetap dan teratur.
4. Kurva penurunan
Di sini penyimpangan dari linearitas juga terjadi antar tahun, dekade, atau
jangka waktu yang lebih lama. Kurva penurunan merupakan pasangan dari
kurva pertumbuhan.yang memperlihatkan derajat penurunan yang
meningkat atau menurun dalam suatu seri waktu. Pola penurunan
seringkali digunakan sebagai basis bagi berbagai perspektif dinamik atau
siklus hidup dari menurunnya peradaban masyarakat dan wilayah kota
dimana bersifat tidak linear tapi teratur dan tetap.
5. Katastropi
Memperlihatkan ketidakpastian yang tiba-tiba dan sangat tajam. Analisis
dari perbahan katasropik, suatu bidang studi yang dibangun oleh
matematikawan Perancis, Rene Thom dengan menggunakan perubahan
nonlinear antar waktu dan mengamati pola-pola perubahan yang tidak
10
maupun masa kini.Peramalan teoritk didasarkan pada asumsi tentang sebab dan
akibat yang terkandung di dalam berbagai teori.
Beberapa prosedur yang membantu analis membuat peramalan teoritik :
pemetaan teori, pembuatan model kausal, analisis regresi, estimasi titik dan
interval dan analisis korelasi.
1.5.2.1 Pemetaan Teori
Pemetaan teori merupakan teknik yang membantu analis untuk
mengidentifikasi dan merancang asumsi-asumsi kunci di dalam suatu argumen
teori atau kausal. Pemetaan teori dapat membantu mengungkapkan empat jenis
argumen kausal : konvergen, divergen, serial, dan siklik. Sebuah teori dapat
mengandung campuran dari argumen konvergen, divergen, serial dan siklik.
Argumen konvergen adalah argumen yang di dalamnya dua atau lebih
asumsi tentang sebab-akibat digunakanuntuk mendukung suatu kesimpulan atau
pernyataan.
Argumen divergen adalah argumen yang di dalamnya sebuah asumsi
mendukung lebih dari satu pernyataan atau kesimpulan.
Argumen serial adalah sebuah kesimpulan atau pernyataan yang
digunakan sebagai asumsi untuk mendukung sejumlah kesimpulan atau
pernyataan lanjutan.
Argumen siklik adalah argumen serial yang di dalamnya kesimpulan atau
pernyataan akhir dalam suatu rangkaian dikaitkan dengan pernyataan atau
kesimpulan pertama dalam rangkaian itu.
1.5.2.2 Pembuatan Model Teoritik
Pembuatan model teoritik (theoritical modelling) menunjuk pada suatu
teknik dan asumsi yang luas untuk membentuk representasi (model) sederhana
dari teori. Pembuatan model merupakan bagian yang sangat penting dalam
peramalan teoritik, karena analis jarang membuat peramalan teoritik secara
langsung dari suatu teori. Jika analis memulai dari teori, mereka harus
mengembangkan model dari teori itu sebelum mereka secara nyata meramal
peristiwa masa depan. Pemodelan teori sangat penting karena biasanya teori ini
sedemikian rumit, sehinggga perlu disederhanakan terlebih dahulu sebelum
diterapkan terhadap masalah-masalah publik, dan karena proses analisis data
11
12
13
Analisis regresi kali ini dalam bentuk yang berbeda dari analisis regresi pada
estimasi kecenderungan.
diterapkan pada satu variabel bebas. Sementara regresi berganda yaitu ketika
diterapkan pada dua atau lebih variabel bebas.
Pada pembuatan model teoritik, analisis regresi ini penting sebagai alat
untuk menyimpulkan pola hubungan antara variabel bebas dan tergantung.
Kelebihan dari analisis regresi adalah memiliki estimasi kecenderungan linear dan
membantu analis memutuskan mana di antara dua (atau lebih) variabel yang
merupakan penyebab bagi yang lain, yang menegaskan variabel bebas (penyebab)
dan variabel tergantung (akibat)nya.
Analisis regresi hanya dapat memberikan estimasi tentang hubungan antar
variabel yang, karena suatu teori, telah dianyatakan dalam bentuk prediksi. Oleh
karena itu analis harus menerapkan prosedur pemetaan teori sebelum
menggunanakan analisis regresi.
Contoh :
Para pembuat kebijakan di suatu kota ingin menentukan biaya pemeliharaan dan
kendaraan patroli polisi di masa yang akan datang menurut dua buah kebijakan.
Kebijakan 1:
Patroli polisi yang reguler untuk mengontrol lalu lintas dan kejahatan, pada 1980
jumlah biaya pemeliharaan keseluruhan untuk 10 mobil patroli adalah $1826 atau
$1825 per kendaraan. Jumlah mileage bagi 10 kendaraan adalah 535.000 mil,
yang berarti 53.500 mil per kendaraan.
Kebijakan baru :
Kebijakan yang akan menerapkan patroli polisi berdampak tinggi
sebagai cara untuk meningkatkan visibilitas polisi, menanggapi secara lebih cepat
terhadap permintaan pertolongan para warga, dan akhirnya mencegah kejahatan
dengan meningkatkan kemungkinan terlihatnya perilaku kejahatan.
Para pembuat kebijakan lokal tertarik pada berbagai cara untuk megurangi
kejahatan. Namun, ada kesenjangan antara pendapatan dan belanja pemerintah,
dan beberapa kelompok masyarakat telah menekan pemerintah untuk mengurangi
jumlah pegawainya. Kemudian pembuat kebijakan membutuhkan cara untuk
meramal, atas dasar catatan mileage dan biaya pemeliharaan, tentang berapa biaya
yang dibutuhkan jika beberapa kendaraan tersebut dijalankan untuk jarak 15.000
per tahun.
