Anda di halaman 1dari 18

TUGAS MAKALAH

“Sains PGMI 3”

DosenPembimbing
Bp.H.A Labib, M.Pd

DISUSUN OLEH :
TRI PUJI UTAMI

SEKOLAH TINGGI ISLAM KENDAL


KampusII :Jalan RA Kartini Km 2 Kebumen , Sukorejo , Kendal
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ilmu alamiah merupakan ilmu pengetahuan yang mengkaji gejala-gejala
dalam alam semesta, termasuk bumi ini, sehingga terbentuk konsep dan prinsip.
Ilmu Alamiah Dasar hanya mengkaji konsep-konsep dan prinsip-prinsip dasar
yang esensial saja.
Manusia mempunyai rasa ingin tahu terhadap rahasia alam dengan
menggunakan pengamatan dan penggunaan pengalaman tetapi tidakmemuaskan.
Dengan menggunakan logika, muncullah pengetahuan yangberkuasa pada lautan,
hutan, dan seterusnya. Pengetahuan yang merupakankombinasi antara
pengalaman-pengalaman dan kepercayaan disebut mitos.Sehubungan dengan
perkembangan zaman, lahirlah ilmu pengetahuan danmetode pemecahan masalah
secara ilmiah yang disebut metode ilmiah.
Dan pada pembahasan makalah kali ini, penulis akan menguraikan beberapa
kajian yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan alam yang meliputi konsep dasar
mengenai asal usul kehidupan, evolusi, populasi, ekologi kehidupan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah penulis paparkan di atas, maka yang
menjadi rumusan masalah dalam penulisan ini adalah :
1. Apakah konsep dasar mengenai asal usul kehidupan?
2. Apakah konsep dasar mengenaievolusi?
3. Apakah konsep dasar mengenai populasi?
4. Apakah konsep dasar mengenai ekologi kehidupan?
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan latar belakang yang telah penulis paparkan di atas, maka yang
menjadi rumusan masalah dalam penulisan ini adalah :
1. Untuk mengetahui konsep dasar mengenai asal usul kehidupan.
2. Untuk mengetahui konsep dasar mengenai evolusi.
3. Untuk mengetahui konsep dasar mengenai populasi.
4. Untuk mengetahui konsep dasar mengenai ekologi kehidupan.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Konsep Dasar Mengenai Asal Usul Kehidupan


Kehidupan dimulai sangat dini dalam sejarah Bumi, dan organisme pertama itu
merupakan nenek moyang bagi keleidoskop keanekaragaman biologis yang kita
lihat saat ini. Organisme yang paling kita kenal adalah organisme makroskopik
dan multiseluler, terutama tumbuhan dan hewan. Namun demikian, pada tiga
perempat awal sejarah evolusi, satu-satunya organism Bumi adalah organisme
mikrosopik dan uniseluler (berseltunggal).
Bumi terbentuk sekitar 4,5 miliar tahun silam, dan kemungkinan kehidupan
baru dimulai beberapa ratus juta tahun kemudian. Para saintis telah menemukan
isotop karbon yang menunjukkan adanya aktivitas metabolism organism dalam
batuan yang berumur 3,8 miliar tahun di Greenland.
Seseorang dapat menebak dari stuktur sel priokariotik yang relative sederhana
(dibandingkan dengan sel eurokariotik) bahwa organisme yang paling awal ada
adalah priokariota, dan catatan fosil yang ada sekarang mendukung dugaan
tersebut. Bukti-bukti kehidupan priokariota (purba) telah ditemukan pada batuan
yang disebut stromatolit (Bahasa Yunani stroma, “tempat tidur” dan lithos
“batu”). Stromatolit adalah kubah bergaris-garis yang tersusun dari batuan
sedimen yang sangat mirip dengan kerak berlapis-lapis, yang sekarang ini
terbentuk pada dasar rawa berair asin dan beberapa laguna laut hangat oleh koloni
bakteri dan siano bakteri. Lapisan itu adalah endapan yang menempel kelapisan
seperti jelli yang tersusun dari mikroba dan motil, yang secara terus menerus
bermigrasi,  keluar dari satu lapisan sedimen dan kemudian membentuk sebuah
lapisan baru lagi di atasnya, sehingga menghasilkan pola pita berlapis.
Meskipun beberapa stromatolit dapat terbuat dari pengendapan mineral tanpa
adanya kehidupan, fosil yang mirip dengan priokariota berbentuk bola (sferikal)
dan berfilamen telah ditemukan pada stomatolit berumur 3,5 miliar tahun di
Afrika bagian Selatan dan Australia barat. Fosil tersebut saat ini merupakan fosil
organism hidup tertua yang diketahui. Namun demikian fosil yang terdapat di
Australia Barat tampak seperti organism fotosintetik, yang mungkin merupakan
organism penghasil oksigen. Jika demikian halnya,  maka mungkin kehidupan
telah berkembang jauh sebelum organism ini hidup, kemungkinan sekitar 4,0
miliar tahun silam. 1

