SML Tugas Uas Andia Citra K. 75%
SML Tugas Uas Andia Citra K. 75%
SML Tugas Uas Andia Citra K. 75%
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................1
Abstrak..................................................................................................................................................2
BAB IPENDAHULUAN.......................................................................................................................3
A. Latar Belakang...........................................................................................................................3
A. Rumusan Masalah......................................................................................................................4
B. TujuanPenelitian........................................................................................................................4
BAB IIMETODE PENELITIAN...........................................................................................................5
A. Metodologi Penelitian................................................................................................................5
1. PendekatanPenelitian.............................................................................................................5
2. Tempat dan Waktu Penelitian................................................................................................5
3. TeknikPengumpulan Data......................................................................................................5
B. Landasan Teori..........................................................................................................................6
1. Definisi Sampah.....................................................................................................................6
2. Jenis –jenis Sampah...............................................................................................................6
BAB III HASILDANPEMBAHASAAN...............................................................................................7
A. SampahRumah Tangga..............................................................................................................7
B. Faktor – Faktor Terjadinya Peningkatan SampahRumah Tangga..............................................7
C. Penanganan Peningkatan SampahRumah Tangga......................................................................8
BAB IVPENUTUP..............................................................................................................................10
A. Kesimpulan..............................................................................................................................10
B. Saran........................................................................................................................................10
DAFTARPUSTAKA...........................................................................................................................11
1
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi mendapatkan informasi mengenai
kondisi tingkat polusi udara DKI Jakarta sebelum dan saat adanya dampak wabah virus
Covid-19. Pelaksanaan penelitian dilakukan di lingkungan sekitar DKI Jakarta melalui
pengamatan dan wawancara secara online dengan masyarakat di DKI Jakarta mengenai
kondisi udara sebelum dan saat adanya dampak wabah virus Covid-19. Penelitian
menggunakan metode studi kasus eksplorasi dan pendekatan penelitian menggunakan studi
kasus kualitatif yang digunakan untuk mendapatkan informasi tingkat polusi udara sebelum
dan saat adanya dampak wabah virus Covid-19. Dalam penelitian ini, responden sebanyak 6
orang masyarakat. Untuk tujuan kerahasian responden diberikan inisial N1, N2, N3 dan
seterusnya. Wawancara semi terstruktur dilakukan dan daftar pertanyaan disusun untuk
wawancara terkait. Responden pada penelitian ini adalah masyarakat DKI Jakarta. Hasil dari
penelitian ini adalah dapat disimpulkan bahwa kondisi polusi udara sebelum dan saat adanya
wabah virus Covid-19 sangat berbeda, kondisi sebelum adanya wabah virus Covid-19
menunjukkan tingkat polusi udara yang sangat tinggi di DKI Jakarta sedangkan saat adanya
wabah virus Covid-19 kondisi polusi udara di DKI Jakarta menurun dengan signifikan.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejak kemunculan wabah pandemi Covid-19, kebijakan pembatasan sosial berskala
besar atau social distancing mendorong aktivitas manusia dilakukan dengan jarak jauh.
Pembatasan sosial membuat segala aktivitas manusia hanya dilakukan di rumah atau
sekitar rumah saja yang berujung pada penurunan aktivitas atau mobilitas manusia dalam
penggunaan transportasi kendaraan berkurang. Berbagai jalan protokol yang biasanya
ramai dan macet, pusat pemerintahan dan pusat bisnis di ibukota negara ini terlihat sepi
dan lengang. Hal tersebut membuat langit di DKI Jakarta terlihat lebih bersih dan biru,
kebijakan pembatasan sosial ternyata berhasil membuat udara di ibukota menjadi bersih.
Pelonggaran di kala masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi sudah
mulai membuat aktivitas manusia berjalan menuju normal baru dan mobilitas penggunaan
transportasi kendaraan mulai kembali normal. Kondisi tersebut membuat kembali langit
DKI Jakarta yang berwarna keabuan tertutup kabut karena polusi udara yang mayoritas
disebabkan oleh emisi dari asap kendaraan.
