Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN AWAL Ke-3 PRAKTIKUM MESIN-MESIN

LISTRIK
“Generator DC Shunt”

DISUSUN OLEH :
SATRIA BUANA PUTRA
18063014

DOSEN PEMBIMBING : Dr. Hansi Efendi S.T., M.Kom.

PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2020
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG
Jurusan : Teknik Mata Kuliah :PraktekMesin- Mesinlistrik
Waktu : 07.00-10.30 Topik : Generator DC
Kode : ELO1.61.4202 Judul : Generator DC Shunt

A. TUJUAN
Mengukur dan menganalisiskarakteristik generator DC shunt pada saattanpabeban
(internal) dan keadaanberbeban (eksternal).

B. TEORI
Generator DC shunt
terjadikarenakumparanmedannyaterhubungsecaraparaleldengankumparanjangkar. Selainitu,
dapatmenghasilkanenergipenguatansendiridengancaraadanyasisamagnetik pada
sistempenguat dan adanyahubunganrangkaian pada medanjangkardenganarahmedan yang
terjadi dan dapatmemperkuatmedan yang sudahada.
Pada generator DC shunt juga
memilikikarakteristikberupakarakteristiksaatkeadaantanpabeban dan dalamkeadaanberbeban.
1. Karakteristik generator DC shunt dalamkeadaantanpabeban
Menuruthukum ohm, tahananrangkaian magnet
dalamkeadaantanpabebandapatterjadikarena:
VT
Rm =

Rm akankonstanjika pada Im = 0, sisa magnet telahmembangkitkan GGL = 0 sehingga
GGL menimbulkanarusmedansebesar 0 Ampere yang menyebabkan GGL naik sampai 0.

2. Karakteristik generator DC shunt dalamkeadaanberbeban


Jika generator diberibebansebesar R, maka pada jangkarakanmengalirarus Ia.
Arusjangkar (Ia) menyebabkanjatuhtegangansebesarIa.Ra. dan pada
sikatakanterjadijatuhtegangansebesar Ia.2rb (karenasangatkecilsehinggadiabaikan).

Berlakurumus :
Vt = Ea – Ia . Ra (Volt)
Ia = IL +Ish
Vt = Vsh
Vsh
Ish = Rsh (Ampere)
¿
¿

2π .n
Dayamasukan :Psh = M (Watt)
60

Pout
Efisiensigenerator : ƞ = x 100%
Pin
VNL−VFL
Voltage regulation (VR) = x 100%
VFL
Ket : VNL= tegangantanpabeban
VFL = teganganbebanpenuh

C. PERALATAN
1. M = Torsi meter listrik MV 1300
2. G = Mesin DC MV 120
3. TG = Tachometer generator MV 153
4. Rmy = Shunt Rheostat TS 500/400
5. RB = Resistor beban TB 40
6. IB = Atmeter 12 A (Goerz 324764)
7. Im = Ammeter 1A (AAM 401)
8. V = Voltmeter 300 V (AVM 402)
9. Po = Wattmeter (Yokogawa)
10. S = Switch TO 30

D. PROSEDUR
1. Pengukurankarakteristiktanpabeban E = f(Ifg),
sebagaicontohteganganinduksitanpabebansebagaifungsidariaruspengamatan.
a. Atur torsi meter sehinggakecepatannya 1400 rpm.
Kecepataniniharusdikontrolkonstanselamapercobaan dan harus di ceksecaraterus-
menerus. Switch S harus pada posisi off.
VariasikanteganganpenguatanIfgdenganvariasi 0,1 Ampere mulaidarinolkemaksimum
dan pada setiapvariasiteganganinduksi yang tervaca pada voltmeter U. Masukkan
nilai-nilai pada tabel.
b. Selanjutnyavariasikanaruspenguatandarimaksimumkenol dan untuksetiapnilaicatatIfg
dan U. Amati bahwadenganperubahanaruspenguatandari minimum
kemaksimumkemudiandarimaksimumke minimum
akanterdapatperbedaanakibatdarihisterisismagnetikdalambagianbesimesin. Amati
kecepatannya.
c. Ulangipengukuran a dan b diatasuntukkecepatan 1200 rpm.