B. Konsep Dasar Mengenai Evolusi


Evolusi adalah suatu proses perubahan makhluk hidup secara bertahap dan
membutuhkan waktu yang lama dari bentuk yang sederhana, menjadi bentuk yang
lebih kompleks. Diperlukan waktu jutaan tahun agar perubahan tersebut nampak
lebih jelas.  Berbagai macam teori evolusi yang dicetuskan oleh berbagai tokoh,
akan menjadi dasar pemikiran tentang evolusi selanjutnya.
1. Teori evolusi Jean Baptise Lamarck
Idenya mengenai evolusi, di tuangkan di dalam buku berjudul "Philosophic
zoologique". Dalam buku tersebut, Lamarck mengungkapkan :
a. Alam sekitar/lingkungan mempunyai pengaruh pada ciri-ciri atau sifat yang
diwariskan
b. Ciri-ciri/sifat tersebut akan diwariskan kepada keturunannya
c. Organ yang sering digunakan akan berkembang, sedangkan apabila tidak
digunakan akan mengalami kemunduran bahkan hilang.
Contoh : Lamacrk berpendapat bahwa dahulu, jerapah memiliki leher yang
pendek. Bagi keturunan jerapah yang dapat beradaptasi baik dengan
lingkungan (dapat mengambil makanan di pohon yang tinggi),  leher jerapah
akan berkembang menjadi lebih panjang. Jerapah yang telah beradaptasi
menjadi leher panjang tersebut, akan mewariskan sifat-sifat kepada

1
keturunannya. Namun sebaliknya, bagi keturunan jerapah yang tidak dapat
beradaptasi baik dengan lingkungan, maka ia akan mengalami kemunduran.
Dia berpendapat bahwa perubahan makhluk hidup di karenakan beradaptasi
dengan lingkungannya untuk bertahan hidup. (Cambell Reece-Mitchell edisi 5
jilid 2 ; 8).
2. Teori evolusi Charles Darwin
Charles Darwin juga menerbitkan buku mengenai asal mula spesies pada
tahun 1859, dengan judul "on the ofiginof species by means of natural
selection" atau "the preservation of favored races in the struggle for life".
Dia berpendapat bahwa spesies tidak diciptakan dalam bentuknya yang
sekarang ini, tetapi berevolusi dari spesies nenek moyangnya. beliau juga
mengemukakan suatu mekanisme untuk evolusi yang ia sebut seleksi alam
(natural selection). 2
Mengenai Evolusi, Darwin berpendapat :

a. Yang menjadi dasar evolusi organik bukan dari adaptasi lingkungan,


melainkan karena seleksi alam dan seksual
b. Seleksi alam berupa "pertarungan" dalam kehidupan, yang kuat akan terus
hidup
c. Setiap populasi berkecenderungan untuk tumbuh banyak karena proses
bereproduksi
d. Untuk berkembang biak, diperlukan adanya makanan dan ruang yang cukup
e. Bertambahnya suatu populasi tidak berjalan terus-menerus
3. Teori evolusi menurut Al-Qur’an
Sesungguhnya manusia di ciptakan dari ruh-ruh (ciptaan)-Nya. Allah
-Ta’ala-’ berfirman, Allah membentuknya sesuai bentuk yang dikehendaki oleh
Allah, dan meniupkan ruh padanya. Sesuai Q.S Al-Hijr : 28-29:
Yang artinya:

2
Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat:
“Sesungguhnya Aku akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering
(yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk. Lalu apabila Aku telah
menyempurnakan kejadiannya, dan telah meniupkan kedalamnya ruh
(ciptaan)-Ku, maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud.” (QS.Al-Hijr
: 28-29)