Kota metropolitan seperti DKI Jakarta, sangat sulit bagi warganya untuk menghirup
udara yang bersih dan segar, bahkan di pagi hari. Hal ini dapat terjadi karena udara di DKI
Jakarta sudah tercemar. Tingkat pencemaran di Ibukota sudah pada tingkat yang tinggi.
Berdasarkan hasil penelitian United Nation Environment Programme 1996, pencemaran
udara di Jakarta sudah menempati urutan ketiga terburuk di dunia setelah Mexico City dan
Bangkok. Berdasarkan data dari hasil pemantauan Kementrian Lingkungan Hidup melalui
Air Quality Monitoring Station (AQMS), kualitas udara di Jakarta menunjukkan
kecenderungan semakin menurun dari tahun ke tahun. Selama tahun 2001 kualitas udara
kategori baik di Jakarta hanya 75 hari. Pada 2002 angka itu menurun menjadi 22 hari dan
pada 2003 sebanyak 26 hari. Sementara pada 2004 masyarakat Jakarta hanya menikmati
udara dengan kategori baik selama 18 hari dalam kurun waktu satu tahun berdasarkan hasil
pemantauan alat monitoring udara.
A. RumusanMasalah
A. Metodologi Penelitian
1. Pendekatan Penelitian
Pelaksanaan penelitian dilakukan di lingkungan sekitar DKI Jakarta
melalui pengamatan dan wawancara secara online dengan masyarakat di DKI
Jakarta mengenai kondisi udara sebelum dan saat adanya dampak wabah virus
Covid-19. Penelitian menggunakan metode studi kasus eksplorasi dan pendekatan
penelitian menggunakan studi kasus kualitatif yang digunakan untuk
mendapatkan informasi tingkat polusi udara sebelum dan saat adanya dampak
wabah virus Covid-19. Dalam penelitian ini, responden sebanyak 6 orang
masyarakat. Untuk tujuan kerahasian responden diberikan inisial N1, N2, N3 dan
seterusnya. Wawancara semi terstruktur dilakukan dan daftar pertanyaan disusun
untuk wawancara terkait. Responden pada penelitian ini adalah masyarakat DKI
Jakarta.
2. Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian dilakukan di salah satu daerah pemukiman penduduk DKI
Jakarta dengan melakukan wawancara secara online.
3. Teknik PengumpulanData
Teknik pengumpulan data dilakukan sebagai penunjang data yang akan
digunakan saat proses pembahasan masalah. Teknik yang digunakan yaitu
( observasi pengamatan studi kasus , wawancara, dan pengolahan data )
Udara merupakan faktor yang penting dalam hidup dan kehidupan. Namun pada era
modern ini, sejalan dengan perkembangan pembangunan fisik kota dan pusat-pusat
industri, serta berkembangnya transportasi maka, kualitas udara pun mengalami
perubahan yang disebabkan oleh terjadinya pencemaran udara atau sebagai berubahnya
salah satu komposisi udara dari keadaan yang normal; yaitu masuknya zat pencemar
(berbentuk gas-gas dan partikel kecil/aerosol) ke dalam udara dalam jumlah tertentu
untuk jangka waktu yang cukup lama, sehingga dapat mengganggu kehidupan manusia,
hewan dan tanaman (BPLH DKI Jakarta, 2013).
Pengertian pencemaran udara berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 tahun 1997
pasal 1 ayat 12 mengenai Pencemaran Lingkungan yaitu pencemaran yang disebabkan
oleh aktivitas manusia seperti pencemaran yang berasal dari pabrik, kendaraan
bermotor, pembakaran sampah, sisa pertanian, dan peristiwa alam seperti kebakaran
hutan, letusan gunung api yang mengeluarkan debu, gas, dan awan panas. Menurut
Peraturan Pemerintah RI nomor 41 tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran
Udara, pencemaran udara adalah masuknya atau dimasukkannya zat, energi, dari
komponen lain ke dalam udara ambien oleh kegiatan manusia, sehingga mutu udara
turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan udara ambien tidak dapat
memenuhi fungsinya.
