Anda di halaman 1dari 8

JURNAL ASET (AKUNTANSI RISET), 11 (2), 2019, 271-278

Positive Abnormal Audit Fee dan Koneksi Politik Terhadap Kualitas Audit

Dinie Setyawati1, R. Nelly Nur Apandi2


Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung,
Indonesia12
Jl. Dr. Setiabudi No. 229, Isola, Kec. Sukasari, Kota Bandung, Jawa Barat 40154

Abstract. This researh aimed to know the effect of positive abnormal audit fee on the determination of audit quality
and to know moderating effect of political connection between positive abnormal audit fee and audit quality. The
audit quality was measured by discretionary accrual. The research method applied in this study was descriptive
methods. Population in this study at non - financial companies listed on Indonesia Stock Exchange in 2014-2016.
The sample was taken by purposive sampling technique that is specific sample selection criteria. The data analytical
method used in this study was regression of panel data. The result of this research indicates that positive abnormal
audit fee has not a negative significant effect on audit quality while political connection strengthen insignificantly
the relationship between positive abnormal audit fee and audit quality.

Keywords. Positive abnormal audit fee; political connection; audit quality

Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh positive abnormal audit fee terhadap kualitas audit
dan untuk mengetahui moderasi koneksi politik dalam pengaruh positive abnormal audit fee dan kualitas audit.
Kualitas audit dalam penelitian ini diukur dengan melihat tingkat discretionary accrual. Metode penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Populasi dalam penelitian berupa perusahaan non -
keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2014 - 2016. Sampel di ambil berdasarkan teknik purposive
sampling dengan beberapa kriteria. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model analisis
regresi data panel. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa positive abnormal audit fee tidak signifikan
berpengaruh negatif terhadap kualitas audit sementara koneksi politik tidak signifikan memperkuat pengaruh negatif
dari positive abnormal audit fee terhadap kualitas audit.

Kata kunci. Positive abnormal audit fee; koneksi politik; kualitas audit

Corresponding Author. nelly.nna@upi.edu


How to Cite This Article. Dinie Setyawati, R. Nelly Nur Apandi. (2019). Positive Abnormal Audit Fee Dan Koneksi
Politik Terhadap Kualitas Audit. Jurnal ASET (Akuntansi Riset), 11 (2), 271-278.
History of Article. Received: November 2019, Revision: Desember 2019, Published: Desember 2019
Online ISSN: 2541-0342. Print ISSN: 2086-2563. DOI : 10.17509/jaset.v11i2.20752
Copyright©2019. Jurnal ASET (Akuntansi Riset) Program Studi Akuntansi FPEB UPI

PENDAHULUAN auditor independen akan sulit menemukan


Kebutuhan akan informsi yang andal kesalahan dalam laporan keuangan jika tanpa
dan relevan bagi pengguna laporan kompetensi (Apandi et al, 2016). Kualitas
keuanganmeningkatkan permintaan akan jasa audit dicapai dengan keluarnya laporan audit
audit. Audit laporan keuangan dapat tepat sesuai dengan kepatuhan klien terhadap
melindungi kepentingan publik untuk tetap standar akuntansi yang berlaku umum
menjaga kreadibilitas maupun keandalan (Francis, 2011). Kualitas audit yang buruk
laporan keuangan. Kualitas informasi yang dapat mengakibatkan salahnya pengambilan
disampaikan kepada pihak yang keputusan oleh para pengguna laporan
berkepentingan dalam laporan keuangan keuangan sehingga berdampak pada kurang
setelah proses audit tergantung pada kualitas tepatnya suatu tindakan atau kebijakan yang
audit oleh auditor (Apandi et al., 2016). diterapkan suatu entitas.
Auditor yang kompeten dalam Masalah fee adalah suatu permasalahan
menemukan kesalahan tidak akan berguna yang dilematis karena auditor mendapat fee
bila auditor tidak independen dan sebaliknya dari perusahaan (klien) yang diaudit, di mana