C. Konsep Dasar Mengenai Populasi


1. Pengertian Populasi
Populasi berasal dari bahasa latin yaitu populous = rakyat, berarti penduduk.
Didalam pelajaran ekologi, populasi adalah sekelompok individu yang sejenis.
Apabila kita membicarakan populasi, haruslah disebut jenis individu yang
dibicarakan dengan menentukan batas – batas waktunya serta tempatnya. Jadi,
populasi adalah Kumpulan individu sejenis yang hidup pada suatu daerah dan
waktu tertentu.
Populasi adalah sekelompok makhluk hidup dengan spesies yang sama,
yang hidup pada suatu wilayah yang sama dalam kurun waktu yang sama pula.
Misalnya saja tanaman padi di persawahan begitu juga dengan perumputan atau
serangga yang ada.
Ahli ekologi memastikan dan menganalisis jumlah dan pertumbuhan dari
populasi serta hubungan antara masing-masing spesies dan kondisi lingkungan.
2. Sifat-Sifat yang dimiliki Populasi
a. Kerapatan atau kepadatan.
Kerapatan lazim digunakan pada tumbuhan, sedangkan kepadatan
biasanya digunakan pada manusia. Populasi organisme pada suatu daerah
tidak akan tetap dari waktu ke waktu berikutnya. Jika jumlah populasi suatu
jenis berubah, kepadatan populasinya juga akan berubah. Ada dua hal yang
mempengaruhi perubahan kepadatan populasi organisme pada suatu daerah.
1) Adanya individu yang datang, yaitu individu yang lahir dan yang datang
dari tempat lain atau imigrasi.
2) Adanya individu yang pergi, yaitu individu yang mati daan yang pergi
pindah ke tampat lain atau emigrasi.
Apabila luas suatu daerah tetap dan jumlahnya individu yang datang
lebih besar daripada yang pergi maka kepadatan populasi akan mengecil.
Pada suatu daerah yang tersedia cukup ruang dan makanan akan cenderung
mendorong bertambahnya jumlah individu. Hal itu akan meningkatkan
jumlah populasi sekaligus meningkatkan kepadatan populasi. Meningkatnya
jumlah populasi organisme pada suatu daerah akan menyebabkan terjadinya
pertumbuhan populasi. Pertumbuhan populasi akan terus berlangsung
selama lingkungan mampu menunjang kehidupan. Apabila populasi sudah
mencapai titik maksimum atau melebihi daya dukung lingkungan akan
menurun.
Kecepatan pertumbuhan populasi pada dasarnya bergantung pada rasio
antara natalitas dengan mortalitas. Apabila natalitas lebih besar dari pada
mortalitas, pertumbuhan populasinya meningkat. Apabila natalitas lebih
kecil dari pada mortalitas, pertumbuhan populasinya menurun.
b. Natalitas (angka Kelahiran)
Natalitas atau angka kelahiran adalah angka yang menunjukkan jumlah
individu baru yang menyebabkan populasi bertambah per satuan waktu.
Dengan demikan, meningkatnya natalitas merupakan faktor pendorong
meningkatnya pertumbuhan populasi.
c. Mortalitas (angka Kematian)
Mortalitas atau angka kematian adalah angka yang menunjukkan jumlah
pengurangan individu per satuan waktu. Terjadinya kematian merupakan
salah satu faktor utama yang mengontrol ukuran suatu populasi. Populasi
organisme pada suatu ekosistem senantiasa mengalami perubahan.
Perubahan tersebut ada yang tampak jelas dan ada pula yang tidak jelas.
d. Bentuk pertumbuhan, Penyebaran umur dan perkembangan populasi.
Penyebaran umur merupakan cirri atau sifat penting populasi yang
mempengaruhi natalitas dan mortalitas. Karena itu suatu populasi
menentukan status reproduktif yang sedang berlansung dari populasi dan
menyatakan apa yang dapat diharapkan pada masa mendatang. Biasanya
populasi yang sedang berkembang cepat mengandung sebagian besar
individu – individu muda, populasi yang stasioner memiliki umur yang lebih
merata dan populasi yang menurun akan mengandung sebagian besar
individu –individu yang berumur tua. Jika dikaji lebih dalam maka terdapat
tiga umur ekologi yaitu prereproduktif, reproduktif dan posreproduktif.
e. Perluasan atau penyebaran populasi.
Perluasan atau penyebaran populasi adalah gerakan individu – individu
atau anak-anaknya kedalam atau keluar darerah dari populasi. Ada tiga
bentuk penyebaran populasi yaitu sebagai berikut:
1) Emigrasi yaitu gerakan keluar atau kepergian individu keluar dari batas-
batas tempat populasi sehingga populasinya berkurang.
2) Imigrasi yaitu gerakan kedalam batas – batas tempat populasi, sehingga
populasi bertambah.
3) Migrasi yaitu berangkat (pergi) dan dating (kembai) secara periodik.
f. Mempunyai sifat – sifat genetic yang berhubungan secara lansung dengan
ekologi, yaitu : beradaptasi, keserasian, reproduktif dan ketahanan.3

