Anda di halaman 1dari 2

Agroforestry merupakan suatu sistem penggunaan lahan yang bertujuan untuk

mempertahankan atau meningkatkan produksi kultura dan ekonomi secara lestari, dengan
cara mengkombinasikan tanaman pangan/pakan ternak dengan tanaman pohon pada sebidang
lahan yang sama, baik secara bersamaan atau secara bergantian, dengan menggunakan
praktek-praktek pengolahan yang sesuai dengan kondisi ekologi, ekonomi, sosial dan budaya
setempat (Hairiah dkk, 2003). Agroforestry dikembangkan untuk meningkatkan kesejahtraan
masyarakat, umumnya diharapkan dapat membantu mengoptimalkan hasil dari suatu bentuk
penggunaan lahan secara berkelanjutan guna menjamin dan memperbaiki kebutuhan hidup
masyarakat, khususnya di daerah pedesaan.
Pemanfaatan lahan dengan sistem agroforestri merupakan suatu bentuk usaha tani yang
penting bagi para petani karena pada umumnya memiliki lahan pertanian yang terbatas.
Dengan sistem agroforestri petani dapat meningkatkan intensitas panen yang pada akhirnya
mampu memberikan tambahan hasil baik berupa fisik maupun nilai finansial bagi petani.
Usaha tani agroforestri dianggap dapat mengatasi permasalahan kehidupan petani, terutama
dalam memenuhi kebutuhannya (Indriyanto, 2008). Pendapatan merupakan indikator
ekonomi petani agroforestri karena besarnya pendapatan akan menetukan pemenuhan
kebutuhan hidupnya. Besarnya pendapatan dari sistem agroforestri tergantung pada beberapa
faktor diantaranya adalah teknik bercocok tanam, kondisi iklim, luas dan kualitas lahan, serta
harga pasar dari produk yang dihasilkan.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Kabupaten Karo (2019) Desa Kinangkong
terletak di Kecamatan Lau Baleng dengan jumlah 413 Kepala Keluarga, masyarakat di desa
kinangkong mayoritas bermata pencarian sebagai petani. Seiring dengan kebutuhan ekonomi
yang semakin meningkat, masyarakat di desa kinangkong juga membudidayakan tanaman
sirih. Tanaman sirih yang dibudidayakan pada umumnya dikombinasikan dengan tanaman
jenis pepohonan, yang dimana tanaman jenis pepohonan tersebut difungsikan sebagai tempat
merambat bagi tanaman sirih, kombinasi tanaman sirih dengan tanaman pepohonan pada
lahan masyarakat dapat juga disebut sebagai sistem agroforestry.
Budidaya tanaman sirih pada lahan agroforestry (kebun campur) diharapkan dapat
menambah produktifitas dan pendapatan petani, namun belum adanya informasi mengenai
kontribusi tanaman sirih terhadap pendapatan petani pada lahan agroforestry sehingga penulis
merasa pentingnya dilakukannya penelitian tentang kontriusi tanaman (Piper betle L.)
terhadap pendapatan petani pada lahan agroforestry di Desa Kinangkong Kecamatan Lau
Baleng Kabupaten Karo Sumatera Utara.

Anda mungkin juga menyukai