Anda di halaman 1dari 18

TUGAS AKHIR

“PENGEMBANGAN KURIKULUM”

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengembangan Kurikulum SD yang


diampuh oleh Bapak Irianto Aras, M.Pd

Disusun Oleh

Rully Malia Pratiwi 1840605051

JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS BORNEO TARAKAN

2020
Tema : Pendidikan mengenalkan kebudayaan negara indonesia

Pengembangan kurikulum yang saya buat ini saya mengangkat sebuah


tema yaitu tentang pendidikan mengenalkan kebudayaan negara sendiri
Oleh karena itu dalam hal ini saya ya membuat kurikulum ini untuk
memasukkan pendidikan mengenalkan kebudayaan negara indonesia
disetiap pembelajaran yang akan diterapkan melalui kegiatan belajar di
sekolah yang yang ada Indonesia.

A. Latar Belakang
dalam dunia pendidikan Tidak akan pernah terlepas dari yang
namanya keadaan masa lalu karena pendidikan ini sangat berpengaruh
dalam mengenalkan peserta didik mengenai pentingnya mengetahui
kebudayaan negara sendiri atau negara Indonesia. Dengan adanya
pengenalan mengenai pentingnya kebudayaan negara sendiri hal ini
mampu membentuk secara perlahan-lahan
di era globalisasi ini banyak masyarakat yang Bahkan lupa akan
budaya sendiri Bahkan tidak tahu bahwa kebudayaan yang sering di
Tunjukkan di luar negeri itu adalah kebudayaan milik kita, dikarenakan
Sikap Acuh terhadap kebudayaannya sendiri. sehingga lambat laun Akan
membuat kebudayaan kita akan menghilang.
dengan memperkenalkan kembali atau mempelajari kembali
mengenai kebudayaan negara kita yang begitu banyak diharapkan dapat
menimbulkan minat lebih dalam mempelajari kebudayaan yang ada
dan menjaga, juga melestarikan kebudayaan kita agar terus dikenal oleh
generasi selanjutnya. serta peserta didik dapat mengimplementasikan
dalam kehidupan sehari-harinya.
Kurikulum inilah yang menjadi acuan dalam sebuah lembaga untuk
dilaksanakannya suatu proses pendidikan, seperti di Indonesia yang saat
ini menggunakan kurikulum 2013 yang menilai per individu dari berbagai
kemampuannya seperti kognitif, psikomotorik dan afektif.
namun masih banyak permasalahan mengenai kurangnya
pengenalan kebudayaan kepada peserta didik, contohnya masih ada
siswa yang tidak mengetahui kebudayaan dari daerahnya sendiri, masih
ada siswa yang tidak mengetahui asal dari kebudayaan yang Indonesia
miliki dan masih banyak lagi permasalahan mengenai kebudayaan. dalam
kurikulum 2013 sudah terdapat materi ajar mengenai seni budaya. namun
tidak dibawa atau diajarkan dalam kehidupan sehari-hari, materinya hanya
sebatas pengenalan di dalam kelas saja.
sehingga berdasarkan masalah tersebut, saya menciptakan
kurikulum mini yang bertemakan pendidikan mengenalkan kebudayaan
negara indonesia. dalam hal ini diharapkan setiap pembelajaran bahkan
prosesnya disertai dengan pengenalan kebudayaan secara tidak
langsung.