D. Konsep Dasar Mengenai Ekologi Kehidupan


1. Pengertian Ekologi
Ekologi berasal dari bahasa Yunani “Oikos” yang berarti rumah atau tempat
hidup, dan “logos” yang berarti ilmu. Secara harfiyah Ekologi adalah
pengkajian hubungan organisme-organisme atau kelompok organisme terhadap

3
R. GunawanSusilowarno, Biologi (Jakarta: Grasindo, t.th), 264.
lingkungannya. Ekologi merupakan ilmu pengetahuan tentang hubungan antara
organisme dan lingkungannya. Atau ilmu yang mempelajari pengaruh faktor
lingkungan terhadap jasad hidup. Ada juga yang mengatakan bahwa ekologi
adalah suatu ilmu yang mencoba mempelajari hubungan antara tumbuhan,
binatang, dan manusia dengan lingkungannya di mana mereka hidup,
bagaimana kehidupannya, dan mengapa berada di tempat tersebut.
Ekologi merupakan salah satu cabang Biologi yang hanya mempelajari apa
yang ada dan apa yang terjadi di alam dengan tidak melakukan percobaan.
Tetapi biasanya ekologi didevinisikan sebagi pengkajian hubungan organisme-
organisme atau kelompok-kelompok organisme terhadap lingkungannya, atau
ilmu hubungan timbal-balik antara organisme-organisme hidup dan
lingkungannya. Sebab ekologi memperhatikan terutama biologi “golongan-
golongan” organisme dan dengan proses-proses fungsional di daratan dan air
adalah lebih tetap berhubungan dengan upaya mutakhir untuk mendevinisikan
ekologi sebagai pengkajian struktur dan fungsi alam, telah dipahami bahwa
manusia merupakan bagian dari pada alam. Menurut Odum (1971) ekologi
mutakhir adalah suatu studi yang mempelajari struktur dan fungsi ekosistem
atau alam di mana manusia adalah bagian dari alam. Struktur di sini
menunjukan suatu keadaan dari sistem ekologi pada waktu dan tempat tertentu
termasuk kerapatan atau kepadatan, biomas, penyebaran potensi unsur-unsur
hara (materi), energi, faktor-faktor fisik dan kimia lainnya yang mencirikan
sistem tersebut. Sedangkan fungsinya menggambarkan sebab-akibat yang
terjadi dalam sistem. Jadi pokok utama ekologi adalah mencari pengertian
bagaimana fungsi organisme di alam.
Jelaslah bahwa ekologi adalah ilmu yang mempelajari makhluk hidup dalam
rumah tangganya atau ilmu yang mempelajari seluruh pola hubungan timbal
balik antara makhluk hidup sesamanya dan dengan komponen di sekitarnya.
Dengan demikian seorang ahli ekologi juga menaruh minat kepada manusia,
sebab manusia merupakan spesies lain (makhluk hidup) dalam kehidupan di
biosfer (tempat hidup) secara keseluruhan. Selanjutnya dengan adanya gerakan
kesadaran lingkungan di negara maju sejak tahun 1968 sedangkan di Indonesia
sejak tahun 1972, di mana setiap orang mulai memikirkan masalah
pencemaran, daerah-daerah alami, hutan, perkembangan penduduk, masalah
makanan, penggunaan energi, kenaikan suhu bumi karena efek rumah kaca atau
pemanasan global, ozon berlubang dan lainnya telah memberikan efek yang
mendalam atas teori ekologi. Ekologi merupakan disiplin baru dari Biologi
yang merupakan mata rantai fisik dan proses biologi serta bentuk-bentuk yang
menjembatani antara ilmu alam dan ilmu sosial.
Suatu organisme tidak dapat hidup sendiri. Untuk kelangsungan hidupnya
suatu organisme akan sangat bergatung pada organisme lain dan berbagai
komponen lingkungan yang ada di sekitarnya. Kehadiran organisme lain dan
berbagai komponen lingkungan sangat dibutuhkan untuk keperluan pangan,
perlindungan, pertumbuhan, perkembangan, dll. Hubungan antar organisme
atau dengan lingkungannya akan sangat rumit dan kompleks, mereka saling
berinteraksi satu sama lain membentuk suatu ekologi atau sering disebut
ekosistem. Pembahasan ekologi tidak lepas dari pembahasan ekosistem dengan
berbagai komponen penyusunnya, yaitu faktor abiotik dan biotik.
a. Faktor Biotik
Faktor biotik adalah faktor hidup yang meliputi semua makhluk hidup di
bumi, baik tumbuhan maupun hewan. Dalam ekosistem, tumbuhan berperan
sebagai produsen, hewan berperan sebagai konsumen, dan mikroorganisme
berperan sebagai dekomposer. Faktor biotik juga meliputi tingkatan-