14
Pembahasan :
Penentu utama (variabel bebas) dari biaya pemeliharaan adalah
penggunaan kendaraan yang dukur dari jarak yang ditempuh. Analis dapat
memplotkan nilai-nilai dari variabel bebas (X) dan tergantung (Y). Dimana X =
jarak yang ditempuh, Y = biaya pemeliharaan.
15
Kita berasumsi bahwa pola, arah, dan kekuatan hubungan adalah linear,
positif, dan kuat (gambar 1.2 a). Namun, analisis regresi mungkin juga
digunakan dengan hubungan linear yang negatif, ini akan menghasilkan
kesalahan yang serius jika digambarkan pada kurva linear (gambar 1.2 b). Jika
datanya tersebar secara luas, data menunjukkan tidak adanya pola atau
hubungan maka estimasi kurang reliabel.
Perbedaan pertama persamaan regresi dengan kecenderungan adalah
simbol Yt (t untuk menunjukkan nilai kecenderungan), dan salah satu variabel
substantifnya adalah waktu. Perbedaan kedua adalah penghitungan nilai a dan
b.
Rumus untuk persamaan Regresi adalah :
Yc = a + b (X)
Nilai dari a dan b dalam persamaan regresi dihitung dengan rumus :
b=
( xy )
( x 2)
a=Y
b( X )
Keterangan :
x=ratarata deviasi X
y=ratarata deviasi Y
Y =ratarataY
X =ratarata X
Tabel 1.3 Lembar kerja untuk mengestimasi biaya pemeliharaan dari Mileage /
tahun / kendaraan.
16
b=
( xy )= 179,54 =0,032
( x 2) 5610,50
a=Y
17
( 2)
b
2
r =
r= r 2
18
19
20
tentang
dampak
silang
dirancang
konvensional.
21
sebagai
tambahan
bagi
delphi
Alat analisis dasar yang digunakan dalam analisis dampak silang adalah
matriks dampak silang, suatu tabel simetris yang mendaftar peristiwaperistiwa yang berpotensi terkait.
22
Dalam banyak situasi yang lain, kaitan antara satu peritiwa dengan yang
lainnya tidak jelas-jelas positif, tidak pula suatu peristiwa peristiwa mengikuti
peristiwa yang lain sebegitu jelasnya dari sudut waktu. Lebih dari itu, banyak
peristiwa mungkin berkaitan secara negatif. Untuk itulah analisis dampak
silang memperhatikan tiga aspek dari suatu kaitan:
a. Mode (arah) kaitan. Ini mengindikasikam apakah sebuah peristiwa
mempengaruhi berlangsungnya peristiwa yang lain dan jika demikian
apakah arah pengaruh positif atau negatif.
b. Kekuatan kaitan. Ini mengindikasikan seberapa kuat kuat peristiwaperistiwa terkait, baik dalam mode penguatan maupun pelemahan.
Beberapa
peristiwa
terkait
secara
kuat,
dalam
arti
bahwa
23
24
bersifat
independen dan mereka berlangsung pada titik waktu yang sama. Asumsi
ini tidak realistis, karena mengabaikan proses pembentukan koalisi dari
waktu ke waktu.
25
KESIMPULAN
Peramalan dapat mengambil tiga bentuk utama yaitu proyeksi, prediksi dan
konjektur. Masing-masing bentuk utama tersebut mempunyai dasar yang berbeda
yaitu : ekstrapolasi kecenderungan, toeri, dan pandangan pribadi. Argumenargumen pendukung yang digunakan untuk membenarkan proyeksi, prediksi, dan
konjektur juga berbeda. Peramalan apa-pun bentuknya memberikan informasi
tentang peerubahan di masa mendatang dalam kebijakan dan akibat-akibatnya.
Peramalan dapat membentuk masa depan dengan cara yang aktif dan kreatif,
daripada secara pasif menerima masa lalu sebagai penentu masa depan.
Peramalan dapat digunakan untuk membuat estimasi tentang tiga tipe situasi
masyarakat masa depan, masa depan potensial, masa depan yang masuk akal
(plausible), dan masa depan normatif. Tujuan dan sasaran secara tidak langsung
menyatakan alternatif, sementara alternatif menyatakan tidak langsung tujuan dan
sasaran. Sumber yang tersedia untuk mengidentifikasi tujuan, sasaran, dan
alternatif termasuk otoritas, wawasan metode, teori ilmiah, motivasi, kasus
paralel, analogi dan sistem etika.
Teknik peramalan dibuat berdasarkan tiga pendekatan, yaitu ektrapolatif,
teoritis dan intuitif. Beberapa dari teknik peramalan ektrapolatif yang lebih
26
penting adalah analisis deret berkala klasik, estimasi tren linear, pembobotan
eksponensial, transformasi data, dan metodologi katastropi. Beberapa pendekatan
teoritis yang penting adalah pemetaan teori, modeling kausal, analisis regresi,
estimasi interval, dan analisis korelasional. Beberapa dari teknik-teknik peramalan
pendapat yang lebih penting adalah delphi konvensional, delphi kebijakan,
analisis dampak silang, dan penaksiran fisibilitas.
Pendekatan yang berbeda-beda terhadap peramalan itu bersifat saling
melengkapi. Kekuatan dari satu pendekatan atau teknik seringkali merupakan
kelemahan atau keterbatasan dari pendekatan yang lain, dan begitu pula
sebaliknya. Temuan logis dari setiap pendekatan itu saling tergantung. Oleh
karena itu perbaikan dalam peramalan merupakan hasil dan kombinasi kreatif
antara pendekatan-pendekatan dan teknik yang berbeda itu, yaitu suatu peramalan
multi metode.
27