271 | Jurnal ASET (Akuntansi Riset) Vol.11 | No.2 | 2019


DINIE SETYAWATI & R. NELLY NUR APANDI/Positive Abnormal Audit Fee dan Koneksi Politik
Terhadap Kualitas Audit

disatu sisi auditor harus independen Penelitian ini diharapkan mampu


memberikan opininya tapi di sisi lain auditor menjadi pembanding maupun memperbaiki
juga memperoleh imbalan dari klien atas penelitian-penelitian yang telah dilakukan
pekerjaan yang dilakukannya (Herawaty, sebelumnya serta sebagai tambahan referensi
2011).Meskipun terdapat Peraturan Pengurus bagi peneliti selanjutnya. Penelitian ini juga
Nomor 2 Tahun 2016 tentang Penentuan bermanfaat untuk menambah literatur serta
Imbalan Jasa Audit Laporan Keuangan akan memberikan kontribusi penelitian dalam
tetapi dalam praktiknya masih terjadi adanya pengembangan teori akuntansi terutama
penetapan audit fee yang tidak biasa atau yang dalam bidang positive abnormal audit fee,
disebut abnormal audit fee. koneksi politik, maupun kualitas audit.
Studi mengenai abnormal audit fee atas penelitian ini juga bermanfaat untuk
kualitas audit masih menarik untuk diteliti memberikan informasi positive abnormal
karena terdapat hasil penelitian yang tidak audit fee yang mempengaruhi kualitas dari
konsisten dari peneliti terdahulu seperti audit laporan keuangan di perusahaan yang
(Eshleman dan Guo, 2013), (Mitra et al, berpengaruh terhadap integritas dan
2009), dan (Higs dan Skantz, 2006) kelangsungan hidup perusahaan, serta
menyatakan bahwa abnormal audit fee memberi implikasi terhadap regulator
berdampak positif terhadap kualitas audit, mengenai penentuan audit fee di Indonesia
namun penelitian dari (Hoitash et al, 2007) dalam rangka meningkatkan kualitas audit.
dan (Hribar et al, 2010) menyatakan
sebaliknya bahwa abnormal audit fee LANDASAN TEORI
berdampak negatif terhadap kualitas audit dan Agency Theory
penelitian Xie et al (2010) tidak menemukan (Jensen dan Meckling, 1976) dalam
hubungan yang signifikan. Penelitian lain teori agensi menjelaskan hubungan keagenan
yang menemukan hubungan negatif antara adalah kontrak antara prinsipal dengan agen.
positive abnormal audit fee dan kualitas audit Dalam kontrak ini agen didelegasikan oleh
(Asthana dan Boone (2012); Choi et al prinsipal untuk bertindak atas nama prinsipal.
(2010); Kraub (2015)). Ada penelitian yang Namun kepentingan antara prinsipal dan agen
menunjukkan hubungan positif antara positive tidak selalu beriringan. Menurut (Eisenhardt,
abnormal audit fee dan kualitas audit 1989), untuk menjelaskan teori agensi
(Blankley et al., 2012). digunakan tiga asumsi sifat dasar manusia
Penelitian ini merupakan replikasi dari yaitu: (1) manusia pada umumnya
penelitian Fitriany et al, (2016) yang berjudul mementingkan diri sendiri (self interest), (2)
Impact of Abnormal Audit Fee to Audit manusia memiliki daya pikir terbatas
Quality: Indonesian Case Study.Berbeda dari mengenai persepsi masa mendatang (bounded
penelitian terdahulu yang belum rationality), dan (3) manusia selalu
mempertimbangkan aspek koneksi politik. menghindari risiko (risk averse).
Manfaat yang didapat dari perusahaan yang
memiliki koneksi politik diantaranya adalah Entrenchment Theory
lebih mudah mendapat proyek dari Tingkat konsentrasi kepemilikan saham
pemerintah, membayar beban pajak lebih mayoritas dalam perusahaan dapat mengukur
sedikit, dan pemerintah lebih mudah struktur kepemilikan. Ketika struktur
melakukan bail out saat perusahaan kepemilikan perusahaan terkonsentrasi di
mengalami kesulitan keuangan.Dalam tangan segelintir pemegang saham
penelitiannya Chaney et al, (2007) perusahaan pengendali, pemegang saham pengendali
yang memiliki koneksi politik cenderung tersebut akan memiliki kemampuan untuk
memiliki kualitas pelaporan keuangan yang mengarahkan berbagai kebijakan perusahaan,
lebih rendah dibanding dengan perusahaan atau yang dikenal sebagai entrenchment effect
yang tidak memiliki koneksi politik. (Claessens dan Fan, 2002). Efek yang
ditimbulkan dari entrenchment adalah