tingkatan organisme yang meliputi individu, populasi, komunitas,
ekosistem, dan biosfer. Tingkatan-tingkatan organisme makhluk hidup
tersebut dalam ekosistem akan saling berinteraksi, saling mempengaruhi
membentuk suatu sistemyang menunjukkan kesatuan.
b. Faktor Abiotik
Faktor abiotik adalah faktor tak hidup yang meliputi faktor fisik dan
kimia. Faktor abiotik adalah sebagai berikut:
1) Suhu
Suhu berpengaruh terhadap ekosistem karena suhu merupakan syarat
yang diperlukan organisme untuk hidup. Ada jenis-jenis organisme yang
hanya dapat hidup pada kisaran suhu tertentu.
2) Sinar matahari
Sinar matahari mempengaruhi ekosistem secara global karena matahari
menentukan suhu. Sinar matahari juga merupakan unsur vital yang
dibutuhkan oleh tumbuhan sebagai produsen untuk berfotosintesis.
3) Air
Air berpengaruh terhadap ekosistem karena air dibutuhkan untuk
kelangsungan hidup organisme. Bagi tumbuhan, air diperlukan dalam
pertumbuhan, perkecambahan, dan penyebaran biji; bagi hewan dan
manusia, air diperlukan sebagai air minum dan sarana hidup lain,
misalnya transportasi bagi manusia, dan tempat hidup bagi ikan. Bagi
unsur abiotik lain, misalnya tanah dan batuan, air diperlukan sebagai
pelarut dan pelapuk
4) Tanah
Tanah merupakan tempat hidup bagi organisme. Jenis tanah yang
berbeda menyebabkan organisme yang hidup didalamnya juga berbeda.
Tanah juga menyediakan unsur-unsur penting bagi pertumbuhan
organisme, terutama tumbuhan.
5) Ketinggian Tempat
Ketinggian tempat menentukan jenis organisme yang hidup di tempat
tersebut, karena ketinggian yang berbeda akan menghasilkan kondisi
fisik dan kimia yang berbeda.
6) Angin
Angin selain berperan dalam menentukan kelembapan juga berperan
dalam penyebaran biji tumbuhan tertentu
7) Garis lintang
Garis lintang yang berbeda menunjukkan kondisi lingkungan yang
berbeda pula. Garis lintang secara tak langsung menyebabkan perbedaan
distribusi organisme di permukaan bumi
2. Pembagian Ekologi
a. Berdasarkan komposisi jenis organisme
Ekologi dapat dibagi menjadi 2, yaitu:
1) Autekologi: membahas pengkajian individu organisme atau spesies.
Sejarah-sejarah hidup dan prilaku sebagai cara-cara penyesuaian diri
terhadap lingkungan biasanya mendapatkan penekanan. Pembahasan
melaiputi aspek siklus hidup,adaptasi,sifat parasitik,non-parasitik,dan
lain-lain.
2) Sinekologi: membahas pengkajian golongan atau kumpulan organisme-
organisme yang berasosiasi bersama sebagai satu kesatuan yang saling
berinteraksi dalam suatu daerah tertentu. Bila diadakan suatu studi
mengenai hubungan suatu jenis pohon terhadap lingkungan, pengkajian
itu akan bersifat autekologi. Apabila studi itu memperhatikan atau
mengenai hutan di mana jenis pohon itu tumbuh, pendekatannya bersifat
sinekologi.
Pembagian ekologi seperti ini sangat berguna dalam penelitian.
Seseorang yang akan melakukan penelitian dapat memusatkan diri pada
proses-proses, tingkat-tingkat, lingkungan-lingkungan, organisme-
organisme, atau masalah-masalah dan membuat sumbangan-sumbangan
yang bernilai terhadap keseluruhan mengenai biologi lingkungan.
b. Berdasarkan atas habitat suatu spesies atau kelompok spseies organism,
maka ekologi dapat digolongkan sebagai berikut:
1) Ekologi daratan (terestrial), yaitu mempelajari hubungan timbal balik
antara organisme dengan organisme lainnya serta dengan semua wilayah
daratan tegalan, kebun, ladang, hutan lahan kering, padang rumput, atau
gurun.
2) Ekologi air tawar (freshwater), yaitu mempelajari hubungan timbal balik
antara organisme lainnya serta dengan semua komponen lingkungan yang
ada di wilayah perairan tawar. Contoh wilayah perairan tawar adalah
danau, sungai, kolam, sumur, rawa atau sawah.
3) Ekologi bahari, yaitu mempelajari hubungan timbal balik antara
organisme dengan organisme lainnya serta dengan semua komponen
lingkungan yang ada di wilayah perairan asin atau lautan
4) Ekologi estuarin, yaitu mempelajari hubungan timbal balik antara