Pencemaran udara dapat disebabkan oleh aktivitas manusia yaitu antara lain oleh
industri, alat transportasi, power plant, aktivitas rumah tangga dan perkantoran. Di
antara sumber polutan tersebut kendaraan bermotor merupakan sumber polutan
terbesar, dimana pada kota besar 98 % polutan udara berasal dari kendaraan bermotor.
Penyumbang pencemaran udara terbesar di DKI Jakarta adalah kendaraan bermotor.
Jumlah kendaraan di Jakarta dari tahun ke tahun semakin meningkat. Akibatnya ruas
jalan di Jakarta semakin padat dan menimbulkan kemacetan yang parah.
Kendaraan bermotor yang mengeluarkan zat-zat pencemar udara menimbulkan
dampak terhadap lingkungan atmosfer yang lebih besar seperti hujan asam, kerusakan
lapisan ozon stratosfer, dan perubahan iklim global. Zat-zat yang diemisikan dari
knalpot kendaraan bermotor adalah CO2, CO, NOx, HC, SOx, PM10, dan Pb (dari
bahan bakar yang mengandung timah hitam/timbal). Hasil kajian terdahulu seperti The
Study on the Integrated Air Quality Management for Jakarta Area (JICA, 1997) dan
Integrated Vehicle Emission Reduction Strategy for Greater Jakarta (ADB, 2002)
menyimpulkan bahwa sektor transportasi memberikan kontribusi yang signifikan
terhadap pencemaran udara perkotaan. Nugroho (2005) menyebutkan sumber
pencemaran udara dengan istilah faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal
terjadi secara alamiah. Sedangkan faktor eksternal merupakan pencemaran udara yang
diakibatkan ulah manusia. Sumber pencemaran udara dapat pula dibagi atas:
1. Sumber bergerak, seperti: kendaraan bermotor
2. Sumber tidak bergerak, seperti Sumber titik, contoh: cerobong
Sumber area, contoh: pembakaran wilayah terbuka
D. DataPerbandinganjumlahsampahSebelumdanPuncakSaatterjadiCovid-19
5
4
4
3
2 2
2 1,5 1,5
1 1 1 1 1
1 0,5 0,5
0
AB C D E F
RUMAH PENDUDUK
januari-februarimaret-april
Hasil dari data perbandingan dan diagram diatas dapat disimpulkan bahwa
adanya peningkatan jumlah sampah rumah tangga saat masa pandemik Covid-19
ada pula yang mengalami penurunan jumlah sampah rumah tangga.
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa dampak dari Covid-19 tidak hanya dari segi
kesehatan dan ekonomi tetapi berdampak pula pada lingkungan terutama pada
kualitas udara. Salah satunya penurunan yang signifikan pada tingkat polusi udara di
DKI Jakarta selama masa pandemi Covid-19 karena pemberlakuan pembatasan sosial
berskala besar (PSBB) dan Work From Home (WFH). Hal tersebut memberikan
dampak yang baik bagi lingkungan. Dapat dilihat bahwa faktor terbesar tingginya
tingkat polusi udara di DKI Jakarta dikarenakan emisi dari gas kendaraan serta
aktivitas industri dan perkantoran.
B. Saran
Merujuk dari hal tersebut wabah pandemic di sisi lain memberikan dampak
yang negative terhadap kesehatan manusia di sisi lain ada hal sebagai pemulihan
lingkungan bumi menjadi lebih baik. Namun hal tersebut hanya bersifat sementara
karena pemberlakuan PSBB dan WFH sudah mulai tidak diberlakukan kembali. Maka
dari itu agar polusi udara di DKI Jakarta tidak kembali memburuk mari kita untuk
menjaga lingkungan dan menjaga kualitas udara menjadi lebih baik yang dapat
meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan kita alangkah baiknya mari kita gunakan
kendaraan umum dan mengurangi mobilitas dengan kendaraan pribadi. Menghemat
segala bentuk penggunaan energi di alam. Menjaga lingkungan sekitar menjadi lebih
asri dengan menanam pohon.
DAFTAR PUSTAKA