BioLink
JURNAL BIOLOGI LINGKUNGAN, INDUSTRI, KESEHATAN
Abstract
One of the B3 waste that needs to get special handling because it is produced in high amount in the society
is the oil used oil (used oil). Used lubricating oil is produced from various human activities such as,
industry, mining, and workshop. The purpose of this research is to know how to identify the handling
safety of lubricant waste at PT.ALTRAK 1978 Balikpapan and to determine the proper controlling step.
This research is designed as an observational descriptive evaluation research conducted by checklist, JSA
(Job Safety Analysis) with observation, analyze , Observation and processing of data and information that
has been collected systematically. The results showed that the handling of lubricant waste in PT.ALTRAK
1978 Balikpapan get the results of the value by using a percentage calculation of 72% if adjusted to the
operational standard of the procedure is included in the assessment with enough results.Identifikasi safety
handling lubricant waste in PT.ALTRAK 1978 Balikpapan can be done By making JSA (Job Safety Analysis)
as well as adjustment to standard operational procedures with the implementation of the field.
How to Cite: Azteria, V., Efendi, J. 2017, Identifikasi Keselamatan Penanganan Limbah Pelumas Pada PT. Altrak
1978 Balikpapan, BioLink, Vol. 4 (1): hal. 32-40
32
BioLink, Vol. 4 (1) Agustus 2017: hal. 32-40
33
Azteria, V dan Efendi, J., Identifikasi Keselamatan Penanganan Limbah Pelumas pada
34
BioLink, Vol. 4 (1) Agustus 2017: hal. 32-40
35
Azteria, V dan Efendi, J., Identifikasi Keselamatan Penanganan Limbah Pelumas pada
solar dan bahan kimia peluntur oli media air bersih dan dialirkan ke
(EonWash).sebagai berikut : drainase TPS B3.
a. Mengunakan APD ( safety glove,
uniform, masker ) Lama Penyimpanan Limbah Pelumas
b. Membuang sarung tangan dan Limbah pelumas yang telah
kain majun yang telah disimpan di tempat penyimpanan limbah
terkontaminasi limbah pelumas pelumas sudah lebih dari dua minggu,
kedalam pembuangan limbah paling lama limbah pelumas disimpan
padat B3. selama satu bulan. Hal ini sesuai dengan
c. Membersihkan lantai yang Peraturan Pemerintah No. 18 tahun 1999
tercemar dengan menggunakan pasal 10 ayat 1 dinyatakan bahwa
cairan kimia pemisah limbah “Penghasil limbah Bahan Berbahaya dan
pelimas dengan air yang Beracun (B3) dapat menyimpan limbah
kemudian dialirkan kedalam bak Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) yang
penampungan sementara. dihasilkannya paling lama 90 hari
6. Pada pekerjaan pemisahan oli, cat dan sebelum menyerahkannya kepada
kotoran yang menempel pada pengumpul atau pemanfaat atau
komponen sebagai berikut : pengolah atau penimbun limbah Bahan
a. Melakukan kegiatan pembersihan Berbahaya dan Beracun (B3).
komponen yang telah dibongkar
dengan menggunakan hot tank. Izin Penyimpanan Limbah Pelumas
b. Memastikan bahwa sisa oli, cat PT. ALTRAK 1978 telah
dan kotoran dari pembongkaran mengajukan ke walikota
komponen mengalir ke area Balikpapan,tetapi izin tersebut belum
drainase ( TPS limbah B3 ). dikeluarkan karena masih terganjal
c. Membuang sarung tangan dan dengan dokumen AMDAL PT.ALTRAK
kain majun yang telah 1978 Balikpapan belum memenuhi
terkontaminasi limbah pelumas syarat ketentuan yang berlaku Hal ini
kedalam pembuangan limbah tidak sesuai dengan Peraturan Menteri
padat B3. Lingkungan Hidup No. 30 tahun 2009
d. Membersihkan lantai yang pasal 5 ayat (1) b dan ayat 2,
tercemar dengan menggunakan menyebutkan bahwa :
cairan kimia pemisah limbah 1) Badan usaha yang melakukan kegiatan
pelimas dengan air yang penyimpanan sementara dan/atau
kemudian dialirkan kedalam bak pengumpulan limbah Bahan
penampungan sementara. Berbahaya dan Beracun (B3) wajib
7. Kegiatan pembersihan lantai dan sisa mengajukan permohonan izin kepada:
oli yang tercecer pada saat pekerjan a. Bupati/walikota untuk izin
berlangsung adalah sebagai berikut : penyimpanan sementara dan izin
a. Melakukan pembersihan lantai pengumpulan limbah Bahan
dengan menggunakan steam/ Berbahaya dan Beracun (B3)
waterspray dengan menggunakan skala kabupaten/kota.