B. Landasan Kurikulum
Landasan kurikulum yang saya gunakan untuk membentuk
kurikulum ini yaitu ada beberapa landasan yaitu landasan filsafat,
landasan psikologis, landasan sosial budaya, dan landasan iptek.
1. landasan filsafat
landasan filsafat memegang peranan penting dalam
pengembangan kurikulum. Landasan filsafat yang dijadikan dasar
untuk pengembangan kurikulum ada beberapa yaitu :
yang pertama landasan kurikulum Esensialisme ialah
landasan yang menekankan pada pentingnya pewarisan budaya
dan pemberian pengetahuan dan keterampilan pada peserta didik
agar dapat menjadi anggota masyarakat yang berguna. landasan
ini memandang bahwa pendidikan Harus berpijak pada nilai-nilai
yang memiliki kejelasan dan tahan lama yang memberikan
kestabilan dan nilai-nilai yang mempunyai kata jelas. menurut
sendiri nilai-nilai yang terkandung dalam warisan budaya atau
sosial adalah nilai-nilai kemanusiaan yang terbentuk secara
berangsur-angsur dengan melalui kerja keras dan susah payah
selama beratus tahun, dan telah teruji dalam Gagasan dan cita-cita
dalam perjalanan waktu. selain itu landasan ini menginginkan agar
manusia kembali pada kebudayaan lama karena kebudayaan lama
telah banyak melakukan kebaikan untuk manusia itu sendiri. serta
sasaran pendidikannya adalah mengenalkan peserta didik Pada
karakter alam dan warisan budaya, serta pendidikan tersebut harus
dibangun atas nilai-nilai yang Kukuh, tetap dan stabil. yang bersifat
konservatif atau pelestarian budaya dengan merefleksikan
humanisme klasik yang berkembang pada zaman Renaissance .
Yang kedua landasan kurikulum Idealisme yaitu Suatu
aliran yang mengedepankan akal pikiran manusia. Oleh karena itu
landasan ini mengembangkan pemikiran peserta didik sehingga
menjadi peserta didik yang mampu menggunakan akal pikiran atau
idenya dengan baik dalam mengembangkan ilmu pengetahuan
serta berpandangan bahwa manusia adalah makhluk ciptaan tuhan
yang memiliki sifat spiritual, makhluk yang cerdas dan memiliki
tujuan. Dalam idealisme sendiri menganggap bahwa yang konkret
atau nyata hanyalah bayang-bayang yang terdapat dalam akal
pikiran manusia biasanya kaum idealisme sering menyebutnya
dengan ide atau gagasan. sehingga diharapkan nantinya Saat
diajarkan harus mampu memberikan pendidikan yang mampu
mengenalkan kebudayaan yang ada di negara Indonesia kepada
peserta didik. Selain itu itu pendidikan juga harus bisa membentuk
bakat, keterampilan atau kreativitas yang dimiliki oleh setiap
peserta didik.Kurikulum yang digunakan dalam aliran idealisme ini
ialah dirancang untuk mengembangkan kemampuan berpikir
peserta didik serta menyiapkan keterampilan peserta didik dalam
menghadapi dunia kerja Melalui pendidikan praktis. lalu evaluasi
yang digunakan adalah evaluasi essay.
Yang ketiga landasan kurikulum Realisme yaitu landasan
yang bersifat materi. Dalam aliran ini apa yang ditangkap oleh
pancaindra dan konsepnya ada, maka hal tersebut memang nyata
atau ada. Sehingga untuk mengingat bahwa semua yang
dikerjakan oleh manusia adalah pendidikan untuk melakukan
penyesuaian diri dalam kehidupan dan melaksanakan tanggung
jawab sosial,Perlu diketahui bahwa inisiatif dalam pendidikan harus
ditekankan pada pendidik bukan pada anak. isi kurikulum lebih
efektif diorganisasikan dalam bentuk mata pelajaran karena
memiliki kecenderungan berorientasi pada materi pelajaran. untuk
itu pendidik harus menguasai tugas-tugas yang terkait dengan
pendidikan khususnya dalam pembelajaran seperti penguasaan
terhadap metode, media dan strategi serta teknik
pembelajaran,Peta Kurikulum harus berisi semua pengetahuan
yang berguna bagi penyesuaian diri dalam hidup dan tanggung
jawab sosial, lalu semua kegiatan belajar Berdasarkan pengalaman
baik langsung maupun tidak langsung karena hal ini adalah
pembiasaan yang merupakan metode pokok yang dipergunakan
oleh kalangan penganut realisme.
yang keempat landasan kurikulum Fragmatisme yaitu
landasan yang memandang bahwa kenyataan tidaklah mungkin
dan tidak perlu. karena kenyataan yang sebenarnya adalah
kenyataan fisik, Floral dan berubah. Maksud lainnya ialah bahwa
landasan ini mengajarkan bahwa yang benar adalah apa yang telah
dibuktikan oleh diri sendiri atau dibuktikan dengan tindakan
perbuatan diri sendiri. dalam landasan ini manusia lahir tanpa
dibekali kemampuan seperti Bahasa, keyakinan, gagasan, atau
norma-norma. Oleh karena itu tujuan pendidikan menurut landasan
ini Adalah Tidak ada batas karena pendidikan adalah pertumbuhan
sepanjang hayat atau hidup. dan juga disesuaikan dengan minat
peserta didik. Dan perlu diperhatikan bahwa kehidupan di sekolah
selalu disadari sebagai bagian dari pengalaman hidup, bukan bagi