272 | Jurnal ASET (Akuntansi Riset) Vol.11 | No.2 | 2019


JURNAL ASET (AKUNTANSI RISET), 11 (2), 2019, 271-278

pemegang saham pengendali dapat melakukan 10% suara) atau direktur utama (CEO, ketua
ekspropriasi pada perusahaan (K dan Afri, dewan, presiden, wakil presiden, atau
2017). Untuk menutupi aktivitas sekretaris) adalah anggota parlemen, menteri
ekspropriasinya, pemegang saham pengendali atau kepala negara, atau terkait erat dengan
termotivasi untuk menjaga agar politisi atau partai (Chaney et al, 2007).
pengungkapan laporan keuangannya tetap
tidak transparan sehingga ia dapat dengan Kulitas Audit
bebas melakukan tindakan ekspropriasi DeAngelo (1981) mengemukakan
(Utami dan Diyanty, 2015). Salah satu cara bahwa kualitas audit adalah kemampuan
yang digunakan oleh pemegang saham auditor untuk menemukan dan melaporkan
pengendali untuk menjaga kesalahan yang terjadi dalam proses akuntansi
ketidaktransparansian laporan keuangannya pada klien. Probabilitsas untuk menemukan
adalah dengan menurunkan kualitas kesalahan tergantung pada kemampuan teknis
pengawasan eksternal dari kantor akuntan dan independensi auditor (Deis dan Giroux,
publik. Hal tersebut dilakukan dengan 1992). Auditor berperan sebagai pihak
menunjuk kantor akuntan publik dengan eksternal yang independen dan bertugas
kualitas audit lebih rendah. memberikan penilaian kewajaran penyajian
laporan keuangan dengan memberikan hasil
Abnormal Audit Fee audit yang berkualitas berupa opini audit
Abnormal audit fee adalah selisih antara (Kurniasih dan Rohman, 2014). Kualitas audit
audit fee aktual (fee aktual yang dibayarkan akan tercermin dari kemampuan auditor
pada auditor untuk audit laporan keuangan) dalam memahami bisnis proses dan sistem
dengan ekspektasi audit fee yang normal yang akuntansi perusahaan (Apandi, 2014).
seharusnya dikenakan untuk perikatan audit Kualitas audit dapat diukur dengan
tersebut. Tinggi rendahnya abnormal audit fee menggunakan proksi akrual diskresioner.
dipengaruhi oleh terciptanya ikatan ekonomi Menurut Jones (1991), accruals dapat
(economic bonding) antara auditor dan klien dibedakan menjadi dua yaitu non
dan kekuatan daya tawar (bargaining power) discretionary accruals dan discretionary
(Asthana dan Boone, 2012). accruals. Non discretionary accruals adalah
komponen akrual normal yang tidak dapat
Koneksi Politik diatur dan direkayasa sesuai dengan kebijakan
Faccio (2006) berpendapat bahwa manajer perusahaan. Sedangkan discretionary
perusahaan disebut memiliki koneksi politik accruals adalah komponen akrual yang dapat
jika salah satu dari pemegang saham diatur dan direkayasa sesuai dengan kebijakan
mayoritas atau pejabat tinggi perusahaan manajerial.
adalah: (a) anggota parlemen, (b) menteri atau
kepala negara, atau (c) terkait erat dengan Pengaruh Positive Abnormal Audit Fee
pejabat tinggi. Suatu perusahaan Terhadap Kualitas Audit
diklasifikasikan memiliki koneksi politik jika Ketika auditor menerima audit fee di
setidaknya satu dari pemegang saham atas normal, auditor akan toleran terhadap
mayoritas (siapa pun secara langsung atau tindakan opotunistic earnings management
tidak langsung mengendalikan setidaknya
Ketika auditor menerima audit fee di fee berpengaruh negatif secara signifikan
atas normal, auditor akan toleran terhadap terhadap kualitas audit yang diukur dengan
tindakan opportunistic earnings management proksi akrual diskresioner.
yang dilakukan oleh kliennya karena benefit
yang diperoleh auditor lebih besar daripada Koneksi Politik Sebagi Moderasi dalam
biayanya (Fitriany et al, 2016). Hasil Pengaruh Positive Abnormal Audit Fee
penelitian (Kraub et al, 2015) juga Terhadap Kualitas Audit
menunjukkan bahwa positive abnormal audit