organisme dengan organisme lainnya serta dengan semua
komponenlingkungan yang ada di wilayah perairan payau. Contoh
wilayah perairan payau adalah muara sungai, teluk dan laguna.
5) Ekologi hutan, yaitu mempelajari hubungan timbal balik antara
organisme dengan organisme lainnya serta dengan semua komponen
lingkungan yang ada di ekosistem hutan.
6) Ekologi padang rumput, yaitu mempelajari hubungan timbal balik antara
organisme dengan organisme lainnya serta dengan semua komponen
lingkungan yang ada di ekosistem padang rumput.
c. Berdasarkan taksonomi atau sistematikanya, ekologi dibedakan menjadi:
1) Ekologi tumbuhan
2) Ekologi serangga
3) Ekologi burung
4) Ekologi vertebrata
5) Ekologi mikroba
3. Ruang Lingkup Ekologi
Ruang lingkup ekologi meliputi populasi, komunitas, ekosistem, hingga
biosfer.
a. Populasi
Populasi adalah kelompok individu-individu yang memiliki kesamaan
genetik,dan berada bersama-sama dalam tempat  dan waktu yang sama. Secara
umum, apabila kita bicara populasi,maka yang kita maksudkan adalah anggota-
anggota dari spesies yang sama,yang satu sama lain berdekatan. Antara
populasi yang satu dengan populasi lain selalu terjadi interaksi baik secara
langsung maupun tidak langsung dalam komunitasnya.
b. Komunitas
Komunitas adalah kelompok populasi yang berada bersama-sama dalam tempat
dan waktu tertentu. Tingkatannya tergantung pada skala yang kita tetapkan.
Kita dapat menggunakan komunitas untuk menunjukkan  semua benda yang
hidup di dalam suatu ekosistem ,atau kita dapat membatasi perhatian kita hanya
pada komunitas burung,atau komunitas tanaman dan sebagainya.
c. Ekosistem
Ekosistem  adalah hubungan timbal balik antara unsur-unsur hayati dengan
nonhayati yang membentuk sistem ekologi atau tingkatan organisasi kehidupan
yang mencakup organisme dan lingkungan tak hidup, dimana kedua komponen
tersebut saling mempengaruhi dan berinteraksi. Pada ekosistem, setiap
organisme mempunyai suatu peranan, ada yang berperan sebagai produsen,
konsumen ataupun dekomposer.. Ekosistem merupakan suatu interaksi yang
kompleks dan memiliki penyusun yang beragam. Di bumi ada bermacam-
macam ekosistem.
d. Biosfer
Biosfer adalah ekosistem global--jumlah seluruh ekosistem planet, atau seluruh
makhluk hidup dan tempatnya hidup. Biosfer merupakan tingkatan yang paling
kompleks dalam ekologi. Biosfer meliputi atmosfer hingga ketinggian beberapa
kilometer, daratan sampai ke dan termasuk  bebatuan yang mengandung air
yang berada paling tidak 1500 meter di bawah tanah, danau dan aliran sungai,
gua, dan lautan hingga kedalaman beberapa kilometer.
Ada 14 asas dalam ekologi yang merupakan satu kesatuan antara yang satu
dengan yang lain. Yaitu:
1. Energi dapat diubah dari bentuk satu ke bentuk lainnya, tetapi tidak dapat
hilang, dihancurkan atau diciptakan.
2. Semua proses pengubahan energi tidak cermat.
3. Materi, energi, ruang, waktu, dan keanekaragaman adalah kategori sumber
alam.
4. Mengenai kejenuhan dan ketidakjenuhan.
5. Peningkatan pengadaan suatu sumber alam mungkin dapat merangsang
penggunaan sumber alam tersebut.
6. Keturunan (genotif) dengan daya pembiakan tertinggi akan sering dijumpai
pada generasi berikutnya.
7. Keanekaragaman yang kekal lebih tinggi pada lingkungan yang stabil.
8. Tingkat makanan atau takson menjadi jenuh oleh keanekaragaman dengan
kecepatan yang ditentukan oleh sifat mic, diferensiasi.
9. Keanekaragaman sebanding dengan biomassa/produktivitas.
10. Biomassa/produktivitas meningkat dalam lingkungan yang stabil.
11. Sistem yang mantab (dewasa) mengeksploitasi sistem yang belum dewasa.
12. Kesempurnaan adaptasi setiap habitat/sifat bergantung kepada kepentingan
relatifnya dalam suatu lingkungan tertentu.
13. Lingkungan fisik yang stabil memungkinkan keanekaragaman biologi berlaku
dalam ekosistem mantap yang kemudian menggalakkan stabilitas populasi
lebih jauh lagi.
14. Derajat pola keteraturan fluktuasi populasi bergantung kepada pengaruh
sejarah populasi itu sebelumnya.4