untuk menjalani hidup. Dalam isi kurikulum pendidikan pada
landasan ini berisi pengalaman yang teruji yang dapat diubah.
demikian pula minat dan kebutuhan siswa yang dibawa ke sekolah
bisa menentukan kurikulum serta guru menyesuaikan bahan ajar
sesuai dengan minat dan kebutuhan peserta didik. Metode yang
digunakan adalah metode aktif seperti learning by doing (belajar
sambil bekerja), metode pemecahan masalah ( Problem solving
method), dan metode penyelidikan dan penemuan ( inkuiri dan
discovery method). sehingga diperlukan guru yang memiliki sifat
memberi kesempatan, bersahabat, seorang pembimbing,
berpandangan terbuka, kreatif, antusias, sadar bermasyarakat,
sabar, bekerjasama, dan sungguh-sungguh agar belajar
berdasarkan pengalaman dapat diaplikasikan oleh peserta didik
dan apa yang dicita-citakan dapat tercapai.
2. landasan psikologis
landasan psikologi Yang digunakan dalam kurikulum ini Ada dua
yaitu Psikologi perkembangan peserta didik pengertian psikologi
belajar peserta didik. Ada tiga teori atau pendekatan mengenai
psikologi landasan ini yaitu pendekatan pentahapan, pendekatan
diferensial dan pendekatan ipsatif. untuk landasan Psikologi
perkembangan peserta didik diperlukan untuk menentukan isi
kurikulum yang diberikan kepada siswa, baik tingkat kedalaman
dan keluasan materi, tingkat kesulitan dan kelayakan serta manfaat
materi yang disesuaikan dengan tahap perkembangan peserta
didik. dalam mengikuti landasan ini Saat melaksanakan kurikulum
nantinya, diharuskan untuk memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk berkembang sesuai dengan bakatnya, Minat
dan kebutuhan namun tetap memperhatikan Materi atau bahan ajar
yang diberikan disesuaikan dengan kebutuhan anak, strategi yang
digunakan disesuaikan dengan taraf perkembangan anak, media
harus menarik perhatian serta minat anak dalam belajar serta
melakukan evaluasi.
lalu landasan psikologi belajar peserta didik, Perlu dipahami
bahwa Kegiatan dan usaha untuk mencapai perubahan tingkah
laku itu dipandang sebagai proses belajar, sedang perubahan
tingkah laku dipandang sebagai hasil belajar. Dalam landasan ini
berkaitan dengan bagaimana siswa harus mempelajari dan juga
berkaitan dengan strategi pelaksanaan kurikulum. Yang harus
memperhatikan cara untuk menyampaikan isi kurikulum kepada
peserta didik. sehingga perlunya memperhatikan prinsip yaitu
belajar sebagai keseluruhan, belajar merupakan pembentukan
kepribadian, belajar demi pemahaman, belajar Berdasarkan
pengalaman, belajar merupakan suatu proses perkembangan dan
belajar merupakan proses berkelanjutan.Namun tetap dalam
kurikulum landasan ini mampu menyediakan kesempatan kepada
setiap individu untuk dapat berkembang sesuai dengan potensi
yang dimiliki peserta didik.
3. landasan sosial dan budaya
landasan sosial dan budaya yang digunakan ini dapat
memberikan pemahaman bahwa manusia merupakan makhluk
sosial yang memiliki budaya atau kebudayaan di setiap daerah
asalnya. Budaya adalah nilai yang sudah ada sejak turun temurun.
sehingga Adapun tujuan dari landasan ini yaitu mengajarkan
keterampilan, mentransmisikan Budaya, mendorong adaptasi
lingkungan, membentuk kedisiplinan, mendorong bekerja
berkelompok, meningkatkan perilaku etik dan memilih bakat serta
memberi penghargaan prestasi. Pendidikan harus mengantisipasi
tuntutan hidup Sehingga peserta didik untuk hidup Wajar sesuai
dengan kondisi sosial budaya masyarakat. dalam konteks inilah
kurikulum sebagai program pendidikan Harus dapat menjawab
tantangan dan tuntutan masyarakat.
dengan adanya landasan ini pengembangan kurikulum yang
dilakukan atau dilaksanakan harus mampu memberikan sebuah
pengajaran yang nantinya akan menimbulkan sebuah keterampilan
khusus yang dimiliki setiap peserta didik baik minat serta Bakat,
memberikan penghargaan kepada yang berprestasi, Kurikulum
dapat menjadi sarana untuk melestarikan budaya bangsa,
Menciptakan makhluk sosial yang mampu beradaptasi dengan
lingkungannya, menciptakan manusia yang yang mampu untuk
hidup berkelompok atau saling bekerja sama. sehingga dalam
perubahan sosial budaya, perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi dalam suatu masyarakat baik secara langsung maupun
tidak langsung akan mengubah kebutuhan masyarakat.
4. landasan iptek
Dalam landasan iptek mengalami kemajuan yang sangat
pesat. sehingga dalam bidang ini iptek dapat digunakan ketika
proses pembelajaran, Oleh sebab itu pengembangan kurikulum
yang dilakukan harus didasarkan pada perkembangan Iptek
sehingga kurikulum tersebut dapat bertahan kuat dan dapat
menyesuaikan dengan perkembangan Iptek nantinya.
Pengembangan kurikulum haruslah dapat meningkatkan dan