36
BioLink, Vol. 4 (1) Agustus 2017: hal. 32-40
37
Azteria, V dan Efendi, J., Identifikasi Keselamatan Penanganan Limbah Pelumas pada
38
BioLink, Vol. 4 (1) Agustus 2017: hal. 32-40
39
Azteria, V dan Efendi, J., Identifikasi Keselamatan Penanganan Limbah Pelumas pada
SIMPULAN (Persero)Madiun.Surakarta:Universitas
Sebelas maret.
Dari hasil penelitian yang telah Peraturan Pemerintah No 85 Tahun 1999
dilakukan tentang Identifikasi Tentang Perubahan Atas Peraturan
Keselamatan Penanganan Limbah Pemerintah No 18 Tahun 1999.Tentang
Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya
Pelumas Pada PT.ALTRAK 1978
Dan Beracun.
Balikpapan maka dapat diambil Ray Cesar, Ratman.2012. Penerapan Pengelolaan
kesimpulan sebagai berikut : Limbah B3 di PT. Toyota Motor
Manufacturing Indonesia. Semarang :
Penanganan limbah pelumas pada
Universitas Diponegoro
PT.ALTRAK 1978 Balikpapan Stisya, Iadha. 2010. Pengelolaan B3 (Tl-3204)
mendapatkan hasil nilai dengan Evaluasi Pengelolaan Oli Bekas Sebagai
Limbah B3. Bandung: Institut Teknologi
menggunakan perhitungan presentase
Bandung.
sebesar 72% jika disesuaikan dengan Sugeng Budiono, R.M.S. Jusuf, Adriana
standar operasional prosedur maka Pusparini. 2003. Bunga Rampai Hiperkes
dan KK Semarang : Badan Penerbit
termasuk dalam penilaian dengan hasil
Universitas Diponegoro.
cukup. Identifikasi keselamatan Sugiyono.2014.Metode Penelitian Kuantitatif
penanganan limbah pelumas pada Kualitatid dan R&D.Jakarta:Alfabeta
Susilo, Agus. 2010. Implementasi Identifikasi
PT.ALTRAK 1978 Balikpapan dapat
Bahaya dan Penilaian Risiko Pada Proses
dilakukan dengan cara membuat JSA (Job Pengoperasian Mesin Cut Off di
Safety Analisis)serta penyesuaian pada Departemen Coupling PT. Seamless Pipe
standar operasional prosedur dengan Indonesia Jaya Cilegon-Banten. Laporan
Khusus. Faklutas Kedokteran Universitas
implementasi dilapangan. Sebelas Maret. Surakarta.
Suma’mur P.K. 2009. Keselamatan dan
Pencegahan Kecelakaan. Jakarta : CV.
DAFTAR PUSTAKA
Gunung Agung.
Kementerian Lingkungan Hidup RI. 2002. Tarwaka, 2010.Manajemen dan Imlementasi K3
Himpunan Peraturan Perundang- Di TempatKerja. Surakarta: Harapan
undangan Dibidang Pengelolaan Press.
Lingkungan Hidup dan Pengendalian
Dampak Lingkungan Era Otonomi
Daerah. Jakarta : Kemlinghup.
Keputusan Kepala Badan Pengendalian Dampak
Lingkungan 68/Bapedal/05/1995.Tentang
Tata cara memperoleh izin penyimpanan,
pengumpulan, pengoperasian alat
pengolahan, pengolahan dan
penimbunan akhir limbah B3.
Keputusan Kepala Badan Pengendalian Dampak
Lingkungan Nomor 255 Tahun
1996.Mengenai Tata Cara dan
Persyaratan Penyimpanan dan
Pengumpulan Minyak Pelumas Bekas.
Keputusan kepala Badan Pengendalian Dapak
Lingkungan Nomor 05/Bapedal/09/1995.
Tentang Simbol dan Label Limbah B3.
Kusuma Angga Rosana.2011.Sistem
Pengumpulan dan Penyimpanan Minyak
Pelumas Bekas Sebagai Limbah Bahan
Berbahaya dan Beracun (B3) di PT. INKA
40