4
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Setelah penulis menyelesaikan hasil dan pembahasan studi di atas, penulis
mengambil simpulan sebagai berikut :
1. Konsep dasar mengenai asal usul kehidupan dimulai dari terbentuknya bumi
dan organisme yang muncul pada periode awal yaitu organisme makroskopik
dan multiseluler
2. Evolusi adalah suatu proses perubahan makhluk hidup secara bertahap dan
membutuhkan waktu yang lama dari bentuk yang sederhana, menjadi bentuk
yang lebih kompleks. Ada beberapa teori evolisi yang muncul, antara lain:
Teori Evolusi Jean Baptise Lamarck, Teori Evolusi Charles Darwin, Teori
Evolusi menurut Al Qur’an.
3. Populasi berasal dari bahasa latin yaitu populous = rakyat, berarti penduduk.
Didalam pelajaran ekologi, populasi adalah sekelompok individu yang
sejenis.Populasi adalah sekelompok makhluk hidup dengan spesies yang sama,
yang hidup pada suatu wilayah yang sama dalam kurun waktu yang sama pula.
Misalnya saja tanaman padi di persawahan begitu juga dengan perumputan atau
serangga yang ada.
4. Ekologi berasal dari bahasa Yunani “Oikos” yang berarti rumah atau tempat
hidup, dan “logos” yang berarti ilmu. Secara harfiyah Ekologi adalah
pengkajian hubungan organisme-organisme atau kelompok organisme terhadap
lingkungannya. Ekologi merupakan ilmu pengetahuan tentang hubungan antara
organisme dan lingkungannya. Atau ilmu yang mempelajari pengaruh faktor
lingkungan terhadap jasad hidup.
DAFTAR PUSTAKA
Yunus, Rosman dkk., Teori Darwin Dalam Pandagan Sains dan Islam (Jakarta:
PRESTASI, 2006), 7-9.

Burnie, David, Bengkel Imu Evolusi penerj. Daniel N. Lumban Tobing (Jakarta:
Penerbit Erlangga, 2005), 32-33.

Susilowarno, R. Gunawan, Biologi (Jakarta: Grasindo, t.th), 264.

N. H. T. Siahaan, Hukum Lingkungan dan Ekologi Pembangunan (Jakarta: Penerbit


Erlangga, 2004), 16-18.

Anda mungkin juga menyukai