mengembangkan kemampuan berpikir peserta didik untuk lebih
banyak menghasilkan teknologi baru Sesuai dengan
perkembangan zaman dan karakteristik masyarakat Indonesia,
serta harus difokuskan pada kemampuan peserta didik. Sehingga
dalam penyampaian isi materi atau pelaksanaan kurikulum yang
nantinya harus dilaksanakan dengan menggunakan teknologi-
teknologi yang sesuai dengan perkembangan Iptek. seperti
pembelajaran jarak jauh, munculnya metode-metode pembelajaran
yang baru, memperoleh informasi lebih cepat dan akurat, serta
menawarkan media audiovisual yang interaktif pada proses
pembelajaran.
C. Model Konsep Kurikulum
model konsep kurikulum yang saya ingin terapkan sama saja dengan
model konsep kurikulum saat ini namun saya tambahkan modelnya yaitu
yang pertama model kurikulum subjek akademis, adalah model konsep
kurikulum yang masih sering dipakai sampai saat ini dikarenakan
kurikulum ini cukup praktis, mudah disusun dan mudah digabungkan
dengan tipe lainnya. pada kurikulum ini orang yang berhasil dalam belajar
adalah orang yang menguasai seluruh atau sebagian besar isi pendidikan
kau yang diberikan Atau disiapkan oleh guru. kurikulum ini bertujuan untuk
memberikan ide pengetahuan yang Solid serta melatih para siswa
menggunakan ide-ide dan proses penelitian, metode yang biasa atau
sering digunakan adalah metode ekspositori dan inkuiri. untuk evaluasinya
kurikulum ini menggunakan bentuk evaluasi yang bervariasi, namun lebih
banyak digunakan bentuk Uraian atau essay daripada tes objektif.
model konsep kurikulum yang kedua yang ingin saya terapkan ialah
kurikulum rekonstruksi sosial yang di mana kurikulum ini lebih
memusatkan pada problema-problema yang dihadapi dalam masyarakat.
pada kurikulum ini pendidikan bukan upaya sendiri melainkan kegiatan
bersama, interaksi dan kerjasama. kerjasama dan interaksi yang
dimaksud tidak hanya terhadap guru melainkan siswa dengan siswa,
siswa Dengan lingkungan serta siswa dengan sumber belajar lainnya.
tujuan dari kurikulum ini yaitu menghadapkan para peserta didik kepada
tantangan, ancaman, hambatan bahkan gangguan yang dihadapi
manusia dalam bermasyarakat. metode yang digunakan kegiatan
bersama, kerjasama sehingga tidak ada kompetisi. lalu evaluasinya siswa
dilibatkan dalam memilih, menyusun dan menilai bahan yang akan
diujikan.
sehingga dari kedua model kurikulum yang ingin saya terapkan
tersebut dalam setiap proses pembelajarannya proses pengambilan nilai
berupa penilaian afektif, kognitif dan psikomotorik. dalam hal ini
diharapkan agar pendidikan memahami kebudayaan negara Indonesia sia
yang sudah diterapkan dapat diperkuat lagi Agar peserta didik dapat
memahami semakin dalam lagi mengenai pendidikan mengenal
kebudayaan negara Indonesia.
D. Struktur Kurikulum
struktur kurikulum Mini ini yaitu dalam pendidikan mengenalkan
kebudayaan negara Indonesia akan diintegrasikan atau
dimasukkan ke dalam semua mata pelajaran yang bisa disajikan
secara tematik. contohnya pendidikan untuk pengenalan
kebudayaan negara Indonesia yang biasanya diterapkan di mata
pelajaran seni budaya atau sbdp, yang kemudian diterapkan di
semua mata pelajaran contohnya bahasa Indonesia pendidikan
pengenalan kebudayaan negara Indonesia dilihat dari wacana atau
bacaan yang siswa perhatikan dan dapat dibiasakan dalam
kehidupan sehari-hari. dengan struktur kurikulum yang seperti inilah
kurikulum pendidikan mengenal kebudayaan negara Indonesia
dan Selain itu dalam proses pelaksanaan pembelajaran juga harus
menggunakan media pembelajaran yang sesuai dengan kemajuan
iptek yang ada.
E. Komponen Kurikulum
Adapun komponen kurikulum Mini mengenai pendidikan
mengenalkan kebudayaan negara Indonesia yaitu :
1. Tujuan
tujuan yang ingin dicapai dari kurikulum ini yaitu terbentuknya
anak bangsa yang cinta dan bangga dengan kebudayaan negara
sendiri, serta mengetahui luasnya wawasan mengenai
kebudayaan yang ada di negara Indonesia, serta terbentuknya
sikap menghargai anak akan perbedaan yang ada di Indonesia.
2. Metode/Strategi
metode atau strategi yang saya terapkan dalam kurikulum ini
yaitu dengan metode mengajak peserta didik untuk berkreativitas
dan menjadikan budaya yang telah ada Semakin menjadi
berwarna.Lalu strategi yang digunakan Yaitu dengan CTL
(kontekstual teaching learning) dan strategi practice rehearsal
pairs(praktik berpasangan)
3. Materi atau Bahan Ajar.
materi atau bahan ajar yang dimaksudkan, ia dan kegiatan
pendidikan mengenai ke negara pada pelajaran sbdp maupun
pelajaran lainnya.
4. Evaluasi
Atau penilaian yang dilakukan di Awal atau akhir pembelajaran,
dengan membuat lembar penilaian pengetahuan serta penilaian
keterampilan.