273 | Jurnal ASET (Akuntansi Riset) Vol.11 | No.2 | 2019


DINIE SETYAWATI & R. NELLY NUR APANDI/Positive Abnormal Audit Fee dan Koneksi Politik
Terhadap Kualitas Audit

Eksekutif dan direktur yang memiliki Analisis Regresi Data Panel


koneksi politik dianggap memiliki kekuatan
karena mereka dapat memanfaatkan link
Pengujian hipotesis pertama
mereka dengan politisi (Khan et al, 2016).
Informasi dari perusahaan yang memiliki
koneksi politik dapat terdistorsi oleh
kebutuhan politik (dengan demikian kualitas
informasi yang diberikan berkurang) (Hope et (1)
al, 2017). Kepentingan politik berdampak
pada kegagalan audit, prospek bailout
perusahaan dan bias yang ditimbulkan dari Pengujian hipotesis kedua
liputan media sehingga mempengaruhi
penilaian dan independensi auditor (Wahab et
al, 2015). Kualitas audit berbanding terbalik
dengan kegagalan audit, yang berarti semakin
tinggi tingkat kegagalan, semakin rendah
kualitas audit (Husnin et al, 2016).
Perusahaan yang memiliki koneksi politik (2)
memberikan non-audit fee yang lebih tinggi
yang dapat mengganggu independensi auditor
Keterangan :
METODE PENELITIAN ABS_DAC : akrual diskresioner mutlak
Penelitian ini menggunakan kausal yang diukur oleh Kothari et al
verifikatif dengan pendekatan kuantitatif (2005)
dalam menguji variabel bebas dan variabel POS_ABNFEE : 1 apabila perusahaan
terikat yang memiliki faktor memperkuat atau memiliki biaya abnormal
memperlemah hubungan antara keduanya. yang positif (ABAFEE>0), 0
Faktor tersebut yaitu koneksi politik yang lainnya
memperkuat atau memperlemah hubungan PC : 1 apabila perusahaan
antara abnormal audit fee terhadap kualitas memiliki koneksi politik, 0
audit. Populasi dari penelitian ini yaitu lainnya
perusahaan yang tidak bergerak dalam jasa BIG4 : 1 apabila KAP BIG 4, 0
keuangan atau bank yang terdaftar di Bursa lainnya
Efek Indonesia pada tahun 2014 sampai LOSS : 1 apabila perusahaan
dengan tahun 2016. Jumlah perusahaan non mengalami kerugian, 0
bank yang terdaftar di Bursa Efek Tahun 2014 lainnya
hingga 2016 berjumlah 405 perusahaan. LEV : leverage (total liabilitas/total
Berdasarkan pemilihan sampel dengan aset)
purposive sampling maka sampel penelitian CFO : arus kas operasi dibagi total
ini berjumlah 133 perusahaan. aset.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Analisis Uji Regresi Data Panel

274 | Jurnal ASET (Akuntansi Riset) Vol.11 | No.2 | 2019


JURNAL ASET (AKUNTANSI RISET), 11 (2), 2019, 271-278

Tabel 1 Hasil uji Regresi Data Panel

I II
Kualitas Audit, Positive
Kualitas Audit, Positive
Abnormal Audit Fee,
Variabel Abnormal Audit Fee,
Koneksi Politik, Moderasi,
Koneksi Politik, Kontrol
Kontrol
Koefisien t-Statistic Koefisien t-Statistic
Variabel Independen :
ABNORMAL AUDIT
0,000908 0,247859 0,001036 0,265062
FEE
Variabel Moderasi :
KONEKSI POLITIK -0,007334 -1,320407 -0,005914 -0,772419
ABNORMAL AUDIT
FEE* KONEKSI - - -0,003058 -0,266866
POLITIK
Variabel Kontrol :
BIG 4 -0,015222 -4,103527 -0,015048 -4,048159
LOSS 0,017787 3,753081 0,017698 3,712423
LEV 0,065886 7,279981 0,065722 7,241934
CFO 0,019122 0,801567 0,018586 0,767890
Adjusted R-Squared 0,184862 0,182615