2. Pengukurankarakteristikteganganluar U = f(IL) denganpenguatan shunt.


Pada percobaansebelumnya generator diberipenguatterpisah. Pada percobaanpenguatan
shunt, rangkaianpenguatdipindahkandaritegangankonstan DC 220 Volt
konstanketegangan generator.
a. Pastikanbahwa switch S pada posisi off, jalankan motor pada torsi meter dan
aturkecepatan 1400 rpm.
Kecepataniniharusdijagakonstanselamapelaksanaanpercobaansehinggaharus di
cekdariwaktukewaktu.
b. Atur shunt rheostat Rmy generator sehinggategangan generator mencapai 220 Volt.
Setting dari shunt rheostat harustetapselamapercobaan. (jika generator
tidakmenghasilkantegangan, geser shunt rheostat Rmy).
c. Hidupkan switch S dan dengan resistor beban RLvariasikanarusbeban
ILdenganperubahan 1 Ampere sampaiarus rating. Untukmasing-masingnilai, bacaarus
ILdan tegangan U. Cekkecepatan dan janganubah shunt rheostat Rmy.

3. Penutup
1. Setiapselesaimelaksanakanpraktikum, kembalikansemuaperalatan yang
digunakankedalam toolbox, mintateknisiuntukmemeriksakelengkapanperalatan.
2. Buatlahlaporanharianberdasarkan data-data yang didapatkanselamapraktikum.
3. Bersihkan workshop dan rapikankembalimeja dan kursi.
E. DIAGRAM RANGKAIAN
MV 100 Rpm

F2
A
A2
A A Ifg
A2
F2 Ifm

M TG G
F1 B
A1

A1
F1
P

s
Rmy

A IL

220 V = 0 – 220 V =

TF 123

RL

F. DATA TABEL PERCOBAAN

1. Karakteristiktanpabeban :

V = f(Ifg), n = konstan

n = 1400 rpm n = 1200 rpm


PenambahanIfg PenguranganIfg PenambahanIfg PenguranganIfg
Ifg V Ifg V Ifg V Ifg V
0,0 0,5 0,0 0,5
0,1 0,4 0,1 0,4
0,2 0,3 0,2 0,3
0,3 0,2 0,3 0,2
0,4 0,1 0,4 0,1
0,5 0,0 0,5 0,0

V = f(n), Ifg = konstan

Ifg = 0,4 A Ifg = 0,2 A


Penambahann Pengurangann Penambahan n Pengurangan n
n V n V n V n V
1000 1400 1000 1400
1100 1300 1100 1300
1200 1200 1200 1200
1300 1100 1300 1100
1400 1000 1400 1000

2. KarakteristikKeadaanBerbeban

V = f(IL), Ifg = konstan (mis: 0,4A), n = 1400 rpm

IL (A) Pengukuran Perhitungan


V (Volt) Pout T (Nm) Pin Ƞ (100%) VR (%)
(watt)
1,2
2
3
4
5

V =f (Ifg), IL = konstan (mis : 2 A), n = 1400rpm

IL (A) Pengukuran Perhitungan


V (Volt) Pout T (Nm) Pin Ƞ (100%) VR (%)
(watt)
0,05
0,10
0,15
0,20
0,25

0,30
0,35
0,40
0,45
0,50

G. TUGAS
1. Gambar karakteristiktanpabebanuntukpenaikan dan penurunanIfgpada kecepatan 1400
rpm dan 1200 rpm secaraberurutan pada diagram yang samadenganIfgsebagaiaxisnya.
2. Gambar karakteristikteganganluaruntukpenguatan shunt dengan I Lsebagaiaxisnya.
V = f( I L ¿ yaitu pengaruh nilai arus beban terhadap perubahan tegangan.
3. Pada percobaanpenguatanterpisahteganganmenurundengankenaikanIfg,
kenapateganganmenurunlebihbanyak pada penguatan shunt dibandingkan pada
penguatanterpisah?
4. Kenapa generator tidakmenghasilkanteganganjikaarusmedannyaterkoneksisecara salah?

I L (Ampere)

Anda mungkin juga menyukai