F. Silabus
Silabus yang digunakan adalah mengikuti silabus yang sudah ada.

SILABUS

Nama Sekolah : SDS Putri Bangsa

Kelas/Semester : 2/Ganjil (I)

Alokasi Waktu : 1 × Pembelajaran (1×35)

Kompetensi Yang Ingin Dicapai:

1. Membentuk karakter peserta didik.

Indikator Materi Strategi Jenis Alokasi


Penilaian Waktu
PPKN Pengamalan Strategi Jenis 35
nilai-nilai Pembelajara Penilaian Menit
1. Menyebutka
Pancasila n Kontekstual lembar
n bunyi sila-
dalam pengamatan
sila pada
Pancasila kehidupan sikap dan
2. Memberikan sehari-hari jenis
contoh untuk penilaian
karakter dan membentuk berupa Tes
perilaku yang karakter
sesuai siswa
dengan sila-
sila
Pancasila

Mengetahui Tarakan, 15 Juni 2020

Kepala Sekolah Guru

Rezky Ananda Putri

G. RPP

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Nama Sekolah : SDS Putri Bangsa

Kelas/Semester : 2/Ganjil (I)

Alokasi Waktu : 1 × Pembelajaran (1×35)


A. Kompetensi Yang Ingin Dicapai:
1. Membentuk karakter siswa

B. Indikator
PPKN
1. Menyebutkan bunyi sila-sila pada Pancasila
2. Memberikan contoh karakter dan perilaku yang sesuai dengan
sila-sila Pancasila
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Dengan mengamati lambang Pancasila, siswa dapat menyebutkan bunyi
sila-sila pada Pancasila dengan tepat dan sesuai lambangnya.
2. Dengan memperhatikan penjelasan guru, siswa dapat memberikan
contoh karakter dan perilaku yang sesuai dengan sila-sila Pancasila
dengan tepat.

D. MATERI POKOK
1. Pengamalan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari
untuk membentuk karakter siswa.

E. MODEL, PENDEKATAN, dan METODE


1. Model: Cooperative Learning dan Strategi Kontekstual.
2. Metode: Tanya Jawab, Ceramah, Diskusi, dan Penugasan
3. Pendekatan: Scientific

F. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Guru Alokasi


Waktu
Pendahuluan 1. Guru memberikan salam dan menyapa siswa 10 Menit
dengan menanyakan kabar siswa.dan siswa
menjawab salam guru
2. Guru menunjuk salah seorang siswa untuk
memimpin doa bersama sesuai dengan agama
dan kepercayaan masing-masing.
3. Guru mengkondisikan siswa untuk siap belajar
dengan cara mengabsen.
4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang
akan dicapai setelah proses pembelajaran.
5. Guru melakukan apersepsi dengan tanya jawab
kepada siswa mengenai teks yang dibacakan
dan mengenai materi sebelumnya
Inti 1. Guru meminta siswa untuk memperhatikan 20 Menit
lambang Pancasila yang sudah disediakan oleh
guru (Mengamati).
2. Setelah itu, siswa akan menyebutkan bunyi sila-
sila Pancasila sesuai dengan lambang
Pancasilanya (Mencoba)
3. Guru memberikan beberapa contoh terkait
dengan karakter dan perilaku yang sesuai
dengan Pancasila. Dan setelah itu, guru
meminta siswa untuk memberikan
contohnyatanya di kehidupan sehari-hari.
4. Siswa memberikan contoh terkait dengan
karakter dan perilaku sesuai Pancasila di dalam
kehidupan sehari-hari. Hal ini bertujuan agar
siswa dapat mengetahui karakter yang sesuai
dengan Pancasila dan dapat membantu siswa
untuk menerapkan karakter tersebut untuk
dirinya sendiri (Berlatih) (Upaya Penerapan
Pendidikan Karakter)
5. Guru memberikan lembar kerja kepada siswa
untuk mengetahui tentang pemahaman siswa.
6. Siswa mengerjakan lembar kerja yang
diberikan oleh guru. Dan guru siap
membimbing siswa yang mengalami kesulitan.
Penutup 1. Guru melakukan kegiatan refleksi dengan 5 Menit
mengajukan beberapa pertanyaan kepada
siswa. pertanyaannya adalah:
● Apa yang kamu pelajari hari ini?
● Bagaimana peraaanmu setelah melakukan
kegiatan belajar ini?
2. Guru menyiapkan siswa untuk pulang dengan
memerintahkan siswa untuk merapikan alat
tulisnya.
3. Guru menunjuk seorang siswa untuk memimpin
doa pulang bersama sesuai dengan agama dan
kepercayaan masing-masing dan siswa yang
ditunjuk memimpin doa
4. Guru mengucapkan salam penutup.

G. SUMBER dan MEDIA PEMBELAJARAN


1. Sumber:
a. Buku Pedoman Guru
b. Buku Siswa
2. Media: lambang sila sila Pancasila, dan Gambar nilai pancasila
H. Penilaian
1. Penilaian Kognitif
a. Menyebutkan bunyi sila-sila Pancasila!
b. Menentukan makna gambar sila-sila pancasila!

Jumlah Benar
Penghitungan skor: ×100
100

No Nama Siswa Nilai


1
2
3
4
5

2. Penilaian Afektif

Kriteria 4 3 2 1

Berdoa Siswa Siswa Siswa hanya Siswa tidak


sebelum dan berdoa berdoa berdoa berdoa
sesudah sebelum dan sebelum dan sebelum sebelum
melakukan sesudah sesudah atau dan
kegiatan kegiatan kegiatan sesudah sesudah
dengan tidak dengan kegiatan kegiatan
sungguh- sungguh-
sungguh sungguh

Bertanggung Siswa Siswa Siswa hanya Siswa tidak


jawab sangat kurang bertanggung bertanggung
bertanggung bertanggung jawab dalam jawab dalam
jawab dalam jawab dalam mengerjakan tugas
mengerjakan mengerjakan tugas kelompok
tugas tugas kelompok dan tugas
kelompok kelompok atau tugas mandiri
dan mandiri dan tugas individu
mandiri

Kriteria

No Nama Siswa
Berdoa sebelum dan Bertanggung
sesudah melakukan jawab
kegiatan
1
2
3
4
5

3. Penilaian Psikomotorik
Menentukan makna gamar nilai-nilai pancasila

Skor
No Kriteria
Penilaian
4 3 2 1
1 Kelancaran Siswa mampu Siswa hanya Siswa hanya Siswa tidak
menentukan menentukan mampu mampu mampu
makna gamar makna gamar menentukan 4 menentukan 3 menentukan
sila sila sila sila makna gamar makna gamar 4 makna
pancasila pancasila sila sila sila sila gamar sila
dengan tepat dengan tepat pancasila pancasila sila pancasila
dengan tepat. dengan tepat dengan tepat

No Nama Siswa Skor


4 3 2 1
1
2
3
4
5

Mengetahui Tarakan, 15 Juni


2020

Kepala Sekolah Guru


Rezky Ananda putri

Anda mungkin juga menyukai