Dalam model penelitian pengujian 0,265062 < 1,966). Artinya positive abnormal
regresi data panel pertama yang hanya audit fee tidak memiliki pengaruh yang
menguji pengaruh positive abnormal audit fee signifiakan terhadap kualitas audit.
terhadap kualitas audit, nilai adjusted R- Berdasarkan data yang ada hipotesis pertama
squared (R²) sebesar 0,184862 yang tidak dapat terbukti secara empiris bahwa
mengandung arti bahwa kualitas audit dapat positive abnormal audit fee dapat menurunkan
dijelaskan oleh variabel independen dan kualitas audit yang diproksikan dengan akrual
variabel kontrol sebesar 18,49% dan sisanya diskresioner yang semakin meningkat. Hasil
81,51% ditentukan oleh variabel lain yang penelitian ini tidak sejalan degan penelitian
tidak dijelaskan dalam penelitian ini. Dalam yang dilakukan oleh (Fitriany et al, 2016)
model penelitian pengujian regresi data panel akan tetapi penelitian ini mendukung
kedua, yang menguji pengaruh positive penelitian yang dilakukan oleh (Xie et al,
abnormal audit fee terhadap kualitas audit 2010).
dengan koneksi poitik sebagai variabel Berdasarkan uji analisis regresi data
pemoderasi memiliki adjusted R-squared (R²) panel, variabel koneksi politik sebagai
sebesar 0,182615. Nilai tersebut moderasi menghasilkan nilai thitung variabel
mengindikasikan bahwa variabel independen, koneksi politik berada pada daerah
variabel moderasi dan variabel kontrol penerimaan H0 (-1,966 < -0.266866 <
mampu menjelaskan kualitas audit sebesar 1,966) artinya koneksi politik tidak memiliki
18,26% dan sisanya 81,74% ditentukan oleh pengaruh yang signifikan. Hipotesis tidak bisa
variabel lain yang tidak dijelaskan dalam terbukti bahwa koneksi politik memperkuat
penelitian ini. pengaruh positive abnormal audit fee terhadap
Setelah dilakukan analisis maka penurunan kualitas audit.
didapatkan hasil uji analisis regresi data panel
menunjukan bahwa baik dalam model Pengaruh Positive Abnormal Audit Fee
pertama dan kedua memiliki nilai thitung Terhadap Kualitas Audit
variabel positive abnormal audit fee berada Positive abnormal audit fee tidak
pada daerah penerimaan H0 (-1,966 < memiliki pengaruh yang signifiakan terhadap
0,247859 < 1,966) dan (-1,966 < kualitas audit. Tidak signifikannya pengaruh

275 | Jurnal ASET (Akuntansi Riset) Vol.11 | No.2 | 2019


DINIE SETYAWATI & R. NELLY NUR APANDI/Positive Abnormal Audit Fee dan Koneksi Politik
Terhadap Kualitas Audit

antara kedua variabel tersebut dapat terjadi menguji negative abnormal audit fee.
karena positive abnormal audit fee yang Sehingga penelitian tidak hanya terbatas pada
terdapat pada bukti empiris menunjukan positive abnormal audit fee. Selain itu periode
adanya kemungkinan perusahaan yang yang digunakan dalam peneltian ini cukup
memiliki positive abnormal audit fee karena singkat.
KAP tersebut berusaha untuk meningkatkan Bagi peneliti selanjutnya diharapkan
kualitas audit. untuk menambahkan tahun periode penelitian
untuk dapat meneliti lebih lanjut abnormal
Koneksi Politik Sebagai Moderasi dalam audit fee yang terjadi antar periode yang lebih
Positive Abnormal Audit Fee Terhadap panjang dikaitkan dengan kualitas audit yang
Kualitas Audit dihasilkannya.Variabel dependen maupun
Koneksi politik tidak memiliki pengaruh moderasi dalam penelitian ini tidak memiliki
yang signifikan. Hal ini disebabkan karena pengaruh yang signifikan terhadap kualitas
koneksi politik khususnya di Indonesia lebih audit. Hal tersebut mengindikasikan adanya
dimanfaatkan untuk memperoleh pendapatan variabel lain yang mempengaruhi kualitas
tetapi tidak memperlemah penerapan kontrol audit namun tidak diteliti dalam penelitian ini.
dalam upaya meningkatkan akuntabilitas Sehingga diharapkan peneliti selanjutnya
perusahaan. Komisaris independen, direksi untuk menambahkan variabel independen lain
dan pemegang saham dengan good corporate yang mungkin dapat mempengaruhi kualitas
governance cenderung untuk menggunakan audit. Hal tersebut dimaksudkan untuk
jasa auditor berkualitas. mengetahui faktor lain yang mampu
mempengaruhi kualitas audit dan
SIMPULAN membandingkan pengaruh variabel
Positive abnormal audit fee tidak independen terhadap dependen.
signifikan berpengaruh negatif terhadap Kriteria koneksi politik dalam penelitian
kualitas audit. Di Indonesia positive abnormal hanya melihat kepala negara dan wakil kepala
audit fee banyak terjadi pada perusahaan negara, menteri dan wakil menteri, daftar
dengan perikatan KAP Big 4 yang berusaha nama anggota DPR, kepala daerah dan wakil
untuk meningkatkan kualitas audit. kepala daerah yang sedang menjabat, serta
Koneksi politik sebagai variabel adanya hubungan keluarga (suami, istri, anak,
moderasi tidak signifikan memperkuat cucu, dan saudara kandung) dengan pimpinan
pengaruh negatif dari positive abnormal audit partai yang mendapatkan kursi di DPR. Bagi
fee terhadap kualitas audit. Hal tersebut peneliti selanjutnya diharapkan dapat
disebabkan karena koneksi politik hanya memasukan indikator lain dalam menilai
dimanfaatkan untuk meningkatkan koneksi politik pada suatu perusahaan.
pendapatan. Selain itu komisaris independen, Misalnya menambahkan kriteria koneksi
direksi dan pemegang saham cenderug untuk politik dengan anggota ekskutif dan legislatif
menggunakan jasa auditor Big 4 yang identik yang pernah menjabat, menilai keberadaan
dengan kualitas audit yang baik. campur tangan politik dalam penetapan
proyek dan lain – lain.
SARAN
Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan DAFTAR PUSTAKA
dapat menggunakan proksi lain untuk
mengukur kualitas audit seperti sanksi Apandi, R. N. N. (2014). Relevansi Nilai ,
regulator terhadap auditor, sumber daya Subjektifitas Other Comprehensive
auditor, sistem pengendalian mutu dalam Income dan Kualitas Audit. Simposium
KAP atau yang lainnya. Nasional Akuntansi.
Penelitian ini memiliki keterbatasan Apandi, R. N. N., Utama, S., & Rosieta, H.
hanya menguji positive abnormal audit fee. (2016). The Effect of Corporate Tax
Diharapkan untuk peneliti selanjutnya dapat Governance , Audit Quality and Tax

276 | Jurnal ASET (Akuntansi Riset) Vol.11 | No.2 | 2019


JURNAL ASET (AKUNTANSI RISET), 11 (2), 2019, 271-278

Exposure on Audit Fee for Companies https://doi.org/10.5923/j.economics.2016


Enlisted in Indonesia Stock Exchange. 0601.09
Advances in Economics, Business and Francis, J. R. (2011). A Framework for
Management Research, 15, 8–16. Understanding and Researching Audit
Asthana, S. C., & Boone, J. P. (2012). Quality. A Journal of Practice & Theory,
Abnormal Audit Fee and Audit Quality. 30(2), 125–152.
Auditing: A Journal of Practice & https://doi.org/10.2308/ajpt-50006
Theory, 31(3), 1–22. Herawaty, N. (2011). Pengaruh Pengendalian
https://doi.org/10.2308/ajpt-10294 Intern dan Lamanya Waktu Audit
Chaney, P. K., Faccio, M., & Parsley, D. terhadap Fee Audit (Studi Kasus pada
(2007). The Quality of Accounting KAP Kota Jambi dan Palembang).
Information in Politically Connected Jurnal Penelitian Universitas Jambi Seri
Firms. Purdue CIBER Working Papers. Humaniora, 13(1), 7–12.
Choi, J., Kim, J., & Zang, Y. (2010). Do Hoitash, R., Markelevich, A., & Barragato, C.
Abnormally High Audit Fees Impair A. (2007). Auditor fees and audit quality
Audit Quality ? Journal of Practice and audit quality. Managerial Auditing
Theory, 29(2), 115–140. Journal, 22(8), 761–786.
Claessens, S., Djankov, S., Fan, J. P. H., & https://doi.org/10.1108/02686900710819
Lang, L. H. P. (2002). Disentangling the 634
Incentive and Entrenchment Effects of Hope, O., Yue, H., & Zhong, Q. (2017). Do
Large Shareholdings. The Journal of Politically Connected Directors Affect
Finance, LVII(6), 2741–2771. Accounting Quality? Evidence from
DeAngelo, L. E. (1981). Auditor Size and China’s Anti- Corruption Campaign (
Audit Quality. Journal of Accounting Rule 18 ). Research Collection School of
and Economics, 3, 183–199. Accountancy.
Deis, D. R., & Giroux, G. A. (1992). Husnin, A. I., Nawawi, A., & Salin, A. S. A.
Determinants of Audit Quality in the P. (2016). Corporate Governance and
Public Sector. The Accounting Review, Auditor Quality – Malaysian Evidence.
67(3), 462–479. Asian Review of Accounting, 24(2), 202–
Eisenhardt, K. M. (1989). Agency Theory : 230. https://doi.org/10.1108/ARA-11-
An Assessment and Review. The 2013-0072
Academy of Management Review, 14(1), Jensen, M. C., & Meckling, W. H. (1976).
57–74. Theory of the Firm: Managerial
Eshleman, J. D., & Guo, P. (2013). Abnormal Behavior, Agency Costs and Ownership
Audit Fees and Audit Quality: The Structure. Journal of Financial
Importance of Considering Managerial Economics, 3(4), 305–360.
Incentives in Tests of Earnings Jones, J. J. (1991). Earnings Management
Management. During Import Relief Investigations.
Faccio, M. (2006). Politically Connected Journal of Accounting Research, 29(2),
Firms. The American Economic Review, 193–228. Retrieved from
96(1), 369–386. http://www.jstor.org/stable/2491047
Faccio, M., Masulis, R. W., & Connell, J. J. K, R. F., & Afri, Y. E. N. (2017). Pengaruh
M. (2006). Political Connections and Komite Audit, Kualitas Audit dan
Corporate Bailouts. Journal of Finance, Struktur Kepemilikan terhadap
LXI(6), 2597–2636. Manajemen Laba dengan Menggunakan
Fitriany, Veronica, S., & Anggraita, V. Beneish M-Score Model. Diponegoro
(2016). Impact of Abnormal Audit Fee to Journal of Accounting, 6(1), 1–10.
Audit Quality : Indonesian Case Study. Khan, A., Mihret, D. G., & Muttakin, M. B.
American Journal of Economics, 6(1), (2016). Corporate Political Connections,
72–78. Agency Costs and Audit Quality.

277 | Jurnal ASET (Akuntansi Riset) Vol.11 | No.2 | 2019


DINIE SETYAWATI & R. NELLY NUR APANDI/Positive Abnormal Audit Fee dan Koneksi Politik
Terhadap Kualitas Audit

International Journal of Accounting & Dipenogoro Journal of Accounting, 3(3),


Information Management, 24(4). 1–10.
Kraub, P., Pronobis, P., & Zulch, H. (2015). Utami, H. T., & Diyanty, V. (2015). Pengaruh
Abnormal Audit Fees and Audit Quality: Entrenchment Effect terhadap Kualitas
Initial Evidence from the German Audit Audit dan Peran Efektifitas Komite
Market. Journal of Business Economics, Audit. JAAI, 19(2), 137–152.
85(1), 45–84. Wahab, E. A. A., Zain, M. M., & Rahman, R.
https://doi.org/10.1007/s11573-014- A. (2015). Political Connections: A
0709-5 Threat to Auditor Independence? Journal
Kurniasih, M., & Rohman, A. (2014). of Accounting in Emerging Economies,
Pengaruh Fee Audit , Audit Tenure , dan 5(2), 222–246.
Rotasi Audit terhadap Kualitas Audit.

278 | Jurnal ASET (Akuntansi Riset) Vol.11 | No.2 | 2019

Anda mungkin juga menyukai